Jakarta –
Sebuah studi terbaru menemukan adanya kaitan antara waktu sarapan, dengan risiko kematian dini pada orang lanjut usia.
Sarapan dipercaya sebagai waktu makan yang paling penting sepanjang hari. Selain untuk menambah energi, sarapan bisa membuat tubuh lebih segar, tidak gampang mengantuk sampai membuat orang lebih fokus.
Selain itu banyak juga manfaat kesehatan dari sarapan, seperti penelitian yang menyorot kaitan antara waktu sarapan dan risiko kematian dini.
Dilansir dari Unilad (19/09/2025), penelitian jangka panjang yang dilakukan oleh tim peneliti internasional ini menyoroti bahwa semakin siang seseorang sarapan, semakin tinggi pula risiko kesehatannya di masa tua.
Pola sarapan. Foto: iStock |
Temuan ini memang tidak serta-merta menunjukkan efek jika sarapan di siang hari akan memperpendek usia, namun data yang dihimpun selama beberapa dekade menunjukkan adanya pola yang konsisten.
Data penelitian berasal dari hampir 3.000 orang dewasa di Newcastle dan Manchester, Inggris, yang diamati sejak 1983 hingga 2017. Dengan rentang usia peserta dari 42 hingga 94 tahun. Ketika semua peserta bergabung, mereka diminta mengisi kuesioner mengenai kesehatan, gaya hidup serta pola makan.
Hasilnya menunjukkan seiring bertambahnya usia, orang akan cenderung makan lebih siang atau telat makan. Baik saat sarapan maupun makan malam. Pergeseran waktu makan tersebut ternyata berkaitan dengan menurunnya kondisi fisik dan mental.
Peneliti menemukan, semakin siang seseorang makan pertama kali di hari itu maka akan meningkatkan risiko kematian selama periode studi sebesar 8% hingga 11%. Meski begitu, para ahli menegaskan bahwa hubungan ini tidak serta-merta berarti sebab-akibat.
Sarapan. Foto: Getty Images/iStockphoto/DimaSobko |
Kebiasaan makan lebih siang bisa menjadi cerminan adanya gangguan kesehatan, seperti sulit bangun, menurunnya nafsu makan, atau kondisi mental yang membuat persiapan seseorang untuk makan terasa lebih berat.
Ahli gizi dari Harvard Medical School, Hassan Dashti, yang terlibat dalam studi ini menjelaskan bahwa waktu sarapan bisa menjadi indikator sederhana status kesehatan seseorang terutama pada kelompok lansia.
Menurutnya penelitian ini membantu memahami bagaimana pergeseran waktu makan seiring bertambahnya usia terkait erat dengan kesehatan dan harapan hidup.
Dengan demikian, waktu sarapan bukan hanya soal rutinitas, melainkan juga bisa menjadi petunjuk penting untuk memantau kondisi tubuh di usia lanjut.
(sob/dfl)
Jangan Keliru Lagi! Ini Jam Sarapan Paling Ideal Menurut Ahli Gizi
Jakarta –
Sarapan disebut sebagai waktu makan terpenting harian. Agar manfaatnya efektif, ahli gizi menyarankan untuk sarapan pada waktu yang tepat. Ternyata jam segini merupakan waktu sarapan paling ideal.
Terlepas dari pro dan kontra mengenai pentingnya sarapan, ahli gizi Samantha Cassetty seperti dikutip dari Today (13/3/2025), mengungkap sarapan punya peran penting untuk kesehatan. Sebab tubuh manusia secara alami siap untuk makan dan memetabolisme makanan di pagi hari.
Jam internal tubuh atau biasa disebut ritme sirkadian punya beberapa instrumen yang harus dijaga keseimbangannya. Salah satunya dengan makan pada waktu tepat. Jika tidak sarapan, maka kamu menunda waktu makan pertama selama berjam-jam, yang berarti mengganggu ritme sirkadian tubuh secara keseluruhan.
Penelitian menunjukkan sejumlah manfaat sarapan, seperti kontrol gula darah yang lebih baik hingga manfaat bagi kesehatan jantung. Bagi yang sedang diet, sarapan juga punya manfaat penting.
Faktanya, penelitian menunjukkan orang yang mengonsumsi sebagian besar kalori mereka lebih awal, cenderung lebih mudah mempertahankan berat badan yang sehat dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi sebagian besar kalori mereka pada sore hari.
Lantas, kapan waktu sarapan paling ideal?
Ahli gizi menyarankan sarapan sekitar pukul 08.30 adalah yang ideal untuk kesehatan. Foto: iStockphoto/Getty Images/Farknot_Architect |
Cassetty mengungkap, dari sudut pandang metabolisme, sarapan sebelum pukul 08.30 mungkin ideal. Sebab tubuh paling sensitif terhadap insulin pada pagi hari. Artinya tubuh dapat memproses karbohidrat lebih efisien, yang dapat membantu menstabilkan gula darah dan kadar energi sepanjang hari.
Hal ini sejalan dengan penemuan penelitian lain yang mengungkap kalau sarapan setelah pukul 09.00 dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Selain itu, penelitian menunjukkan sarapan lebih awal dapat membantu mengatur nafsu makan dan mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
Haruskah sarapan di jam yang sama setiap harinya?
Sebisa mungkin kamu menikmati sarapan di jam yang sama setiap hari. Hal ini bertujuan membiasakan kinerja hormon lapar yang mengikuti ritme waktu makan kamu biasanya.
Lebih lanjut, sebuah studi menemukan orang yang memiliki lebih sedikit variasi dalam rutinitas makan pagi mereka lebih mungkin mencapai pengurangan kalori yang lebih baik dan menurunkan berat badan lebih banyak, dibandingkan mereka yang berubah-ubah jam makannya.
Apa menu terbaik untuk sarapan?
Sarapan sebaiknya mengandung protein, serat, dan lemak sehat agar kamu tetap kenyang dan berenergi. Sumber protein bisa dibilang yang paling penting karena tubuh bekerja keras memperbaiki dan membangun kembali sel-sel tubuh setelah tidur.
Pilihan menunya bisa disesuaikan dengan selera, seperti telur dengan roti gandum utuh dan alpukat, yogurt dengan kacang dan buah, smoothies buah, hingga orak-arik tahu dengan jamur dan ubi. Batasi konsumsi karbohidrat olahan tinggi, seperti kue kering, sereal manis, dan roti putih saat sarapan kalau tak ingin gula darah melonjak dengan cepat.
(adr/adr)
![]() |
Source : unsplash.com / Eater Collective
Sari Berita Penting |




