Tag Archives: golongan darah

Makanan Kaya Nutrisi yang Cocok Disantap Pemilik Golongan Darah A hingga O


Jakarta

Setiap golongan darah rupanya memiliki makanan yang dianjurkan. Mulai dari golongan darah A sampai makanan yang cocok untuk golongan darah O. Berikut daftarnya!

Menurut ahli gizi asal Amerika dan ahli diet golongan darah, Dokter Peter J. D’Aimo ada beberapa makanan yang bisa dimakan atau harus dihindari sesuai dengan golongan darah setiap orang.

Misalnya golongan darah O yang punya karakter energik cocok dengan makanan kaya protein. Lalu golongan darah A yang selalu bekerja keras disarankan lebih sering makan sayur dan masih banyak lagi.


Dilansir dari Men’s Journal (23/03), berikut makanan enak yang bisa dimakan sesuai golongan darah:

1. Golongan Darah AB

Promo AnggurAnggur Foto: Getty Images/Nungning20

Bisa dibilang orang dengan golongan darah AB memiliki sifat yang tidak tertebak, tapi bisa dipercaya. Pemilik golongan darah AB terbilang sangat langka dan jumlahnya hanya 5% dari populasi di dunia.

Untuk pola diet AB, Dokter Peter menyarankan makanan yang banyak sayur, seafood, dan kalkun. Sementara untuk meningkatkan imun tubuh bisa mengaplikasikan pola makan dengan varian karbohidrat yang beragam. Untuk camilan bisa santap buah-buahan seperti ceri, anggur, dan semangka.

Meski dianjurkan, tapi selalu awasi konsumsi karbohidrat agar tidak berlebihan. Karena karbohidrat dari gandum dan jagung cukup sulit dicerna oleh golongan darah AB. Hindari juga daging asap termasuk daging sapi, ayam, hingga babi.

2. Golongan Darah B

10 Potongan Daging Terbaik Untuk Beefsteak yang Lezat dan JuicySteak sapi. Foto: Taste Atlas

Orang-orang dengan golongan darah B punya karakteristik yang santai dan cukup modern. Dokter Peter menyarankan orang-orang dengan golongan darah B bisa mengadopsi pola diet daging-dagingan.

Salah satunya daging merah tanpa lemak, bisa dari domba atau sapi, ikan, dan kalkun. Sementara untuk asupan pelengkap bisa mengonsumsi yogurt, keju, atau susu ke dalam pola diet.

Dokter Peter mengungkapkan bahwa orang dengan golongan darah B bisa menambah asupan sayuran hijau, dan buah-buahan seperti pisang, anggur, serta nanas. Hindari menyantap makanan seperti jagung, gandum, dan kacang.

3. Golongan Darah O

salmon fish fried second course bbq char grill barbecue seafood fresh meal food snack on the table copy space food backgroundsalmon Foto: Getty Images/iStockphoto/a-lesa

Disebut sebagai golongan darah yang original, karakter orang dengan golongan darah O ini lebih fokus dan energik. Dokter Peter menyarankan ke pola makan yang mengandalkan protein dari daging.

Pilihannya ada daging sapi tanpa lemak, kalkun, ayam, ikan, atau jenis seafood lainnya. Konsumsi garam dalam jumlah yang dibatasi juga bisa meningkatkan fungsi tubuh golongan darah O.

Sementara untuk makanan yang dihindari ada produk hewani, seperti telur, susu, keju dan gluten. Dokter Peter menyarankan menghindari produk gandum seperti roti. Sayuran seperti kol, kembang kol, sawi juga bisa menghambat fungsi tiroid di dalam tubuh.

4. Golongan Darah A

Avocado Toast buat sarapan sehatAvocado Toast Foto: Instagram

Orang-orang dengan golongan darah A memiliki karakter yang kalem, bertanggung jawab, dan suka bekerja keras. Menurut Dokter Peter, makanan yang cocok untuk golongan darah A adalah sayuran dan buah-buahan.

Untuk menu makanannya bisa menambahkan sayuran hijau seperti brokoli. Untuk proteinnya Dokter Peter menyarankan ikan dan ayam karena golongan darah A memproduksi enzim pencernaan yang lebih sedikit. Karenanya mereka akan kesulitan mengurai daging merah di dalam tubuh.

Kemudian buah-buahan segar seperti apel, alpukat, hingga pir juga bisa jadi pilihan. Dokter Peter menyarankan untuk membatasi asupan gula, kafein, dan jangan meninggalkan sarapan terlalu sering.

(sob/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Jannis Brandt

Pemilik Goldar Ini Disebut Lebih Rendah Risikonya Kena Serangan Jantung


Jakarta

Studi ilmiah terus menunjukkan korelasi antara penyakit kardiovaskular dan golongan darah. Individu bergolongan darah O lebih kecil kemungkinannya mengalami penyakit kardiovaskular dibandingkan golongan darah lainnya. Kok bisa begitu?

Golongan Darah dan Penyakit Jantung Koroner

Sebuah studi tahun 2012 yang dipublikasikan dalam Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology, mengungkapkan pembawa darah A, B, atau AB lebih rentan terhadap penyakit jantung koroner, dibandingkan dengan golongan darah O.

Temuan menunjukkan tingkat serangan jantung dan gagal jantung yang lebih tinggi di antara pembawa darah non-O.


Sebaliknya, golongan darah O memiliki efek perlindungan ringan, menurunkan risiko kejadian kardiovaskular yang signifikan. Peningkatan risiko pada golongan darah non-O mungkin terkait dengan kadar faktor pembekuan yang lebih tinggi dan penanda inflamasi tertentu, yang dapat berkontribusi pada penyumbatan arteri dan penyakit jantung seiring waktu.

Selama lebih dari dua dekade, penelitian yang ketat menemukan bahwa individu dengan golongan darah non-O, yakni A, B, dan AB, memiliki risiko yang lebih tinggi sekitar 6-23 persen lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung koroner dibandingkan dengan mereka yang bergolongan darah O.

Dikutip dari Times of India, temuan ini menunjukkan bahwa golongan darah O mungkin memiliki perlindungan kardiovaskular yang cukup. Itu kemungkinan karena kadar faktor pembekuan darah yang lebih rendah, seperti faktor von Willebrand dan faktor VIII, serta dampak positif pada penanda kolesterol dan peradangan.

Secara spesifik, risikonya 11 persen lebih tinggi untuk golongan darah non-O.

Risiko Stroke

Golongan darah juga dikaitkan dengan risiko stroke, terutama pada kasus stroke yang terjadi pada usia dini. Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah A lebih rentan terhadap stroke sebelum berusia 60 tahun.

Individu dengan golongan darah O memiliki risiko yang lebih rendah, dan inilah mengapa golongan darah mungkin menjadi komponen integritas kardiovaskular secara keseluruhan.

Temuan studi tahun 2014, yang dipublikasikan dalam Jurnal Trombosis dan Hemostasis menyelidiki total 646 kasus dan menyimpulkan bahwa pada individu non-diabetes, golongan darah AB memiliki risiko stroke sekitar 1,6 hingga hampir 7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan golongan darah O. Sementara risiko keseluruhan sekitar 1 hingga 3,3 kali lebih tinggi pada seluruh populasi.

Mengetahui Golongan Darah Penting?

Variasi risiko kardiovaskular berdasarkan golongan darah diduga disebabkan oleh variasi peradangan dan pembekuan darah. Individu golongan darah non-O memiliki konsentrasi faktor pembekuan darah, faktor VIII, dan faktor von Willebrand, yang lebih tinggi.

Konsentrasi yang lebih tinggi tersebut berpotensi memicu pembentukan gumpalan darah yang berbahaya. Golongan darah non-O juga memiliki konsentrasi penanda inflamasi yang lebih tinggi, yang berpotensi menyebabkan perkembangan penyakit jantung dalam jangka panjang.

Meskipun golongan darah tidak dapat diubah, mengetahui bahwa golongan darah O memiliki risiko penyakit jantung yang lebih rendah akan memberikan panduan untuk pencegahan dengan penekanan. Pasien dengan golongan darah lain harus menjalani pemeriksaan kardiovaskular yang lebih intensif dan intervensi yang lebih berani terhadap variabel risiko, seperti pola makan, olahraga, dan tekanan darah.

Pasien golongan darah O terbukti memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung dan stroke di awal kehidupan, dibandingkan dengan pasien non-O. Penelitian ilmiah menunjukkan perbedaan faktor pembekuan dan peradangan dapat menjadi penyebab efek perlindungan tersebut.

Memahami hal-hal detail ini dapat membantu tim medis dan pasien dalam membuat keputusan yang lebih tepat terkait pencegahan dan pengobatan kardiovaskular.

(sao/naf)



Sumber : health.detik.com

Terobosan Medis, Ilmuwan Ciptakan Ginjal yang Cocok ke Semua Goldar


Jakarta

Setelah satu dekade melakukan penelitian, kini para peneliti semakin dekat dengan terobosan penting dalam transplantasi ginjal, yaitu mampu mentransfer ginjal dari pendonor golongan darah berbeda dari penerima. Hal ini secara signifikan bisa mempercepat waktu tunggu dan menyelamatkan banyak nyawa.

Dikutip dari laman Science Alert, sebuah tim dari berbagai lembaga di Kanada dan China berhasil membuat ginjal ‘universal’. Secara teori, ginjal ini bisa diterima oleh pasien manapun.

Organ uji mereka bertahan serta berfungsi selama beberapa hari dalam tubuh penerima yang mengalami kematian otak. Keluarganya menyetujui penelitian tersebut.


“Ini pertama kalinya kami melihat hal ini terjadi pada model manusia,” kata ahli biokimia, Stephen Withers Universitas British Columbia di Kanada.

“Ini memberi kami wawasan berharga tentang cara meningkatkan hasil jangka panjang,” tambahnya.

Orang dengan golongan darah O yang membutuhkan ginjal biasanya harus menunggu ginjal golongan O tersedia. Jumlah tersebut sebenarnya mencakup lebih dari separuh orang dalam daftar tunggu, tapi karena golongan darah O bisa berfungsi juga untuk orang dengan golongan darah lain, kesediannya menjadi sangat terbatas.

Meski saat ini memungkinkan untuk mentransplantasi ginjal dengan golongan darah yang berbeda, tentunya juga dengan melatih tubuh penerima agar tidak menolak organ tersebut, proses yang ada masih jauh dari sempurna. Proses ini memakan waktu, mahal, dan juga berisiko.

Dalam studi, para peneliti mengubah ginjal tipe A menjadi ginjal tipe O. Mereka menggunakan enzim khusus yang telah diidentifikasi sebelumnya yang menghilangkan molekul gula (antigen) penanda golongan darah A.

Mereka membandingkan enzim tersebut dengan gunting yang bekerja pada skala molekuler. Dengan “memotong” sebagian rantai golongan darah A, enzim itu bisa mengubahnya menjadi kondisi bebas antigen ABO, yang menjadi ciri khas dari golongan darah O.

“Ini seperti melepas cat merah dari mobil dan membuka lapisan primer netralnya,” kata Withers.

“Setelah itu, sistem kekebalan tubuh tidak lagi menganggap organ tersebut sebagai benda asing,” tuturnya.

Kendati demikian, masih banyak tantangan yang harus dihadapi sebelum uji coba pada manusia hidup bisa dipertimbangkan. Ginjal yang ditransplantasikan mulai menunjukkan tanda-tanda golongan darah A lagi pada hari ketiga. Kondisi tersebut menyebabkan respons imun dan ada tanda-tanda bahwa tubuh sedang mencoba menoleransi ginjal tersebut.

“Beginilah jadinya ketika ilmu pengetahuan dasar yang telah bertahun-tahun diterapkan akhirnya terhubung dengan perawatan pasien,” kata Withers.

“Melihat temuan kami semakin mendekati dampak nyata di dunia nyata adalah hal yang membuat kami terus maju.” ungkapnya.

(elk/kna)



Sumber : health.detik.com