Tag Archives: newsweek

Transformasi Wanita Turun 72 Kg Berkat Diet GLP-1, Seperti Beda Orang


Jakarta

Viral di TikTok seorang wanita membagikan transformasinya sukses turun berat badan dengan diet GLP-1. Metode ini menggunakan obat diabetes untuk menekan nafsu makan.

“Bisakah kau percaya Ozempic melakukan ini?” tulisnya di salah satu video unggahannya di akun @amyinhalf yang sudah dilihat lebih dari 8 juta pengguna.

Amy Kane (35) pernah berbobot 136 kg sebelum akhirnya memutuskan untuk mengubah pola hidupnya. Kenaikan berat badannya juga dipicu karena kondisi PCOS atau polycystic ovary syndrome.


Kondisi itu membuatnya sering merasa lapar yang membuat dia makan berlebihan. Selain itu Amy juga berjuang melawan depresi pasca persalinan yang memicu dia makan banyak untuk meredakan emosinya.

“Penurunan berat badan selalu menjadi tantangan yang sangat besar bagi saya,” katanya kepada Newsweek.

“Hal ini menyebabkan pola makan yang tidak teratur selama bertahun-tahun dan hubungan yang tidak sehat dengan makanan,” tuturnya.

Saat ini, ia makan secukupnya, dengan fokus pada protein dan hidrasi. Ia tidak membatasi diri atau menghilangkan kelompok makanan, tetapi makan dengan penuh kesadaran.

Ke depannya, ia berencana untuk melakukan operasi pengecilan perut, atau abdominoplasti, prosedur bedah kosmetik yang menghilangkan kelebihan lemak dan kulit dari perut sekaligus mengencangkan otot perut.

Menurut University of Chicago Medicine, obat-obatan seperti Ozempic, Wegovy, Zepbound, dan Mounjaro telah ada selama bertahun-tahun, tetapi baru-baru ini menjadi berita utama karena popularitasnya yang meningkat sebagai agen penurun berat badan.

Obat-obatan ini termasuk dalam kelas yang dikenal sebagai agonis reseptor peptida-1 mirip glukagon (GLP-1RA), yang meniru hormon (GLP-1) dalam tubuh yang membantu mengendalikan kadar insulin dan glukosa darah sekaligus meningkatkan rasa kenyang.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Pria di AS Sukses Pangkas BB 124 Kg Tanpa Operasi, Ini Rahasianya


Jakarta

Seorang pria asal Ohio, Amerika Serikat, bernama Ryan Grewell berhasil memangkas berat badannya hingga 275 pon (124,7 kg) pada tahun 2024 silam. Dikutip dari Newsweek, berat badan Grewell sebelumnya hampir 490 pon (222 kg). Bukan tanpa alasan, Grewell sebelumnya dikenal sebagai sosok yang kecanduan makanan cepat saji.

“Saya tidak banyak bergerak saat berat badan saya berada di titik tertinggi. Saya tidak melakukan aktivitas fisik, berjalan kurang dari 4.500 langkah per hari, dan mengonsumsi makanan yang ‘sangat buruk’. Berat badan saya terus bertambah,” kata Grewell.

Grewell mengonsumsi sekitar 3.000 hingga 5.000 kalori setiap hari, dan hal itu akhirnya mulai berdampak buruk pada tubuhnya. Ia mulai mengalami masalah kesehatan seperti nyeri sendi yang tentu berdampak pada aktivitas sehari-harinya. Imbas hal tersebut, ia disarankan untuk menurunkan berat badan oleh seorang chiropractor.


Sadar bahwa obesitas dapat menjadi mimpi buruk baginya di masa mendatang, Grewell bertekad untuk berjuang demi mendapatkan berat badan yang ideal.

Dirinya memutuskan untuk mengonsumsi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat. Namun, menurut Grewell, ada satu hal penting lain yang membantunya menurunkan berat badan, yakni bersepeda.

“Bersepeda mengingatkan saya pada masa kecil. Saya ketagihan,” katanya.

Bersepeda tidak membebani lututnya, dan setiap kayuhan yang ia lakukan merupakan kemenangan baginya. Dari perjalanan beberapa mil, hingga 100 mil (161 km).

“Bersepeda adalah hal terhebat yang pernah saya lakukan untuk kedua aspek (mental dan fisik),” katanya.

Dia menjelaskan bersepeda telah membantunya membakar kalori, membangun otot, dan meningkatkan sistem kardiovaskularnya.

“Saya bahkan tidak bisa membungkuk untuk mengikat tali sepatu tanpa menahan napas dan benar-benar berusaha, tetapi sekarang saya hampir tidak pernah kehabisan napas. Saya dapat melakukan tugas-tugas fisik dengan mudah, dan saya menyukai aktivitas fisik,” tutupnya

(dpy/suc)



Sumber : health.detik.com

Kelebihan Teknologi Chengdu J-10C yang Mau Dibeli RI, Pernah Libas Rafale


Jakarta

Jet tempur Chengdu J‑10 akan menjadi andalan baru militer Indonesia. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa telah menyetujui anggaran pembelian fighter jet atau jet tempur dari China tersebut, sekitar US$9 miliar atau berkisar Rp146 triliun untuk 42 unit ChengduJ-10.

Artinya, dari angka itu, secara hitungan sederhana, rata‑rata biaya per unit (termasuk paket dukungan, logistik, pelatihan, dan infrastruktur) bisa mencapai sekitar US$214 juta atau sekitar Rp3,54 triliun per unitnya.Unit yang dibeli kemungkinan adalah Chengdu J-10C.

Chengdu J10C ini sejauh ini baru dioperasikan Angkatan Udara China dan Angkatan Udara Pakistan. Nah pada Mei 2025 saat konflik antara Pakistan dan India, Chengdu J10C jadi berita besar lantaran disebut mampu menjatuhkan jet tempur Rafale asal Perancis yang sebelumnya dinilai lebih hebat.


“Jet tempur kami menembak jatuh tiga Rafale India. Jet tempur kami adalah J-10C,” cetus Menteri Luar Negeri Pakistan Ishaq Dar ketika itu. Rafale rontok konon dengan rudal PL-15 yang juga buatan China.

Dikutip detikINET dari Newsweek, Senin (20/10/2025) J-10C ini adalah varian baru dari J-10 dengan berbagai macam peningkatan, yang memang ditujukan agar lebih menarik untuk ekspor ke negara lain.

“Dulu, ketika orang-orang membicarakan jet tempur Tiongkok, kesan yang muncul kebanyakan adalah efektivitas biayanya. Namun kini, J-10C telah membuktikan kehebatan tempurnya yang sesungguhnya melalui pengalaman operasional di dunia nyata,” kata Zhang Xuefeng, pengamat militer China.

Kepala perancang J-10C menonjolkan kemampuan angkut senjata di jet itu yang telah ditingkatkan. Pesawat tempur ini, yang mulai beroperasi di militer China pada tahun 2017, dapat dilengkapi dengan lebih dari 40 jenis persenjataan, meningkat dari hanya 10 jenis pada J-10 versi awal. Itu menawarkan fleksibilitas lebih besar untuk misi udara, darat, dan maritim.

Dari segi desain rangka pesawat, J-10C diuntungkan oleh sistem pemasukan udara yang meningkatkan aliran udara ke mesin, yang diklaim meningkatkan keandalannya dan mengurangi penampang radar.

Sementara itu, canard yang dipasang di bagian depan, yaitu kendali kecil seperti sayap, meningkatkan stabilitas dan kemampuan manuver di kecepatan tinggi, memberi keunggulan dibanding pesawat tempur JF-17 yang juga dibuat Chengdu Aircraft Corporation. Desain itu juga disebut membuatnya setara F-16 buatan Amerika Serikat.

Salah satu peningkatan paling signifikan adalah radar array terpindai elektronik aktif, yang menggantikan sistem pemindaian mekanis lama. Radar AESA memungkinkan deteksi dan pelacakan target yang lebih cepat, sehingga pilot dapat menghadapi beberapa musuh secara bersamaan sekaligus lebih sulit untuk diganggu atau dideteksi.

Pesawat tempur ini juga dilengkapi dengan sistem peperangan elektronik canggih yang meningkatkan kewaspadaan situasional pilot dan mengurangi kemungkinan posisi pesawat terdeteksi oleh radar musuh.

(fyk/fay)



Sumber : inet.detik.com