Tag Archives: diet 5:2

Panduan Intermitten Fasting, Metode Diet yang Bikin Marshanda Turun 17 Kg

Jakarta

Aktris Marshanda sukses menurunkan berat badannya sebanyak 17 kg. Salah satu metode diet yang dia lakukan adalah puasa intermitten atau intermitten fasting.

“Aku intermittent fasting, menunya ada, sama saja,” ujarnya Marshanda kepada awak media.

Intermitten fasting (IF) adalah metode diet yang melibatkan siklus makan dan tidak makan secara bergantian. Ada banyak metode intermitten fasting yang bervariasi dalam jumlah hari puasa dan jatah kalori.


Dikutip dari Medical News Today, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pola makan ini dapat memberikan manfaat seperti menurunkan massa lemak, kesehatan yang lebih baik, dan peningkatan umur panjang.

Pola intermitten fasting didasarkan pada jadwal yang ditetapkan dan tidak mengikuti waktu acak. Meskipun demikian, pengalaman setiap orang tentang intermitten fasting bersifat individual, dan gaya yang berbeda akan cocok untuk orang yang berbeda.

Ada berbagai metode puasa intermitten, tiap orang bisa memiliki aturan yang berbeda. Berikut panduan intermitten fasting.

1. Puasa selama 12 jam sehari

Aturan untuk diet ini sederhana. Seseorang perlu memutuskan dan mematuhi jendela puasa 12 jam setiap hari.

Menurut beberapa peneliti, berpuasa selama 10-16 jam dapat membuat tubuh mengubah simpanan lemaknya menjadi energi. Ini akan mendorong penurunan berat badan.

Jenis rencana puasa intermitten ini mungkin merupakan pilihan yang baik untuk pemula. Ini karena jendela puasa relatif kecil, sebagian besar puasa terjadi saat tidur, dan orang tersebut dapat mengonsumsi jumlah kalori yang sama setiap hari.

Cara termudah untuk melakukan puasa 12 jam adalah dengan memasukkan periode tidur dalam jendela puasa.

Misalnya, seseorang dapat memilih untuk berpuasa antara pukul 7 malam dan 7 pagi. Mereka harus menyelesaikan makan malam sebelum pukul 7 malam dan menunggu hingga pukul 7 pagi untuk sarapan tetapi akan tertidur selama sebagian besar waktu di antaranya.

2. Puasa selama 16 jam

Puasa selama 16 jam sehari, menyisakan jendela makan selama 8 jam, disebut metode 16:8 atau diet Leangains.

Selama diet 16:8, pria berpuasa selama 16 jam setiap hari, dan wanita berpuasa selama 14 jam. Jenis puasa berselang ini mungkin bermanfaat bagi seseorang yang telah mencoba puasa 12 jam tetapi tidak melihat manfaat apa pun.

Pada metode puasa ini, orang biasanya menyelesaikan makan malam mereka pada pukul 8 malam dan kemudian melewatkan sarapan keesokan harinya, tidak makan lagi hingga tengah hari.

3. Puasa selama 2 hari dalam seminggu

Orang yang mengikuti diet 5:2 mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah standar selama 5 hari dan mengurangi asupan kalori pada 2 hari lainnya.

Selama 2 hari puasa, pria umumnya mengonsumsi 600 kalori dan wanita 500 kalori.

Biasanya, orang memisahkan hari puasa mereka dalam seminggu. Misalnya, mereka mungkin berpuasa pada hari Senin dan Kamis dan makan secara teratur pada hari-hari lainnya.

Harus ada setidaknya 1 hari tanpa puasa di antara hari-hari puasa.

Ada penelitian terbatas tentang diet 5:2, yang juga dikenal sebagai diet Puasa. Sebuah studi yang melibatkan 107 wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas menemukan bahwa pembatasan kalori dua kali seminggu dan pembatasan kalori terus-menerus keduanya menyebabkan penurunan berat badan yang serupa.

Studi tersebut juga menemukan bahwa diet ini mengurangi kadar insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin di antara para peserta.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Source : unsplash.com / Online Marketing

Marshanda Berhasil Turunkan BB hingga 17 Kg, Begini Metode Diet yang Dijalani

Jakarta

Marshanda sukses menurunkan berat badan sampai dengan 17 kg. Ia berhasil menurunkan berat badan dengan menjalani diet intermittent fasting.

Marshanda mengaku tak membatasi jenis makanan yang dikonsumsi, melainkan hanya membatasi waktu makan.

“Makanan sendiri aku intermittent fasting. Menunya ada. Nggak ada, sama saja,” jawabnya, dikutip dari detikpop, Rabu, (9/10/2024).


Lantas, bagaimana sebenarnya cara melakukan intermittent fasting? Dikutip dari Medical News Today, berikut adalah 3 cara diet yang dapat dilakukan:

1. Puasa 12 Jam

Cara pertama dengan berpuasa selama 12 jam setiap harinya. Beberapa ahli menyatakan bahwa dengan berpuasa dalam rentang 10-16 jam dapat menyebabkan tubuh mengubah cadangan lemak menjadi sebuah energi, yang melepaskan keton ke dalam aliran darah. Hal ini dapat membantu seseorang untuk menurunkan berat badan.

Puasa jenis ini merupakan yang terbaik bagi pemula. Pasalnya, waktu puasa yang relatif singkat dan sebagian besar puasa juga dapat dilakukan saat jam tidur sehingga seseorang dapat mengonsumsi jumlah kalori yang sama di dalam setiap harinya. Cara mudah melakukan diet ini adalah dengan memasukkan jam tidur.

Sebagai contohnya, seseorang berpuasa di antara jam 7 malam sampai dengan 7 pagi. Maka, mereka harus menyelesaikan makan malam tepat sebelum jam 7 malam dan harus menunggu sampai dengan jam 7 pagi untuk melakukan sarapan. Selama sebagian besar waktu di antara waktu tersebut dapat dimanfaatkan sebagai waktu untuk tidur.

2. Puasa 16 Jam

Puasa jenis ini akan menyisakan waktu makan selama 8 jam. Diet ini disebut juga sebagai metode 16:8 atau juga diet Leangains. Pada aturan diet ini, seorang pria harus berpuasa selama 16 jam seharinya, dan wanita berpuasa selama 14 jam seharinya. Puasa jenis ini bermanfaat bagi orang yang ingin mendapatkan manfaat lebih banyak dari puasa 12 jam.

Saat melakukan puasa ini, umumnya seseorang menyelesaikan makan malam tepat pada jam 8 malam dan kemudian meninggalkan sarapan di keesokan harinya, tidak makan kembali sampai dengan tengah hari.

3. Puasa 2 Hari Seminggu

Metode diet intermittent fasting ini memiliki sebutan 5:2. Orang yang menerapkan metode ini mengonsumsi makanan sehat dalam porsi standar selama sekitar 5 hari, lalu menurunkan asupan kalori untuk dua hari sisanya.

Selama dua hari menjalankan puasa, biasanya pria hanya dapat mengonsumsi sebanyak 600 kalori, sedangkan wanita hanya 500 kalori.

Terdapat sebuah penelitian mengenai diet 5:2. Studi yang melibatkan 107 wanita obesitas menunjukkan bahwa pembatasan kalori dua kali dalam satu minggu dan pembatasan kalori secara konsisten, dapat membantu menurunkan berat badan. Diet ini juga dipercaya dapat mengurangi kadar insulin dan juga meningkatkan sensitivitas insulin para peserta.

Studi lainnya mengamati efek metode puasa ini pada 12 wanita yang obesitas. Hasilnya, selama satu siklus menstruasi, para wanita kehilangan 4,8 persen dari berat badan mereka dan 8,0 persen dari total lemak tubuh mereka. Namun, pengukuran ini kembali normal bagi sebagian besar wanita setelah 5 hari makan seperti biasanya.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Jadi Metode Diet Favorit Artis, Begini Aturan Intermitten Fasting yang Tepat


Jakarta

Intermittent fasting belakangan menjadi salah satu pola diet favorit bagi sebagian artis Tanah Air seperti Marshanda, Rina Nose, dan Adrian Maulana. Menerapkan pola diet intermittent fasting dipercaya dapat memaksimalkan hasil untuk menurunkan berat badan serta mengontrol tubuh tetap ramping dan ideal.

Dikutip dari Healthline, intermittent fasting atau diet puasa merupakan pola makan saat tubuh bergantian di antara periode makan dan puasa. Metode ini tidak mengatur asupan makan yang dikonsumsi, melainkan hanya mengatur waktu megonsumsinya.

Terdapat beberapa bentuk intermittent fasting yang berbeda, semuanya membagi hari atau minggu menjadi periode makan dan periode puasa.


Sebagian orang sebenarnya sudah ‘berpuasa’ setiap hari, saat mereka tidur. Namun, intermittent fasting memungkinkan bagi setiap orang untuk melakukan beberapa usaha ekstra sebagai berikut:

  • Memperpanjang waktu puasa sedikit lebih lama
  • Melewatkan sarapan
  • Mengonsumsi makanan pertama di siang hari
  • Mengonsumsi makanan terakhir di jam 8 malam

Tidak ada makanan yang diperbolehkan selama periode puasa, namun mereka yang menjalani intermitten fasting dapat mengonsumsi air putih, kopi, teh, dan minuman nonkalori lainnya.

Beberapa bentuk intermittent fasting juga memperbolehkan mengonsumsi sedikit makanan rendah kalori selama periode puasa. Mengonsumsi suplemen pada umumnya diperbolehkan saat berpuasa, selama tidak ada kalori di dalamnya.

Berikut merupakan berbagai bentuk intermittent fasting yang dapat dicoba:

  • Metode 16/8: Seseorang memiliki waktu makan tetap selama 8 jam setiap hari. Tidak boleh mengonsumsi makanan apa pun selama 16 jam sisanya, namun dapat mengonsumsi air putih, kopi tawar, atau teh.
  • Diet 5:2: Metode ini dilakukan dengan cara puasa selama 2 hari dalam seminggu. Sisanya selama lima hari, dipersilahkan makan dengan normal. Selama puasa, perhatikan kalori yang masuk. Laki-laki hanya boleh mengkonsumsi kalori sebesar 500 sedangkan perempuan 600.
  • Makan-Berhenti-Makan: Cara ini dilakukan dengan berpuasa selama 1-2 hari dalam seminggu. Namun puasanya dilakukan full selama 24 jam. Contoh, jika makan terakhir pukul 8 malam pada Rabu, maka harus menahan lapar sampai keesokan harinya di jam yang sama.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto