Tag Archives: intermittent fasting diet

Riset Ungkap Diet Intermittent Fasting Tak Cuma Pangkas BB, Sedahsyat Ini Efeknya


Jakarta

Metode diet ‘intermittent fasting’ diyakini banyak orang efektif menurunkan berat badan. Melalui metode ini, seseorang membatasi durasi waktu makannya dalam sehari. Dengan begitu, batas waktu makan seseorang menjadi lebih pendek, asupan makan pun mungkin menjadi lebih sedikit.

Misalnya dalam sehari, seseorang hanya boleh makan dalam periode waktu 8 jam, seperti pukul 10 pagi hingga 6 sore. Kemudian berlanjut pada 16 jam lainnya, ia berhenti mengkonsumsi makanan apa pun kecuali minuman nol kalori seperti air putih.

Rupanya bukan hanya efektif menurunkan berat badan, peneliti baru-baru ini menemukan bahwa metode diet intermittent fasting juga bisa berdampak buat pencernaan dan aktivitas otak. Seperti apa?


Para peneliti di Institut Manajemen Kesehatan di Beijing menemukan bahwa pembatasan energi intermiten (IER) dapat menyebabkan perubahan drastis pada bakteri usus dan aktivitas otak. Temuan tersebut dilaporkan oleh South West News Service. Menurutnya, peserta penelitian yang menerapkan intermittent fasting ini mengalami penurunan aktivitas wilayah otak yang terlibat dalam pengaturan nafsu makan dan kecanduan.

“(Peserta penelitian yang menerapkan intermittent fasting) mengalami penurunan aktivitas wilayah otak yang terlibat dalam pengaturan nafsu makan dan kecanduan,” ungkap penelitian tersebut dikutip dari New York Post, Kamis (21/12/2023).

“(Juga terdapat) peningkatan jumlah bakteri usus tertentu yang dapat membantu perhatian, penghambatan motorik, emosi dan pembelajaran,” imbuhnya.

Penelitian tersebut dilakukan dengan mempelajari sampel tinja dari 25 pria dan wanita yang menjalani diet intermittent fasting. Peserta pertama-tama menjalani ‘fase puasa dengan kontrol tinggi’ selama 32 hari. Selama periode puasa tersebut, mereka mengonsumsi makanan yang dirancang ahli gizi dan dan telah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh masing-masing peserta.

“Di sini kami menunjukkan bahwa pola makan IER mengubah poros mikrobioma otak-usus manusia. Perubahan yang diamati pada mikrobioma usus dan aktivitas di wilayah otak lainnya selama dan setelah penurunan berat badan sangat dinamis dan seiring berjalannya waktu,” kata dr Qiang Zeng.

Kemudian sebagaimana diterbitkan dalam Frontiers in Cellular and Infection Microbiology, penelitian ini juga menemukan bahwa metode penurunan berat badan intermittent fasting dapat membantu mengurangi masalah terkait obesitas seperti hipertensi, hiperlipidemia, dan disfungsi hati.

“Mikrobioma usus yang sehat dan seimbang sangat penting untuk homeostasis energi dan menjaga berat badan normal,” beber Dr Yongli Li, juga dari Departemen Manajemen Kesehatan.

(vyp/naf)



Sumber : health.detik.com