Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Jakarta –
Batuk dan pilek termasuk penyakit yang umum terjadi, baik pada anak kecil maupun orang dewasa. Tak jarang, orang-orang terserang penyakit ini secara bersamaan sehingga dikenal adanya musim batuk pilek.
Batuk pilek terkadang dapat disertai demam. Jika sudah begitu, tubuh akan lemas, terasa tidak nyaman, dan selera makan bisa hilang.
Tak sedikit orang yang batuk pilek memilih untuk minum obat yang dibeli di apotek sebagai cara penyembuhannya. Di sisi lain, penyakit tersebut juga bisa kok diatasi dengan pengobatan alami. Yaitu dengan mengkonsumsi buah-buahan tertentu.
Buah menjadi alternatif pengobatan karena berbagai nutrisi yang dikandungnya bisa bantu melawan infeksi virus penyebab penyakit dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Lantas, apa saja buah untuk batuk pilek yang dapat dikonsumsi?
Buah yang Bisa Meredakan Batuk Pilek
Ada sejumlah buah yang berkhasiat untuk mengurangi batuk dan pilek. Buah-buahan ini bisa dikonsumsi dengan cara dimakan langsung maupun dijadikan jus. Berikut buah pereda batuk pilek, dikutip dari laman PharmEasy dan Health:
1. Buah Citrus
Buah citrus seperti jeruk, lemon, dan jeruk nipis mengandung vitamin C dan folat. Kedua nutrisi ini bisa bantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Akan tetapi, asam sitrat yang tinggi dalam buah citrus dapat memperparah sakit tenggorokan jika dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, buah ini dapat dimakan dalam batas wajar.
Seperti cukup memakan satu buah jeruk dalam sehari. Air perasan lemon atau jeruk nipis juga dapat diminum, tapi dengan menambahkannya ke dalam segelas air hangat dan diberi satu sendok makan madu.
2. Nanas
Nanas juga berkhasiat dalam meredakan batuk pilek. Di dalam buah ini terdapat enzim bromelain yang memiliki sifat antiinflamasi dan mukolitik (mengurai lendir).
Dengan kandungan enzim tersebut, nanas jadi buah yang cocok dikonsumsi saat terserang batuk dan pilek.
3. Pisang
Pisang termasuk buah yang mudah dicerna, terutama ketika sedang sakit. Buah ini kaya nutrisi dan karbohidrat yang mengandung serat larut.
Di samping itu, sejenis gula alami bernama fruktan yang bersifat antivirus dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh juga terdapat di dalam pisang.
Buah pisang dapat dimakan langsung, dijadikan jus, dibuat smoothie, atau dicampurkan dengan makanan lain.
4. Kiwi
Kiwi mungkin terdengar aneh untuk mengurangi batuk pilek, tapi buah ini bisa lho bantu meredakan penyakit tersebut. Mikronutrien dalam kiwi dapat meningkatkan kekebalan sel darah merah.
Ini dibuktikan lewat sebuah penelitian pada orang dewasa yang terserang batuk dan pilek. Ditunjukkan bahwa gejala sakit tenggorokan mereka bisa teratasi dalam sehari setelah makan kiwi.
Buah kiwi bisa dijadikan jus maupun dimakan secara langsung untuk mendapatkan khasiatnya.
5. Delima
Delima mengandung antioksidan yang dapat melawan virus dan meminimalisir gejala batuk pilek.
Sebagai pengobatan batuk dan pilek, buah ini dapat dibuat jus. Segelas jus delima penuh dengan sifat antibakteri dan antiinflamasi.
6. Buah Beri
Buah-buahan jenis beri yakni stroberi, bluberi, maupun rasberi memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antivirus.
Beri dapat dikonsumsi dengan mengolahnya menjadi smoothie, salad, maupun jus. Perhatikan, gula tidak perlu ditambahkan. Lebih simpelnya, buah ini juga bisa dimakan secara langsung.
7. Ceri
Tingginya vitamin C dalam ceri membuat buah ini juga mengandung antioksidan yang tinggi. Dengan kandungan nutrisinya itu, buah ceri dapat bantu meringankan gejala batuk pilek jika dikonsumsi.
Ceri juga bisa meningkatkan kualitas tidur yang baik dan nyenyak. Dengan tidur yang berkualitas, sistem kekebalan tubuh dapat meningkat.
Buah ini dapat dikonsumsi dengan memakannya langsung atau dijadikan jus.
Nah, itu dia sederet buah yang bagus dikonsumsi untuk meredakan batuk pilek.
(azn/fds)
Sumber : food.detik.com
Jakarta –
Bagi pengguna WhatsApp, pastinya sudah paham betul, kalau di dalam aplikasi chat ini menyediakan beragam emoji unik, lucu, dan menarik. Namun dari banyaknya emoji tersebut, apakah kalian mengetahui artinya satu-satu?
Jangan sampai emoji yang dikirim tidak sesuai dengan isi percakapan kalian dengan teman atau keluarga. Supaya tidak salah mengartikan, mungkin informasi ini bisa membantu kalian memahami arti emoji WhatsApp yang akan digunakan.
Tapi penjelasan kali ini akan fokus pada 99 arti emoji WhatsApp saja. Sepertinya sederet emoji ini lebih sering digunakan oleh orang-orang.
Arti Emoji WhatsApp
Berikut 99 arti emoji WhatsApp yang harus diketahui. Kira-kira dari daftar ini, mana yang sering kalian pakai nih?
1. Arti Emoji Wajah
- Wajah Menahan Air Mata (๐ฅน): Mewakili kesedihan atau duka.
- Wajah Memelas (๐ฅบ): Wajah dengan mata besar yang memohon dan mulut yang menunduk, digunakan untuk meminta atau memelas.
- Wajah Menangis dengan Keras (๐ญ): Mengekspresikan kesedihan yang mendalam atau emosi yang kuat.
- Wajah Cemberut (๐): Menunjukkan ketidakbahagiaan atau kekecewaan.
- Wajah Senyum Lebar Klasik (๐): Menunjukkan kebahagiaan atau keramahan.
- Wajah Senyum Terbalik (๐): Menunjukkan keceriaan atau kondisi emosi yang bercampur.
- Mengedipkan Wajah dengan Lidah (๐): Menyiratkan bercanda, menggoda, atau main-main.
- Wajah Tanpa Ekspresi (๐): Melambangkan emosi yang kurang, ketidakpedulian, atau gangguan.
- Wajah Menyeringai (๐): Menyampaikan sikap licik, nakal, atau puas diri.
- Wajah Mulut Uang (๐ค): Menggambarkan kekayaan, kesuksesan, atau topik yang berhubungan dengan uang.
- Wajah Senyum dengan Lingkaran Cahaya (๐): Mewakili kepolosan, kebaikan, atau sifat-sifat malaikat.
- Wajah Menyeringai dengan Menyipitkan Mata (๐): Menandakan tawa dan kegembiraan.
- Wajah Menyeringai dengan Keringat ( ๐
): Menunjukkan kelegaan atau sedikit rasa malu.
- Wajah Tertawa Sambil Berguling-guling (๐คฃ): Menggambarkan tawa yang berlebihan sampai berguling-guling di lantai.
- Wajah dengan Tangan Terbuka (๐ค): Dapat digunakan untuk mengucapkan terima kasih dan dukungan, perasaan hangat dan positif secara umum.
- Wajah dengan Tangan Menutup Mulut (๐คญ): Menunjukkan tawa malu-malu atau malu.
- Wajah Mencium dengan Mata Tertutup (๐): Menyimbolkan kasih sayang dan kelembutan.
- Wajah Pusing (๐ต): Mewakili kondisi pusing, disorientasi, atau bingung.
- Wajah dengan Hidung Beruap(๐ค): Simbol frustrasi, kemarahan, atau kekesalan.
- Kepala Meledak (๐คฏ): Melambangkan keterkejutan atau ketakjuban.
- Wajah Berpesta (๐ฅณ): Digunakan untuk perayaan dan acara-acara yang menggembirakan.
- Wajah Berpikir (๐ค): Melambangkan kontemplasi, keingintahuan, atau merenungkan suatu pertanyaan.
Wajah Tersenyum dengan Kacamata Hitam (๐): Melambangkan kesejukan, kepercayaan diri, atau sikap acuh tak acuh.
- Wajah Resleting Mulut (๐ค): Menyimbolkan bahwa seseorang menyimpan rahasia atau tidak mau berkomentar.
- Wajah Meleleh (๐ซ ): Untuk membicarakan rasa malu karena dipuji, dan rasa takut yang perlahan-lahan tenggelam, atau merasa kewalahan.
- Wajah Mengintip ( ๐ซฃ): Mengekspresikan dua keinginan, yaitu berpaling tetapi masih ingin mengetahui sesuatu yang menakutkan, menjijikkan, atau memalukan.
- Wajah Menjerit (๐ฑ): Menunjukkan sikap terkejut, ketakutan, atau keheranan yang ekstrem.
- Mata Melihat ke Atas (๐): Menunjukkan penghinaan, ketidaksetujuan, frustrasi, atau kebosanan yang sedang.
- Wajah Marah (๐ ): Menunjukkan kemarahan, kekesalan, atau ketidakpuasan yang kuat.
- Wajah Memerah (๐ณ): Menunjukkan rasa malu, malu, atau terkejut.
- Wajah Sedih (๐): Menunjukkan perenungan atau kesedihan
- Wajah Bingung (๐): Menunjukkan ketidakpastian atau kebingungan.
- Wajah Khawatir (๐): Menggambarkan kekhawatiran atau kegelisahan.
- Wajah Lelah (๐ฉ): Melambangkan kelelahan atau kepenatan.
- Wajah Senyum (๐): Wajah tersenyum lebar dan bahagia menunjukkan kebahagiaan atau keramahan.
- Wajah Sedikit Senyum (๐): Menggambarkan kebahagiaan yang halus.
- Wajah Panas ( ๐ฅต): Wajah merah dan berkeringat menggambarkan panas yang ekstrem atau merasa kepanasan.
- Wajah Dingin (๐ฅถ): Menggambarkan perasaan sangat dingin atau jauh secara emosional.
- Wajah Menyeringai dan Memejamkan Mata Senyum (๐): Menunjukkan gembira dan kebahagiaan tulus.
- Wajah Menyeringai Lebar dan Mata Senyum Menonjol (๐): Mengekspresikan kebahagiaan, keramahan, dan kegembiraan.
- Wajah Pusing (๐ฅด): Wajah dengan mulut miring dan bergelombang menandakan pusing atau merasa pusing.
- Wajah mengantuk (๐ช): Menunjukkan kantuk, kelelahan, atau kebosanan.
- Wajah Kutu Buku (๐ค): Menunjukkan kecerdasan, antusiasme untuk belajar, atau culun.
- Wajah Cemas dengan Keringat (๐ฐ): Menunjukkan kekhawatiran, stres, atau kegugupan.
- Wajah Tertunduk dengan Keringat (๐): Menyampaikan kekecewaan, kelegaan, atau kelelahan.
- Wajah Gila (๐คช): Menyampaikan rasa keliaran, kesenangan, atau eksentrisitas.
- Wajah Memberi Hormat: Tanda penghormatan atau siap untuk melakukan sesuatu.
- Wajah Bersin (๐คง): Wajah dengan tisu di dekat hidung menandakan sedang bersin atau pilek.
- Wajah pusing (๐ฅด): Melambangkan pusing atau perasaan disorientasi.
- Wajah Mual (๐คข): Menggambarkan perasaan sakit, jijik, atau jijik.
- Wajah Muntah (๐คฎ): Wajah dengan mulut terbuka hijau menandakan sedang muntah.
- Wajah Tidur (๐ด): Menunjukkan kantuk, kebosanan, atau ketidaktertarikan.
- Wajah dengan Masker Medis (๐ท): Digunakan untuk menandakan penyakit, perlindungan, atau tindakan pencegahan kesehatan.
2. Arti Emoji Tangan
- Jempol ke atas (๐): Simbol persetujuan atau penilaian positif.
- Jempol ke bawah (๐): Simbol ketidaksetujuan atau penilaian negatif.
- Dua Jari Telunjuk dan Tengah (โ๏ธ): Simbol victory atau kemenangan, kedamaian, atau angka dua.
- Jari Silang (๐ค): Melambangkan harapan akan keberuntungan atau kesuksesan.
- Melambaikan Tangan (๐): Tangan dengan jari-jari melambai digunakan untuk mengucapkan selamat tinggal.
- Tangan Menulis (โ๏ธ): Simbol ini menunjukkan bahwa seseorang sedang mencatat.
- Panggil Aku (๐ค): Tangan dengan ibu jari dan kelingking yang direntangkan seperti membentuk telepon kabel yang digunakan untuk mengatakan ‘telepon aku’.
- Telunjuk Menunjuk ke Pembaca (๐ซต): Jari mengarah kepada pembaca ini seakan mengatakan ‘kamu’, ‘kalian’, atau bisa juga ‘kamulah orangnya’.
- Angkat Tangan (โ): Tangan terangkat dengan jari-jari menyatu dipakai untuk menandakan berhenti.
- Tangan Mengepal (โ): Menunjukkan angka nol, atau simbol perlawanan, perjuangan dari gerakan tertentu.
- Gerakan Mencintaimu (๐ค): Ini bukan simbol metal atau rock n roll. Ini simbol cinta, kasih sayang, atau ‘Aku cinta kamu’.
- Simbol Tanduk (๐ค): Nah kalau ini simbol rock n roll atau metal, tapi bisa juga berarti kesejukan.
- Jari Mengerucut ke Atas (๐ค): Sering disebut sebagai isyarat tangan dari Italia ‘ma che vuoi’ yang cenderung digunakan untuk menunjukkan ketidaksetujuan, frustrasi, atau ketidakpercayaan, dan dapat berarti ‘Apa yang Anda inginkan?’ Tapi bintang K-Pop Yuri menggunakannya sebagai simbol dari makanan dimsum dan sentimen hangat secara umum.
- Jari Mencubit (๐ค): Tangan dengan ibu jari dan jari telunjuk berdekatan digunakan untuk menunjukkan suatu bentuk yang kecil, atau jumlah yang sedikit.
- Salam Vulcan (๐): Telapak tangan yang terangkat, dengan jari-jari terpisah antara jari manis dan jari tengah dikenal sebagai salam ‘Star Trek’ atau simbol perdamaian.
- Telapak Tangan ke Bawah (๐ซณ): Simbol gerakan menjatuhkan atau meraih sesuatu. Pada konteks budaya tertentu, ini bisa berarti pemecatan atau negosiasi.
- Telapak Tangan ke Atas (๐ซด): Ini menyimbolkan tindakan mengangkat, menawarkan, meminta, atau memberi isyarat. Bisa juga untuk mengekspresikan pertanyaan atau kurangnya pengetahuan.
- Tangan OK (๐): Jari telunjuk dan ibu jari melingkar menyimbolkan ‘Aku baik-baik saja’ atau ‘oke’. Tapi di beberapa bagian Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Selatan, hal ini bisa dianggap negatif.
- Jabat Tangan (๐ค): Simbol persetujuan, perdamaian, atau persahabatan.
- Dua Telapak Tangan Menengadah (๐คฒ): Dua telapak tangan menghadap ke atas dan saling menempel ini untuk menyimbolkan doa atau meditasi.
- Jari Telunjuk dan Ibu Jari Menyilang (๐ซฐ): Ini adalah finger heart yang menyimbolkan cinta karena bentuknya seperti hati kecil. Isyarat ini dipopulerkan para selebriti Korea Selatan. Tapi simbol ini juga bisa menyimbolkan minta uang.
- Tangan Terlipat (๐): Dua telapak tangan yang dirapatkan melambangkan permohonan, maaf, terima kasih, berdoa, dan salam hormat.
- Tepuk Tangan (๐): Dua tangan bertepuk tangan digunakan untuk simbol apresiasi atau kagum.
- Mengangkat Tangan ke Udara (๐): Dua tangan terangkat ini dipakai untuk merayakan keberhasilan atau sesuatu yang menggembirakan.
3. Arti Emoji Hati
- Hati Berkilau (๐): Hati dengan bintang berkilauan melambangkan rasa senang atau kekaguman.
- Hati dengan Panah (๐): Hati yang tertusuk panah menandakan sedang jatuh cinta.
- Seruan Hati (โฃ๏ธ): Hati dengan tanda seru (titik merah di bawah) menunjukkan kasih sayang atau kegembiraan yang kuat.
- Hati yang Tumbuh (๐): Hati berwarna pink yang dikelilingi garis-garis melambangkan hati yang sedang tumbuh atau berkembang penuh dengan cinta.
- Patah Hati (๐): Hati yang patah menjadi dua mengekspresikan patah hati dan kesedihan.
- Hati yang Berputar (๐): Dua hati yang berputar mengelilingi satu sama lain menandakan cinta yang bergerak.
- Hati dengan Pita (๐): Hati dengan pita sering digunakan untuk pemberian hadiah dan tanda cinta.
- Dua Hati (๐): Dua hati yang berdampingan ini melambangkan cinta dan kasih sayang.
- Hati yang Berdetak (๐): Hati dengan garis-garis menyimbolkan jantung berdetak yang menandakan emosi atau cinta yang kuat.
4. Arti Emoji Love
- Love Kuning (๐): Simbol kegembiraan, kebahagiaan, dan persahabatan.
- Love Hijau (๐): Simbol alam, pertumbuhan, dan harmoni.
- Love Hitam (๐ค): Simbol kesedihan, duka, dan selera humor yang gelap.
- Love Oranye (๐งก): Simbol kehangatan, persahabatan, dan perhatian.
- Love Biru (๐): Simbol kesetiaan, kepercayaan, dan ketenangan.
- Love Ungu (๐): Simbol cinta, spiritualitas, dan kemewahan.
- Love Cokelat (๐ค): Simbol stabilitas, kenyamanan, dan kesederhanaan.
- Love Putih (๐ค): Simbol kemurnian, kedamaian, dan kepolosan.
- Love Merah (โค๏ธ): Simbol cinta, kasih sayang, dan emosi yang kuat.
(hps/rns)

Sumber : inet.detik.com
Jakarta –
Dinas Kesehatan DKI Jakarta membuka data kenaikan kasus penyakit di balik ramai warga yang merasa tak kunjung sembuh dari gejala batuk, pilek, hingga keluhan lain menyerupai COVID-19.
Kepala Dinkes DKI Ani Ruspitawati menyebut sebetulnya tidak ada peningkatan kasus tertentu yang relatif berbeda dari tahun ke tahun. Di tengah cuaca tak menentu, wajar keluhan semacam itu banyak dilaporkan.
Penyakit Apa yang Lagi Melonjak?
Namun, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) tercatat memang tengah melonjak, terlihat sejak periode Juli. Meski begitu, tren ini sebenarnya dilaporkan setiap tahun.
“Total kasus ISPA di DKI Jakarta hingga Oktober 2025 sebesar 1.966.308. Peningkatan kasus terlihat mulai bulan Juli. ISPA merupakan penyakit tertinggi di Puskesmas karena penularannya sangat mudah, yakni melalui droplet dan aerosol,” tutur Ani kepada detikcom Kamis (16/10/2025).
Peningkatan kasus ISPA disebut Ani juga bisa berkaitan dengan imunitas yang turun di masyarakat.
Ani mewanti-wanti gejala ISPA yang kerap muncul yakni batuk, pilek, sakit tenggorokan hingga demam. Gejalanya bisa dibarengi dengan keluhan hidung tersumbat, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, bersin, dan suara serak.
“Pada kasus ISPA yang lebih berat, gejala dapat mencakup sesak napas, yang membutuhkan penanganan segera,” wanti-wantinya.
Meski begitu, masyarakat dinilai tidak perlu khawatir mengingat penyakit saluran napas seperti ISPA dapat dicegah dengan menjalani Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Berikut imbauannya:
- Mencuci tangan dengan sabun
- Menghindari kerumunan
- Memakai masker saat beraktivitas di ruangan padat maupun di luar ruangan dengan banyak orang berkerumun
- Menerapkan etika batuk dan bersin
- Segera akses layanan kesehatan jika ada gejala batuk pilek
- Membatasi aktivitas saat sakit
- Menghindari asap rokok
- Meningkatkan imunitas dengan makan makanan bergizi, istirahat cukup, olahraga rutin serta kelola stres.
(naf/up)

Sumber : health.detik.com
Jakarta –
Di tengah cuaca panas yang tak kunjung reda, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat lebih dari 1,9 juta kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga Oktober 2025.
Lonjakan mulai terdeteksi sejak Juli, seiring menguatnya paparan polusi dan datangnya musim kemarau basah yang disebut sebagai pemicu utama gangguan pernapasan warga.
Meski jumlah kasus mendekati dua juta, Dinkes DKI memastikan situasi masih dalam kondisi terkendali. Pemerintah terus melakukan monitoring dan evaluasi (monev) melalui Sistem Kewaspadaan dan Respons Dini (SKDR) untuk memantau potensi wabah seperti ISPA dan COVID-19.
“ISPA merupakan penyakit tertinggi di Puskesmas karena penularannya sangat mudah, yakni melalui droplet dan aerosol,” tutur Ani kepada detikcom Kamis (16/10/2025).
Di sisi lain, dokter spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) beberapa waktu lalu menyebut saat ini memang terjadi musim infeksi saluran napas. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh perubahan cuaca dan sirkulasi virus yang tinggi.
Ia membagikan beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga paru-paru tetap bersih dan sehat. Dengan begitu, tubuh bisa menjadi lebih kuat dalam menghadang berbagai penyakit, termasuk batuk pilek.
โ ”Pakai masker dan gizi seimbang, banyak makan sayur dan buah sebagai antioksidan. Serta juga hindari kerumunan,” ujar dr Erlang ketika dihubungi detikcom, Rabu (8/10).
Makanan tinggi antioksidan juga dapat membantu memperkuat sistem imun dengan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Dengan sistem imun yang optimal, tubuh menjadi lebih tahan terhadap serangan virus dan mampu mempercepat pemulihan saat sudah terkena batuk atau pilek.
Menurutnya, masalah infeksi virus yang memicu batuk dan pilek bisa sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, ia mewanti-wanti kelompok rentan, seperti lansia dan orang dengan komorbid untuk lebih berhati-hati.
“Kalau tanda bahaya kalau sudah ada perburukan seperti sesak napas, dahak yang sudah berubah warna yang menandakan terjadinya infeksi bakteri, dan demam tinggi perlu ke fasilitas kesehatan,” sambungnya.
(suc/up)

Sumber : health.detik.com
Jakarta –
Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di DKI Jakarta menunjukkan tren peningkatan. Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat total 1.966.308 kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Jakarta sejak Januari hingga Oktober 2025. Peningkatan jumlah kasus teridentifikasi sejak Juli 2025.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengungkapkan ISPA saat ini menjadi penyakit dengan jumlah kunjungan tertinggi di puskesmas. Penularan penyakit ini, kata Ani, sangat mudah terjadi melalui percikan droplet dan partikel aerosol di udara.
“Total kasus ISPA di DKI Jakarta hingga Oktober 2025 sebesar 1.966.308. Peningkatan kasus terlihat mulai bulan Juli,” kata Ani kepada detikcom Kamis (16/10/2025).
Selain di tengah cuaca yang tak menentu dan polusi udara, peningkatan kasus ISPA disebut Ani juga bisa berkaitan dengan imunitas yang turun di masyarakat. Adapun gejala ISPA di antaranya:
- Batuk
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Demam
“Gejala lainnya bisa berupa hidung tersumbat, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, bersin, dan suara serak. Pada kasus ISPA yang lebih berat, gejala dapat mencakup sesak napas, yang membutuhkan penanganan segera,” kata Ani.
Senada, dokter spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) beberapa waktu lalu mengatakan saat ini memang terjadi musim infeksi saluran napas. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh perubahan cuaca dan sirkulasi virus yang tinggi.
Ia juga mengingatkan segera mencari pertolongan bila muncul tanda bahaya, seperti sesak napas atau dahak yang berubah warna. Menurutnya, kondisi tersebut bisa menjadi pertanda adanya infeksi bakteri.
“Demam tinggi perlu ke fasilitas kesehatan,” ucapnya Rabu (8/10).
(suc/up)

Sumber : health.detik.com
Jakarta –
Cuaca panas dikeluhkan warga dalam beberapa waktu terakhir. Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan beberapa trik yang bisa dilakukan agar tak gampang tumbang di tengah cuaca panas.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengimbau untuk menjaga hidrasi dengan cukup minum air di tengah cuaca panas yang terjadi di beberapa wilayah RI.
Menurut Nadia, paparan cuaca panas berlebih dapat meningkatkan risiko dehidrasi yang jika tidak ditangani dapat memicu masalah lebih serius.
“Minum sebelum haus itu menjadi penting. Kalau dulu anjuran kita kan 8 gelas per hari. Ya kalau dengan cuaca panas ini ya 12-18 gelas per hari. Jadi jangan tunggu haus, baru kita minum,” ujar Nadia ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).
Selain itu, untuk aktivitas di luar ruangan, Nadia menyarankan untuk mengenakan pakaian pelindung. Beberapa pelindung yang bisa digunakan seperti payung, topi, pakaian yang bersirkulasi baik, dan tidak berwarna hitam.
Nadia menambahkan pada cuaca panas, risiko untuk sakit menjadi lebih besar. Beberapa di antaranya yang harus diwaspadai seperti batuk, pilek, dan infeksi saluran pernapasan atas lain.
“Kalau kita aktivitas di luar, padat dengan cuaca kering, gunakan masker. Apalagi kalau di sekitar kita banyak orang yang sakit tenggorokan, suara serak, karena kan sekarang banyak kan yang tiba-tiba kok ‘Suara saya tiba-tiba serak’. Bukan kebanyakan konser, tapi memang karena kering ya. Karena kering, akhirnya kan tenggorokan mudah iritasi,” tandasnya.
(avk/suc)

Sumber : health.detik.com
Sari Berita Penting
|