Jakarta –
Rasa haus saat puasa tak dapat dihindari. Terutama jika beraktivitas di luar ruangan dan cuaca panas. Lakukan cara praktis ini agar tak mudah haus saat puasa.
Agar tubuh tidak gampang dehidrasi dan kuat sampai waktu berbuka tiba, ketahui cara agar tidak mudah haus saat puasa Ramadan.
Saat puasa, tubuh memang jadi lebih gampang mengalami dehidrasi. Sebab orang yang berpuasa akan cenderung minum lebih sedikit air dibandingkan hari biasanya.
Cara mencegah rasa haus berlebih saat puasa bisa dilakukan dengan mengubah pola kebiasaan sehari-hari selama Ramadan. Berikut cara agar tidak cepat haus saat berpuasa, seperti dikutip dari CNN Indonesia (10/4):
1. Perbanyak minum air putih
Perbanyak minum air putih Foto: Getty Images/KTStock |
Pastikan cukup minum air putih saat berbuka puasa dan sahur. Minum setidaknya delapan gelas sehari dengan membagi asupan air, misalnya sejak sahur, berbuka, dan malam setelah salat tarawih.
Namun jangan mengonsumsinya air sekaligus dalam jumlah banyak, sebab tubuh justru akan kesulitan menyerap air.
2. Konsumsi buah dan sayur
Cara lain untuk mendapatkan asupan cairan yakni dengan mengonsumsi banyak buah dan sayur. Selain punya kandungan air yang tinggi, buah dan sayur juga kaya vitamin dan mineral yang membantu melengkapi kebutuhan nutrisi bagi tubuh.
Buah yang banyak mengandung air seperti semangka, anggur, belimbing, apel, jeruk, kiwi, dan jeruk. Kamu juga dapat memilih sayuran yang mengandung banyak air seperti sayuran berdaun hijau, mentimun, tomat, seledri, dan kubis untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Tips agar tidak cepat haus saat puasa ada di halaman berikutnya.
3. Kurangi makanan terlalu asin, manis, dan pedas
Makanan asin bersifat diuretik. Foto: Getty Images |
Makanan yang terlalu asin, manis, dan pedas dapat menyebabkan rasa haus setelah dikonsumsi. Rasa haus yang ditimbulkan ini merupakan sinyal untuk memberi tahu bahwa tubuh membutuhkan cairan.
Makan camilan asin, manis, atau makan pedas boleh saja, asalkan jangan terlalu sering dan porsinya banyak. Imbangi dengan banyak minum air putih setelah makan supaya tubuh dapat menyeimbangkan kadar natrium atau gula dengan air.
4. Hindari minum kopi
Cara agar tidak mudah haus saat puasa adalah menghindari minum kopi, teh, soda, atau minuman yang mengandung kafein lainnya sementara waktu. Minuman kopi maupun teh sendiri memang tidak menyebabkan dehidrasi.
Akan tetapi minuman berkafein tersebut memiliki efek diuretik yang merangsang tubuh kehilangan air dengan cepat melalui urine, sehingga membuatmu lebih sering buang air kecil.
(raf/odi)
![]() |
|||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Ini 5 Cara Mudah Kurangi Asupan Kopi Sebelum Ramadan Jakarta – Sebelum memasuki bulan Ramadan, ada baiknya mengurangi asupan kopi di pagi hari. Agar tubuh terbiasa saat menjalankan ibadah puasa. Bulan Ramadan tinggal menghitung hari, ada banyak persiapan yang perlu dilakukan agar tubuh terbiasa menghadapi perubahan pola makan selama bulan puasa. Terutama bagi para penggemar kopi yang sudah terbiasa ngopi di pagi hari. Ada beberapa tips mudah untuk mempersiapkan diri mengurangi asupan kopi di pagi hari sebelum Ramadan. Berikut beberapa tips mudahnya:
1. Kurangi Konsumsi Kopi
Sulit memang memutus langsung kebiasaan ngopi di pagi hari, terutama bagi para penggemar kopi yang sudah tidak bisa lepas dari minuman satu ini. Namun jika disiasati lebih awal, dengan mengurangi konsumsi kopi sebelum puasa, pastinya akan lebih terbiasa saat menjalani bulan ramadhan. Tak hanya itu, menurut Nazima Qureshi, seorang ahli gizi Muslim. Ia turut merekomendasikan orang untuk mulai menurunkan konsumsi kopi sebelum memasuki ramadan, Muslim yang sering minum kopi harus mulai menyesuaikan konsumsi kopinya dari jauh-jauh hari. Hal ini bertujuan agar tubuh memiliki waktu untuk beradaptasi sebelum benar-benar akan kehilangan kopi selama sebulan penuh. Selain membiasakan tubuh, kopi diketahui memiliki sifat diuretik yang dapat memicu dehidrasi. Tentunya efek ini sangat berbahaya bagi orang-orang yang menjalankan ibadah puasa. 2. Porsi Kopi yang DikurangiBagi penggemar kopi mungkin awalnya susah untuk membatasi asupan kopi sebelum bulan Ramadan tiba. Tapi hal ini berguna agar tubuh lebih terbiasa saat puasa tanpa harus meminum kopi. Bisa juga dengan mengurangi jumlah asupan kopi, misalnya dari dua cangkir kopi sehari menjadi secangkir kopi sehari. Menurut situs Nutrition, kebanyakan orang yang terbiasa minum kopi akan mengalami pusing kepala karena kekurangan kafein selama puasa. Karena itu sangat penting untuk memberikan waktu pada tubuh menyesuaikan diri dengan mengurangi asupan kopi secara perlahan. 3. Perbanyak Minum Air Putih
Selain mengurangi asupan kopi sebelum Radaman tiba, kunci yang paling penting dari mengubah pola makan agar terbiasa saat menjalankan ibadah puasa, adalah perbanyak konsumsi air putih. Beberapa hari sebelum ramadan, para ahli menyarankan agar orang lebih sering membiasakan diri untuk minum air putih. Dilansir dari Arab News (31/03), konsumsi air putih juga bisa ditambah 1-2 gelas dari konsumsi biasanya. Fungsinya agar tubuh terhindar dari dehidrasi, karena kurangnya asupan cairan. Dehidrasi memang tidak bisa dianggap sepele. Karena jika tubuh mengalami dehidrasi dalam waktu yang berkepanjangan, bisa mengakibatkan gangguan kesehatan. Mulai dari infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, jantung bahkan bisa meningkatkan risiko kenaikan berat badan. 4. Rutin Olahraga
Ahli gizi lain, seperti Anjali Chawla, mengatakan bahwa olahraga bisa membantu mengatasi efek penarikan kafein saat tubuh mulai mengurangi asupan kopi sebelum Ramadan. “Latihan yang mengeluarkan keringat bisa melepaskan adrenalin, seperti yang dilakukan kopi, dan membuat tubuh lebih waspada.” Chawla juga merekomendasikan teknik pernapasan dalam untuk meredakan perubahan suasana hati akibat penarikan kafein. “Mengambil nafas dengan dalam dan mengeluarkannya, dapat membantu otot lebih rileks dan mengurangi iritabilitas.” pungkas Chawla. 5. Hindari Makanan BerlemakDr. Rowaidah Idris, selaku ahli gizi ikut menyarankan agar orang-orang berhenti mengurangi asupan kopi sebulan sebelum Ramadan. Tapi jika tidak sempat, Idris menyarankan agar memastikan asupan air putih cukup antara waktu berbuka puasa atau sahur. “Jangan lupa tidur yang cukup, kurangi makanan yang mengandung asupan gula tinggi serta hindari makanan berlemak untuk membantu mengatasi efek dari mengurangi minum kopi,” pungkasnya. (sob/odi) |
![]() |
||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
5 Tips Mencukupi Kebutuhan Cairan Tubuh di Bulan Ramadan Jakarta – Walaupun berpuasa di bulan ramadan, penting menjaga tubuh terhidrasi. Ada beberapa cara dan tips yang bisa dilakukan guna menghindari dehidrasi saat puasa. Menjalani ibadah puasa di bulan ramadan bukan berarti membiarkan tubuh kelaparan dan kehausan seharian penuh. Sebaik-baiknya menjalankan puasa ialah harus tetap memenuhi kecukupan nutrisi dan hidrasi tubuh. Ada banyak saran yang diberikan oleh ahli gizi agar Muslim tetap dapat menjalankan puasa dengan lancar. Salah satunya memerhatikan hidrasi atau asupan air yang cukup untuk tubuh.
Agar tak dehidrasi walaupun tanpa minum seharian ada tips yang bisa ditiru. Mulai dari menghitung kebutuhan air minum hingga membagi sesi minum sejak berbuka hingga sahur. Baca juga: Jalani Ramadan Pertama Tanpa Ibu, Netizen Ini Punya Siasat Khusus Berikut ini 5 tips mencukupi kebutuhan cairan tubuh saat berpuasa di bulan ramadan:
1. Menghitung kebutuhan airKebutuhan air minum setiap individu sangat berbeda-beda. Salah satu faktor terbesarnya ialah perbedaan berat badan maupun jenis kelamin. Tentunya perbedaan ini dapat dihitung. Melansir Indonesia Baik, ada beberapa cara untuk menghitung kebutuhan air baik dengan rumus Watson maupun rumus yang sederhana. Untuk sehari-hari orang awam dapat menghitung kebutuhan air minumnya dengan rumus Berat Badan x 30 mililiter air. Hasil perhitungan tersebut adalah takaran sederhana yang harus dicukupi agar tubuh tak dehidrasi termasuk ketika berpuasa. Namun asupan air tak hanya semata-mata terhitung dari konsumsi air mineral saja tetapi juga datang dari makanan dan asupan lainnya. 2. Konsumsi makanan tinggi airDr. Kushal Bangar selaku ahli gizi berlisensi mengatakan ada beberapa cara memenuhi kecukupan air tubuh. Salah satunya mengandalkan asupan makanan tinggi air, terutama dari buah. Saat menjalankan ibadah puasa, sempatkan untuk mengonsumsi buah tinggi air pada waktu berbuka maupun sahur. Seperti beberapa potong semangka atau mengonsumsi timun yang dapat dicampur dalam makanan. Buah jeruk yang tak hanya tinggi air tetapi juga padat akan vitamin C-nya termasuk salah satu yang disarankan untuk dikonsumsi saat sahur. Alasannya kadar air dengan vitamin yang mengimbangi dapat membantu memperkuat imunitas selama berpuasa. Tips mencukupi kebutuhan hidrasi saat berpuasa berlanjut di halaman berikutnya.3. Hindari kafeinAda beberapa kebiasaan yang dilakukan orang Indonesia baik saat sahur maupun berbuka puasa. Ialah mengonsumsi minuman berkafein seperti teh dan kopi dengan kepercayaan untuk mendorong energi. Faktanya konsumsi teh dan kopi yang berlebihan saat bulan ramadan dapat mengganggu kelancaran puasa. Teh dan kopi memiliki kadar kafein yang bersifat sebagai diuretik sehingga mengeluarkan cadangan air dari dalam tubuh. Konsumsi teh saat berbuka puasa masih boleh dilakukan, namun minum teh saat sahur tidak begitu dianjurkan. Sebagai alternatif, konsumsi teh dan kopi selama bulan ramadan dapat diganti menjadi seduhan minuman herbal. 4. Pilih minuman elektrolit saat berbuka
Mengutip MedlinePlus, elektrolit bukan sekadar minuman biasa tetapi juga mengandung muatan listrik. Elektrolit memiliki banyak pengaruh besar pada tubuh dalam mencegah terjadinya hidrasi. Mulai dari mencukupi asupan air, mengendalikan pH dalam darah, hingga menjaga fungsi saraf dan otot. Minuman yang mengandung elektrolit artinya memiliki kandungan kalsium, klorida, magnesium, fosfor, potasium, dan sodium di dalamnya. Banyak produk di pasaran yang menawarkan minuman tinggi elektrolit, biasanya minuman ini disarankan bagi pelaku olahraga namun juga cocok dikonsumsi ketika berpuasa. Misalnya seperti minuman isotonik atau air kelapa kemasan. 5. Membagi waktu minumCara paling mudah untuk mencukupi kebutuhan hidrasi selama bulan ramadan adalah dengan membaginya ke dalam 8 gelas air minum. Tetapi tidak semuanya harus dikonsumsi dalam waktu yang bersamaan. Minum air mineral untuk mencukupi kebutuhan hidrasi harus dilakukan secara bertahap. Konsumsi air mineral yang terlalu banyak dalam satu waktu justru dapat membahayakan tubuh hingga risiko terparahnya adalah mengancam nyawa. Saat berpuasa, membagi porsi air mineral dapat dilakukan 1 gelas setiap waktu. Satu gelas setelah bangun sahur, setelah makan sahur, saat berbuka puasa, setelah solat maghrib, setelah makan malam, setelah solat isya, setelah tarawih, dan sebelum tidur malam. (dfl/odi) Sari Berita Penting |








