Tag Archives: kesehatan ginjal

Jaga Kesehatan Ginjal dengan Konsumsi 5 Makanan Terbaik dan Terburuk Ini


Jakarta

Ginjal berfungsi menyaring racun dari darah. Agar ginjal bekerja maksimal, kamu perlu menjaganya dengan konsumsi makanan sehat dan menghindari makanan berbahaya.

Ginjal merupakan organ penting yang memiliki banyak fungsi. Ginjal menjaga kesembangan elektrolit sehat, yang memungkinkan jantung berdetak dan saraf mengirimkan sinyal. Ginjal juga memproduksi hormon yang dibutuhkan untuk produksi sel darah merah baru dan kesehatan tulang.

Di antara banyak tugas yang dilakukan organ ini, salah satu fungsi penting dari ginjal yaitu menyaring senyawa racun dari darah. Jika organ ginjal tidak dijaga dengan baik, racun-racun ini dapat tersebar ke seluruh tubuh hingga mengancam nyawa. Oleh karena itu, kesehatan ginjal harus benar-benar dijaga.


Hal termudah untuk menjaga kesehatan ginjal yaitu dengan memperhatikan asupan makanan. Kamu perlu mengonsumsi sejumlah makanan yang memang baik untuk kesehatan ginjal, serta menghindari beberapa makanan yang membahayakan.

Untuk menjaga kesehatan ginjal, berikut lima makanan yang harus dimakan dan dihindari, seperti dirangkum dari eatingwell.com (11/12).

1. Bayam hingga kangkung

Tumis kangkung telur puyuhSayuran berdaun hijau gelap seperti kale hingga kangkung menjadi pilihan baik untuk menjaga kesehatan ginjal. Foto: Getty Images/iStockphoto/AmalliaEka

Sayuran berdaun hijau gelap merupakan sumber antioksidan, vitamin C, E, dan K, mineral kalsium, magnesium, potassium, dan zat besi. Semua kandungan ini sangat baik dalam mencegah masalah ginjal.

Catalina Ruz, seorang ahli gizi asal Philadelphia mengungkap, jenis sayuran ini dapat memerangi peradangan dan menjaga diri dari kerusakan oksidatif yang muncul ketika ginjal bekerja terlalu banyak.

Jenis sayuran berdaun hijau yang bisa dikonsumsi seperti kale, bayam, sawi, hingga kangkung.

2. Tahu

Resep Sup Tofu, Wakame dan JamurTahu seperti tofu juga baik dikonsumsi karena dapat menyeimbangkan pH tubuh. Foto: iStockphoto

Tahu tidak termasuk jenis sayuran atau buah-buahan, tetapi makanan yang terbuat dari kacang kedelai ini merupakan protein nabati yang dapat meningkatkan kesehatan ginjal.

Protein memang bisa didapat dari daging hewan, seperti sapi. Namun, protein hewani lebih tinggi asam, yang dapat membebani fungsi ginjal.

Ruz mengungkap, ginjal menyeimbangkan pH tubuh dan menghilangkan asam. Makanan yang mendukung proses ini, seperti tahu, bisa sangat mendukung kesehatan ginjal.

3. Bawang putih

Manfaat Bawang Putih untuk JerawatBawang Putih juga bisa dikonsumsi karena bisa melawan kerusakan oksidatif yang disebabkan penyakit ginjal. Foto: Getty Images/gerenme

Bawang putih merupakan jenis allium yang terkenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Ruz mengungkap, bawang putih berfungsi sebagai agen anti-inflamasi yang kuat. Itu juga telah terbukti membantu menurunkan tekanan darah yang keduanya bermanfaat untuk fungsi ginjal.

Ruz menambahkan jika bawang putih dapat melawan kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh penyakit ginjal, sehingga mendukung pencegahan kerusakan ginjal lebih lanjut.

Makanan yang buruk untuk ginjal bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

4. Makanan cepat saji

mcdMakanan cepat saji sebaiknya dihindari karena bisa merusak ginjal. Foto: Bloomberg via Getty Images/Bloomberg

Makanan cepat saji memang nikmat, tetapi bukan pilihan tepat untuk dikonsumsi. Makanan cepat saji umumnya tinggi lemak jenuh, gula, dan kalori.

Jika ingin menerapkan pola makan ramah ginjal, Ruz menyarankan untuk mengasup makanan yang terdiri dari beragam buah dan sayuran, karbohidrat kompleks, dan protein tanpa lemak.

Sedangkan, makanan cepat saji kaya akan natrium, lemak jenuh, dan fosfor. Makanan ini tidak memiliki nutrisi bermanfaat yang dibutuhkan tubuh untuk kesehatan ginjal.

5. Makanan beku

Belakangan ini banyak orang sengaja membeli makanan beku atau frozen untuk dijadikan stok. Makanan yang dibekukan mungkin membuat umur simpannya lebih tahan lama.

Namun, ini bukan pillihan yang tepat untuk menjaga kesehatan ginjal. Makanan beku sering diproses dan mengandung natrium cukup besar.

Ruz mengungkap, “Tidak jarang makanan ini mengandung lebih dari 1.000 miligram natrium per porsi. Karena mengatur asupan garam sangat penting untuk kesehatan ginjal, tapi kami tidak menyarankan untuk tidak mengandalkan sebagian besar makanan beku.”

National Kidney Foundation memberi batasan asupan natrium sebanyak 2,300 mg per hari. Namun, mereka yang punya penyakit ginjal atau masalah tekanan darah tinggi hanya diperbolehkan mengonsumsi 1,500 mg natrium per hari.

(aqr/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Ella Olsson

Batasi Konsumsi 5 Makanan Ini Agar Ginjal Tetap Sehat


Jakarta

Paus Fransiskus dikabarkan alami gangguan ringan pada bagian ginjalnya. Ada beberapa makanan yang ternyata tak disarankan ahli agar ginjal tetap sehat.

Paus Fransiskus beberapa waktu lalu sempat mengunjungi Indonesia hingga melakukan misa besar. Ternyata kondisinya kini sedang tak baik-baik saja.

Melansir detikHealth (24/2) sudah genap 11 hari sejak Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit. Salah satu diagnosa dari hasil darahnya ialah gagal ginjal awal yang ringan dan diakui dokter yang menanganinya masih bisa diatasi.


Ternyata kondisi kesehatan ginjal salah satu faktor besarnya dipengaruhi dari asupan makanan yang tepat. Untuk menjaga kondisi ginjal tetap sehat dan terus berfungsi secara normal ada beberapa jenis makanan yang tak disarankan untuk dikonsumsi secara rutin.

Baca juga: Mantan Chef Hotel Ini Pilih Jadi Penjual Makanan di Foodcourt

Berikut 5 makanan yang disarankan untuk ginjal melansir Healthline:

Batası Konsumsi 5 Makanan Ini Agar Ginjal Tetap SehatMinuman soda mengandung fosfor tambahan yang dapat mengendap di dalam ginjal. Foto: Getty Images/iStockphoto/bombuscreative

1. Minuman Soda

Soda ada banyak jenisnya, salah satu yang populer biasanya memiliki warna yang pekat atau rasa yang kuat. Sebagaimana telah menjadi rahasia umum bahwa soda memiliki kandungan kalori dan zat tambahan yang cukup mengkhawatirkan.

Pada proses pembuatannya ada penambahan fosfor yang dilakukan pada soda guna membentuk rasa yang enak, sebagai pengawet, hingga mencegah perubahan warna. Fosfor tambahan tersebut diserap oleh tubuh dengan maksimal sebagaimana tubuh menyerap fosfor alami.

Fosfor tambahan tertentu berbeda dengan yang alami, jenis fosfor ini tidak terbuat dari protein melainkan dibentuk oleh garam. Sederhananya, ahli mengungkap semakin pekat warna soda maka semakin banyak fosfor buatan yang ditambahkan dan berisiko lebih tinggi terhadap ginjal.

2. Alpukat

Sebagai buah dengan kadar lemak sehat yang tinggi ternyata alpukat juga memiliki efek samping. Walaupun direkomendasikan sebagai salah satu asupan makanan sehat tetapi alpukat juga memiliki kandungan potasium yang tinggi.

Tingginya potasium di dalam suatu makanan dapat berdampak kurang baik terhadap ginjal. Apalagi jika konsumen telah memiliki penyakit ginjal bawaan yang lebih berisiko tinggi.

Dalam sebuah alpukat berukuran sedang kandungan potasiumnya mencapai 690 miligram, sehingga bagi penderita gangguan ginjal hanya disarankan untuk mengonsumsi 1.4 bagiannya saja. Tetapi takarannya sendiri tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan dan bila perlu melalui konsultasi dokter yang berwenang.

Asupan lain yang dapat mengganggu kesehatan ginjal ada di halaman berikutnya.

3. Makanan kalengan

Dalam proses pembuatannya, makanan kalengan membutuhkan garam tambahan yang tinggi guna menjaga kesegarannya tetap lama. Baik sup, sayur, atau bahkan kacang-kacangan yang dikemas dalam kaleng pasti menggunakan kadar garam yang tinggi.

Konsumsi sodium yang berlebihan ini menjadi masalah besar yang siap mengganggu kesehatan ginjal. Hal ini yang membuat banyak ahli menyarankan pembatasan konsumsi garam harian terutama untuk penderita gangguan kesehatan pada ginjalnya.

Namun tak perlu khawatir karena makanan kalengan tetap bisa dikonsumsi. Hanya saja disarankan untuk memilih label ‘tanpa garam tambahan’ untuk memastikan kandungan gramnya tak terlalu tinggi.

4. Roti gandum

Batası Konsumsi 5 Makanan Ini Agar Ginjal Tetap SehatWalaupun dianggap sehat, roti gandum memiliki kandungan fosfor dan potasium yang tinggi. Foto: Getty Images/iStockphoto/bombuscreative

Jika berbicara kandungan indeks glikemiknya, roti yang terbuat dari bahan gandum lebih direkomendasikan daripada roti berbahan tepung terigu. Tetapi bagi penderita gangguan ginjal, roti gandum justru tak disarankan.

Gandum secara alami memiliki kandungan fosfor dan potasium yang tinggi. Pada satu iris roti gandum berukuran sedang atau seberat 36 gram kandungan fosfornya mencapai 76 miligram, begitu pula dengan potasiumnya pada kadar 90 miligram.

Sementara pada roti berbahan tepung terigu dengan takaran yang sama kandungan fosfor dan potasiumnya hanya 32 miligram. Untuk menjaga kesehatan ginjal diperlukan juga senantiasa memeriksa label kemasan dan memastikan tak ada garam tambahan pada roti yang dibeli.

5. Pisang

Sering dianggap sumber energi praktis, pisang memiliki kandungan potasium yang tinggi. Manfaat baiknya ini tidak bisa dianggap sama menguntungkan pada kondisi ginjal yang terganggu.

Satu buah pisang dengan ukuran sedang kadar potasiumnya mencapai 422 miligram. Ketika menerima kandungan potasium yang berlebihan, ginjal tidak bisa membersihkan sisa endapannya secara alami.

Sehingga dikhawatirkan sisa potasium tersebut akan mengganggu kinerja ginjal. Para ahli lebih menyarankan untuk konsumsi nanas yang rendah potasium sebagai alternatif mengonsumsi pisang.

(dfl/odi)



Sumber : food.detik.com

Jika Dikonsumsi Rutin 5 Makanan Ini Bisa Cegah Kerusakan Ginjal


Jakarta

Pola makan sangat berpengaruh pada kesehatan ginjal. Pilihlah makanan yang kaya akan antioksidan karena dapat mencegah kerusakan ginjal.

Ginjal adalah salah satu organ tubuh penting. Organ ini berperan menghilangkan kotoran dan racun di dalam tubuh. Selain itu, juga untuk mengontrol tekanan darah dan menyeimbangkan kadar elektrolit.

Jika fungsi ginjal rusak, maka bisa kondisinya akan fatal karena akan menyebabkan penyakit mematikan. Mulai dari kanker, penyakit jantung, diabetes, dan lainnya.


Cara mencegah kerusakan ginjal bisa dengan mengonsumsi makanan yang mengandung senyawa penting dan memiliki sifat antioksidan.

Dikutip dari Times of India (11/02/25) berikut 5 makanan untuk mencegah kerusakan ginjal.

1. Bit

buah bitbuah bit kaya akan antioksidan. Foto: iStock

Kaya akan antioksidan dan nitrat, buah bit bisa mengurangi tekanan darah dan memperbaiki alirah darah. Buah bit juga tinggi akan serat yang bisa membantu mencerna makanan.

Jika saluran pencernaan lancar, maka manfaatnya bisa membantu mendetoksifikasi ginjal. Selain itu, buah bit juga dikemas dengan betanin dalam jumlah tinggi.

Betanin merupakan zat fitokimia yang dapat membantu membersihkan akumulasi struvite dan kalsium fosfat dalam ginjal. Dengan begitu meningkatkan fungsi ginjal.

2. Tahu

Tahu bisa menjadi pilihan makanan nabati yang dapat mencegah kerusakan ginjal karena kandungan proteinnya. Menurut ahli gizi Ruz, protein hewani memiliki kandungan asam lebih tinggi.

Hal ini bisa membebani ginjal, karena ginjal berperan menyeimbangkan pH tubuh dan menghilangkan asam. Tahu merupakan salah satu makanan yang mendukung proses ini.

“Tidak seperti protein hewani, protein nabati dapat membantu meningkatkan pH tubuh dan menghindari lingkungan asam yang berpotensi berbahaya di dalam tubuh,” ujar Ruz.

Makanan untuk mencegah kerusakan ginjal ada di halaman selanjutnya.

3. Blueberry

BlueberryBlueberry dikemas dengan anthocyanin. Foto: iStock

Sebuah penelitian menemukan bahwa buah blueberry dapat mencegah kerusakan ginjal. Blueberry dikemas dengan antioksidan dalam jumlah tinggi.

Penelitian berjudul Health Benefits of Anthocyanins and Their Encapsulation for Potential Use in Food Systems: A Review menemukan bahwa kandungan antioksidan tersebut bernama anthocyanin.

Anthocyanin akan berperan melindungi kerusakan sel akibat radikal bebas yang dapat menurunkan fungsi ginjal. Selain itu, dapat melindungi tubuh dari penyakit kronis, seperti kanker, diabetes hingga penyakit jantung.

4. Bawang Putih

Tak hanya digunakan untuk penyedap masakan, bawang putih juga bermanfaat untuk kesehatan ginjal. Bawang putih merupakan sumber mangan, vitamin B6, dan vitamin C.

Menurut penelitian Clinical Nutrition, dikemas dengan senyawa sulfur yang bersifat antiradang dan antioksidan, sehingga dapat meningkatkan fungsi ginjal.

5. Kembang Kol

Kembang Kol Warna WarniKembang Kol mengandung vitamin C. Foto: iStock

Kembali kol merupakan sayuran yang penuh dengan nutrisi. Mulai dari vitamin B atau asam folat, vitamin C, dan vitamin K. Vitamin itu berperan untuk menjaga kesehatan ginjal.

Selain itu, vitamin tersebut juga dapat menetralisir zat beracun di dalam tubuh. Rutin mengonsumsi kembang kol akan terhindari penyakit ginjal.

(raf/odi)



Sumber : food.detik.com

4 Jus Buah dan Sayur Ini Berkhasiat Menjaga Kesehatan Ginjal


Jakarta

Kesehatan ginjal perlu dijaga dengan konsumsi makanan bernutrisi tepat. Bagi yang suka jus, coba rutin mengonsumsi jus enak ini untuk membuat ginjal berfungsi optimal.

Ginjal merupakan organ vital tubuh yang berfungsi menyaring darah dari limbah. Ginjal juga berperan menjaga keseimbangan air di dalam tubuh.

Salah satu cara menjaga kesehatan ginjal adalah dengan cukup minum air putih setiap hari. Selain itu, konsumsi jus buah atau sayur yang rasanya lebih bervariasi, bisa jadi pilihan.


Berikut 4 pilihan jus yang bagus dikonsumsi untuk menjaga kesehatan ginjal:

1. Jus cranberry

Duh! Sekeluarga Sakit Usai Diduga Konsumsi Jus Cranberry BeracunJus cranberry bisa mencegah peradangan pada ginjal dan kaya antioksidan. Foto: 9news.com

Melansir laman GoodRX, antioksidan dalam cranberry dapat membantu mencegah peradangan pada ginjal. Antioksidan bisa mengurangi risiko terkena infeksi saluran kemih (ISK).

Para peneliti percaya bahwa jus cranberry mencegah bakteri menempel pada saluran kemih.

Pada dasarnya, sebagian besar ISK tidak memengaruhi ginjal. Namun dalam kasus tertentu, infeksi yang terjadi di saluran kemih bisa masuk ke ginjal. Kondisi ini disebut pielonefritis.

Selain itu, penelitian kecil lain juga menemukan bahwa jus cranberry dapat menurunkan risiko batu ginjal.

2. Jus wortel

5 Minuman Ini Bisa Tingkatkan Imun Tubuh, Jus Wortel hingga Air KelapaMinum jus wortel bisa melindungi ginjal. Foto: Ilustrasi iStock

Penelitian menunjukkan, meminum dua gelas jus wortel sehari memiliki efek antioksidan.

Dalam sebuah penelitian terhadap tikus, akar wortel membantu melindungi ginjal jika diberikan bersamaan dengan obat yang dapat merusak ginjal. Penelitian lain pada tikus menunjukkan, akar wortel dapat mencegah kerusakan ginjal.

Namun demikian, penelitian belum dilakukan pada manusia. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut.

3. Jus bit

healthy detox beet smoothie with chia seeds in a mason jar on a wooden backgroundJus bit kaya akan nutrisi yang bisa membuat ginjal lebih sehat. Foto: iStock

Sama seperti cranberry, bit juga bersifat antioksidan.

Sebuah penelitian mengamati efek jus bit pada tikus penderita diabetes. Ditemukan bahwa tikus yang mendapatkan asupan jus bit memiliki ginjal yang lebih sehat. Jus bit dapat membantu mencegah kerusakan ginjal yang terkait dengan diabetes.

Namun, penting juga untuk memperhatikan kadar oksalat yang tinggi pada jus bit. Oksalat diketahui menjadi senyawa alami yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Jika Anda memiliki riwayat batu ginjal, maka hindari konsumsi jus bit.

4. Jus jeruk

konsumsi jus jeruk apakah aman jika setiap hariMinum jus jeruk juga direkomendasikan karena kandungannya yang bisa membantu menyehatkan ginjal. Foto: Getty Images/iStockphoto

Jus jeruk dapat mengurangi pembentukan batu oksalat yang jadi penyebab batu ginjal.

Khasiat tersebut didapat dari kandungan sitrat pada jeruk. Sitrat terbukti dapat mengurangi kadar asam dalam urine dan mencegah pembentukan batu.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Ini Daftar Jus Terbaik untuk Kesehatan Ginjal”

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Studi Ungkap Jumlah Konsumsi Kopi Segini Picu Kerusakan Ginjal


Jakarta

Konsumsi kopi berlebihan berdampak buruk untuk kesehatan. Karenanya kamu perlu membatasi asupan kopi. Hindari minum kopi sebanyak yang disebut studi ini karena bisa memicu kerusakan ginjal.

Bagi banyak orang, minum kopi setiap hari adalah ‘penyelamat’ untuk membuat tubuh berenergi dan pikiran lebih fokus. Namun, tetap saja, mengonsumsi kopi ada aturannya. Hindari minum kopi berlebihan.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam JAMA Network Open mengungkapkan bahwa minum 3 cangkir kopi atau lebih setiap hari dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal.


Studi ini melibatkan 1.180 orang dewasa berusia 18 hingga 45 tahun yang mengalami hipertensi tahap awal, tapi belum mendapat pengobatan. Penelitian berlangsung selama sekitar 16 tahun dengan pemantauan lanjutan dalam rentang waktu 7,5 tahun.

Minum Kopi Hitam di Pagi Hari Bisa Bantu Turunkan Berat BadanKopi hitam ilustrasi. Foto: Ilustrasi iStock

Melansir Eat This Not That, para peneliti memeriksa tiga indikator utama gangguan ginjal, yakni hiperfiltrasi (tingginya laju filtrasi glomerulus), albuminuria (tingginya kadar albumin dalam urine), dan tekanan darah tinggi. Ketiganya merupakan tanda awal dari disfungsi dan penyakit ginjal.

Menariknya, hampir separuh peserta studi memiliki varian gen CYP1A2 (rs762551) yang menyebabkan metabolisme kafein menjadi lebih lambat. Pada kelompok ini, risiko mengalami gangguan ginjal melonjak signifikan jika mereka minum 3 cangkir kopi atau lebih setiap hari.

Berikut hasil spesifik yang dialami kelompok di atas:

– 2,5 kali lebih mungkin mengalami hiperfiltrasi,
– 2,7 kali lebih mungkin menderita albuminuria,
– 2,8 kali lebih berisiko mengalami hipertensi.

Ilustrasi tingkat roasting biji kopiIlustrasi biji kopi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Rixipix

“Ini menunjukkan bahwa kafein, secara spesifik, adalah komponen dalam kopi yang dapat merusak ginjal,” kata Sara Mahdavi, penulis utama studi sekaligus peneliti dari Departemen Kedokteran Komunitas dan Keluarga, Universitas Toronto.

Namun, tidak semua ahli sepakat bahwa kopi harus dihindari sepenuhnya. Melanie Betz, ahli gizi dari Kidney Foundation, menegaskan bahwa temuan ini penting, tapi perlu dilihat secara proporsional.

“Studi ini menyoroti pentingnya pendekatan nutrisi yang dipersonalisasi. Genetika memainkan peran besar dalam bagaimana tubuh kita merespons makanan atau obat-obatan,” kata dia.

Betz menambahkan bahwa sebagian besar studi lain justru menemukan manfaat kopi bagi kesehatan ginjal, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.

“Yang perlu ditekankan adalah, risikonya meningkat pada mereka yang minum lebih dari tiga cangkir per hari, itu jumlah yang cukup banyak,” kata dia.

Selain itu, studi ini tidak mengontrol faktor diet lain yang juga berpengaruh pada kesehatan ginjal, seperti konsumsi buah, sayur, dan protein hewani.

“Bisa jadi, orang yang minum banyak kopi juga mengonsumsi lebih sedikit makanan sehat lainnya,” ujarnya.

Lalu, apakah aman jika hanya minum 1 atau 2 cangkir kopi sehari?

Minum Kopi Hitam di Pagi Hari Bisa Bantu Turunkan Berat BadanKopi mengandung kafein. Foto: Ilustrasi iStock

Menurut Jen Hernandez, ahli diet ginjal dan pendiri Plant-Powered Kidneys Inc, jawabannya bergantung pada masing-masing individu.

“Ada kurva berbentuk U dalam konsumsi kafein. Konsumsi sekitar satu cangkir per hari justru bisa memberi manfaat, termasuk perlindungan terhadap tekanan darah tinggi,” jelasnya.

Hernandez juga mencatat bahwa kopi mengandung antioksidan dan mikronutrien seperti kalium, yang bisa membantu menjaga fungsi ginjal dan tekanan darah. Bahkan, sebuah tinjauan ilmiah pada 2020 menemukan bahwa kopi memiliki potensi protektif terhadap ginjal.

Namun, semua kembali pada prinsip moderasi. Jika Anda masih khawatir terhadap dampak kafein, bisa memilih alternatif kopi decaf atau kopi tanpa kafein.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Awas, Studi Temukan Minum Kopi Sebanyak Ini Bisa Bikin Ginjal Rusak”

(raf/adr)



Sumber : food.detik.com

Sering Minum Kopi Merusak Ginjal dan Liver? Ini Kata Peneliti


Jakarta

Di balik berbagai manfaatnya, konsumsi kopi juga menimbulkan efek samping, termasuk untuk kesehatan ginjal dan liver. Ternyata begini penjelasan ahli.

Kopi tidak hanya memiliki kandungan kafein, tapi juga berbagai nutrisi alami seperti antioksidan dan mineral lainnya.

Manfaat secangkir kopi masih terus menjadi perdebatan, baik di kalangan penikmatnya maupun pada peneliti. Warnanya yang pekat sering dianggap mengkhawatirkan bagi kesehatan ginjal dan liver.


Ternyata begini hasil penelitian dan penjelasannya secara ilmiah.

Baca juga: Kacau! Ayah Pengantin Tolak Bayar Tagihan Katering Pernikahan Anaknya

Espresso dan Kopi Tubruk, Mana yang Lebih Tinggi Kafein dan Kalori?Kandungan alami pada kopi ternyata dapat membantu menjaga fungsi liver tetap optimal. Foto: istock

Efek Konsumsi Kopi pada Liver

Melansir laman GoodRx (4/2/25), liver atau hati merupakan organ tubuh yang sibuk. Ada 500 fungsi berbeda yang dijalankan oleh liver untuk menjaga kerjanya tetap optimal pada tubuh.

Merujuk pada kandungan kopi, ada beberapa nutrisi yang justru dapat membantu fungsi liver. Pertama ialah antioksidan dalam bentuk asam klorogenat yang dapat membantu liver memecah glukosa dan mencegah tumpukan lemak.

Efek antiinflamasi yang ada pada kopi juga membantu mengurangi inflamasi sehingga kinerja liver akan lebih ringan. Konsumsi kopi secara rutin juga dapat menstimulasi autophagy yang meringankan liver untuk membuang sel-sel tubuh yang rusak.

Hasil Penelitian dan Penjelasannya

Pada 2016 peneliti di Inggris mengamati efek kopi terhadap liver. Hasil analisanya lantas dipublikasikan pada British Liver Trust dengan tajuk Coffee consumption and the liver – the potential health benefits.

Ada tiga temuan utama dalam penelitian tersebut. Pertama, konsumsi kopi dalam jumlah moderat 2-3 cangkir per hari dapat mencegah kanker hati seperti yang dibenarkan WHO.

Pada pengamatannya terhadap pasien penyakit liver, konsumsi kopi ditemukan meminimalisir penurunan fungsi liver. Selain itu ditemukan pula penikmat kopi cenderung memiliki risiko sirosis dan fibrosis yang lebih rendah.

Efek konsumsi kopi terhadap ginjal berlanjut di halaman berikutnya.

Efek Konsumsi Kopi Pada Ginjal

Selain liver, ginjal juga sering dikhawatirkan mengalami efek samping konsumsi kopi. Hal ini merujuk pada ginjal yang berfungsi sebagai penyaring dari cairan yang diminum manusia.

GoodRx menjelaskan bahwa ginjal berperan penting dalam menetralisir asam sehingga air akan diterima dengan kandungan yang lebih seimbang. Air, garam, dan mineral lain akan dipisahkan untuk diserap oleh darah.

Namun ada penelitian yang menyebutkan kopi dan minuman berkafein dapat mengganggu fungsi ginjal. Pada sisi yang berbeda, kopi justru ditemukan memiliki efek proaktif untuk mencegah penyakit ginjal kronis.

Slurrp! 5 Racikan Kopi Hitam Nol Kalori yang Cocok Untuk DietNamun kontroversi konsumsi kopi masih meliputi efeknya pada ginjal. Foto: Getty Images/Narong KHUEANKAEW

Hasil Penelitian dan Penjelasannya

Pada 2019 penelitian yang dipublikasi pada American Journal of Kidney Disease menguaknya. Penelitian ini merujuk pada beberapa efek kopi secara spesifik terhadap kesehatan ginjal.

Melalui data partisipan yang diamati, konsumsi kopi semakin tinggi justru menurunkan risiko terjadinya batu ginjal. Penemuan ini ditemukan pada partisipan yang mengonsumsi kopi setidaknya 1-2 cangkir per hari.

Sementara penelitian yang dilakukan di Korea pada 2008 menemukan pencerahan efek konsumsi kopi pada wanita. Partisipan yang mengonsumsi kopi secara rutin dengan takaran moderat ditemukan memiliki risiko gangguan ginjal yang rendah.

Baca juga: Ajib! 5 Kuliner Betawi Ini Kental akan Pengaruh Belanda

(dfl/adr)



Sumber : food.detik.com

10 Fungsi Organ Ginjal yang Vital bagi Tubuh dan Cara Menjaganya



Jakarta

Fungsi organ ginjal sangat vital bagi tubuh manusia. Tanpa peran ginjal, hampir seluruh kinerja organ dalam tubuh otomatis terganggu. Apa saja fungsi tersebut?

Meski ginjal dikenal sebagai organ kecil seperti bentuk kacang, tapi ginjal bekerja tanpa henti menyaring darah, menjaga cairan tetap seimbang, hingga mendukung kesehatan tulang. Setiap hari, organ ginjal menyaring sekitar 200 liter darah.

Hasilnya, racun berbahaya dapat dikeluarkan. Sementara zat penting tetap dipertahankan dan diserap tubuh dengan optimal. Fungsi ini membuat ginjal disebut sebagai “filter alami” bagi tubuh.


Sayangnya, banyak orang baru menyadari pentingnya fungsi organ ginjal ketika sudah muncul penyakit. Untuk memahami fungsi utama ginjal, berikut penjelasan dan cara menjaganya tetap sehat.

Daftar 10 Fungsi Organ Ginjal

Dilansir dari situs resmi National Library of Medicine (NIH), ginjal memiliki peran penting sebagai berikut:

1. Menyaring darah dari zat sisa metabolisme

Fungsi organ ginjal yang paling dikenal adalah menyaring racun, urea, kreatinin, dan sisa metabolisme lain. Semua limbah itu dibuang melalui urin.

2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh

Ginjal akan menahan air saat tubuh kekurangan cairan, dan membuang kelebihan cairan saat tubuh berlebih. Fungsi organ ginjal ini penting untuk menjaga kestabilan cairan dalam tubuh.

3. Mengatur kadar elektrolit

Natrium, kalium, kalsium, hingga magnesium tetap seimbang berkat kerja ginjal. Gangguan fungsi ini bisa memicu masalah saraf dan otot.

4. Mengatur keseimbangan asam-basa darah

Ginjal menjaga pH darah tetap normal (7,35-7,45) dengan membuang ion hidrogen (H⁺) saat darah terlalu asam dan menyerap bikarbonat.

5. Menghasilkan hormon eritropoietin (EPO)

Fungsi organ ginjal juga meliputi produksi hormon yang merangsang pembentukan sel darah merah. Jika terganggu, tubuh dapat mengalami anemia.

6. Menghasilkan renin untuk tekanan darah

Renin dari ginjal memicu sistem RAAS yang berfungsi mengatur tekanan darah dan volume cairan tubuh.

7. Mengaktifkan vitamin D

Ginjal mengubah vitamin D menjadi bentuk aktif (calcitriol) untuk membantu penyerapan kalsium dan menjaga kesehatan tulang.

8. Membuang zat asing dari tubuh

Obat-obatan, racun, dan metabolit berbahaya bisa dikeluarkan berkat fungsi organ ginjal ini.

9. Mendukung fungsi saraf dan otot

Dengan menjaga elektrolit tetap seimbang, ginjal memastikan kontraksi otot dan impuls saraf berjalan normal.

10. Mengatur volume darah dan tekanan osmotik

Fungsi organ ginjal juga terkait langsung dengan stabilitas tekanan darah melalui pengaturan air dan natrium.

Cara Menjaga Ginjal Tetap Sehat

Dikutip dari National Kidney Foundation, ada tujuh aturan penting dalam menjaga fungsi organ ginjal, yaitu:

1. Rutin periksa kesehatan dengan tes urine (ACR) dan tes darah (GFR).
2. Kendalikan tekanan darah dengan diet rendah garam, olahraga, dan obat bila diperlukan.
3. Kelola gula darah terutama bagi penderita diabetes untuk mencegah kerusakan ginjal.
4. Terapkan pola makan sehat seperti diet Mediterania atau DASH.
5. Rajin olahraga agar berat badan ideal, tekanan darah, dan kolesterol tetap stabil.
6. Berhenti merokok karena rokok mempercepat kerusakan fungsi ginjal.
7. Batasi penggunaan obat pereda nyeri golongan NSAID yang bisa membahayakan ginjal.

Itulah penjelasan mengenai fungsi ginjal dan cara menjaganya agar tetap sehat. Semoga bermanfaat detikers!

*Penulis adalah peserta magang Program PRIMA Magang PTKI Kementerian Agama

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

5 Teh Herbal yang Bikin Ginjal Sehat, Bagus Dikonsumsi Rutin


Jakarta

Menjaga kesehatan ginjal dapat dilakukan dengan konsumsi teh herbal. Ada 5 pilihan teh herbal yang disarankan pakar kesehatan untuk dikonsumsi rutin.

Teh sering dipilih karena suhunya hangat dan efeknya menenangkan. Selain dibuat dari daun camellia sinensis atau pohon teh, teh juga bisa dibuat dengan bahan herbal yang tak kalah berkhasiat.

Secara alami banyak bahan herbal yang memiliki kandungan nutrisi dan khasiatnya sendiri. Mengonsumsinya dalam bentuk seduhan teh tak hanya menghangatkan, tetapi juga dapat membantu asupan hidrasi bahkan membersihkan ginjal.


Dilansir dari Times of India, Senin (15/9), sebagian teh herbal terbukti dapat memperbaiki fungsi ginjal, menurunkan inflamasi, dan membantu mengeluarkan toksin serta meringankan kerja ginjal.

Baca juga: Dulu Pelawak, Kini Narji Cagur Sukses Punya 1.000 Hektar Lahan Pertanian

Berikut ini 5 teh herbal yang baik untuk menjaga kesehatan ginjal dilansir dari Times of India:

Slurrpp! Di Malang Ada Kafe Instagramable Khusus untuk Teh ArtisanTeh hasil seduhan parsley dapat membantu menjaga kesehatan ginjal. Foto: detikcom

1. Teh Parsley

Daun parsley yang lebih sering hadir sebagai hiasan ternyata punya khasiat lebih kompleks. Parsley memiliki efek diuretik alami yang efeknya dapat dirasakan dalam waktu singkat.

Menyeduh parsley menjadi teh dapat membantu memicu buang air kecil terutama ketika tubuh sedang terasa bengkak atau kembung. Ketika buang air kecil menjadi lancar maka kesehatan salurannya akan lebih terjaga.

Konsumsi teh parsley juga dapat memberi asupan antioksidan pada sel-sel ginjal. Cara membuatnya cukup merendam segenggam parsley segar selama 5-10 menit dalam air hangat.

2. Teh Jahe

Jahe dikenal sebagai rempah yang berkhasiat dan menyehatkan. Jahe juga bisa dikombinasikan dengan rempah dan herbal lain untuk memaksimalkan khasiatnya.

Salah satu cara menikmati jahe yang enak ialah dengan menyeduhnya sebagai teh. Teh jahe tak hanya akan menghangat tubuh atau meredakan tenggorokan yang sakit saja.

Jahe memiliki kandungan antioksidan dan anti inflamasi. Ketika dikonsumsi secara rutin teh jahe dapat memperbaiki kesehatan ginjal secara bertahap.

3. Teh Hibiscus

Hibiscus atau bunga sepatu menjadi salah satu tanaman eksotis yang banyak ditanam di halaman atau balkon rumah. Di balik warnanya yang merah menonjol, hibiscus ternyata punya khasiat yang tak kalah menarik.

Bunga sepatu dapat dikonsumsi dalam bentuk seduhan teh yang hangat. Konsumsi teh bunga sepatu secara rutin dapat membantu menurunkan tekanan darah yang tinggi.

Tanpa disadari, tekanan darah yang tinggi berpengaruh besar pada kesehatan ginjal. Karena itu, selain menyehatkan ginjal, teh hibiscus juga dapat menjaga tekanan darah lebih terkendali.

Glass cup with fresh green tea and mint.Teh hijau memiliki kandungan katekin untuk melawan inflamasi pada ginjal. Foto: Getty Images/iStockphoto/DevMarya

4. Teh Hijau

Secara teknis teh hijau memang tak tergolong sebagai salah satu seduhan teh herbal. Tetapi kandungan dan manfaatnya terhadap ginjal tidak kalah baik dibandingkan dengan teh herbal.

Teh hijau memiliki kandungan antioksidan berupa katekin yang jauh lebih tinggi daripada jenis teh lainnya. Kandungan antioksidan tersebut dapat mencegah ginjal dari kerusakan.

Konsumsi teh hijau secara rutin dapat melawan terjadinya inflamasi. Selain itu, secara umum, teh hijau juga dapat menjaga kesehatan kardiovaskuler dan ginjal.

5. Teh Chamomile

Aroma dan rasanya yang lembut membuat teh chamomile selalu dipilih untuk diseruput ketika bersantai. Faktanya teh chamomile punya khasiat lebih kompleks daripada sekadar menenangkan.

Minum teh chamomile secara rutin juga dapat menjaga kesehatan ginjal secara tidak langsung. Melalui beberapa efek seperti menurunkan stres dan meningkatkan kualitas tidur malam.

Ginjal hanya dapat istirahat ketika tubuh manusia tidur dengan lelap di malam hari. Jadi jika ada gangguan dengan kualitas tidur, dampaknya juga mengganggu waktu ginjal untuk memperbaiki selnya.

(dfl/dfl)



Sumber : food.detik.com

Benarkah Minum Air Kelapa Bisa Cegah Batu Ginjal? Begini Kata Peneliti IPB


Jakarta

Batu ginjal merupakan salah satu gangguan paling umum pada sistem kemih. Pakar biomedis, farmasi, dan toksikologi sekaligus dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB) Rini Madyastuti Purwono mengungkapkan batu ginjal menempati urutan ketiga gangguan sistem kemih.

Kasusnya cenderung kambuh dalam lima hingga 10 tahun setelah kejadian pertama.

“Batu ginjal terbentuk dari penumpukan massa kristal dalam kondisi jenuh yang bertahan lama di dalam sistem kemih. Kristal-kristal ini dapat mengandung berbagai senyawa organik dan anorganik, seperti kalsium, magnesium, fosfat, dan sel-sel luruh,” jelasnya yang dikutip dari laman resmi IPB.


Menurutnya, kekambuhan kasus ini menjadikan penanganan preventif sebagai langkah yang harus diutamakan. Rini menyebutkan bahwa ukuran batu ginjal yang besar dapat menyebabkan nyeri hebat, bahkan pingsan akibat penyumbatan pada saluran kemih.

Proses pembentukan batu ginjal atau urolitiasis sangat kompleks, melibatkan ketidakseimbangan antara faktor pemicu. Misalnya seperti hiperkalsiuria, hiperfosfatemia, dan hipomagnesemia, dengan faktor pH urine yang memengaruhi jenis batu yang terbentuk.

“Lingkungan asam cenderung membentuk batu kalsium oksalat, sementara lingkungan basa memicu pembentukan batu jenis strutive, yang biasanya berkaitan dengan infeksi,” terangnya.

Lantas, Bisakah Air Kelapa Mencegah Batu Ginjal?

Dalam sebuah penelitian terbaru, air kelapa terbukti memiliki potensi besar sebagai agen alami untuk mencegah pembentukan batu ginjal. Air kelapa mengandung magnesium, fosfat, kalium, sitrat, dan antioksidan yang berperan aktif dalam menghambat proses nukleasi hingga agregasi kristal pembentuk batu ginjal.

“Magnesium dalam air kelapa mampu bersaing dengan kalsium untuk membentuk magnesium oksalat yang lebih mudah larut. Fosfat juga membantu membentuk senyawa yang mudah larut, sehingga mencegah kristal membesar,” ujar Rini.

dr Rini menambahkan bahwa kandungan kalium dan sitrat dalam air kelapa dapat membantu mengubah suasana urine dari asam menjadi basa, yang bermanfaat dalam pencegahan batu ginjal jenis kalsium oksalat. Selain itu, efek diuretik air kelapa meningkatkan volume urine, sehingga mengencerkan konsentrasi mineral pembentuk batu.

Dalam uji pre-klinis yang dilakukan pada hewan percobaan, pemberian air kelapa secara ad libitum menunjukkan hasil yang signifikan. Parameter seperti kadar Nitrogen Urea Darah (BUN) dan kreatinin menurun, kerusakan nefron lebih rendah, dan tidak ditemukan endapan kristal di tubulus ginjal.

“Ini merupakan bukti kuat bahwa air kelapa dapat mencegah kekambuhan batu ginjal, terutama bila dikonsumsi secara teratur satu hingga dua cangkir per hari,” kata Rini.

Selain air kelapa, rebusan daun alpukat juga menunjukkan efek serupa. Ekstraknya bekerja sebagai diuretik dan antioksidan yang membantu mencegah penggumpalan kristal dan memperbaiki jaringan ginjal yang rusak.

Namun, Rini mencatat bahwa pengelolaan alami hanya efektif untuk pencegahan batu ginjal berukuran kecil.

“Untuk batu ginjal berukuran besar, penanganannya tetap harus melibatkan prosedur medis seperti operasi atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) di rumah sakit,” pungkasnya.

(sao/naf)



Sumber : health.detik.com

Pria Ngaku ‘Sembuh’ dari Batu Ginjal seusai Naik Roller Coaster, Dokter Bilang Gini


Jakarta

Seorang pria asal China menceritakan pengalamannya ‘sembuh’ dari batu ginjal setelah naik tiga wahana roller coaster di sebuah taman bermain besar di Jepang. Klaimnya ini mengundang perdebatan di dunia maya, apakah hal ini benar-benar bisa terjadi?

Melalui media sosial Weibo, pria bermarga Wang itu menceritakan jika ia memang memiliki riwayat batu ginjal multiple atau lebih dari satu. Wang sempat menduga salah satu batu ginjalnya telah bergeser ke ureter. Namun, ia tidak sempat berkonsultasi dengan dokter selama di Jepang, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke Universal Studio di Osaka.

Setelah menaiki tiga roller coaster, Wang pergi ke toilet untuk buang air kecil. Tak disangka, keluar sebuah batu kecil hitam dari saluran kencingnya.


“Bentuknya seperti batu kecil yang tercampur dalam nasi. Setelah keluar, semua gejala (sakit) langsung hilang dan saya merasa jauh lebih baik,” cerita Wang dikutip dari Must Share News, Selasa (21/10/2025).

Wang menceritakan dirinya memang rentan mengalami batu ginjal. Dalam pemeriksaan medis sebelumnya, dokter memang sudah menemukan beberapa batu kecil.

Karena ukurannya kurang dari 55 mm, dokter menyarankannya agar banyak minum air dan rutin lompat tali untuk membantu pengeluaran batu. Wang tidak pernah menyangka naik roller coaster bisa membantunya mengeluarkan batu ginjal.

Apa yang Dialami Wang Kebetulan Semata

Dokter kepala Departemen Urologi di Fifth Affiliated Hospital of Guangzhou Medical University, Dr Li Tian mengatakan apa yang dialami oleh Wang hanyalah kebetulan semata. Ia menduga getaran hebat dan perubahan posisi tubuh yang ekstrem saat menaiki roller coaster menstimulasi batu kecil yang sudah ada di ureter akhirnya keluar.

Meski demikian ia tidak menyarankan pasien batu ginjal lain untuk meniru cara ini. Ada risiko medis lebih besar yang dapat membahayakan pasien batu ginjal.

“Tindakan seperti itu berisiko menyebabkan batu tersangkut di dinding ureter atau menimbulkan luka pada mukosa,” ungkap Dr Tian.

(avk/kna)



Sumber : health.detik.com