Tag Archives: kanker payudara

Hari Kanker Payudara, Ini 7 Makanan Sehat untuk Cegah Kanker


Jakarta

Hari Kanker Payudara dijadikan sebagai momen untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan payudara. Karenanya rutinlah mengonsumsi makanan ini.

Hari Kanker Payudara Sedunia selalu diperingati setiap tanggal 26 Oktober. Peringatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat betapa berbahayanya penyakit ini.

Karenanya, penting untuk menjaga kesehatan payudara yang dapat dilakukan dari pola makan. Salah satunya mengonsumsi makanan yang dikemas dengan antioksidan.


Dikutip dari Lompoc CVMC (11/10/21) berikut 7 makanan untuk mencegah kanker payudara.

1. Buah Berry

Buah berry mengandung antioksidan untuk menghancurkan sel kanker. Foto: iStock

Buah berry mengandung antioksidan dan vitamin yang mampu melindungi, memperbaiki, dan memperlambat penyebaran sel kanker.

Hal tersebut telah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang dilakukan pada 2016. Disebutkan bahwa mengonsumsi buah berry mampu menghancurkan tumor kanker.

Buah berry yang berwarna lebih gelap memiliki antioksidan 50% lebih banyak dibandingkan buah berry yang berwarna lebih terang.

2. Makanan Fermentasi

Tak hanya baik untuk kesehatan usus, makanan fermentasi juga mampu mencegah kanker payudara. Bakteri baik pada makanan fermentasi mampu menyerap racun berbahaya.

Menurut penelitian 2019 yang diterbitkan dalam Oncology Reviews, probiotik dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.

Kamu bisa memilih antara kombucha, kimchi, tempe, yogurt dan makanan fermentasi lainnya. Makanan tersebut kaya akan antioksidan yang juga berperan mengurangi risiko kanker payudara.

3. Teh Hijau

5 Cara Minum Teh Hijau yang Benar agar Manfaatnya MaksimalTeh hijau mengandung senyawa dan berbagai antioksidan untuk mengurangi risiko kanker payudara Foto: Getty Images

Menurut penelitian 2014 dalam World Journal of Clinical Oncology, teh hijau mengandung senyawa dan berbagai antioksidan untuk mengurangi risiko kanker payudara pada wanita.

Peneliti menyebutkan bahwa wanita yang rutin minum teh hijau dapat mengurangi peradangan dan menghancurkan radikal bebas penyebab berbagai jenis kanker.

Saat membeli teh hijau, pilihlah daun teh yang lebar atau beli teh celup tanpa pewarna. Selain itu, hindari tambahan gula agar manfaatnya tidak hilang.

4. Ikan Berlemak

Ikan berlemak banyak memiliki manfaat kesehatan karena dikemas dengan lemak sehat dan antioksidan. Kandungan itu akan mengurangi peradangan yang menyebabkan kanker payudara.

Menurut penelitian 2020 dalam In Vivo, wanita yang mengonsumsi ikan berlemak dalam jumlah tinggi memiliki risiko lebih rendah terkena kanker payudara.

Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, ikan berlemak sebaiknya diolah dengan cara dipanggang.

5. Buah Citrus

mix of fresh citrus fruitsBuah citrus seperti jeruk dan lemon mampu mencegah risiko terjadinya kanker payudara. Foto: Thinkstock

Buah citrus seperti jeruk dan lemon mampu mencegah risiko terjadinya kanker payudara. Itu karena kandungan vitamin C dan folat yang akan melawan kanker tersebut.

Sebuah penelitian 2013 di Journal of Breast Cancer menemukan bahwa wanita yang banyak makan jeruk memiliki 10% lebih kecil untuk terkena kanker payudara.

6. Sayuran Hijau

Rutinlah mengonsumsi sayuran hijau untuk mendukung kesehatan tubuh secara menyeluruh. Mulai dari kangkung, bayam, sawi, kale, dan lainnya.

Sebuah studi 2012 menyebutkan bahwa sayuran hijau mampu mencegah kanker payudara. Menurut peneliti, sayuran hijau kaya akan antioksidan yang berperan menghancurkan radikal bebas penyebab kanker.

7. Kacang

Kacang tanah kupas untuk kacang bawang renyah pakai santan.Antioksidan juga ditemukan dalam kandungan kacang-kacangan. Foto: iStock

Antioksidan juga ditemukan dalam kandungan kacang-kacangan. Selain antioksidan, juga ada kandungan serat dan vitamin yang mampu menangkal kanker payudara.

Antioksidan tersebut akan berperan mencegah peradangan dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Sementara vitamin dan mineral akan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

(raf/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Ella Olsson

Ladies! Ini 5 Makanan Terbaik untuk Cegah Kanker Payudara


Jakarta

Risiko kanker payudara yang meningkat membuat wanita perlu untuk menjaga pola hidup mereka. Salah satunya dengan mengonsumsi 5 makanan sehat ini.

Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang terbentuk di jaringan payudara. Bisa tumbuh secara tidak terkendali dan mengambil alih jaringan payudara yang sehat dan sekitarnya.

Belum diketahui faktor apa yang menyebabkan sel kanker tumbuh di sekitar payudara. Namun, wanita memang berisiko terkena penyakit ini ketika mereka memiliki gejala berat badan berlebih, menstruasi pada usia terlalu muda, atau memiliki kebiasaan merokok.


Kabar buruknya, insiden kanker payudara meningkat di kalangan wanita. Karena risikonya semakin besar, penting untuk mencegahnya dengan menerapkan langkah-langkah gaya hidup yang baik.

Dengan berhenti minum alkohol dan merokok, berolahraga lebih banyak, hingga mengonsumsi makanan sehat dapat membantu mencegah risiko terkena kanker payudara.

Jika ingin fokus beralih ke pola makan sehat, ada sejumlah makanan terbaik yang paling disarankan untuk dikonsumsi.

Melansir Times of India (02/10/2024), berikut 5 makanan yang cegah risiko kanker payudara:

1. Kedelai

Kopi campur susu kedelaiKedelai dan olahannya dapat mencegah risiko kanker payudara. Foto: Getty Images/iStockphoto/

Produk kedelai, seperti edamame, tahu, atau susu kedelai dapat mencegah risiko kanker payudara.

Sebab, menurut meta-analisis yang diterbitkan dalam jurnal JNCI Cancer Spectrum, di dalam kedelai ada isoflavon yang telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara hingga 26%.

Namun, serangkaian penelitian yang disebut Times of India mengatakan bahwa konsumsi isoflavon dalam jumlah tinggi, sebenarnya dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker payudara.

Secara keseluruhan, sebenarnya konsumsi kedelai dapat mencegah kanker payudara dan mencegahnya kambuh, tetapi jangan konsumsi secara berlebihan.

2. Teh hijau

Ilustrasi teh hijauMinum teh hijau juga bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker payudara. Foto: Getty Images/iStockphoto/kuppa_rock

Pencinta teh hijau dapat memperoleh manfaat dari mengonsumsi minuman berkhasiat ini. Di dalamnya ada polifenol yang menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.

Menurut Mount Sinai, dalam sebuah penelitian terhadap 472 wanita dengan berbagai stadium kanker payudara, para peneliti menemukan bahwa wanita yang paling banyak minum teh hijau memiliki penyebaran kanker paling kecil.

Daftar makanan lain yang bisa cegah kanker payudara dapat dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Sayuran berdaun hijau

Ilustrasi bayamKonsumsi bayam bermanfaat untuk mencegah kanker payudara. Foto: Getty Images/Tyas Indayanti

Mengonsumsi sayuran berdaun hijau, seperti kangkung dan bayam dapat membantu mencegah kanker payudara,

Hal ini disebabkan karena sayuran hijau mengandung antioksidan yang dapat mengendalikan radikal bebas penyebab penyakit.

Sayuran hijau secara khusus mengandung antioksidan karotenoid, seperti beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition yang dilakukan terhadap lebih dari 7.000 wanita menemukan bahwa mereka yang memiliki kadar karotenoid lebih tinggi memiliki risiko kanker payudara lebih rendah.

4. Makanan tinggi vitamin D

Vitamin D tidak hanya bisa didapatkan dari sinar matahari, tetapi bisa juga dari makanan.

Konsumsi makanan yang diperkaya dengan vitamin D penting untuk mengurangi risiko kanker payudara. Pasalnya, banyak penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kadar vitamin D rendah dan risiko kanker payudara yang lebih tinggi.

Salah satu makanan dengan kandungan vitamin D yang bisa dikonsumsi yaitu ikan salmon. Kandungan vitamin D dan asam lemak omega-3 di dalamnya berfungsi mengurangi peradangan yang dapat memicu munculnya kanker payudara.

5. Aneka citrus

mengenal buah citrusJeruk dan aneka buah citrus lainnnya memiliki kandungan dengan efek anti-kanker. Foto: iStock

Aneka buah citrus, seperti jeruk atau lemon mengandung folat, vitamin C, karotenoid, dan antioksidan yang memiliki efek anti kanker, antioksidan, dan anti-inflamasi.

Dalam sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam Journal Of Breast Cancer, para peneliti menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi buah jeruk dalam jumlah cukup memiliki kemungkinan 10% lebih kecil terkena kanker payudara.

(aqr/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Dan Gold

Dokter Harvard Kaget Makin Sering Temukan Usia Muda Kena Kanker Kolorektal Stadium 4


Jakarta

Berbagai penelitian menunjukkan kasus kanker pada usia muda di bawah 50 tahun kini semakin sering ditemukan. Salah satu yang paling menonjol adalah kanker kolorektal, yaitu kanker pada usus besar dan rektum.

Kimmie Ng, dokter onkologi saluran cerna dari Harvard Medical School dan pendiri Young-Onset Colorectal Cancer Center di Boston, mengatakan angka kejadian kanker usus besar dan rektum pada usia muda meningkat sekitar 2 persen setiap tahun sejak pertengahan 1990-an.

“Awalnya kami kaget, karena pasiennya masih muda, sehat, tidak punya faktor risiko, bahkan tanpa riwayat keluarga, tapi sudah terdiagnosis stadium 4. Dan kasus seperti ini sekarang makin sering,” beber Dr Ng.


Kenaikan ini tidak hanya terjadi di AS, tapi juga di berbagai negara lain, baik pada pria maupun wanita.

Menurut Dr Ng, mendapat diagnosis kanker di usia muda punya tantangan tersendiri.
Sebagian besar pasien muda masih punya anak kecil, sedang merawat orang tua, meniti karier, atau bahkan baru membangun keluarga. Mereka tidak hanya berjuang melawan penyakit, tapi juga menghadapi tekanan emosional dan sosial yang besar.

Data terbaru menunjukkan kanker kolorektal sudah menjadi penyebab utama kematian akibat kanker pada pria di bawah usia 50 tahun di AS. Pada wanita muda, penyakit ini menempati posisi kedua setelah kanker payudara, dan diperkirakan akan menjadi nomor satu pada 2030 jika trennya terus meningkat.

Meski begitu, Dr Ng menegaskan secara keseluruhan, jumlah kasus pada usia muda masih tergolong kecil dibanding populasi umum.

Pentingnya Deteksi Dini

Selama beberapa dekade, jumlah kasus dan kematian akibat kanker usus besar di semua kelompok umur sebenarnya menurun, berkat kemajuan pengobatan dan meningkatnya kesadaran untuk skrining atau pemeriksaan dini.

Namun, penurunan itu tidak terjadi pada kelompok usia muda. Karena itu, sejak 2021, Amerika menurunkan usia rekomendasi skrining dari 50 tahun menjadi 45 tahun bagi orang dengan risiko rata-rata.

Dr. Ng menilai usia skrining ini belum perlu diturunkan lagi, karena jumlah kasus di usia muda masih kecil dan perlu dipertimbangkan dari sisi biaya, risiko, serta manfaatnya. Fokus utama saat ini, katanya, adalah memahami penyebab meningkatnya kasus pada usia muda.

(naf/naf)



Sumber : health.detik.com

Skrining Kanker Payudara RI Rendah, Warga Takut Periksa-Lebih Pilih Alternatif


Jakarta

Kementerian Kesehatan mengungkapkan skrining pemeriksaan dini adalah salah satu faktor utama dalam penanganan kanker payudara. Seringkali, pasien menjadi lebih sulit sembuh akibat kanker baru ditemukan pada stadium lanjut, padahal jika ditemukan lebih cepat, kemungkinan untuk remisi menjadi lebih besar.

Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan angka skrining kanker payudara di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini membuat prevalensi kasus kanker payudara di Indonesia menjadi paling tinggi dibanding jenis kanker lain.

Dari sebanyak 41 juta perempuan Indonesia yang ditargetkan Kemenkes, hanya 10,8 persen yang akhirnya melaksanakan skrining kanker payudara.


“Jadi masih sedikit sekali,” ujar Nadia ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).

“Nah, bayangkan dari harusnya 41 juta, kita baru ketemu sekitar, 4 jutaan perempuan Indonesia,” sambungnya.

Menurut Nadia, ada beberapa faktor yang membuat angka skrining kanker payudara di Indonesia masih sangat rendah. Misalnya, pemeriksaan payudara yang masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat.

Selain itu, masih ada kecenderungan masyarakat untuk mencari pengobatan alternatif untuk menangani masalah kesehatan. Jika masalah payudaranya tak kunjung sembuh, baru akhirnya memutuskan untuk pergi ke rumah sakit.

“Jadi jalan (berobat) ke mana-mana dulu, pengobatan tradisional ya. Kemudian ada denial, bahwa ‘saya ini takut kalau harus memeriksakan benjolan saya’,” ujarnya.

“Tentunya kita dorong ya, dari program Cek Kesehatan Gratis, masyarakat terutama perempuan-perempuan, ibu-ibu, untuk melakukan skrining lagi, gratis,” tandas Nadia.

Kapan Harus Periksa?

Spesialis onkologi radiasi RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof dr Soehartati A Gondhowiardjo, SpOnkRad(K) mengungkapkan semua wanita yang memiliki faktor risiko sebaiknya mulai melakukan pemeriksaan dini. Beberapa faktor risiko yang dimaksud seperti adanya riwayat keluarga, tidak menyusui, haid dini, dan lain-lain.

Jika memiliki faktor risiko kanker payudara, Prof Soehartati mengatakan skrining dini bisa dilakukan mulai usia 35-40 tahun di fasilitas kesehatan.

“Pada kelompok wanita yang mempunyai faktor resiko diharapkan, dia memeriksakan payudara dengan lebih dini, itu katakanlah sekitar usia 40 tahun, 35 tahun, 45 tahun sudah mulai memeriksakan diri,” ujar Prof Soehartati.

Untuk pemeriksaan awal di rumah, skrining bisa dilakukan dengan Sadari (pemeriksaan payudara sendiri) untuk menemukan adakah benjolan atau kondisi tidak wajar lain pada area payudara.

(avk/up)



Sumber : health.detik.com

Skrining Gratis Kanker Payudara 3.304 Perempuan, Siloam Raih Rekor MURI


Jakarta

Siloam International Hospitals (Siloam) menorehkan sejarah baru dalam upaya pencegahan kanker payudara di Indonesia. Sebanyak 3.304 perempuan berpartisipasi dalam pemeriksaan USG kanker payudara gratis di Lippo Plaza Yogyakarta.

Pemeriksaan ini mencatat jumlah peserta tertinggi yang pernah diraih dalam satu periode pelaksanaan event on-site.

Atas capaian tersebut, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) secara resmi menganugerahkan Rekor MURI bertajuk ‘Pemeriksaan USG Kanker Payudara kepada Perempuan Terbanyak Secara Seri’ kepada Siloam.


Komitmen Siloam untuk Deteksi Dini dan Akses Kesehatan Perempuan

tagsite

(Foto: dok. Siloam)

Executive Director Siloam Hospitals Yogyakarta, Siti Nurtata Rizki menyampaikan rasa bangga atas antusiasme masyarakat dan tim medis dalam menyukseskan kegiatan ini.

“Capaian 3.304 peserta bukan sekadar angka, tetapi bukti nyata bahwa kesadaran akan deteksi dini semakin tumbuh di masyarakat. Kami bangga menjadi bagian dari gerakan nasional untuk melindungi perempuan dari kanker payudara, dan kami akan terus memperluas jangkauan program ini ke lebih banyak daerah di Indonesia,” ujarnya Siti, dalam keterangan tertulis, Senin (20/10/2025).

Ia menambahkan kegiatan yang digelar selama 7 hari ini (13-19 Oktober 2025) tidak hanya menghadirkan layanan pemeriksaan gratis, tetapi juga edukasi dan konsultasi yang membantu peserta memahami pentingnya pemeriksaan rutin sebagai langkah pencegahan.

Menurut data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2022, kanker payudara masih menjadi jenis kanker paling banyak ditemukan di Indonesia, dengan lebih dari 66.000 kasus baru setiap tahunnya.

Jumlah ini mencakup sekitar 30% dari seluruh kasus kanker pada perempuan. Namun, lebih dari 60% pasien diketahui datang dalam kondisi stadium lanjut, yang berdampak pada penurunan signifikan tingkat kelangsungan hidup.

Data dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menunjukkan bahwa tingkat harapan hidup pasien yang terdeteksi sejak stadium awal dapat mencapai 90%, sedangkan bila baru terdiagnosis pada stadium lanjut hanya berkisar 20-30%.

Karena itu, program skrining seperti yang dijalankan oleh Siloam memiliki peranan penting dalam menurunkan angka kematian akibat keterlambatan deteksi.

Bagian dari Program SELANGKAH: Semangat Lawan Kanker

tagsite

(Foto: dok. Siloam)

Kegiatan ini merupakan bagian dari program sosial berkelanjutan SELANGKAH (Semangat Lawan Kanker) yang telah dijalankan Siloam sejak 2023. Melalui inisiatif ini, Siloam telah memberikan pemeriksaan kanker payudara gratis kepada lebih dari 45.000 perempuan di berbagai daerah di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan kesadaran dan akses terhadap deteksi dini.

Sebelumnya, Siloam juga menggelar Langkah Merdeka Auction Night di Jakarta, di mana dana hasil lelang karya seni digunakan untuk mendukung keberlanjutan kegiatan skrining kanker payudara gratis di berbagai wilayah.

Bagi Siloam, rekor ini lebih dari sekadar pencapaian angka. Penghargaan dari MURI menjadi simbol perjuangan bersama dalam meningkatkan kesadaran deteksi dini kanker payudara di Indonesia.

“Kami percaya bahwa setiap langkah kecil menuju kesadaran dapat menyelamatkan banyak nyawa. Rekor ini kami persembahkan untuk seluruh perempuan Indonesia-karena bersama, kita bisa melawan kanker payudara,” kata Siti.

Pengakuan dan Makna di Balik Rekor MURI

Dalam kesempatan yang sama, Ketua MURI Semarang Ari Andriyani menyampaikan apresiasinya kepada Siloam atas inisiatif dan dampak sosial yang dihasilkan dari program ini.

“Rekor ini bukan hanya pengakuan atas jumlah peserta, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap komitmen Siloam dalam mengedepankan kesehatan masyarakat. Kami melihat kegiatan ini sebagai contoh kolaborasi yang inspiratif antara dunia kesehatan, komunitas, dan masyarakat luas,” ungkapnya.

(SILOAM HOSPITAL/gif)



Sumber : health.detik.com

Sari Berita Penting