Tag Archives: serangan jantung

Pelajaran dari Kecelakaan di Plumpang, Waspada Berkendara di Sekitar Truk



Jakarta

Terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan truk tangki dan sejumlah kendaraan lain di kawasan Plumpang, Semper, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Rabu (4/9). Kecelakaan itu terjadi karena truk hilang kendali sebab sopir diduga mengalami serangan jantung. Terlepas dari itu, pengendara di sekitar juga perlu waspada terhadap kendaraan berdimensi besar seperti truk.

“Sopir mengalami serangan jantung sehingga menabrak kendaraan di depannya,” kata Kasi Ops Sudin Damkar Jakarta Utara Gatot Sulaiman seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Dijelaskan praktisi keselamatan dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, sakit jantung memang sudah di luar kendali manusia. Meski begitu, baiknya sebelum mengemudi, pengendara harus sadar akan kesehatannya.


“Menurut saya, apa pun penyakitnya, yang bersangkutan yang paling tahu dan paling sadar. Jadi, jangan pernah memaksakan diri dengan kondisi tersebut yang justru itu bisa membahayakan. Pengemudi dengan riwayat penyakit jantung sebaiknya memang tidak mengemudi, lebih-lebih membawa kendaraan besar,” ungkap Sony kepada detikOto, Kamis (5/9/2024).

“Jika serangan jantung datang, biasanya diawali dengan sesak nafas, nyeri di dada, ketika tanda-tanda itu datang, segera menepi untuk berhenti. Kalau ditunda-tunda, malah takutnya kaki nggak sanggup untuk menekan pedal rem,” tambah Sony.

Di sisi lain, Sony menyarankan kepada para pengendara agar selalu waspada terhadap kendaraan-kendaraan besar seperti truk. Sony menyarankan kepada pengendara supaya menjauh dari kendaraan besar.

“Karena blind spot atau titik butanya besar dan risiko rem blong tinggi, sebaiknya menjauh/menepi jika ada kendaraan besar. Beberapa area blind spot truk antara lain di area bawah depan, kemudian samping kiri dan kanan bawah pintu,” jelas Sony.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

5 Makanan Terlarang Buat yang Pernah Alami Serangan Jantung


Jakarta

Kesehatan jantung dan kardiovaskuler salah satunya dipengaruhi oleh asupan makanan. Jika pernah alami serangan jantung, sebaiknya hindari makanan ini.

Asupan makanan sangat mempengaruhi kesehatan tubuh secara umum. Penyerapan lemak, gula, dan berbagai nutrisi di dalamnya akan masuk ke dalam aliran darah.

Ketika ada kandungan yang tak baik, seperti lemak atau kolesterol, akan mengganggu kesehatan kardiovaskuler dan jantung. Selain harus dihindari guna meminimalisir risikonya, konsumsi beberapa makanan juga tak disarankan bagi yang pernah mengalami serangan jantung.


Alasannya ialah efek pemicunya yang lebih sensitif. Agar tak semakin parah, pasien dengan kondisi gangguan kesehatan jantung sebaiknya menghindari beberapa makanan tertentu.

Berikut ini 5 asupan makanan yang harus dihindari setelah alami serangan jantung melansir laman dr. Vishal Khullar:

5 Makanan Terlarang Buat yang Pernah Alami Serangan JantungBagi pasien yang pernah alami serangan jantung, konsumsi garam harus dibatasi dengan ketat. Foto: Getty Images/towfiqu ahamed

1. Makanan tinggi garam

Konsumsi garam dan sodium harus paling dihindari oleh penderita gangguan jantung dan kardiovaskuler. Garam dapat menyebabkan retensi air yang tinggi pada pembuluh darah.

Kondisi tersebut menyebabkan tekanan darah meningkat secara signifikan, terutama pada pasien yang telah mengalami serangan jantung akan lebih sensitif terhadap garam dan sodium.

Makanan buatan rumahan jauh lebih disarankan oleh ahli transplantasi jantung untuk orang-orang yang sempat mengalami serangan jantung. Dalam hidangan rumahan yang dibuat juga wajib diperhatikan tambahan gulanya.

2. Sumber lemak

Makanan yang mengandung lemak trans dan lemak jenuh paling berbahaya untuk peredaran darah. Peningkatan risiko gangguan kardiovaskuler juga dapat terjadi akibat konsumsi makanan berlemak.

Makanan-makanan berlemak yang disarankan untuk dihindari misalnya gorengan, kue yang dipanggang, olahan camilan, hingga penambahan margarin dalam makanan sehari-hari.

Konsumsi daging dan olahan susu yang tinggi lemak juga tak disarankan. Asupan lemak jenuh yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah juga kadar kolesterol.

Makanan yang tak disarankan untuk dikonsumsi setelah serangan jantung berlanjut di halaman berikutnya.

3. Makanan kemasan

Dalam proses pengolahannya, makanan kemasan seringkali menambahkan bahan-bahan tambahan yang berlebihan. Terutama pada penambahan gula, garam, dan kadar lemak.

Bahan tambahan tersebut yang membuat makanan kemasan terasa enak. Namun perlu juga untuk diperhatikan agar asupannya sesuai dengan batas aman.

Jika Anda pernah mengalami serangan jantung, apalagi operasi pada jantung, tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan kemasan dan olahan. Kandungan garam tersembunyi di dalamnya dapat menyebabkan efek yang fatal.

5 Makanan Terlarang Buat yang Pernah Alami Serangan JantungTak hanya berpotensi obesitas, konsumsi gula berlebih juga dapat memicu serangan jantung. Foto: Getty Images/towfiqu ahamed

4. Gula tambahan

Mengonsumsi makanan manis atau mengandung gula tambahan tinggi tidak hanya memicu diabetes dan obesitas, tapi juga risiko penyakit jantung.

Konsumsi asupan yang tinggi gula dapat meningkatkan tekanan darah. Alasannya karena liver akan bekerja keras membuang lemak hasil mengolah gula ke dalam aliran darah.

Beberapa asupan dengan gula tambahan tersembunyi juga harus dihindari. Seperti jus buah, soda, makanan olahan, yang sekilas tampak sehat sebenarnya menyimpan kadar gula yang tinggi.

5. Tepung terigu

Beberapa penelitian melaporkan adanya peningkatan risiko serangan jantung pada olahan biji-bijian seperti tepung. Ketika biji-bijian diolah, maka nutrisinya akan rusak dan disamakan ahli oleh gula.

Salah satu contoh hasil produksi olahan biji-bijian ini misalnya roti putih yang banyak ditemukan di pasaran. Kandungan gula dari karbohidrat olahan di dalamnya dengan cepat diserap ke dalam aliran darah.

Dibandingkan dengan karbohidrat kompleks, tepung terigu tinggi akan kalori. Beberapa olahan yang wajib dihindari misalnya sereal, nasi putih, serta beberapa sumber karbohidrat dengan indeks glikemik yang tinggi.

(dfl/adr)



Sumber : food.detik.com

Viral Gorila Ngamuk, Bikin Retak Kaca Pembatas Bonbin



San Diego

Seekor gorila membuat pengunjung Kebun Binatang San Diego kaget dan ketakutan. Dia mengamuk dan menghantam kaca pembatas hingga retak.

Diberitakan CBS8, Selasa (14/10/2025) gorila jantan bernama Denny ini mengamuk pada hari Sabtu lalu, memecahkan satu lapis panel kaca di di habitat hutan gorila Kebun Binatang San Diego dengan menghantamnya. Netizen pun dibuat kaget dan bertanya-tanya, kenapa gorilanya bisa marah.

Erin Riley, seorang profesor antropologi di Universitas Negeri San Diego, mengatakan ada banyak hal yang dapat memicu perilaku gorila ini.


“Gorila, terutama yang jantan, sering melakukan apa yang kami sebut ‘unjuk gigi’, sebagai semacam tindakan pamer,” katanya.

“Yang saya tidak tahu, tentu saja, karena saya tidak ada di sana, adalah apakah ada sesuatu yang memicu perilaku tersebut. Salah satu hal yang sebenarnya tidak disukai gorila adalah ditatap langsung di mata, dan itu bukan sesuatu yang selalu dipahami pengunjung kebun binatang,” lanjutnya.

Dr Riley mengatakan mungkin saja Denny sedang bermain dan bersenang-senang. Namun, karena perhatiannya tertuju pada kaca, hal itu bisa jadi menunjukkan ada sesuatu terjadi pada penonton yang membuatnya tidak nyaman.

“Mengingat kaca itu diarahkan ke jendela, tempat para pengunjung berada, saya tidak tahu apakah mereka merasa terancam, apakah ada banyak orang di sana saat itu yang membuat Denny merasa sedikit terancam,” tambahnya.

Bulan Agustus lalu, Denny kehilangan saudaranya yang mati karena serangan jantung. Riley menduga bisa jadi Denny masih berduka atas kehilangan saudaranya, dan kematiannya mungkin masih mempengaruhinya.

Kebun Binatang San Diego menyatakan bahwa Denny tidak terluka dan kedua gorila yang tinggal di habitat tersebut akan dirawat di balik layar hingga panel diganti. Belum ada informasi terkait apa yang memicu insiden tersebut.

(sym/sym)



Sumber : travel.detik.com

Fata Mengerikan Mikroplastik yang Bahayakan Kesehatan Manusia


Jakarta

Mikroplastik, pecahan kecil yang terbentuk ketika produk plastik terurai, telah terdeteksi dalam jaringan manusia dengan laju yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Keberadaan mikroplastik juga telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.

Para ahli dari Harvard TH Chan School of Public Health mengatakan bahwa upaya lebih besar harus dilakukan untuk membatasi polusi plastik di seluruh dunia. Dalam artikel JAMA Insights edisi 15 Oktober, Shruthi Mahalingaiah, Kari Nadeau, dan David Christiani, memberikan gambaran umum tentang tingkat polusi dari mikroplastik dan dampaknya terhadap kesehatan, baik yang diketahui maupun yang potensial.


Seperti dikutip dari laman Harvard School of Public Health, para ilmuwan ini mencatat:

  • Produksi plastik melonjak dari 234 juta ton pada 2000 menjadi 435 juta ton pada 2020 dan diperkirakan akan melonjak lagi sebesar 70% pada 2040
  • Plastik mengandung beberapa bahan kimia yang sangat beracun seperti zat penghambat api, zat perfluoroalkil dan polifluoroalkil (PFAS), serta ftalat yang dapat bermigrasi ke lingkungan dan ke dalam tubuh manusia
  • Mikroplastik telah ditemukan di banyak makanan, minuman, sumber air minum, pakaian, kosmetik, dan produk perawatan pribadi lainnya
  • Struktur mikroplastik yang unik memungkinkan mereka bertindak sebagai pembawa kontaminan
  • Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan pada sel, DNA, dan respons imun
  • Mikroplastik telah ditemukan di banyak jaringan manusia, dan konsentrasinya dalam jaringan tampaknya meningkat seiring waktu
  • Studi observasional telah menunjukkan adanya hubungan antara mikroplastik dengan meningkatnya risiko serangan jantung, stroke, demensia, atau kematian dini.

Para penulis penelitian mencatat bahwa meskipun terdapat banyak kebijakan lokal dan nasional yang bertujuan untuk membatasi polusi plastik, hanya ada sedikit perjanjian internasional yang berlaku.

Mereka menuliskan, “Kerja sama internasional untuk membatasi polusi plastik dan menemukan alternatif plastik yang aman bagi lingkungan sangat dibutuhkan.”

(rns/rns)



Sumber : inet.detik.com

Alasan Goldar O Disebut Lebih Rendah Risikonya Kena Serangan Jantung

Jakarta

Sebuah studi ilmiah menemukan bahwa orang dengan golongan darah O lebih kecil kemungkinannya mengalami penyakit kardiovaskular. Temuan menunjukkan tingkat serangan jantung dan gagal jantung yang lebih tinggi di antara pembawa darah non-O.

Alasan Golongan Darah O Lebih Rendah Alami Serangan Jantung

Golongan darah O memiliki efek perlindungan ringan dan menurunkan risiko kejadian kardiovaskular yang signifikan. Peningkatan risiko pada golongan darah non-O mungkin terkait dengan kadar faktor pembekuan darah yang lebih tinggi dan penanda inflamasi tertentu, yang dapat berkontribusi pada penyumbatan arteri serta penyakit jantung seiring waktu.

Penelitian ketat pun dilakukan selama dua dekade. Hasilnya, individu dengan golongan darah non-O yaitu A, B, AB, berisiko 6-23 persen lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner.


Temuan ini menunjukkan bahwa golongan darah O mungkin mempunyai perlindungan kardiovaskular yang cukup. Itu kemungkinan karena kadar faktor pembekuan darah yang lebih rendah, seperti faktor von Willebrand dan faktor VIII, serta dampak positif pada penanda kolesterol dan peradangan.

Berdasarkan penelitian, golongan darah O menunjukkan adanya kemampuan untuk melindungi kardiovaskular yang cukup. Dikutip dari Times of India, hal itu mungkin karena kadar faktor pembekuan darah yang lebih rendah, seperti faktor von Willebrand dan faktor VIII, serta dampak positif pada penanda kolesterol dan peradangan.

Selain serangan jantung, golongan darah juga dapat berpengaruh pada risiko seseorang mengalami stroke. Ada bukti bahwa orang dengan golongan darah A lebih rentan terhadap stroke sebelum usia 60 tahun.

Sementara orang dengan golongan darah O memiliki risiko lebih rendah mengalami stroke. Hal ini yang mungkin menjadi komponen integritas kardiovaskular secara keseluruhan.

(sao/naf)



Sumber : health.detik.com