Tag Archives: ikan

5 Jenis Ikan Paling Sehat dan Bagus Buat Diet


Jakarta

Ikan adalah salah satu sumber protein menyehatkan. Namun, jenis ikan yang dikonsumsi harus diperhatikan karena ada yang cocok dan ada yang perlu dibatasi.

Beragam jenis ikan bisa dikonsumsi. Setiap jenisnya juga mengandung nutrisi yang berbeda-beda. Meskipun ikan direkomendasikan sebagai bagian dari pola makan gizi seimbang, tetapi ada pilihan yang lebih sehat daripada yang lain.

Ikan paling sehat untuk dikonsumsi yaitu yang rendah kontaminan dan kaya akan nutrisi, seperti asam lemak omega-3, yodium, selenium, vitamin D, dan asam amino. Pilih juga ikan yang rendah kalori dan tinggi protein.


Meskipun ikan yang dibudidayakan atau ditangkap secara berkelanjutan merupakan pilihan layak, tetapi ada beberapa pertimbangan yang perlu diingat.

Kontaminan, seperti merkuri dapat membahayakan perkembangan otak. Memilih ikan yang rendah merkuri sangat penting, terutama selama kehamilan, menyusui, dan pada anak-anak.

Mengonsumsi jenis ikan pilihan secara teratur dapat bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan. Khususnya, meningkatkan kesehatan jantung, kesehatan metabolisme, dan keseimbangan hormon.

Lantas, diantara banyaknya jenis ikan, mana yang paling baik untuk kesehatan? Merangkum verywellhealth.com (19/09/2024), berikut daftarnya menurut para ahli.

1. Ikan salmon

Fakta tentang ikan salmonIkan salmon menjadi salah satu yang menyehatkan karena mengandung asam lemak omega-3. Foto: iStock

Ikan salmon menjadi salah satu yang terbaik karena kaya akan nutrisi. Salmon mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi dan rendah merkuri. Sehingga, menjadi pilihan sehat dan rendah kontaminan.

Ikan salmon juga mengandung nutrisi pendukung, seperti protein asam amino, dan berbagai vitamin dan mineral, termasuk vitamin D, zat besi, kalsium, dan kalium.

Jika ingin mengonsumsi ikan salmon, sebaiknya juga memilih yang kualitasnya paling baik. Menurut sebuah penelitian yang disebut Very Well Health, ikan salmon yang diternakkan dan yang ditangkap di alam liar secara statistik punya profil nutrisi yang serupa.

Berarti, ikan salmon yang diternakkan belum tentu lebih sehat. Sebab, ikan salmon yang diternakkan mungkin mengandung antibiotik dan komponen lain yang tidak ditemukan pada ikan salmon yang ditangkap di alam liar.

Beberapa negara juga ada yang mengatur jumlah antibiotik yang dapat digunakan oleh peternakan ikan, tetapi ada juga negara yang tidak.

Namun, secara umum, kamu bisa memilih jenis salmon segar dan berkualitas baik dengan melihat beberapa ciri. Mulai dari melihat warna dagingnya. Pilih salmon yang punya warna merah muda atau cenderung orange cerah dan tidak pucat.

Pilih juga yang dagingnya terasa lunak saat ditekan, tetapi tidak mudah hancur. Jangan pilih ikan salmon yang aromanya terlalu amis, tetapi pilih yang aromanya segar seperti mencium aroma laut.

2. Ikan makarel

resep makarel kalenganIkan makarel juga bisa dikonsumsi karena dapat menjaga kesehatan. Foto: Istimewa

Makarel adalah nama untuk berbagai ikan dari keluarga Scombridae. Ikan makarel mengandung asam lemak omega-3 dan lemak sehat lainnya.

Ikan makarel Atlantik merupakan pilihan yang berkelanjutan dan sehat, mengandung protein rendah lemak, kalsium, magnesium, kalium, selenium, dan vitamin B.

Ikan makarel juga menjadi sumber vitamin D yang baik untuk membantu proses penyerapan kalsium dan fosfor dalam tubuh. Ikan makarel dapat menjaga kesehatan jantung berkat kandungan asam lemak omega-3 nya.

Saat memilih ikan makarel, kamu harus mempertimbangkan beberapa faktor agar mendapat ikan yang berkualitas. Dari segi tampilan, pilih yang segar dan punya aroma tidak amis, serta teksturnya cenderung kenyal.

Daftar ikan lain yang menyehatkan dan cocok untuk diet bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Ikan sarden

ikan sardenikan sarden direkomendasikan karena sumber asam lemak omega-3 yang baik. Foto: istimewa

Ikan sarden juga menjadi pilihan tepat jika ingin menambahkan ikan ke dalam menu diet. Ikan sarden merupakan sumber asam lemak omega-3 yang baik, serta mengandung kalsium tinggi.

Mengonsumsi ikan sarden dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung karena kandungan kalium, magnesium, seng, dan niasin didalamnya. Sarden juga mengandung zat besi lebih tinggi daripada jenis ikan lainnya.

Namun, hindari mengonsumsi ikan sarden kalengan karena mengandung garam yang cenderung tinggi. Lebih baik pilih ikan sarden utuh yang segar, tidak berbau busuk, dan kulitnya masih berkilau.

4. Ikan teri anchovy

Resep Ikan Teri Goreng TepungSiapa sangka ikan teri anchovy juga baik karena padat nutrisi. Foto: iStockphoto

Ikan teri jenis anchovy juga merupakan jenis ikan yang baik untuk kesehatan. Meskipun ukurannya kecil, tetapi padat nutrisi, seperti asam lemak omega-3, kalsium, zat besi, magnesium, kalium, dan vitamin B.

Kandungan kalsium di dalamnya berperan dalam membangun tulang dan gigi yang kuat, menjaga kesehatan jantung, dan membuat saraf dan otot bekerja dengan baik.

Asam lemak omega-3 nya juga baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Kehadiran zat besi di dalamnya juga penting untuk pembentukan hemoglobin, yaitu komponen sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Ikan teri anchovy banyak ditemukan di beberapa perairan Indonesia, seperti perairan Sumatera dan Jawa. Selain mengandung banyak manfaat, ikan teri ini juga direkomendasikan karena rendah merkuri.

5. Ikan kembung

Ikan kembung juga tergolong sebagai ikan yang tinggi protein dan rendah lemak. Dalam 100 gram ikan kembung mengandung sekitar 21 gram protein dan 3 gram lemak.

Karena kaya akan protein, jenis ikan ini pun dapat mempercepat laju metabolisme tubuh. Semakin cepat metabolisme, maka semakin banyak jumlah kalori yang dibakar, sehingga berat badan juga ikut menurun.

Namun, jika ingin mengonsumsi ikan kembung, lebih baik diolah dengan cara dipanggang, dikukus, atau ditumis dengan rempah-rempah. Kamu tetap boleh mengonsumsi ikan kembung digoreng, tetapi minyaknya jangan terlalu banyak.

Opsi lain yaitu dengan mengganti minyak sayur dengan minyak lebih sehat, seperti minyak jagung, minyak zaitun, atau minyak kanola.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Catat! 5 Jenis Ikan yang Murah Harganya tapi Bernutrisi Tinggi


Jakarta

Ikan menjadi salah satu sumber protein andalan di Indonesia. Beberapa jenis ikan tergolong murah dan mudah didapat. Meski harganya terjangkau, nutrisinya tak dapat disepelekan.

Selain daging sapi dan ayam, ikan merupakan sumber protein hewani menyehatkan. Tekstur dagingnya yang lembut juga membuat ikan disukai banyak orang. Ditambah, ikan mudah diolah dengan berbagai teknik dan bumbu masak.

Di pasaran, ikan bisa didapat dengan mudah di pasar tradisional atau pun supermarket. Beberapa jenisnya dibanderol dengan harga terjangkau alias murah.


Di balik harganya yang murah, nutrisi ikan ini tidak dapat disepelekan. Bahkan bisa bersaing dengan ikan-ikan impor.

Berikut 5 jenis ikan murah yang kaya nutrisi:

1. Ikan kembung

Ilustrasi ikan kembung.Ikan kembung tinggi omega 3 dan protein. Foto: Getty Images/RistoArnaudov

Dalam 100 gram ikan kembung mengandung omega-3 sebesar 2,6 gram. Kandungan nutrisi lain berupa 64 miligram kolesterol, 19,2 gram protein, 167 kcal energi, dan 0,9 miligram zat besi, seperti dikutip dari akun Instagram @indonesiabaik.id (25/7).

Menurut Food Struct, kandungan mineral ikan kembung juga banyak. Di antaranya ada magnesium, fosfor, zinc, zat besi, copper, selenium, dan lainnya.

Ikan kembung juga lebih unggul dari segi harga. Di pasaran, ikan kembung dibanderol Rp 25.000 – Rp 35.000 per kilogram. Bisa ditemui di segala pasar di Indonesia dan cara mengolahnya juga mudah.

2. Ikan lele

Ikan lele juga termasuk jenis ikan yang umum ditemui di Indonesia. Harganya pun sangat ramah di kantong, rasanya juga gurih lezat. Umumnya ikan lele digoreng renyah.

Menurut Fatsecret, beragam nutrisi penting terdapat di dalam ikan lele (100 gram). Di antaranya ada 240 kcal energi, lemak 14,53 mg, kolesterol 69 mg, sodium 398 mg, karbohidrat 8,54 gram, serat 0,5 gram, dan protein 17,5 gram.

Ikan lele juga mengandung beragam vitamin dan mineral. Di antaranya ada kalsium, zat besi, potassium, vitamin A, dan vitamin C.

3. Ikan patin

Ikan patin umum digoreng atau diolah menjadi pindang yang segar. Jenis ikan ini tinggi nutrisi. Keunggulannya adalah kaya akan omega 3 dan protein.

Dalam 100 gram ikan patin, kandungan nutrisinya terdiri atas energi 92 kcal, 15 gram protein, lemak 3,5 gram, dan kolesterol 80 mg. Kandungan lainnya ada vitamin B12.

Ikan murah kaya nutrisi masih ada di halaman selanjutnya.

4. Ikan teri

Resep Ikan Teri Goreng TepungIkan teri basah mengandung tinggi protein dan mineral. Foto: iStockphoto

Ikan teri juga termasuk jenis ikan yang menyehatkan. Namun, jenisnya juga perlu diperhatikan, karena yang diasinkan sudah pasti kurang menyehatkan. Pilih ikan teri yang masih basah.

Menurut USDA, dalam 100 gram ikan teri mengandung 210 kcal, lemak 2,2 gram, kolesterol 85 mg, protein 29 gram, dan lainnya. Ikan teri juga mengandung sejumlah mineral, seperti zat besi, magnesium, dan kalsium.

5. Ikan tongkol

Satu lagi jenis ikan yang bisa menjadi alternatif santapan sehat dengan harga terjangkau, ikan tongkol. Jenis ikan laut ini punya daging yang tebal dan bercita rasa gurih.

Dalam masakan Indonesia, ikan tongkol kerap dinikmati dengan cara digoreng. Banyak juga yang membuatnya dengan racikan kuah gulai, kuah kuning, dan sup asam segar.

Menurut USDA, kandungan ikan tongkol per 100 gram juga beragam. Di antaranya jumlah kalori 131 kcal, lemak 0,4 gram, kolesterol 60 mg, dan protein 28 gram. Selain itu, ikan tongkol juga mengandung vitamin C, vitamin B6, dan vitamin B12. Kandungan mineral seperti zat besi, magnesium, dan kalsium juga bisa didapat lewat konsumsi ikan tongkol.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Buset! Ikan Mas Raksasa Ini Beratnya Setara Anak 10 Tahun

Jakarta

Seorang pemancing di Prancis sukses mencetak rekor luar biasa setelah berhasil menangkap ikan mas hibrida raksasa seberat 30 kilogram, setara dengan berat rata-rata anak berusia 10 tahun. Ikan unik tersebut, yang dijuluki The Carrot, ditangkap di BlueWater Lakes, sebuah lokasi pemancingan terkenal di kawasan Champagne, Prancis.

Ikan bernama The Carrot ini bukan ikan sembarangan. Ia merupakan hasil persilangan antara ikan mas dan ikan koi, dilepaskan ke perairan BlueWater sekitar 20 tahun lalu. Seiring waktu, The Carrot tumbuh menjadi salah satu ikan mas terbesar di dunia, menarik perhatian para pemancing internasional yang berburu rekor.


Pemancing asal Inggris bernama Andy Hackett menjadi sosok beruntung yang berhasil menangkapnya pada 2022. Ia butuh waktu sekitar 25 menit untuk menarik ikan raksasa itu ke permukaan. Setelah berfoto dengan tangkapannya, Hackett dengan hati-hati melepaskan kembali The Carrot ke perairan agar tetap hidup dan berkembang.

Mengapa Ikan Mas Bisa Tumbuh Sebesar Itu?

Ukuran ikan mas sangat bergantung pada lingkungannya. Dalam akuarium kecil, ikan cenderung tetap kecil karena stres dan keterbatasan ruang. Namun jika dipelihara di tangki besar atau danau buatan dengan pakan melimpah, pertumbuhannya bisa sangat cepat.

Lingkungan seperti BlueWater Lakes memberikan kondisi ideal bagi ikan seperti The Carrot untuk mencapai ukuran luar biasa-panjang lebih dari 1 meter dan berat 30 kilogram. Tak hanya luas, area perairan kaya nutrisi.

Faktor lain, sebagai spesies hibrida karper-koi, The Carrot memiliki kemampuan adaptasi tinggi dan metabolisme cepat yang memungkinkan pertumbuhan ekstrem. Dalam kondisi ideal, ikan mas dapat terus tumbuh selama hidupnya.

Ikan Mas, Si Penakluk Ekosistem

Di berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Kanada, ikan mas telah dianggap sebagai spesies invasif. Mereka kerap mengaduk dasar danau, merusak tanaman air, serta mengganggu keseimbangan ekosistem. Dengan nafsu makan besar, ikan mas dapat memakan hampir semua jenis organisme kecil di perairan.

Selain itu, ikan mas juga dapat membawa parasit dan penyakit yang berpotensi menular ke ikan lokal. Karena itu, sejumlah negara melarang keras praktik pembuangan ikan peliharaan ke sungai atau danau.

(afr/afr)



Sumber : inet.detik.com

Sumber Protein Sehat, Tapi Ini 4 Risiko Makan Ikan Berlebihan


Jakarta

Ikan terkenal sebagai sumber protein sehat, tapi ternyata mengonsumsinya berlebihan juga bisa berefek negatif untuk tubuh. Mulai dari paparan merkuri hingga risiko alergi.

Ikan sering disebut sebagai salah satu makanan tersehat di dunia. Ikan kaya asam lemak omega 3 yang menyehatkan, sumber protein minim lemak, hingga mengandung berbagai vitamin penting untuk kesehatan tubuh.

Dikutip dari Times of India (27/8/2025), rutin konsumsi ikan dikaitkan dengan manfaat sehat. Mulai dari menyehatkan jantung, meningkatkan fungsi otak, dan kesehatan secara umum.


Namun, seperti hal lain yang tidak bagus jika berlebihan, maka konsumsi ikan pun begitu. Bagi beberapa orang, ikan bisa memicu alergi hingga menyebabkan kenaikan berat badan jika tidak dikonsumsi dengan tepat.

Berikut risiko makan ikan berlebihan untuk kesehatan:

1. Paparan merkuri berlebih

Salah satu hal utama yang disorot dari konsumsi ikan berlebihan adalah paparan merkuri berlebih. Ikan laut ukuran besar, seperti tuna, makarel, dan ikan todak, sering kali tinggi kandungan merkuri. Hal ini lantaran bioakumulasi dalam rantai makanan mereka.

Ketika jenis ikan tersebut dikonsumsi berlebihan, maka paparan merkuri yang lambat laun menumpuk di tubuh, akan memicu komplikasi kesehatan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Scientific Reports menemukan konsumsi 1 porsi ikan tuna kalengan (80 gram untuk orang dewasa, 40 gram untuk anak-anak) tidak meningkatkan risiko kesehatan, tetapi risikonya meningkat jika jumlahnya lebih dari itu.

Efek kelebihan merkuri dalam tubuh adalah merusak sistem saraf dan menyebabkan masalah neurologis, seperti kehilangan memori, tremor, hingga sulit konsentrasi. Bahkan bisa memicu gangguan mood seperti depresi dan rasa resah. Pakar kesehatan pun merekomendasikan tidak terlalu banyak makan ikan tinggi merkuri dan konsumsi ikan pada porsi secukupnya.

2. Risiko keracunan makanan

Tragis! Orang-orang Ini Tewas karena Alergi dan Keracunan MakananFoto: Getty Images/Doucefleur

Risiko lain dari kebanyakan makan ikan adalah keracunan makanan, apalagi jika ikan tidak disimpan atau dimasak dengan tepat. Ikan termasuk bahan makanan segar yang mudah terkontaminasi bakteri, parasit, atau toksin.

Risiko keracunan ikan semakin tinggi saat dimakan dalam keadaan basi, mentah, atau kurang matang. Efeknya bisa nyeri perut, diare, mual, muntah, sampai demam.

Beberapa jenis ikan juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya parasit seperti cacing pita. Risiko ini semakin besar saat ikan tidak dimasak matang sempurna. Perhatikan juga konsumsi ikan segar dan mentah, seperti sashimi. Pastikan mendapatkannya dari sumber terpercaya agar tidak menimbulkan risiko keracunan makanan.

3. Alergi

Pada beberapa orang, konsumsi ikan bisa memicu reaksi alergi. Ada yang baru terasa ketika memakannya dalam jumlah banyak, tapi ada juga yang sudah mendapati efek alergi meski baru makan sedikit ikan.

Gejala alergi yang muncul bisa berupa ruam kulit, gatal, bengkak, biduran, dan kesulitan bernapas. Karena itu, mereka yang sudah tahu alergi ikan, harus menghindari konsumsi ikan sepenuhnya atau mengonsumsinya degan bijak.

4. Kenaikan berat badan

A close-up view of a young woman standing on a weighing scale, focusing on her feet and the display as she checks her weight. The scene highlights the importance of health and self-awareness in maintaining a balanced lifestyle.Foto: Getty Images/Thai Liang Lim

Ikan menyehatkan ketika diolah dengan cara tepat, seperti dikukus atau dipanggang. Hindari makan ikan yang digoreng dalam banyak minyak atau ikan berlapis tepung karena bisa meningkatkan asupan kalori dan lemak tak sehat pada tubuh.

Jika hal tersebut dilakukan, maka bukan tidak mungkin berat badan akan bertambah. Disertai peningkatan risiko kenaikan kolesterol dan risiko penyakit jantung. Ikan lebih baik diolah dengan cara yang lebih sehat dan minim minyak agar nutrisinya tidak sia-sia.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Hiu Vs Lumba-lumba, Menang Siapa?



Jakarta

Lautan dipenuhi oleh ikan dan sebagian mamalia. Dua yang mencolok yaitu spesies hiu dan lumba-lumba. Jika bertemu untuk bertarung, siapa yang menang antara hiu dengan lumba-lumba?

Secara singkat, pertarungan satu lawan satu antara hiu dan lumba-lumba bisa diprediksi dengan ukuran hiu yang lebih besar dan kekuatan gigi yang mengerikan. Namun, dalam kondisi tertentu, sekelompok lumba-lumba bisa menakuti satu hiu.

Untuk membedah perbandingan hiu dan lumba-lumba, berikut ini penjelasannya, dikutip dari AZ Animals.


Fisik Hiu vs Lumba-lumba

Hiu dapat memiliki berat lebih dari 450 kg dan tumbuh hingga 6 meter. Hiu putih besar, bahkan beratnya dapat mencapai 2.200 kg.

Sementara lumba-lumba memiliki berat sekitar 280 kg dan dapat tumbuh hingga 4,5 meter. Spesies lumba-lumba terbesar (tidak termasuk paus pembunuh) adalah paus pilot, yang juga dapat tumbuh hingga 2.200 kg.

Secara rata-rata, hiu putih besar memiliki berat lebih dari rata-rata lumba-lumba hidung botol. Ini artinya, hiu lebih unggul dari lumba-lumba soal ukuran.

Meski secara ukuran lebih besar, hiu bisa mengimbangi lumba-lumba soal kecepatan. Lumba-lumba dapat mencapai kecepatan 32,18 km/jam dalam situasi yang tepat.

Tak kalah gesit, hiu bisa bergerak dengan kecepatan antara 32,18 sampai 56,3 km/jam. Hiu menggunakan gerakan ekor dan tubuh yang bergelombang dan menyamping.

Kekuatan Gigitan Hiu vs Lumba-lumba

Hiu dan lumba-lumba sama-sama menggunakan gigi mereka untuk menyerang mangsa. Hiu memiliki gigitan terkuat yang pernah diukur di planet ini, yaitu pada tekanan 4.000 PSI atau lebih.

Kekuatan itu tercipta dari gigi hiu yang panjangnya mencapai 15 cm dan totalnya terdapat 300 gigi yang dapat merobek daging.

Sementara lumba-lumba memiliki hingga 268 gigi tajam yang digunakan untuk merobek daging mangsanya. Namun, daya gigitannya sangat rendah dibandingkan dengan mangsa lainnya.

Meski begitu, lumba-lumba memiliki indra pendengaran yang menakjubkan, penglihatan yang baik, dan kemampuan memanfaatkan ekolokasi yang mendeteksi makhluk lain dengan ketepatan yang menakjubkan.

Hiu juga memiliki indra yang kuat. Terutama penglihatan yang tajam, bahkan dalam kondisi minim cahaya. Selain itu, juga indra penciuman yang sangat tajam, yang mampu mendeteksi 1 bagian per 10 miliar bagian zat dalam air.

Jika Bertarung, Siapa yang Akan Menang antara Hiu dan Lumba-lumba?

Meskipun sama-sama hidup di air, lumba-lumba adalah mamalia dan hiu adalah ikan bertulang rawan. Hiu lebih berat, lebih panjang, dan lebih mematikan daripada lumba-lumba.

Dalam pertarungan satu lawan satu, hiu akan menang melawan lumba-lumba. Ini karena hiu lebih kuat, lebih besar, dan lebih peka terhadap predator dibandingkan hiu lainnya.

Lumba-lumba, meskipun cerdas, tidak memiliki kemampuan fisik untuk menangkis serangan hiu dan tidak dapat menimbulkan kerusakan yang cukup untuk membunuh hiu sendirian. Kecuali, jenis orca yang bisa menang melawan hiu.

Jadi, jika di wilayah yang sama, hiu kemungkinan besar akan merasakan kehadiran lumba-lumba terlebih dahulu. Kecuali jika lumba-lumba tersebut menggunakan ekolokasi.

Setelah hiu menyerang, hanya perlu satu atau dua gigitan bagi hiu untuk menimbulkan kerusakan yang cukup parah, sehingga lumba-lumba tersebut akan lumpuh total. Namun, akan berbeda jika lumba-lumba tidak sendirian.

Sebab, lumba-lumba hidup dalam kelompok yang bisa beranggotakan lebih dari 1.000 ekor. Sementara hiu cenderung lebih mandiri.

Lumba-lumba juga lebih cerdas daripada hiu, sehingga mereka bisa mengatur strategi dalam kelompok untuk menyerang hiu yang sendirian. Dengan kecerdasan dan kerja sama kelompoknya, lumba-lumba bisa menakuti hiu dan membuatnya menghindar dari area mereka.

(faz/nwk)



Sumber : www.detik.com