Jakarta –
Sinar matahari terik dan cuaca panas memang paling cocok dilawan dengan minuman dingin menyegarkan. Namun, ada efek negatif minum air dingin saat cuaca panas.
Dalam beberapa waktu ini, cuaca panas melanda sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta. Suhu udara rata-rata di siang hari lebih dari 30 C. Dalam kondisi ini, penting agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Hidrasi sendiri bisa didapatkan dari asupan air. Baik dari minuman atau buah dan sayuran yang kaya akan air. Namun, kebanyakan orang lebih condong mengonsumsi minuman dingin untuk mengurangi rasa panas.
Dampak minum air dingin saat cuaca panas
Minum air dingin mungkin memang bisa memuaskan dahaga, Tapi, kamu juga perlu memahami efek air dingin pada tubuh saat diminum di tengah cuaca panas agar lebih bijak memilih.
1. Penyempitan pembuluh darah
Minum air dingin saat cuaca panas bisa menyempitkan pembuluh darah Foto: Getty Images/iStockphoto/ |
Terdapat respons fisiologis yang terjadi saat air dingin dikonsumsi. Salah satu masalah utamanya adalah penyempitan pembuluh darah.
Melansir Times of India, air dingin menyebabkan pembuluh darah menyempit. Kondisi ini berpotensi mengganggu sirkulasi darah.
Efek ini akan lebih terasa pada orang yang memiliki masalah kardiovaskular.
2. Gangguan pencernaan
Air dingin dapat menyebabkan lemak dari makanan padat lebih sulit dicerna. Hal ini menimbulkan ketidaknyamanan karena tubuh kesulitan memproses lemak padat tersebut.
Perubahan suhu yang tiba-tiba akibat air dingin juga dapat mengacaukan sistem pencernaan dan meningkatkan risiko kram perut.
3. Memperlambat proses hidrasi
Minum air dingin saat cuaca panas bisa memperlambar hidrasi. Foto: iStock |
Tubuh perlu mengeluarkan energi untuk mengembalikan air dingin yang diminum mencapai suhu inti.
Hal ini dapat menunda penyerapan cairan. Padahal, penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi saat cuaca panas.
Di tengah cuaca panas, minum air pada suhu ruang atau sedikit dingin lebih direkomendasikan. Air dengan suhu ruang lebih lembut bagi tubuh dan bisa meningkatkan hidrasi.
(raf/odi)
![]() |
||
Source : unsplash.com / Dan Gold
Minum Kopi Berbahaya Saat Cuaca Panas, Matcha Bisa Jadi Solusi Jakarta – Konsumsi es kopi saat cuaca panas menjadi pilihan sebagian besar penikmat kopi. Ternyata, ahli justru menilai kopi tak aman untuk dikonsumsi saat cuaca panas. Bukan hanya Indonesia, beberapa negara di dunia juga sedang mengalami panas ekstrem beberapa waktu terakhir. Sengatan matahari yang terasa menembus kulit bagi sebagian orang dirasa mengganggu dan membuat malas beraktivitas. Rasa haus karena tenggorokan yang kering butuh penawar berupa minuman segar. Bagi penikmat kopi, menyeruput es kopi yang manis dan dingin dapat menjadi solusi.
Ternyata ahli kesehatan menilai konsumsi kopi justru tidak dianjurkan ketika terjadinya gelombang panas ekstrem. Dilansir dari Food and Wine, Jumat (18/7), alasan kopi tak dianjurkan untuk dikonsumsi saat panas ialah karena kandungan kafeinnya. Baca juga: Ngeri! 5 Makanan Ekstrem dari Jawa Tengah Berbahan Darah hingga Ular
Pada penelitian yang dipublikasi melalui Journal of Science and Medicine in Sport (2015), kafein dapat menyebabkan efek diuretik minor yang sebenarnya dapat dihindari dengan berolahraga. Tetapi kekhawatiran akan kehilangan cairan tubuh yang justru lebih banyak disoroti ahli. Apalagi ketika tubuh manusia terpapar suhu panas, berkeringat menjadi salah satu bentuk reaksi yang terjadi. Keluarnya keringat merupakan salah satu bentuk berkurangnya cairan tubuh. Hal ini disetujui oleh Linda Lin, ahli gizi dan kesehatan, yang justru menyarankan asupan lain selain kopi. “Jika kamu ingin menikmati minuman berkafein (saat cuaca panas), matcha akan menjadi pilihan yang lebih lembut daripada kopi,” ujar Lin. Satu cangkir matcha dengan campuran bubuk matcha 2-4 gram mengandung 38-176 miligram kafein berdasarkan jenis dan kualitasnya. Sementara pada kopi secangkir kopi terdapat 95-200 miligram kafein.
Kadar kafein yang tinggi masuk ke dalam tubuh tidak hanya akan dicerna sebagai dorongan energi. Tetapi ada juga efek sampingnya seperti diuretik. Ketika diterpa suhu panas tinggi yang intens hingga berkeringat dibarengi dengan buang air kecil yang lebih sering, maka tubuh manusia akan lebih berisiko tinggi mengalami dehidrasi. Selain itu, alasan matcha lebih disarankan juga karena adanya kandungan L-theanin yang tidak ada di dalam kopi. Perpaduan kafein dan L-theanin memberikan fokus yang lebih tajam dengan durasi yang lebih lama. Ahli kesehatan juga menyarankan beberapa asupan alternatif lain pengganti es kopi saat panas terik. Misalnya seperti air kelapa, minuman elektrolit, atau es teh seduhan herbal yang berkhasiat nan menyegarkan. (dfl/adr) |
![]() |
||||
Source : unsplash.com / Eater Collective
5 Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Saat Cuaca Panas, Ini Daftarnya! Jakarta – Memasuki musim panas, kamu perlu memilih makanan mana yang harus dikonsumsi agar tubuh tetap sehat. Berikut 5 makanan yang disarankan dan tidak untuk dikonsumsi saat musim panas. Beberapa bagian negara mulai memasuki musim panas, termasuk Indonesia. Bahkan, selama musim ini, seringkali terjadi gelombang panas berlebihan yang bisa membahayakan tubuh. Sengatan matahari dapat memicu dehidrasi hingga menyebabkan risiko penyakit lainnya. Oleh karena itu, untuk menghindarinya kamu perlu mengonsumsi makanan yang tepat.
Pilih makanan yang dapat menghidrasi tubuh dan memberikan nutrisi penting. Hindari makanan yang dapat menyebabkan dehidrasi semakin parah. Melansir india.com (23/04), berikut daftar makanan yang perlu dikonsumsi dan tidak selama cuaca panas. Makanan yang direkomendasikan :1. Semangka
Buah-buahan kaya akan air menjadi pilihan tepat untuk dikonsumsi saat cuaca panas. Salah satunya, semangka. Semangka kaya akan air, vitamin, mineral, dan antioksidan penting. Melansir Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), buah semangka mengandung 91,45 gram air pada setiap 100 gramnya. Kandungan air ini dapat menjaga keseimbangan elektrolit tubuh. Selain itu, kandungan vitamin C, vitamin A, hingga magnesium di dalamnya juga mampu menjadi penambah energi tubuh. Sedangkan kandungan air dan serat yang tinggi dapat mendorong pencernaan sehat. 2. Sayuran berdaun hijau
Sayuran berdaun hijau juga bagus dimakan saat musim panas. Sayuran, seperti bayam, kangkung, hingga selada kaya akan kandungan air yang memberikan nutrisi penting, seperti vitamin A, C, dan K. Kandungan antioksidan pada jenis sayuran ini mampu menangkal radikal bebas. Jika dibantu dengan gaya hidup sehat, bisa membantu pencegahan penyakit kronis. Kamu bisa mengonsumsi bayam yang mengandung 91 persen air di dalamnya. Kandungan air tersebut dapat memenuhi kebutuhan mineral dalam tubuh. Selain itu, selada juga bagus dikonsumsi karena mengandung serat dan mikronutrien yang tinggi. 3. Air kelapa
Air kelapa adalah minuman alami yang kaya elektrolit. Meminumnya dapat membantu mengisi kembali cairan dan mineral yang hilang karena berkeringat. Kandungan air yang tinggi di dalamnya juga bisa membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan baik, sehingga menghindari diri dari dehidrasi. Baca halaman selanjutnya untuk tahu makanan yang perlu dihindari saat cuaca panas.Makanan yang dihindari :4. Minuman berkafein
Minuman berkafein, seperti kopi atau teh memiliki efek diuretik. Efek ini dapat meningkatkan kehilangan cairan tubuh dan berpotensi menyebabkan dehidrasi. Diuretik merupakan zat yang mengakibatkan tubuh manusia memproduksi urin. Kafein yang ada di dalamnya menyebabkan aliran darah naik melalui ginjal, sehingga seseorang lebih cepat buang air dan akhirnya dehidrasi. Meskipun ini tidak berlaku ke semua orang, tetapi lebih baik minuman kafein dihindari saat cuaca panas karena bisa menyebabkan rasa haus. 5. Makanan pedasMakanan pedas dapat meningkatkan suhu tubuh dan membuat seseorang menjadi kepanasan dan berkeringat. Hasilnya, tenggorokan malah menjadi haus. Hal tersebut pun membuat kadar air dalam tubuh berkurang. Selain itu, makanan pedas bisa memicu diare pada beberapa orang dengan saluran pencernaan sensitif. Diare inilah yang bisa membuat dehidrasi karena tubuh kekurangan cairan. (aqr/adr) |
![]() |
| Source : unsplash.com / Jannis Brandt |









Minum kopi hanya akan membuat tenggorokan semakin haus. Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages









