Tag Archives: kegemukan

5 Kesalahan Saat Diet yang Malah Bikin Perut Makin Buncit, Segera Hentikan

Jakarta

Diet merupakan salah satu cara paling umum dan efektif untuk menurunkan berat badan. Namun, diet tidak bisa dilakukan asal-asalan loh.

Pasalnya, mengadopsi kebiasaan diet yang salah justru dapat menghambat penurunan berat badan. Kebiasaan yang dikira ‘sehat’ malah membuat berat badan semakin membengkak.

Dikutip dari Livestrong, berikut kesalahan paling umum saat diet yang bisa membuat berat badan tak kunjung turun.


1. Asal-asalan minum smoothie

Smoothie adalah salah satu minuman yang kerap dikonsumsi saat diet. Smoothie biasanya terbuat dari campuran buah, sayur, susu, biji-bijian, hingga gandum.

Smoothie memang bisa menjadi tambahan yang sehat untuk diet. Namun jika dikonsumsi sembarangan, smoothie malah memberikan dampak buruk pada penurunan berat badan.

Ahli gizi Amy Gorin, RDN mengungkapkan kesalahan saat membuat smoothie adalah menambahkan terlalu banyak bahan, sehingga menambah jumlah kalorinya.

“Smoothie bisa menjadi makanan yang lezat dan seimbang. Di sisi lain, smoothie bisa saja mengandung hingga setengah kalori harian” ujarnya.

Agar kandungan kalori dalam smoothie tetap terkendali, Gorin menyarankan untuk menggunakan satu jenis lemak sehat per porsi. Misalnya, menambahkan sepertiga alpukat, satu sendok makan selai kacang, atau seperempat cangkir kacang-kacangan.

2. Terlalu membatasi makanan yang disukai

Diet kerap ‘mewajibkan’ seseorang untuk tidak mengonsumsi makanan yang disukai. Namun, terlalu membatasi diri justru bisa memberikan dampak negatif terhadap penurunan berat badan.

“Ini adalah pendekatan yang sering menjadi bumerang. Jika Anda menyukai kentang goreng, tetapi tidak boleh memakannya, akan sangat sulit untuk mengatasi larangan ini selamanya,” kata ahli diet dan nutrisi Samantha Cassetty, RD.

Cassetty mengatakan sebenarnya tidak masalah untuk makan kentang goreng atau makanan apapun yang digemari. Menurutnya, hal terpenting dalam diet adalah konsistensi.

“Jadi setelah makan burger atau kentang goreng pada hari Selasa, kembalilah ke kebiasaan sehat Anda pada waktu makan berikutnya,” imbuhnya.

3. Mengkompensasi kelebihan makan dengan olahraga

Godaan untuk mengonsumsi makanan yang tidak menyehatkan memang sulit dilawan, apalagi ketika sedang diet. Beberapa orang mungkin berpikir olahraga bisa mengenyahkan kalori usai bablas melahap makanan yang tidak sehat, akan tetapi faktanya tidak demikian.

“Sebenarnya, olahraga hanya (berkontribusi) sekitar 20 persen dalam menurunkan berat badan. Jika Anda ingin menurunkan berat badan, hasilnya akan jauh lebih efektif dengan membuat perubahan pada apa yang Anda makan,” kata Cassetty.

Cassetty menambahkan olahraga juga bisa meningkatkan nafsu makan pada sebagian orang. Alhasil, mereka malah makan lebih banyak sehingga menyebabkan kenaikan berat badan.

4. Mengurangi kalori secara drastis

Defisit kalori memang menjadi salah satu metode paling efektif untuk menurunkan berat badan. Namun, penurunan asupan kalori yang terlalu drastis bisa memicu sejumlah gangguan kesehatan.

“Anda membutuhkan kalori yang cukup untuk mendukung tingkat aktivitas harian Anda, termasuk olahraga. Saya yakin merasa sengsara, lapar, dan kekurangan energi bukanlah cara ideal untuk mencapai tujuan Anda,” tutur Gorin.

Mengonsumsi terlalu sedikit kalori juga dapat berdampak buruk pada metabolisme tubuh. Hal ini dapat mempersulit penurunan berat badan, dan bahkan menyebabkan kegemukan.

5. Mengadopsi tren diet yang salah

Sekarang ini, ada banyak tren diet yang diklaim ‘manjur’ menurunkan berat badan. Akan tetapi, metode diet yang efektif untuk satu orang belum tentu memberikan hasil yang sama pada orang lain.

“Saya mengingatkan orang-orang bahwa hanya karena sahabat Anda berhasil menurunkan berat badan dengan mengikuti program tertentu, bukan berarti program itu tepat untuk Anda,” ucap Cassetty.

Penelitian menunjukkan tidak ada metode diet terbaik yang berlaku untuk semua orang. Cassetty menyarankan orang-orang untuk memilih diet yang sesuai dalam hal jadwal, selera makan, dan preferensi agar mereka bisa menikmati proses penurunan berat badan tersebut.

“Jadi sebaiknya ketahui apa yang penting bagi Anda dan apa saja pengorbanan yang mungkin ingin Anda lakukan, serta temukan cara menurunkan berat badan yang sejalan dengan nilai-nilai tersebut,” pungkas Cassetty.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Source : unsplash.com / Online Marketing

Inspiratif, Satu Keluarga di Singapura Diet Bareng untuk Atasi Obesitas


Jakarta

Satu keluarga di Singapura sukses melakukan diet bersama untuk mengatasi masalah kegemukan. Sang ibu dari keluarga tersebut, Sharifah Osman, mengungkapkan niat untuk menurunkan berat badan itu berawal dari resolusi tahun baru 2022.

Wanita berusia 49 tahun itu mengatakan keluarganya berhasil menurunkan berat badan dengan total lebih dari 100 kg selama dua tahun.

Di awal-awal diet, Sharifah masih melakukannya dengan setengah hati dan belum mendapat hasil yang memuaskan. Setelah menjalani program penurunan berat badan dan berhasil, ia mulai memotivasi suami dan kedua anaknya untuk melakukan hal yang sama.


Dikutip dari The Straits Times, saat itu Sharifah memiliki berat badannya mencapai 105 kg dengan tinggi badan 158 cm. Karena dinyatakan obesitas, dia harus minum obat untuk tiga penyakit kronis, yakni tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes.

Di tahun yang sama, yakni 2023, suami Sharifah mengalami serangan jantung dan anak perempuannya memiliki kebutuhan khusus. Sadar mendapat banyak masalah kesehatan, ia mulai ingin memulai hidup sehat dan menurunkan berat badannya.

Untuk diet, Sharifah melibatkan pelatih pribadinya, Deen Mujahid, yang memotivasinya berolahraga dan mengubah pola makannya.

Proses Penurunan Berat Badan

Selama diet, Mujahid menyarankan Sharifah untuk mengurangi makan nasi dan makanan tidak sehat lainnya yang biasa dikonsumsi. Selain itu, dia lebih sering olahraga dan melakukan kebiasaan sehat lainnya.

Dikutip dari Hindustan Times, Sharifah juga selalu menggunakan tangga untuk sampai di tempat tinggalnya yang berada di apartemen lantai 13.

Sharifah sering melakukan lompat tali, jalan kaki sejauh 5 km setiap hari, dan pergi ke tempat gym pada jam makan siang. Dalam waktu 17 bulan, ia berhasil menurunkan berat badan lebih dari 50 kg dan ikut serta dalam kompetisi lari khusus wanita.

Tak hanya berat badan, diet yang dijalani Sharifah juga membantunya mengendalikan penyakit dan tidak lagi mengkonsumsi obat.

“Saya perlu melakukan sesuatu untuk mengubah hidup saya. Saya merasa sangat sulit untuk menurunkan berat badan, kami menyukai makanan, dan makanan adalah kenyamanan saya,” terang Sharifah.

“Setiap kali saya stres, saya makan,” sambungnya.

NEXT: Mulai memotivasi keluarganya

Mulai Memotivasi Keluarganya

Ketika sudah berhasil menurunkan berat badan, Sharifah mulai meyakini suaminya Supian Abdul Ghani (54) dan anak pertamanya untuk menjalani hidup sehat. Supian merupakan seorang pengawas lapangan golf yang memiliki berat badan 98 kg pada tahun 2022.

Supian pernah mengalami dua kali serangan jantung, yakni pada tahun 2012 dan Maret 2022, karena kegemukan dan memiliki kebiasaan merokok.

“Setelah serangan jantung kedua saya, Sharifah mengatakan pada saya untuk semangat dan menjaga kesehatan karena mungkin tidak akan ada kesempatan ketiga,” ungkap Supian.

Dengan bantuan istrinya untuk menjalani hidup sehat, Supian berhasil menurunkan berat badannya lebih dari 20 kg.

Putra Sharifah, Syahmi, juga pernah mengalami obesitas dengan berat badan lebih dari 100 kg pada 2022. Pria yang bekerja sebagai guru itu mulai mengikuti langkah kedua orang tuanya untuk hidup lebih sehat.

Saat ini, berat badan Syahmi sudah menyentuh angka 70 kg dan sering melakukan olahraga zumba bersama ibunya.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com

Adrian Maulana Rutin Intermitten Fasting, Bisa ‘Puasa’ 15 Jam Sehari


Jakarta

Artis Adrian Maulana kerap disorot karena gaya hidup sehat yang dijalaninya. Ia mengungkapkan sudah menjalani metode diet intermittent fasting (IF) selama lima tahun terakhir.

Selama itu, Adrian bisa berpuasa selama 15 hingga 16 jam per hari. Menurutnya, diet ini menjadi salah satu cara agar ia dapat terhindar dari risiko kegemukan.

“Saya selalu makan terakhir jam 20.00 dan baru buka puasa jam 12.30, setelah saya sholat dzuhur,” ungkap Adrian saat ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2024).


Terkait menu makan siang, pria berusia 47 tahun itu suka sekali dengan sayur-sayuran. Menurutnya, menu yang bisa dikonsumsi selama diet tidak harus selalu mahal. Terpenting adalah mengurangi karbohidrat dan meningkatkan asupan protein.

Biasanya, saat di kantor Adrian bisa makan gado-gado. Meski tergolong murah, makanan tersebut ternyata kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

“Makan siang saya, biasanya gado-gado di kantin kantor, yang saya fokuskan adalah ada nggak hal-hal baik dari yang saya konsumsi,” beber Adrian.

“Di makanan itu ada sayur, ada vitamin, mineral, protein, dan sedikit lemak. Tinggal kita batasi saja kandungan (lemak) dari kacangnya,” lanjutnya.

Meski memiliki segudang kesibukan, ternyata Adrian juga tidak sarapan dengan menu yang umum dikonsumsi. Ia biasa hanya minum kopi hitam, tanpa tambahan gula atau pemanis lainnya.

“Iya, sarapan cuma black coffee, tapi nggak merasa tersiksa karena mindset,” terang dia.

“Dengan berpuasa akan membuat organ-organ tubuh kita jadi bisa beristirahat, sehingga dia akan siap bekerja lagi pada saat yang memang dibutuhkan,” sambungnya.

Menurut Adrian, tubuh sudah dirancang untuk bisa bekerja dan tahu waktu yang tepat untuk beristirahat. Jika tubuh selalu dihantam makanan-makanan yang tidak sehat, di masa depan akan lebih rentan mengalami sakit.

Ia pun memberikan saran bagi para pemula yang ingin mencoba melakukan intermittent fasting tersebut. Sebagai awal, bisa dimulai dari 12 jam berpuasa.

“Misalnya, teman-teman terakhir makan katakanlah di jam 19.00, berarti baru boleh mulai makan jam 7 pagi. Nanti ditingkatkan terus, mudah-mudahan kalau misalnya bisa bikin jendelanya itu sampai kurang lebih 18 jam. Jadi 18 jam kita berpuasa, 6 jam kita boleh makan,” tuturnya.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com

Ini 12 Tanda Tubuh Perlu Mulai Diet, Salah Satunya Perut Buncit

Jakarta

Memiliki berat badan yang ideal adalah impian hampir semua orang. Sebab, memiliki berat badan berlebih hingga obesitas dapat memicu sejumlah penyakit berbahaya, seperti jantung hingga diabetes.

Tapi jangan khawatir, karena ada cara ampuh untuk mengurangi berat badan yaitu dengan diet. Selain itu, imbangi juga dengan olahraga teratur agar program diet berjalan optimal.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum ‘ngeh’ kalau harus mulai diet demi menurunkan berat badan. Lantas, apa tanda-tanda tubuh kalau harus melakukan diet? Simak pembahasannya di bawah ini.


Tanda-tanda Tubuh Harus Segera Diet

Ada sejumlah tanda-tanda tubuh mengalami kelebihan berat badan. Hal ini perlu diwaspadai karena bisa menimbulkan sejumlah penyakit berbahaya.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut tanda-tanda tubuh kelebihan berat badan dan harus segera diet.

1. Punya Berat Badan Berlebih

Terkadang, manusia sering tidak sadar kalau berat badannya sudah melebihi batas. Untuk mengetahui hal tersebut, detikers bisa melakukan pengecekan dengan body mass index (BMI) atau disebut juga indeks massa tubuh (IMT).

Dilansir Very Well Health, BMI adalah indikator umum yang berfungsi untuk mengukur berat badan manusia apakah sudah ideal atau belum. Indikator ini akan mengukur berat badan, tinggi badan, dan usia.

Untuk berat badan normal, hasil pengujian BMI berada di angka 18,5 – 24,9. Apabila hasil BMI di bawah 18,5 maka dinyatakan berat badan kurang. Sedangkan jika melebihi angka 25 maka dinyatakan kegemukan hingga obesitas.

2. Mudah Lelah

Salah satu tanda-tanda tubuh kelebihan berat badan adalah mudah lelah. Sebab, orang yang mengalami kegemukan lebih rentan mengalami kelelahan kronis.

Hal ini disebabkan oleh berat badan berlebih sehingga memberikan tekanan di sejumlah organ tubuh, salah satunya paru-paru. Ketika paru-paru tertekan, hal ini membuatnya sulit memompa udara dengan baik.

Apabila kamu gampang lelah meski melakukan aktivitas yang tidak begitu berat, maka sebaiknya mulai lakukan diet dan rutin berolahraga.

3. Perut Buncit

Tanda-tanda yang satu ini juga patut diwaspadai. Soalnya, perut buncit menjadi sinyal kalau ada kandungan lemak yang menumpuk di sekitar perut, sedangkan bagian tubuh lainnya tetap terlihat kurus.

Sebagian orang mungkin menganggap perut buncit adalah hal yang menggemaskan. Akan tetapi, lemak perut yang menumpuk bisa memicu berbagai penyakit berbahaya, seperti jantung, kolesterol tinggi, hingga diabetes.

Dalam sejumlah kasus, perut buncit sering dialami pada laki-laki. Jadi, kalau perutmu sudah terlalu buncit dan bagian tubuh lainnya terlihat kurus, maka sudah saatnya kamu harus diet.

4. Pakaian Mulai Sesak

Apakah pakaian yang sering dipakai mulai terasa sesak? Jika iya, hal tersebut menjadi pertanda kalau berat badan berlebih. Contohnya, dahulu kamu terbiasa memakai celana ukuran L, namun karena berat badan terus bertambah alhasil harus menggunakan size XL atau bahkan XXL.

5. Nyeri Sendi

Tanda-tanda lain tubuh harus mulai diet adalah sering merasakan nyeri sendi. Umumnya, nyeri ini dapat terjadi di bagian lutut, pinggang, serta punggung.

Hal ini terjadi karena lemak yang menumpuk dan berat badan terus bertambah, sedangkan tulang tidak bertambah besar. Alhasil, tulang harus menopang berat tubuhmu dan lama-lama mengakibatkan nyeri sendi.

6. Sesak Napas

Orang yang mengalami kegemukan akan lebih sering mengalami sesak napas. Mengutip situs National Heart, Lung, and Blood Institute, hal ini disebabkan karena lemak di sekitar leher dan dada dapat menyebabkan napas pendek.

Maka dari itu, orang yang mengalami berat badan berlebih hingga kegemukan akan sulit untuk bernapas akibat lemak berlebih yang menumpuk, alhasil sulit membuat udara mengalir keluar masuk paru-paru.

7. Muncul Masalah Kulit

Ketika berat badan mulai bertambah, hal ini dapat menyebabkan masalah kulit. Sebab, perubahan hormon dapat mengakibatkan area di leher atau lipatan tubuh jadi menghitam dan muncul tekstur seperti beludru. Selain itu, peregangan kulit dapat menyebabkan stretch mark.

8. Lebih Mudah Lapar

Apakah belakangan ini kamu jadi sering mudah lapar padahal baru saja makan beberapa jam yang lalu? Jika iya, hal ini menjadi pertanda kalau berat badanmu akan naik. Jika kebiasaan ini tidak dihentikan, maka detikers bisa mengalami kegemukan.

Untuk mengatasi hal itu, cobalah konsumsi camilan yang sehat dan perbanyak minum air putih. Lalu, kendalikan pikiran agar bisa menahan diri untuk tidak banyak makan dalam porsi berlebih.

9. Tidur Sering Mendengkur

Mendengkur atau ngorok disebabkan oleh getaran jaringan lunak di tenggorokan dan leher ketika menghirup napas. Saat kelebihan berat badan, hal ini membuatmu berisiko mengalami Obstructive Sleep Apnoea, terlebih jika memiliki banyak lemak di area leher.

Selain itu, orang yang memiliki lingkar leher lebih dari 43 cm umumnya lebih sering mendengkur.

10. Perut Sering Mulas

Banyak yang tidak tahu kalau kelebihan berat badan dapat memicu perut mulas, terasa panas, atau nyeri di antara tulang dada dan area tenggorokan. Hal ini disebabkan oleh lemak berlebih yang menimbulkan tekanan pada sistem pencernaan, sehingga menyebabkan isi perut terdorong ke arah kerongkongan.

11. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi tak hanya disebabkan oleh stres, namun juga bisa dipengaruhi oleh kelebihan berat badan. Mengutip laman Kementerian Kesehatan, seseorang yang mengalami obesitas berisiko dua kali lipat mengalami serangan jantung koroner, diabetes melitus (kencing manis), dan hipertensi.

12. Perhatikan Lingkar Pinggang

Tanda-tanda tubuh harus segera diet yang terakhir adalah ukuran lingkar pinggang telah melebihi batas. Untuk pria, lingkar pinggang yang melebihi 90 cm menandakan kalau kelebihan berat badan, sedangkan pada wanita sudah di atas 80 cm.

Hal ini disebabkan adanya penumpukan jaringan adiposa atau penyimpan lemak yang umumnya terletak di sekitar lingkar pinggang. Pada pria, sel adiposit lebih banyak di perut terutama organ dalam. Sedangkan bagi wanita lebih banyak menyimpan lemak di bagian bokong dan paha.

Itu dia 12 tanda-tanda tubuh harus segera diet karena berat badan mulai berlebih. Jika kamu merasakan tanda-tanda di atas, segera atur program diet dan rutin berolahraga.

(ilf/fds)



Sumber : health.detik.com