Tag Archives: kesehatan

Cuaca Panas Bak Pintu Neraka Terbuka! Ini Tips Kemenkes RI Biar Nggak Gampang Sakit


Jakarta

Cuaca panas dikeluhkan warga dalam beberapa waktu terakhir. Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan beberapa trik yang bisa dilakukan agar tak gampang tumbang di tengah cuaca panas.

Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengimbau untuk menjaga hidrasi dengan cukup minum air di tengah cuaca panas yang terjadi di beberapa wilayah RI.

Menurut Nadia, paparan cuaca panas berlebih dapat meningkatkan risiko dehidrasi yang jika tidak ditangani dapat memicu masalah lebih serius.


“Minum sebelum haus itu menjadi penting. Kalau dulu anjuran kita kan 8 gelas per hari. Ya kalau dengan cuaca panas ini ya 12-18 gelas per hari. Jadi jangan tunggu haus, baru kita minum,” ujar Nadia ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).

Selain itu, untuk aktivitas di luar ruangan, Nadia menyarankan untuk mengenakan pakaian pelindung. Beberapa pelindung yang bisa digunakan seperti payung, topi, pakaian yang bersirkulasi baik, dan tidak berwarna hitam.

Nadia menambahkan pada cuaca panas, risiko untuk sakit menjadi lebih besar. Beberapa di antaranya yang harus diwaspadai seperti batuk, pilek, dan infeksi saluran pernapasan atas lain.

“Kalau kita aktivitas di luar, padat dengan cuaca kering, gunakan masker. Apalagi kalau di sekitar kita banyak orang yang sakit tenggorokan, suara serak, karena kan sekarang banyak kan yang tiba-tiba kok ‘Suara saya tiba-tiba serak’. Bukan kebanyakan konser, tapi memang karena kering ya. Karena kering, akhirnya kan tenggorokan mudah iritasi,” tandasnya.

(avk/suc)



Sumber : health.detik.com

Kemenkes Ungkap Wacana Label Nutri-Level, Direncanakan Berlaku 2027


Jakarta

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkap mekanisme penerapan label nutri-level pada produk makanan dan minuman. Nantinya, label ini akan menunjukkan mana pilihan makanan atau minuman yang lebih sehat hingga cenderung tinggi gula, garam, dan lemak.

Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan penerapan nutri-level untuk produk pangan masuk dalam tahap edukasi. Saat ini, pemerintah belum mewajibkan perusahaan menggunakan label tersebut, alias bersifat sukarela.

Pihaknya juga ditekankan masih menyusun aturan terkait penerapan Nutri-level, meliputi regulasi penanggulangan penyakit dan edukasi cara membaca Nutri-level.


“Jadi itu seperti tahapan untuk supaya bisa masyarakat tahu. Kan kita sebenarnya sudah banyak kan (label makanan sehat) misalnya pilihan sehat. Nah, sekarang jangan nanti ada di situ (ada label nutri-level), tapi mereka tetap nggak aware bahwa mereka seharusnya membaca, ini nutri-level misalnya merah, berarti kandungan gulanya yang tinggi,” jelas Nadia ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).

Nadia mengingatkan, makanan yang nantinya mendapatkan level ‘merah’ menandakan tinggi GGL. Ini untuk membuat masyarakat lebih sadar dengan makanan atau minuman apa saja yang dikonsumsi dalam sehari.

Misalnya, sudah mengonsumsi makanan atau minuman level merah dengan kadar garam atau gula tinggi, maka asupan makanan selanjutnya harus memilih menu yang lebih rendah garam dan gula.

“Artinya buat masyarakat sadar, ‘oh, saya sudah konsumsi makanan yang warnanya (level) merah atau minuman merah, berarti kalau saya mau konsumsi itu dua kali sehari, itu saya harus lebih berhati-hati’. Karena berarti sudah melebih konsumsi,” sambungnya.

Meski saat ini pemasangan nutri-level masih masih bersifat sukarela karena dalam masa edukasi, nantinya pelabelan ini akan diwajibkan. Edukasi saat ini dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI untuk makanan dan minuman kemasan dan Kementerian Kesehatan untuk makanan siap saji.

Ia mengatakan pelabelan ini direncanakan akan mulai menjadi kewajiban pada 2027, atau 2 tahun setelah masa edukasi selesai.

“Iya (2027), kalau nutri-level edukasi dua tahun. Setelah dua tahun, itu menjadi mandatory (wajib). Artinya begitu diundangkan ada masa grace period 2 tahun,” katanya.

“Kalau buat kadarnya, nanti sifatnya voluntary. Jadi semua perusahaan itu nanti sifatnya akan melaporkan bahwa kadar gula saya sekian, kadar garam saya sekian, dan dia voluntary untuk menempelkan itu,” tandas Nadia.

(avk/naf)



Sumber : health.detik.com

Alasan Sebaiknya Jangan Makan Sambil Berdiri, Bisa Begini Dampaknya ke Pencernaan


Jakarta

Di tengah rutinitas yang serba cepat, banyak orang kini terbiasa makan sambil berdiri atau berjalan. Misalnya, sarapan cepat sambil berangkat kerja, mengambil camilan di perjalanan menuju acara, atau berdiri sambil makan sudah menjadi kebiasaan umum.

Sebagian orang memilih kebiasaan ini untuk menghemat waktu atau menyeimbangkan pekerjaan kantor yang banyak duduk. Sekilas, kebiasaan ini tampak ‘membantu’ pencernaan. Namun, makan sambil berdiri setiap hari dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan dan sistem pencernaan.

Penting untuk memahami bagaimana postur tubuh, kecepatan makan, dan proses pengolahan makanan saling berinteraksi dengan pencernaan agar usus tetap sehat dan terhindar dari ketidaknyamanan.


Dampak Makan Sambil Berdiri pada Aliran Darah dan Pencernaan

Dikutip dari Times of India, saat seseorang makan sambil berdiri, gravitasi menyebabkan darah mengalir lebih banyak ke kaki. Hal ini mengurangi jumlah darah yang menuju organ pencernaan yang berperan penting dalam memecah makanan secara efisien.

Suplai darah yang tidak cukup dapat mengganggu proses pencernaan dan menimbulkan gas, kembung, atau gangguan pencernaan. Postur tubuh saat makan juga memengaruhi seberapa cepat lambung mengosongkan isinya.

Penelitian yang diterbitkan dalam Canadian Science Publishing Journal menunjukkan makanan bergerak lebih lambat di lambung ketika seseorang duduk atau berbaring dibandingkan saat berdiri.

Penelitian tersebut juga menemukan makan protein dalam posisi duduk tegak dapat memperbaiki pengosongan lambung, pencernaan protein, serta ketersediaan asam amino dalam darah dibandingkan dengan posisi berbaring.

Sementara itu, makan sambil berdiri sering kali dikaitkan dengan cara makan yang lebih cepat. Kebiasaan makan terburu-buru dapat menyebabkan udara tertelan lebih banyak, meningkatkan rasa tidak nyaman akibat gas, dan mengurangi proses mengunyah yang memadai, sehingga lambung memerlukan waktu lebih lama untuk memecah makanan.

Kecepatan makan yang terlalu cepat dapat berdampak buruk terhadap pencernaan dan menimbulkan perut kembung. Karena itu, penting untuk mempertahankan kebiasaan makan yang lebih lambat dan penuh kesadaran agar terhindar dari ketidaknyamanan dan meningkatkan penyerapan zat gizi.

Di sisi lain, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Preventive Cardiology menemukan berdiri dapat membantu membakar sedikit lebih banyak kalori.

Studi ini menyebutkan berdiri selama enam jam dapat membakar sekitar 54 kalori lebih banyak dibandingkan duduk, yang secara teoritis dapat menyebabkan penurunan berat badan hingga 10 kilogram dalam empat tahun pada individu dengan berat 65 kilogram.

Makan sambil berdiri memang bisa mempercepat proses pencernaan, tetapi kadang membuat seseorang merasa lebih cepat lapar. Lambung mengirimkan sinyal kenyang ke otak berdasarkan seberapa besar peregangan dan berapa lama tetap penuh.

Makanan yang cepat dicerna, seperti karbohidrat olahan, bisa membuat seseorang cepat merasa lapar lagi, sedangkan makanan tinggi serat dan protein memberi rasa kenyang yang lebih lama.

Dengan demikian, pencernaan yang terlalu cepat akibat makan sambil berdiri bisa tanpa disadari mendorong seseorang makan berlebihan.

(suc/suc)



Sumber : health.detik.com

Banyak SPPG Ganti Menu Jadi Snack-Biskuit, Wamenkes: MBG Harus Dimasak


Jakarta

Belakangan tidak sedikit satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang mengganti menu makan bergizi gratis dengan snack dan roti kering. Hal ini ikut disoroti Wakil Menteri Kesehatan dr Benjamin Paulus Octavianus.

Ia menegaskan, kebijakan itu tidak sejalan dengan tujuan program makan bergizi gratis (MBG) yang mengutamakan makanan segar dan dimasak langsung.

“Saya setuju bahwa dari Kementerian Kesehatan, masyarakat harus diberikan makanan yang dimasak. Karena makanan yang dimasak itu kualitasnya lebih aman dibanding kita pakai biskuit atau makanan kering lain,” ujar Benjamin, dalam Temu Media di Kementerian Kesehatan RI, Jumat (17/10/2025).


dr Benjamin menjelaskan berdasarkan laporan terakhir yang diterima Kementerian Kesehatan, Jumat pagi (17/10), terdapat 439 kasus keracunan pangan MBG di delapan kabupaten. Tren tersebut menurutnya fluktuatif.

“Kemenkes ini luar biasa, laporan tadi pagi 439 kasus di delapan kabupaten. Kami punya laporan setiap hari, kemarin 200, sebelumnya 103, jadi naik-turun dari sekitar hampir 35 juta orang yang makan,” jelasnya.

Ia menegaskan, target pemerintah adalah zero case, artinya tidak boleh ada satu pun kasus keracunan dalam program makan bergizi gratis.

“Targetnya kita ya harus zero, nggak boleh ada orang keracunan,” tegas Benjamin.

Alasan SPPG Beralih ke Snack Kering

Menurut Benjamin, sebagian SPPG memilih menyediakan makanan kering seperti biskuit atau snack kemasan karena kendala operasional di lapangan, misalnya belum memiliki dapur layak atau keterbatasan waktu dalam pengadaan bahan segar.

“Memang ada yang sudah mampu langsung masak makanan, ada juga yang karena harus segera membeli makan, akhirnya memilih makanan jadi seperti biskuit,” katanya.

Namun, pemerintah ingin memastikan setiap penerima program mendapatkan makanan bergizi yang benar-benar memenuhi standar keamanan dan nilai gizi.

Kementerian Kesehatan kini tengah memperkuat sistem pengawasan terhadap mutu makanan yang disalurkan oleh SPPG, termasuk menyiapkan standar kelayakan dapur, sanitasi, dan pelatihan pengelolaan bahan makanan. Benjamin menyebut peningkatan kualitas ini menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan dan kredibilitas program.

“Kita tingkatkan kualitasnya. Makanan yang berproses dan dimasak itu jauh lebih baik untuk kesehatan penerima manfaat,” ucapnya.

(naf/up)



Sumber : health.detik.com

Wamenkes Benny Jelaskan Alasan MBG Tak Disetop Meski Ada Kasus Keracunan


Jakarta

Menghentikan program makan bergizi gratis (MBG) dinilai pemerintah bukan menjadi langkah tepat untuk menekan kemungkinan bertambahnya kasus keracunan pangan. Wakil menteri kesehatan baru dr Benjamin Paulus Octavianus yang kini ikut mendampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, menekankan kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan MBG sebetulnya terjadi saat dapur MBG atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) sudah beroperasi tanpa kesiapan, khususnya fasilitas sanitasi.

Dorongan untuk penghentian MBG dinilai relatif tak berdasar lantaran lebih dari 99 persen pelaksanaan MBG berjalan baik di berbagai daerah.

“Kalau ada satu lokasi bermasalah lalu 10 ribu titik lain ikut dihentikan, itu justru merugikan. Tugas kami menjaga, memantau, dan mencegah agar kejadian seperti itu tak terulang,” kata pria yang akrab disapa dr Benny, dalam Temu Media di Kemenkes RI, Jumat (17/10/2025).


Kemenkes RI disebutnya kini ikut terlibat dalam pengawasan keamanan MBG, dengan menggerakkan dinas kesehatan di setiap daerah.

Salah satu langkah tegas yang diberlakukan adalah SPPG dengan fasilitas tak layak, dilarang melanjutkan operasional.

“Sekarang setiap pagi kami menerima laporan dari tim di lapangan. Pemantauan berjalan setiap hari di seluruh puskesmas yang memantau SPPG. Jadi pengawasan sudah jauh lebih bagus,” ujarnya di Jakarta, Jumat (18/10/2025).

Sebagai langkah perbaikan, Kemenkes RI juga mengusulkan penambahan ahli kesehatan lingkungan di setiap pelaksana MBG untuk memastikan aspek kebersihan dan keamanan makanan.

“Menambah satu petugas khusus di setiap unit itu tidak mudah karena berarti menambah anggaran. Tapi ini sudah disetujui, dan ini langkah luar biasa untuk menjaga keamanan pangan,” jelasnya.

Terkait regulasi, Kemenkes juga telah memberikan masukan terhadap Peraturan Presiden (Perpres) terkait tata kelola MBG. Usulan tersebut kini tengah dibahas di tingkat pemerintah pusat bersama Badan Gizi Nasional (BGN).

“Usulan Perpres sudah masuk dan kami sudah berikan masukan. Semua kementerian terkait juga dilibatkan,” ujarnya.

Kemenkes menekankan, program MBG masih dalam tahap awal dan akan terus disempurnakan.

“Ini proyek besar, pasti ada kekurangan. Tapi semua langkah perbaikan terus dilakukan agar masyarakat tetap aman dan mendapat manfaat maksimal,” tegasnya.

(naf/naf)



Sumber : health.detik.com

9 Tanda Orang dengan IQ Rendah yang Jarang Disadari

Jakarta

Banyak orang percaya kecerdasan membantu seseorang bisa maju dalam kehidupan, baik secara profesional maupun pribadi. Orang yang cerdas dianggap memiliki Intelligence Quotient atau IQ, sehingga dihormati di tempat kerja dan lingkungan sosialnya.

Namun, beberapa orang mungkin tidak secerdas yang mereka yakini, yang didukung indikasi nyata yang membuktikan hal tersebut. Dikutip dari Your Tango, ini 9 tanda seseorang memiliki IQ rendah yang mungkin kerap tak disadari:

1. Lebih Banyak Bicara Dibanding Mendengarkan

Seseorang yang memiliki IQ rendah dan berpura-pura cerdas akan mencoba menjadi pusat perhatian dalam percakapan apapun yang mereka ikuti. Bahkan, mereka tidak mengakui bahwa interaksi yang sukses membutuhkan jeda dan diam.


Sebuah studi tahun 2020 tentang komunikasi mendefinisikan mendengarkan sebagai tindakan yang memiliki pengaruh kuat pada kesehatan dan kesejahteraan. Sangat mungkin seseorang yang lebih banyak bicara daripada mendengarkan merasa tidak yakin dengan tingkat kecerdasan mereka yang sebenarnya, sehingga mereka mencoba terlihat cerdas dan terus-menerus mengoceh.

“Mendengarkan secara aktif adalah ketika seseorang dapat mendengarkan Anda dengan saksama, benar-benar memahami apa yang Anda katakan, dan tidak menyela,” kata psikoterapis Jenny Maenpaa.

“Orang yang berpura-pura pintar mungkin tidak terampil dalam mendengarkan secara aktif, karena yang mereka inginkan hanyalah menguasai percakapan untuk meningkatkan ego mereka sendiri,” sambungnya.

2. Sering Menyombongkan Diri

Tanda lain seseorang tidak secerdas yang mereka kira adalah sering menyombongkan diri, yang berkaitan juga dengan rasa tidak aman. Menurut penelitian dari University of Arizona, menyombongkan diri tentang kemampuan diri sendiri membuat orang kurang percaya.

“Jika Anda menganggap diri Anda individu yang sangat cakap. Kurangi sedikit dalam menampilkan diri kepada orang lain atau mengelola kesan tentang apa yang dapat Anda lakukan,” kata penulis studi profesor Universitas Arizona, Martin Reimann.

“Orang yang benar-benar cerdas tidak perlu membuktikan betapa pintarnya mereka. Sementara seseorang yang ingin orang lain berpikir mereka pintar, justru perlu membuktikannya.”

3. Tidak Sadar Diri

Indikasi utama kecerdasan seseorang bergantung pada seberapa sadar diri mereka. Seseorang yang memiliki pemahaman yang kuat tentang siapa mereka dan apa yang mendorong mereka kemungkinan besar mencapai titik mental itu dengan melakukan refleksi diri.

Namun, seseorang yang tidak secerdas yang mereka katakan mungkin tidak mengenal diri mereka sendiri. Sebuah studi psikologi tahun 2016 mengukur dampak kesadaran diri terhadap kesejahteraan seseorang yang sadar dengan kondisinya.

Studi ini menemukan bahwa refleksi diri dan wawasan merupakan aspek kunci dari efek positif kesadaran diri. Orang yang cerdas sering kali melihat ke dalam diri sendiri.

Mereka mempertanyakan pola perilaku mereka sendiri dan berusaha memperbaiki cara mereka menunjukkan diri bagi diri sendiri dan orang lain. Sementara pada orang yang kurang cerdas, lebih menghindari menggali dunia batin mereka karena tidak memiliki kapasitas intelektual untuk melakukannya.

Akibatnya, mereka tidak sepenuhnya memahami diri mereka sendiri, melampaui keinginan dan kebutuhan permukaan mereka.

4. Kurang Rasa Ingin Tahu

Orang yang benar-benar cerdas selalu mengeksplorasi ide-ide baru. Tetapi, orang yang berpura-pura cerdas tidak benar-benar menantang diri mereka sendiri.

Orang yang berpura-pura tahu mengetahui fakta atau hal sepele yang sangat spesifik agar tampak berpengetahuan. Tetapi, mereka tdak menyelami lebih dalam dari apa yang sudah mereka ketahui.

5. Tidak Mengakui saat Salah

Tanda kecerdasan tinggi adalah mampu mengatakan bahwa orang tersebut tidak tahu jawabannya. Sementara orang yang berpura-pura cerdas, terlalu sombong untuk mengakui ketika mereka salah.

Sebuah studi psikologi tahun 2019 mengkaji konsep kerendahan hati intelektual, yang didefinisikan oleh para peneliti sebagai kesadaran akan kekeliruan intelektual seseorang.

“Kerendahan hati intelektual dikaitkan dengan penilaian yang lebih akurat terhadap pengetahuan umum seseorang. Artinya, mengetahui dan mengakui apa yang tidak Anda ketahui mungkin merupakan langkah pertama untuk mencari pengetahuan baru,” terang psikolog dan peneliti utama Elizabeth J Krumrei-Mancuso.

6. Mencari Validasi dari Luar

Mengandalkan pujian dan sanjungan orang lain sebagai ukuran harga diri merupakan tanda bahwa seseorang adalah validator eksternal. Seseorang yang memvalidasi tindakannya sendiri, tanpa bertanya kepada orang lain.

Seseorang yang berpura-pura cerdas membutuhkan aliran validasi dari luar yang konstan, karena sebenarnya mereka tidak mendasarkan rasa harga dirinya pada nilai-nilai mereka sendiri, melainkan pada bagaimana mereka dipersepsikan oleh orang lain.

7. Kompetitif

Seseorang yang sering membandingkan diri mereka dengan orang lain secara negatif menunjukkan dengan sangat jelas bahwa mereka hanya berpura-pura cerdas. Sebab mereka sebenarnya tidak yakin dengan diri mereka sendiri.

Mereka akan bertanya berapa nilai orang lain dalam tugas akademik atau menuntut untuk mengetahui apa yang dikatakan orang lain secara empat mata. Semua ini karena mereka ingin meyakinkan diri sendiri bahwa mereka lebih baik dari Anda.

8. Berpikir Dangkal

Tanda lain bahwa mereka orang yang kurang cerdas adalah senang dengan kepalsuan. Mereka lebih mementingkan penampilan daripada membangun fondasi yang kokoh dalam hubungan.

Mereka berpegang teguh pada standar kaku tentang ‘baik’ atau ‘buruk’, dan menghakimi siapa pun yang menyimpang dari norma. Berpura-pura lebih cerdas daripada yang sebenarnya adalah cara bagi mereka untuk meningkatkan rasa percaya diri, meskipun pada awalnya mereka mendasarkan harga diri mereka pada idealisme yang dangkal.

9. Menekan Emosi Mereka

Tidak memberi ruang bagi perasaan mereka sendiri merupakan indikasi bahwa seseorang memiliki kecerdasan emosional yang rendah. Sementara orang yang cerdas tahu bahwa memiliki beragam emosi tidaklah masalah, orang yang berpura-pura cerdas berpikir bahwa mereka harus selalu sempurna.

Oleh karena itu, mereka menolak untuk mengungkapkan atau mengeksplorasi perasaan mereka. Psikolog Nick Wignall menjelaskan bahwa orang yang tidak cerdas secara emosional sering kali menutupi emosi mereka dengan bahasa yang rumit, mencatat bahwa mereka mengintelektualisasikan emosi mereka, menggunakan bahasa abstrak dan konseptual untuk menghindari menggambarkan perasaan mereka yang sebenarnya.

Sebab orang yang berpura-pura pintar kesulitan mengungkapkan perasaannya, mereka cenderung berputar-putar membicarakan topik emosional. Salah satu penanda kecerdasan sejati adalah kesediaan untuk terbuka terhadap semua emosi, bahkan yang menyakitkan atau sulit dijelaskan.

(sao/naf)



Sumber : health.detik.com

Terungkap Minuman yang Manfaatnya Dahsyat, Turunkan Kolesterol-Tekanan Darah Tinggi

Jakarta

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa minum teh dapat melindungi jantung, menurunkan tekanan darah, memperbaiki kadar kolesterol. Bahkan, bisa menurunkan risiko serangan jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Seorang ilmuwan teh dari Tea Advisory Panel, Dr Tim Bond mengatakan manfaat teh bagi jantung telah diketahui selama bertahun-tahun. Dan penelitian ilmiah terbaru telah mengonfirmasi betapa sehatnya teh bagi jantung.

“Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Nutrition menyoroti alasan manfaat teh bagi jantung, menyoroti kandungan polifenolnya yang kaya, dan menekankan manfaat nyata dari minum teh setiap hari untuk menjaga jantung kita dalam kondisi prima,” beber Dr Bond, dikutip dari Mirror UK.


“Senyawa polifenol spesifik, flavan-3-ol, dapat menjelaskan mengapa teh memiliki efek menguntungkan pada tekanan darah, kesehatan jantung, risiko stroke, dan diabetes tipe 2. Faktanya, senyawa flavonoid ini dapat mengurangi risiko penyakit kronis hingga seperlima (19 persen) dan mengurangi risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular hingga 13 persen,” lanjutnya.

Menurut Dr Bond, sebagian besar flavonoid dalam pola makan masyarakat Inggris berasal dari teh hitam. Orang yang meminumnya mendapatkan 698 mg per hari, dibandingkan dengan orang yang tidak minum teh yang hanya mendapatkan 33 mg per hari.

Faktanya, manfaat yang disarankan dari senyawa-senyawa ini sedemikian rupa sehingga American Society for Nutrition telah mengusulkan pedoman bioaktif diet pertama. Mereka merekomendasikan asupan 400-600 mg/hari flavan-3-ol untuk meningkatkan kesehatan kardiometabolik. Itu setara dengan sekitar empat cangkir teh sehari.

Manfaat Minum Teh

“Hal ini menegaskan manfaat teh terhadap tekanan darah, dengan manfaat penurunan tekanan darah terlihat dengan mengonsumsi teh antara satu hingga empat cangkir setiap hari. Konsumsi teh jangka panjang terbukti bermanfaat bagi fungsi pembuluh darah, yang kemungkinan membantu menjelaskan dampaknya terhadap tekanan darah,” terang Dr Bond.

“Teh hitam terbukti memiliki manfaat khusus dalam menurunkan tekanan darah ketika faktor risiko jantung lainnya seperti homosistein tinggi. Para penulis dalam studi Frontiers mengatakan bahwa kandungan flavonoid dalam teh hitam tampaknya juga bertanggung jawab atas dampak penurunan kolesterol teh, dengan kandungan flavonoid yang tinggi dalam teh hitam dikaitkan dengan efek penurunan kolesterol ini.”

Studi ini juga menemukan bahwa teh meningkatkan kadar glukosa darah dan cara tubuh mengelola insulin, yang vital dalam diabetes dan pre-diabetes. Selain itu, mengingat diabetes meningkatkan risiko penyakit jantung, teh dapat membantu mengatur glukosa darah sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.

Dr Bond menegaskan faktanya, makalah ini mencatat bahwa satu cangkir teh tambahan setiap hari dapat mengurangi risiko kematian terkait kardiovaskular, penyakit apapun yang mempengaruhi jantung dan pembuluh darah sebesar 4 persen.

“Kita ‘kehilangan sesuatu’ dalam hal cara sederhana dan harian ini untuk melindungi jantung kita. Kita sebaiknya mengonsumsi 3-4 cangkir teh sehari, yang akan memberi kita 400-600 mg polifenol flavan-3-ol setiap hari yang meredam peradangan dan stres dalam tubuh kita, termasuk jantung dan pembuluh darah,” pungkasnya.

(sao/naf)



Sumber : health.detik.com

Teh Hijau Vs Kopi, Mana yang Bisa Cegah Otak Tak Cepat Pikun?


Jakarta

Dalam kesehatan otak, banyak orang telah mencoba berbagai makanan dan perubahan gaya hidup. Tetapi, satu hal terlintas dalam pikiran adalah minuman antioksidan mana yang paling ampuh untuk otak.

Kebanyakan orang percaya kopi adalah cara terbaik menyegarkan otak dan tetap fokus pada pekerjaan. Itu membantu pekerjaan tanpa merasa mengantuk sepanjang hari.

Beberapa orang mengatakan bahwa teh hijau lebih baik karena meningkatkan energi, membuang racun tubuh, dan membantu fungsi kognitif yang lebih baik. Lalu, mana yang lebih efektif?


Dikutip dari Times of India, ahli saraf Dr Robert Lowe menjelaskan manfaat dari kedua minuman tersebut.

1. Secangkir Kopi dapat Meningkatkan Kinerja Otak

Kopi lebih dari sekadar ritual pagi, tetapi bisa bermanfaat untuk otak. Bagi sebagian orang, secangkir kopi segar tanpa tambahan gula mungkin satu-satunya cara untuk memulai pagi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi kopi secara teratur dikaitkan dengan penurunan penumpukan plak, yang menjadi salah satu indikator utama penuaan dan penyebab penyakit Alzheimer.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di PubMed Central, menyatakan bahwa kopi mengandung lebih dari 1.000 senyawa bioaktif. Itu termasuk kafein, polifenol, antioksidan, dan trigonelin, yang banyak di antaranya memiliki efek antiinflamasi, antioksidan, neuroprotektif, anti kanker, dan pelindung jantung.

Selain itu, kopi dapat mengurangi kemungkinan Alzheimer hingga 65 persen dan Parkinson 29 persen. Tetapi, ada pula kekurangannya yaitu dapat mengganggu penyerapan zat besi, pengobatan osteoporosis, dan beberapa antibiotik.

2. Teh Hijau Meningkatkan Kognitif yang Lebih Tenang

Teh hijau memiliki manfaat tersendiri untuk meningkatkan kinerja otak, dan juga memberikan energi yang menenangkan. Sebuah studi yang dipublikasikan dengan judul ‘Studi kohort longitudinal yang menunjukkan efek menguntungkan dari konsumsi teh hijau dan kopi dalam jumlah sedang terhadap pencegahan demensia: Studi Kesehatan Mental JPHC Saku’ menyimpulkan bahwa 2-3 cangkir teh hijau per hari secara signifikan mengurangi risiko penurunan kognitif.

Namun, hal ini hanya diamati pada individu yang lebih tua. Tidak ada efek signifikan yang ditemukan pada seluruh sampel yang mencakup orang yang lebih muda.

Ini untuk mengingatkan bahwa lebih banyak tidak selalu lebih baik. Tetapi, dosis teh hijau yang lebih tinggi (lebih dari 4 cangkir) tidak meningkatkan manfaatnya.

Menurut Robert Lowe, kopi merupakan peningkatan kognitif, terutama karena kandungan kafein yang membantu meningkatkan fokus, daya ingat, dan rentang perhatian. Kopi juga kaya polifenol, senyawa yang memberi warna gelap pada kopi, yang bermanfaat untuk kesehatan usus, mikroba usus yang terkait dengan fungsi otak.

Sementara teh hijau, selain membantu menyeimbangkan energi, minuman ini mengandung L-theanine, asam amino yang meningkatkan ketenangan dan relaksasi. Teh hijau juga ramah usus dan mengandung polifenol, seperti kopi yang mendukung kesehatan usus dan pada gilirannya menutrisi otak melalui poros usus-otak.

Kesimpulannya, kopi maupun teh hijau menawarkan manfaat yang kuat. Tetapi, kopi mungkin sedikit lebih merangsang energi, sementara teh hijau memberikan energi yang lebih halus dan lebih tenang.

Namun, pada akhirnya semua kembali ke pilihan yang nyaman untuk tubuh masing-masing.

(sao/naf)



Sumber : health.detik.com

BMKG Imbau Warga Hindari Paparan Matahari Langsung Jam 10-16 WIB, Ini Alasannya


Jakarta

Kondisi cuaca pada saat peralihan musim dari awal hingga pertengahan Oktober, diwarnai dengan cuaca panas dan terik yang terjadi di banyak wilayah di Indonesia. Hal ini didukung oleh kombinasi gerak semu matahari, yang pada bulan Oktober sudah berada sedikit di selatan ekuator, sehingga wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan menerima pemanasan yang intens.

Selain itu, pengaruh Monsun Australia turut berkontribusi terhadap peningkatan suhu udara di beberapa wilayah di Indonesia.

Berdasarkan hasil pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam beberapa hari terakhir, suhu maksimum udara tercatat mencapai 38 derajat celcius di beberapa lokasi. Daerah yang mengalami suhu panas antara lain Karanganyar, Jawa Tengah (38,2 derajat celcius) Majalengka, Jawa Barat (37,6 derajat celcius), Boven Digoel, Papua (37,3 derajat celcius), dan Surabaya, Jawa Timur (37,0 derajat celcius).


Imbas hal tersebut, BMKG mengimbau untuk menghindari paparan langsung sinar matahari antara pukul 10.00 hingga 16.00 WIB. Menurut Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto hal ini dikarenakan pukul tersebut intensitas radiasi matahari berada pada titik tertinggi.

Selain itu, ia juga menyarankan untuk menggunakan pelindung diri seperti topi, kacamata hitam, payung, dan tabir surya (sunscreen) saat harus beraktivitas di luar ruangan.

“Perbanyak minum air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menurunkan suhu tubuh,” ucapnya kepada detikcom saat dihubungi Selasa, (14/10/2025).

“Kurangi aktivitas fisik berat di luar ruangan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis. Pantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, termasuk aplikasi InfoBMKG dan akun media sosial resminya,” lanjutnya.

BMKG menegaskan fenomena ini masih tergolong normal untuk periode pancaroba, meski dampaknya kini terasa lebih ekstrem karena perubahan iklim global dan urbanisasi yang memperparah efek panas permukaan.

“Yang penting masyarakat tetap tenang, tetapi waspada. Pastikan kondisi tubuh terjaga, kurangi aktivitas di bawah matahari langsung, dan ikuti perkembangan cuaca dari sumber resmi,” tutup Guswanto.

Di sisi lain, hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat pada sore hingga malam hari akibat adanya aktivitas konvektif lokal terjadi di beberapa wilayah, seperti Belawan, Sumatera Utara (117,6 mm/hari), Deli Serdang, Sumatera Utara (110,4 mm/hari), dan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (88,4 mm/hari).

Kondisi ini menunjukkan, meskipun cuaca panas dan terik masih mendominasi pada pagi hingga siang hari di sejumlah wilayah Indonesia, potensi pembentukan awan konvektif dengan intensitas hujan tinggi pada sore hingga malam hari masih tetap signifikan, sejalan dengan karakteristik periode transisi musim dari kemarau menuju musim hujan di wilayah tropis.

Cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan masih didominasi oleh cuaca cerah hingga berawan. Kondisi ini berpeluang terjadi hingga akhir Oktober atau awal November 2025. Meskipun demikian, potensi hujan yang bersifat lokal masih dapat terjadi pada sore hingga/atau malam hari di beberapa wilayah, seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

(suc/suc)



Sumber : health.detik.com

TransJakarta Buka Lowongan untuk Lulusan D3-S1, Cek Posisi yang Tersedia!



Jakarta

Kabar gembira bagi para pencari kerja, khususnya lulusan D3 dan S1. PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) kembali membuka bekerja untuk beberapa posisi ini.

Dalam pengumuman resminya, TransJakarta membuka sejumlah posisi strategis untuk berbagai latar belakang pendidikan. Peluang ini terbuka bagi calon pelamar yang memiliki semangat melayani publik, mampu bekerja dalam tim, serta siap mendukung operasional dan inovasi sistem transportasi massal di Jakarta.

Selain menawarkan pengalaman kerja di lingkungan profesional, TransJakarta juga memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan kompetensi dan jenjang karier. Bagi detikers yang sedang mencari pekerjaan dengan dampak sosial luas, ini bisa jadi kesempatan yang cocok.


Penasaran posisi apa saja yang dibuka dan bagaimana cara melamarnya? Yuk, simak informasi lengkapnya berikut ini!

Daftar Posisi Lowongan TransJakarta

1. AI Engineer (Computer Vision)

• Lulusan D3/D4 jurusan data science, sistem informasi, teknik informatika atau bidang terkait
• Sudah menguasai OpenCV, Pillow terkait computer Vision
• Bisa menggunakan framework TensorFlow, Pytorch
• Familiar dengan Cloud platform seperti AWS, GCP, atau Azure
• Mempunyai problem solving dan analisis yang baik
• Memiliki minat bekerja yang kuat di bidang transportasi dan pelayanan umum
• Bisa bekerja sama secara tim, dan detail oriented
• Adaptif dan bersedia belajar hal baru.

2. AI Engineer (LLM)

  • Lulusan D3/D4 jurusan data science, sistem informasi, teknik informatika atau bidang terkait
  • Menguasai python
  • Memahami konsep LLM
  • Memahami Vector Database
  • Memiliki pengalaman dalam RAG
  • Memiliki problem solving dan analisis yang baik
  • Memiliki minat bekerja yang kuat di bidang transportasi dan pelayanan umum
  • Dapat bekerja sama dalam tim dan detail oriented
  • Adaptif dan bersedia belajar hal baru.

3. Analis Pemeliharaan Gedung dan Perizinan

  • Lulusan jurusan teknik lingkungan atau planologi
  • Memiliki pengalaman kerja di bidang facility management, pemeliharaan gedung, atau building maintenance
  • Memahami prinsip dan implementasi Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan gedung/fasilitas
  • Memiliki pengetahuan tentang pengelolaan limbah (limbah padat, cair, dan B3) sesuai regulasi yang berlaku
  • Memahami proses dan ketentuan terkait perizinan bangunan dan operasional (contoh: PBG/IMB, SLF, izin lingkungan, izin K3, pengelolaan limbah)
  • Mampu menyusun rencana pemeliharaan preventif & korektif serta laporan teknis secara berkala
  • Menguasai Microsoft Office dan aplikasi pendukung pemeliharaan/ monitoring aset
  • Memiliki minat bekerja yang kuat di bidang Transportasi dan Pelayanan Umum
  • Dapat bekerja sama dalam tim, detail oriented, adaptif dan bersedia belajar hal baru.

4. Backend Engineer

  • Lulusan D3 jurusan sistem informasi, teknik informatika, atau bidang terkait
  • Memiliki pengalaman sebagai backend engineer (minimal 3 tahun atau freshgraduate)
  • Menguasai salah satu atau lebih bahasa seperti Python, Java, Golang, Node.js, atau Ruby
  • Berpengalaman dengan framework seperti Express.js (Node.js), Django/Flask (Python), Spring Boot (Java), atau FastAPI
  • Berpengalaman dalam membangun RESTful API dan GraphQL dengan dokumentasi yang baik
  • Berpengalaman dalam menggunakan Docker, Kubernetes, dan Helm untuk pengelolaan aplikasi berbasis microservices
  • Memiliki problem solving dan analisis yang baik
  • Dapat bekerja sama dalam tim, adaptif, dan bersedia belajar hal baru
  • Memiliki minat bekerja yang kuat di bidang Transportasi dan Pelayanan Umum

6. Data Analyst

  • Lulusan sistem informasi, teknik informatika, atau bidang terkait
  • Memiliki pengalaman sebagai Data Analyst minimal 3 tahun
  • Memahami konsep statistik dasar, regresi, dan teknik analisis data kuantitatif
  • Menguasai SQL untuk query database serta Python/R untuk analisis data lanjutan
  • Berpengalaman dengan database relasional (MySQL, PostgreSQL) dan non-relasional (MongoDB)
  • Mampu menggunakan tools seperti Tableau, Power BI, Google Data Studio, atau Looker
  • Memiliki problem solving dan analisis yang baik
  • Memiliki minat bekerja yang kuat di bidang Transportasi dan Pelayanan Umum
  • Dapat bekerja sama dalam tim dan detail oriented
  • Adaptif dan bersedia belajar hal baru.

7. Data Engineer

  • Lulusan sistem informasi, teknik informatika, atau bidang terkait
  • Memiliki pengalaman sebagai data engineer minimal 3 tahun atau freshgraduate dipersilahkan
  • Menguasai bahasa pemrograman seperti Python, SQL, Java, atau Scala untuk pengolahan data
  • Mampu menggunakan teknologi database relasional (MySQL, PostgreSQL) dan nonrelasional (MongoDB, Cassandra)
  • Mampu menjalankan proses Extract, Transform, Load (ETL) serta membangun pipeline data, yang efisien
  • Mampu menangani data kompleks dengan akurasi tinggi
  • Memiliki problem solving dan analisis yang baik
  • Memiliki minat bekerja yang kuat di bidang Transportasi dan Pelayanan Umum
  • Dapat bekerja sama dalam tim, detail oriented, adaptif, dan bersedia belajar hal baru.

Cara Daftar Lowongan Kerja TransJakarta

1. Buka laman https://karier.transjakarta.co.id/lowongan

3. Pilih menu “Lowongan”

4. Pilih posisi yang sesuai dengan minat

5. Baca persyaratan yang berlaku untuk setiap posisi

6. Klik “Ajukan Lamaran”

7. Buat akun TransJakarta menggunakan email yang aktif

8. Setelah masuk, isi data diri mulai dari nama lengkap

9. Unggah dokumen yang diperlukan mulai dari pasfoto dan lainnya

10. Submit data

11. Tunggu hingga hasil lamaran diumumkan

Lowongan ini terbuka sepanjang pengajuan lamaran bisa diakses. Kecuali untuk posisi Data Analyst lowongan berlaku hingga 31 Oktober 2025 dan Analis Gedung dan Perizinan sampai 20 Oktober 2025.

Itulah informasi lowongan pekerjaan di TransJakarta untuk lulusan D3-S1. Semoga bermanfaat.

(cyu/nwk)



Sumber : www.detik.com