Tag Archives: penderita

Diet Sehat Jadi Lebih Nikmat dan Aman dengan Etawalin Sereal


Jakarta

Menjalani program diet sering kali jadi tantangan bagi banyak orang. Mengatur pola makan, menahan keinginan ngemil, hingga memilih menu sehat tanpa rasa bosan, semua butuh komitmen dan konsistensi tinggi. Tak heran, banyak yang menyerah bukan karena kurang niat, tapi karena merasa diet itu menyiksa.

Padahal, kunci diet sukses sebenarnya memilih asupan yang mendukung metabolisme tubuh, menjaga gula darah tetap stabil, dan memberi energi cukup untuk beraktivitas. Salah satu pilihan yang bisa membantu menjaga keseimbangan nutrisi harian adalah Etawalin Sereal, minuman sereal bergizi berbahan alami yang dirancang untuk mendukung gaya hidup sehat.

Etawalin Sereal merupakan sereal praktis dengan kandungan nutrisi tinggi yang diformulasikan dari bahan-bahan alami pilihan untuk mendukung kesehatan tubuh. Produk ini memadukan berbagai bahan utama yang saling melengkapi, seperti oat, susu kambing etawa, ekstrak daun kelor (Moringa), dan ekstrak jahe, sehingga menjadikannya pilihan ideal untuk menjaga energi dan kebugaran sepanjang hari.


Oat dalam Etawalin Sereal mengandung serat yang bantu menstabilkan gula darah dan memperlambat penyerapan gula. Susu kambing etawa jadi sumber protein dan kalsium alami yang mudah dicerna serta baik untuk kesehatan tulang. Sementara itu, ekstrak daun kelor yang kaya vitamin, mineral, dan antioksidan berperan dalam membantu mengontrol kadar gula darah.

Ditambah dengan ekstrak jahe yang memberi sensasi hangat alami, membantu meningkatkan metabolisme, dan mendukung pembakaran kalori, Etawalin Sereal hadir sebagai asupan bergizi untuk mendukung gaya hidup sehat setiap hari. Kombinasi keempat bahan ini menghasilkan minuman sereal sehat yang sangat cocok bagi orang yang ingin menjaga berat badan ideal dan mengontrol kadar gula darah.

Pakar Nutrisi Etawalin Sereal, Ilham Suparto, menjelaskan minuman sereal satu ini punya beragam manfaat untuk mendukung pola hidup sehat, terutama bagi yang ingin menjaga kadar gula darah dan menjalani diet seimbang. Kandungan serat dari oat dan nutrisi alami daun kelor membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam darah, sehingga kadar gula tetap stabil tanpa lonjakan tiba-tiba. Selain itu, serat tinggi dalam oat juga membuat perut kenyang lebih lama dan membantu mengurangi keinginan untuk ngemil berlebihan.

Etawalin Sereal juga mengandung jahe yang memiliki efek termogenik alami untuk membantu meningkatkan metabolisme tubuh sehingga pembakaran kalori berjalan lebih efisien. Dengan rasa lembut dan aroma khas susu kambing etawa serta jahe, produk ini mendukung program diet tanpa terasa menyiksa. Formulanya yang tanpa tambahan gula berlebih membuatnya tetap aman dikonsumsi oleh penderita diabetes maupun siapa pun yang ingin menjaga pola makan sehat.

Untuk mendapatkan manfaat optimal, Etawalin Sereal bisa dikonsumsi sesuai kebutuhan tubuh. Di pagi hari, sereal ini dapat menjadi pilihan ringan untuk memulai aktivitas tanpa rasa berat di perut. Pada sore hari, bisa dikonsumsi sebagai selingan agar tidak mudah lapar. Sementara di malam hari, cocok bagi yang sering merasa lapar sebelum tidur tanpa harus menambah asupan tinggi gula.

Konsumsi Etawalin Sereal sebaiknya dibarengi dengan pola hidup sehat. Perbanyak minum air putih, rutin melakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau yoga, serta lengkapi asupan dengan sayur, buah rendah gula, dan protein seimbang. Selain itu, penting juga untuk mengurangi gula tambahan, membatasi karbohidrat, tidur cukup, dan mengelola stres dengan baik. Kombinasi kebiasaan sehat ini akan membantu menjaga berat badan ideal sekaligus mendukung keseimbangan metabolisme tubuh.

Etawalin Sereal: Pilihan Cerdas untuk Hidup Sehat

Di sisi lain, pakar nutrisi dari Etawalin Sereal, Ilham Suparto, mengatakan diet tak sekadar menurunkan berat badan, tetapi juga menjaga keseimbangan tubuh hingga memberi tubuh asupan bernutrisi.

“Diet sejati adalah tentang menjaga keseimbangan tubuh, mendukung kesehatan jangka panjang, dan memberi tubuh asupan bernutrisi. Dengan Etawalin Sereal, Anda tidak hanya mendapatkan manfaat gizi dari bahan alami, tapi juga kemudahan dalam menjalani gaya hidup sehat,” ujar Ilham, dalam keterangan tertulis

Satu gelas Etawalin Sereal di pagi hari bisa menjadi langkah kecil menuju perubahan besar: gula darah lebih stabil, berat badan lebih terkontrol, dan tubuh terasa lebih bugar.

(akd/ega)



Sumber : health.detik.com

Batasi Selagi Bisa, 5 Makanan Ini Bisa Merusak Ginjal


Jakarta

Diabetes masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Penyakit ini tidak hanya berdampak pada kadar gula darah, tetapi juga meningkatkan risiko komplikasi serius, termasuk kerusakan ginjal atau penyakit ginjal kronis (CKD). Data International Diabetes Federation (IDF) 2021 menunjukkan bahwa lebih dari 19,46 juta orang di Indonesia hidup dengan diabetes, dan sebagian besar di antaranya berisiko mengalami komplikasi ginjal bila pola hidup sehat tidak diperbaiki.

Ginjal berfungsi menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah. Namun, gula darah tinggi yang berlangsung lama dapat merusak pembuluh darah kecil dalam ginjal sehingga fungsi penyaringan melemah. Bila tidak dicegah, kondisi ini bisa berkembang menjadi gagal ginjal. Karena itu, pengidap diabetes perlu memberi perhatian khusus pada pola makan sehari-hari. Beberapa jenis makanan terbukti mempercepat kerusakan ginjal, sementara yang lain justru membantu melindungi fungsi ginjal agar tetap optimal.


1. Makanan Tinggi Garam

Asupan garam berlebih dari mie instan, keripik, makanan cepat saji, atau makanan olahan dapat meningkatkan tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu faktor yang mempercepat kerusakan ginjal pada penderita diabetes.

Penelitian dalam International Urology and Nephrology tahun 2022 menunjukkan bahwa pembatasan natrium hingga kurang dari 2 gram per hari membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi retensi cairan pada pasien CKD.

2. Buah Tinggi Kalium

Kalium memang bermanfaat bagi tubuh, tetapi pada pengidap diabetes dengan fungsi ginjal terganggu, kadar kalium yang berlebihan dapat berbahaya buat jantung. Buah seperti pisang, alpukat, jeruk, pepaya, dan melon sebaiknya dikurangi.

Journal of Renal Nutrition tahun 2020 menegaskan bahwa pembatasan kalium secara bertahap diperlukan untuk mencegah hiperkalemia pada pasien CKD lanjut. Sebagai alternatif, pilihlah buah yang rendah kalium seperti apel, anggur, nanas, atau pir yang lebih aman dikonsumsi.

3. Produk Susu Tinggi Fosfor

Produk susu full cream, keju, cokelat, hingga kacang-kacangan memiliki kandungan fosfor cukup tinggi. Pengidap diabetes yang menderita gangguan ginjal, asupan fosfor berlebih dapat menyebabkan ketidakseimbangan kalsium dan memperburuk kesehatan tulang. Fosfor juga memberikan beban tambahan pada ginjal yang sudah bekerja lebih berat.

4. Daging Olahan dan Gorengan

Sosis, nugget, bacon, dan daging olahan lain biasanya tinggi garam, lemak jenuh, serta bahan pengawet. Jika ditambah dengan proses menggoreng, kandungan lemak trans meningkat. Konsumsi rutin makanan jenis ini terbukti mempercepat kerusakan pembuluh darah, meningkatkan kolesterol, dan memperberat fungsi ginjal.

5. Minuman Manis dan Bersoda

Minuman kemasan, soda, boba, hingga teh manis kemasan mengandung gula tambahan yang tinggi. Bagi pengidap diabetes, konsumsi gula berlebih akan memperburuk kontrol gula darah. Selain itu, asupan kalori tinggi dari minuman manis meningkatkan risiko obesitas yang menjadi beban tambahan bagi ginjal.

Pilihan Makanan yang Lebih Aman

Selain menghindari makanan berisiko, ada pula pilihan makanan yang mendukung kesehatan ginjal. Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden kaya akan omega-3 yang bermanfaat menurunkan peradangan. Penelitian dalam Jurnal Plos One tahun 2020 menyebutkan bahwa suplementasi omega-3 dapat membantu mengurangi proteinuria pada pasien diabetes.

Sayuran rendah kalium seperti kubis, kembang kol, paprika merah, dan timun juga lebih aman untuk pengidap diabetes dengan risiko gangguan ginjal. Buah rendah kalium seperti apel, anggur, dan nanas dapat menjadi pilihan sehat untuk konsumsi harian.

Kesimpulan

Ginjal tetap bisa dijaga kesehatannya meski pada pengidap diabetes, asalkan pola makan diperhatikan. Pembatasan garam, kalium, fosfor, serta menghindari daging olahan dan minuman manis merupakan langkah penting. Sebaliknya, memilih ikan kaya omega-3, sayuran rendah kalium, dan buah segar yang tepat membantu memperlambat kerusakan ginjal.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pengaturan diet berperan besar dalam menjaga fungsi ginjal pada penderita diabetes. Dengan pola makan sehat, pengendalian gula darah, serta pemeriksaan rutin, komplikasi dapat dicegah sehingga kualitas hidup tetap terjaga.

(mal/up)



Sumber : health.detik.com

9 Buah dan Sayur Ini Bisa Bantu Menangkal Hipertensi

Jakarta

Hipertensi alias tekanan darah tinggi sering disebut sebagai silent killer. Pasalnya, kondisi ini seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga banyak orang baru menyadari tekanan darahnya tinggi setelah muncul komplikasi serius, seperti stroke, serangan jantung, bahkan gagal ginjal. Data Survei Kesehatan Indonesia, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai lebih dari 30,8 persen pada orang dewasa pada 2023.

Ternyata ada cara sederhana namun efektif untuk mencegah sekaligus membantu mengontrol hipertensi yaitu dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur. Beberapa buah dan sayur yang mudah didapatkan, serta memiliki kandungan kalium, serat, hingga antioksidan di dalamnya terbukti berperan menurunkan tekanan darah.


Mengapa Buah dan Sayur Bisa Bantu Turunkan Hipertensi?

Menurut World Health Organization (WHO), konsumsi tinggi buah dan sayur dapat mengurangi risiko hipertensi dan penyakit kardiovaskular. Kalium yang terkandung di banyak buah dan sayur bekerja menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Semakin tinggi asupan kalium, maka efek natrium terhadap peningkatan tekanan darah dapat ditekan.

Selain itu, serat pada buah dan sayur membantu menjaga kesehatan pembuluh darah, sementara antioksidan seperti vitamin C dan flavonoid melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Studi dalam Jurnal Medical Science (2022) juga menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayur secara rutin dapat menurunkan tekanan darah sistolik maupun diastolik pada pengidap hipertensi ringan hingga sedang.

Sayur dan Buah yang Baik untuk Tekanan Darah

Beberapa jenis sayur dan buah berikut ini memiliki manfaat bagi kesehatan, khususnya dalam mengontrol tekanan darah.

Timun

Timun adalah buah yang mudah dijumpai dan murah. Kandungan air dan mineralnya yang tinggi dapat mendukung hidrasi tubuh serta keseimbangan elektrolit di dalam tubuh. Dikutip Jurnal Nutrients (2020), konsumsi sayur kaya air, termasuk timun, berhubungan dengan kontrol tekanan darah yang lebih baik.

Pisang

Pisang merupakan sumber kalium yang sangat baik. Kalium membantu mengurangi efek natrium dalam tubuh, sehingga tekanan darah bisa lebih terkendali. Sebuah studi dalam Journal of Clinical Hypertension (2017) menyebutkan bahwa peningkatan asupan kalium 1,64 gram per hari berhubungan dengan penurunan risiko hipertensi sebesar 21 persen.

Alpukat

Tidak hanya tinggi kalium, tetapi juga mengandung lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk kesehatan jantung. Kombinasi ini membuat alpukat berkontribusi pada penurunan tekanan darah dan profil lipid yang lebih sehat. Pernyataan ini terbukti dalam penelitian pada Jurnal Food Science & Nutrition tahun 2025.

Semangka

Semangka kaya akan L-citrulline, asam amino yang diubah menjadi arginin di dalam tubuh, berfungsi melebarkan pembuluh darah. Studi dari American Journal of Herbal Medicine (2023) menemukan konsumsi ekstrak semangka dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan.

Jeruk

Kandungan vitamin C, flavonoid, dan antioksidan pada jeruk ternyata berperan dalam meningkatkan elastisitas pembuluh darah. Penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition yang berjudul Flavonoids and Blood Pressure (2012) menunjukkan bahwa flavonoid sitrus dapat menurunkan tekanan darah sistolik secara signifikan.

Buah beri (blueberry, strawberry)

Tinggi flavonoid, khususnya antosianin. Penelitian Jurnal Hypertension pada tahun 2016 menunjukkan konsumsi blueberry dan strawberry berhubungan dengan penurunan risiko hipertensi sebesar 8 persen.

Bayam

Bayam kaya kalium, magnesium, dan nitrat alami. Kombinasi ini efektif membantu pembuluh darah tetap rileks. Studi dalam Clinical Nutrition Research (2015) menemukan konsumsi jus bayam dalam jangka pendek dapat menurunkan tekanan darah sistolik.

Brokoli

Brokoli mengandung sulforaphane, vitamin C, dan serat. Senyawa bioaktif ini membantu memperbaiki fungsi endotel pembuluh darah. Menurut Nutrients Journal (2018), diet kaya cruciferous vegetables seperti brokoli berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.

Tomat

Sumber likopen yang terbukti memberi efek protektif terhadap pembuluh darah. Sebuah meta-analisis di Critical Reviews in Food Science and Nutrition (2017) menyebutkan suplementasi likopen dari tomat dapat menurunkan tekanan darah sistolik rata-rata 4,95 mmHg.

Tips Konsumsi Harian

Kemenkes RI menganjurkan konsumsi minimal 5 porsi buah dan sayur per hari, setara sekitar 400-500 gram. Caranya bisa dengan membagi dalam beberapa waktu makan:

  • Sertakan sayur dan buah setiap kali makan utama.
  • Konsumsi buah sebagai camilan sehat, bukan makanan manis olahan.
  • Variasikan buah dan sayur untuk mendapatkan berbagai zat gizi.

Selain itu, pola makan sehat untuk hipertensi sebaiknya dibarengi dengan mengurangi gula, garam, dan lemak (GGL), serta rutin melakukan aktivitas fisik setiap hari.

Kesimpulan

Buah dan sayur bukan sekadar pelengkap, melainkan kunci penting dalam mengontrol tekanan darah. Dengan rutin mengonsumsi pisang, bayam, dan pilihan lain yang kaya kalium, serat, serta antioksidan, risiko hipertensi dapat ditekan. Jadi, pastikan isi setengah piring setiap kali makan dengan sayur dan tambahkan buah segar sebagai penutup.

(mal/up)



Sumber : health.detik.com