Tag Archives: infeksi

Tanda HP Android Dibajak dan Diintip Tampak Jelas, Ini Cara Hapusnya


Jakarta

Ada banyak kasus saat HP menjadi sangat lambat atau bahkan hang. Bisa jadi ini karena ponsel terkena malware. Malware dapat mengintip isi ponsel Android. Jadi kita perlu berhati-hati jika ada tanda-tanda seperti itu.

Infeksi malware di HP bisa terlihat dari beberapa ciri-ciri. Misalnya, adanya file APK yang mencurigakan atau tidak dikenali di dalam ponsel. Selain itu lonjakan penggunaan data yang tidak biasa.

Ciri-ciri lain adalah iklan pop up dan baterai yang cepat habis. Demikian kamu perlu segera menghapus malware dari berbagai aplikasi yang mencurigakan. Jangan lupa juga gunakan keamanan atau antivirus. Berikut adalah caranya:


Cara Hapus Malware di HP Android

Ikuti cara berikut untuk menghapus malware:

Cara Hapus Aplikasi Mencurigakan

  • Buka aplikasi Pengaturan
  • Klik Aplikasi atau Manajemen Aplikasi
  • Hapus instalasi aplikasi yang mencurigakan atau tidak dikenali

Cara Bersihkan Cache dan Data Browser

  • Buka aplikasi Pengaturan
  • Masuk ke menu Aplikasi
  • Cari browser yang digunakan
  • Klik Hapus Cache dan Hapus Data

Pakai Aplikasi Keamanan atau Antivirus

Ada beberapa aplikasi antivirus yang bisa digunakan untuk menghalau malware. Ingat, hanya gunakan aplikasi asli dan berasal dari toko aplikasi Google Play Store.

Cari semua aplikasi keamanan tersebut di Play Store. Berikutnya pasang di ponsel dan pindai seluruh perangkat.

(jsn/fay)



Sumber : inet.detik.com

Ciri HP Terkena Malware dan Cara Mengatasinya

Jakarta

Perangkat elektronik dan ponsel, rentan terhadap serangan malware yang dapat mengancam privasi dan keamanan data pribadi. Malware pada handphone (HP) bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti virus, trojan, atau spyware yang dapat merusak sistem, mencuri informasi, atau bahkan merusak perangkat itu sendiri.

Sekedar diketahui, dilansir dari laman resmi CSIRT Kementerian Pertahanan, Malware adalah singkatan dari Malicious Software. Program tersebut dirancang dengan tujuan untuk merusak dengan menyusup ke sistem komputer. Malware dapat menginfeksi banyak komputer dengan masuk melalui email, download internet, atau program yang terinfeksi.

Malware bisa menyebabkan kerusakan pada sistem komputer dan memungkinkan juga terjadi pencurian data / informasi. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri HP yang terinfeksi malware dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasinya.


Ciri HP Terkena Malware

Pengguna ponsel kerap tidak menyadari adanya bahaya hingga dampak negatif malware dalam gawainya. Perubahan performa, adanya aplikasi yang tidak bisa dihapus, atau munculnya iklan yang tidak diinginkan, bisa menjadi tanda-tanda awal bahwa ponsel terinfeksi.

Malware ini bisa berupa virus, trojan, spyware, adware, atau ransomware yang sering kali disebarkan melalui aplikasi pihak ketiga yang tidak terpercaya, link phishing, atau jaringan Wi-Fi publik yang rentan. Tujuan malware biasanya bisa pencurian data pribadi, akses informasi sensitif seperti kata sandi dan nomor rekening bank, hingga merusak sistem operasi ponsel. Berikut penjelasan ciri-cirinya.

1. Ada Peringatan

Ponsel pasti mulai mendeteksi, begitu ada virus yang masuk ke perangkatnya. Sama seperti tubuh, ada tanda keanehan pada ponsel, hingga peringatan keras sebagai tanda adanya virus yang menginfeksi perangkat.

2. Antivirus Tak Berfungsi

Virus malware menjadi musuh berbahaya dan mengancam perangkat yang kamu miliki, termasuk smartphone yang saat ini kamu pegang. Kalau virusnya begitu kuat, bahkan software antivirus yang digunakan pun tidak lagi berfungsi.

Smartphone atau ponsel pintar, harusnya jadi alat komunikasi yang bisa membantu kita sehari-hari. Tapi gegara malware, kemampuan ponsel canggih pun jadi menurun.

Terjadi penurunan dalam kecepatan pengoperasian perangkat secara signifikan. Bisa jadi semakin lemot, atau aplikasi tiba-tiba tertutup dan gawai sulit digunakan. Istilahnya, biasa disebut hang atau freeze.

4. Memori Selalu Penuh

Gawai pintarmu sebetulnya sudah punya cukup memori. Tapi sayang, tiba-tiba tanpa sadar ruang penyimpanan di perangkat handphonemu sudah cepat penuh.

Ada penurunan yang signifikan dan tidak terduga pada bagian memori. Ini bisa jadi pertanda malware mulai mengancam. Virus dalam bentuk aplikasi, tak bisa dihapus dan menempati setiap ruang penyimpanan atau storage.

5. Handphone Tak Bisa Digunakan

Saat malware sudah semakin parah dan banyak, handphone yang kamu gunakan bisa berhenti berfungsi. Bukan sekedar hang atau freeze lagi, tapi bahkan tidak berfungsi sama sekali.

Cara Mengatasi Perangkat yang Kena Malware

Melalui pemahaman yang lebih baik mengenai tanda-tanda infeksi malware, kamu dapat menjaga ponsel tetap aman dan terhindar dari ancaman yang semakin canggih dan berbahaya. Namun jika malware sudah terlanjur menginfeksi ponselmu, ada langkah-langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengamankan perangkat dari malware. Dilansir dari laman Google, berikut caranya:

1. Mengaktifkan Google Play Protect

Caranya mudah. Pertama, buka aplikasi Google Play, kemudian ketuk ikon Profile. Lanjut ke Tap Protect > Settings > aktifkan atau matikan Scan apps with Play Protect.

2. Update Perangkat

Pastikan untuk selalu melakukan update perangkat ketika tersedia. Kalau kamu tidak menemukan notifikasi karena dimatikan, kamu bisa masuk ke Settings > System > System update. Nanti akan terlihat status update untuk dilanjutkan.

3. Hapus Aplikasi Mencurigakan

Kalau mesin pencarianmu menggunakan Google Chrome, uninstall ekstensi browser Chrome yang tidak diperlukan, tidak terpercaya, atau berasal dari sumber di luar Chrome Web Store. Jika menggunakan browser lain, periksa pusat bantuannya atau settings, dan uninstall aplikasi yang tidak jelas asalnya.

Penting untuk menghapus atau uninstall aplikasi yang tidak penting, tidak terpercaya, sumbernya dari pihak ketiga, atau luar Google Play Store. Untuk menghapusnya, lakukan langkah Settings > Apps & notifications > See all apps > klik aplikasi yang ingin di-uninstall > Uninstall.

4. Checkup Keamanan

Kini, pastikan gawaimu bersih dari malware, melalui mesin pencarian. Buka ponsel atau tablet Android, buka browser web seperti Chrome.

Masuk ke myaccount.google.com/security-checkup. Nantinya, akan diarahkan untuk memperbaiki masalah keamanan di akun. Ikuti langkah yang ada.

Terakhir, pastikan kamu lebih berhati-hati saat mengunjungi situs tak resmi dan jangan sembarang klik link tidak terpercaya. Langkah tersebut bisa jadi salah satu cara sederhana menghindari malware. Semoga berhasil!

(aau/fds)



Sumber : inet.detik.com

Ini Risiko Makan Sushi Menurut Dokter, Bisa Terjangkit Parasit!


Jakarta

Berasal dari Jepang, sushi jadi makanan populer di dunia. Tapi banyak dokter yang mengingatkan risiko kesehatan dari makan sushi.

Sushi adalah hidangan khas Jepang yang terdiri dari nasi yang dibumbui dengan cuka, gula, dan garam. Diberi topping atau isian berbagai bahan seperti ikan mentah, makanan laut (seafood), sayuran hingga telur.

Ciri khasnya memang terdapat pada penggunaan ikan segar atau seafood yang masih mentah. Walau sushi bukan makanan yang berbahaya, tapi ada banyak risiko dan efek samping kesehatan jika makan sushi sembarangan atau makan sushi yang kualitas ikan dan seafood buruk.


Karena jika ikan yang diguanakan untuk sushi seperti salmon dan tuna tidak diolah dengan benar, maka ikan tersebut bisa menjadi sumber bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan gejala mirip keracunan makanan seperti mual, muntah, dan diare yang parah.

Ini Risiko Makan Sushi Menurut Dokter, Bisa Terjangkit Parasit!Ini Risiko Makan Sushi Menurut Dokter, Bisa Terjangkit Parasit! Foto: Site News

Dilansir dari DailyMailUK (26/02), beberapa waktu lalu ada turis yang berasa dari Inggris liburan ke Thailand, Jepang dan Hawaii. Turis wanita ini jatuh sakit setelah menyantap ikan mentah dan olahan seafood lainnya yang berpotensi membawa parasit.

Ketika diperiksa di Hawaii, turis itu ternyata mengidap meningitis langka, yaitu berupa peradangan pada lapisan otak dan sumsum belakang. Saat gelajanya semakin memburuk, dokter melakukan tes lagi sampai akhirnya menemukan wanita itu terkena infeksi parasit. Kemungkinan besar dari makanan laut yang dikonsumsi sudah terkontaminasi lendir siput atau bekicot. Untungnya nyawanya tertolong, turis wanita ini boleh pulang setelah dirawat selama empat hari.

Belum diketahui secara pasti bagaimana ia terinfeksi parasit ini, tetapi selama liburannya ke Thailand dan Jepang, ia mengaku banyak mengonsumsi makanan kaki lima dan sushi.

Dari sini muncul spekulasi bahwa menyantap olahan daging ikan yang masih mentah, bisa memiliki risiko tinggi terserang bakteri seperti listeria, vibrio atau salmonella.

Ini Risiko Makan Sushi Menurut Dokter, Bisa Terjangkit Parasit!Ini Risiko Makan Sushi Menurut Dokter, Bisa Terjangkit Parasit! Foto: Site News

Ikan secara alami bisa mengandung parasit, tapi proses pembekuan biasanya membunuh parasit tersebut. Jika ikan yang digunakan untuk sushi tidak dibekukan dengan benar, ditangani secara tidak bersih, atau dilumerkan dengan cara yang salah, parasit masih bisa bertahan di dalam ikan.

“Kasus seperti ini memang jarang terjadi. Tapi, tidak ada proses pengolahan makanan yang benar-benar sempurna. Selalu ada kemungkinan sesuatu bisa salah.” jelas Dr. Brian Labus dari University of Nevada, Las Vegas.

Menurut Dr. Brian, cacing parasit jenis anisakis sering ditemukan pada ikan dan bisa menyebabkan anisakiasis. Cacing ini bisa menyerang dinding lambung atau usus dan menyebabkan sakit perut yang parah, mual, dan muntah.

Beberapa orang bisa mengalami pendarahan pada sistem pencernaan, penyumbatan usus, dan peradangan di dinding dalam perut.

Di Jepang sendiri, ada lebih dari 3.000 orang terjangkit anisakis setiap tahunnya. Jadi Dr. Labus menambahkan bahwa berbagai jenis ikan memiliki parasit yang berbeda, tapi untuk menghindarinya, orang-orang bisa memilih menyantap ikan segar yang kualitasnya bagus.

(sob/odi)



Sumber : food.detik.com

5 Penemuan yang Belum Dapat Nobel, Padahal Layak Menurut Ahli


Jakarta

Peraih Hadiah Nobel akan diumumkan mulai Senin, 6 Oktober 2025 sampai 13 Oktober mendatang. Sejumlah penemuan diduga masyarakat ilmiah akan menerima penghargaan ini.

Hadiah Nobel diberikan bagi orang-orang dengan kontribusi luar biasa bidang di kimia, fisika, fisiologi atau kedokteran, hingga bidang perdamaian dan sastra. Dikutip dari laman resmi Nobel Prize, nama-nama nomine dan info nominasi lainnya dirahasiakan sampai 50 tahun kemudian.

Kendati demikian, komite Hadiah Nobel mengungkap ada 338 kandidat yang dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian 2025. Angka ini terdiri dari 244 individu dan 94 organisasi.


Daftar Penemuan yang Belum Dapat Hadiah Nobel, Padahal Layak

Sementara itu, ada sejumlah penemuan yang menurut ahli layak diganjar Hadiah Nobel karena mengubah kehidupan. Melansir CNN, berikut daftarnya.

Perawatan Inovatif untuk Obesitas

Diketahui, kini berkembang obat obat diabetes tipe-2 dan obat penurun berat badan peniru hormon, yang disebut peptida mirip glukagon 1 (GLP-1). Contohnya seperti Ozempic.

Kendati diresepkan untuk penderita diabetes tipe 2, Ozempic juga dipakai untuk menurunkan berat badan.

Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1 dari 8 orang di dunia mengalami obesitas. Penemuan obat-obatan semaglutide yang menurunkan gula darah dan menahan nafsu makan berpotensi untuk mendukung perawatan intensif obesitas dan kondisi terkait seperti diabetes tipe 2.

Tiga ilmuwan pengembang semaglutide yaitu:

  • Ahli biokimia dan profesor riset asosiasi di Rockefeller University Svetlana Mojsov
  • Ahli endokrinologi dan profesor kedokteran di Harvard Medical School Dr Joel Habener
  • Kepala penasihat ilmiah untuk penelitian dan pengembangan awal di perusahaan farmasi Novo Nordisk, Lotte Bjerre Knudsen.

Ketiga peneliti sebelumnya telah meraih penghargaan Penelitian Medis Klinis Lasker-DeBakey 2024. Penghargaan ini kerap dianggap sebagai indikator seseorang akan memenangkan Hadiah Nobel.

Pelopor Komputasi Kuantum

Kepala analisis penelitian di The Institute for Scientific Information (ISI) David Pendlebury berpendapat komputasi kuantum merupakan bidang yang layak diakui dengan Hadiah Nobel.

Komputasi kuantum memungkinkan pemecahan masalah yang tidak bisa atau tidak efisien diselesaikan komputasi klasik, seperti deteksi fraud keuangan dan pengembangan kecerdasan artifisial (AI).

Berdasarkan jumlah kutipan pada hasil studinya, sosok yang layak diganjar penghargaan ini menurut Pendlebury yaitu:

  • Profesor di Institut Informasi Kuantum di Universitas RWTH Aachen, Jerman, David P DiVincenzo
  • Profesor fisika teoretis di Universitas Basel, Swiss, Daniel Loss

Ia mencontohkan, salah satu paper karya DiVincenzo dan Loss tahun 1998 di jurnal Physical Review A yang berjudul ‘Quantum computation with quantum dots’ dikutip hampir 10.000 kali.

“Wawasan mereka adalah menggunakan qubit sebagai mekanisme dasar untuk membuat komputer kuantum,” jelasnya.

Pengobatan Fibrosis Kistik

Sekelompok peneliti memajukan pengobatan untuk kelainan genetik fibrosis kistik, penyakit mematikan yang menyerang anak-anak maupun orang dewasa.

Orang dengan fibrosis kistik mengalami penumpukan lendir di paru-paru, sistem pencernaan, dan bagian tubuh lain sehingga rentan infeksi, masalah pencernaan, dan gangguan pernapasan.

Para ilmuwan yang berkontribusi pada kemajuan pengobatan penyakit ini yaitu:

  • Profesor penyakit dalam-paru, perawatan kritis dan kedokteran kerja di Universitas Iowa Dr Michael J. Welsh: mengungkapkan bagaimana protein fibrosis kistik berfungsi dan hal yang salah secara medis pada pasien bersangkutan.
  • Ahli kimia organik fisik Jesús (Tito) González: memelopori sistem yang digunakan untuk menyaring senyawa-senyawa terkait fibrosis kistik untuk mendukung pengobatan
  • Ahli biologi sel Paul Negulescu dari Vertex Pharmaceuticals: memimpin penelitian pengobatan fibrosis kistik tim González.

Para ilmuwan sebelumnya juga memenangkan Penghargaan Penelitian Medis Klinis Lasker-DeBakey 2025 pada September tahun ini.

Memahami Mikrobioma Usus

Mikrobioma manusia adalah kawanan atau triliunan mikroba yang hidup di dan dalam tubuh manusia, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Sejumlah peneliti berperan dalam membuka pemahaman manusia soal apa yang dilakukan mikroba ini, bagaimana mereka berbicara satu sama lain, dan berinteraksi dengan sel manusia, khususnya di usus.

Menurut Pendlebury, bidang mikrobioma manusia sudah sejak lama seharusnya mendapat pengakuan Hadiah Nobel. Orang yang harusnya diganjar penghargaan ini menurutnya yaitu ahli biologi Dr. Jeffrey Gordon, Dr. Robert J. Glaser Distinguished University Professor di Washington University St. Louis, AS.

Ia menjelaskan, Jeffrey Gordon merupakan pelopor yang belajar bagaimana mikrobioma tersebut membentuk kesehatan manusia, dimulai dengan penelitian laboratorium pada tikus.

Tim Gordon juga menemukan bahwa mikrobioma usus berperan pada dampak kesehatan akibat kekurangan gizi, yang berpengaruh pada hampir 200 juta anak di seluruh dunia. Timnya juga sedang mengembangkan intervensi pangan yang menargetkan peningkatan kesehatan usus.

Pengurutan DNA Generasi Baru

Pengurutan genom manusia bermanfaat pada bidang kedokteran, biologi, ekologi, dan forensik. Sebagai contoh, dokter dapat memahami dasar genetik penyakit dengan lebih mudah, dan memberi pengobatan sesuai karakteristik per pasien.

Pengurutan genom manusia berdampak luas pada biologi, kedokteran, dan banyak bidang lainnya. Namun, proyek penelitian 1990-2003 ini tidak diganjar Hadiah Nobel karena tidak memenuhi aturan wasiat Alfred Nobel, yakni penghargaan hanya dapat diberikan kepada maksimal tiga orang per penghargaan.

Diketahui, penelitian ilmiah kini makin kolaboratif. Pemecahan kode genetik kehidupan manusia setidaknya melibatkan konsorsium internasional dengan ribuan peneliti di AS, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, dan China.

Namun, menurut Pendlebury, kemungkinan komite Nobel akan mengakui karya ahli kimia Shankar Balasubramanian dan David Klenerman dari University of Cambridge, Inggris dan ahli biofisika Prancis Pascal Mayer dari Universitas Strasbourg, Prancis.

Ketiga ilmuwan ini dinilai berkontribusi melalui teknologi pengurutan generasi berikutnya. Karya mereka ini dapat menguraikan jutaan fragmen DNA sekaligus.

Sebelumnya, pengurutan genom manusia secara lengkap bisa memakan waktu berbulan-bulan dengan biaya menghabiskan biaya puluhan miliar rupiah. Teknologi mereka memungkinkan pemrosesan beberapa hari dengan biaya beberapa belas juta.

(twu/nwk)



Sumber : www.detik.com

Polusi Mikroplastik Tingkatkan Resistensi Antimikroba


Jakarta

Kontaminasi mikroplastik yang berlebihan dapat memicu antimicrobial resistance (AMR) atau resistensi antimikroba. Sebuah penelitian baru mengungkap, masalah ini semakin meningkat di seluruh dunia.

Laporan yang diterbitkan dalam The Journal of Hazardous Materials menemukan bahwa plastik berperan sebagai wadah bagi biofilm, komunitas bakteri dan mikroba lain yang menempel pada permukaannya. Biofilm ini dapat mempercepat penyebaran resistensi obat dengan menciptakan lapisan pelindung yang menghalangi masuknya antibiotik ke dalam mikroba, dan membantu gen resistensi untuk bertransmisi lebih mudah dalam komunitas biofilm.


Plastik menjadi masalah bagi AMR

Laporan tersebut memperingatkan bahwa plastik dapat berperan dalam mendorong pengembangan dan penularan AMR sepanjang seluruh siklus hidupnya. Selama ekstraksi bahan baku untuk industri bahan bakar fosil, termasuk minyak mentah, gas alam, dan batu bara, biosida digunakan untuk mencegah bakteri mengkolonisasi pipa dan peralatan pengangkut minyak atau cairan tambang.

Bahan kimia ini dapat terlepas secara tidak sengaja ke lingkungan, memicu AMR di area yang terdampak tumpahan. Paparan mikroba terhadap konsentrasi biosida yang dapat memicu munculnya resistensi dan penyebaran gen resistensi dalam komunitas biofilm.

Demikian pula, zat aditif yang digunakan untuk meningkatkan kualitas plastik dalam industri kemasan dapat mendorong pertumbuhan mikroba yang resistan terhadap antibiotik, terutama pada orang yang terpapar bahan kimia yang larut dari kemasan makanan melalui saluran pencernaan atau pernapasan.

Makanan panas, misalnya, meningkatkan pelarutan logam berat dari plastik, yang beberapa di antaranya dapat membantu pertumbuhan mikroba yang resistan. Kekhawatiran utamanya adalah partikel plastik kecil ini bertindak sebagai permukaan bagi mikroorganisme untuk menempel dan membentuk biofilm.

“Di dalam biofilm ini, bakteri dapat secara selektif mengakumulasi gen resistensi antimikroba dan spesies patogen, menciptakan ekosistem mikroba unik yang berbeda dari perairan di sekitarnya,” kata Keerthi Guruge, ilmuwan dari National Agricultural and Food Research Organization (NARO) Jepang, dikutip dari Nature.

Tahapan lain dalam siklus hidup plastik juga dapat menjadi tempat berkembang biak yang ideal bagi mikroba yang resistan terhadap obat, termasuk tempat pembuangan sampah dan pabrik daur ulang plastik. TPA mengakumulasi kontaminan kimia, dan curah hujan yang tinggi dapat menyebarkannya ke tanah dan air tanah di sekitarnya, menciptakan reservoir mikroba AMR.

“Pada tahap ini, sangat sulit untuk mengukur kontribusi relatif mikroplastik dalam mendorong evolusi dan penyebaran AMR,” kata Emily Stevenson dari University of Exeter Medical School di Inggris, yang turut menulis laporan tersebut.

“Yang kami ketahui adalah bahwa mikroplastik dan entitas AMR seperti gen, bakteri, patogen, dan residu antibiotik hidup berdampingan di beberapa kompartemen lingkungan, terutama air limbah, limbah padat, dan pelarutan TPA,” tambahnya.

Mikroba menyukai plastik

Mikroplastik telah menjadi masalah polusi global. Mikroplastik mengapung di laut, sungai, danau, dan bahkan di air minum. Sebuah tinjauan tentang mikroplastik dan AMR dalam sistem perairan yang ditulis oleh Guruge dan rekan-rekannya, dan diterbitkan di NanoImpact pada Mei 2025, melaporkan bahwa gen yang resistan terhadap antibiotik lebih kaya pada mikroplastik dibandingkan pada substrat non-plastik.

Kesimpulannya adalah bahwa mikroplastik dapat secara selektif mendorong pertumbuhan mikroorganisme patogen dan berperan sebagai pembawa resistensi antibiotik di lingkungan perairan. Kombinasi mikroplastik dengan polutan lain dalam sistem air tawar dapat semakin meningkatkan potensi dampaknya terhadap kesehatan, demikian peringatan laporan tersebut.

“Kekhawatiran utamanya adalah partikel plastik kecil ini bertindak sebagai permukaan bagi mikroorganisme untuk menempel dan membentuk biofilm,” kata Guruge.

“Di dalam biofilm ini, bakteri dapat secara selektif mengakumulasi gen resistensi antimikroba dan spesies patogen, menciptakan ekosistem mikroba unik yang berbeda dari perairan di sekitarnya,” tambahnya.

Pada 2023, sekitar satu dari enam infeksi bakteri yang dikonfirmasi laboratorium di seluruh dunia disebabkan oleh strain yang resistan terhadap antibiotik. Penelitian ini menjelaskan bagaimana plastik yang dilapisi biofilm ini dapat terkumpul dalam ‘plastiome’, menyebarkan kuman dan gen berbahaya yang membuat infeksi lebih sulit diobati.

Mikroplastik yang tahan lama dan mudah bergerak dapat membawa bakteri dan gen yang resistan terhadap obat lintas batas, dari darat ke laut, bahkan ke dalam rantai makanan. Baik AMR maupun mikroplastik merupakan tantangan lingkungan dan kesehatan masyarakat global.

“Interaksi keduanya dapat membuat keduanya lebih berbahaya jika digabungkan daripada jika dipisahkan,” ujar Guruge.

Beberapa negara berisiko lebih tinggi

Penelitian tentang hubungan antara mikroplastik dan AMR masih dalam tahap awal, dengan studi yang sejauh ini dilaporkan dari Jepang, China, dan beberapa negara Eropa. Namun, karena mikroplastik tersebar secara global, dari Arktik hingga sedimen laut dalam, kemungkinan besar masalah ini tersebar luas di semua wilayah.

Negara-negara berkembang mungkin sangat rentan, karena terbatasnya fasilitas pengolahan air limbah dan infrastruktur pengelolaan limbah meningkatkan risiko pencemaran mikroplastik dan penyebaran mikroba resistan yang tidak terkendali.

Para ahli yang menangani AMR menyoroti meningkatnya ancaman di negara-negara dengan sistem kesehatan yang lemah. Laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia WHO tentang AMR menggemakan kekhawatiran ini.

Berdasarkan lebih dari 23 juta infeksi yang dikonfirmasi secara bakteriologis di 104 negara, dan perkiraan resistensi terhadap 22 antibiotik terhadap delapan patogen bakteri umum, ditemukan bahwa pada 2023, sekitar satu dari enam infeksi bakteri yang dikonfirmasi laboratorium di seluruh dunia disebabkan oleh strain yang resistan terhadap antibiotik.

Resistensi tertinggi terjadi di kawasan Asia Tenggara dan Mediterania Timur (hampir satu dari tiga infeksi), diikuti oleh Kawasan Afrika (satu dari lima), semuanya di atas median global. Resistensi lebih rendah di Kawasan Eropa (satu dari sepuluh) dan terendah di Kawasan Pasifik Barat (satu dari sebelas), menunjukkan disparitas regional yang lebar.

Mengingat AMR dan mikroplastik hidup berdampingan di tempat pembuangan sampah dan air limbah, hal ini merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan, mengingat mikroplastik dapat memengaruhi beban, persistensi, dan penyebaran AMR.

Artinya, di wilayah dunia yang pengelolaan limbahnya kurang efektif, mungkin terdapat lebih banyak kontaminan, dan karenanya bebannya mungkin lebih besar.

“Di banyak negara berkembang, antibiotik seringkali diresepkan secara berlebihan, terkadang bahkan ketika tidak diperlukan secara medis,” kata Guruge.

Emily Stevenson dari Fakultas Kedokteran University of Exeter menyebutkan, pertahanan terkuat adalah meningkatkan pengelolaan limbah untuk menghentikan masuknya kontaminan ini ke lingkungan sejak awal.

Akses antibiotik yang dijual bebas atau daring semakin memicu penyalahgunaan, menciptakan tekanan selektif yang mendorong bakteri resistan yang membawa gen resistansi antibiotik untuk berkembang biak.

“Ketika air limbah yang tidak diolah atau diolah dengan buruk dari rumah tangga, rumah sakit, dan industri masuk ke lingkungan, air tersebut membawa residu antibiotik dan bakteri resisten,” ujarnya.

“Dikombinasikan dengan keberadaan mikroplastik, yang menyediakan permukaan stabil bagi pertumbuhan mikroba, kondisi ini menciptakan lingkungan ideal untuk amplifikasi dan pertukaran gen resistensi, yang memperburuk krisis AMR,” tambahnya lagi.

Kekhawatiran serupa juga muncul di tempat lain. Misalnya, sebuah studi Jerman baru-baru ini, yang diterbitkan di Nature, mendeteksi jumlah bakteri patogen yang lebih tinggi dalam sampel air Sungai Oder yang terkontaminasi plastik, menggarisbawahi bagaimana polusi dapat mempercepat penyebaran resistensi di ekosistem alami.

Sebagai prioritas, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya mekanisme mikroplastik memengaruhi AMR di lingkungan, serta konsekuensinya bagi manusia dan hewan,. Sejauh ini, mitigasi paling sederhana menurut para peneliti adalah meningkatkan pengelolaan sampah untuk mencegah kontaminan ini memasuki lingkungan sejak awal.

(rns/rns)



Sumber : inet.detik.com

Benarkah Minum Air Kelapa Bisa Cegah Batu Ginjal? Begini Kata Peneliti IPB


Jakarta

Batu ginjal merupakan salah satu gangguan paling umum pada sistem kemih. Pakar biomedis, farmasi, dan toksikologi sekaligus dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB) Rini Madyastuti Purwono mengungkapkan batu ginjal menempati urutan ketiga gangguan sistem kemih.

Kasusnya cenderung kambuh dalam lima hingga 10 tahun setelah kejadian pertama.

“Batu ginjal terbentuk dari penumpukan massa kristal dalam kondisi jenuh yang bertahan lama di dalam sistem kemih. Kristal-kristal ini dapat mengandung berbagai senyawa organik dan anorganik, seperti kalsium, magnesium, fosfat, dan sel-sel luruh,” jelasnya yang dikutip dari laman resmi IPB.


Menurutnya, kekambuhan kasus ini menjadikan penanganan preventif sebagai langkah yang harus diutamakan. Rini menyebutkan bahwa ukuran batu ginjal yang besar dapat menyebabkan nyeri hebat, bahkan pingsan akibat penyumbatan pada saluran kemih.

Proses pembentukan batu ginjal atau urolitiasis sangat kompleks, melibatkan ketidakseimbangan antara faktor pemicu. Misalnya seperti hiperkalsiuria, hiperfosfatemia, dan hipomagnesemia, dengan faktor pH urine yang memengaruhi jenis batu yang terbentuk.

“Lingkungan asam cenderung membentuk batu kalsium oksalat, sementara lingkungan basa memicu pembentukan batu jenis strutive, yang biasanya berkaitan dengan infeksi,” terangnya.

Lantas, Bisakah Air Kelapa Mencegah Batu Ginjal?

Dalam sebuah penelitian terbaru, air kelapa terbukti memiliki potensi besar sebagai agen alami untuk mencegah pembentukan batu ginjal. Air kelapa mengandung magnesium, fosfat, kalium, sitrat, dan antioksidan yang berperan aktif dalam menghambat proses nukleasi hingga agregasi kristal pembentuk batu ginjal.

“Magnesium dalam air kelapa mampu bersaing dengan kalsium untuk membentuk magnesium oksalat yang lebih mudah larut. Fosfat juga membantu membentuk senyawa yang mudah larut, sehingga mencegah kristal membesar,” ujar Rini.

dr Rini menambahkan bahwa kandungan kalium dan sitrat dalam air kelapa dapat membantu mengubah suasana urine dari asam menjadi basa, yang bermanfaat dalam pencegahan batu ginjal jenis kalsium oksalat. Selain itu, efek diuretik air kelapa meningkatkan volume urine, sehingga mengencerkan konsentrasi mineral pembentuk batu.

Dalam uji pre-klinis yang dilakukan pada hewan percobaan, pemberian air kelapa secara ad libitum menunjukkan hasil yang signifikan. Parameter seperti kadar Nitrogen Urea Darah (BUN) dan kreatinin menurun, kerusakan nefron lebih rendah, dan tidak ditemukan endapan kristal di tubulus ginjal.

“Ini merupakan bukti kuat bahwa air kelapa dapat mencegah kekambuhan batu ginjal, terutama bila dikonsumsi secara teratur satu hingga dua cangkir per hari,” kata Rini.

Selain air kelapa, rebusan daun alpukat juga menunjukkan efek serupa. Ekstraknya bekerja sebagai diuretik dan antioksidan yang membantu mencegah penggumpalan kristal dan memperbaiki jaringan ginjal yang rusak.

Namun, Rini mencatat bahwa pengelolaan alami hanya efektif untuk pencegahan batu ginjal berukuran kecil.

“Untuk batu ginjal berukuran besar, penanganannya tetap harus melibatkan prosedur medis seperti operasi atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) di rumah sakit,” pungkasnya.

(sao/naf)



Sumber : health.detik.com

Ngecat Tubuh Sapi Jadi Hitam Putih Bisa Dapat ‘Nobel’? Ini Kisah Peneliti Jepang



Jakarta

Tim peneliti Jepang dianugerahi Hadiah Ig Nobel atas studinya mengecat sapi dengan garis hitam putih seperti zebra. Tujuan pengecatan yaitu untuk mengetahui apakah garis itu bisa terhindar dari lalat seperti yang terjadi pada zebra.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa belang pada zebra berkaitan dengan lingkungan yang banyak lalat penggigit. Studi tahun 2014 oleh Caro dan timnya, menemukan lalat penggigit akan terganggu jika melihat permukaan garis berwarna hitam putih, sehingga sulit mendarat di tubuh zebra.

Studi lain menyebut, garis hitam zebra bertujuan untuk menyerap panas guna menghangatkan tubuh ketika dingin di pagi hari. Sementara garis putih memantulkan cahaya untuk mendinginkan tubuh zebra saat sore hari.


Bukan Penghargaan Nobel Sesungguhnya

Apa yang diterima oleh peneliti Jepang, itu merupakan penghargaan dari “Ig Nobel”. Ini bukan penghargaan Nobel atau Nobel Prize yang diterima ilmuwan dunia akhir-akhir ini.

Ig Nobel merupakan parodi dari Nobel Prize yang sudah ada sejak 1991. Penghargaan ini dibuat oleh sebuah jurnal sains asal Amerika Serikat, Annals of Improbable Research di Universitas Harvard, untuk menghargai penelitian yang membuat orang tertawa, tapi kemudian membuat banyak orang berpikir.

Penghargaan ini dinamai sebagai plesetan dari kata “Nobel” dan kata “ignoble” (tercela). Akhirnya, disebut dengan “Ig Nobel”.

Meneliti Sapi di Peternakan

Tim peneliti Jepang menerima penghargaan Ig Nobel bidang biologi pada Kamis malam, 18 September 2025, di Universitas Boston, Massachusetts. Dalam studinya, mereka bereksperimen dengan sapi-sapi hitam di peternakan.

“Penelitian ini dimulai setelah seorang peternak sapi meminta saran kepadanya tentang cara melindungi ternaknya dari serangga penggigit,” kata Kojima Tomoki dari Organisasi Penelitian Pertanian dan Pangan Nasional, salah satu peneliti, dikutip dari NHK World Japan.

Tim peneliti berhipotesis jika zebra bisa terlindung dari lalat penggigit dengan garis hitam putihnya, maka sapi juga bisa. Mereka kemudian mengecat sapi dengan garis hitam putih.

Hasilnya, peneliti menemukan, jumlah lalat penggigit yang ada di tubuh sapi berkurang setelah dicat. Mereka juga menemukan bahwa sapi yang dicat melakukan tindakan mengusir lalat, seperti menggerakkan kepala tiba-tiba atau menghentakkan kaki.

Peneliti mengungkapkan, uji coba mereka dapat digunakan untuk mengurasi stres pada hewan ternak. Selain itu, juga bisa mengembangkan cara alternatif untuk melindungi ternak dari gigitan lalat yang menyebabkan infeksi.

Meski begitu, peneliti menemukan cat yang diberikan ke tubuh sapi menghilang dalam beberapa hari. Ini menunjukkan perlunya pengembangan metode agar cat bisa tahan lama dan sapi tetap merasa nyaman.

Kojima mengatakan metode timnya dapat membantu mengurangi penggunaan pestisida untuk mengusir serangga. Ia menambahkan bahwa hal itu dapat memecahkan masalah resistensi pestisida di lingkungan.

(faz/nah)



Sumber : www.detik.com

Saudi Minta Jemaah Umrah Jaga Jarak Selama di Masjidil Haram



Jakarta

Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan sejumlah imbauan bagi jemaah umrah. Pihaknya minta jemaah tidak berdesak-desakan dan menjaga jarak fisik saat melakukan ibadah di Masjidil Haram.

Imbauan tersebut disampaikan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi baru-baru ini. Kementerian mengatakan menjaga jarak fisik memungkinkan menurunkan penularan penyakit menular dan infeksi saluran pernapasan.

“Menghindari desak-desakan menjamin kita melaksanakan umrah dengan aman,” kata kementerian dalam unggahan X seperti dilansir dari Gulf News, Senin (23/9/2024).


Kementerian sebelumnya berulang kali menganjurkan jemaah memakai masker di Masjidil Haram, Makkah dan Masjid Nabawi, Madinah untuk melindungi diri dari infeksi virus dan pernapasan.

Selain itu, jemaah juga dianjurkan minum air putih cukup, terutama saat cuaca panas, untuk menghindari dehidrasi.

Kondisi cuaca di Tanah Suci belakangan ini cukup ekstrem. Otoritas setempat mengeluarkan peringatan badai petir yang melanda beberapa wilayah hingga Minggu kemarin. Badai petir sudah berlangsung sejak awal September ini.

Diketahui, Arab Saudi telah membuka gerbang bagi jemaah umrah musim 1446 H sejak berakhirnya ibadah haji tahunan pada akhir Juni 2023. Menurut statistik Arab Saudi, sekitar 13,5 juta muslim menunaikan umrah pada tahun lalu.

Gulf News turut melaporkan, Kerajaan Arab Saudi berencana menyambut 15 juta muslim untuk menunaikan umrah tahun depan. Sejumlah fasilitas diluncurkan untuk menarik kedatangan jemaah umrah dari berbagai negara.

Pihak berwenang telah memperpanjang visa umrah dari 30 hari menjadi 90 hari. Pemegang visa tersebut diizinkan memasuki kerajaan melalui semua jalur darat, udara, dan laut serta berangkat dari bandara mana pun.

Pemegang visa masuk selain umrah, seperti visa pribadi, kunjungan, dan wisata, juga diizinkan menunaikan ibadah haji kecil itu dan mengunjungi Raudhah, makam Nabi Muhammad SAW yang berada di Masjid Nabawi.

Pendaftaran umrah dilakukan melalui aplikasi Nusuk.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com