Tag Archives: kesehatan tubuh

5 Makanan Tersehat di Dunia, Ada yang dari Korea hingga Yunani


Jakarta

Kini pola makan sehat tak hanya untuk menjaga kesehatan tubuh saja. Tapi juga menjadi bagian dari gaya hidup yang sudah melekat dan digemari orang-orang.

Jika dulu makan sehat berarti menghindari banyak jenis makanan, kini pendekatannya lebih pada menambahkan bahan makanan bernutrisi serta mengurangi konsumsi makanan olahan yang secara ilmiah kerap dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis hingga kematian dini.

Dari makanan fermentasi hingga kebiasaan mengonsumsi yogurt secara rutin, banyak cara sederhana untuk membuat pola makan lebih sehat. Namun jika ingin menambahkan superfood ke dalam menu harian, beberapa negara seperti Korea, India, Jepang, hingga Yunani bisa menjadi rujukan.


Berikut 5 makanan tersehat di dunia menurut The American Journal of Public Health, dilansir dari VOGUE UK (23/07/2025):

1. Kimchi

Ilustrasi kimchiIlustrasi kimchi Foto: Getty Images/iStockphoto/4kodiak

Kimchi tak terpisahkan dari menu makan harian orang Korea yang kini juga digemari di berbagai negara, termasuk di Amerika hingga Inggris. Makanan berupa sayuran fermentasi ini dikenal karena rasa asam pedasnya yang khas sekaligus khasiat kesehatannya.

Kimchi membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus yang penting bagi kesehatan secara menyeluruh. Selain itu, kimchi juga memiliki sifat anti kanker, antioksidan, antimikroba, serta baik untuk menjaga berat badan dan tekanan darah.

Para ahli gizi menyarankan konsumsi enam porsi makanan fermentasi per hari. Masyarakat Korea yang memiliki angka harapan hidup lebih tinggi dari Inggris, membuktikan bahwa menjadikan kimchi makanan rutin bisa membantu menjaga kesehatan tubuh.

2. Kacang Lentil

lentillentil pada makanan. Foto: iStock

Sering digunakan dalam masakan khas India seperti dahl, lentil termasuk jenis kacang-kacangan yang kaya nutrisi dan harganya juga terjangkau. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lentil mampu mengurangi peradangan dalam tubuh, faktor yang berperan dalam berbagai penyakit kronis.

Lentil juga mengandung antioksidan, zat antimikroba, dan polifenol yang diyakini dapat mencegah penyakit degeneratif. Selain itu, kandungan serat dan proteinnya baik untuk menjaga gula darah tetap stabil serta mendukung kesehatan pencernaan.

Lentil tersedia dalam berbagai warna, bisa dibeli dalam bentuk matang maupun mentah dan mudah untuk dimasukkan dikombinasikan dengan makanan lain.

3. Minyak Zaitun

Caprese. Caprese salad. Italian salad. Mediterranean salad. Italian cuisine. Mediterranean cuisine. Tomato mozzarella basil leaves black olives and olive oil on wooden table. Recipe - IngredientsMinyak zaitun pada makanan Mediterania. Foto: Getty Images/MarianVejcik

Kaya antioksidan dan anti peradangan, minyak zaitun terutama jenis extra virgin oil, merupakan komponen utama dari pola makan Mediterania yang dikenal sehat.

Minyak ini telah terbukti membantu menurunkan tekanan darah, meningkatkan kesehatan jantung, serta mengurangi risiko kerusakan hati dan penyakit neurodegeneratif seperti demensia.

Cara mengonsumsinya pun beragam, bisa dituang di atas salad atau dicampur ke dalam makanan yang bernutrisi, bisa jadi cocolan untuk makan roti, atau diminum satu sendok setiap pagi seperti vitamin.

4. Kedelai

mao tofu, tahu berambut khas ChinaTahu dari kedelai. Foto: Getty Images/iStockphoto/elifranssens

Beragam olahan kacang kedelai seperti tahu, tempe, edamame, dan miso merupakan bagian penting dalam pola makan orang Jepang.

Kedelai mengandung protein, vitamin C, zat besi, magnesium dan folat yang tinggi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kedelai dapat membantu mencegah penyakit jantung, beberapa jenis kanker dan stroke, sekaligus menurunkan kolesterol dan memperkuat tulang.

Meski dulu sempat dikhawatirkan dapat memicu pertumbuhan tumor berdasarkan penelitian terhadap hewan pada 1990-an. Studi terbaru justru menunjukkan bahwa kedelai bisa menurunkan risiko kanker serta membantu meredakan gejala pre-menopause. Penting dicatat bahwa produk makanan kedelai olahan tidak memberikan manfaat kesehatan yang sama dengan versi alaminya.

5. Yoghurt

homemade organic coconut greek yogurt in wooden bowl organic coconut greek yogurt. Foto: Getty Images/iStockphoto/ThitareeSarmkasat

Baik disantap sebagai sarapan maupun dijadikan saus celup bersama rempah, yoghurt Yunani atau Greek yoghurt merupakan pilihan sehat yang mudah dijadikan bagian dari rutinitas harian.

Menu yang satu ini kaya akan protein, kalsium, vitamin B12, dan probiotik. Yoghurt juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil serta mendukung kesehatan tulang dan usus.

Selain menyehatkan, yoghurt juga terjangkau. Tapi pastikan memilih varian alami tanpa tambahan gula untuk memperoleh manfaat vitamin yang maksimal.

(sob/adr)



Sumber : food.detik.com

14 Hari Tanpa Gula, Begini Efek Positifnya untuk Kesehatan


Jakarta

Mengurangi konsumsi gula, khususnya gula tambahan yang banyak terdapat pada makanan dan minuman olahan, kembali menjadi sorotan. Begini efeknya jika kamu berhenti konsumsi gula.

Dilansir dari Ladbible (15/08/2025), seorang dokter membagikan penjelasan tentang perubahan yang dapat terjadi pada tubuh jika seseorang berhenti mengonsumsi gula selama 2 minggu.


Tren diet tanpa gula kerap muncul di media sosial, tapi penjelasan medis ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai dampaknya.

Dieting or good health concept. Young woman rejecting Junk food or unhealthy food such as donut or dessert and choosing healthy food such as fresh fruit or vegetable.Dieting or good health concept. Young woman rejecting Junk food or unhealthy food such as donut or dessert and choosing healthy food such as fresh fruit or vegetable. Foto: iStock

Dr. Eric Berg, melalui akun TikTok-nya, menjelaskan pada awalnya tubuh akan merespons dengan rasa ingin makan gula yang kuat. Hal ini terjadi karena otak terbiasa mendapatkan lonjakan dopamin dari rasa manis. Beberapa orang mungkin juga akan mengalami gejala seperti mudah marah, lelah, sakit kepala, atau mual.

Menurut Dr. Berg, gejala ini muncul karena tubuh sedang beradaptasi dan melakukan proses detoksifikasi, sehingga gejala tersebut akan mereda seiring waktu. Ia menyarankan agar pengurangan gula dilakukan secara bertahap untuk mengurangi ketidaknyamanan pada fase awal saat diet gula.

Begitu tubuh mulai terbiasa tanpa asupan gula tambahan, perubahan positif mulai terasa. Sumber energi tubuh akan beralih dari gula ke cadangan lemak, sehingga seseorang dapat bertahan lebih lama tanpa makan sekaligus merasakan peningkatan energi. Bagi sebagian orang yang sebelumnya mengalami depresi atau kecemasan, kondisi suasana hati bisa menjadi lebih stabil dan positif.

“Anda akan memiliki lebih banyak energi karena tubuh mulai memanfaatkan cadangan lemak sebagai sumber energi,” ujarnya.

Glass with red stripes straw filled with sugar cubes on blue background. Junk food, unhealthy diet, sugar on refreshing drinks, nutrition concept.Glass with red stripes straw filled with sugar cubes on blue background. Junk food, unhealthy diet, sugar on refreshing drinks, nutrition concept. Foto: Getty Images/iStockphoto/SB Arts Media

Selain itu, Dr. Berg menyebutkan fokus dan konsentrasi dapat meningkat setelah melewati fase awal adaptasi. Secara fisik, peradangan dan rasa nyeri di tubuh cenderung berkurang, sementara kesehatan kulit membaik dan tampil lebih bercahaya.

“Anda akan menyadari bahwa kondisi kulit Anda menjadi jauh lebih baik dan tampak lebih sehat bercahaya,” sambungnya.

Para ahli kesehatan juga sepakat bahwa konsumsi gula berlebihan dapat memperburuk kondisi kulit, termasuk memicu jerawat.

Meski manfaatnya menjanjikan, para pakar mengingatkan bahwa setiap perubahan pola makan sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan kecukupan gizi dan idealnya di bawah pengawasan dokter atau ahli gizi.

Mengurangi konsumsi gula secara bertahap, bukan langsung menghentikannya total, dapat membantu tubuh beradaptasi dengan lebih nyaman sekaligus memaksimalkan hasil yang diperoleh.

(sob/adr)



Sumber : food.detik.com

5 Kombinasi Makanan Salah yang Bisa Bikin Tubuh Lemas


Jakarta

Beberapa ahli gizi ini mengungkap lima kombinasi makanan populer yang sebaiknya dihindari. Dari susu dan jeruk hingga kopi dan pisang, ini alasannya!

Makanan dan minuman memang semakin enak jika dikreasikan, tapi tak semua kombinasi aman. Ada perpaduan tertentu yang justru bikin pencernaan terganggu.

Banyak ahli gizi yang menegaskan, tubuh punya cara spesifik untuk menyerap nutrisi. Jika makanan tidak selaras, manfaatnya bisa hilang begitu saja.


Misalnya dengan menggabungkan dua jenis makanan atau minuman menjadi satu racikan. Atau memakan dan meminumnya berbarengan dalam waktu berdekatan.

Beberapa kombinasi populer ternyata bisa menurunkan energi. Bahkan ada yang membuat tubuh rentan kembung hingga sakit perut.

Karena itu, penting mengenali pasangan makanan yang sebaiknya dihindari. Dengan begitu, makan tetap enak sekaligus sehat.

Dikutip dari Real Simple (2/9) berikut 5 makanan yang tak disarankan untuk dicampur:

1. Susu dan jeruk

Pesan Latte pakai Susu Bebas Laktosa, Pria Ini Kecewa Ditagih EkstraIlustrasi susu. Foto: LumiNola via Getty Images)

Minum susu tidak boleh dibarengi dengan makan buah jeruk. Asam sitrat yang terkandung pada buah jeruk bisa membuat protein susu menggumpal di dalam perut.

Akibatnya, perut akan merasa begah, kembung, hingga sulit mencerna. Kombinasi antara susu dan jeruk sering tak disadari, seperti saat minum jus jeruk setelah susu.

Padahal dampaknya bisa mengganggu pencernaan sensitif. Lebih baik beri jeda waktu 1-2 jam jika ingin mengonsumsi keduanya.

“Protein susu yang menggumpal ini dapat lebih sulit dicerna dan dapat menyebabkan gejala seperti gas, kembung, sakit perut, atau gangguan pencernaan,” tutur Avery Zenker, RD, MAN, ahli diet dari University of Guelph di Kanada.

2. Dark Cokelat dan Susu

Cokelat hitam atau dark chocolate kaya akan antioksidan flavonoid yang bermanfaat untuk kesehatan jantung. Namun, susu bisa menghambat penyerapannya.

Jika dikonsumsi bersamaan, manfaat cokelat hitam dalam berkurang berkurang. Kamu hanya akan dapat rasa manis tanpa nutrisi optimal.

“Memasangkan cokelat hitam dengan susu sebenarnya membatalkan manfaatnya yang menyehatkan jantung,” tutur ahli jantung Dr. Elizabeth Klodas.

3. Kopi dan Pisang

Makan pisang sambil minum kopiMakan pisang sambil minum kopi bisa mengganggu kesehatan. Foto: iStock

Kopi sering dikonsumsi di pagi hari sebagai sumber energi karena dorongan kafein. Tak jarang orang yang memadukan buah pisang sebagai menu sarapan.

Namun menggabungkan kopi dan pisang merupakan hal yang fatal. Kombinasi keduanya akan mengakibatkan lonjakan energi, kemudian langsung turun drastis.

“Kombinasi kafein dan karbohidrat yang cepat dicerna menciptakan ilusi energi yang berkelanjutan,” jelas Suhaul Riveria, pendiri Alkaline Herb Shop.

Akibatnya setelah itu, tubuh akan terasa lemas setelah efeknya hilang. Ini membuat gula darah tidak stabil.

4. Mie Instan dan Kecap

Menambahkan kecap asin ke semangkuk mie instan menjadi hal yang lumrah, karena bisa meningkatkan rasa. Namun, perpaduan keduanya bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Mie instan tinggi akan natrium, kemudian ditambah dengan kecap asin yang membuat kadar garam melonjak. Konsumsi natrium berlebihan bisa memicu tekanan darah tinggi.

“Seiring waktu, asupan natrium yang tinggi dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi,” ujar ahli diet Zenker.

5. Alkohol dan Kafein

Viral di TikTok, Kreasi Kopi Espresso Martini Ditaburi Keju ParmesanIlustrasi espresso martini. Foto: Site News/TikTok

Alkohol dan kafein sering kali dipadukan, misalnya pada racikan espresso martini atau kopi cocktail lainnya. Namun kafein menutupi efek mabuk dari alkohol.

Kondisi tersebut membuat orang merasa masih kuat padahal tubuh sudah terpengaruh. Efeknya bisa berbahaya karena orang minum lebih banyak dari batas aman.

“Kafein adalah stimulan sementara alkohol adalah depresan, sehingga kafein dapat menutupi sebagian efek intoksikasi yang dirasakan akibat alkohol,” jelas Zenker.

(raf/dfl)



Sumber : food.detik.com

Ilmuwan Ungkap Manusia Punya ‘Indra Keenam’ Tersembunyi di Dalam Tubuh


Jakarta

Ketika berbicara indra, buku pelajaran biasanya akan mengajarkan ada lima indra yang dimiliki oleh manusia, meliputi penglihatan, penciuman, pendengaran, perasa, dan peraba. Namun, peneliti baru-baru ini mengungkapkan ‘indra keenam’ yang selama ini mungkin tak diketahui orang-orang.

Indra keenam yang dimaksud adalah interoception atau interosepsi. Interosepsi merupakan proses ketika sistem saraf secara terus-menerus menerima dan menafsirkan sinyal fisiologis dari tubuh untuk menjaga agar fungsi vital berjalan dengan baik. Mereka mencontohkan perut keroncongan saat lapar, merasa haus saat kekurangan cairan tubuh, atau merasakan jantung berdebar saat cemas atau gugup.

“Interosepsi adalah hal yang mendasar bagi hampir setiap aspek kesehatan, namun masih menjadi wilayah ilmu saraf yang belum banyak dieksplorasi,” kata Profesor Xin Jin, yang akan memimpin sebagian penelitian ini, dikutip dari Daily Mail, Kamis (16/10/2025).


Konsep interosepsi pertama kali dikemukakan pada awal abad-20 oleh ahli saraf dari Inggris, Charles Sherrington. Namun, gagasan ini diabaikan oleh banyak peneliti sampai sekitar 10 tahun terakhir.

Ketika lima indra lain memerlukan organ khusus untuk berfungsi, interosepsi bekerja melalui jalur saraf yang tersebar dalam tubuh. Karena itu, mereka menyebut ini sebagai ‘indra keenam yang tersembunyi’.

“Neuron sensorik yang membawa pesan-pesan ini menjalar melalui berbagai jaringan, mulai dari jantung dan paru-paru hingga lambung dan ginjal, tanpa batas anatomi yang jelas,” kata peneliti.

Dengan pendanaan penelitian yang baru diterima, ahli akan memetakan bagaimana neuron sensorik terhubung dengan berbagai organ dalam, termasuk jantung dan saluran pencernaan. Mereka juga berencana akan membuat peta pertama di dunia tentang sistem sensorik ini.

Diharapkan penelitian soal interosepsi ini akan berdampak pada sistem pengobatan berbagai penyakit.

“Dengan menciptakan atlas pertama dari sistem ini, kami berharap dapat meletakkan dasar untuk memahami bagaimana otak menjaga keseimbangan tubuh, bagaimana keseimbangan itu bisa terganggu oleh penyakit, dan bagaimana cara memulihkannya,” tandas Profesor Jin.

(avk/up)



Sumber : health.detik.com