Tag Archives: seafood

3 Resep Tumis Udang Bumbu Gurih Pedas, Cocok Untuk Makan Siang

Jakarta

Udang yang sedang dan kecil bisa diolah jadi lauk tumisan yang enak. Dibumbui tauco, cabe, pete atau rempah dan kunyit. Gurih, pedas dan sedap rasanya.

Udang merupakan jenis seafood yang bisa jadi sumber protein. Mudah diolah dan cepat matang sehingga tak perlu waktu lama. Bisa dibumbui dengan berbagai bahan dan rempah.

Seperti tumis udang dengan bumbu tauci dan cabe yang gurih pedas. lalu ditambahkan pete rasanya semakin lezat. Jika suka yang sedikit berkuah, tumis udang dengan bumbu kunyit bisa jadi pilihan.


Buat penyuka pedas, pasti kepincut dengan sengatan pedas udang tumis cabe dan bawang. Berikut ini 3 resep tumis udang yang gampang dan praktis dibuat untuk lauk makan siang.

1. Resep Tumis Udang Pete Bumbu Tauco

Tauco yang gurih dan pete yang renyah segar membuat tumis udang ini semakin spesial lezatnya.

Durasi Tingkat Kesulitan Porsi
30 menit mudah 6
Daerah Asal Masakan : Indonesia
Kategori Masakan : udang

Bahan Bahan

  • 300 g udang sedang
  • 5 sdm minyak sayur
  • 1 buah cabe merah besar, iris serong tipis
  • 1 sdm tauco halus
  • 2 sdm kaldu jamur
  • 1 sdt gula pasir
  • 100 ml air
  • 1 papan petai, kupas
  • Bumbu Halus:
  • 5 buah cabe merah keriting
  • 5 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 1/2 cm jahe
  • 1/2 sdt merica butiran
  • 1 sdt terasi goreng

Cara Memasak:

  1. Kupas udang, sisakan ekornya lalu belah punggungnya. Cuci bersih dan tiriskan hingga kering. Sisihkan.
  2. Panaskan minyak, tumis Bumbu Halus hingga harum.
  3. Masukkan cabe merah, aduk hingga layu.
  4. Tambahkan udang kupas, aduk hingga udang berubah warna kemerahan.
  5. Masukkan tauco, kaldu jamur, dan air. Masak hingga mendidih.
  6. Tambahkan petai, aduk hingga petai layu lalu angkat.
  7. Sajikan hangat.

2. Resep Oseng Udang Bumbu Cabe

Resep Oseng Udang Bumbu CabeResep Oseng Udang Bumbu Cabe Foto: Getty Images

Sengatan pedas cabe dan gurih kenyal udang membuat makan makin lahap dan nambah nasi.

Durasi Tingkat Kesulitan Porsi
30 menit mudah 6
Daerah Asal Masakan : Indonesia
Kategori Masakan : udang

Bahan Bahan

  • 500 g udang jerbung sedang
  • 1 sdt garam
  • 2 sdm air jeruk nipis
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 1 sdm kaldu jamur/ayam
  • minyak goreng
  • Bumbu, tumbuk kasar:
  • 5 buah cabe merah keriting
  • 5 buah cabe hijau keriting
  • 5 buah cabe rawit merah
  • 5 butir bawang merah
  • 3 siung bawang putih
  • 1/2 cm jahe

Cara Memasak:

  1. Kupas kulit udang, sisakan ekornya dan sayat bagian punggung udang.
  2. Lumuri udang dengan garam dan air jeruk nipis. Diamkan selama 15 menit.
  3. Goreng udang dalam minyak panas cukup sampai kemerahan lalu tiriskan.
  4. Panaskan 5 sdm minyak bekas menggoreng udang. Tumis Bumbu yang ditumbuk kasar hingga harum.
  5. Bumbui dengan merica, kaldu jamur lalu aduk rata.
  6. Masukkan udang goreng, aduk-aduk hingga udang terbalut bumbu merata.
  7. Angkat dan sajikan hangat.

3. Resep Tumis Udang Bumbu Kunyit

Resep Tumis Udang Bumbu KunyitResep Tumis Udang Bumbu Kunyit Foto: Getty Images

Udang kupas yang kenyal gurih semakin enak dimasak dengan bumbu bawang dan kunyit.

Durasi Tingkat Kesulitan Porsi
30 menit mudah 6
Daerah Asal Masakan : Indonesia
Kategori Masakan : udang

Bahan Bahan

  • 200 g udang sedang yang sudah dikupas
  • 1 sdm air jeruk nipis
  • 1/2 butir bawang bombay, iris tipis
  • 1 buah cabe merah besar, iris serong tipis
  • 1 sdm kaldu jamur
  • 1/2 sdt merica bubuk
  • 1/2 sdt garam
  • 2 sdm saus tiram
  • 200 ml air
  • 1 batang daun bawang, iris kasar
  • Bumbu Halus:
  • 3 siung bawang putih
  • 2 cm kunyit
  • 1/2 cm jahe
  • 2 butir kemiri

Cara Memasak:

  1. Cuci bersih udang lalu lumri air jeruk nipis dan sisihkan.
  2. Panaskan minyak, tumis bawang bombay hingga layu dan harum.
  3. Masukkan Bumbu Halus dan cabe merah, aduk hingga layu dan matang.
  4. Tambahkan udang, aduk hingga kemerahan.
  5. Bumbui dengan kaldu jamur, merica, garam, saus tiram, aduk rata.
  6. Tuangi air dan didihkan sebentar.
  7. Tambahkan daun bawang, aduk lalu angkat.
  8. Sajikan hangat.

Simak Video “Video: Nikmatnya Kulineran Seafood di Teluk Regol Rembang
[Gambas:Video 20detik]
(odi/odi)



Sumber : food.detik.com

Seafood Tak Tergolong Makanan Sehat, Ini Alasannya


Jakarta

Seafood seringkali menjadi alternatif asupan protein hewani. Ternyata ada 4 alasan yang membuat seafood tak tergolong sebsgai makanan yang sepenuhnya sehat.

Protein menjadi salah satu nutrisi makro yang wajib dipenuhi kebutuhannya setiap hari. Ada banyak jenis protein yang bisa dikonsumsi dan mudah didapatkan, seperti daging ayam, daging sapi, atau bahkan seafood.

Kandungan lemaknya yang rendah membuat seafood dianggap sebagai alternatif asupan protein yang sehat. Tetapi sebagian ahli setuju untuk tidak menyatakan seafood sebagai makanan yang sepenuhnya sehat.


Ada beberapa alasan yang mendasari pernyataan bahwa seafood bukan makanan yang sepenuhnya sehat. Efek samping yang dihasilkan oleh tubuh hingga beberapa alasan lain disampaikan oleh para ahli.

Baca juga: Toko Merah: Menikmati Kopi dan Pisang Goreng di Bangunan 293 Tahun

Berikut ini 4 alasan seafood tak sepenuhnya menyehatkan menurut Food NDTV:

Seafood Tak Tergolong Makanan Sehat, Ini AlasannyaSeafood dapat memicu alergi bagi konsumennya yang sensitif terhadap makanan. Foto: Getty Images/iStockphoto/byakkaya

1. Memicu alergi ekstrem

Bagi sebagian orang seafood merupakan makanan yang enak dan segar rasanya. Tetapi bagi sebagian lainnya yang sensitif terhadap makanan justru akan merasa terancam dengan konsumsi seafood.

Seafood seperti tiram, kerang, cumi, udang, dan yang lainnya terbukti dapat memicu alergi. Gejala alergi seperti gatal-gatal, bentol, dan ruam merah dapat langsung terlihat setelah mengonsumsi seporsi seafood.

Bahkan yang paling parah adalah kondisi alergi ekstrem yang juga banyak dialami. Kondisi yang juga dikenal dengan sebutan anafilaksis sampai memiliki peluang menyebabkan kesulitan bernapas, muntah, hingga mengancam nyawa.

2. Sebagian mengandung merkuri

Seafood seperti berbagai jenis ikan seringkali disarankan guna menyehatkan otak dan anggota tubuh lainnya. Tetapi para ahli juga setuju bahwa sebagian ikan harus diwaspadai konsumsinya.

Ada beberapa ikan tertentu yang mengandung kadar merkuri tinggi. Ketika merkuri masih ke dalam tubuh melalui makanan maka efeknya akan fatal.

Merkuri yang dikonsumsi berlebihan dapat mengganggu kegagalan pertumbuhan otak bagi ibu hamil dan janinnya. Sehingga ibu hamil disarankan harus berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsi ikan-ikanan dan seafood lainnya.

Alasan lainnya ada di halaman berikutnya.

3. Mengandung polutan organik

Hidup di dalam laut membuat kualitas seafood dipengaruhi dengan kondisi lingkungan di bawah laut. Dewasa ini, laut menjadi salah satu bagian yang terpapar polutan paling banyak.

Maka tidak heran jika berdampak pada kualitas seafood yang menurun kesehatannya. Ada ancaman kontaminasi methylmercury dan polutan organik yang dapat masuk ke dalam seafood.

Memilah dan memilih seafood dari sumber dan kondisi perairan yang bersih adalah cara untuk meminimalisir asupan seafood yang terpapar polutan. Berbagai gangguan kesehatan yang berat dapat terjadi jika tubuh menerima asupan polutan organik melalui seafood.

4. Ancaman bakteri Salmonella

Seafood Tak Tergolong Makanan Sehat, Ini AlasannyaBeberapa jenis seafood juga berpotensi mengandung bakteri Salmonella. Foto: Getty Images/iStockphoto/byakkaya

Berbeda dengan daging sapi yang bisa dimasak dengan berbagai tingkat kematangan, mengolah seafood harus lebih hati-hati. Beberapa jenis ikan dan seafood memiliki peluang yang tinggi terpapar bakteri Salmonella.

Banyak cara Salmonella masuk ke dalam ikan dan seafood baik dalam kondisi segar maupun setelah dibersihkan. Mikroba ini menjadi salah satu bakteri yang dapat mengganggu kesehatan paling cepat dengan dampak yang menyakitkan.

Kasus seperti keracunan makanan, diare, hingga muntah-muntah seringkali disebabkan oleh masuknya Salmonella ke dalam tubuh melalui asupan seafood. Maka banyak ahli menyarankan untuk membersihkan ikan dan seafood hingga bersih sempurna dan memasaknya sampai matang merata.

(dfl/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Ella Olsson

Hati-hati! 5 Makanan Ini Berbahaya Jika Disantap Mentah


Jakarta

Baik memasak sendiri di rumah maupun makan di restoran, penting untuk tahu makanan apa saja yang aman dimakan mentah dan mana yang sebaiknya dihindari.

Pasalnya bakteri, virus, hingga parasit penyebab berbagai penyakit bisa berkembang pada bahan makanan tertentu. Mengkonsumsi daging setengah matang misalnya, bisa berisiko menimbulkan keracunan makanan dengan gejala berupa kram perut, mual, diare, muntah, demam, hingga kasus parah yang bisa merusak ginjal.

Keracunan makanan memang tidak menyenangkan, dan bisa sangat berbahaya bagi anak-anak, ibu hamil, lansia, serta orang dengan daya tahan tubuh lemah. Data CDC memperkirakan 48 juta orang di Amerika terkena penyakit akibat makanan setiap tahun. Karena itu, memasak makanan dengan benar adalah cara paling sederhana untuk tetap aman.


Dilansir dari Good Housekeeping (19/09/2025), berikut 5 makanan yang tidak boleh dimakan dalam keadaan mentah:

1. Daging Unggas

parts of raw chicken meat on ice for sell in a supermarket in Thailand.Daging ayam. Foto: Getty Images/iStockphoto/Rungroj Nuiman

Daging unggas seperti ayam, bebek, kalkun, angsa, burung puyuh hingga burung dara perlu dimasak hingga benar-benar matang untuk membunuh semua patogen, termasuk virus flu burung yang tak bisa bertahan pada suhu tinggi.

Saat menyiapkan daging ayam atau daging unggas lainnya, jangan pernah mencucinya dengan air. Cara itu justru meningkatkan risiko kontaminasi silang karena cipratan air dapat membawa bakteri ke peralatan dapur lain. Cukup pastikan dimasak matang sempurna sebelum dikonsumsi.

2. Daging Sapi Giling

Tidak semua jenis daging sapi aman untuk dikonsumsi mentah atau setengah matag. Contohnya daging sapi giling yang berisiko membawa bakteri E. coli yang bisa menyebabkan penyakit serius, terutama pada anak-anak dan orang dengan imun lemah.

Berbeda dengan potongan daging sapi utuh, bakteri pada daging giling bisa menyebar ke seluruh bagian saat proses pengolahan. Itulah sebabnya daging giling lebih rentan. Menurut USDA, suhu aman untuk mematangkan daging sapi giling adalah 72 derajat celcius.

Artinya, patty untuk burger yang dimasak sampai matang akan lebih aman dikonsumsi. Cara memastikannya bisa menggunakan termometer makanan dan tusukkan ke bagian tengah daging untuk memeriksa suhunga.

Dengan begitu, olahan daging giling bisa dinikmati tanpa khawatir ada bakteri berbahaya yang tertinggal.

3. Seafood

Bake seafood on the charcoal fire of the barbecue stoveSeafood. Foto: Getty Images/iStockphoto/kuppa_rock

Kerang-kerangan seperti tiram, remis, kerang hijau, udang, lobster hingga kepiting bisa membawa bakteri Vibrio atau virus seperti norovirus, terutama jika kurang matang. Patogen ini bisa memicu gangguan pencernaan serius.

Kerang harus dimasak sampai cangkangnya terbuka, sedangkan udang atau lobster disarankan untuk dimasak di suhu minimal 63 derajat celcius. Gunakan termometer dan cek bagian tengah udang atau lobster untuk hasil yang akurat.

Dengan pengolahan yang tepat, seafood tidak hanya terasa lebih lezat tetapi juga aman dikonsumsi tanpa risiko kesehatan yang mengintai.


4. Telur

Telur mentah atau setengah matan banyak dikonsumsi sebagai cocolan makan roti, daging, sampai campuran di nasi putih hangat seperti di negara-negara Asia. Faktanya, menyantap telur mentah atau setengah matang berisiko membawa bakteri Salmonella.

Setiap telur sebaiknya dimasak hingga bagian putih dan kuningnya benar-benar padat. Selain itu, meski virus flu burung sempat menimbulkan kekhawatiran, telur dari ayam yang terinfeksi biasanya cacat dan tidak dipasarkan.

Jadi orang-orang tak perlu khawatir. Pastikan saja telur dimasak dengan benar sebelum dikonsumsi. Hindari mencicipi adonan kue atau makanan yang masih menggunakan telur mentah sebagai bahan utamanya.

5. Tauge

TaugeTauge Foto: Getty Images/iStockphoto/xuanhuongho

Kecambah mentah seperti alfalfa atau tauge memang memberi sensasi renyah pada hidangan seperti salad sampai bakso, tetapi sebaiknya sayuran ini dihindari saat masih mentah. Tauge yang tumbuh di tempat lembap berpotensi terpapar bakteri seperti Salmonella, E. coli, dan Listeria.

Bakteri ini berbahaya, terutama bagi ibu hamil, anak kecil, serta lansia. Meski kaya nutrisi dan antioksidan, kecambah mentah terlalu berisiko.

Kabar baiknya, cukup dengan menumis atau memasaknya sekitar dua menit, sebagian besar bakteri pada tauge akan mati. Dengan begitu, kecambah tetap bisa dinikmati dengan aman dan bergizi.

(sob/dfl)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد Source : unsplash.com / Rachel Park

Konsumsi 5 Seafood Ini Bisa Membahayakan Kesehatan dan Lingkungan


Jakarta

Meskipun enak, tapi tidak semua seafood aman dikonsumsi. Beberapa jenis seafood sebenarnya lebih baik dihindari karena berisiko untuk kesehatan hingga kelestarian lingkungan

Seafood digemari banyak orang karena rasanya enak dan menawarkan banyak manfaat sehat. Meskipun klaim tersebut tidak salah, tetapi tetap perlu hati-hati ketika mencicipi seafood. Pasalnya, konsumsi beberapa jenis seafood kurang bagus untuk kesehatan, budi daya hewan itu sendiri, sampai keberlanjutan lingkungan.

Melansir Candid Joy (26/11/2024), berikut 5 jenis seafood yang perlu dihindari konsumsinya:


1. Tuna sirip biru

seafoodTuna sirip biru juga lebih baiik dihindari karena populasinya. Foto: Shutterstock/Getty Images

Ikan tuna termasuk salah satu ikan kaya akan asam lemak omega-3 yang menyehatkan tubuh. Jenisnya beragam, salah satu yang sering dijadikan sushi dan sashimi yaitu jenis bluefin atau tuna sirip biru.

Ikan ini termasuk salah satu ikan terbesar yang bisa mencapai berat sekitar 225-250 kilogram. Jika dijual di pasaran, harganya juga bisa sangat mahal.

Namun populasinya saat ini sangat berkurang, terutama karena penangkapan berlebihan. Bahkan, ikan jenis ini masuk daftar 10 binatang yang hampir punah, lapor cnnindonesia.com (04/11/2015).

Ahli lingkungan pun memperingatkan jika ikan ini sering dikonsumsi, bisa mendorong spesies tersebut ke ambang kepunahan. Untuk mengurangi risiko tersebut, disarankan mengurangi tangkapannya atau mempromosikan praktik tangkapan ikan yang lebih aman bagi populasinya.

Selain masalah kelangkaan, ikan ini rupanya juga mengandung banyak zat merkuri yang berbahaya bagi manusia, terutama kepada ibu hamil, menyusui, dan anak kecil.

2. Ikan hiu

seafoodIkan hiu juga terancap punah dan bisa mengandung merkuri. Foto: Shutterstock/Getty Images

Beberapa restoran masih menawarkan olahan ikan hiu, mulai dari daging hiu goreng, daging hiu yang dijadikan sup, sampai dibuat sate.

Sayangnya manfaat daging hiu tidak seindah tampilan dan senikmat rasanya. Daging ini berisiko membahayakan kesehatan karena mengandung merkuri yang agak tinggi. Konsumsinya berpotensi memengaruhi sistem otak dan sistem saraf pusat.

Selain itu, populasi hiu juga menurun di seluruh dunia dengan banyak spesies terancam punah dari penangkapan ikan berlebihan dan finning. Finning merupakan proses ketika sirip hiu dipotong lalu dikembalikan ke laut dan bakal mati perlahan.

Jenis seafood lain yang sebaiknya dihindari bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Alaskan King Crab

seafoodMeskipun enak dan mahal, tetapi king crab ini bisa beracun. Foto: Shutterstock/Getty Images

Jenis seafood lain yang juga kerap menghadapi masalah penangkapan berlebihan adalah kepiting Alaskan King. Selain itu, kepiting ini juga mungkin mengandung merkuri, kadmium (logam berat yang bersifat karsinogenik), zinc, dan tembaga dalam jumlah banyak. Kandungan itu bisa berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Beberapa jenis Alaskan king crab menurut Dr. Pakdi Photisiri juga bisa beracun dan mematikan. Oleh karena itu, disarankan untuk sangat hati-hati ketika mengonsumsinya. Pilih restoran yang punya reputasi terpercaya dalam menyimpan dan mengolah kepiting.

4. Ikan fugu

seafoodIkan fugu termasuk salah satu yang berbahaya jika tidak diolah dengan benar. Foto: Shutterstock/Getty Images

Ikan fugu pufferfish juga tidak boleh sembarang dimakan. Memang jika diolah dengan tepat, ikan ini menawarkan kelezatan yang tidak tertandingi. Namun, ketika diolah dengan cara salah, ikan ini justru membahayakan nyawa seseorang. Pasalnya, di dalam ikan fugu terkandung tretodotoksin, racun yang sangat berbahaya.

Oleh karenanya, hanya chef terlatih dan memiliki lisensi resmi yang bisa menyiapkannya dengan aman. Jika makan ikan fugu yang diolah secara tidak benar, bisa-bisa seseorang keracunan hingga berisiko alami kematian.

5. Caviar

seafoodCaviar yang berasal dari ikan strurgeon juga sebaiknya dihindari. Foto: Shutterstock/Getty Images

Caviar merupakan telur ikan yang diambil dari strurgeon yang biasanya hidup di perairan Amerika Barat dan Amerika Utara. Biasa disajikan sebagai appetizer atau topping pelengkap dalam beberapa hidangan.

Tidak hanya enak, teksturnya yang lembut dan meleleh di mulut membuat banyak orang menggemarinya.

Sayangnya, makan caviar bukan pilihan terbaik. Jika dilihat dari sisi populasi, ikan strurgeon populasinya sangat terkuras. Perburuan liar hingga hilangnya habitat memperburuk penurunan spesies ini. Menurut Candid Joy, populasi mereka pun belum mengalami peningkatan signifikan sejak 2007.

Terlepas dari ancaman populasi, ada juga efek buruk yang bisa terjadi dari konsumsi caviar. Biasanya caviar mengandung garam dalam jumlah tinggi, yang dimana konsumsi garam berlebihan dikaitkan dengan risiko meningkatkan tekanan darah.

Mengonsumsi caviar yang kualitasnya buruk atau sudah kedaluwarsa juga bisa menyebabkan keracunan hingga menyebabkan penyakit bawaan makanan. Oleh karena itu, jika membeli caviar di rumah, sebaiknya simpan dalam lemari pendingin dengan suhu sekitar 0 derajat celcius. Caviar juga perlu disimpan dalam wadah aslinya, dalam artian tidak dipindah ke wadah lain.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Doyan Seafood? Ini Jenis Seafood Paling Sehat dan Tidak


Jakarta

Meskipun enak dan bernutrisi, tapi tidak semua seafood atau makanan laut aman dikonsumsi. Sebagian menawarkan manfaat luar biasa, tetapi sebagian lain perlu dihindari.

Seafood atau makanan laut menjadi salah satu jenis protein yang banyak digemari. Mengandung banyak nutrisi bagi tubuh, termasuk asam lemak omega-3, vitamin, mineral, dan lainnya.

Kuliner laut ini juga enak diolah menjadi berbagai hidangan. Mulai dari hidangan sederhana sampai diberi tambahan bumbu yang medok. Seafood menjadi pilihan makanan bergizi dan tidak membosankan untuk dikonsumsi sehari-hari.


Namun, tidak semua jenis seafood atau makanan laut aman dikonsumsi. Beberapa dilarang karena justru dapat menyebabkan risiko buruk bagi kesehatan maupun lingkungan.

Lantas, seafood apa saja yang baik dikonsumsi dan yang sebaiknya dihindari? Melansir mashed.com (13/06/2025), berikut daftarnya!

Seafood yang baik dikonsumsi

1. Ikan salmon

15 Jenis Ikan yang Bagus untuk MPASI Bayi dan ManfaatnyaIkan salmon termasuk seafood yang baik dan bernutrisi jika dikonsumsi. Foto: Getty Images/Siraphol

Menjadi salah satu jenis ikan populer, salmon menawarkan manfaat bagi kesehatan.Salmon kaya asam lemak omega-3 yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan otak. Salmon juga merupakan sumber protein yang membantu menjaga rasa kenyang lebih lama serta mendukung metabolisme tubuh.

Selain nutrisi, salmon juga memiliki tekstur dan rasa yang sempurna. Daging salmon lembut dan mudah dikunyah. Rasanya gurih alami dengan sedikit sentuhan rasa manis.

Di antara jenis ikan berlemak lain, salmon termasuk rendah merkuri dan cukup aman dikonsumsi oleh ibu hamil karena bisa membantu pertumbuhan dan perkembangan janin sehat.

2. Udang

Tips Pilih Udang Segar untuk Bikin Udang BakarUdang juga baik karena tinggi nutrisi penting dan rendah merkuri. Foto: Getty Images/iStockphoto

Udang juga direkomendasikan untuk dikonsumsi. Udang kaya akan nutrisi penting, seperti protein, vitamin, dan mineral, serta memiliki manfaat untuk kesehatan jantung, tulang, dan otak.

Di dalam seafood ini juga terkandung asam lemak omega-3 dan antioksidan astaxanthin untuk kesehatan tubuh.

Cita rasa udang manis alami yang muncul dari asam glutaman dan asam aspartat. Teksturnya kenyal dan lezat.

3. Scallop

Hewan laut sejenis kerang ini juga termasuk yang disarankan dikonsumsi. Scallop punya rasa gurih, manis, serta tekstur yang buttery atau seperti mentega.

Selain rasa yang nikmat, scallop juga menawarkan nutrisi luar biasa bagi kesehatan tubuh.

Melansir alodokter.com, dalam 1 porsinya atau sekitar 3 buah scallop, terdapat kurang dari 100 kalori dan 20 gram protein. Scallop juga kaya akan asam lemak omega-3 serta berbagai mineral penting yang dibutuhkan tubuh.

Namun proses memasaknya perlu diperhatikan. Jangan terlalu matang karena dagingnya bisa hancur. Dalam berbagai varietas dan budidaya, scallops juga rendah merkuri.

Seafood yang sebaiknya dihindari bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

Seafood yang perlu dihindari

4. Ikan hiu

daging ikan hiuDaging ikan hiu sebaiknya tidak dikonsumsi karena bisa merusak ekosistem. Foto: iStock

Beberapa orang suka menikmati ikan hiu. Tidak sedikit juga restoran atau penjual ikan di beberapa negara sengaja menjual ikan tersebut.

Namun, bukan ide bagus untuk mengosnumsi ikan hiu. Hiu tidak disarankan karena mengandung merkuri dalam jumlah tinggi. Jika zat tersebut masuk ke dalam tubuh, bisa jadi penyebab berbagai masalah kesehatan.

Konsumsi ikan hiu juga dilarang karena bisa merusak ekosistem laut. Hiu merupakan predator puncak yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Jika populasinya berkurang akibat pemburuan liar, maka berdampak pada jenis ikan lain dan rantai makanan di laut.

5. Tuna sirip biru

olahan tuna ala JepangTuna sirip biru juga sebaiknya tidak dikonsumsi. Foto: Getty Images/iStockphoto

Banyak jenis ikan tuna yang beredar di pasaran. Namun, salah satu yang perlu dihindari yaitu jenis bluefin tuna atau tuna sirip biru.

Tunu sirip biru merupakan ikan asli Samudra Atlantik Barat dan Timur yang banyak dipasarkan di Jepang. Ukuran dan beratnya dapat melebihi 450 kilogram.

Tuna sirip biru perlu dihindari karena sering ditangkap secara berlebihan hingga potensi kepunahan. Menjadikannya pilihan ikan yang buruk bagi keberlangasungan ekosistem lingkungan.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com