Category Archives: Diet

Kenapa Selalu Lapar Saat Hujan? Penjelasan Ilmiahnya Ada di Sini


Jakarta

Sering merasa lapar saat cuaca dingin, mendung, atau hujan? Banyak kok yang mengalami, dan ternyata kecenderungan ini memang bisa dijelaskan secara ilmiah.

Salah satu penjelasan di balik rasa lapar saat hujan adalah bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk menghangatkan diri di tengah cuaca dingin. Namun demikian, tidak banyak penelitian yang cukup valid untuk mengkonfirmasi adanya pengaruh intake kalori secara keseluruhan.

“Sebenarnya tidak sedingin itu di luar, jadi kita tidak benar-benar butuh ekstra kalori ataupun makanan meski mungkin lagi hujan,” kata nutrisionis Susie Burrell, dalam sebuah tulisannya di news.com.au.


Kemungkinan lain yang bisa menjelaskan rasa lapar saat hujan adalah perubahan hormonal yang terjadi di dalam tubuh. Sebuah penelitian tahun 2019 di jurnal Nutrition and Metabolism menyebut hormon leptin yang memicu rasa lapar mengalami peningkatan pada temperatur rendah.

Lagi-lagi, tidak ada kesimpulan yang bulat terkait penjelasan ini. Penelitian lain di jurnal Frontiers in Neuroscience menjelaskan bahwa hormon leptin dan ghrelin memang berfluktuasi. Namun tidak ada bukti kuat bahwa leptin meningkat di musim dingin, dan ghrelin berkurang.

Bri Bell, seorang nutrisionis di Toronto, berpendapat bahwa kemungkinan memang ada sedikit peningkatan kebutuhan energi saat cuaca dingin. Bisa juga, memang terjadi peningkatan suhu tubuh setelah makan.

“Proses makan dan mencerna makanan bisa benar-benar meningkatkan temperatur tubuh kita sedikit, jadi wajar kalau tubuh memberi sinyal untuk makan lebih banyak agar tetap hangat,” katanya, dikutip dari Eatingwell.

(up/up)



Sumber : health.detik.com

Nggak Cuma Langsing, Diet ala Ahli Gizi Ini Juga Bisa Bikin Panjang Umur!


Jakarta

Bukan cuma membantu penurunan berat badan dan mencegah obesitas, diet yang tepat juga bisa meningkatkan potensi hidup panjang umur. Sebab dengan pola makan yang tepat, risiko penyakit kronis yang melemahkan fisik seseorang di usia lanjut bisa ditekan.

Namun sebagaimana dijelaskan oleh ahli gizi dan epidemiolog, Frank Hu, diet yang tepat idealnya tidak bersifat kaku. Artinya agar berlangsung konsisten dan hasilnya optimal, diet seharusnya tidak bersifat ‘menyiksa’. Dengan begitu, orang yang menjalani tetap bisa mengkonsumsi makanan utuh yang disukai dengan pola makan sehat yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Pada dasarnya menurut Hu, diet yang tepat umumnya menekankan banyaknya asupan makanan utuh dan makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Bersamaan dengan itu, idealnya asupan makanan olahan, makanan ringan, dan minuman bersoda dikurangi.


“Itulah cara untuk benar-benar meningkatkan kenikmatan mereka dan juga kepatuhan jangka panjang terhadap pola makan,” ungkap Hu dikutip dari lama Harvard School of Public Health, Selasa (16/1/2024). Seraya ia menegaskan, agar efek diet berlangsung optimal, penting untuk seseorang menjalani program dietnya secara fleksibel sembari tetap menikmati pola makan yang sehat.

Lantas biar program diet efektif menurunkan berat badan sekaligus menambah potensi hidup panjang umur, apa saja yang harus diterapkan? Begini penjelasan Hu lebih lanjut dikutip dari CNBC:

1. Perbanyak Makanan Utuh, Kurangi Makanan Instan

“Pertama-tama, fokuslah pada makanan utuh dan minimal olahan, terutama makanan nabati,” kata Hu. Sembari ia menyarankan, perbanyak asupan makanan nabati seperti buah, sayur, biji dan kacang-kacangan dalam menu makan sehari-hari.

“Pola pola makan tersebut telah terbukti mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, beberapa jenis kanker, dan juga risiko demensia. (Penyakit) itu adalah penyebab utama kematian. Itulah sebabnya pola makan sehat tersebut terbukti mengurangi risiko kematian dini dan memperpanjang harapan hidup,” sambungnya.

Seiring itu, sebuah studi yang meneliti kondisi kesehatan lebih dari 11 ribu orang dewasa dalam rentang waktu 19 tahun menemukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi makanan olahan 31 persen lebih berisiko mengalami penyakit penyebab kematian.

2. Jalani Diet Tanpa Tersiksa!

Banyak orang beranggapan, diet yang berhasil pasti berlangsung menyiksa lantaran secara ketat membatasi asupan makanan-makanan lezat yang tidak menyehatkan. Padahal nyatanya menurut Hu, agar efeknya optimal, proses diet seharusnya berjalan sembari dinikmati, disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

“Tidak ada pola makan kaku yang harus diikuti setiap orang agar bisa hidup lebih lama [dan] lebih sehat. Saya pikir ada pola makan yang berbeda, dan orang dapat membuat pola makan mereka sendiri,” tutur Hu.

“Itulah cara untuk benar-benar meningkatkan kenikmatan dan juga kepatuhan jangka panjang terhadap pola makan. Penting untuk menjadi lebih fleksibel dan menikmati pola makan sehat,” pungkasnya.

NEXT: Makan sambil ‘bergaul’

3. Makan Sambil ‘Bergaul’

Sudah banyak yang mengetahui, beberapa kunci di balik hidup panjang umur adalah aktivitas fisik, pengelolaan stres, serta pola makan yang baik. Namun sebenarnya di samping itu, hubungan sosial yang terjalin baik juga bisa meningkatkan harapan hidup seseorang.

Menurut Hu, seseorang bisa menjalani momen makan sehatnya sembari bergaul dan menjalin relasi baik dengan orang-orang terdekat. Sebab dengan memprioritaskan waktu makan sebagai momen berkumpul dan bersosialisasi, seseorang dapat menggabungkan dua aktivitas yang berkaitan dengan potensi hidup panjang umur.

“Hubungan antara makanan dan hubungan sosial sangatlah alami, karena makanan memang menyatukan manusia. Makan makanan sehat bersama-sama, tidak hanya menyehatkan tubuh kita, tapi juga menyehatkan jiwa kita,” pungkas Hu.

(vyp/kna)



Sumber : health.detik.com

5 Kesalahan yang Paling Sering Bikin BB Susah Turun saat Diet


Jakarta

Memiliki badan ramping dan sehat merupakan impian banyak orang. Tak sedikit yang mencoba berbagai macam metode diet untuk mendapatkan berat badan ideal.

Namun, tak jarang kesalahan-kesalahan berikut ini dilakukan sehingga membuat diet gagal. Alih-alih berat badan ideal tercapai, berat badan malah terus naik bahkan dibarengi risiko gangguan kesehatan tertentu Berikut ini adalah beberapa kesalahan diet yang harus dihindari dikutip dari Healthline:

Makan Terlalu Banyak atau Sedikit Kalori

Kalori defisit memang diperlukan untuk membantu penurunan berat badan. Pada kondisi ini, seseorang harus membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.


Selama bertahun-tahun, banyak yang percaya bahwa mengurangi 3.500 kalori setiap minggunya per minggu dapat menurunkan berat badan hingga 0,45 kg. Rupanya sebuah riset terbaru menunjukkan bahwa kalori defisit yang dibutuhkan bisa berbeda dari setiap orang.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan, responden secara signifikan melebih-lebihkan atau meremehkan jumlah kalori dalam makanan. Sebagian orang juga mengonsumsi makanan yang sehat, namun tinggi kalori misalnya seperti kacang-kacangan dan ikan. Mengonsumsi makanan dengan porsi sedang adalah kuncinya.

Dalam sebuah studi lain, terlalu banyak mengurangi kalori dapat menyebabkan hilangnya massa otot dan memperlambat metabolisme secara signifikan.

Olahraga Terlalu Berat atau Ringan

Selama proses diet, seseorang pasti akan kehilangan lemak dan juga massa otot walaupun jumlahnya bisa berbeda setiap orang. Jika seseorang diet tanpa olahraga, kemungkinan besar orang tersebut akan mengalami penurunan massa otot dan laju metabolisme.

Olahraga sangat baik untuk membantu proses diet yang lebih sehat, namun olahraga yang berlebihan juga dapat menimbulkan masalah. Penelitian mengungkapkan olahraga berlebihan tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang dan menyebabkan stres.

Kondisi ini dapat berdampak negatif pada hormon endokrin yang membantu mengatur fungsi seluruh tubuh.

Salah Pilih Makanan Rendah Lemak

Tak jarang seseorang akan memilih produk-produk makanan sehat rendah lemak untuk membantu proses diet. Namun, dalam beberapa kasus kondisi ini dapat memberi efek sebaliknya.

Banyak produk mengandung lebih tinggi gula untuk meningkatkan rasanya, misalnya seperti yogurt rendah lemak dengan rasa.

Produk rendah lemak memiliki kecenderungan membuat seseorang lebih sering lapar. Kondisi ini membuat keinginan makan lebih besar dan membuat konsumsi menjadi lebih tinggi.

Daripada mengonsumsi makanan rendah lemak, cobalah kombinasi makanan bergizi dan makanan yang diproses secara minimal. Pilihlah buah-buahan dan sayur karena keduanya secara alami rendah lemak namun tinggi nutrisi.

Kurang Makan Protein

Mengonsumsi cukup protein sangat penting untuk proses penurunan berat badan yang lebih sehat. Berdasarkan penelitian, protein sudah terbukti membantu proses diet.

Beberapa manfaat protein untuk diet antara lain mengurangi nafsu makan, meningkatkan perasaan kenyang, mempertahankan laju metabolisme, dan melindungi massa otot selama proses penurunan berat badan.

Coba konsumsi lebih banyak makanan tinggi protein selama diet. Beberapa pilihan menu yang bisa dicoba seperti daging, susu, kacang-kacangan, hingga quinoa juga bisa dijadikan sebagai sumber protein.

Minum Minuman Manis dengan Gula

Mengurangi konsumsi minuman tinggi gula menjadi salah satu langkah terbaik dalam proses diet. Namun, perlu diingat bahwa pilihan yang dianggap lebih sehat seperti jus buah belum tentu lebih baik.

Jus buah tanpa tambahan gula tetap bisa menyebabkan masalah kesehatan dan obesitas yang setara dengan efek minuman manis berpemanis jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan. Terlebih kalori cair cenderung tidak memengaruhi nafsu makan di otak sehingga akan lebih mudah kenyang.

(avk/vyp)



Sumber : health.detik.com

Kata Siapa ‘Skip’ Sarapan Bikin Turun BB? Justru Begini Faktanya Menurut Ahli Gizi


Jakarta

Banyak orang beranggapan, ‘skip’ sarapan pagi hari bisa membantu menurunkan berat badan. Padahal sebaliknya, asupan makan di pagi hari justru bisa membantu menjaga berat badan ideal. Seperti apa penjelasannya?

“Sarapan terbukti tidak hanya membantu Anda membuat pilihan makanan yang lebih baik sepanjang hari, tetapi juga mendukung metabolisme dan keseimbangan gula darah Anda. Kedua hal ini dapat membantu menurunkan berat badan,” kata ahli gizi, Nicola Shubrook, dikutip dari Express, Minggu (7/1/2024).

Namun Shubrook mengingatkan, pastikan ada asupan segelas besar air putih sebelum makan apa pun di pagi hari. Pasalnya, hal ini terbukti efektif membantu menurunkan berat badan seiring waktu.


Lantas biar berat badan bisa turun, makanan apa saja yang paling pas dikonsumsi pagi hari?

1. Makanan kaya akan protein

“Selalu makan dengan lemak atau protein yang baik untuk memastikan Anda merasa kenyang lebih lama dan dapat mengontrol gula darah dengan lebih baik,” kata Shubrook.

Banyak orang ‘craving’ makanan manis, bahkan sejak pagi hari. Shubrook mengingatkan, penting untuk memasukan protein ke menu sarapan agar gula darah terjaga, begitu juga berat badan. Pasalnya, asupan protein memberikan tubuh kontrol gula darah yang lebih stabil, rasa kenyang yang tahan lebih lama, sekaligus menurunkan hasrat untuk memakan makanan manis.

“Ketika Anda mengonsumsi protein, tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mengubahnya menjadi glukosa (darah) dibandingkan jika itu adalah karbohidrat sederhana, karbohidrat sudah menjadi bentuk gula,” tuturnya lebih lanjut.

2. Ngopi

Banyak orang merasa, produktivitas seharian tak bakal terdongkrak jika belum ada asupan kopi di pagi hari. Namun Shubrook menyarankan, sebaiknya makan sarapan dulu di pagi hari sebelum meminum kopi. Mengapa demikian?

“Minum kopi saat perut kosong di pagi hari dapat menyebabkan lonjakan kortisol, hormon stres, dan gula darah (glukosa), yang keduanya memengaruhi energi dan metabolisme Anda secara keseluruhan,” jelasnya.

Juga seiring itu, minum kopi hitam setelah sarapan membantu memperlambat produksi glukosa yang berarti menghasilkan lebih sedikit sel lemak.

NEXT: Makan dengan perlahan

Lihat Video: Mitos atau Fakta: Olahraga Efektif Ditandai dengan Banyak Keringat

[Gambas:Video 20detik]

3. Tak kalah penting: kunyah dengan benar!

Selain menu sarapan, yang juga tak kalah penting untuk diperhatikan adalah proses mengunyah. Pasalnya, mengunyah adalah langkah pertama dalam proses pencernaan. Proses mengunyah yang tidak berlangsung dengan baik akan membebani sistem pencernaan.

Bahkan lebih dari itu, orang yang terbiasa tidak mengunyah dengan baik cenderung makan dengan porsi berlebihan karena otak tidak punya waktu untuk menyadari bahwa perut sebenarnya sudah kenyang.

(vyp/up)



Sumber : health.detik.com

5 Cara Mengatasi Kolesterol Tinggi Usai Kalap Makan Daging di Malam Tahun Baru

Jakarta

Acara bakar-bakaran daging atau pesta barbeque di malam tahun baru bisa memicu kolesterol tinggi. Ada banyak cara mengatasi kolesterol tinggi agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan.

Memang, makan daging di malam tahun baru sah-sah saja. Hanya saja, suasana perayaan tahun baru sering membuat orang-orang ‘kalap’ dan mengonsumsi daging secara berlebihan.

Padahal, terlalu banyak mengonsumsi daging bisa membuat kadar kolesterol dalam tubuh meningkat. Jika kolesterol terlalu tinggi, maka dapat memicu sejumlah masalah kesehatan, mulai dari darah tinggi hingga serangan jantung.


Karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi kolesterol tinggi, khususnya bagi orang-orang yang kalap makan daging saat malam tahun baruan. Apa saja tipsnya?

Cara Mengatasi Kolesterol Tinggi

1. Batasi Asupan Lemak Jenuh

Salah satu cara mengatasi kolesterol tinggi usai kalap makan daging tentunya dengan membatasi konsumsi daging selama beberapa hari ke depan. Daging merah, seperti daging sapi dan kambing, merupakan makanan dengan kandungan lemak jenuh tinggi sehingga dapat memicu kenaikan kolesterol.

Karena itu, jika memang sudah kelewat kalap makan daging saat malam tahun baruan, maka sebisa mungkin batasi konsumsi daging untuk beberapa hari ke depan agar kolesterol dalam tubuh semakin tidak menjadi-jadi. Sebagai alternatif, bisa dengan mengonsumsi daging ikan yang kaya akan protein dan tentunya rendah lemak jenuh.

Selain daging, jauhi pula makanan lain yang bisa memicu kenaikan kolesterol, seperti kuning telur dan gorengan.

2. Ganti Minyak Goreng dengan Minyak Zaitun

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, lemak jenuh dapat memicu kenaikan kolesterol dalam tubuh. Salah satu sumber lemak jenuh yang sering dikonsumsi sehari-hari adalah minyak goreng.

Umumnya, minyak goreng memiliki kadar lemak jenuh yang sangat tinggi. Kandungan lemak inilah yang sebenarnya memberikan rasa pada masakan. Tapi di saat yang sama, lemak dalam minyak goreng juga bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) dalam tubuh.

Sebagai alternatif, gunakanlah minyak zaitun sebagai pengganti minyak untuk menggoreng. Selain rendah lemak, minyak zaitun juga kaya akan asam oleat, antioksidan, serta polifenol yang dapat membantu mengatasi peradangan dalam tubuh.

3. Konsumsi Makanan Berserat

Memperbanyak konsumsi makanan berserat juga menjadi salah satu cara untuk mengatasi kolesterol tinggi usai kalap makan daging. Serat dapat mengikat lemak pada proses pencernaan, sehingga mencegahnya diserap oleh tubuh. Hal ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL, sehingga mencegah kenaikan kolesterol.

Serat dapat dengan mudah diperoleh dengan mengonsumsi berbagai jenis buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, oatmeal, dan masih banyak lagi.

4. Setop Merokok

Merokok memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap kolesterol. Rokok, baik yang biasa maupun elektrik, memiliki kandungan nikotin dan zat-zat kimia lain yang bisa bisa menurunkan kadar kolesterol baik (high-density lipoprotein/HDL), serta meningkatkan kolesterol LDL dalam tubuh. Seiring waktu, hal tersebut bisa menyebabkan terjadinya peradangan dan penumpukan plak pada pembuluh darah, yang berujung pada kondisi serius seperti serangan jantung atau stroke.

5. Berolahraga

Selain untuk menurunkan berat badan, berolahraga juga bermanfaat untuk mengendalikan kadar kolesterol dalam tubuh. Dikutip dari laman Healthline, olahraga dapat membantu meningkatkan kadar kolesterol HDL, yang mana sangat dibutuhkan tubuh untuk mencegah terjadinya penyempitan pada pembuluh darah.

Berolahraga pun tidak perlu dengan melakukan latihan yang berat. Cukup dengan berolahraga ringan 30 menit sehari, lima kali dalam seminggu, atau aerobik intens 20 menit sehari, tiga kali seminggu, sudah memberikan dampak yang signifikan dalam menurunkan kolesterol LDL dalam tubuh.

Simak Video ‘Mitos atau Fakta: Nutrisi Sayur Hilang Bila Dipanaskan’:

[Gambas:Video 20detik]

(up/up)



Sumber : health.detik.com

6 Minuman buat Turunkan Kolesterol Secara Alami, Cocok buat Hidangan Sarapan!


Jakarta

Kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti stroke atau serangan jantung. Tak heran, banyak orang mencari-cari cara untuk menurunkan kadar kolesterol secara alami dalam tubuh.

Tidak hanya dengan beberapa jenis makanan, sejumllah minuman tertentu dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dengan menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL). Lantas, minuman apa saja sih yang dapat membantu mengontrol kadar kolesterol?

Dikutip dari Medical News Today, berikut ini adalah 6 minuman yang membantu menurunkan kolesterol dan cocok untuk sarapan.


1. Teh hijau

Teh hijau mengandung katekin dan senyawa antioksidan lain yang dapat membantu menurunkan kadar LDL dan kolesterol total.

Para peneliti dalam studi pada 2020 meneliti efek epigallocatechin gallate (EGCG), antioksidan lain yang bermanfaat dalam teh hijau, pada model manusia, hewan, dan in vitro (di luar organisme hidup).

Pada model manusia, para peneliti mengaitkan konsumsi teh hijau yang lebih tinggi dengan kadar kolesterol LDL yang lebih rendah. Pada model hewan, EGCG menurunkan tingkat konsentrasi enzim tertentu dan menurunkan kadar kolesterol LDL.

2. Minuman kedelai

Kedelai mengandung lemak jenuh yang. Mengganti lemak jenuh dengan produk kedelai dapat membantu mengurangi atau mengelola kadar kolesterol.

Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan konsumsi 25 gram protein kedelai per hari sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung.

Selain itu, lebih baik mengonsumsi kedelai dalam bentuk utuh dan diproses secara minimal dengan sedikit atau tanpa tambahan gula, garam, dan lemak.

3. Minuman oat

Oat mengandung beta-glukan, yang menciptakan zat seperti gel di dalam usus dan berinteraksi dengan garam empedu. Serat larut ini dapat menghambat penyerapan kolesterol dan membantu mengurangi kadar kolesterol.

Sebuah tinjauan 2018 menunjukkan bahwa minuman oat, seperti susu oat, dapat mengurangi kolesterol yang lebih konsisten daripada produk oat semi-padat atau padat. Segelas susu oat berukuran 250 mL dapat mengandung 1 g beta-glukan.

4. Jus tomat

Tomat kaya akan senyawa yang disebut likopen. Senyawa ini dapat meningkatkan kadar lipid dan mengurangi kolesterol LDL.

Penelitian menunjukkan bahwa mengolah tomat menjadi jus dapat meningkatkan kandungan likopennya. Jus tomat juga kaya akan serat dan niasin yang dapat menurunkan kolesterol.

Selain itu, sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa jus tomat tawar membantu mengurangi kadar serum kolesterol LDL pada 260 orang dewasa di Jepang dalam setahun.

5. Smoothies buah beri

Buah beri kaya akan antioksidan dan serat yang dapat mengurangi kadar kolesterol.

Secara khusus, antosianin, agen antioksidan dalam buah beri, dapat membantu memperbaiki kadar kolesterol. Buah beri juga rendah kalori dan lemak.

Untuk membuatnya, blender dua genggam (sekitar 80 gram) buah beri dengan 1/2 cangkir susu rendah lemak atau yogurt dan 1/2 cangkir air dingin.

Contoh buah beri meliputi:

  • stroberi
  • blueberry
  • blackberry
  • raspberry

6. Minuman kakao

Kakao adalah bahan utama dalam cokelat hitam. Kakao mengandung antioksidan yang disebut flavanol yang dapat memperbaiki kadar kolesterol.

Menurut ulasan tahun 2022, produk kakao dapat mengurangi LDL dan kolesterol total, meskipun mungkin tidak secara signifikan.

Namun, minuman yang mengandung cokelat olahan dapat mengandung lemak jenuh yang tinggi. Oleh sebab itu, batasi minuman cokelat yang mengandung gula tambahan, garam, dan lemak.

(vyp/vyp)



Sumber : health.detik.com

Bikin Cepat Kurus, Ketahui Manfaat dan Bahaya Diet Air Putih

Jakarta

Diet air putih adalah metode diet yang dilakukan dengan hanya mengonsumsi air putih. Diet yang juga dikenal dengan nama “water fasting” ini belakangan sedang tren di kalangan masyarakat.

Orang yang menjalani diet air putih tidak mengonsumsi makanan dan minuman apapun selain air putih. Diet ini dipercaya ampuh untuk menurunkan berat badan. Lantas, apa saja manfaat diet air putih? Apakah diet ini dapat menimbulkan bahaya?

Sekilas tentang Diet Air Putih

Dilansir dari Medical News Today, diet air putih adalah sebuah periode ketika seseorang tidak mengkonsumsi makanan, sehingga hanya minum air putih saja. Pertanyaannya, apakah diet ini ampuh untuk menurunkan berat badan?


Mengutip dari Vinmec International Hospital, puasa/diet minum air putih dapat membantu menurunkan berat badan seseorang dengan cepat. Menurut sejumlah penelitian, seseorang yang hanya mengonsumsi air putih selama 24 jam mengalami penurunan berat badan sekitar 0,9 kg per hari.

Jadi, apabila diasumsikan, diet air putih dapat menurunkan berat badan seseorang hingga 6,3 kg dalam seminggu.

Manfaat Diet Air Putih

Dikutip dari Healthline, selain ampuh menurunkan berat badan, diet air putih juga memiliki berbagai manfaat lainnya, di antaranya:

  • Membantu menurunkan tekanan darah.
  • Menurunkan risiko sejumlah penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker.
  • Meningkatkan sensitivitas insulin dan leptin.
  • Memicu proses autophagy (saat tubuh memecah dan mendaur ulang bagian sel yang lama atau berbahaya).

Bahaya Diet Air Putih

Meski memiliki banyak manfaat, diet air putih juga berpotensi membahayakan tubuh apabila dilakukan terlalu lama tanpa adanya pengawasan dari dokter. Sebab, tubuh akan kekurangan karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan sumber gizi lain yang hanya bisa didapat melalui makanan.

Sejumlah bahaya yang bisa disebabkan oleh diet ini antara lain:

  • Dehidrasi
  • Kekurangan gizi
  • Hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah mendadak)
  • Penurunan berat badan yang tidak sehat

Bagaimana Cara Melakukan Diet Air Putih yang Aman?

Menurut Vinmec International Hospital, sejauh ini belum ada penelitian yang menjelaskan tentang aturan diet air putih secara tepat. Meski demikian, ada beberapa tahapan atau fase yang bisa dijadikan panduan sebelum melakukan diet ini.

1. Fase Pradiet

Jika baru pertama kali melakukan diet air putih, maka Anda harus mempersiapkan diri sejak 3-4 hari sebelumnya. Pada fase ini, Anda dapat makan dengan porsi kecil atau melakukan puasa beberapa jam dalam sehari.

2. Fase Diet (24-72 jam)

Saat periode diet berlangsung, Anda dianjurkan untuk minum 2-3 liter air putih per hari. Diet ini bisa dilakukan selama 24-72 jam (1-2 hari) serta tidak dianjurkan untuk melebihi jangka waktu tersebut.

Perlu diingat, hindari aktivitas yang menguras tenaga dan memerlukan fokus penuh saat sedang diet air putih. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya cedera atau kecelakaan.

3. Fase Pasca Diet

Selesai diet, Anda disarankan untuk mengkonsumsi jus atau makanan kecil untuk meningkatkan jumlah asupan gizi secara perlahan. Ini bertujuan untuk mencegah refeeding syndrome, yaitu kondisi fatal ketika tubuh mengalami perubahan cairan dan elektrolit.

Fase pasca diet ini normalnya berlangsung dalam sehari. Akan tetapi, jika Anda melakukan diet dengan durasi agak lama, maka waktu yang dibutuhkan tubuh untuk beradaptasi juga semakin lama.

Tips Diet Air Putih

Nah, bagi Anda yang ingin melakukan diet air putih, ada sejumlah tips yang perlu diperhatikan sebelum memulainya, yakni sebagai berikut:

  • Konsumsi makanan yang banyak dan bergizi sebelum diet air putih. Pastikan untuk memenuhi asupan protein dan karbohidrat dalam makanan.
  • Memilih waktu diet air putih yang tepat, misalnya saat sedang libur, bersantai di rumah, atau melakukan work from home (WFH).
  • Hindari diet air putih jika kondisi tubuh sedang tidak fit.
  • Hindari olahraga dan aktivitas lain yang terlalu berat.
  • Sebaiknya, lakukan puasa intermittent terlebih dahulu untuk mengatur jeda makan.

Itulah manfaat dan bahaya diet air putih untuk tubuh. Perlu diingat, diet ini tergolong berat, sehingga tidak dianjurkan bagi ibu hamil, ibu menyusui, lansia, dan orang yang mengidap penyakit tertentu seperti gagal ginjal, asam urat, maag, atau gangguan makan.

(elk/row)



Sumber : health.detik.com

5 Menu Sarapan Nggak Bikin Timbangan ke Kanan, Cocok Buat yang Sering Gagal Diet


Jakarta

Beberapa orang beranggapan, ‘skip’ sarapan pagi hari adalah cara untuk menurunkan berat badan. Namun sayangnya, cara ini belum tentu cocok untuk semua orang. Nyatanya bagi beberapa orang, sudah menahan-nahan lapar di pagi hari, berat badan masih saja tak kunjung turun.

“Salah satu kesalahan terbesar yang saya lihat di pagi hari sebenarnya adalah tidak makan apa pun. Tren diet ini membuat banyak orang mengabaikan pentingnya memulai hari dengan sarapan yang seimbang, terutama untuk menyeimbangkan gula darah dan hormon di awal hari. hari,” kata ahli gizi diet Ginger Hultin, dikutip dari Women’s Health, Rabu (20/12/2023).

Di samping itu, sebuah penelitian kecil yang diterbitkan pada 2018 di Journal of Dairy Science menemukan bahwa orang yang terbiasa mengonsumsi sarapan tinggi protein cenderung mengalami penurunan nafsu makan di siang hari dibandingkan dengan partisipan yang mengonsumsi lebih sedikit protein.


Lantas biar berat badan turun, makanan apa sih yang cocok dijadikan menu sarapan pagi hari?

1. Telur

Pakar diet Gabrielle Tafur menjelaskan, telur adalah pilihan bagus karena harganya murah dan bisa dimakan dengan berbagai cara. Juga karena kaya akan protein dan zat besi, telur cocok sekali dijadikan asupan sarapan pagi hari.

2. Pepaya

Yap! Buah manis satu ini juga cocok dijadikan menu sarapan pagi hari. Pasalnya menurut Tafur, pepaya mengandung enzim yang membantu proses pencernaan. Agar lebih variatif dan mengenyangkan, cobalah hidangkan pepaya bersamaan dengan yogurt.

3. Kiwi dan beri-berian

Sudah banyak yang mengetahui, buah kiwi dan beri-berian seperti stroberi dan blueberry kaya akan vitamin C yang baik untuk tubuh. Walhasil, tepat sekali jika buah-buahan ini dijadikan teman hidangan pagi hari. Agar lebih mengenyangkan, buah-buahan ini juga bisa disantap bersamaan dengan yogurt.

“Kiwi adalah buah yang diremehkan. Satu hingga dua buah bisa memberi Anda vitamin C yang cukup untuk sehari,” jelas Tafur.

4. Kopi hitam

Bagi beberapa orang, hari tak bakal berjalan komplit jika tidak diawali dengan secangkir kopi panas di pagi hari. Memang, asupan kafein bisa membuat seseorang lebih melek, sehingga konsentrasi untuk bekerja produktif pun lebih terjaga.

Di samping itu, kopi hitam juga bisa membuat rasa kenyang bertahan lama. Walhasil, orang yang meminum kopi di pagi hari cenderung tidak cepat lapar di siang hari. Namun ingat, pastikan minuman kopi ini tidak mengandung banyak gula ya!

5. Teh hijau

Jika kopi hitam dirasa terlalu berat untuk hidangan pagi hari, misalnya karena bikin nggak nyaman di perut, minuman teh hijau bisa menjadi alternatif. Pasalnya, teh hijau kaya akan kandungan antioksidan yang juga baik buat tubuh.

“Saya menggunakan teh hijau sebagai bahan dasar smoothie saya sebagai alternatif jus buah untuk memberikan tambahan rasa,” kata Tafur.

(vyp/kna)



Sumber : health.detik.com

Riset Ungkap Diet Intermittent Fasting Tak Cuma Pangkas BB, Sedahsyat Ini Efeknya


Jakarta

Metode diet ‘intermittent fasting’ diyakini banyak orang efektif menurunkan berat badan. Melalui metode ini, seseorang membatasi durasi waktu makannya dalam sehari. Dengan begitu, batas waktu makan seseorang menjadi lebih pendek, asupan makan pun mungkin menjadi lebih sedikit.

Misalnya dalam sehari, seseorang hanya boleh makan dalam periode waktu 8 jam, seperti pukul 10 pagi hingga 6 sore. Kemudian berlanjut pada 16 jam lainnya, ia berhenti mengkonsumsi makanan apa pun kecuali minuman nol kalori seperti air putih.

Rupanya bukan hanya efektif menurunkan berat badan, peneliti baru-baru ini menemukan bahwa metode diet intermittent fasting juga bisa berdampak buat pencernaan dan aktivitas otak. Seperti apa?


Para peneliti di Institut Manajemen Kesehatan di Beijing menemukan bahwa pembatasan energi intermiten (IER) dapat menyebabkan perubahan drastis pada bakteri usus dan aktivitas otak. Temuan tersebut dilaporkan oleh South West News Service. Menurutnya, peserta penelitian yang menerapkan intermittent fasting ini mengalami penurunan aktivitas wilayah otak yang terlibat dalam pengaturan nafsu makan dan kecanduan.

“(Peserta penelitian yang menerapkan intermittent fasting) mengalami penurunan aktivitas wilayah otak yang terlibat dalam pengaturan nafsu makan dan kecanduan,” ungkap penelitian tersebut dikutip dari New York Post, Kamis (21/12/2023).

“(Juga terdapat) peningkatan jumlah bakteri usus tertentu yang dapat membantu perhatian, penghambatan motorik, emosi dan pembelajaran,” imbuhnya.

Penelitian tersebut dilakukan dengan mempelajari sampel tinja dari 25 pria dan wanita yang menjalani diet intermittent fasting. Peserta pertama-tama menjalani ‘fase puasa dengan kontrol tinggi’ selama 32 hari. Selama periode puasa tersebut, mereka mengonsumsi makanan yang dirancang ahli gizi dan dan telah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh masing-masing peserta.

“Di sini kami menunjukkan bahwa pola makan IER mengubah poros mikrobioma otak-usus manusia. Perubahan yang diamati pada mikrobioma usus dan aktivitas di wilayah otak lainnya selama dan setelah penurunan berat badan sangat dinamis dan seiring berjalannya waktu,” kata dr Qiang Zeng.

Kemudian sebagaimana diterbitkan dalam Frontiers in Cellular and Infection Microbiology, penelitian ini juga menemukan bahwa metode penurunan berat badan intermittent fasting dapat membantu mengurangi masalah terkait obesitas seperti hipertensi, hiperlipidemia, dan disfungsi hati.

“Mikrobioma usus yang sehat dan seimbang sangat penting untuk homeostasis energi dan menjaga berat badan normal,” beber Dr Yongli Li, juga dari Departemen Manajemen Kesehatan.

(vyp/naf)



Sumber : health.detik.com

Nggak Perlu Obat Pelangsing, 9 Cara Ini Terbukti Ampuh Hempaskan Perut Buncit

Jakarta

Banyak orang mendambakan berat badan ideal dan perut yang ramping. Tak heran, timbunan lemak di perut memang seringkali bikin nggak pede dan serba nggak nyaman saat beraktivitas.

Nyatanya, upaya menurunkan berat badan tak selalu harus dengan mengkonsumsi obat diet. Ada sejumlah cara simpel dan efektif yang bisa dicoba untuk menurunkan berat badan sekaligus memangkas timbunan lemak di perut.

Efektif dan ada penelitiannya, berikut adalah 9 cara alami untuk menurunkan berat badan dan menghempaskan lemak di perut:


1. Puasa intermiten

Intermitten fasting (IF) adalah metode diet dengan berpuasa. Artinya dengan metode ini, seseorang membatasi waktu makan dalam sehari, misalnya terhitung selama 8 jam sejak pukul 10 pagi hingga 6 sore.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten jangka pendek hingga 26 minggu sama efektifnya untuk menurunkan berat badan seperti mengikuti diet rendah kalori setiap hari.

Metode puasa intermiten yang paling umum adalah sebagai berikut:

  • Alternate Day Fasting (ADF): berpuasa setiap dua hari sekali dan makan makanan biasa pada hari-hari tidak berpuasa. Versi ini dapat dimodifikasikan dengan makan hanya 25 hingga 30 persen dari kebutuhan energi tubuh pada hari puasa.
  • Diet 5:2 : Berpuasa selama 2 hari dalam seminggu. Pada hari-hari puasa, makanlah 500 hingga 600 kalori
  • Metode 16/8: Berpuasa selama 16 jam dan makan hanya selama 8 jam.

Untuk sebagian besar orang, jendela waktu 8 jam ini bisa dimulai sekitar pukul 12 siang hingga pukul 8 malam. Studi tentang metode ini menemukan bahwa makan dalam periode terbatas membuat peserta mengonsumsi lebih sedikit kalori dan mengurangi berat badan.

Penting untuk mengadopsi pola makan sehat pada hari-hari tanpa puasa dan menghindari makan berlebihan.

2. Memantau pola makan dan olahraga

Jika seseorang ingin menurunkan berat badan, penting untuk menyadari apa yang mereka makan dan minum setiap hari. Salah satu cara untuk melakukannya adalah mencatatnya dalam jurnal atau menggunakan pelacak makanan online.

Penelitian menunjukkan bahwa memantau diet dan olahraga dapat membantu dalam penurunan berat badan karena hal ini mendorong perubahan perilaku dan meningkatkan motivasi.

Selain itu, suatu studi juga menemukan bahwa pencatatan aktivitas fisik secara konsisten membantu dalam penurunan berat badan.

3. Mindful Eating

Dengan makan penuh perhatian (mindful eating), seseorang memperhatikan cara dan tempat di mana mereka makan. Praktik ini dapat membantu orang menikmati makanan yang mereka konsumsi dan dapat membantu dalam mendukung penurunan berat badan.

Kebanyakan orang menjalani kehidupan yang sibuk, seperti makan sambil bekerja atau sambil menonton TV. Akibatnya, banyak orang hampir tidak menyadari makanan yang mereka konsumsi.

Berikut adalah beberapa cara untuk makan dengan penuh perhatian:

  • Makan sambil duduk di meja makan
  • Hindari distraksi saat makan
  • Makan secara perlahan
  • Memilih menu makanan dengan pertimbangan

4. Mengonsumsi protein saat makan

Protein dapat mengatur hormon-hormon nafsu makan untuk membantu seseorang merasa kenyang. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan hormon lapar ghrelin dan peningkatan hormon kenyang seperti peptide YY, GLP-1, dan kolesistokinin.

Penelitian pada orang dewasa muda juga menunjukkan bahwa efek hormon dari mengonsumsi sarapan tinggi protein dapat bertahan selama beberapa jam.

Pilihan baik untuk sarapan tinggi protein meliputi telur, oatmeal, mentega kacang dan biji-bijian, bubur quinoa, sarden, dan puding biji chia.

5. Memangkas konsumsi gula dan karbohidrat olahan

Gula dan karbohidrat olahan adalah jenis makanan yang dicerna dan diubah menjadi glukosa dengan cepat. Kelebihan glukosa masuk ke dalam darah dan memicu hormon insulin yang mendorong penyimpanan lemak di jaringan adiposa. Hal ini menyebabkan penambahan berat badan.

Gantilah makanan yang sangat diproses dan tinggi gula dengan pilihan yang lebih kaya nutrisi. Pilihan penggantian makanan yang baik meliputi:

  • Beras, roti, dan pasta dari biji-bijian utuh sebagai pengganti versi putihnya.
  • Buah, kacang, dan biji-bijian sebagai pengganti camilan tinggi gula.
  • Teh herbal dan air infus buah sebagai pengganti minuman bersoda tinggi gula.
  • Smoothie dengan air atau susu sebagai pengganti jus buah.

6. Mengonsumsi banyak serat

Mengonsumsi banyak serat dapat meningkatkan rasa kenyang sehingga dapat membantu dalam penurunan berat badan.

Makanan kaya serat meliputi buah dan sayuran, kacang-kacangan, serta biji-bijian.

7. Menyeimbangkan bakteri usus

Usus menampung sejumlah besar dan beragam mikroorganisme, termasuk sekitar 39 triliun bakteri.

Setiap individu memiliki jenis dan jumlah bakteri yang berbeda dalam usus mereka. Beberapa jenis bakteri dapat menyebabkan penumpukan lemak dan penambahan berat badan. Sedangkan jenis lainnya bersifat baik sehingga dapat melancarkan pencernaan.

Beberapa makanan yang dapat meningkatkan jumlah bakteri usus baik termasuk sayuran, makanan fermentasi, dan makanan prebiotik.

8. Tidur malam yang berkualitas

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa tidur kurang dari 5-6 jam per malam berkaitan dengan peningkatan kejadian obesitas. Ada beberapa alasan di balik temuan ini.

Penelitian menemukan bahwa tidur yang tidak mencukupi atau berkualitas buruk dapat memperlambat proses di mana tubuh mengubah kalori menjadi energi, yang disebut metabolisme. Ketika metabolisme kurang efektif, tubuh dapat menyimpan energi yang tidak digunakan sebagai lemak.

Selain itu, tidur yang buruk dapat mempromosikan resistensi insulin dan meningkatkan kadar kortisol, yang juga mempromosikan penyimpanan lemak.

Beberapa lama seseorang tidur juga mempengaruhi regulasi hormon pengontrol nafsu makan, yakni leptin dan ghrelin.

9. Mengelola stres

Stres memicu pelepasan hormon seperti adrenalin dan kortisol. Ketika orang berada di bawah tekanan konstan, kortisol dapat berada di aliran darah lebih lama sehingga meningkatkan nafsu makan. Walhasil, seseorang akan makan lebih banyak.

Studi menemukan bahwa menerapkan program manajemen stres selama 8 minggu bersamaan dengan diet rendah kalori menghasilkan penurunan yang signifikan dalam indeks massa tubuh (BMI) anak-anak dan remaja yang kelebihan berat badan atau mengalami obesitas.

Beberapa metode untuk mengelola stres meliputi:

  • Yoga, meditasi, atau tai chi
  • Teknik pernapasan dan relaksasi
  • Menghabiskan waktu di luar rumah, seperti berjalan kaki sore atau berkebun.

(vyp/vyp)



Sumber : health.detik.com