Tag Archives: bacon

5 Kesalahan saat Sarapan yang Tak Disadari Bikin Gampang Gemuk

Jakarta

Sarapan sering disebut sebagai waktu makan paling penting dalam sehari. Hal ini mungkin ada benarnya, karena sarapan memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan sepanjang hari.

Mengonsumsi makanan yang tepat saat sarapan dapat membantu menurunkan berat badan. Sebaliknya, menu yang buruk atau kebiasaan sarapan yang tidak sehat bisa menghambat diet.

Dikutip dari The Sun, berikut kesalahan saat sarapan yang bisa menyabotase penurunan berat badan.


1.⁠ ⁠Berlebihan Mengonsumsi Kalori Kosong

Mengonsumsi makanan atau minuman berkalori, terutama yang mengandung kalori kosong, juga dapat mengganggu program diet. Ahli fisiologi dan gizi olahraga dr Mayur Ranchordas mengungkapkan makanan-makanan tersebut dapat membuat seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori sepanjang hari, sehingga meningkatkan risiko penambahan berat badan.

“Jika Anda minum latte atau cappuccino penuh lemak dengan muffin, Anda mungkin berpikir ‘Saya hanya minum kopi dan muffin untuk sarapan’. Tapi itu kalori tinggi, dan tidak ada nilai gizinya. Itu sama dengan 700-800 kalori saat sarapan,” ungkapnya.

“Jika Anda kemudian makan sandwich ayam dan bacon saat makan siang, Anda bisa melebihi asupan kalori harian Anda sebelum makan malam,” sambung Ranchordas

2.⁠ ⁠Tidak Mengonsumsi Cukup Protein dan Lemak Sehat

Sarapan yang sehat mengandung tiga komponen utama, yaitu protein, lemak, dan karbohidrat. Sayangnya, banyak menu sarapan yang gagal menyertakan ketiganya, sehingga membuat seseorang cepat merasa lapar dan makan berlebihan.

“Aturan umum bagi para atlet adalah apakah makanan tersebut memberi Anda lemak sehat, protein yang baik, mineral dan vitamin, serta karbohidrat dalam jumlah sedang? Jika jawabannya ya, 9/10 mungkin itu makanan sehat,” kata Ranchordas.

3.⁠ ⁠Mengonsumsi Gorengan Berminyak

Mengonsumsi gorengan saat sarapan juga menjadi salah satu kesalahan yang bisa menyabotase penurunan berat badan. Hobson mengatakan gorengan cenderung mengandung banyak lemak jenuh dan kalori, sehingga membuat tubuh merasa lesu.

Tak hanya itu, mengonsumsi gorengan secara berlebihan juga dikaitkan dengan risiko kanker usus.

“Jumlah yang lebih kecil tidak apa-apa. Namun, ada banyak kaitan antara daging olahan dan kanker usus. Bacon dan sosis, misalnya, juga penuh garam yang tidak baik untuk tekanan darah,” terangnya.

4.⁠ ⁠Makan Sambil Jalan

Rutinitas yang padat kerap memaksa banyak orang untuk sarapan sambil berangkat kerja atau beraktivitas. Namun, kebiasaan ini ternyata bisa memberikan dampak buruk terhadap pengelolaan berat badan.

“Ada kemungkinan Anda makan berlebihan jika tidak fokus pada makanan, dan jika terburu-buru, Anda berisiko mengalami gangguan pencernaan,” kata Hobson.

Setiap orang memiliki waktu sarapan idealnya masing-masing. Beberapa orang mungkin sarapan sesaat setelah bangun tidur, sementara yang lain memilih menunggu 30 menit sampai satu jam setelah bangun tidur untuk sarapan.

Hal itu sah-sah saja. Namun Hobson mengingatkan agar tidak menunggu sampai benar-benar merasa lapar untuk sarapan.

“Menunggu hingga Anda kelaparan dapat membuat Anda mencari sesuatu yang tidak sehat,” pungkasnya.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Cara Youtuber Mukbang Nikocado Avocado Sukses Turun BB 113 Kg

Jakarta

Penampilan baru bintang ‘mukbang’ di YouTube Nikocado Avocado kini membuat publik takjub. Pasalnya, pria bernama asli Nicholas Perry diam-diam menjalani diet hingga berat badannya turun 113 kg.

Dalam video berjudul “Two Steps Ahead”, dia menyebut telah melakukan eksperimen sosial dengan diam-diam menurunkan berat badannya. Dalam banyak video yang diunggah sebelumnya, terlihat Perry memiliki masalah obesitas yang sempat membuat penggemarnya khawatir.

Di video terakhirnya, pria kelahiran Ukraina Amerika itu mengklaim berat badannya mencapai 162 kg.


“Saya selalu-dua langkah lebih maju. Ini adalah eksperimen sosial terhebat sepanjang hidup saya,” tutur Perry yang dikutip dari TODAY.

Proses Penurunan Berat Badan

Proses penurunan berat badan Perry tidaklah mudah. Meski begitu, tidak dijelaskan pasti bagaimana cara yang dilakukannya sampai berhasil menurunkan berat badan hingga 113 kg.

Namun, pada video yang diunggahnya awal tahun 2024, pria berusia 32 tahun sempat menyinggung bahwa perjalanan penurunan berat badannya tidak berjalan baik.

“Oh, yah, beberapa orang memang gemuk. Lupakan saja. Anda pikir kita di Bumi ini hanya untuk berpuasa, menghitung kalori, dan membatasi karbohidrat? Saya sudah melupakannya, itu tidak berhasil,” tuturnya dalam video yang diunggah sekitar Juni 2024.

“Saya telah menerima kenyataan bahwa saya gemuk. Dan saya pikir kebanyakan orang seharusnya melakukannya,” sambung Perry.

Menurut Perry, tujuannya menyembunyikan penurunan berat badannya adalah untuk menyoroti bahwa apa yang dilihat di internet, belum tentu kenyataan.

Perry menyebut kebiasaan makannya yang berlebihan ini adalah salah satu efek dari kondisi mental yang dialaminya, seperti Attention Deficit Disorder (ADD) dan Obsessive-Compulsive Disorder (OCD).

Dikutip dari Times of India, ia mulai mengatasi masalah mental tersebut pada tahun 2023. Saat itu, ia menjelaskan bagaimana makan karena emosi sering menguasai gaya hidupnya.

Diduga Memakai Ozempic

Perubahan Perry yang drastis pun menuai beragam komentar dari publik. Beberapa orang mengapresiasi usahanya dalam menurunkan berat badan.

Namun, banyak juga yang bertanya-tanya tentang bagaimana Perry bisa menurunkan berat badan sebanyak itu. Orang-orang menduga Perry menggunakan Ozempic untuk membantunya menurunkan berat badan.

Ozempic, yang awalnya dikembangkan untuk mengobati diabetes tipe 2, belakangan menjadi perbincangan hangat karena digunakan sebagai obat penurun berat badan. Obat ini bekerja dengan menekan nafsu makan, sehingga membantu orang untuk makan lebih sedikit dan akhirnya menurunkan berat badan.

Keberlanjutan Konten Mukbang Nikocado Avocado

Dalam unggahan video terbarunya di YouTube, Perry mengungkapkan akan kembali beraktivitas seperti sebelumnya. Ia akan memperbarui konten-konten mukbangnya menjadi lebih sehat pasca penurunan berat badan ini.

“Daripada makan lima burger keju, saya mungkin akan membuat rebusan makanan laut. Daripada makan setumpuk bacon dan ayam goreng keju. Saya akan makan steak dan brokoli yang enak,” tutur Perry yang dikutip dari People.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Youtuber Mukbang Nikocado Avocado Oplas Rahang usai Sukses Pangkas 113 Kg

Jakarta

Youtuber mukbang Nikocado Avocado kembali mengejutkan publik dengan transformasinya. Pada 6 September 2024, ia sukses menurunkan berat badannya sebanyak 113 kg hingga membuat publik takjub.

Tidak cuma itu, baru-baru ini pria bernama asli Nicholas Perry itu mengungkapkan soal bentuk rahangnya yang aneh. Turunnya berat badan Perry membuat kulit di area tersebut kendur.

“Menjelang akhir perjalanan penurunan berat badan, profil samping saya sangat buruk. Saya sama sekali tidak punya dagu,” ungkap Perry yang dikutip dari laman People.


“Yang ada hanya leher kalkun besar yang menonjol di bawa wajah saya. Dan itulah mengapa saya berpikir harus mengatasinya,” sambungnya.

Pria 32 tahun itu mengatakan selalu memiliki masalah dengan dagu berlipatnya, bahkan sebelum berat badannya turun. Hingga pada Desember 2024, Perry meminta bantuan seorang ahli bedah plastik di Beverly Hills Center for Plastic Surgery, Dr Ben Talei.

Dr Talei menjelaskan bahwa Perry memiliki semeter otot dan kulit ekstra yang telah meregang seiring waktu, dan kemudian mengempis. Satu-satunya cara untuk menghilangkannya adalah dengan operasi.

Meski ingin operasi, Perry tidak ingin prosedur tersebut membuat orang-orang tidak mengenalinya atau terlihat seperti orang lain.

“Saya melakukan ini untuk diri saya sendiri, dan saya melakukan ini untuk para pembenci saya,” katanya.

Proses Operasi

Pada hari operasi, Perry bersiap untuk melakukan operasi pengencangan wajah khas Dr Talei dengan AuraLyft dan ‘pengencangan leher akhir pekan’. Proses ini membuat Perry sangat bersemangat.

“Saya sangat yakin operasi ini akan terlihat bagus. Yang saya khawatirkan adalah rasa sakitnya,” ungkap Perry.

Dr Talei menjelaskan penurunan berat badan Perry yang drastis membuat kelenturan kulitnya menjadi sangat parah. Jika ia mengangkat leher, lehernya akan sangat kendur sehingga akan terdorong ke wajah dan akan ada banyak jaringan wajah berlebih.

“Saya harus mengangkat alisnya. Dan itulah yang kami lakukan untuk mengembalikan garis rahang Niko,” beber Dr Talei.

Pasca Operasi

Pasca operasi, Perry mengungkapkan rasa sakitnya lebih ringan dari pencabutan gigi. Perban yang membalut wajahnya terasa sangat kuat, padat, seperti ada implan.

Setelah membuka perbannya, Perry merasa senang dan terkejut dengan hasilnya. Ia benar-benar bisa melihat bentuk rahangnya.

“Saya benar-benar menangis, dua kali. Air mata kebahagiaan. Saya senang dengan apa yang saya lakukan saat ini,”

Dalam video yang diunggahnya di akun YouTube miliknya, Perry juga mengungkapkan rencana ke depan soal konten-kontennya pasca penurunan berat badan ini.

“Daripada makan lima burger keju, saya mungkin akan membuat rebusan makanan laut. Daripada makan setumpuk bacon dan ayam goreng keju. Saya akan makan steak dan brokoli yang enak,” pungkasnya.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Batasi Selagi Bisa, 5 Makanan Ini Bisa Merusak Ginjal


Jakarta

Diabetes masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Penyakit ini tidak hanya berdampak pada kadar gula darah, tetapi juga meningkatkan risiko komplikasi serius, termasuk kerusakan ginjal atau penyakit ginjal kronis (CKD). Data International Diabetes Federation (IDF) 2021 menunjukkan bahwa lebih dari 19,46 juta orang di Indonesia hidup dengan diabetes, dan sebagian besar di antaranya berisiko mengalami komplikasi ginjal bila pola hidup sehat tidak diperbaiki.

Ginjal berfungsi menyaring limbah dan cairan berlebih dari darah. Namun, gula darah tinggi yang berlangsung lama dapat merusak pembuluh darah kecil dalam ginjal sehingga fungsi penyaringan melemah. Bila tidak dicegah, kondisi ini bisa berkembang menjadi gagal ginjal. Karena itu, pengidap diabetes perlu memberi perhatian khusus pada pola makan sehari-hari. Beberapa jenis makanan terbukti mempercepat kerusakan ginjal, sementara yang lain justru membantu melindungi fungsi ginjal agar tetap optimal.


1. Makanan Tinggi Garam

Asupan garam berlebih dari mie instan, keripik, makanan cepat saji, atau makanan olahan dapat meningkatkan tekanan darah. Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu faktor yang mempercepat kerusakan ginjal pada penderita diabetes.

Penelitian dalam International Urology and Nephrology tahun 2022 menunjukkan bahwa pembatasan natrium hingga kurang dari 2 gram per hari membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi retensi cairan pada pasien CKD.

2. Buah Tinggi Kalium

Kalium memang bermanfaat bagi tubuh, tetapi pada pengidap diabetes dengan fungsi ginjal terganggu, kadar kalium yang berlebihan dapat berbahaya buat jantung. Buah seperti pisang, alpukat, jeruk, pepaya, dan melon sebaiknya dikurangi.

Journal of Renal Nutrition tahun 2020 menegaskan bahwa pembatasan kalium secara bertahap diperlukan untuk mencegah hiperkalemia pada pasien CKD lanjut. Sebagai alternatif, pilihlah buah yang rendah kalium seperti apel, anggur, nanas, atau pir yang lebih aman dikonsumsi.

3. Produk Susu Tinggi Fosfor

Produk susu full cream, keju, cokelat, hingga kacang-kacangan memiliki kandungan fosfor cukup tinggi. Pengidap diabetes yang menderita gangguan ginjal, asupan fosfor berlebih dapat menyebabkan ketidakseimbangan kalsium dan memperburuk kesehatan tulang. Fosfor juga memberikan beban tambahan pada ginjal yang sudah bekerja lebih berat.

4. Daging Olahan dan Gorengan

Sosis, nugget, bacon, dan daging olahan lain biasanya tinggi garam, lemak jenuh, serta bahan pengawet. Jika ditambah dengan proses menggoreng, kandungan lemak trans meningkat. Konsumsi rutin makanan jenis ini terbukti mempercepat kerusakan pembuluh darah, meningkatkan kolesterol, dan memperberat fungsi ginjal.

5. Minuman Manis dan Bersoda

Minuman kemasan, soda, boba, hingga teh manis kemasan mengandung gula tambahan yang tinggi. Bagi pengidap diabetes, konsumsi gula berlebih akan memperburuk kontrol gula darah. Selain itu, asupan kalori tinggi dari minuman manis meningkatkan risiko obesitas yang menjadi beban tambahan bagi ginjal.

Pilihan Makanan yang Lebih Aman

Selain menghindari makanan berisiko, ada pula pilihan makanan yang mendukung kesehatan ginjal. Ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden kaya akan omega-3 yang bermanfaat menurunkan peradangan. Penelitian dalam Jurnal Plos One tahun 2020 menyebutkan bahwa suplementasi omega-3 dapat membantu mengurangi proteinuria pada pasien diabetes.

Sayuran rendah kalium seperti kubis, kembang kol, paprika merah, dan timun juga lebih aman untuk pengidap diabetes dengan risiko gangguan ginjal. Buah rendah kalium seperti apel, anggur, dan nanas dapat menjadi pilihan sehat untuk konsumsi harian.

Kesimpulan

Ginjal tetap bisa dijaga kesehatannya meski pada pengidap diabetes, asalkan pola makan diperhatikan. Pembatasan garam, kalium, fosfor, serta menghindari daging olahan dan minuman manis merupakan langkah penting. Sebaliknya, memilih ikan kaya omega-3, sayuran rendah kalium, dan buah segar yang tepat membantu memperlambat kerusakan ginjal.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pengaturan diet berperan besar dalam menjaga fungsi ginjal pada penderita diabetes. Dengan pola makan sehat, pengendalian gula darah, serta pemeriksaan rutin, komplikasi dapat dicegah sehingga kualitas hidup tetap terjaga.

(mal/up)



Sumber : health.detik.com

Mengenal Senyawa Nitrit, Pemicu Keracunan MBG di Bandung Barat


Jakarta

Kasus keracunan massal yang menimpa 1.315 siswa di Bandung Barat bikin geger publik. Dari hasil investigasi Badan Gizi Nasional (BGN), ditemukan kadar nitrit yang sangat tinggi pada hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disantap para siswa.

Senyawa ini ditemukan terutama pada sampel melon dan lotek, dengan kadar mencapai 3,91 mg/L dan 3,54 mg/L. Padahal menurut US Environmental Protection Agency (EPA), batas aman nitrit dalam minuman hanya 1 mg/L. Artinya, kadar dalam sampel makanan itu nyaris empat kali lipat dari batas maksimum yang disarankan.

Temuan ini memunculkan pertanyaan besar: sebenarnya seberapa berbahaya nitrit bagi tubuh, dan dari mana zat ini bisa muncul dalam makanan?


Apa Itu Nitrit dan Kenapa Bisa Berbahaya?

Nitrit adalah senyawa kimia turunan nitrogen yang sering terbentuk dari hasil reduksi nitrat yaitu senyawa yang banyak ditemukan di tanah, air, dan tanaman. Dalam kondisi tertentu, seperti penyimpanan yang tidak higienis atau pengolahan yang kurang tepat, nitrat bisa berubah menjadi nitrit akibat aktivitas bakteri.

Selain muncul secara alami, nitrit juga sengaja ditambahkan dalam industri pangan sebagai bahan pengawet, terutama pada produk seperti sosis, kornet, ham, dan daging asap. Tujuannya adalah untuk mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya dan menjaga warna serta rasa daging tetap menarik.

Namun, jika kadarnya berlebihan, nitrit bisa berbalik jadi racun. Dalam tubuh, nitrit mampu mengubah hemoglobin menjadi methemoglobin, yaitu bentuk hemoglobin yang tidak bisa mengikat oksigen dengan baik. Kondisi ini disebut methemoglobinemia dan bisa membuat tubuh kekurangan oksigen.

Dalam jangka panjang, nitrit juga bisa membentuk nitrosamin yaitu senyawa yang bersifat karsinogenik atau pemicu kanker, terutama jika makanan yang mengandung nitrit dipanaskan berulang kali atau dibakar pada suhu tinggi.

Sumber Nitrit dan Makanan yang Mudah Tercemar

Senyawa nitrit memang bisa terbentuk secara alami di beberapa jenis makanan, terutama dari bahan yang mengandung nitrat tinggi. Tapi, ada juga pangan yang rawan mengalami cemaran nitrit tambahan akibat proses pengolahan, penyimpanan, atau kontaminasi mikroba.

Menurut beberapa penelitian, nitrit bisa berasal dari banyak sumber, baik alami maupun akibat kontaminasi. Ini beberapa di antaranya:

1. Daging olahan dan produk pengawet

Penelitian dari Jurnal Food Additives & contaminants, tahun 2020 menunjukkan bahwa nitrit digunakan sebagai bahan tambahan untuk mencegah bakteri dan menjaga warna daging tetap merah muda. Karena itu, sosis, bacon, atau kornet bisa mengandung nitrit dalam batas tertentu.

2. Sayuran berdaun hijau seperti bayam, selada, dan sawi

Sayuran ini kaya nitrat secara alami. Dalam kondisi penyimpanan yang lembab atau tidak higienis, bakteri di permukaan daun bisa mengubah nitrat menjadi nitrit. Menurut penelitian, kadar nitrit meningkat signifikan bila sayur disimpan lebih dari 48 jam pada suhu ruang.

3. Buah-buahan seperti melon dan semangka

Meski jarang disangka, buah berair juga bisa jadi media tumbuh bakteri pengubah nitrat menjadi nitrit, terutama bila sudah dikupas, dipotong, lalu dibiarkan terbuka terlalu lama. Hal inilah yang juga ditemukan pada kasus Bandung Barat, di mana sisa buah melon mengandung nitrit tinggi.

4. Air yang terkontaminasi

Menurut Journal Water and Health tahun 2023, Air tanah atau sumur di area pertanian kadang mengandung nitrat tinggi dari pupuk. Bila air ini digunakan mencuci atau memasak makanan tanpa pengolahan memadai, nitrit bisa ikut masuk ke dalam tubuh.

5. Penyimpanan dan kontaminasi silang

Kondisi dapur yang lembab, suhu ruang tinggi, serta alat masak yang tidak bersih bisa mempercepat konversi nitrat menjadi nitrit.

Gejala Keracunan Nitrit, Tidak Selalu Diare

Gejala yang muncul akibat keracunan nitrit bisa berbeda dari keracunan makanan biasa. Dalam kasus Bandung Barat, sebagian besar siswa justru mengalami mual, muntah, dan nyeri lambung dibandingkan diare.

“Sekitar 36 persen korban mengalami gangguan di saluran cerna bagian atas, sementara diare hanya 3 persen,” jelas Ketua Tim Investigasi Independen BGN, Dra Karimah Muhammad Apt.

Selain itu, gejala pusing dan kepala terasa ringan juga banyak dilaporkan. Hal ini disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah akibat paparan nitrit. Sekitar 29 persen korban mengalami gejala ini.

Dalam beberapa kasus, lemas dan sesak napas juga bisa muncul karena kadar oksigen di darah menurun. Ini terjadi saat nitrit mengubah hemoglobin menjadi methemoglobin. Gejala beratnya bisa berupa kulit kebiruan, jari-jari terasa kram, bahkan penurunan kesadaran.

Penanganan Keracunan Nitrit: Fokus pada Oksigen dan Cairan Tubuh

Meski terdengar menakutkan, sebagian besar kasus keracunan nitrit bisa ditangani dengan baik jika segera mendapat pertolongan medis.

Menurut laporan BGN, 93 persen korban di Bandung Barat langsung diperbolehkan pulang setelah mendapat observasi dan obat oral, seperti paracetamol, ondansetron, atau omeprazol. Hanya 7 persen yang perlu rawat inap untuk infus cairan dan observasi lanjutan.

Penanganan medis umumnya meliputi:

  • Pemberian oksigen bagi pasien yang tampak sesak atau kadar oksigennya turun.
  • Terapi cairan intravena (seperti Ringer Laktat atau Dextrose) untuk menjaga keseimbangan tubuh.
  • Methylene blue dapat diberikan pada kasus berat yang disertai methemoglobinemia, di bawah pengawasan dokter.
  • Jika gejala ringan, seperti mual atau nyeri lambung, cukup diberikan terapi suportif dan observasi ketat.

Bisa Ditangani, Asal Pengolahan Pangan Tepat

Kasus ini jadi pengingat penting bahwa sumber keracunan makanan tak selalu berasal dari bakteri. Senyawa kimia seperti nitrit pun dapat menjadi penyebab serius.

Agar hal serupa tidak terulang, berikut langkah pencegahan yang disarankan menurut beberapa penelitian:

  • Pastikan bahan makanan disimpan dalam suhu dingin dan tidak terlalu lama sebelum diolah.
  • Gunakan air bersih yang sudah melalui proses filtrasi atau perebusan.
  • Hindari penggunaan bahan pengawet nitrit berlebihan pada produk olahan.
  • Perhatikan kebersihan alat masak dan hindari kontaminasi silang.
  • Terapkan sistem keamanan pangan seperti HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) di dapur sekolah, katering, atau penyedia makanan massal.

(mal/up)



Sumber : health.detik.com