Tag Archives: skip

‘Skip’ Sarapan Bisa Bikin BB Cepat Turun? Nggak Juga, Ini Faktanya


Jakarta

Sarapan sering disebut waktu makan paling penting dalam sehari. Pasalnya, sarapan memberikan nutrisi dan energi yang dibutuhkan tubuh untuk mulai beraktivitas.

Kendati demikian, sebagian orang beranggapan ‘skip’ sarapan dapat membantu menurunkan berat badan. Apakah benar demikian?

Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Nutrients pada 2022, melewatkan sarapan dapat menyebabkan resistensi insulin dan kenaikan berat badan. Orang yang sering melewatkan sarapan juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas, hipertensi, diabetes, dan gangguan kesehatan lainnya.


Sebaliknya, orang yang sarapan secara teratur justru lebih memiliki peluang menurunkan berat badannya. Pakar nutrisi Melissa Mitri, MS, RD mengatakan orang yang rajin sarapan cenderung memiliki pola makan dan gaya hidup yang lebih sehat.

“Ketika klien saya memprioritaskan sarapan, itu membantu mereka dalam mengurangi asupan kalori di waktu berikutnya,” ujarnya dikutip dari Eating Well, Selasa (13/8/2024).

Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Tidak Sarapan?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, melewatkan sarapan bisa menimbulkan banyak efek buruk bagi tubuh, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun sejumlah hal yang dapat terjadi pada tubuh jika sering ‘skip’ sarapan, di antaranya:

  • Tubuh kekurangan energi
  • Keseimbangan hormon terganggu
  • Moody atau perubahan suasana hati yang tak menentu
  • Mudah cemas
  • Nafsu makan meningkat saat makan siang atau makan malam, sehingga meningkatkan jumlah kalori yang masuk ke tubuh
  • Risiko penyakit jantung meningkat
  • Metabolisme tubuh menurun

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Source : unsplash.com / Online Marketing

Benarkah Skip Sarapan Bisa Bikin BB Cepat Turun? Begini Faktanya


Jakarta

Tidak sedikit yang menganggap melewatkan sarapan di pagi hari berpengaruh terhadap penurunan berat badan. Menjalani aktivitas dengan perut kosong disebut bermanfaat untuk mengenyahkan lemak.

Faktanya terus menerus melewatkan sarapan tanpa rencana tentang apa dan bagaimana akan makan selama sisa hari itu malah bisa berpengaruh terhadap penurunan berat badan.

“Melewatkan sarapan bukan hanya tentang merasa lapar; itu adalah kesempatan yang hilang untuk menutrisi tubuh dan pikiran Anda secara efektif,” kata Claire Rifkin M.S., RDN, ahli diet yang berbasis di New York dikutip dari Everyday Health.


Banyak yang melewatkan sarapan menjadi cenderung lebih banyak ngemil karena tubuh mencoba mengejar target nutrisi yang mungkin terlewatkan. Tubuh akan mencari sumber energi cepat, yang mungkin muncul sebagai keinginan untuk keripik atau makanan cepat saji, yang dapat membuat seseorang bersemangat tetapi memicu lapar berlebihan.

Tanpa sarapan, tubuh mencari energi di tempat lain, menarik cadangan dari lemak dan jaringan otot. Proses ini membutuhkan energi untuk melakukannya.

Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Nutrients pada 2022, melewatkan sarapan dapat menyebabkan resistensi insulin dan kenaikan berat badan. Orang yang sering melewatkan sarapan juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas, hipertensi, diabetes, dan gangguan kesehatan lainnya.

Melewatkan sarapan mungkin membantu menurunkan berat badan minimal dalam jangka pendek, tetapi prosesnya jauh dari kata berkelanjutan dan bahkan dapat menjadi bumerang.

“Obesitas, hipertensi, diabetes, dan konsekuensi kesehatan lainnya telah dikaitkan dengan melewatkan sarapan secara teratur,” beber Rifkin.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

7 Kebiasaan Makan yang Tak Disadari Bikin Perut Makin Buncit

Jakarta

Lemak di perut atau lemak visceral ternyata tidak hanya disebabkan oleh sumber makanan yang dikonsumsi. Namun, cara makan juga bisa mempengaruhi perut menjadi buncit.

Mungkin berbagai cara telah dilakukan untuk menghempaskan perut buncit, seperti mengganti menu makanan hingga menghitung kalorinya. Sayangnya, cara itu saja tidak cukup membuat lemak di perut menghilang.

Ada cara atau kebiasaan makan sehari-hari yang juga perlu diperhatikan demi menghindari perut buncit. Dikutip dari berbagai sumber, berikut tujuh kebiasaan makan yang membuat perut buncit:


1. Makan sambil main ponsel

Dikutip dari WebMD, salah satu kebiasaan yang sering dilakukan adalah makan sambil bermain smartphone. Ternyata, kebiasaan ini dapat membuat seseorang tanpa sadar makan secara berlebihan hingga membuat perut membuncit.

2. Makan larut malam

Untuk mencegah terbentuknya lemak di perut, sebaiknya tidak makan terlalu larut atau di jam tidur. Maka dari itu, perlu memberikan waktu bagi sistem pencernaan untuk membakar makanan dengan cara makan lebih awal.

Jika makan larut malam, waktu yang dimiliki tubuh untuk memproses makanan tersebut akan semakin sedikit dan tidak optimal.

3. Skip makan

Beberapa orang menganggap tidak makan dapat menurunkan berat badan sekaligus memangkas lemak. Padahal, cara itu akan menimbulkan hasil yang sebaliknya.

Kebiasaan skip makan, terutama sarapan, bisa meningkatkan risiko obesitas sampai 4,5 kali lipat. Tidak makan bisa memperlambat metabolisme dan memungkinkan seseorang makan berlebihan saat merasa kelaparan.

4. Makan dengan piring yang besar

Ternyata ukuran alat makan, seperti piring, dapat berpengaruh pada berat badan. Kebiasaan memakai piring besar membuat seseorang cenderung mengambil makan dalam porsi yang besar, karena terlihat lebih memuaskan.

Untuk mencegah makan berlebihan, disarankan untuk menggunakan piring yang lebih kecil. Sehingga, porsi makan yang diambil juga kecil dan tetap memuaskan.

5. Makan terlalu cepat

Untuk situasi tertentu, makan cepat mungkin diperlukan. Namun, hal ini bukan untuk dijadikan kebiasaan.

Dikutip dari Orlando Health, otak memerlukan waktu setidaknya 20 menit untuk mencerna pesan yang mengatakan bahwa perut sudah kenyang.

Saat makan terlalu cepat, membuat sinyal ini kacau dan makan bisa berlebihan. Sebaiknya, kurangi kecepatan makan dan menikmati makanan sambil otak menangkap sinyal kenyang dari perut.

6. Tidak cukup makan protein atau serat

Makronutrien seperti serat dan protein membuat perut kenyang lebih lama. Jadi, jika tidak cukup mengkonsumsinya, seseorang mungkin merasa lebih sering lapar.

Baik protein maupun serat membutuhkan waktu lebih lama untuk melewati sistem pencernaan, dan energi yang dikandungnya diserap lebih lambat. Artinya, seseorang akan tetap berenergi lebih lama setelah makan.

7. Terlalu banyak kondimen

Beberapa menu makanan memang akan terasa lebih nikmat dengan banyak kondimen, seperti saus sambal, kecap, saus salad, dan lainnya. Namun, satu sendok kondimen saja dapat menaikkan kalori pada suatu makanan.

Untuk mencegahnya, disarankan untuk menggunakan lebih sedikit kondimen agar konsumsi kalori tidak berlebihan dan perut tidak semakin buncit.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Sederet Kebiasaan yang Bikin Diet Gagal, Salah Satunya Jarang Jalan Kaki

Jakarta

Diet memang bukan hal yang mudah untuk dijalani. Terkadang, diet yang sudah dimulai dengan susah payah bisa berujung gagal.

Ada banyak cara atau metode diet yang populer di masyarakat. Namun, jika tidak konsisten, hasilnya akan sulit untuk didapatkan. Salah satu penyebabnya adalah beberapa kebiasaan yang bikin diet gagal.

Berikut beberapa kegiatan yang tidak berhubungan dengan berat badan tetapi bisa membuat diet gagal:


1. Jarang terpapar sinar matahari

Penelitian menunjukkan terpapar sinar matahari langsung saat pagi dapat menurunkan risiko kenaikan berat badan, terlepas dari makanan yang dikonsumsi.

Para peneliti berteori bahwa sinar matahari pagi membantu menyinkronkan metabolisme, sehingga tubuh dapat membakar lemak lebih efisien.

2. Langsung minum kopi saat bangun tidur

Beberapa orang menjadikan kopi sebagai minuman pertama saat pagi. Padahal, yang dibutuhkan tubuh di pagi hari untuk membantu menurunkan berat badan adalah air putih.

Setelah itu, baru dianjurkan minum kopi. Dengan begitu, seseorang bisa merasa lebih kenyang dan tidak akan mengkonsumsi kalori yang berlebih saat sarapan.

3. Skip makan protein

Jika sedang berusaha menurunkan berat badan, mengkonsumsi protein di setiap waktu makan adalah suatu keharusan. Nutrisi sangat mengenyangkan, sehingga dapat menghindari ngemil di sela waktu makan.

Selain itu, protein juga terbukti dapat meningkatkan massa otot yang meningkatkan metabolisme dan meningkatkan pembakaran kalori setelah makan hingga 35 persen.

4. Menghindari konsumsi susu

Kalsium pada susu berperan penting dalam mengatur cara tubuh memetabolisme makanan. Selain itu, diet yang kaya kalsium juga dapat membantu membakar lemak lebih banyak.

5. Jarang jalan kaki

Rata-rata manusia menghabiskan waktu 67 jam dalam seminggu untuk duduk. Sementara itu, manusia hanya menghabiskan tujuh jam dari setiap 24 jam untuk bergerak.

Ditambah dengan pekerjaan yang sangat tidak banyak bergerak, membakar 100 kalori lebih sedikit per hari dibandingkan 50 tahun yang lalu. Untuk membantu menurunkan berat badan, cobalah rutin untuk berjalan kaki.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal American Society of Nephrology, berjalan kaki selama dua menit setiap jam dapat mengimbangi efek dari terlalu banyak duduk.

6. Tidak tidur cukup awal

Menurut sebuah studi, tidur selama delapan setengah jam setiap malam dapat mengurangi keinginan untuk makan junk food hingga 62 persen. Bahkan cara ini dapat mengurangi nafsu makan secara keseluruhan hingga 14 persen.

Peneliti Mayo Clinic mencatat temuan serupa. Dalam studi tersebut, orang dewasa yang tidur 1 jam 20 menit lebih awal dapat mengontrol konsumsi kalori per harinya.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Sengaja Skip Sahur Biar Cepat Kurus? Bisa Begini Efeknya Kalau Keseringan


Jakarta

Sahur menjadi waktu makan yang penting saat puasa agar tubuh bisa tetap berenergi di siang hari. Tapi ada juga loh yang sengaja skip sahur biar cepat kurus.

Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno SpPD-KGEH mengatakan jika seseorang tidak makan sahur, terutama setelah makan malam terakhir pada pukul 21.00 WIB, maka tubuh akan mengalami waktu puasa yang terlalu panjang.

Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan karena lambung dibiarkan kosong terlalu lama. Jika takut gemuk saat puasa, disarankan memilih makanan yang tidak terlalu tinggi kalori.


“Sebenarnya kalau kita sahurnya terlalu manis pun, sebentar aja kita udah lapar, karena gula itu akan cepat diserap oleh tubuh,” ucap dr Aru kepada detikcom, Senin (17/3/2025).

Terpisah, penyakit dalam dr Rudy Kurniawan, SpPD mengatakan tubuh akan lebih mudah dehidrasi jika melewatkan makan sahur. Ia menambahkan bahwa perut kosong yang lebih lama juga dapat meningkatkan produksi asam lambung. Orang-orang yang memiliki masalah maag atau GERD kondisinya mungkin akan lebih buruk jika sedang kambuh.

“Melewatkan sahur dapat menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah), lemas, sulit berkonsentrasi, serta dehidrasi, terutama jika aktivitas fisik tetap tinggi,” kata dr Rudy.

Untuk itu agar tubuh tetap sehat dan bertenaga selama puasa, dianjurkan tidak melewatkan makan sahur. Pilihan menu makan saat sahur juga tak kalah penting agar tidak lemas di siang hari.

Makanan sahur terbaik mencakup sumber protein, karbohidrat kompleks, dan sayuran, buah-buahan, atau kacang-kacangan.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied