Tag Archives: capsaicin

Makan Pedas Bikin Panjang Umur! Begini Penjelasan Ahli


Jakarta

Siapa sangka, rahasia umur panjang ada di balik rasa pedas makanan favorit. Makanan pedas yang mengandung cabai ternyata berkhasiat dan bikin panjang umur.

Bukan sekadar pemuas selera, makanan pedas ternyata menyimpan banyak manfaat kesehatan yang sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian.

Mulai dari bantu mengontrol berat badan, menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker, sampai memberi efek positif bagi suasana hati dan sistem pencernaan.


Dilansir dari Fox News, Jumat (04/07/2025), Bryan Quoc Le, PhD, seorang ilmuwan pangan dari Mendocino Food Consulting, mengungkapkan senyawa bernama capsaicin yang merupakan sumber rasa pedas dalam cabai punya efek luar biasa.

Menurutnya capsaicin bisa mengubah komposisi bakteri dalam usus, meningkatkan jumlah bakteri baik, dan menekan bakteri jahat. Sehingga tubuh dipicu untuk memproduksi asam amino triptofan yang kemudian menghasilkan serotonin, zat kimia yang berperan penting untuk mengatur mood, tidur, dan sistem pencernaan.

Makan Pedas dalam Porsi yang Sesuai Punya Banyak Manfaat KesehatanMakan Pedas dalam Porsi yang Sesuai Punya Banyak Manfaat Kesehatan Foto: Ilustrasi iStock

Tak perlu menyantap makanan pedas ekstrem, Le bilang menambahkan sedikit rasa pedas pada makanan sudah cukup. Dosis kecil capsaicin, sekitar 0,01% dari makanan sehari-hari cukup memberi efek positif tanpa bikin perut melilit.

Salah satu cara paling mudah menikmatinya adalah dengan menambahkan saus sambal ke dalam makanan. Le menyarankan untuk menambahkannya pada hidangan gurih seperti semur, ayam panggang, taco, atau masakan berbahan dasar daging lainnya. Asal saus sambal itu harus menyatu dengan rasa makanan, bukan malah mendominasi.

Buat yang belum terbiasa makan pedas, tak perlu langsung memaksakan diri menyantap makanan super pedas. Menyesuaikan ketahanan lidah dan perut terhadap rasa pedas juga perlu diperhatikan, mulai dari yang pedasnya lebih ringan.

Soal makanan pedas, bukan hanya ilmu modern yang bicara. Ken Grey, praktisi pengobatan tradisional dari Florida, Amerika, juga percaya bahwa makanan pedas punya peran besar untuk usus halus dan jantung.

Makan Pedas dalam Porsi yang Sesuai Punya Banyak Manfaat KesehatanMakan Pedas dalam Porsi yang Sesuai Punya Banyak Manfaat Kesehatan Foto: Ilustrasi iStock

Ia mengatakan makanan dan rempah pedas seperti cabai, jahe, kayu manis, cengkeh, dan bawang putih bisa membantu melancarkan sirkulasi darah, mempercepat metabolisme, dan mendukung kesehatan pencernaan serta jantung. Bahkan menurutnya bumbu pedas juga bisa membantu proses penurunan berat badan.

Tapi seperti hal lainnya, kuncinya tetap ada pada keseimbangan. Grey mengingatkan agar orang-orang tidak berlebihan mengonsumsi makanan pedas.

Kalau terlalu banyak, tubuh bisa bereaksi negatif mulai dari batuk, perut perih, asam lambung naik, diare, sampai sakit kepala. Jadi walaupun cabai memang sehat, bukan berarti bisa disantap semaunya.

Ia juga menyoroti bagaimana budaya-budaya di dunia telah lama mengandalkan cabai dan rempah sebagai bagian dari pola makan sehat. Di Meksiko dan Guatemala, misalnya, cabai membantu penyerapan zat besi dari makanan berbasis jagung.

Di Asia, cabai dipakai karena sifat antimikrobanya yang bisa melawan parasit. Sementara di Indonesia, cabai sudah menjadi bumbu wajib dalam berbagai masakan mulai dari sambal, semur sampai olahan seafood.

(sob/dfl)



Sumber : food.detik.com

Suka Makan Pedas? Ternyata Ini Dampaknya untuk Jantung


Jakarta

Sensasi pedas diklaim bikin makanan terasa makin lezat dan menggugah selera. Selain itu makanan pedas juga ternyata bagus untuk kesehatan jantung.

Makanan pedas kembali menjadi sorotan setelah sebuah penelitian terbaru dari Provinsi Sichuan, China, menemukan kaitan antara konsumsi cabai dengan kesehatan jantung.

Analisis terhadap 54.859 orang dewasa menunjukkanpartisipanyang rutin mengonsumsi makanan pedas 6-7 kali seminggu memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung iskemik yang disebabkan aliran darah ke jantung berkurang akibat penyumbatan. Begitu pula dengan resiko penyakit serebrovaskular hingga stroke iskemik yang berkurang dari konsumsi cabai.


Dilansir dari Earth (11/09/2025), kandungan utama dalam cabai, yaitu capsaicin, menjadi sumber khasiatnya. Senyawa tersebut tidak hanya memberi sensasi pedas di lidah, tetapi juga merangsang produksi alami nitrogen monoksida di dalam tubuh.

Beberapa cabai merah besar digenggam dua tanganBeberapa cabai merah besar digenggam dua tangan Foto: pvproductions/Freepik

Nitrogen monoksida (nitric oxide) membantu merelaksasi pembuluh darah, melancarkan aliran darah, serta menurunkan tekanan darah. Dalam jangka panjang, hal ini mendukung kesehatan dinding arteri, menjaga kelenturannya, dan meringankan beban kerja jantung.

Penelitian ini memperkuat temuan sebelumnya. Studi di China tahun 2004-2013 menemukan bahwa konsumsi cabai enam hingga tujuh kali per minggu menurunkan risiko kematian sebesar 14%.

Sementara itu, riset di Italia mengungkap bahwa orang yang makan cabai lebih dari empat kali seminggu memiliki angka kematian akibat penyakit kardiovaskular yang lebih rendah, bahkan ketika pola makan mereka tidak mengikuti diet Mediterania.

Meski demikian, para peneliti menekankan bahwa konsumsi cabai bukanlah obat mujarab untuk mencegah penyakit jantung. Hasil ini bersifat observasional, sehingga tidak bisa memastikan hubungan sebab-akibat secara mutlak. Namun, konsistensi temuan di berbagai negara menunjukkan adanya manfaat nyata dari cabai yang layak dipertimbangkan.

Makanan pedasMakanan pedas Foto: Getty Images/iStockphoto/Nungning20

Dalam praktik sehari-hari, efek positif tersebut lebih terlihat pada konsumsi cabai dengan tingkat kepedasan ringan hingga sedang, bukan pada pola pedas ekstrem.

Penggunaan cabai sebagai bumbu dalam masakan rumahan dinilai cukup untuk memberi manfaat tanpa menimbulkan risiko, selama dikonsumsi sesuai toleransi tubuh dan tentunya tidak berlebihan.

Para ahli menilai langkah berikutnya adalah meneliti lebih jauh bagaimana capsaicin mempengaruhi tekanan darah, kolesterol, serta fungsi pembuluh darah manusia dalam jangka panjang.

Jika tubuh Anda nyaman dan terbiasa dengan makanan pedas, menjadikannya bagian dari pola makan teratur tampaknya bisa memberikan keuntungan bagi kesehatan jantung dan otak.

(sob/adr)



Sumber : food.detik.com