Tag Archives: pati

Bupati Pati Viral, Ada Wisata Apa Saja sih di Hogwarts van Java?



Pati

Bupati Pati Sudewo viral karena menaikkan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan (PBB-P2) sampai 250 persen. Kota ini punya banyak potensi wisata.

Terletak di Provinsi Jawa Tengah, Pati memiliki julukan sebagai Hogwarts from Java. Julukan ini diberikan karena banyak tempat yang menjadi tujuan wisata spiritual dan memiliki sejumlah paranormal terkenal, sebut saja Mbah Roso, Bos Edy dan Jeng Asih.

Tak cuma wisata spiritual, Pati juga memiliki beragam alam yang wajib untuk dikunjungi. Berikut 7 wisatanya:


7 Tempat Wisata Pati

1. Alun-alun Kota Pati

Jika dibandingkan dengan destinasi wisata Pati lainnya, Alun-Alun Kota Pati merupakan salah satu destinasi wisata tertua. Alun-Alun Kota Pati cocok dikunjungi karena bukan hanya menyediakan lapangan yang hijau, namun beberapa pohon rindang yang mengelilinginya cocok dijadikan untuk tempat bersantai.

Bukan hanya populer di mata wisatawan, tempat wisata Pati ini juga populer di mata wisatawan lokal karena setiap sore, warga lokal dan remaja menghabiskan waktu santai di tempat ini.

Pesona destinasi wisata Pati ini tidak sampai situ saja. Ketika malam hari tiba, Alun-Alun Kota Pati akan memancarkan waktu dengan berbagai warna!

2. Waduk Seloromo

Waduk Gembong di Dukuh Seloromo, Desa/Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah,  Jumat (30/6/2023).Waduk Gembong di Dukuh Seloromo Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Destinasi wisata Pati yang selanjutnya adalah Waduk Seloromo, yang menawarkan keindahan yang tidak ada duanya. Berada di kaki Gunung Muria, kombinasi antara jernihnya air dan gunung yang megah membuat kesejukan di waduk ini sangat kental, sehingga banyak wisatawan atau warga lokal betah menghabiskan waktu di tempat ini. Kombinasi dua aspek membuat tempat ini juga layak masuk ke dalam media sosialmu.

3. Air Terjun Lorotan Semar

Air terjun merupakan salah satu destinasi wisata yang selalu menjadi favorit banyak orang. Di Pati juga ada air terjun, salah satunya adalah Air Terjun Lorotan Semar. Air Terjun Lorotan Semar ini diapit oleh dua bukit. Untuk sampai ke air terjun ini, jalannya juga mudah untuk diakses roda dua dan roda empat.

Air Terjun Lorotan Semar ini memiliki bentuk yang unik dan berbeda dari air terjun biasanya. Air terjunnya landai dan cekung. Namun, kolam dibawah air terjunnya cukup luas. Airnya juga masih sangat jernih.

Di lokasi air terjun ini juga sudah terdapat fasilitas yang sangat lengkap. Seperti toilet, mushola, area parkir yang luas dan lain-lain.

4. Agrowisata Jolong

Agrowisata Jolong merupakan tempat wisata yang menyuguhkan hamparan kebun kopi. Selain menyenangkan, tempat wisata yang satu ini tentunya mengedukasi karena memberikan para pengunjung pengalaman terbaru mengenai perkebunan kopi.

Selain itu, Agrowisata Jolong memiliki objek wisata yang sangat instagramable. Banyak spot foto yang bisa kamu gunakan untuk swafoto sepuasnya dengan latar perkebunan, taman dan juga langit biru yang sangat cerah.

Agrowisata Jolong lokasinya berada di Jolong, Situluhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati. Untuk masuk ke Agrowisata Jolong kamu perlu membayar tiket masuk seharga Rp10.000 saja.

Di dalam tempat wisata ini terdapat berbagai wahana yang kamu bisa naiki, dan membayar lagi untuk setiap tiket wahana yang ingin kamu coba.

5. Pulau Seprapat Juwana

Berlokasi di Growong Lor, Juwana, Kabupaten Pati, terdapat sebuah pulau yang menjadi salah satu destinasi wisata di Pati. Pulau Seprapat, selalu ramai dikunjungi karena memiliki pesona alam yang sangat indah.

Di Pulau Seprapat ini, kamu akan sering melihat pepohonan tinggi yang rindang. Pepohonan tersebut merupakan habitat para kera. Pulau Seprapat ini menawarkan pemandangan matahari terbenam yang selalu menarik hati para pengunjung.

6. Air Terjun Grodo

Air Terjun Grodo merupakan salah satu destinasi wisata air terjun di Pati. Tempat wisata yang satu ini terbilang masih tersembunyi. Salah satu destinasi wisata di daerah Winong, Pati ini seringkali disebut sebagai niagara mini.

Selain dinikmati keindahannya dengan cara difoto, kamu juga bisa berenang langsung di kolam air terjun tersebut. Airnya sangat sejuk dan jernih. Kamu perlu hati-hati untuk berjalan menyusuri air terjun, terutama ketika musim penghujan. Seringkali jalanan menjadi licin terutama di tepi kolam.

Untuk masuk ke Air Terjun Grodo tidak diperlukan biaya tiket masuk alias masih gratis.

7. Gua Pancur

Suasana di objek wisata Gua Pancur, Pati, Senin (23/1/2023).Suasana di objek wisata Gua Pancur Foto: Dian Utoro Aji/detikJateng

Gua Pancur merupakan objek wisata gua di Pati. Untuk kamu yang menyukai berwisata yang sedikit ekstrem, kamu bisa mencoba datang ke Gua Pancur ini, karena kamu nanti akan diajak untuk menyusuri ke dalam gua ini.

Momen ketika menyusuri gua inilah yang dicari-cari para pengunjung karena kamu akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan. Namun, kamu tidak perlu khawatir, soal keamanannya dijamin sudah terbukti aman, karena tiap pengunjung diberi perlengkapan pelindung.

(bnl/wsw)

Sumber : travel.detik.com

Alhamdulillah اللهم صلّ على رسول الله محمد wisata mobil
image : unsplash.com / Thomas Tucker

Dokter Gizi Bandingkan Nutrisi Sarapan Rebusan-Kukusan Vs Nasi Uduk-Bubur-Lonsay


Jakarta

Belakangan, tren sarapan sehat dengan menu rebusan dan kukusan semakin populer di kalangan masyarakat, terutama anak muda. Mulai dari ubi rebus, singkong, kentang, hingga pisang kukus, semuanya kini banyak dijadikan alternatif untuk menggantikan menu sarapan berat yang biasa digoreng atau disajikan dengan santan.

Namun tak sedikit juga yang menanyakan apakah menu rebusan dan kukusan benar-benar lebih bergizi dibandingkan sarapan tradisional seperti bubur ayam atau nasi uduk yang sudah jadi favorit banyak orang Indonesia?

Menurut spesialis gizi klinik dr Ardian Sandhi Pramesti, SpGK, sarapan berbasis rebusan atau kukusan memang umumnya lebih sehat karena minim penggunaan minyak dan lemak tambahan.


Proses pengolahan seperti ini dapat menekan asupan kalori serta mencegah terbentuknya lemak trans, yang sering muncul pada makanan gorengan akibat pemanasan minyak berulang atau penggunaan minyak hidrogenasi parsial.

“Tapi, ini bukan berarti bubur ayam, lontong sayur, atau nasi uduk itu “jahat” atau gak sehat sama sekali, lho. Mereka sebenarnya makanan yang enak dan mengandung gizi yang sudah menjadi bagian budaya kita serta dapat memberikan energi yang cepat dan asupan protein dari ayam atau lontong, nasi dan toping-topingnya,” ucapnya kepada detikcom, Rabu (12/11/2025).

Hanya saja, lanjutnya, jika dikonsumsi terlalu sering atau dalam porsi besar, tambahan minyak, santan, serta topping seperti kerupuk, cakwe, atau emping bisa membuat asupan kalori dan lemak jenuh meningkat.

Jika dinikmati dalam porsi moderat, misalnya satu hingga dua kali seminggu, sarapan tradisional tersebut tetap aman sebagai variasi. Sementara bagi orang yang sedang menjaga berat badan, memiliki diabetes, atau kadar kolesterol tinggi, menu rebusan dan kukusan bisa menjadi pilihan yang lebih aman karena cenderung rendah kalori dan lemak jenuh, serta lebih mampu mempertahankan nutrisi alami bahan makanan.

“Dan menu rebusan bisa jadi pilihan karena cenderung lebih unggul dilihat dari sisi rendah kalori dan rendah lemak jenuh, dan lebih mempertahankan nutrisi alami bahan makanan,” tutur dr Ardian.

Di sisi lain, dr Ardian membeberkan nilai perbandingan gizi menu sarapan rebusan dan kukusan dalam 100 gram atau perporsi standar dengan bubur hingga nasi uduk. Berikut penjelasannya.

1. Ubi rebus

Mengandung sekitar 86 kkal, 0,1 g lemak, 20 g karbohidrat (terutama karbohidrat kompleks yang membuat kenyang lebih lama), dan 1,6 g protein. Ubi juga tinggi kalium yang baik untuk tekanan darah, serta serat sekitar 3 g yang membantu melancarkan buang air besar. Selain itu, ubi kaya vitamin A dan C yang berperan sebagai antioksidan alami.

2. Singkong rebus

Memiliki sekitar 160 kkal, 0,3 g lemak, 38 g karbohidrat, dan 1,4 g protein. Singkong tinggi vitamin C (antioksidan), kalium, serta mengandung sekitar 2 g serat yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan.

3. Kentang rebus

Berisi sekitar 87 kkal, 0,1 g lemak, 20 g karbohidrat, dan 1,8 g protein. Kentang kaya vitamin B6 yang penting untuk metabolisme energi dan membantu menstabilkan mood. Juga mengandung kalium tinggi dan sekitar 2 g serat yang baik untuk pencernaan.

4. Pisang rebus

Mengandung sekitar 89 kkal, 0,3 g lemak, 23 g karbohidrat, dan 1,1 g protein. Pisang tinggi kalium dan vitamin B6, serta memiliki 2-3 g serat, terutama pada pisang hijau yang mengandung pati resisten, baik untuk pengaturan gula darah.

“Menu rebusan dan kukusan yang tampaknya dominan karbohidrat kompleks yang memang baik sebagai sumber energi, tapi kurang seimbang jika tanpa tambahan sumber lainnya. Untuk nutrisi lengkap, ikuti pedoman “Isi Piringku” dari Kemenkes: 1/3 piring untuk karbohidrat (umbi-umbian rebus), 1/3 untuk protein, dan 1/2 untuk sayur-buah,” ucapnya.

Sebagai perbandingan, sarapan tradisional khas Indonesia seperti bubur ayam, lontong sayur, atau nasi uduk memiliki kalori lebih tinggi karena adanya tambahan santan atau minyak. Namun, secara umum memiliki kandungan protein yang lebih tinggi.

1. Bubur ayam

Sekitar 300-400 kkal per porsi (250-300 g), dengan 35-40 g karbohidrat (dari nasi bubur), 5-12 g lemak (dari ayam goreng), dan 10-27 g protein. Kandungan proteinnya cukup tinggi, tetapi lemak dan kalorinya bisa meningkat hingga kurang lebih 500 kkal bila ditambah cakwe atau bawang goreng. Seratnya tergolong rendah jika tidak disertai sayuran, sehingga bisa memicu lonjakan gula darah lebih cepat.

2. Lontong sayur

Mengandung sekitar 300-350 kkal per porsi ( kurang lebih 250 g), terdiri dari 45-50 g karbohidrat (dari lontong), 8-15 g lemak (dari santan), dan 8-10 g protein. Sayur pelengkap seperti labu siam sebenarnya kaya vitamin dan serat, namun proses memasak dengan santan membuat kandungan lemak jenuh cukup tinggi sehingga dapat meningkatkan kadar kolesterol darah.

3. Nasi uduk

Sekitar 300-400 kkal per porsi ( kurang lebih 200 g), dengan 45-50 g karbohidrat, 10-12 g lemak (dari santan), dan 6-8 g protein. Kalorinya dapat naik hingga kurang lebih 450 kkal bila disajikan dalam porsi besar atau ditambah lauk gorengan.

“Kalau dilihat dari perbandingan komposisi makronutrien, memang rebusan biasanya kalori lebih rendah (80-160 kkal/100g) dengan lemak yang minim ( kurang dari 0,5g),” ucapnya.

“Sementara sarapan yang umum dikonsumsi masyarakat umum adalah 300-400 kkal/porsi dengan lemak 8-15g karena mengandung santan/minyak. sedangkan nutrisi rebusan lebih fokus ke serat (2-3g/100g) dan vitamin (seperti vit C dan A yang tinggi antioksidan),” sambungnya lagi.

Ditinjau oleh: Mhd. Aldrian, S.Gz, lulusan ilmu gizi Universitas Andalas, saat ini menjadi penulis lepas di detikcom.

(suc/up)



Sumber : health.detik.com

Tak Masuk Cagar Budaya, Kondisi Rumah Eks Bupati Gunungkidul Makin Terbengkalai



Gunungkidul

Rumah eks Bupati Gunungkidul ke-18, Prawiro Suwignyo kondisinya sangat terbengkalai. Bangunan itu belum termasuk dalam bangunan cagar budaya.

Dinas Kebudayaan (Disbud) atau Kundha Kabudayan Kabupaten Gunungkidul menyebut rumah bersejarah yang berada di tengah kebun jati itu belum termasuk dalam daftar cagar budaya. Disbud mengungkap data primer terkait rumah tersebut masih minim.

“Belum (masuk cagar budaya), rumah itu baru terdaftar sebagai potensi objek diduga cagar budaya,” kata Kepala Kundha Kabudayan Gunungkidul, Agus Mantara, Jumat (26/9).


Agus mengungkapkan, dua tahun lalu Disbud pernah melakukan kajian awal guna mengumpulkan data-data terkait rumah tersebut. Akan tetapi, semua itu terhenti karena minimnya data yang diperoleh.

“Pernah kami tugaskan rekan untuk melakukan kajian awal, untuk mendapatkan data-data awal. Kemudian, karena ada beberapa data yang masih mentok maka belum bisa kami tindak lanjuti untuk proses selanjutnya,” ujarnya.

Agus menyebut, pihaknya masih kesulitan mendapatkan data primer. Padahal kajian itu sangat memerlukan data primer hingga sekunder yang nantinya menjadi acuan dalam penentuan cagar budaya.

“Data primer yang kami butuhkan belum ketemu. Karena dalam kajian itu kami perlu data primer, data sekunder dan selanjutnya kami komparasi dengan standar-standar penulisan sejarah yang menjadi dasar atau acuan untuk kajian bangunan warisan itu menjadi cagar budaya,” ucapnya.

Terlebih, saat ini rumah tersebut tidak berpenghuni dan sulit untuk mencari data dari keluarga Prawiro Suwignyo.

“Apalagi selama ini tidak ada penghuninya dan itu salah satu kendala data primer yang kami butuhkan. Sebenarnya itu kan punya calon Wakil Bupati, tapi kami mencari beliau juga belum bisa ketemu untuk wawancara, mencari data. Karena sejarah itu harus data dan fakta, tidak boleh legenda,” katanya.

Akan tetapi, Agus memastikan bahwa Disbud Gunungkidul tetap berupaya untuk melakukan kajian terhadap rumah tua tersebut. Di mana nantinya akan menjadi cagar budaya.

“Tapi masih tetap menjadi daftar urutan kajian objek diduga cagar budaya,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, rumah Bupati ke-18 Gunungkidul, Prawiro Suwignyo di Pati, Genjahan, Ponjong yang sempat viral karena berada di tengah kebun jati, kondisinya semakin terbengkalai.

Bahkan, bagian atap depan rumah rusak akibat tertimpa pohon jati berukuran cukup besar. Sedangkan, dinding sisi barat rumah yang terbuat dari kayu tampak roboh, sehingga orang bisa langsung melihat isi dalam tumah tersebut.

Selanjutnya, untuk dinding sisi timur rumah masih berdiri meski kondisinya sudah lapuk. Tampak pula bagian dalam rumah terdapat banyak tumpukan kayu. Selain itu, beberapa kursi hingga meja masih berada di rumah tersebut.

——–

Artikel ini telah naik di detikJogja.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com