Tag Archives: makan sehat di bulan ramadan

8 Manfaat Sehat Makan Timun Suri, Turunkan BB dan Lancarkan Pencernaan


Jakarta

Timun suri muncul musiman saat Ramadan. Buah yang biasa disajikan untuk kreasi takjil ini mengandung beragam manfaat. Menyehatkan jantung dan turunakn berat badan.

Timun suri menjadi salah satu buah yang umum dikonsumsi selama Ramadan tiba. Buah berwanra kuning keemasan ini dapat menyegarkan dahaga ketika buka puasa.

Biasanya timun suri diolah menjadi kreasi es yang menyegarkan. Racikannya cukup sederhana, hanya ditambahkan sirup dan es batu. Bisa juga dijadikan campuran es buah.


Selain menyegarkan, timun suri juga mengandung nutrisi penting untuk tubuh. Nutrisi ini dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, seperti menjaga imunitas hingga mengontrol hipertensi.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut 8 manfaat rutin mengonsumsi timun suri:

1. Kandungan Nutrisi Timun Suri

Rizki (33) pedagang musiman timun suri melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (24/3/2023).ilustrasi Timun Suri Foto: Grandyos Zafna

Timun suri memiliki tekstur yang berbeda dengan jenis timun biasa. Daging buahnya lembut dan berserat, seperti campuran antara melon dan apel.

Sama seperti jenis timun lainnya, timun suri juga mengandung air yang tinggi. Sekitar 96 persen dari buah timun suri adalah air, seperti mengutip Hello Sehat.

Kandungan nutrisi lain dari 100 gram timun suri menurut Fat Secret di antaranya mengandung kalori 16 kcal, lemak 0,12 gram, karbohidrat 3,65 gram, dan protein 0,65 gram. Buah ini juga tinggi serat, magnesium, dan kalium.

2. Mengandung Zat Antioksidan Tinggi

Timun suri juga memiliki istilah lain di beberapa negara. Buah ini populer disebut sebagai ‘queen cucumber’ dan mentimun malabar. Diketahui juga kalau timun suri mengandung zat antioksidan yang melimpah.

Kandungan antioksidan pada timun suri ini dapat menjaga imunitas tubuh selama berpuasa. Jika rutin mengonsumsinya dapat mencegah kerusakan sel yang disebabkan radikal bebas. Bahkan, biji timun suri juga mengandung antioksidan yang dapat mengontrol kadar kolesterol.

3. Tingkatkan Kesehatan Jantung

Timun suri ini diketahui mengandung sejumlah mineral, seperti magnesium, kalsium, kalium, dan silika yang cukup tinggi. Kandungan mineral tersebut tentunya baik bagi kesehatan tubuh.

Telah terbukti dalam memberikan dampak positif pada tekanan darah. Fakta ini juga merujuk manfaatnya yang baik bagi kesehatan kardiovaskular berhubungan dengan jantung.

4. Melancarkan Pencernaan

Lebih lanjut, timun suri juga dapat memberikan manfaat pada kesehatan kulit dan mata. Buah yang tinggi serat ini berperan baik dalam meningkatkan kesehatan pencernaan.

Sehingga, penikmat timun suri akan terhindar dari sembelit selama berpuasa. Cocok dikonsumsi saat buka puasa. Jika ingin lebih terasa manfaatnya bisa dikonsumsi tanpa tambahan pemanis.

5. Menyehatkan Kulit

Timun suri jadi buah favorit saat bulan Ramadhan karena kerap dijadikan menu buka puasa. Pedagang timun suri pun mulai bermunculan jelang Ramadhan di Bogor.Timun suri Foto: M. Solehudin

Timun suri juga diketahui mengandung vitamin C yang tinggi. Jumlah kandungan vitamin C ini sekitar 20 mg per 100 gram, mengutip Jurnal Ilmiah Mahasiswa.

Kandungan vitamin C ini dapat berperan dalam meningkatkan kesehatan kulit dan menjaga imunitas. Daging buah ini juga mengandung asam kafeat yang dapat meredakan peradangan.

6. Aman untuk Penderita Diabetes

Penderita diabetes diketahui harus memilah makanan dan minuman yang dikonsumsi selama puasa, termasuk buah-buahan. Karena, ada beberapa jenis buah mengandung gula tinggi yang dapat membuat gula darah melonjak.

Timun suri salah satu buah yang aman dikonsumsi, karena mengandung karbohidrat kompleks. Kandungan tersebut diketahui berfungsi menaikkan gula darah secara perlahan, sehingga lonjakan bisa dihindari.

7. Turunkan Berat Badan

Kandungan serat pada timun suri juga dapat berguna dalam menurunkan berat badan. Kandungan tersebut membantu metabolisme tubuh dan membuat rasa kenyang bertahan lebih lama.

Ketika dikonsumsi saat buka puasa, timun suri ini dapat dijadikan sebagai penekan nafsu makan. Sehingga, asupan kalori setelah berbuka puasa bisa lebih sedikit.

8. Detoksifikasi Tubuh

Menurut berbagai sumber, timun suri juga bermanfaat untuk detoksifikasi tubuh. Ini karena timun suri memiliki efek diuretik alami yang membantu tubuh dalam membuang racun melalui urine.

Timun suri juga diketahui mengandung air dan mineral tinggi. Kandungan tersebut dapat menjaga keseimbangan cairan tubuh dan meningkatkan fungsi pada ginjal.

(yms/odi)



Sumber : food.detik.com

Waspada! 5 Makanan Ini Perlu Dihindari Saat Puasa oleh Penderita Diabetes


Jakarta

Penderita diabetes perlu menghindari sejumlah makanan saat sahur dan berbuka. Pasalnya, konsumsi makanan tertentu bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang membahayakan.

Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi akibat organ pankreas tidak bisa memproduksi hormon insulin dalam jumlah cukup atau tubuh tidak bisa menggunakan hormon insulin secara optimal.

Kondisi ini akan menyebabkan kadar gula darah atau glukosa melonjak drastis. Efeknya negatif untuk kesehatan secara menyeluruh.


Karenanya, memilih asupan makanan dan minuman yang tepat merupakan hal penting bagi penderita diabetes, termasuk ketika sahur dan berbuka. Sebab, penderita diabetes perlu menjaga kadar gulanya agar tetap terkontrol.

Terdapat sejumlah makanan yang perlu dihindari penderita diabetes saat sahur dan berbuka. Merangkum indiantimes.com, berikut daftar makanannya!

1. Makanan yang digoreng

Makanan yang DigorengMakanan yang digoreng bisa memperburuk kondisi gula darah. Foto: iStock

Orang Indonesia sering berbuka puasa dengan gorengan, seperti tempe goreng, tahu goreng, bakwan, dan lain sebagainya.

Gorengan memang nikmat dimakan setelah perut kosong selama beberapa jam. Namun, penderita diabetes sebaiknya tidak mengonsumsinya.

Makanan yang digoreng mengandung lemak tidak sehat, kalori, dan kolesterol tinggi sehingga bisa memperburuk kondisi gula darah pada penderita diabetes.

Konsumsi gorengan dalam jumlah berlebihan juga memicu timbulnya peradangan dalam tubuh yang bisa memperparah kondisi diabetes.

2. Makanan tinggi lemak

Tutorial Makan Ayam Goreng Ini, Bikin Penggemar Kulit Ayam EmosiMakanan tinggi lemak seperti kulit goreng juga bisa memperparah kondisi penderita diabetes. Foto: Twitter

Selain gorengan, makanan berlemak tinggi juga perlu dihindari. Misalnya, daging yang digoreng, kulit ayam, atau ikan goreng.

Alasannya karena di dalam makanan yang disebutkan diatas terkandung lemak jenuh dan kalori tinggi yang tidak baik untuk kesehatan penderita diabetes.

Sebagai gantinya bisa beralih ke protein lebih sehat, seperti daging dada ayam tanpa kulit, daging rebus, tahu kukus, ikan panggang, telur, dan kacang-kacangan.

Daftar makanan yang perlu dihindari penderita diabetes lainnya bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Makanan manis

kue manisPenderita diabetes juga sebaiknya tidak makan kue manis. Foto: Instagram

Momen sahur dan buka puasa biasanya dikelilingi makanan manis.

Namun, penderita diabetes perlu menghindari makanan ini karena kandungan gula tinggi dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam.

Mengonsumsi makanan tinggi gula juga bisa mengganggu pengendalian berat badan yang penting bagi manajemen diabetes.

Selain itu, makanan tinggi gula juga tidak mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu, lebih baik dihindari.

4. Makanan tinggi karbohidrat

Makan nasi putihNasi putih dan roti tawar putih juga lebih baik tidak dikonsumsi. Foto: iStock

Orang dengan kondisi kesehatan normal memang memerlukan karbohidrat sebagai sumber tenaga. Namun, bagi penderita diabetes tidak semua karbohidrat bisa dikonsumsi. Mereka perlu menghindari makanan berkarbohidrat tinggi.

Mengonsumsi makanan, seperti nasi putih atau roti tawar putih saat sahur dan buka bisa menyebabkan kenaikan gula darah cepat karena kandungan gula dan tepung yang ditambah ke dalamnya.

Penting bagi penderita diabetes untuk memilih jenis karbohidrat tepat. Misalnya beralih ke beras merah, roti gandum, ubi jalar, atau biji-bijian utuh.

5. Makanan gurih

Selain menghindari makanan tinggi gula, penderita diabetes juga perlu menghindari makanan tinggi garam.

Asupan garam harus diperhatikan karena penderita diabetes lebih rentan mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi. Gula darah tinggi akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah.

Dalam jangka panjang, penumpukan lemak itu dapat meningkatkan risiko pembuluh darah menyempit dan akhirnya mengeras. Lalu berujung bisa menyebabkan hipertensi.

Makanan gurih atau asin yang dimaksud seperti keripik, kentang goreng, dan makanan siap saji lain yang biasanya memiliki kandungan natrium tinggi.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Ini Efeknya Makan Kolak Setiap Hari Buat Buka Puasa


Jakarta

Kolak jadi menu buka puasa populer di Indonesia. Tak jarang seseorang berakhir makan kolak setiap hari. Apakah hal ini aman untuk kesehatan?

Setelah seharian berpuasa penuh, banyak orang mendambakan makan kolak yang manis legit. Kolak pun tak ubahnya ‘comfort food’ untuk orang Indonesia di berbagai daerah.

Konsumsi kolak yang terbuat dari bahan-bahan alami bermanfaat saat buka puasa. Sebab kandungan nutrisi bahan kolak dapat mengembalikan energi tubuh secara cepat usai berpuasa.


“Kolak untuk berbuka puasa boleh saja. Karena kan seratnya oke, terus dari gulanya dan santannya merupakan sumber kalori jadi pasti mampu untuk meningkatkan kadar gula darah yang sudah drop [setelah puasa],” ungkap dokter gizi Inge Permadhi kepada CNNIndonesia.com.

Meski demikian, ini bukanlah sebuah alasan untuk makan kolak setiap hari selama bulan Ramadhan. Hal ini lantaran kolak termasuk makanan tinggi kalori.

Namun, kabar bahagianya, kolak tetap bisa dikonsumsi setiap hari dengan catatan tidak terlalu banyak. “Jadi kalau makan kolak setiap hari tapi sedikit aja itu ga masalah,” ungkap Inge.

Mengontrol makanan yang masuk ke dalam tubuh memang penting sebagai bentuk pencegahan dari berbagai penyakit. “Terpenting jangan terlalu banyak, karena kalau terlalu banyak akan membuat makanan utama yang terdiri dari protein menjadi tidak seimbang,” lanjut Inge.

5 Jenis Pisang yang Paling Enak dan Legit Untuk Dibuat KolakKonsumsi kolak setiap hari bisa memicu kegemukan. Foto: Site Culinary/Visual

Jika kolak dimakan setiap hari atau berlebihan, besar kemungkinan memicu kegemukan. Berat badan akan naik, terlebih jika diiringi makan berat.

“Jadi kalau kita mengonsumsi tiap hari mungkin aja berat badan kita naik,” ujar dokter gizi Johanes Casay Chandrawinata, seorang yang dihubungi langsung oleh pihak CNNIndonesia.com.

Kolak akan berpengaruh untuk menaikkan berat badan jika dimakan berlebih karena kandungan utamanya adalah karbohidrat.

Perlu diingat, konsumsi terlalu banyak karbohidrat bisa meningkatkan trigliserida dan asam urat.

Trigliserida merupakan energi cadangan dalam tubuh, namun tetap memiliki ambang batas normal.

“Kandungan utamanya itu [kolak] beragam dan karbohidrat yang terlalu banyak dikonsumsi bisa meningkatkan trigliserida dan asam urat, meningkatkan berat badan dari kalori yang masuk,” ujar Johannes.

Jadi bolehkah makan kolak tiap hari?

kolakAneka kolak boleh dimakan setiap hari asalkan memerhatikan porsi dan keseimbangan gizi harian secara keseluruhan. Foto: Getty Images/Ika Rahma

Inge Permadhi menyebut bahwa sebenarnya yang diperlukan adalah mengatur porsi makannya.

“Sebenarnya pada prinsipnya makan berlebihan dan serta sumber energi kurang pasti akan ditumpuk dalam bentuk lemak dalam tubuh jadi gemuk. Jadi kalau makan kolak setiap hari tapi sedikit-sedikit saja itu nggak masalah,” kata Inge.

Ia melanjutkan, “Yang buat masalah itu pada orang diabetes yang makan kolak terus. Karena kolak kan manis jadi berisiko kadar gula darahnya menjadi berantakan. Tapi selama dia makannya sedikit, hanya icip atau hanya untuk meningkatkan kadar gula darah itu tidak masalah. Untuk orang sehat, makan kolak setiap hari, tapi makannya bagus, olahraganya juga bagus ya nggak jadi masalah.”

Pilihlah makanan yang bernutrisi untuk menu buka puasa agar stamina tubuh tetap stabil dan jangan makan berlebihan.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Bolehkah Makan Kolak Setiap Hari?

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Ini Dampaknya Minum Teh Manis saat Buka Puasa, Bisa Bikin BB Naik!

Jakarta

Teh manis jadi minuman andalan banyak orang untuk berbuka puasa, baik versi es ataupun hangatnya. Minuman satu ini bisa melepas dahaga, terlebih rasa manis dari gula yang terkandungnya bantu mengembalikan energi pada tubuh setelah seharian berpuasa.

Cukup dengan menyeduh teh dalam air panas lalu ditambah gula, minuman ini sangat mudah dibuat. Dicampurkan es batu akan semakin menyegarkan. Meski begitu, teh manis punya efek samping apabila dikonsumsi terus-menerus untuk buka puasa. Apa itu?

Efek Minum Teh Manis saat Buka Puasa

Mulai dari risiko mengalami kenaikan berat badan hingga mengganggu penyerapan zat besi adalah dampak yang akan dirasakan jika minum teh manis saat waktu buka puasa. Menurut uraian ahli sebagaimana termuat dalam pemberitaan detikcom, berikut penjelasannya:


1. Kenaikan Berat Badan

Alih-alih berat badan turun selama Ramadan, justru akan meningkat jika terus-menerus minum teh manis saat berbuka puasa. Apalagi jika dilanjutkan makan hidangan manis lainnya dengan jumlah yang tidak terkontrol.

Hal ini karena kandungan gula mengandung tinggi kalori sehingga berisiko menambahkan berat badan saat dikonsumsi berkelanjutan dalam jumlah berlebihan, meski setelah berpuasa sepanjang hari.

Boleh saja minum teh manis untuk berbuka puasa, tapi dalam jumlah wajar. Banyak konsumsi makanan dan minuman manis juga sering dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 dan kerusakan gigi.

2. Radang Tenggorokan

Es teh manis yang diminum sebagai pembuka puasa rentan membuat radang tenggorokan. Tenggorokan yang kering setelah seharian berpuasa mudah sekali mengalami radang dan menimbulkan batuk saat minuman dingin itu diteguk pertama kali untuk berbuka.

Lebih disarankan teh manis hangat sebagai menu awal buka puasa agar tubuh tidak kaget. Sebab tubuh dan tenggorokan perlu beradaptasi terlebih dahulu usai berpuasa seharian.

Minum es teh untuk berbuka boleh saja tapi ada baiknya memberikan jeda untuk mencegah risiko radang tersebut. Bisa dimulai dengan minum segelas air atau teh hangat lalu beri jarak sekitar 10-30 menit untuk konsumsi minuman dingin.

3. Asam Lambung Naik

Teh mengandung kafein sehingga tidak cocok diminum untuk oleh pengidap maag atau GERD. Kafeinnya dapat menaikkan kadar asam lambung.

Disarankan berbuka puasa dengan air putih atau jus bagi mereka yang sensitif terhadap kafein. Hindari juga minuman dengan kadar asam tinggi yang diberi perasan lemon atau jeruk nipis sebagai menu awal buka puasa karena bisa memperburuk gejalanya.

4. Ganggu Penyerapan Zat Besi

Minum teh saat berbuka puasa juga bisa mengganggu penyerapan zat besi oleh tubuh. Sebab tanin dalam teh dapat mengikat zat besi pada makanan yang disantap bersamaan. Senyawa ini juga bisa mengganggu penyerapan mineral lain seperti seng dan kalsium.

Makanan yang seharusnya memberi nutrisi cukup setelah tubuh berpuasa seharian, justru kandungan mineralnya tidak akan terserap karena dikonsumsi bersama teh manis.

Minum teh manis memang mampu mengatasi haus dan mengembalikan energi setelah berpuasa seharian. Namun patut diingat, teh manis harus dikonsumsi secukupnya dan diiringi makanan lain yang kaya nutrisi. Termasuk kecukupan minum air putih untuk mencegah dehidrasi.

(azn/row)



Sumber : food.detik.com

Sering Makan Gorengan? Ini 4 Penyakit yang Mengancam


Jakarta

Banyak orang sering makan gorengan untuk membatalkan puasa. Tak heran, bakwan, pisang goreng, tahu isi, risol, hingga tempe selalu laris di tukang gorengan.

Sebenarnya, mengonsumsi gorengan untuk berbuka puasa atau sahur tak ada salahnya. Namun, porsi dan kebiasaan makan gorengan saat bulan puasa harus dikendalikan. Sebab, mengonsumsi terlalu banyak gorengan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Berikut risiko kesehatan yang mengintai bila terlalu banyak dan sering makan gorengan untuk berbuka puasa.


1. Obesitas

Pola makan mencegah obesitasGorengan yang mengandung kalori dan lemak tinggi bisa sebabkan obesitas. Foto: iStock

Makanan yang melalui proses penggorengan cenderung mengandung kalori dan lemak yang tinggi. Sebab, makanan yang digoreng akan kehilangan kadar air yang terkandung di dalamnya dan menyerap lemak berlebih. Akibatnya, makanan tersebut akan memiliki kadar lemak yang tinggi.

“Sebagai contoh, 100 gram kentang yang dipanggang akan mengandung 93 kalori dan 0.13 gram lemak, sedangkan pada 100 gram kentang yang digoreng akan mengandung 312 kalori dan 15 gram lemak,” papar dokter spesialis gizi klinik dari Eka Hospital Cibubur, dr. Imelda Goretti melalui keterangannya.

Imelda mengatakan, makanan yang memiliki kalori serta lemak yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas. Obesitas adalah kondisi ketika lemak yang menumpuk di dalam tubuh sangat banyak. Bila tidak segera ditangani, obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, hingga diabetes.

2. Kanker

Bakwan sayur, or bala-bala, or ote-ote, or vegetable fritter, is an Indonesian snack made from flour, cabbage, carrots, and bean sprouts, served with chili pepper, peanut sauce, or sambalKonsumsi gorengan ini juga bisa menimbulkan risiko kanker. Foto: Getty Images/ary pranggawan

Imelda mengatakan, makanan yang digoreng berpotensi tinggi menghasilkan zat akrilamida. Akrilamida adalah senyawa berbahaya yang timbul jika makanan digoreng terlalu lama dalam minyak.

“Diketahui, [zat akrilamida] merupakan zat beracun penyebab kanker yang terbentuk dalam makanan selama proses memasak suhu tinggi, seperti menggoreng,” jelas dr. Imelda.

Ia menjelaskan, zat akrilamida adalah reaksi kimia dari gula dan asam amino yang disebut asparagine. Zat ini terbentuk di dalam beberapa makanan, seperti kentang, daging merah, dan makanan bertepung yang diproses dengan suhu tinggi, salah satunya dengan digoreng.

3. Penyakit Jantung

penyakit jantungGorengan juga berpengaruh pada riisko tekanan darah dan penyakit jantung. Foto: iStockphoto

Gorengan berpengaruh besar pada risiko meningkatnya tekanan darah, obesitas, dan penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Hal ini karena gorengan memiliki kadar lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi sehingga bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke menjadi penyebab utama kematian di Indonesia, merenggut hampir 800.000 nyawa setiap tahunnya.

4. Diabetes Tipe 2

Menurut studi oleh Shenzhen University Health Science Center, mengonsumsi gorengan secara terus-menerus berkaitan erat dengan risiko pengembangan diabetes tipe 2.

Berdasarkan penelitian tersebut, risiko diabetes tipe 2 seseorang yang makan gorengan empat hingga enam kali per minggu dapat meningkat hingga 39 persen. Sementara itu, jika gorengan dimakan lebih dari tujuh kali dalam seminggu, peningkatannya menjadi 55%.

“Penelitian menemukan orang yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji memiliki risiko mengalami resistensi insulin dan menyebabkan diabetes tipe 2,” kata dr. Imelda.

Sebagai alternatif, dr. Imelda menyarankan untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti kurma, jus buah, dan air mineral sebagai menu berbuka puasa. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk mulai mengubah pola hidup dengan menggunakan metode masak selain goreng, yakni rebus, kukus, atau panggang.

(aqr/odi)



Sumber : food.detik.com