Tag Archives: protein

5 Protein Berbahan Kedelai Ini Juga Cocok untuk Diet


Jakarta

Protein menjadi salah satu nutrisi yang baik untuk diet. Selain protein hewani, pelaku diet juga bisa konsumsi protein nabati, seperti berbagai macam olahan kedelai ini.

Protein merupakan jenis nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan hormon serta membentuk sel jaringan tubuh. Nutrisi ini juga penting untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Makanan berprotein tinggi juga sangat bagus dikonsumsi ketika sedang menjalani diet karena dapat meningkatkan metabolisme tubuh serta memberi rasa kenyang lebih lama.


Saat diet, banyak orang mungkin hanya fokus pada protein hewani, seperti telur hingga daging. Padahal, protein berbahan dasar nabati, juga tidak kalah bermanfaat.

Berbagai jenis protein nabati bisa ditemukan, tetapi satu-satunya yang diklaim dapat menyehatkan jantung menurut FDA (Food and Drug Administration) yaitu kedelai.

Kedelai memiliki kualitas lebih tinggi daripada protein nabati lainnya. Bahkan, sebanding dengan protein hewani. Pasalnya, di dalam kedelai juga terkandung sembilan asam amino yang diperlukan manusia.

Oleh karena itu, merupakan pilihan yang tepat untuk memasukkan protein berbahan dasar kedelai ke dalam menu diet harian.

Melansir Slurrp.com (09/10/2024), berikut 5 jenis protein kedelai yang bisa dikonsumsi.

1. Tahu

Tahu Putih or Tofu, one of raw ingredient food made from fermented soybean extract.Kandungan protein dalam tahu putih yang tinggi serta kalori yang rendah membuatnya cocok untuk diet. Foto: Getty Images/iStockphoto/Tyas Indayanti

Tahu merupakan makanan berbahan endapan biji kedelai yang telah mengalami koagulasi, kemudian diambil sari-sarinya.

Di dalam 100 gram tahu putih, rata-rata mengandung protein sampai 17 gram. Kandungan protein tinggi di dalamnya bisa memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga membatasi seseorang makan berlebihan dan akhirnya membantu menurunkan berat badan.

Selain itu, tahu juga rendah kalori. Di dalam 100 gram tahu terdapat 94 kkal. Hal ini menguntungkan karena tidak menyebabkan surplus kalori.

Makanan ini juga tinggi serat dan bagus untuk sistem pencernaan.

2. Edamame

Ilustrasi edamameedamame juga bagus untuk diet karena proteiin di dalamnya dapat membangun otot lebih kuat. Foto: Getty Images/iStockphoto/Magone

Edamame juga merupakan produk dari kedelai yang dipanen saat masih muda dan dijual dalam bentuk utuh atau dengan polong (kulitnya).

Ketika kacang ini masih hijau, mereka dipetik. Setelah direbus selama 15-20 menit dalam air asin, kacang ini pun bisa langsung dikonsumsi.

Edamame baik untuk diet karena tinggi protein, sehingga membantu perut kenyang lebih lama sekaligus mampu membangun otot lebih kuat. Di dalam 100 gram edamame terkandung 10 gram sampai 11 gram protein.

Jenis kacang ini juga rendah kalori, dimana setengah cangkir hanya mengandung 95 kalori.

Cara terbaik untuk menikmatinya yaitu dengan cara direbus atau dikukus. Namun, disarankan tidak terlalu lama agar nutrisinya tidak hilang.

Protein berbahan kedelai lain yang bisa dipilih bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Tahu sutera

Tahu Sutera Topping SeafoodBisa juga mengonsumii tahu sutera yang kalorinya rendah, tetapi proteinnya tinggi. Foto: iStock

Opsi lain yang bisa dipilih yaitu tahu sutera. Punya karakteristik lembut, seperti kain sutera.

Kandungan air di dalamnya lebih tinggi dari tahu biasa. Di dalam 100 gram tahu sutera rata-rata mengandung 4,8 gram sampai 9 gram protein. Jumlah kalorinya juga lebih rendah dimana per 100 gramnya hanya mengandung 61 kalori.

Kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6 nya lebih tinggi daripada tahu biasa. Tahu ini juga mengandung vitamin A, C, E, dan kalsium yang baik untuk kesehatan tubuh.

4. Tempe

Mirip Tempe, Ini Seitan yang Sehat dan Tinggi ProteinTempe juga menjadi protein nabati yang bisa dikonsumsi saat diet. Foto: Getty Images/Adela Srinivasan

Selain tahu, tempe juga baik dikonsumsi saat diet. Makanan ini terdiri dari kedelai yang difermentasi atau dipecah secara mikrobiologis. Kemudian dipadatkan sampai memiliki tekstur yang kuat dan kenyal.

Tentu makanan ini juga mengandung protein dalam jumlah tinggi, sekitar 18 gram protein per 100 gramnya. Protein tersebut dapat merangsang termogenesis dalam tubuh, sehingga tubuh mengalami peningkatan metabolisme dan membantu pembakaran kalori lebih banyak usai makan.

Beberapa jenis vitamin dan mineral juga ditemukan dalam makanan ini, seperti sodium, zat besi, kalsium, hingga isoflavon. Nutrisi tersebut juga dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara optimal, mulai dari menjaga kesehatan jantung, menjadi sumber antioksidan, hingga memperkuat tulang.

5. Susu kedelai

Salah satu susu non-hewani yang baik untuk diet yaitu susu kedelai. Kandungan nutrisinya hampir sama dengan susu sapi.

Kandungan proteinnya juga hampir sama, tetapi kandungan kalori, lemak, dan karbohidratnya lebih sedikit daripada susu sapi. Di dalam 100 gram susu kedelai terkandung protein kurang lebih 3 sampai 4,4 gram protein.

Protein dan serat tinggi di dalamnya juga dapat menjadi suplai energi yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan. Protein nabati di dalamnya mengandung lemak sehat dan mengenyangkan, sehingga menghindari dari rasa lemas saat diet.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Sumber Protein Sehat, Tapi Ini 4 Risiko Makan Ikan Berlebihan


Jakarta

Ikan terkenal sebagai sumber protein sehat, tapi ternyata mengonsumsinya berlebihan juga bisa berefek negatif untuk tubuh. Mulai dari paparan merkuri hingga risiko alergi.

Ikan sering disebut sebagai salah satu makanan tersehat di dunia. Ikan kaya asam lemak omega 3 yang menyehatkan, sumber protein minim lemak, hingga mengandung berbagai vitamin penting untuk kesehatan tubuh.

Dikutip dari Times of India (27/8/2025), rutin konsumsi ikan dikaitkan dengan manfaat sehat. Mulai dari menyehatkan jantung, meningkatkan fungsi otak, dan kesehatan secara umum.


Namun, seperti hal lain yang tidak bagus jika berlebihan, maka konsumsi ikan pun begitu. Bagi beberapa orang, ikan bisa memicu alergi hingga menyebabkan kenaikan berat badan jika tidak dikonsumsi dengan tepat.

Berikut risiko makan ikan berlebihan untuk kesehatan:

1. Paparan merkuri berlebih

Salah satu hal utama yang disorot dari konsumsi ikan berlebihan adalah paparan merkuri berlebih. Ikan laut ukuran besar, seperti tuna, makarel, dan ikan todak, sering kali tinggi kandungan merkuri. Hal ini lantaran bioakumulasi dalam rantai makanan mereka.

Ketika jenis ikan tersebut dikonsumsi berlebihan, maka paparan merkuri yang lambat laun menumpuk di tubuh, akan memicu komplikasi kesehatan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Scientific Reports menemukan konsumsi 1 porsi ikan tuna kalengan (80 gram untuk orang dewasa, 40 gram untuk anak-anak) tidak meningkatkan risiko kesehatan, tetapi risikonya meningkat jika jumlahnya lebih dari itu.

Efek kelebihan merkuri dalam tubuh adalah merusak sistem saraf dan menyebabkan masalah neurologis, seperti kehilangan memori, tremor, hingga sulit konsentrasi. Bahkan bisa memicu gangguan mood seperti depresi dan rasa resah. Pakar kesehatan pun merekomendasikan tidak terlalu banyak makan ikan tinggi merkuri dan konsumsi ikan pada porsi secukupnya.

2. Risiko keracunan makanan

Tragis! Orang-orang Ini Tewas karena Alergi dan Keracunan MakananFoto: Getty Images/Doucefleur

Risiko lain dari kebanyakan makan ikan adalah keracunan makanan, apalagi jika ikan tidak disimpan atau dimasak dengan tepat. Ikan termasuk bahan makanan segar yang mudah terkontaminasi bakteri, parasit, atau toksin.

Risiko keracunan ikan semakin tinggi saat dimakan dalam keadaan basi, mentah, atau kurang matang. Efeknya bisa nyeri perut, diare, mual, muntah, sampai demam.

Beberapa jenis ikan juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya parasit seperti cacing pita. Risiko ini semakin besar saat ikan tidak dimasak matang sempurna. Perhatikan juga konsumsi ikan segar dan mentah, seperti sashimi. Pastikan mendapatkannya dari sumber terpercaya agar tidak menimbulkan risiko keracunan makanan.

3. Alergi

Pada beberapa orang, konsumsi ikan bisa memicu reaksi alergi. Ada yang baru terasa ketika memakannya dalam jumlah banyak, tapi ada juga yang sudah mendapati efek alergi meski baru makan sedikit ikan.

Gejala alergi yang muncul bisa berupa ruam kulit, gatal, bengkak, biduran, dan kesulitan bernapas. Karena itu, mereka yang sudah tahu alergi ikan, harus menghindari konsumsi ikan sepenuhnya atau mengonsumsinya degan bijak.

4. Kenaikan berat badan

A close-up view of a young woman standing on a weighing scale, focusing on her feet and the display as she checks her weight. The scene highlights the importance of health and self-awareness in maintaining a balanced lifestyle.Foto: Getty Images/Thai Liang Lim

Ikan menyehatkan ketika diolah dengan cara tepat, seperti dikukus atau dipanggang. Hindari makan ikan yang digoreng dalam banyak minyak atau ikan berlapis tepung karena bisa meningkatkan asupan kalori dan lemak tak sehat pada tubuh.

Jika hal tersebut dilakukan, maka bukan tidak mungkin berat badan akan bertambah. Disertai peningkatan risiko kenaikan kolesterol dan risiko penyakit jantung. Ikan lebih baik diolah dengan cara yang lebih sehat dan minim minyak agar nutrisinya tidak sia-sia.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com