Tag Archives: indeks glikemik

Begini Cara Mengurangi Kadar Gula Dalam Nasi Putih


Jakarta

Nasi jadi sumber karbohidrat favorit orang Indonesia. Namun kini mulai dijauhi karena kandungan gula dalam nasi putih cukup tinggi.

Banyak orang yang menjalani diet untuk turunkan berat badan atau mencegah penyakit kronis tak lagi mau mengonsumsi nasi putih. Nasi putih sudah diberi predikat penyebab kegemukan atau gula darah naik.

Lalu bagaimana cara mengurangi kadar gula dalam nasi putih?


Penderita diabetes seringkali menghindari konsumsi nasi putih karena angka indeks glikemik (GI) yang tinggi. Indeks glikemik yang tinggi membuat gula darah melonjak.

Baca juga: 5 Makanan Alami Penurun Gula Darah dari Alpukat hingga Beras Merah

Cara mengurangi kadar gula dalam nasi putih

Mencegah gula berlebih yang masuk ke dalam tubuh bisa jadi langkah tepat untuk menghindari berbagai penyakit. Kamu bisa mengikuti berbagai cara mengurangi kadar gula dalam nasi putih berikut ini.

1. Rendam beras sebelum dimasak

Merendam beras selama beberapa jam sebelum dimasak bisa membantu mengatasi indeks glikemik tinggi di nasi. Mengutip Indian Express, merendam beras bisa membantu mengaktifkan pemecahan enzimatik pada kandungan pati di beras yang membuat karbohidrat kompleks menjadi gula yang lebih sederhana.

Cara ini berpotensi mengurangi lonjakan gula darah saat nasi dikonsumsi. Nutrisi yang ada pun lebih mudah dicerna.

Hot cooked rice with steam rising.Mendinginkan nasi sebelum dimakan dapat membantu menurunkan kadar gula darahnya. Foto: Getty Images/iStockphoto/motosuke_moku

2. Biarkan nasi hingga dingin setelah masak

Sekelompok peneliti Polandia dari Poznan University of Medical Sciences mempelajari 32 pasien diabetes tipe 1.Mereka membandingkan kadar gula setelah makan dua makanan yang berbeda.

Makanan pertama adalah nasi putih, sekitar 46 gram karbohidrat nasi segar. Makanan kedua dengan porsi yang sama, tetapi dibiarkan dingin di lemari es selama 24 jam, lalu dipanaskan kembali sebelum dimakan.

Hasilnya, mengutip Business Insider, makan nasi yang didinginkan bisa menurunkan kadar gula secara signifikan dibanding nasi segar yang baru matang.

3. Padukan dengan sumber nutrisi lain

Mengutip Hindustian Times, seorang ahli gizi Bhuvan Rastogi mengatakan bahwa makan nasi putih dapat diseimbangkan dengan menambahkan protein dan serat yang akan membantu mencegah lonjakan gula darah.

Contoh sederhananya, kurangi porsi nasi dan tambahkan porsi sayuran dan sumber protein agar nutrisi tetap tercukupi tanpa asupan karbohidrat berlebihan.

Baca juga: Riders Manggung Bernadya, Buah hingga Camilan Wajib Ada!

(dfl/odi)



Sumber : food.detik.com

6 Makanan Pengganti Nasi yang Lebih Sehat untuk Menu Diet


Jakarta

Nasi putih memang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia, namun konsumsi berlebihan dapat berdampak pada kenaikan berat badan. Ada beberapa asupan alternatifnya yang lebih sehat.

Penelitian menunjukkan, kelebihan asupan nasi putih berisiko meningkatkan berat badan sekitar 3 kilogram per tahun. Hal ini terjadi karena nasi putih memiliki indeks glikemik tinggi yang memicu lonjakan gula darah cepat, serta kalori yang relatif tinggi. Bukan berarti nasi harus dihindari sepenuhnya, sebab tetap boleh dikonsumsi dalam jumlah wajar.

Namun, mengganti sebagian porsi nasi dengan sumber karbohidrat lain bisa menjadi solusi efektif. Berbagai pilihan pengganti nasi hadir dengan kandungan gizi lebih baik, rendah kalori, dan kaya serat. Tidak hanya menyehatkan, alternatif ini juga mendukung program diet serta menjaga kadar gula darah tetap stabil.


Dilansir dari berbagai sumber (03/10/2025), berikut enam alternatif pengganti nasi yang lebih sehat:

1. Oat

Ilustrasi banana oatmealIlustrasi banana oatmeal Foto: Getty Images/Hazal Ak

Oat menjadi salah satu pengganti nasi yang paling populer karena kandungan seratnya yang tinggi. Konsumsi oat membuat rasa kenyang bertahan lebih lama, sehingga dapat membantu mengendalikan nafsu makan. Selain itu, oat kaya akan beta-glukan yaitu serat larut yang berfungsi menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Jurnal Nutrients mencatat, konsumsi 3 gram beta-glukan dari oat setiap hari selama delapan minggu mampu menurunkan LDL hingga 15 persen serta total kolesterol hampir 9 persen. Oat juga fleksibel diolah, mulai dari bubur hangat, campuran smoothies, hingga pengganti nasi dalam beberapa menu sehat.

Dengan manfaatnya yang lengkap, oat sangat cocok untuk mereka yang ingin menjaga kesehatan jantung sekaligus menurunkan berat badan.

2. Beras Merah

Rice red in bowl isolated on blue grey background has spoon close up, top view, Asian food and drink concept.Nasi merah. Foto: Getty Images/NNK

Beras merah sering dipilih sebagai alternatif pengganti nasi putih karena kandungan nutrisinya yang lebih tinggi. Makanan ini mengandung folat, riboflavin, kalium, dan kalsium yang baik untuk tubuh. Keunggulan lainnya adalah kadar seratnya yang tinggi, membuat perut kenyang lebih lama sehingga membantu mengurangi keinginan makan berlebih.

Efek ini mendukung program diet sekaligus menjaga kadar gula darah tetap stabil. Proses memasaknya sama seperti nasi putih, namun sebaiknya beras merah dibilas lebih dahulu untuk mengurangi arsenik yang mungkin menempel.

Rasa nasi dari beras merah memang lebih gurih dan teksturnya sedikit lebih keras, tetapi justru itulah yang membuatnya lebih sehat. Sebagai pengganti nasi sehari-hari, beras merah layak menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin hidup lebih sehat.

3. Nasi Shirataki

Shirataki Rice with chicken and carrotsShirataki Rice. Foto: iStock

Shirataki dikenal sebagai pengganti nasi rendah kalori dan rendah karbohidrat. Dalam 100 gram shirataki, hanya terdapat sekitar 10 kalori dengan 5 gram karbohidrat, sebagian besar berupa serat. Komposisi ini membuat nasi shirataki sangat cocok untuk program diet dan penderita diabetes.

Berbeda dengan nasi putih, shirataki tidak mengandung gula sehingga tidak memicu lonjakan gula darah. Teksturnya memang lebih kenyal, namun justru memberikan variasi rasa bagi menu harian. Tak heran, nasi shirataki semakin populer sebagai pilihan sehat, khususnya di kalangan mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Nasi shirataki juga bisa disajikan bersama lauk sehat atau sebagai pengganti nasi merah untuk makan siang yang lebih ringan dan rendah kalori.

4. Singkong

Thai dessert steam-minced cassava with shredded coconut on banana leafSingkong. Foto: iStock

Singkong merupakan umbi yang bisa dijadikan pengganti nasi karena kaya serat dan mengandung pati resisten. Kandungan ini membantu memperpanjang rasa kenyang sekaligus mengontrol nafsu makan. Penelitian menunjukkan, makanan dengan pati resisten seperti singkong efektif mencegah rasa lapar datang lebih cepat.

Namun, pengolahan singkong harus dilakukan dengan benar. Kulit dan akar singkong harus dikupas karena mengandung senyawa sianida yang berbahaya. Setelah itu, singkong perlu direndam dalam air selama dua hari untuk mengurangi zat beracun, lalu direbus hingga matang sempurna sebelum dikonsumsi.

Dengan cara pengolahan yang tepat, singkong bisa menjadi sumber karbohidrat sehat yang lebih aman dan cocok sebagai pengganti nasi untuk diet.

5. Jagung

cara membuat jagung bakar untuk tahun baruJagung. Foto: Getty Images/iStockphoto

Jagung menjadi pilihan tepat sebagai pengganti nasi, terutama bagi mereka yang mencari sumber protein nabati. Selain mengenyangkan, jagung juga membantu proses pembakaran kalori dan mendukung program diet. Cara penyajian jagung sebaiknya direbus atau dipanggang tanpa tambahan mentega. Sebab, penggunaan mentega justru menambah kalori dan lemak yang tidak diperlukan.

Kandungan protein nabati dalam jagung membuatnya populer di kalangan vegetarian dan vegan. Selain itu, jagung juga mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh.

Dengan cita rasa manis alami, jagung bisa menjadi variasi makanan sehat yang menyenangkan. Menjadikannya sebagai pengganti nasi adalah langkah sederhana untuk menjaga pola makan tetap bergizi seimbang.

6. Ubi Jalar

5 Manfaat Ubi Jalar yang Kini Populer sebagai Karbohidrat SehatUbi jalar. Foto: Getty Images/iStockphoto/HandmadePictures

Ubi jalar termasuk sumber karbohidrat kompleks dengan serat larut yang bermanfaat bagi pencernaan. Serat ini mampu menyerap air dan membentuk gel di dalam usus, sehingga memperlambat proses pencernaan. Efeknya, tubuh merasa kenyang lebih lama dan porsi makan berkurang secara alami.

Ubi jalar juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibanding nasi putih, sehingga tidak menyebabkan lonjakan drastis pada kadar gula darah. Hal ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes atau mereka yang menjaga berat badan.

Cara pengolahannya bisa dengan direbus, dikukus, atau dipanggang. Namun, para ahli lebih merekomendasikan ubi jalar yang direbus karena memiliki indeks glikemik lebih rendah dibanding versi panggang.

(sob/adr)



Sumber : food.detik.com

Apakah Pengidap Diabetes Boleh Konsumsi Mangga? Begini Penjelasan Studi


Jakarta

Mangga dikenal sebagai buah tropis yang manis dan menyegarkan. Namun, bagi pengidap diabetes, rasa manis pada buah ini seringkali memunculkan keraguan, apakah masih aman untuk dikonsumsi?

Dikutip dari Times of India, penelitian baru menunjukkan mengonsumsi mangga setiap hari dapat membantu mengontrol gula darah dan mengurangi lemak tubuh.

Para peneliti di George Mason University mengungkapkan orang yang mengonsumsi mangga setiap hari dapat memiliki kontrol gula darah yang lebih baik dan lemak tubuh yang lebih rendah dibandingkan mereka yang mengemil makanan rendah gula.


Temuan yang dipublikasikan di jurnal Foods pada bulan Agustus 2025 tersebut berjudul ‘Daily Mango Intake Improves Glycemic and Body Composition Outcomes in Adults with Prediabetes: A Randomized Controlled Study’.

Bagaimana Mangga Baik untuk Diabetes?

Asisten profesor di Departemen Nutrisi dan Studi Pangan di George Mason University, Raedeh Basiri mengatakan komposisi nutrisi keseluruhan dalam makanan itu penting.

Meskipun mangga mengandung gula alami, mangga juga kaya akan serat, antioksidan, vitamin, dan masih banyak laig. Kombinasi ini efektif dalam memperlambat penyerapan gula dan menjaga kadar glukosa darah.

Kombinasi ini juga mendukung pencernaan dan rasa kenyang, serta mencegah makan berlebihan. Dalam hal indeks glikemik (IG), mangga berkisar antara 51 dan 56, serupa dengan jus jeruk.

Oleh karena itu, menurut American Diabetes Association (ADA), mangga termasuk buah dengan kategori IG rendah hingga sedang, sehingga cocok dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Manfaat Lain Buah Mangga

Di balik rasa manis dan menyegarkannya, mangga juga memiliki manfaat lain, yakni mengontrol kadar kolesterol.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition pada tahun 2011 menunjukkan bahwa tikus yang diberi diet tinggi lemak dengan tambahan mangga kering beku mengalami penurunan lemak tubuh, penurunan kolesterol, dan kadar glukosa dibandingkan tikus yang diberi obat penurun gula.

(dpy/suc)



Sumber : health.detik.com