Jakarta –
Sering dianggap sepele, beberapa kebiasaan saat minum kopi justru kurang sehat dan bahkan bisa memicu kenaikkan berat badan secara signifikan.
Kopi sudah lama menjadi bagian dari gaya hidup banyak orang. Dari sekadar teman begadang hingga ritual pagi sebelum beraktivitas, secangkir kopi dianggap mampu menambah energi dan fokus. Tak heran, kafe dengan beragam menu kopi terus bermunculan dan ramai pengunjung.
Namun di balik kenikmatannya, kebiasaan minum kopi ternyata bisa membawa dampak yang tidak selalu baik. Apalagi jika dikombinasikan dengan bahan tambahan tertentu atau dikonsumsi dengan cara yang keliru.
Alih-alih menyehatkan, kebiasaan ini justru berpotensi menambah asupan kalori, mengacaukan pola makan, bahkan memengaruhi kondisi hormon.
Dilansir dari Parade (24/09/2025), penting bagi penikmat kopi untuk memahami kebiasaan kecil yang sering dilakukan tanpa sadar, tetapi diam-diam bisa menaikkan berat badan.
Berikut ini 5 kebiasan ngopi yang bikin berat badan melonjak:
1. Kopi dengan Perisa
coffee latte art Foto: Ilustrasi Getty Images/iStockphoto/
|
Kopi hitam sejatinya rendah kalori dan aman untuk dikonsumsi. Namun, masalah muncul ketika berbagai perisa seperti vanila, moka, atau karamel ditambahkan ke dalamnya. Umumnya, kafe tidak menggunakan bahan alami murni untuk racikan kopi, melainkan sirup gula yang membuat kandungan kalori melonjak.
Sebagai contoh, segelas cinnamon dolce latte ukuran grande di Starbucks mencapai 340 kalori, setara dengan seporsi makanan berat. Untuk menyiasati hal ini, ahli gizi merekomendasikan menaburkan kayu manis asli sebagai pengganti rasa atau perisa di atas kopi.
Selain menambah aroma dan rasa, bubuk kayu manis juga memiliki sifat antiinflamasi serta membantu menstabilkan kadar gula darah. Dengan begitu, kenikmatan kopi tetap terjaga tanpa harus mengorbankan kesehatan maupun timbangan tubuh.
2. Tambahan Pemanis Buatan
Banyak orang mengganti gula dengan pemanis buatan, berharap kopi tetap manis tanpa tambahan kalori. Namun, penelitian menunjukkan bahwa bahan seperti aspartam, sukralosa, atau sakarin justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan usus. Selain itu, rasa manis yang terlalu intens membuat lidah terbiasa sehingga tubuh semakin menginginkan makanan manis.
Akibatnya, risiko kenaikan berat badan tetap ada meski kalori lebih sedikit. Sebagai alternatif, madu atau sirup maple bisa digunakan dalam jumlah terbatas, misalnya satu sendok makan.
Meski tetap mengandung gula, keduanya menawarkan vitamin B dan mineral seperti zinc serta mangan. Pilihan lain adalah rempah alami, seperti kayu manis lebih aman dan menyehatkan.
3. Kopi Sebagai Pengganti Sarapan
Sarapan kopi. Foto: Getty Images/hxyume
|
Banyak orang melewatkan sarapan demi mengurangi kalori, lalu hanya mengandalkan secangkir kopi. Menurut pakar gizi, kebiasaan ini tidak selalu buruk, terutama jika dilakukan sebagai bagian dari pola intermittent fasting. Minum kopi hitam di pagi hari lalu makan sekitar pukul 11 siang dapat membantu mengontrol gula darah sekaligus menjaga berat badan. Namun, ada pengecualian.
Bagi mereka yang berolahraga di pagi hari, tubuh membutuhkan asupan lebih cepat karena olahraga menurunkan kadar gula. Jika hanya minum kopi, rasa lapar berlebih bisa muncul dan memicu makan berlebihan di kemudian waktu.
Jadi meski bisa bermanfaat bagi sebagian orang, pola ngopi ini tetap harus disesuaikan dengan kondisi tubuh dan tujuan kesehatan masing-masing.
4. Kopi Bisa Ganggu Hormon
Meski terkenal sebagai penyemangat, kopi juga bisa menimbulkan dampak negatif, terutama jika diminum saat perut kosong. Kafein dapat merangsang produksi hormon kortisol, dikenal sebagai hormon stres, yang terkait dengan peningkatan berat badan. Alih-alih merasa segar, sebagian orang justru mengalami cemas, jantung berdebar, atau kelelahan setelah efek kopi mereda.
Hal ini menandakan adanya gangguan pada sistem hormonal yang bekerja ekstra keras. Jika tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda tidak nyaman setelah minum kopi, sebaiknya konsumsi dikurangi atau diganti dengan minuman lain yang lebih ringan.
Intinya, memperhatikan reaksi tubuh adalah langkah penting agar kopi tetap menjadi teman produktivitas, bukan pemicu masalah kesehatan.
5. Menikmati Kopi dengan Pastry
Menikmati Kopi dengan Pastry. Foto: iStock
|
Pasangan klasik kopi dan pastry memang sulit ditolak. Donat, muffin, hingga roti pisang sering menjadi teman minum kopi yang praktis. Sayangnya, pilihan ini jarang memberi nilai gizi berarti, justru menambah asupan gula dan kalori berlebih. Sebagai ilustrasi, satu biji muffin rata-rata mengandung 510 kalori dan 49 gram gula, angka yang cukup tinggi hanya untuk camilan pagi.
Jika kebiasaan ini dilakukan rutin, usaha menurunkan berat badan bisa berakhir sia-sia. Bukan berarti harus sepenuhnya menghindari, tetapi cobalah lebih selektif.
Memilih camilan kaya serat atau protein, seperti roti gandum atau buah segar, bisa menjadi alternatif lebih sehat tanpa mengurangi kenikmatan menyeruput kopi hangat.
(sob/dfl)
Source : unsplash.com / Rachel Park
Jakarta –
Banyak orang mengandalkan kopi sebagai minuman yang dikonsumsi harian. Penelitian mengungkap beberapa risiko kesehatan jika kebanyakan minum kopi.
Mereka yang sudah terbiasa minum kopi setiap hari mungkin akan sulit lepas dari kebiasaan tersebut. Memang minum kopi memberikan banyak efek baik, mulai dari meningkatkan energi hingga meningkatkan kesehatan otak. Namun, kamu juga perlu waspada dengan risikonya.
Para ahli yang disebut oleh situs Report Eros Del Sur mengungkap bahwa orang yang mengonsumsi kafein lebih dari batasan harian, yaitu sekitar 400 miligram, bisa meningkatkan risiko berbagai komplikasi kesehatan.
Para profesional juga menyatakan kekhawatiran mereka dengan orang yang mengonsumsi lebih dari empat cangkir kopi sehari. Pasalnya, kebiasaan ini bisa menimbulkan efek negatif, mulai dari masalah pencernaan hingga peningkatan detak jantung.
Selain itu, kafein dalam kopi juga bisa berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Karenanya memperparah efek samping atau mengurangi efektivitasnya.
Oleh karena itu, para penikmat kopi sebaiknya lebih waspada pada asupan kafein dalam kopi ini.
Punya kebiasaan ngopi tidak masalah, asalkan dosisnya tidak berlebihan. Jika berlebihan, bisa menimbulkan risiko efek samping seperti yang dilansir dari reporterosdelsur.com (28/12/2024).
1. Meningkatkan kecemasan dan stres
Minum Kopi bisa sebabkan efek samping gangguan kecemasan. Foto: Getty Images
|
Menurut penelitian terkini ada risiko kesehatan signifikan terkait konsumsi kafein berlebihan.
Para pakar setuju bahwa asupan kafein harian hanya sampai 400 miligram atau setara dengan empat cangkir kopi berukuran 8 ons (237 ml). Umumnya batasan tersebut aman bagi kebanyakan orang dewasa, tetapi tetap tergantung dari kesehatan setiap individu.
Jika kafein yang dikonsumsi setiap hari lebih dari batasan tersebut, bisa jadi memperparah perasaan cemas.
Orang yang rentan terhadap gangguan kecemasan mungkin mengalami gejala lebih parah, termasuk serangan panik dan kegelisahan.
2. Gangguan tidur
Minum kopi berlebihan di waktu tidak tepat juga bisa sebabkan gangguan tidur. Foto: Getty Images/AsiaVision
|
Konsumsi kopi, terutama di sore atau malam hari bisa menganggu pola tidur dan menyebabkan pola tidur yang tidak normal.
Efek segar dari kafein biasanya muncul sekitar 30 menit setelah kopi diminum, dan pengaruhnya bisa bertahan sekitar 5-6 jam. Namun, ini bisa bervariasi pada setiap orang.
Jika kopi baru diminum sore atau malam hari bisa jadi efek kafein tersebut memengaruhi kualitas tidur. Kualitas tidur yang tidak baik akhirnya bisa menimbulkan dampak kesehatan lainnya, mulai dari sulit konsentrasi, mudah lupa, mudah sakit, hingga mudah stres.
Efek kebiasaan minum kopi lainnya bisa dibaca pada halaman selanjutnya!
3. Menimbulkan masalah kardiovaskular
Konsumsi kafein dalam jumlah tinggi bisa menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah tinggi. Terutama, pada mereka yang punya masalah jantung.
Beberapa penelitian yang disebut situs kemenkes.go.id juga menyebut bahwa kafein dapat menyebabkan kelenjar adrenal menghasilkan adrenalin, sehingga berpotensi meningkatkan tekanan darah.
Kondisi ini perlu diwaspadai, terutama bagi mereka yang punya riwayat penyakit jantung atau hipertensi.
4. Gangguan pencernaan
Dalam dosis berlebih kopi juga bisa sebabkan gangguan pencernaan. Foto: iStock
|
Minum kopi terlalu banyak juga berpotensi terkena masalah pencernaan.
Kafein di dalam kopi bisa menyebabkan penyakit diare, meningkatkan asam lambung, serta iritasi pada usus.
Risiko ini juga semakin tinggi jika kamu sering minum kopi dalam keadaan perut kosong.
5. Meningkatkan kadar gula darah
Penelilian yang disebut alodokter.com menyatakan bahwa konsumsi kafein berlebihan berbahaya bagi penderita diabetes tipe-2.
Kondisi ini berbahaya karena penderita diabetes bisa mengalami peningkatan kadar gula darah usai konsumsi kafein. Kafein mampu menurunkan proses penyerapan gula darah ke dalam sel tubuh.
Jika kebiasaan minum kafein berlebihan ini dibiarkan begitu saja, lama kelamaan mampu meningkatkan risiko lebih parah. Mulai dari menyebabkan kerusakan saraf atau penyakit jantung.
Cara menyeimbangkan asupan kopi
Beberapa hal bisa diperhatikan untuk seimbangkan asupan kopi. Foto: Getty Images/iStockphoto/stock_colors
|
Jika tidak mau terkena efek samping minum kopi, kamu bisa memperhatikan beberapa cara.
Mulai dari membatasi asupan kafein harian, tidak lebih dari empat cangkir kopi per hari.
Hindari juga konsumsi kopi di sore dan malam hari supaya kualitas tidur tetap terjaga. Cari informasi jelas terkait interaksi kopi dengan obat tertentu.
(aqr/odi)
Sumber : food.detik.com
|