Jakarta –
Pilek menjadi penyakit di musim hujan seperti sekarang ini. Untuk mengatasinya, bisa rutin mengonsumsi makanan sehat, seperti jeruk hingga jahe.
Musim hujan biasa menyerang imunitas hingga menyebabkan serangan penyakit pilek atau flu. Gejala terserang flu ini bisa ditandai dengan hidung yang tersumbat, sehingga membuat saluran pernapasan tidak lancar.
Agar tetap bugar di musim yang tak menentu seperti belakangan ini, pola makan sehat dan bergizi seimbang patut diperhatikan. Untuk mengatasi pilek dan hidung tersumbat, kamu bisa mengonsumsi beberapa makanan sehat yang mengandung zat antioksidan tinggi, anti inflamasi, hingga vitamin C.
Dilansir dari Breathe Freely dan Food NDTV, berikut 5 makanan yang dapat mengatasi pilek dan hidung tersumbat.
1. Jahe
Teh jahe. Foto: Getty Images/imageBROKER RF/imageBROKER/Juergen Pfeiffer |
Jahe termasuk rempah-rempah umum digunakan sebagai bumbu dapur. Selain untuk bumbu masakan, jahe juga bisa digunakan pada racikan minuman hangat, karena sejak dulu terpercaya sebagai obat alami.
Rempah yang memiliki sensasi rasa pedas ini mengandung zat antioksidan, anti bakteri, anti viral, hingga anti inflamasi yang tinggi. Sehingga dapat membantu dalam mengatasi flu yang menyerang tubuh. Caranya dengan membuat wedang jahe.
Kamu bisa merebus jahe bersama segelas air sampai mendidih. Kemudian konsumsi selagi hangat. Jahe tersebut dapat menghangatkan tubuh dan melegakan hidung yang tersumbat.
2. Jeruk
Jeruk diketahui buah yang mengandung vitamin C tinggi. Mengutip USDA, dalam 100 gram jeruk mengandung vitamin C sebanyak 53,2 milligram. Vitamin C dibutuhkan untuk menjaga imunitas tubuh.
Selain kandungan vitamin C yang tinggi, jeruk juga kaya zat antioksidan. Zat antioksidan ini dapat membantu tubuh tetap bugar dan tak mudah terserang flu yang menyebabkan hidung tersumbat.
Rutin mengonsumsi jeruk setiap hari bisa membuat imunitas tubuh tetap terjaga. Bisa dikonsumsi secara langsung ataupun dijadikan jus. Jeruk peras yang hangat juga pas dinikmati saat musim hujan.
3. Madu
madu Foto: Getty Images/Anantaradhika |
Madu dikenal sebagai zat pemanis alami pengganti gula. Biasanya digunakan untuk meracik minuman, seperti teh, kopi, dan minuman lainnya. Selain karena rasa manisnya yang pas, madu juga mengandung nutrisi penting bagi tubuh.
Madu juga dikenal sebagai antibiotik alami, karena di dalamnya mengandung hydrogen peroxide yang merupakan salah satu zat anti bakteri. Kamu bisa mengonsumsi madu secara langsung atau diracik menggunakan air atau teh hangat.
Namun, perlu diperhatikan batas konsumsinya yang tak boleh lebih dari 9 sdm madu (36 gram) untuk pria dan 6 sdm (24 gram) untuk wanita dan anak kecil, seperti dikutip dari Washington Post.
4. Bawang Putih
Zaman dulu banyak yang menggunakan bawang putih sebagai bahan pengobatan tradisional, termasuk flu yang mengakibatkan hidung tersumbat. Diketahui kalau bawang putih mengandung zat anti-inflamasi dan antimikroba.
Kandungan tersebut dapat membantu dalam melawan infeksi yang menyebabkan flu. Kamu bisa mengonsumsinya mentah atau diracik menjadi minuman hangat.
5. Bawang Bombay
Selain bawang putih, bawang bombay juga dapat mengobati flu dan hidung tersumbat. Bawang bombay mengandung banyak quercetin, flavonoid yang membantu meningkatkan fungsi pernapasan dengan mengurangi peradangan dan bertindak sebagai antihistamin alami untuk melawan respons alergi.
Bawang bombay ini dapat dimasukkan pada racikan salad dengan mengirisnya tipis. Selain itu, bawang bombay juga bisa dicincang untuk bumbu masakan daging dan lainnya.
(yms/odi)
![]() |
||||||||||||||||
Source : unsplash.com / Dan Gold
5 Buah yang Harus Dihindari Saat Buka Puasa, Bisa Picu Masalah Kesehatan!
Jakarta – Buah-buahan dapat menjadi opsi makanan berbuka puasa. Kandungan nutrisi terutama glukosa dan fruktosanya bantu tubuh memulihkan energi setelah menahan makan dan minum selama belasan jam. Pemilihan buah yang tepat untuk berbuka bahkan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan menurut Pakar Gizi IPB University Prof Katrin Roosita, dilansir laman IPB University. Seperti semangka, melon, dan pepaya yang mengandung kadar air tinggi, vitamin, serta mineral yang bantu mengisi kembali cairan tubuh dan memenuhi kebutuhan gizi harian. Sebaliknya, salah memilih buah untuk menu buka puasa berisiko menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan seperti iritasi lambung dan lonjakan kadar gula darah signifikan. Lantas, apa saja buah yang mesti dihindari saat berbuka puasa?
Buah yang Mesti Dihindari Saat Buka PuasaBuah-buahan asam seperti jeruk nipis sebaiknya tidak dikonsumsi saat waktu berbuka puasa. Begitu juga dengan nangka, durian, hingga buah kalengan. Berikut penjelasannya: 1. Jeruk Nipis
Jeruk nipis, lemon, jeruk, dan citrus lainnya termasuk buah-buahan yang sangat asam. Tingkat keasamannya yang tinggi dapat mempengaruhi cairan asam lambung terutama pada perut kosong setelah seharian berpuasa. “Boleh makan segala macam buah yang tidak asam dan sepet karena nanti lambung kita tambah asam bisa buat sakit,” ujar Guru Besar Ilmu Gizi IPB University Prof Hardinsyah, MS, mengutip catatan detikcom. Kandungan asamnya juga dapat mengikis email gigi jika jeruk nipis dikonsumsi dalam jumlah banyak sehingga memicu gigi berlubang. 2. NangkaDikutip dari HealthifyMe, nangka mengandung zat fruktan yang sulit dicerna tubuh sehingga bisa menyebabkan perut kembung. Selama pencernaan karbohidrat di usus atau disebut proses fermentasi, gas akan dihasilkan sehingga perut akan terasa begah. Terlalu banyak gas dalam tubuh juga mengakibatkan pencernaan tidak lancar. 3. Durian
Gula tinggi dalam durian dapat meningkatkan lonjakan kadar gula darah. Kandungan alkohol dalam durian juga menimbulkan gas yang dapat mengganggu pencernaan seperti sembelit dan perut kembung. Semakin masak atau tua buah durian, maka kadar alkohol alami kian tinggi. Berlebihan mengkonsumsi buah ini memicu pusing kepala. 4. Mangga AsamMangga yang asam juga bisa mengiritasi lambung. Karena itu, sebaiknya pilih mangga manis. “Mangga boleh asal jangan asam, karena nanti lambung kita tambah asam bisa buat sakit,” ujar Prof Hardin. 5. Buah Kalengan
Kandungan nutrisi dalam buah kalengan tidak setara dengan buah segar. Karena proses pengalengannya dapat mengurangi kadar nutrisi tertentu seperti vitamin C, mengutip situs Health. Buah yang dikalengkan umumnya diberi sirup yang mengandung sangat tinggi gula tambahan. Terlalu banyak mengkonsumsi kadar gula tambahan meningkatkan risiko sejumlah penyakit, termasuk penyakit jantung dan penyakit hati. Wadah kaleng yang digunakan juga bisa mengandung bisphenol A (BPA) tinggi. Terlalu sering terpapar senyawa tersebut dapat membahayakan kesehatan. “Buah-buahan apa saja yang penting bukan buah kaleng atau buah yang dikasih macam-macam,” tambah Prof Hardin. (azn/fds) Jangan Dibuang! Kulit Jeruk Ternyata Sangat Kaya Nutrisi, Ini Manfaatnya Jakarta – Jeruk memang dikenal sebagai buah yang memiliki kandungan vitamin C tinggi. Selain itu, ternyata kulitnya sangat kaya nutrisi yang berkhasiat. Jeruk termasuk ke dalam jenis buah citrus yang asam manis menyegarkan. Diketahui kalau kandungan vitamin C pada buah ini sangat tinggi, tak heran kalau baik untuk meningkatkan imunitas. Ternyata, tak hanya daging buahnya saja yang memberikan manfaat, tapi juga bagian kulitnya. Disebutkan kalau kulit jeruk juga menyimpan beragam manfaat.
Dilansir dari Mirror (3/6), manfaat kulit jeruk ini dibagikan oleh Dr Karan Raj, seorang dokter di NHS England melalui video TikTok miliknya. Video tersebut sudah ditonton lebih dari 5,3 juta kali.
“Saat makan jeruk, jangan buang kulitnya. Memang kamu tidak ingin makan itu secara langsung, tapi bisa kamu gunakan kulitnya untuk nutrisi tambahan,” ujarnya dalam video. Ia menyatakan bahwa kulit jeruk kaya akan nutrisi. “Kulit jeruk itu sendiri kaya akan serat makanan larut yang disebut pektin. kulitnya mengandung vitamin C tinggi, terkadang sama banyaknya dengan daging buahnya itu sendiri,” ungkap Dr. Raj. Selain itu, Raj juga menyebutkan bahwa kulit jeruk mengandung karotenoid dan polifenol yang merupakan senyawa anti-inflamasi. Sehingga baik mengonsumsi kulit jeruk untuk meningkatkan kesehatan tubuh. Dr. Raj juga menjelaskan cara tepat untuk mengonsumsinya. “Kamu bisa menjadikannya sebagai topping es krim atau campuran kue dan yogurt,” jelasnya. Ternyata, ada penelitian baru yang mendukung klaim dari Dr. Raj. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kulit jeruk memiliki konsentrasi senyawa tanaman bermanfaat, seperti polifenol, menurut Gloucestershire Live. Sebuah studi tahun 2023 mengungkapkan bahwa kulit jeruk memiliki jumlah senyawa fenolik, vitamin C, flavonoid, dan aktivitas antioksidan yang lebih besar dibandingkan biji dan daging buahnya. Jika akan mencampurkan kulit jeruk segar dalam makanan atau minuman. Seperti jeruk navel, parut halus bagian kulitnya. Jangan sampai terkena bagian yang putih Karena rasanya akan pahit. Kulit jeruk navel Bisa diiris tipis bagian yang kuning saja dan direbus atau dijadikan bahan rendaman. (yms/odi) Catat! 5 Buah Ini Sebaiknya Tidak Dimakan Tiap Hari Jakarta – Konsumsi buah-buahan memang menyehatkan, tapi beberapa jenis buah disarankan tidak dikonsumsi setiap hari. Deretan buah ini tinggi gula sehingga berisiko untuk kesehatan. Ini daftarnya! Buah adalah bahan makanan nabati yang menyehatkan. Buah menjadi sumber vitamin, mineral, dan serat pangan yang bagus dikonsumsi setiap hari. Secara spesifik, konsumsi buah bisa bantu mengatasi masalah kesehatan. Namun ada juga buah yang tidak disarankan untuk dimakan setiap hari karena bisa berdampak buruk untuk kesehatan.
Jenis buah ini umumnya tinggi gula sehingga berisiko untuk jangka panjang. Alih-alih mendapat manfaat sehat, bukan tidak mungkin seseorang mengalami diabetes tipe-2. Lalu ada buah yang sifatnya terlalu asam sehingga bisa membahayakan kesehatan lambung. Juga buah yang tinggi kalori sehingga dapat menambah berat badan jika terlalu banyak dimakan. Berikut 5 buah yang sebaiknya tak dimakan setiap hari karena dapat merugikan kesehatan: 1. Mangga
Mangga adalah salah satu buah yang mendapat julukan ‘king of fruits’ atau raja dari buah-buahan. Hampir semua orang menyukai buah satu ini karena rasanya yang asam dan manis menyegarkan. Meski begitu, buah ini tidak boleh dikonsumsi setiap hari. Pasalnya, kandungan gula di buah mangga cukup tinggi. Mengutip Healthline, dalam setiap 165 gram buah mangga mengandung sekitar 22,5 gram gula. 2. Jeruk 3. Kurma
Buah yang identik dengan bulan Ramadan ini juga tidak baik dikonsumsi setiap hari dalam jumlah yang banyak. Pasalnya, kurma adalah salah satu buah dengan kandungan gula dan karbohidrat yang cukup tinggi. Dalam tiap 100 gram kurma mengandung 63 gram gula. 4. Ceri Mengutip Mashed, 150 gram ceri mengandung hingga 17,7 gram gula. Makanya buah ini tidak boleh dimakan terlalu banyak, apa lagi setiap hari. 5. Kelapa
Daging dari buah kelapa tidak boleh dimakan setiap hari. Alasannya, buah ini mengandung kalori tinggi. Dalam 80 gram daging kelapa umumnya mengandung 283 kalori. Dengan begitu, kelapa juga jadi salah satu buah yang tidak boleh dimakan setiap hari. (sob/adr) Ahli Gizi Ungkap 3 Efek Samping Minum Jus Jeruk Setiap Hari Jakarta – Jus jeruk disebut memiliki berbagai manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh. Ahli turut mengungkapkan tentang aturan mengonsumsi jus jeruk setiap hari. Jus buah segar memang menyehatkan dikonsumsi setiap hari. Salah satunya adalah jus jeruk segar alami yang diperas dari jeruk asli dan tanpa tambahan pemanis. Konsumsi jus jeruk ini dapat mendukung beragam manfaat kesehatan untuk tubuh. Dikarenakan kandungan nutrisinya yang tinggi, seperti adanya vitamin C dan serat.
Dilansir dari Food NDTV (27/8), mengonsumsi jus jeruk memang baik untuk kesehatan tubuh. Beragam manfaat yang dapat dirasakan mulai dari meningkatkan imunitas, kesehatan kulit, hingga yang berkaitan dengan penyakit jantung. Namun, apakah jus jeruk memang aman untuk dikonsumsi setiap hari? Rupali Datta, selaku ahli gizi mengungkapkan mengenai fakta minum jus setiap hari dan efeknya untuk kesehatan. Berikut 3 alasan mengapa jus jeruk sebaiknya tak dikonsumsi setiap hari:1. Ada Nutrisi yang Hilang
Salah satu nutrisi yang terkandung dalam jeruk adalah serat. Saat jeruk dijadikan jus, kandungannya tak lagi mengandung serat. Menurut ahli, ketika kamu membuat jus jeruk, sebagian besar seratnya akan dibuang dan hanya mendapatkan segelas air manis yang mengandung nutrisi. Padahal, serat sangat penting berperan untuk kesehatan pencernaan. Serat dapat membantu dalam memperlambat penyerapan gula dan membuang racun, serta bahan limbah dari sistem pencernaan. Oleh karenanya, jeruk lebih baik dikonsumsi utuh. 2. Kelebihan GulaJus jeruk kemasan banyak ditawarkan di pasaran. Banyak juga orang yang lebih menyukai jus jeruk kemasan daripada membuatnya sendiri. Inilah mengapa jus jeruk tak boleh dikonsumsi setiap hari. Karena, jus jeruk kemasan mengandung banyak gula, pewarna, dan pengawet. Namun, jus jeruk asli juga berdampak sama, karena 3-4 jeruk yang dijadikan jus mengandung asupan gula meski alami. “Pada akhirnya jeruk atau buah lainnya adalah gula sederhana. Kamu sebaiknya mengonsumsi 3 jeruk utuh daripada membuat jus,” ungkap Datta. 3. Sebabkan Sindrom DumpingTerlalu banyak mengonsumsi jus jeruk juga dapat menyebabkan sindrom dumping. Sindrom ini terjadi ketika makanan yang mengandung banyak gula berpindah dari lambung ke usus halus terlalu cepat. Hal ini menyebabkan sejumlah besar makanan yang tidak tercerna masuk ke usus halus. Ini akan menyebabkan kram perut, mual, bahkan fluktuasi gula darah. (yms/odi) 5 Alasan Makan Jeruk Bantu Turunkan Berat Badan Jakarta – Mencoba menurunkan berat badan dengan mengonsumsi jeruk menjadi ide yang bagus. Pasalnya, jeruk mengandung beragam nutrisi baik, termasuk rendah kalori dan berserat tinggi. Jeruk menjadi salah satu buah yang bagus dikonsumsi ketika sedang diet. Buah berwarna cerah ini tidak hanya lezat, tetapi juga mengandung banyak nutrisi, mulai dari vitamin C, serat penting, hingga antioksidan. Meskipun kandungan nutrisinya baik untuk kesehatan, tetapi banyak orang mungkin ragu dengan manfaatnya untuk penurunan berat badan.
Melansir healthshots.com (06/10/2024), ada 5 alasan yang membuat jeruk patut dimasukkan dalam menu harian. Berikut penjelasannya: 1. Jeruk rendah kalori
Salah satu alasannya karena jeruk adalah buah yang rendah kalori. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan International menemukan jika jeruk berukuran sedang biasa mengandung 60 sampai 80 kalori. Mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar merupakan pilihan penting dalam menurunkan berat badan. Karenanya, jeruk menjadi pilihan yang tepat. 2. Tinggi serat
Jeruk dapat membantu penurunan berat badan karena mengandung banyak serat, terutama serat larut. Jenis serat ini dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan rasa kenyang dan membuat perut kenyang lebih lama. Ketika sudah merasa kenyang, seseorang cenderung tidak ngemil atau makan berlebihan. Secara signifikan dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. 3. Membantu menghidrasi tubuh
Jeruk juga termasuk buah dengan kandungan air yang tinggi, sekitar 85-90 persen. Berarti, ketika seseorang makan jeruk, asupan air ke dalam tubuh juga meningkat. Menjaga tubuh tetap terhidrasi penting untuk menjaga metabolisme dan tingkat energi sehat. Pada akhirnya, ikut membantu menurunkan berat badan. Makanan dengan kandungan air tinggi juga dapat membantu perut kenyang tanpa menambahkan kalori ekstra. Sebab, makanan ini mengisi ruang kosong di perut, membuat perut seseorang puas sekalipun porsi yang dimakan sebenarnya kecil. Jadi, dengan makan jeruk, kamu bisa menghindari makan berlebihan. Alasan lain mengapa jeruk bisa bantu turunkan berat badan dapat dilihat pada halaman selanjutnya!4. Indeks glikemik rendahJeruk juga memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti mereka menyebabkan kenaikan gula darah lebih lambat dan bertahap daripada makanan dengan indeks glikemik tinggi. Ahli gizi Abhilasha mengungkap, “Ini karena jeruk kaya akan serat, yang memperlambat penyerapan glukosa ke aliran darah. Ketika kadar gula naik perlahan, itu membantu mencegah lonjakan.” Sebab, lonjakan gula darah justru menyebabkan peningkatan rasa lapar atau ngidam terhadap makanan tertentu. 5. Meningkatkan metabolismeKandungan vitamin C dan antioksidan di dalam jeruk membantu meningkatkan metabolisme. Memungkinkan tubuh membakar kalori lebih efisien. Seiring berjalannya waktu, tingkat metabolisme tinggi juga berkontribusi pada penurunan berat badan. Memasukkan jeruk ke dalam menu diet seimbang bersama aktivitas fisik teratur dapat mendukung upaya penurunan berat badan. 6. Cara menurunkan berat badan dengan jeruk
Beberapa cara bisa dilakukan untuk membantu mencapai tujuan ini. Pertama, jeruk bisa dimakan sebagai camilan. Lalu, jeruk bisa dijadikan jus tanpa tambahan gula. Buah ini juga bisa dijadikan campuran smoothie dengan tambahan buah-buahan lain, atau gunakan jeruk sebagai tambahan pada air infused water. Meskipun jeruk sehat, tetapi jika dimakan berlebihan dapat menimbulkan efek samping. Mulai dari masalah pencernaan, refluks asam atau mulas, masalah ginjal, reaksi alergi, dan lain sebagainya. Seseorang bisa mengonsumsi jeruk maksimal 1-2 buah sehari. (aqr/adr) Mengenal Serabut Putih pada Jeruk, Aman Dimakan atau Harus Dibuang? Jakarta – Saat mengupas jeruk, kamu akan mendapati banyak serabut putih di sekeliling daging buah jeruk. Serabut putih ini sering kali disingkirkan, tapi sebenarnya punya manfaat sehat. Begini penjelasannya. Penggemar jeruk pasti tak asing lagi dengan tampilan dan tekstur buah favoritnya. Begitu kulit jeruk dikupas, bakal terlihat kumpulan segmen buah (endocarp) yang diselimuti serabut-serabut putih seperti benang. Sebenarnya apa itu serabut putih pada jeruk? Dikutip dari Reader’s Digest (30/7/2024), serabut ini bagian dari sebuah makanan yang tak terpisahkan, layaknya guratan putih pada daging ikan salmon, benang putih yang ditemukan pada daging ayam, hingga benda berserat dalam telur.
Serabut putih tak sekadar ada pada jeruk, tapi punya identitas dan fungsi. Namanya albedo atau empulur jeruk. Taylor Fazio dari klinik pengobatan holistik di New York, The Lanby, mengatakan empulur jeruk layaknya jaringan ikat jeruk. “Empulurnya sedikit lebih pahit dan teksturnya lebih padat,” kata Fazio.
Apakah empulur jeruk bisa dikonsumsi? Jawabannya, bisa. Meski sebagian orang merasa empulur mengganggu tekstur jeruk dan cenderung membuangnya, sebenarnya empulur ini aman dimakan. Ahli gizi Livvy Ashton mengungkap jeruk kaya vitamin C, termasuk pada bagian empulurnya. Jadi dengan memakan daging buah jeruk plus empulurnya, maka kamu meningkatkan asupan vitamin C.
Fazio juga mengungkap empulur jeruk kaya akan serat yang diperlukan dalam pola makan sehari-hari. “Panduan kesehatan merekomendasikan konsumsi sekitar 25 gram serat per hari, salah satunya bisa didapat dari makanan alami berupa buah utuh,” kata Fazio. Konsumsi serat diketahui dapat membantu menurunkan berat badan sekaligus melancarkan pencernaan. Jadi, konsumsi buah jeruk utuh bersama empulurnya adalah hal yang justru direkomendasikan. (adr/adr) 6 Sayuran dengan Vitamin C Lebih Tinggi dari Jeruk, Cek Daftarnya! Jakarta – Asupan vitamin C penting untuk imunitas tubuh hingga kesehatan kulit. Kamu bisa mendapatkannya tak hanya dari jeruk, tapi juga 6 sayuran bernutrisi berikut. Vitamin C punya fungsi untuk menjaga imunitas (daya tahan) tubuh, menyehatkan kulit, dan meningkatkan penyerapan zat besi. Jenis vitamin ini bisa didapat dari beragam asupan buah dan sayur. Salah satu sumber vitamin C paling terkenal adalah jeruk dengan kandungan 59 mg per cup, tapi sebenarnya jenis buah dan sayur kaya vitamin C sangatlah beragam. Hal ini dijelaskan oleh ahli gizi Kat Garcia-Benson dan Samantha Peebles.
Dikutip dari Martha Stewart (26/9/2025), inilah 6 sayuran dengan vitamin C lebih tinggi dari jeruk: 1. Brussel sproutsBrussel sprouts adalah sejenis kubis mini atau sayuran kol kecil yang kaya khasiat. Teksturnya renyah dan rasanya khas, sedikit pahit atau seperti kacang. Namun jika dimasak dengan benar, rasanya bisa manis. Dalam 1 cup brussel sprouts (sekitar 88 gram) mengandung 143 mg vitamin C. Paling disarankan memasaknya dengan cara dipanggang menggunakan minyak zaitun dan cuka balsamic, dikukus, atau dinikmati bersama perasan air lemon untuk dorongan vitamin C ekstra. 2. Paprika merah
Per 1 cup paprika merah yang sudah dipotong-potong bisa mengandung 142 mg vitamin C. Jumlah ini 2 kali lipat dari vitamin C pada jeruk. Nilai tambahnya, paprika merah mengandung betakaroten dan likopen untuk jaga kesehatan mata dan kulit. Kamu bisa mengolah paprika merah sebagai isian salad, memanggangnya, atau memakan mentah dengan cocolan saus favorit. 3. KaleMembicarakan superfood, banyak yang langsung teringat kale. Kale merupakan jenis sayuran hijau dari keluarga kubis-kubisan. Daunnya tebal, bergelombang, dan kaku. Rasanya sedikit pahit dan renyah. Kale dilaporkan mengandung 93 mg vitamin C untuk tiap 1 cup kale yang sudah dipotong-potong. Bonus lainnya, kale mengandung vitamin B dan antioksidan yang dukung kesehatan tulang dan jantung. Kamu bisa mengolahnya jadi salad, smoothies, atau dipanggang jadi keripik sehat. 4. Brokoli
Brokoli yang sudah dipotong-potong mengandung 91 mg vitamin C dalam tiap 1 cup (sekitar 90 gram). Sayuran renyah ini kaya antioksidan, serat, dan vitamin K. Bahkan brokoli mengandung manfaat potensial melindungi tubuh dari kanker. Para pakar menyarankan kukus brokoli untuk mempertahankan kandungan vitamin C-nya lebih banyak. Kamu bisa juga bisa menumisnya sebentar agar lebih enak dan kaya rasa. 5. Kembang kolSelain brokoli, sayuran renyah yang juga kaya vitamin C adalah kembang kol. Dalam 1 cup yang sudah dipotong-potong mengandung 67 mg kembang kol. Rasanya yang lembut dan bisa diolah menjadi beragam masakan membuat kembang kol banyak disukai. Namun paling bagus, kembang kol dikukus atau dipanggang sebentar. 6. BayamDalam 1 cup bayam (30 gram) mengandung sekitar 30 mg vitamin C. Bayam tak hanya mengandung vitamin C, tapi juga zat besi dan antioksidan. Di Indonesia, sayuran berdaun hijau ini paling populer diolah jadi sayur bening. Namun sebenarnya enak juga dicampur jadi isian omelet atau campuran smoothies. (adr/adr) Sari Berita Penting |

























