Tag Archives: raissa e djuanda

Tips Clean Eating Ala Prilly Latuconsina, Berhasil Turunkan BB Tanpa Diet Menyiksa


Jakarta

Penampilan Prilly Latuconsina yang terlihat semakin langsing membuat banyak orang terkejut. Diketahui, Prilly berhasil menurunkan berat badannya hingga 12 kg.

Selama menurunkan berat badan, Prilly tidak menjalankan diet yang menyiksa. Diketahui, wanita 27 tahun itu menerapkan pola makan clean eating.

“Sebenarnya cuma cut sugar. Jadi, jangan makan yang manis-manis dan makan sembarangan saja,” beber Prilly pada detikcom saat ditemui di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2024).


Selain menjaga pola makan, Prilly juga menyarankan untuk menyeimbangkan dengan olahraga. Untuk saat ini, Prilly tengah rutin untuk olahraga diving dan freediving.

Prilly mengungkapkan untuk menjalani program clean eating tidak harus menyiksa. Menurutnya, setiap orang yang mau mencoba diet ini masih bisa mengkonsumsi makanan yang disukai.

“Makan yang disuka, nggak apa-apa. Untuk di awal-awal mencoba, jangan sampai nyiksa juga,” jelas Prilly.

“Tapi, porsinya diperhatikan, lebih sedikit gitu,” tambahnya.

Clean eating merupakan pola makan ‘bersih’ yang dilakukan dengan mengutamakan makanan utuh dan tidak banyak diproses. Makanan proses yang mengandung tambahan bahan kimia dan pengawet dihindari dan mengutamakan makanan yang segar atau pengolahan yang tidak berlebihan.

Menurut spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K, FINEM, cara ini diharapkan dapat membuat kandungan gizi yang ada di dalam makanan masih terjaga dengan baik.

“Clean eating sendiri artinya makanan makanan ‘real’ atau tidak diproses,” kata dr Raissa ketika dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

“Biasanya seperti makanan-makanan organik, plant-based, home-cooked. Tetapi terkadang ada yang lebih ekstrim seperti menghindari gluten, grains, atau dairy,” sambungnya.

(sao/suc)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Cara Tepat Intermittent Fasting, Dijalani Rina Nose Biar Tubuhnya Tetap Ramping


Jakarta

Komedian Rina Nose membagikan rahasia tubuh ramping dan sehatnya. Rina mengatakan bahwa dirinya selama ini menerapkan diet dengan jendela makan atau metode intermittent fasting.

Meski tidak memiliki pantangan khusus dalam mengonsumsi makanan, ia mengatur jendela waktu makan hanya pada pukul satu siang hingga jam tujuh malam. Selain jam tersebut, Rina mengaku hanya mengonsumsi air putih.

“Pokoknya makan tiap hari dimulai dari jam satu sampai jam tujuh. Nggak (makan) apapun (juga). Kalau nasi masih, sayur, makanan yang kayak gini kan dimasak semua,” ucap Rina Nose dikutip dari detikHot, Rabu (19/11/2024).


Untuk jenis makanan yang ia konsumsi, Rina mengatakan lebih mengutamakan makanan tinggi protein seperti daging-dagingan. Menurutnya, makanan tinggi protein bisa membuatnya kenyang lebih lama.

Berkaitan dengan pola makan dilakukan Rina Nose, spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda SpGK menjelaskan intermittent fasting dalam beberapa penelitian menunjukkan berbagai manfaat kesehatan. Beberapa di antaranya seperti membantu menurunkan berat badan dan lemak tubuh, hingga meningkatkan sensitivitas insulin yang membantu mencegah diabetes tipe dua.

“Intermittent fasting juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Itu juga membantu merangsang autophagy yang membantu membersihkan sel-sel rusak,” kata dr Raissa ketika dihubungi detikcom, Selasa (19/11/2024).

Meski begitu, dr Raissa mengatakan bahwa metode diet ini mungkin tidak cocok untuk semua orang. Ketika dilakukan secara tidak tepat, metode diet ini justru bisa dapat memunculkan risiko penurunan energi, pusing, hingga masalah pencernaan.

Beberapa orang yang tidak cocok dengan metode intermittent fasting seperti ibu hamil dan menyusui, anak-anak, dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu.

“Jika tidak dijalankan dengan benar, intermittent fasting juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi,” sambungnya.

Apabila ingin mencoba metode diet ini, dr Raissa menyarankan masyarakat untuk tetap memilih jenis makanan-makanan bergizi seimbang saat masuk jendela waktu makan. Jangan sampai makanan yang dikonsumsi porsinya berlebihan atau nutrisinya kurang sehingga tidak memenuhi kebutuhan harian.

Idealnya menurut dr Raissa, satu porsi makanan berisi 55-65 persen berisi karbohidrat (termasuk sayur), 20-30 persen lemak, dan 15-35 persen protein. Ia menyebut masyarakat juga bisa mengikuti pedoman ‘Isi Piringku’ dari Kementerian Kesehatan yaitu 50 persen buah dan sayur (sayur 2/3 dan buah 1/3) dan 50 persen berisi karbohidrat dan protein (2/3 karbohidrat dan 1/3 protein).

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Intermittent Fasting ala Rina Nose Biar Tetap Kurus, Ternyata Sesimpel Ini


Jakarta

Tubuh ramping dan sehat yang dimiliki Rina Nose tentu menjadi dambaan banyak wanita. Demi mendapatkan bentuk tubuh ramping itu, selebritis kenamaan Indonesia tersebut mengaku menjalani metode intermittent fasting atau diet dengan jam makan tertentu.

Rina Nose mengaku tidak memiliki pantangan makanan pada metode diet intermittent fasting-nya. Hanya saja, dirinya disiplin untuk makan hanya antara pukul satu siang hingga tujuh malam.

Di luar jam tersebut, Rina mengatakan hanya menjaga tubuhnya tetap terhidrasi dengan baik dengan minum air putih.


“Pokoknya makan tiap hari dimulai dari jam satu sampai jam tujuh. Nggak (makan) apapun (juga). Kalau nasi masih, sayur, makanan yang kayak gini kan dimasak semua,” ucap Rina Nose dikutip dari detikHot, Rabu (19/11/2024).

Rina Nose mengatakan dirinya rutin mengonsumsi makanan tinggi protein untuk membantunya merasa kenyang lebih lama.

Rekomendasi Makanan untuk Intermittent Fasting

Demi memaksimalkan potensi manfaat kesehatan dari metode diet ini, penting untuk mengonsumsi makanan dan minuman utuh yang bergizi selama periode makan.

Dikutip dari Healthline, mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi membantu melengkapi diet dan mendukung berat badan yang sehat. Cobalah untuk menyeimbangkan setiap waktu makan dengan berbagai macam makanan utuh seperti:

  • Buah-buahan: apel, pisang, beri, jeruk, persik, pir, dan tomat
  • Sayuran: brokoli, kubis brussel, kembang kol, mentimun, sayuran berdaun hijau.
  • Biji-bijian utuh: jelai, soba, quinoa, beras, gandum.
  • Lemak sehat: minyak zaitun dan alpukat
  • Sumber protein: telur, ikan, kacang-kacangan, daging, unggas, kacang-kacangan, biji-bijian.

Minuman bebas kalori seperti air putih dan teh serta kopi tanpa gula, bahkan saat berpuasa, juga membantu mengendalikan nafsu makan sekaligus menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Sebaiknya batasi makanan olahan seperti makanan ringan kemasan, makanan yang digoreng, minuman manis, dan sebagian besar makanan beku. Pasalnya, makanan jenis ini akan mengurangi efek positif dari diet yang telah dilakukan.

NEXT: Manfaat Intermittent Fasting

Dokter gizi dr Raissa E Djuanda SpGK mengatakan melalui beberapa penelitian, metode diet ini dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Seperti membantu menurunkan berat badan, hingga mencegah penyakit diabetes tipe 2.

“Intermittent fasting juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Itu juga membantu merangsang autophagy yang membantu membersihkan sel-sel rusak,” kata dr Raissa ketika dihubungi detikcom, Selasa (19/11/2024).

Idealnya menurut dr Raissa, satu porsi makanan berisi 55-65 persen berisi karbohidrat (termasuk sayur), 20-30 persen lemak, dan 15-35 persen protein.

Ia menyebut masyarakat juga bisa mengikuti pedoman ‘Isi Piringku’ dari Kementerian Kesehatan yaitu 50 persen buah dan sayur (sayur 2/3 dan buah 1/3) dan 50 persen berisi karbohidrat dan protein (2/3 karbohidrat dan 1/3 protein).

dr Raissa menegaskan meskipun metode diet ini terbilang cukup efektif, namun tidak semua orang dapat mencobanya. Saat dilakukan secara tidak tepat, intermittent fasting bisa saja memunculkan risiko penurunan energi, pusing, hingga muncul masalah pencernaan.

Beberapa orang yang tidak cocok dengan metode intermittent fasting seperti ibu hamil dan menyusui, anak-anak, dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu.

(dpy/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Aurel sampai Masuk RS gegara Diet, Aman Nggak Sih Turun 21 Kg dalam 5 Bulan?


Jakarta

Artis Aurel Hermansyah mengungkapkan kisah perjuangannya menurunkan berat badan hingga 21 kg hanya dalam waktu 5 bulan. Aurel menceritakan bahwa semua berawal dari komentar-komentar buruk soal bentuk badannya yang ia dapatkan dari netizen.

Ia menjadi korban perundungan dari netizen karena perubahan bentuk tubuhnya pasca hamil dan melahirkan. Demi mengembalikan bentuk tubuhnya, istri dari Atta Halilintar itu melakukan diet dengan sungguh-sungguh.

Ia bahkan sempat jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit. Hal tersebut menurutnya terjadi akibat gangguan asam lambung yang dialaminya.


“Waktu itu sempat turun 18 kilo, tapi karena aku sempat sakit itu aku turun lagi 2 kilo. Jadi totalnya aku turun 21 kilo sih alhamdulillah banget,” kata Aurel saat hadir dalam acara Pagi Pagi Ambyar di TransTV, Jakarta Selatan, dikutip detikcom, Jumat (22/11/2024).

“Perjuangannya ya sampai masuk rumah sakit, iya memang sempat karena aku ada asam lambung kan. Nah, dokternya waktu itu bilang jangan ngoyo lagi deh sudah cukup,” sambungnya.

Berkaitan dengan situasi yang dialami oleh Aurel, sebenarnya normal nggak sih berat badan turun hingga 21 kg dalam waktu hanya 5 bulan? Spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, SpGK berpendapat idealnya penurunan berat badan yang normal ada di angka 2-4 kg dalam waktu sebulan.

“Per bulan idealnya turun 2-4 kg. Kalau turun 21 kg selama 5 bulan berarti masih tergolong normal,” kata dr Raissa ketika dihubungi oleh detikcom, Jumat (22/11/2024).

Meski masih dalam kategori yang normal, penurunan berat badan sebanyak 21 kg dalam waktu 5 bulan tetap tergolong cepat. Oleh karena itu, konsultasi ke dokter gizi tetap perlu dilakukan untuk memeriksa dan memonitor kondisi tubuh selama menjalani program diet.

Hal ini juga penting untuk mengetahui apakah ada kondisi kesehatan tertentu yang dapat mengganggu tubuh selama diet dan menjaga proses penurunan berat badan tetap sehat.

Penurunan berat badan sehat dapat diterapkan dengan jadwal makan yang teratur. dr Raissa menyarankan penerapan gerakan ‘Isi Piringku’ dari Kementerian Kesehatan dengan cara satu piring berisi 1/2 porsi sayur dan buah, 1/4 karbohidrat kompleks, dan 1/4 protein.

Penting juga untuk menerapkan olahraga secara rutin demi menjaga massa otot, menjaga cairan tubuh, dan istirahat cukup.

“Defisit kalori sebaiknya dilakukan bertahap ya 500-1.000 kalori per hari. Sebaiknya konsultasi dulu ke dokter gizi,” tandasnya.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Mau Pangkas BB Puluhan Kg? Begini Tips dari Dokter Gizi Biar Nggak Tumbang


Jakarta

Aurel Hermansyah menceritakan perjuangan diet yang ia lakukan dalam beberapa bulan terakhir. Aurel berhasil memangkas sebanyak 21 kg dalam waktu hanya 5 bulan saja.

Aurel mengaku tidak ingin diet dengan metode yang ketat seperti sebelumnya. Suami Atta Halilintar ini menceritakan dirinya sempat masuk rumah sakit ketika menjalani diet.

Hal tersebut menurutnya juga disebabkan oleh gangguan asam lambung yang dialaminya.


“Perjuangannya ya sampai masuk rumah sakit, iya memang sempat karena aku ada asam lambung kan. Nah, dokternya waktu itu bilang jangan ngoyo lagi deh sudah cukup,” cerita Aurel di acara Pagi Pagi Ambyar di TransTV, Jakarta Selatan, dikutip detikcom, Jumat (22/11/2024).

Meskipun menjaga berat badan ideal adalah hal yang baik untuk kesehatan, penurunan berat badan secara drastis juga tidak disarankan. Spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, SpGK mengingatkan bahwa penurunan berat badan secara drastis dapat meningkatkan risiko kehilangan massa otot.

“Risiko jika terlalu cepat (turun berat badannya), bisa kehilangan massa otot, gangguan elektrolit, gangguan pencernaan, dan efek yoyo,” kata dr Raissa ketika dihubungi detikcom, Jumat (22/11/2024).

Penurunan berat badan yang ideal adalah sebanyak 2-4 kg dalam waktu satu bulan. Dalam kasus Aurel, penurunan berat badan yang dialami oleh putri Anang Hermansyah itu sebenarnya masih masuk dalam kategori normal, namun memang termasuk cepat.

Untuk orang yang ingin menjalani diet, dr Raissa menyarankan masyarakat untuk melakukan konsultasi dengan dokter gizi. Hal ini perlu dilakukan untuk menetapkan program diet terbaik pada setiap orang dan juga memonitor risiko kesehatan yang mungkin muncul selama menjalani penurunan berat badan.

Dengan begitu, penurunan berat badan bisa dilakukan secara sehat dan tidak berlebihan.

“Tipsnya tetap makan dengan jadwal teratur, bisa pakai ‘Isi Piringku’ setengah piring berupa sayur dan buah, 1/4 karbohidrat kompleks, 1/4 protein, tetap rutin berolahraga, jaga cairan tubuh, dan istirahat cukup,” kata dr Raissa.

“Defisit kalori sebaiknya dilakukan bertahap 500-1000 kalori per hari. Sebaiknya konsultasi dulu ke dokter gizi,” tandasnya.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Daftar Cara Diet Artis Populer di 2024, Aurel Hermansyah Turun 21 Kg

Jakarta

Sepanjang tahun 2024, sejumlah selebriti menjadi perbincangan setelah sukses menurunkan berat badannya. Beberapa dari mereka memiliki cara diet tersendiri yang menjadi kunci penurunan berat badan.

Cara diet yang dilakukan oleh para selebriti ini beragam, ada yang memilih intermittent fasting atau diet puasa sampai menjalani clean eating demi mendapatkan bobot yang ideal.

Dirangkum detikcom, berikut daftar cara diet artis yang populer di 2024.


Cara diet artis 2024

1. Prilly Latuconsina

Prilly Latuconsina sukses turun 12 kg, membuat berat badannya dari 49 kg menjadi 37 kg. Pemeran Sisi di Ganteng Ganteng Serigala itu menerapkan pola makan clean eating, yakni memilih makanan utuh yang tidak banyak diproses serta minim penggunaan pengawet dan bahan kimia.

“Jadi aku tuh clean eating. Pagi aku cuman ngopi hitam aja, terus siangnya aku makan sayur dan protein,” ungkap Prilly dikutip detikcom dari TikTok @prillylatuconsina15.

Spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, MGizi, SpGK, AIFO-K, FINEM mengatakan clean eating merupakan pola makan ‘bersih’ yang dilakukan dengan mengutamakan makanan utuh dan tidak banyak diproses. Makanan proses yang mengandung tambahan bahan kimia dan pengawet dihindari dan mengutamakan makanan yang segar atau pengolahan yang tidak berlebihan.

“Clean eating sendiri artinya makanan makanan ‘real’ atau tidak diproses. Biasanya seperti makanan-makanan organik, plant-based, home-cooked. Tetapi terkadang ada yang lebih ekstrim seperti menghindari gluten, grains, atau dairy,” kata dr Raissa.

2. Marshanda

Aktris Marshanda sukses menurunkan berat badannya sebanyak 17 kg. Salah satu metode diet yang dia lakukan adalah puasa intermitten atau intermitten fasting.

“Aku intermittent fasting, menunya ada, sama saja,” ujarnya Marshanda kepada awak media.

Intermitten fasting (IF) adalah metode diet yang melibatkan siklus makan dan tidak makan secara bergantian. Ada banyak metode intermiten fasting yang bervariasi dalam jumlah hari puasa dan jatah kalori.

3. Aurel Hermansyah

Selebriti Aurel Hermansyah membagikan perjuangannya menurunkan berat badan yang ternyata penuh lika-liku. Dalam waktu kurang lebih lima bulan, Aurel menurunkan berat badan hingga 21 kg.

“Waktu itu sempat turun 18 kilo, tapi karena aku sempat sakit itu aku turun lagi 2 kilo. Jadi totalnya aku turun 21 kilo sih alhamdulillah banget,” kata Aurel saat hadir dalam acara Pagi Pagi Ambyar di TransTV.

Saat diet, Aurel membatasi asupan makanannya. Meski tak menyetop nasi, ibu dua anak ini mengurangi jumlah karbo yang masuk ke tubuhnya.

“Nasi itu cuma tiga sendok makan, sama lauknya yang sehat-sehat saja,” ungkap Aurel.

4. Amel Carla

Mantan artis cilik Amel Carla buka-bukaan soal perjalanan dietnya hingga berhasil menurunkan berat badan hingga 13 kg. Dia memulai diet sejak tahun 2019 dengan bantuan dokter gizi.

Amel mengaku pada saat ini sedang membatasi asupan nasi putih, namun tidak secara penuh. Ia terkadang masih mengonsumsi makanan-makanan seperti sushi atau bahkan nasi goreng jika sedang ingin mencobanya.

“Kalau model jeroan gitu aku masih makan kok, makanya kita olahraganya banyak biar makannya juga banyak,” kata Amel Carla.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Dokter Gizi Ungkap Cara Diet Kurangi Perut Buncit Demi Cegah Risiko Kematian Dini


Jakarta

Lemak visceral merupakan lemak yang menumpuk di sekitar organ dalam yang dapat memicu perut buncit. Lemak ini dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit serius seperti diabetes tipe dua, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung.

Pola makan seperti apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi lemak visceral di perut? Spesialis gizi klinik dr Raissa E Djuanda, SpGK menjelaskan secara umum strateginya sama seperti penurunan berat badan pada umumnya.

Misalnya seperti pola makan sehat meliputi sayur, buah, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, hingga produk susu tanpa lemak. Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah menjaga asupan lemak agar tidak berlebihan.


“Batasi asupan gula, lemak trans, garam berlebihan. Aktivitas fisik rutin juga setidaknya 30 menit tiap hari,” kata dr Raissa ketika dihubungi detikcom, Jumat (17/5/2025).

Selain itu, dr Raissa juga menekankan pentingnya istirahat, tidur cukup, dan menghindari begadang. Usahakan tidur 6-8 jam setiap hari.

Ia juga mengingatkan untuk membatasi konsumsi alkohol yang tinggi gula, mengelola stres dengan baik, dan menjaga asupan air minum yang cukup.

“Jangan lupa untuk selalu rutin menimbang berat badan dan mengukur lingkar pinggang agar bisa menjadi perhatian jika terjadi peningkatan, harus segera diturunkan hingga batas normal kembali,” tandasnya.

Penting untuk memilih pola makan sehat, tapi tetap menyenangkan. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga diet sehat yang lebih berkelanjutan dan bisa dilakukan terus menerus.

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan untuk menghambat dan mengurangi lemak visceral dalam tubuh:

  • Minuman dengan gula tambahan
  • Gorengan
  • Makanan bersantan
  • Nasi
  • Pasta
  • Roti
  • Jeroan
  • Daging tinggi lemak
  • Permen
  • Kue
  • Alkohol

(avk/up)



Sumber : health.detik.com