Tag Archives: cuka apel

Ini Manfaat Minum Cuka Apel Setiap Hari

Jakarta

Cuka apel telah dijadikan pengobatan tradisional sejak ribuan tahun silam. Hasil fermentasi sari apel ini diklaim memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.

Meminum cuka apel disebut menjadi salah satu cara terbaik untuk memperoleh sejumlah khasiatnya. Lantas, apa saja manfaat yang ditawarkan cuka apel? Bolehkah hasil fermentasi sari apel tersebut dikonsumsi setiap hari? Apakah ada efek samping yang bisa muncul dari meminumnya?

Manfaat Cuka Apel

Dilansir Healthline dan Health, berikut sederet khasiat yang ditawarkan cuka apel:


1. Mengontrol Kadar Gula Darah

Cuka apel bantu mengobati diabetes tipe 2 yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi akibat ketidakmampuan memproduksi insulin atau resistensi insulin.

Menurut penelitian 2019, minum cuka apel berefek baik pada indeks glikemik dan stres oksidatif pada pengidap diabetes dan dislipidemia. Uji klinis 2021 juga mengungkap konsumsi hasil fermentasi sari apel tersebut bermanfaat bagi kadar glikemik orang dewasa.

Indeks glikemik sendiri adalah indikator yang menunjukkan seberapa cepat makanan berkarbohidrat mampu mempengaruhi peningkatan gula darah dalam tubuh.

Meski dianggap aman, pengidap diabetes yang mengkonsumsi obat penurun kadar gula darah mesti berkonsultasi dengan dokter sebelum rutin meminum cuka apel. Di sisi lain, orang yang tidak mengidap diabetes juga bisa menjaga tingkat gula dalam tubuh dalam kisaran normal dengan konsumsi hasil fermentasi sari apel ini.

2. Bantu Turunkan Berat Badan

Minum air cuka apel dapat membuat kenyang lebih lama menurut sejumlah penelitian. Hal ini bisa mengurangi konsumsi kalori harian sehingga terjadi penurunan berat badan.

Penelitian 2024 menunjukkan peserta yang mengkonsumsi cuka apel setiap hari selama 12 minggu mengalami penurunan berat badan, rasio lemak tubuh, lingkar pinggang, hingga indeks massa tubuh (BMI) yang signifikan.

Menurut studi 2018, cuka apel dapat menurunkan trigliserida dan kolesterol total serta meningkatkan kolesterol HDL.

Kolesterol total sendiri adalah jumlah kadar LDL atau kolesterol ‘jahat’, HDL atau kolesterol ‘baik, dan trigliserida (sejenis lemak) yang terdapat dalam darah. Kolesterol total, LDL, dan trigliserida yang tinggi dapat menaikkan risiko penyakit jantung.

Di samping itu, kadar HDL yang tinggi dapat mendukung kesehatan jantung. Karenanya, minum cuka apel dinilai bagus untuk organ jantung.

4. Mengandung Antioksidan

Meski cuka apel tidak mengandung banyak vitamin dan mineral, hasil fermentasi sari apel ini mengandung antioksidan berupa fenolik. Senyawa fenolik bisa melawan peradangan dan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang mampu menyebabkan sejumlah penyakit dan penuaan dini.

Apakah Cuka Apel Aman Diminum Setiap Hari?

Cuka apel termasuk aman diminum setiap hari selama tidak menimbulkan efek samping apa pun. Juga dengan syarat, tidak mengkonsumsinya secara berlebihan dan perlu memperhatikan cara minumnya.

Terlalu banyak mengkonsumsi cuka apel bisa menimbulkan efek samping meliputi erosi email gigi, terasa sensasi terbakar di kerongkongan, menurunkan kadar kalium tubuh, hingga menyebabkan gangguan pencernaan. Berpotensi berinteraksi juga dengan obat-obatan tertentu yang sedang diminum seperti obat diuretik dan obat diabetes.

Belum jelas apakah cuka apel aman diminum oleh wanita hamil dan menyusui. Karena itu lebih baik dihindari.

Dosis dan Cara Minum Cuka Apel

Cuka apel aman diminum selama dosisnya tidak berlebihan. Dosis cuka apel yang aman untuk dikonsumsi per harinya berkisar 1-2 sdt atau 5-10 ml hingga 1-2 sdm atau 15-30 ml. Takaran ini dapat diminum sebanyak 2-3 kali dalam sehari.

Penting untuk mengencerkan hasil fermentasi sari apel ini dengan segelas besar air untuk menghindari efek samping cuka apel. Sejumlah ahli gizi merekomendasikan cuka apel organik tanpa penyaringan yang masih mengandung ‘mother’ atau induk.

Bagi pemula, sebaiknya mulai konsumsi dengan dosis kecil. Hindari meminum cuka apel langsung dalam jumlah besar dan tanpa diencerkan.

(azn/fds)



Sumber : food.detik.com

Segini Dosis dan Cara Minum Cuka Apel yang Benar untuk Diet

Jakarta

Cuka apel yang diminum rutin diyakini memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, salah satunya bantu diet menurunkan berat badan. Namun, mengkonsumsi hasil fermentasi apel dengan ragi dan bakteri baik ini juga punya efek samping.

Dilansir Healthline, cuka apel secara umum aman diminum tapi kandungan asamnya dapat merusak email gigi pada sebagian orang jika dikonsumsi terlalu sering. Kadar kalium tubuh juga bisa menurun bila meminumnya terlalu banyak dalam jangka waktu lama.

Lantas, seberapa banyak dosis minum cuka apel untuk diet dan bagaimana cara mengkonsumsinya dengan benar?


Dosis Cuka Apel untuk Diet

Jumlah cuka apel yang dapat diminum untuk bantu menurunkan badan yaitu 1-2 sdm atau 15-30 ml per hari. Dosisnya dibagi menjadi 2-3 kali minum dalam sehari.

Berdasarkan penelitian tahun 2018, peserta yang mengkonsumsi 2 sdm atau setara 30 ml cuka apel setiap hari selama 12 minggu mengalami penurunan berat badan dan lemak tubuh secara signifikan dibandingkan peserta yang tidak meminumnya. Cuka apel juga bantu meluruhkan lemak perut dan menurunkan trigliserida darah.

Perlu diperhatikan, mengkonsumsi cuka apel lebih dari jumlah tersebut tidak dianjurkan. Pada dosis yang terlalu tinggi, hasil fermentasi sari apel itu bisa menyebabkan efek samping seperti erosi email gigi dan interaksi dengan obat lain yang diminum.

Cara Minum Cuka Apel untuk Diet

Untuk meminumnya, campurkan cuka apel dengan segelas air. Penting untuk menambahkan air, karena jika tidak maka bisa menyebabkan sensasi terbakar di mulut dan kerongkongan. Sebab cuka apel mengandung sekitar 5-6 persen asam asetat yang merupakan komponen aktif utamanya.

Air cuka apel bisa diminum sebelum makan. Mengkonsumsinya pada waktu tersebut diyakini bisa menurunkan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang sehingga nafsu makan dan asupan kalori berkurang.

Cuka apel dipercaya lebih mungkin bantu penurunan berat badan apabila konsumsinya dikombinasikan dengan pola makan dan gaya hidup sehat lainnya.

Manfaat Lain Cuka Apel

Selain bantu diet menurunkan berat badan, cuka apel punya sederet manfaat kesehatan lain, sebagai berikut:

1. Mengendalikan Kadar Gula Darah

Cuka apel kerap direkomendasikan sebagai cara alami mengontrol kadar gula darah, terutama pada orang yang resistensi insulin. Asamnya memperlambat laju pengosongan lambung dan mencegah lonjakan gula darah yang besar.

Minum 20 ml cuka apel yang dicampur air sebelum makan dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan secara signifikan. Konsumsi tepat sebelum memakan karbohidrat tinggi.

2. Memperbaiki Gejala PCOS

Menurut sebuah studi selama 3 bulan, wanita PCOS yang minum 1 sdm atau 15 ml cuka apel yang dicampurkan 100 ml air segera setelah makan malam mengalami peningkatan kadar hormon dan menstruasi yang lebih teratur.

3. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan

Minum cuka apel sebelum konsumsi makanan berprotein tinggi bantu melindungi kesehatan pencernaan. Hasil fermentasi sari apel ini meningkatkan keasaman lambung sehingga tubuh menghasilkan lebih banyak enzim pepsin yang memecah protein.

Cuka apel untuk pencernaan sebaiknya diminum 1-2 sdm dengan segelas air, tepat sebelum makan.

Nah, itu tadi dosis serta cara minum cuka apel untuk diet turunkan berat badan dan manfaat lainnya.

(azn/row)



Sumber : food.detik.com

Cara Minum Cuka Apel dan Dosisnya, Bagus untuk Diet dan Diebetes

Jakarta

Cuka apel populer digunakan sebagai suplemen dan bahan pengobatan alami. Sejak lama, cuka apel diyakini bisa membantu menurunkan berat badan, mencegah, dan mengendalikan berbagai penyakit.

Riset menunjukkan cuka apel dapat mengontrol kadar gula darah hingga bagus untuk diet. Tentunya, manfaat cuka apel bisa diperoleh maksimal jika dikonsumsi dengan dosis dan cara yang tepat.

Cara Minum Cuka Apel

Cara terbaik minum cuka apel adalah dicampur dengan air putih. Adanya air putih bisa mengurangi sensasi terbakar di mulut dan kerongkongan, akibat kandungan asam asetat dalam cuka apel.


Sejumlah ahli gizi menyarankan sebaiknya memilih cuka apel organik tanpa proses penyaringan yang masih mengandung ‘mother’ atau induknya. Pemilihan jenis cuka apel ini bertujuan memaksimalkan nutrisi dan manfaat yang akan diperoleh tubuh.

Dosis Cuka Apel

Dosis standar cuka apel yang bisa diminum per hari adalah 1-2 sdt (5-10 ml) hingga 1-2 sdm (15-30 ml). Dosis ini dapat dibagi menjadi 2-3 kali minum dalam sehari.

Sebaiknya konsumsi air cuka apel mulai dengan dosis kecil dan hindari langsung meminumnya dalam jumlah besar. Terlalu banyak mengkonsumsinya punya efek samping seperti erosi email gigi dan potensi interaksi dengan obat lain yang diminum.

Manfaat Cuka Apel

Dilansir Healthline dan WebMD, berikut manfaat minum cuka apel bagi kesehatan secara menyeluruh:

1. Bantu Turunkan Berat Badan

Minum air cuka apel dapat membuat kenyang lebih lama. Hal ini dapat mengurangi konsumsi kalori sehingga berat badan menurun.

Penelitian 2024 menunjukkan penurunan berat badan, rasio lemak tubuh, lingkar pinggang, hingga indeks massa tubuh (BMI) yang signifikan pada peserta yang mengkonsumsi cuka apel setiap hari selama 12 minggu.

2. Mengontrol Kadar Gula Darah

Cuka apel bantu mengobati diabetes tipe 2. Diabetes jenis ini ditandai dengan kadar gula darah tinggi yang disebabkan oleh ketidakmampuan memproduksi insulin atau resistensi insulin.

Uji klinis 2019 menemukan minum cuka apel berefek baik pada indeks glikemik dan stres oksidatif pada pengidap diabetes dan dislipidemia. Tinjauan 2021 juga mencatat bahwa konsumsinya dapat bermanfaat bagi kadar glikemik orang dewasa.

Indeks glikemik sendiri adalah indikator yang menunjukkan seberapa cepat makanan berkarbohidrat mampu mempengaruhi peningkatan gula darah dalam tubuh.

3. Meredakan Eksim

Beberapa pengidap eksim menggunakan cuka apel untuk meredakan gejala kulit mereka.

Kulit secara alami sedikit asam dan kadar asamnya mungkin berkurang pada pengidap eksim. Menggunakan cuka apel yang diencerkan secara topikal bantu menyeimbangkan kembali pH alami kulit sehingga meningkatkan lapisan pelindung kulit.

Namun, penelitian melaporkan penggunaan cuka apel hanya memiliki sedikit efek dan mampu mengiritasi kulit beberapa orang.

Menurut studi, cuka apel bisa menstabilkan kadar HDL dan LDL, trigliserida, dan kolesterol total. Itu artinya, cuka apel bermanfaat bagi kesehatan jantung dan mencegahnya terjangkit sejumlah penyakit.

(azn/row)



Sumber : food.detik.com

Cara Alami Basmi Serangga di Rumah, Pakai 8 Bumbu Dapur Ini


Jakarta

Kehadiran serangga di rumah dapat mengganggu kebersihan dan kesehatan. Untuk mengatasinya secara alami, coba manfaatkan bumbu dapur ini.

Serangga seperti kecoak, lalat, nyamuk, rayap, hingga semut, dapat mengganggu rumah. Serangga-serangga tersebut bisa membawa penyakit, menularkan penyakit secara langsung, mengontaminasi makanan, hingga menggerogoti kayu sampai rapuh.

Banyak orang pun mencari cara untuk membasmi serangga di rumah. Caranya ternyata tak perlu pakai bahan kimia, tapi bisa memanfaatkan bumbu dapur di sekitar kita.


Berikut 8 bumbu dapur yang dapat dimanfaatkan untuk mengusir serangga:

1. Cabai rawit merah

Cabai rawit merah tersedia di hampir semua dapur rumah tangga. Selain memberi rasa pedas, cabai ini bisa mengusir sekaligus membunuh serangga.

Kemampuan ini disebabkan kandungan cabai rawit merah bernama capsaicin. Zat ini akan mengiritasi serangga dan bahkan, beberapa hewan hama. Tidak hanya mengiritasi, untuk beberapa serangga, seperti kutu daun dan kumbang, capsaicin bisa membunuh, tentunya dalam konsentrasi tertentu dan paparan langsung.

2. Bawang bombai

Bawang bombai tak hanya bisa dimanfaatkan untuk bikin rasa masakan gurih manis, tapi juga membasmi serangga. Aroma bawang bombai tak disukai serangga sehingga bikin mereka menjauh.

Cukup kombinasikan bawang bombai, 4 bawang putih, dan air, kamu sudah mendapatkan cairan pengusir serangga yang efektif.

3. Cuka apel

Berwarna kecokelatan sedikit keruh, cuka apel adalah salah satu bumbu dapur untuk mengusir laba-laba. Kendati bukan termasuk golongan serangga, banyak orang merasa takut dengan laba-laba karena bentuknya yang menyeramkan. Nah, kandungan asam asetat milik cuka akan dengan mudah membuat mereka menyingkir.

Namun, berdasar uraian di laman Eco Watch, cuka juga sekaligus punya kemampuan menarik lalat buah dan kutu daun. Efek unik cuka ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk perangkap.

Isi mangkuk dengan cuka apel, lalu tutup dengan plastik. Buat beberapa lubang kecil. Serangga yang tertarik akan masuk dan tenggelam dalam larutan cuka. Perlahan-lahan, mereka akan mati. Metode ini efektif dipergunakan untuk membasmi serangga di dalam maupun luar rumah.

4. Kayu manis

Bumbu dapur yang mengeluarkan aroma manis wangi ini ternyata tidak disukai serangga. Kamu bisa dengan mudah meletakkan beberapa batang kayu manis di dekat pintu untuk mengusir serangga yang coba-coba mendekat. Lebih efektif lagi jika dipanaskan terlebih dahulu.

Eugenol, senyawa alami dalam kayu manis, sering kali dipergunakan dalam produk pengusir serangga komersial. Hal ini menunjukkan kemampuannya untuk mengusir serangga, seperti kecoa, kutu busuk, dan lalat buah.

Manfaat lain bumbu dapur untuk mengusir serangga, coba cek halaman selanjutnya…

5. Garam

Dikutip dari laman Sea Salt, garam bekerja dengan cara memengaruhi hidrasi serangga. Ketika mengenai, garam akan menarik kelembapan keluar tubuh serangga melalui proses bernama osmosis. Hasilnya, serangga akan mati.

Hanya saja, efek ini tidak selalu berhasil untuk setiap jenis serangga. Umumnya, garam bekerja dengan baik terhadap kutu karena membuatnya terdehidrasi sampai mati. Garam juga bisa diaplikasikan untuk mengusir semut karena menghilangkan bau feromon yang dipakai untuk bernavigasi.

6. Serai

Serai atau sereh memiliki kemampuan alami mengusir serangga. Kendati tidak bisa membunuh, aromanya menjauhkan serangga sehingga membuatmu nyaman.

Kandungan utama serai yang berperan aktif adalah citronella. Senyawa aromatik satu ini tidak disukai nyamuk, lalat, maupun kecoa. Serai dapat diaplikasikan dalam bentuk semprotan atau sekadar ditanam saja di halaman rumah.

7. Cengkeh

Cengkeh punya kandungan eugenol. Senyawa ini bisa membunuh larva nyamuk ketika dimasukkan dalam air tempat serangga satu ini meletakkan telur-telurnya dalam konsentrasi memadai.

Disadur dari Outdoor Guide, minyak cengkeh juga dapat digunakan untuk mengusir nyamuk dengan cara disemprotkan. Sayangnya, cengkeh berpotensi mengakibatkan iritasi pada kulit sehingga penggunaannya perlu diperhatikan. Jika sekadar ingin mengusir nyamuk, cukup taburkan di sekeliling kamar saja.

8. Daun salam

Dalam situs Newquay Garden Centre, diterangkan bahwa daun salam alias bay leaves umumnya dipakai untuk mengharumkan masakan. Bagi serangga, daun salam justru jadi masuk daftar aroma yang dibenci.

Atas dasar inilah, daun salam dapat dipergunakan untuk mengusir serangga dari rumah, baik itu lalat, ngengat, maupun kecoa. Kamu bisa menggunakan daun salam segar maupun yang sudah kering. Efeknya akan tetap sama!

Artikel ini sudah tayang di detikjateng dengan judul “8 Bumbu Dapur yang Ampuh Basmi Serangga di Rumah”

(yms/adr)



Sumber : food.detik.com

Minum Cuka Apel Buat Diet? Ini Manfaat dan Dosis Tepatnya


Jakarta

Cuka apel banyak dikonsumsi pelaku diet demi turun berat badan. Begini panduan konsumsi cuka apel untuk membantu menurunkan berat badan dengan efektif.

Cuka apel atau apple vinegar merupakan cairan hasil fermentasi sari buah apel yang memiliki berbagai manfaat kesehatan. Salah satu yang utama adalah membantu menurunkan berat badan.

Terdapat beberapa alasan mengapa cuka apel dianggap efektif bantu diet. Pertama, karena asam asetat dalam cuka apel bantu meningkatkan rasa kenyang. Jadi, keinginan makan berlebihan akan berkurang.


Kedua, beberapa penelitian menunjukkan konsumsi cuka apel meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak. Alhasil, usaha diet akan lebih gampang.

Ketiga, kandungan cuka apel dapat membantu menurunkan kadar gula darah setelah makan. Kondisi ini penting untuk orang yang sedang mencoba mengelola berat badan maupun mengidap kondisi diabetes.

Terkait manfaat konsumsi cuka apel untuk menurunkan berat badan, dilansir dari Healthline dan Health, penelitian tahun 2024 menunjukkannya. Peserta yang minum cuka apel setiap hari selama 12 minggu mengalami penurunan berat badan, rasio lemak tubuh, lingkar pinggang, hingga indeks massa tubuh (BMI) yang signifikan.

Waktu terbaik saat minum cuka apelCuka apel bagus dikonsumsi saat diet, tapi dengan takaran dan cara minum yang tepat. Foto: Getty Images/iStockphoto

Lantas bagaimana aturan konsumsi cuka apel? Apakah cuka apel aman diminum setiap hari?

Cuka apel ternyata aman dikonsumsi setiap hari. Syaratnya, tidak berlebihan dan memperhatikan cara minumnya.

Terlalu banyak mengkonsumsi cuka apel bisa menimbulkan efek samping meliputi erosi email gigi, terasa sensasi terbakar di kerongkongan, menurunkan kadar kalium tubuh, hingga menyebabkan gangguan pencernaan. Cuka apel juga berpotensi berinteraksi dengan obat-obatan tertentu yang sedang diminum seperti obat diuretik dan obat diabetes.

Untuk dosisnya, cuka apel bisa dikonsumsi berkisar 1-2 sendok teh (sdt) atau 5-10 ml hingga 1-2 sendok makan (sdm) atau 15-30 ml per hari. Takaran ini dapat diminum sebanyak 2-3 kali dalam sehari.

Penting untuk mengencerkan hasil fermentasi sari apel ini dengan segelas besar air untuk menghindari efek samping cuka apel. Sejumlah ahli gizi merekomendasikan cuka apel organik tanpa penyaringan yang masih mengandung ‘mother’ atau induk.

Bagi pemula, sebaiknya mulai konsumsi dengan dosis kecil. Hindari minum cuka apel langsung dalam jumlah besar dan tanpa diencerkan.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Jangan Sembarangan! Konsumsi Cuka Apel Ada Waktu Idealnya


Jakarta

Cuka apel dipercaya sebagai asupan untuk membantu diet lebih maksimal. Namun agar khasiatnya efektif, konsumsi cuka apel pada waktu yang tepat.

Cuka apel banyak dipercaya sebagai asupan peluntur lemak yang efektif. Cuka apel banyak diandalkan para pelaku diet untuk membantu memaksimalkan penurunan berat badan.

Dengan rasanya yang asam, waktu konsumsinya harus diperhatikan. Dilansir dari Times of India, Minggu (3/8), cuka apel dibenarkan sebagai bahan aktif yang dapat berkhasiat untuk tubuh.


Mulai dari penurunan berat badan, menstabilkan gula darah, hingga membantu memberikan rasa kenyang yang lebih panjang. Namun khasiatnya yang efektif hanya bisa didapatkan dengan maksimal jika dikonsumsi dengan cara yang tepat.

Jangan Sembarangan! Konsumsi Cuka Apel Ada Waktu IdealnyaAgar khasiatnya maksimal, cuka apel tidak disarankan dikonsumsi sembarangan. Foto: Getty Images/fcafotodigital

Ada beberapa waktu yang direkomendasikan oleh pakar kesehatan untuk mengonsumsi cuka apel. Pertama, cuka apel disarankan diminum saat pagi hari.

Mengonsumsi cuka apel saat pagi hari dapat membantu mengendalikan berat badan dan kadar gula darah. Pada sebuah percobaan klinis, partisipan yang mengonsumsi cuka apel saat pagi hari selama 4-12 minggu mengalami penurunan gula darah, berat badan, hingga Body Mass Index (BMI) yang signifikan.

Begitupula dengan ukuran lingkar pinggang dan trigliserida atau kolesterol yang ikut menurun. Selain pada pagi hari, cuka apel juga direkomendasikan dikonsumsi sebelum makan.

Pada penelitian dengan partisipan pasien diabetes tipe 1, konsumsi cuka apel ditemukan membantu memperlambat pencernaan makanan. Hasilnya rasa kenyang akan terasa lebih panjang dan mencegah keinginan makan berlebih.

Jangan Sembarangan! Konsumsi Cuka Apel Ada Waktu IdealnyaJika dikonsumsi pada waktu yang kurang tepat, cuka apel justru berbahaya untuk kesehatan. Foto: Getty Images/fcafotodigital

Namun konsumsi cuka apel sangat tidak disarankan pada beberapa kondisi tertentu. Misalnya ketika cuka apel tidak dilarutkan atau dikonsumsi dalam keadaan perut kosong.

Kadar asam yang tinggi pada cuka apel dapat menyebabkan sakit perut yang melilit hingga mual berat. Konsumsi cuka apel juga tidak disarankan pada pasien yang sedang menjalani beberapa pengobatan tertentu.

Seperti konsumsi obat diuretik, insulin, hingga pengobatan jantung. Cuka apel tidak dianjurkan untuk dikonsumsi sebelum tidur, sebab dapat memicu produksi refluks asam yang menimbulkan sensasi membakar tenggorokan ketika tidur.

Jika kamu mengandalkan cuka apel sebagai asupan diet, sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter. Memadukan cuka apel dengan pola hidup sehat yang lebih baik akan memberikan khasiat maksimalnya.

(dfl/adr)



Sumber : food.detik.com