Jakarta –
Rambut rontok jadi masalah mum jutaan orang di dunia. Temukan cara alami untuk menjaga kesehatannya dengan enam asupan makanan ini.
Faktor genetik dan perubahan hormonal memang berperan besar, namun pola makan sehari-hari tidak kalah penting dalam menjaga kekuatan rambut dan mencegah kerontokan dini. Rambut yang sehat tumbuh dari folikel yang membutuhkan asupan nutrisi secara konsisten, terutama protein, vitamin, dan mineral penting.
Tanpa gizi seimbang pertumbuhan rambut dapat melambat, helai rambut menjadi rapuh, mudah patah, hingga mengalami penipisan. Bahkan kekurangan nutrisi tertentu bisa mempercepat uban atau memicu kerontokan lebih parah.
Kabar baiknya, dengan memilih makanan yang tepat, kita dapat mendukung siklus pertumbuhan rambut secara alami. Dilansir dari Cosmed Hair Skin (29/09/2025), berikut enam makanan sehat untuk cegah rambut rontok.
1. Lemak Ikan
Salmon. Foto: iStock |
Salmon, makarel, sarden, dan jenis ikan berlemak lainnya dikenal sebagai sumber terbaik asam lemak omega-3 yang sangat penting bagi kesehatan rambut. Kandungan lemak baik ini membantu menjaga kilau alami sekaligus memperkuat batang rambut, serta mendukung kesehatan kulit kepala.
Selain itu, ikan berlemak juga kaya protein berkualitas tinggi dan vitamin D yang berperan besar dalam menjaga folikel rambut tetap kuat.
Kekurangan kandungan omega-3 pada tubuh dapat memicu rambut kering, rapuh, bahkan kerontokan. Karena itu, para ahli gizi menyarankan untuk menambahkan ikan berlemak ke dalam menu makan sebanyak dua hingga tiga kali seminggu, agar manfaatnya terasa optimal pada rambut maupun kesehatan tubuh secara keseluruhan.
2. Telur
Telur. Foto: Getty Images/iStockphoto/Tatiana Volgutova |
Telur adalah salah satu sumber alami terbaik biotin dan protein, dua zat gizi utama yang penting untuk mencegah kerontokan. Biotin berperan dalam produksi keratin, yaitu protein penyusun rambut. Sedangkan protein itu sendiri menjadi bahan baku pertumbuhan rambut yang sehat dan kuat.
Tidak hanya itu, telur juga mengandung mineral seperti selenium, zat besi, dan zinc yang semuanya mendukung pertumbuhan rambut secara alami. Kombinasi lengkap nutrisi ini menjadikan telur pilihan sarapan ideal, terutama bagi mereka yang ingin memperkuat rambut sejak dari akar.
Menyantap telur secara rutin, baik direbus maupun diolah sehat lainnya, dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi rambut sehari-hari.
3. Sayuran Hijau
Sayuran hijau. Foto: Getty Images/iStockphoto/AmalliaEka |
Sayuran hijau seperti bayam, kale dan sawi dikenal kaya akan zat besi, folat, serta vitamin A dan C. Kekurangan zat besi diketahui menjadi salah satu penyebab utama kerontokan rambut, khususnya pada perempuan. Sehingga menjadikan sayuran ini penting untuk dikonsumsi.
Vitamin C dalam sayuran hijau membantu tubuh menyerap zat besi lebih baik, sementara vitamin A mendukung produksi sebum, minyak alami yang menjaga kelembapan kulit kepala dan rambut.
Dengan memasukkan satu porsi sayuran hijau dalam menu harian, kebutuhan nutrisi rambut dapat terpenuhi dengan lebih seimbang, sekaligus mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
4. Alpukat
Avocado Toast agar lebih enak dan sehat Foto: Getty Images/iStockphoto |
Alpukat kaya akan lemak sehat tak jenuh tunggal, vitamin E, serta biotin yang baik untuk pertumbuhan rambut. Vitamin E bekerja sebagai antioksidan kuat yang melindungi folikel rambut dari kerusakan akibat radikal bebas dan stres lingkungan. Lemak sehat dalam alpukat juga menjaga kelembapan kulit kepala serta menambah kilau alami rambut.
Kekurangan biotin kerap dikaitkan dengan kerontokan, sehingga alpukat bisa menjadi pilihan tepat untuk mencegahnya. Konsumsi alpukat secara rutin, baik sebagai jus, salad, atau olesan roti, memberikan manfaat gizi lengkap untuk menunjang kekuatan dan keindahan rambut dari dalam tubuh.
5. Kacang dan Biji-Bijian
Almond, kenari, biji rami, hingga biji chia merupakan camilan sehat kaya asam lemak esensial, vitamin E, dan zinc (seng). Kenari bahkan mengandung asam alfa-linolenat, sejenis omega-3 yang dapat membantu menutrisi rambut secara alami.
Sementara itu, biji labu kaya akan zinc yang berperan penting dalam pertumbuhan jaringan rambut serta memperbaiki sel yang rusak.
Cukup konsumsi segenggam campuran kacang dan biji-bijian setiap hari, rambut akan mendapat tambahan nutrisi penting. Selain praktis, camilan ini juga sehat bagi tubuh dan bisa menjadi alternatif pengganti camilan tinggi gula atau lemak jenuh.
6. Ubi Jalar
ubi jalar Foto: Getty Images/iStockphoto |
Ubi jalar adalah sumber beta-karoten yang melimpah, zat yang akan diubah tubuh menjadi vitamin A. Vitamin ini penting bagi pertumbuhan sel, termasuk sel rambut, serta membantu produksi sebum yang menjaga kelembapan alami rambut. Berbeda dengan beberapa sumber vitamin A lain, beta-karoten dari ubi jalar relatif aman karena kecil kemungkinan menyebabkan kelebihan dosis.
Dengan rasa manis alami dan tekstur lembut, ubi jalar bisa menjadi pilihan menu sehat sekaligus enak untuk mendukung kesehatan rambut. Mengkonsumsinya secara rutin, baik direbus, dipanggang, maupun diolah menjadi sup, memberikan manfaat nyata bagi kekuatan dan keindahan rambut.
(sob/adr)
Perbedaan Ubi Ungu dan Ubi Kuning, Mana yang Bagus untuk Diet?
Jakarta –
Ubi ungu dan ubi kuning adalah jenis ubi yang terkenal di Indonesia. Keduanya bisa diolah dengan dipanggang, direbus, hingga dijadikan tambahan untuk kue atau kolak.
Selain dipilih sebagai makanan sehat, ubi juga kerap dijadikan makanan diet. Ketahui perbedaan di antara keduanya di bawah ini.
Perbedaan Ubi Ungu dan Ubi Kuning
Selain dilihat dari warnanya, perbedaan ubi ungu dan ubi kuning terletak pada tekstur, rasa, hingga kandungan nutrisinya.
1. Warna
Dikutip dari buku Potensi Komoditas Pangan Lokal di Kabupaten Kuningan karya Slamet Hadi Kusumah, dkk, perbedaan warna pada ubi jalar disebabkan karena kandungan pigmen pada masing-masing ubi tersebut.
Ubi ungu punya warna ungu mulai dari kulit sampai bagian dagingnya.Warna ungu tersebut dikarenakan adanya pigmen antosianin yang tinggi pada ubi ini. (Tong et al. 2020).
Sementara, warna ubi yang dominan oranye dan kuning disebabkan karena kandungan pigmen alami yang bernama beta karoten.
2. Kandungan Antioksidan
Mengutip laman Livestrong, semua ubi jalar mengandung antioksidan. Namun, sumber dan jumlahnya ditentukan juga dari warna dagingnya.
Ubi jalar warna oranye kekuningan banyak mengandung karotenoid (pigmen kuning dan oranye yang disintesis oleh banyak tanaman). Sementara, ubi jalar dengan daging berwarna ungu kaya akan antosianin.
Karotenoid berfungsi sebagai sumber vitamin A (retinol) dalam tubuh. Karotenoid yang paling umum di antaranya ada beta karoten, lutein, likopen, dan zeaxanthin.
Selain itu, karotenoid juga bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus mendukung kesehatan mata.
Sementara kandungan antosianin dalam ubi ungu merupakan flavonoid yang mungkin memiliki efek antiradang dan antimikroba. Menurut penelitian tahun 2017 yang diterbitkan dalam Food and Nutrition Research, kandungan ini bermanfaat dalam membantu melindungi terhadap obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, hingga kanker.
3. Tekstur dan Rasa
Biasanya, tekstur ubi ungu lebih lembut jika dibandingkan dengan ubi kuning yang bagian dalamnya cukup padat. Untuk rasa, ubi ungu rasanya lebih manis daripada ubi kuning.
4. Pengolahannya
Mengutip Times of India, ubi ungu dan kuning bisa disajikan dengan berbagai cara. Ubi ungu bisa dipanggang dengan minyak zaitun, dibuat pai, maupun smoothie.
Sementaa ubi kuning bisa diolah dengan sup atau semur, digoreng, atau ditumbuk dengan dibumbui garam, kayu manis, dan mentega.
Lebih Bagus Ubi Ungu atau Kuning untuk Diet?
Dilansir Times of India, mengutip dari para peneliti dalam The American Journal of Clinical, ubi jalar oranye/kuning adalah salah satu sumber beta karoten yang tinggi. Hal tersebutlah yang membuat banyak orang lebih memilih ubi jalar oranye/kuning untuk diet dalam menurunkan berat badan mereka.
(khq/fds)
5 Makanan Antiinflamasi Terbaik untuk Cegah Peradangan Tubuh
Jakarta –
Tubuh yang terkena peradangan akan mengalami kembung, lesu, dan nyeri sendi. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengonsumsi makanan yang punya sifat antiinlamasi.
Tubuh yang mengalami peradangan sering kali diabadikan. Padahal efeknya dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk pada sistem pencernaan dan ketidakseimbangan hormon.
Tubuh yang mudah terkena peradangan merupakan tubuh yang kurang akan asupan antioksidan. Solusinya adalah mengonsumsi makanan yang mengandung senyawa penting.
Senyawa penting tersebut yang akan melawan radikal bebas karena sifat antinflamasi dan antiradang yang dimiliki, lapor Eat This, not That! (05/04/25).
Berikut ini 5 makanan yang punya sifat antiinflamasi.
1. Kunyit
Kunyit mengandung senyawa kurkumin. Foto: Getty Images/iStockphoto/SilviaJansen |
Kunyi dijuluki sebagai ‘superfood’ berkat kandungan kurkumin. Kurkumin merupakan senyawa aktif yang memberikan efek antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kurkumin dapat secara signifikan mengurangi peradangan. Kurkumin bekerja mengatur jalur peradangan dan menghambat produksi inflamasi.
Dengan begitu tubuh akan terjaga dari terjadinya pembengkakan dan rasa sakit. Selain itu, mengonsumsi kunyit juga bisa meningkatkan kesehatan otak dan detoks hati.
2. Jahe
Jahe telah terbukti secara klinis dapat meredakan peradangan karena sifat antiinflamasinya. Dengan begitu, jahe mampu mendukung sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, juga dapat menenangkan stres internal dalam tubuh. Rempah jenis rimpang ini mengandung senyawa penting yang disebut gingerol dan shogaol.
Senyawa tersebut berperan untuk menghambat produksi prostaglandin dan leukotrien, dua senyawa yang berperan dalam proses peradangan. Mengonsumsi jahe bagus untuk meredakan nyeri sendi, otot, dan alergi.
Makanan yang punya sifat antiinflamasi ada di halaman selanjutnya.
3. Biji Chia
Biji chia mengandung senyawa yang disebut fenolik Foto: iStock |
Biji chia kaya akan protein yang bermanfaat untuk mengurangi peradangan dalam tubuh. Protein tersebut bekerja dengan menenangkan respons peradangan sistem imun.
Selain itu, biji juga dapat melindungi sel dari stres oksidatif. Ini berkat senyawa fenolik yang terkandung pada biji chia, seperti flavonoid dan asam fenolat (myricetin, quercetin, kaempferol, asam kafeat.
Tak hanya itu, biji chia kaya akan serat dan asam lemak omega-3 yang mendukung pencernaan, menyeimbangkan gula darah, dan mengurangi peradangan secara keseluruhan.
4. Ubi Jalar
Ubi jalar mengandung senyawa penting yang disebut polifenol. Senyawa tersebut terbukti memiliki efek antioksidan dan antiradang yang akan melindungi tubuh dari radikal bebas.
Ubi jalar atau yang juga dikenal sebagai ketela rambat ini juga merupakan sumber serat dan karbohidrat kompleks yang baik untuk mendukung keseimbangan hormon.
Mengonsumsi ubi jalar juga bisa menstabilkan gula darah yang sangat penting bagi wanita khususnya selama fase luteal pada siklus menstruasi saat kebutuhan energi meningkat.
5. Teh Hijau
Teh hijau dikemas dengan polifenol dan katekin. Foto: Getty Images/iStockphoto |
Sama seperti ubi jalar, teh hijau juga dikemas dengan senyawa polifenol. Itu merupakan senyawa alami yang memiliki sifat antiinflamasi dan membantu melawan peradangan.
Selain itu, teh hijau juga mengandung katekin yang berperan sebagai antioksidan kuat untuk melawan radikal bebas, mengurangi stres pada sel tubuh, dan mendukung sistem detoksifikasi alami tubuh.
(raf/odi)










