Tag Archives: gondongan

Konsumsi 5 Makanan untuk Cegah Gondongan yang pada Anak


Jakarta

Gondongan marak menyerang beberapa sekolah khususnya di Jakarta. Ini asupan makanan yang tepat agar anak-anak lebih kebal dari penularan gondongan.

Gondongan yang memunculkan benjolan pada leher disebabkan oleh infeksi virus. Melansir detikhealth (23/8) banyak laporan penularan gondongan meningkat di beberapa sekolah di Jakarta.

Pasalnya gondongan memang dapat menular melalui bersin, batuk, berbicara, atau bahkan tertawa. Mengutip Momurs KidsHealth, gondangan paling mudah menyerang anak-anak yang penanganannya tak bisa terlalu banyak dilakukan.


Ada beberapa asupan yang harus dihindari dan diberikan agar gondongan tak semakin parah. Tetapi ada juga makanan yang dapat dikonsumsi rutin untuk meminimalisir risiko gondongan pada anak.

Berikut ini 5 makanan yang disarankan untuk mencegah gondongan melansir beberapa sumber:

Konsumsi 5 Makanan untuk Cegah Gondongan yang pada AnakJahe memiliki komponn antiperadangan yang ampuh untuk menangkal virus gondongan. Foto: Getty Images/udra

1. Jahe

Jahe yang banyak disimpan oleh ibu-ibu di dapur rumah juga dapat diandalkan dalam menjaga kesehatan buah hati. Jahe memiliki kandungan minyak atsiri yang khas di dalamnya.

Konsumsi jahe secara rutin juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Sehingga ketika ada serangan virus yang menular tubuh akan lebih kuat untuk melindungi dirinya.

Selain itu jahe juga memiliki komponen antiperadangan yang cocok untuk mengatasi gejala-gejala gondongan. Penularan virus yang tidak segera diatasi dan kadung meradang menjadi penyebab gondongan yang paling utama.

2. Bawang putih

Bawang putih memiliki kandungan allicin yang layak diandalkan untuk menjaga kesehatan. Konsumsi bawang putih secara rutin juga tidak sulit untuk dilakukan.

Mengingat bawang putih hampir digunakan dalam setiap bumbu makanan di Indonesia. Mulai dari tumisan, lauk pauk, hingga sup yang ditambahkan bawang putih tak hanya enak tetapi juga menyehatkan.

Allician dapat menguatkan imunitas tubuh dan melawan virus dari luar. Begitu pula cara kerjanya dalam menghalau penularan virus gondongan agar tak sempat meradang.

Asupan makanan yang disarankan lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Air mineral

Selain asupan makanan, memerhatikan kecukupan hidrasi juga sangat disarankan untuk mencegah gondongan. Untuk mencegah terjadinya infeksi virus pastikan tubuh, terutama bagian tenggorokan, tidak mengalami infeksi.

Perhatikan asupan air mineral pada anak atau juga bisa dibantu dengan asupan elektrolit yang lebih efektif. Bahkan ketika sudah terpapar virus gondongan sekalipun hidrasi tak boleh dilupakan.

Tubuh yang mengalami dehidrasi akan membuat gejalanya terasa lebih menyakitkan. Terutama pada kelenjar parotis yang bertugas memproduksi air liur.

4. Perbanyak sayur

Konsumsi 5 Makanan untuk Cegah Gondongan yang pada AnakNutrisi pada sayur-sayuran dibutuhkan untuk menguatkan imunitas anak. Foto: Getty Images/udra

Kunci utama dari mencegah suatu penyakit apalagi yang datang dari infeksi virus adalah dengan memerhatikan asupan nutrisi. Para ahli kesehatan setuju jika anak-anak harus mengonsumsi sayuran lebih rutin jika ingin mendapatkan imunitas yang lebih kuat.

Sayuran yang dikonsumsi tidak disarankan dengan spesifik tetapi jika memungkinkan perbanyak asupan seperti sayuran hijau. Dibalik warna hijaunya yang segar, sayuran-sayuran ini memiliki kandungan antioksidan yang kuat.

Misalnya seperti brokoli, kangkung, atau bahkan bayam merah jika mudah didapatkan di sekitar rumah. Olahan sayur juga boleh diracik semenarik mungkin guna memancing nafsu makan anak.

5. Tambahkan buah-buahan

Selain sayur-sayuran, konsumsi buah secara rutin juga perlu diperhatikan. Buah tidak hanya dapat meningkatkan imun dan menguatkan gondongan saja tetapi juga menekan risiko komplikasi penyakit lain.

Pada beberapa kasus gondongan yang terlanjur parah ada juga yang diikuti dengan infeksi telinga akibat tekanan. Sehingga beberapa buah yang tinggi antioksidan diperlukan untuk melawan virus tersebut.

Beberapa buah disarankan oleh ahli kesehatan termasuk yang sekiranya akan disukai oleh anak-anak. Seperti buah berry, apel, hingga alpukat yang bisa ditambahkan atau disajikan dengan cara lebih kreatif.

(dfl/odi)



Sumber : food.detik.com

Ini Daftar Vaksin untuk Haji dan Umrah Menurut Aturan Terbaru Pemerintah Saudi


Jakarta

Menunaikan ibadah haji dan umrah memerlukan persiapan yang baik, termasuk perlindungan kesehatan dengan vaksinasi.

Pemerintah Arab Saudi mewajibkan dan merekomendasikan beberapa vaksin untuk jemaah, dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit. Peraturan ini mulai berlaku per 1 Februari 2025.

Jenis Vaksin yang Dibutuhkan untuk Haji dan Umrah

Berikut adalah vaksin yang diperlukan untuk jemaah haji dan umrah berdasarkan persyaratan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi.


1. Vaksin Meningokokus

Vaksin meningitis meningokokus merupakan vaksin yang diwajibkan bagi semua jemaah berusia lebih dari 2 tahun. Jemaah harus menerima vaksin meningokokus quadrivalent (ACYW) dan vaksinasi harus dilakukan minimal 10 hari sebelum keberangkatan.

Ada dua jenis vaksin yang diterima oleh pemerintah Saudi, yaitu vaksin polisakarida quadrivalent (ACYW) dengan masa berlaku 3 tahun dan vaksin konjugasi quadrivalent (ACYW) dengan masa berlaku 5 tahun.

2. Vaksin Polio

Vaksin polio wajib bagi jemaah yang berasal dari negara dengan risiko tinggi penyebaran polio. Bagi jemaah yang datang dari negara dengan kasus poliovirus atau vaksin yang beredar, harus mendapatkan dosis vaksin polio (bOPV atau IPV) antara 4 minggu hingga 12 bulan sebelum keberangkatan.

Negara-negara tersebut termasuk Papua Nugini, Indonesia, Myanmar, dan Somalia.

3. Vaksin Demam Kuning (Yellow Fever)

Vaksin demam kuning wajib bagi jemaah yang datang dari negara dengan risiko penyebaran penyakit ini. Jemaah harus memiliki Sertifikat Internasional Vaksinasi sebagai bukti vaksinasi. Tanpa bukti tersebut, jemaah tidak diperbolehkan masuk.

Negara-negara tersebut yaitu Angola, Argentina, Benin, Bolivia, Plurinasional (Negara Bagian), Brasil, Burkina Faso, Burundi, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Chad, Kolombia, Kongo, Pantai Gading, Rakyat Demokratik, Ekuador, Guinea Ekuatorial, Etiopia, Guinea Prancis , Gabon, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea-Bissau, Guyana, Kenya, Liberia, Mali, Mauritania, Niger, Nigeria, Panama, Paraguay, Peru, Senegal, Sierra Leone, Sudan Selatan, Sudan, Suriname, Togo, Trinidad dan Tobago, Uganda, Venezuela (Republik Bolivarian).

Adapun jemaah asal Indonesia tidak diwajibkan menerima vaksin ini sebelum ke Tanah Suci.

Vaksin Tambahan

Selain vaksin yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa jenis vaksin lain yang sebaiknya diperiksa sebelum keberangkatan haji dan umrah.

Disarankan para jemaah untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis untuk meninjau status imunisasi, termasuk bayi, anak-anak, remaja, dan orang dewasa, agar mendapatkan imunisasi yang sesuai dan tetap sehat selama perjalanan.

Vaksin yang perlu diperiksa dan diperbarui mencakup:

1. Vaksin khusus untuk tujuan tertentu, seperti:

  • Kolera
  • Hepatitis A & B
  • Ensefalitis Jepang
  • Meningokokus
  • Polio (dosis booster untuk dewasa)
  • Demam tifoid
  • Demam kuning
  • Rabies

2. Vaksin rutin yang perlu diperbarui, seperti:

  • Difteri, tetanus, dan pertusis
  • Hepatitis B
  • Haemophilus influenzae tipe b
  • Human papillomavirus (HPV)
  • Influenza musiman
  • Campak, gondongan, dan rubella
  • Pneumokokus
  • Polio
  • Rotavirus
  • Tuberkulosis
  • Varisela

Selain itu, jemaah yang berasal dari negara dengan risiko tinggi penyakit menular seperti Angola, Brasil, Kamerun, Ethiopia, Nigeria, Sudan, dan Venezuela harus lebih berhati-hati serta mengikuti pedoman kesehatan tambahan yang diterapkan oleh otoritas Arab Saudi.

Pencegahan Penyakit bagi Jemaah

Pemerintah Arab Saudi dan otoritas kesehatan memberikan edukasi kepada jemaah mengenai penyakit menular, gejala, serta cara pencegahannya. jemaah juga disarankan untuk tidak membawa makanan dari luar kecuali dalam jumlah kecil dan dikemas rapat, guna menjaga keamanan konsumsi selama perjalanan.

Jika terjadi wabah atau keadaan darurat kesehatan global, pemerintah Arab Saudi dapat menerapkan kebijakan tambahan bekerja sama dengan WHO untuk melindungi jemaah haji dan umrah serta mencegah penyebaran penyakit ke negara asal mereka.

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com