Tag Archives: makanan pedas

Ini 6 Reaksi Tubuh Jika Kamu Makan Pedas Setiap Hari


Jakarta

Sebagian besar orang Indonesia sangat menyukai makanan pedas. Beberapa kondisi inilah yang akan terjadi pada tubuh jika setiap hari makan makanan pedas.

Bagi orang Indonesia, belum afdol makan tanpa sambal. Tak heran, setiap daerah di Indonesia memiliki racikan sambal tersendiri dengan ciri khas masing-masing.

Sambal dengan cita rasa pedas dan menyengat lah yang paling diminati. Efek pedas yang dialami tersebut dirasa bisa meningkatkan nafsu makan.


Selain itu, rupanya makanan pedas bisa memberikan manfaat kesehatan untuk tubuh. Meski begitu batasi juga asupannya karena jika berlebihan ada efek samping yang berbahaya.

Dikutip dari Delish (26/07/23) ini beberapa hal yang terjadi jika makan makanan pedas setiap hari:

1. Memberikan efek tenang

Doyan Pedas? Ini 6 Tipe Kepribadian Pencinta Makanan PedasMakanan pedas bisa memberikan efek rileks. Foto: Getty Images

Meskipun terasa menyengat, tetapi menurut ahli gizi Kim Yawitz, makanan pedas justru bisa memberikan efek menenangkan. Ini berkat peran capsaicin dan allyl isothiocyanate.

Keduanya dapat mengaktifkan reseptor sensorik di lidah, sehingga akan memberi respon pada otak untuk berpikir bahwa kamu telah memakan sesuatu yang sangat pedas.

Kemudian, capsaicin juga akan membantu tubuh dalam memproduksi endorfin atau hormon untuk meningkatkan suasana hati. Kemudian, efeknya membuat tubuh menjadi rileks dan terasa lebih baik secara emosional.

2. Meningkatkan sirkulasi darah

Efek kepedasan setelah makan makanan pedas rupanya dapat meningkatkan sirkulasi darah. Misalnya pada cabai rawit yang memiliki sifat antikoagulan.

Selain dapat melancarkan peredaran darah, sifat antikoagulan pada cabai bisa meredakan pembengkakan di pembuluh darah vena dan menguatkan dinding pembuluh darah vena.

Efek pedasnya juga bisa mengembalikan kelenturan pembuluh darah sehingga bisa mencegah serangan darah.

Efek makan makanan pedas ada di halaman selanjutnya.

3. Bikin panjang umur

Doyan Pedas? Ini 6 Tipe Kepribadian Pencinta Makanan PedasMakan makanan pedas bisa bikin panjang umur. Foto: Getty Images

Sebuah studi di Harvard tahun 2015 menemukan bahwa makan makanan pedas dapat membuat panjang umur. Studi tersebut diterbitkan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Nasional China.

Ditemukan bahwa mengonsumsi makanan pedas selama 6-7 hari dalam seminggu bisa menurunkan angka kematian sebesar 14%. Hal yang sama juga ditemukan oleh studi lain dari University of Vermont.

Berdasarkan hasil penelitian, makanan pedas bisa mencegah penyakit kronis. Mulai dari penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kolesterol, dan diabetes tipe 2.

4. Mampu menurunkan berat badan

Kandungan capsaicin pada cabai bisa berperan untuk memperlambat pencernaan di saluran pencernaan, tepatnya pada bagian atas. Ini dapat membantu kamu merasa lebih kenyang.

Dengan begitu, kamu akan lebih sedikit mengasup kalori secara keseluruhan. Manfaat ini pernah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang melakukan eksperimen pada tikus.

Dalam penelitian tersebut, tikus yang diberi capsaicin yang sebanding dengan jumlah yang dimakan manusia memperoleh lebih sedikit lemak tubuh dari waktu ke waktu.

5. Picu keringat berlebih

Doyan Pedas? Ini 6 Tipe Kepribadian Pencinta Makanan PedasMakanan pedas bisa bikin keringat berlebih Foto: Getty Images

Di samping manfaat kesehatannya, makanan pedas juga dapat memberikan efek samping. Salah satunya, akan membuat tubuh berkeringat, bahkan lebih banyak dari biasanya.

Ini karena efek dari senyawa capsaicin pada cabai. Senyawa tersebut akan memberikan sinyal ke otak bahwa kamu sedang merasa kepedasan dan kepanasan.

Kemudian, tubuh akan menyalakan sistem pendinginnya untuk melawan panas. Menurut ahli gizi Tanmeet Sethi, itulah sebabnya tubuh menjadi berkeringat.

6. Lidah jadi kebas

Seseorang yang makan makanan pedas pasti akan merasakan lidah menjadi kebas. Ini menjadi efek samping yang mungkin bisa mengganggu.

Hal ini terjadi karena senyawa dalam makanan pedas tersebut menempel pada reseptor saraf di seluruh saluran pencernaan, termasuk mulut dan lidah. Kemudian menjadi aktif sebagai respon terhadap panas.

(raf/odi)



Sumber : food.detik.com

Waspadai 5 Efek Samping Makan Makanan Terlalu Pedas


Jakarta

Sensasi pedas dapat memberikan kenikmatan tersendiri saat makan. Namun, waspada jika terlalu banyak bisa memicu efek samping yang serius.

Orang Indonesia dikenal sebagai pecinta pedas. Karenanya banyak orang yang memasukkan rempah pedas atau melengkapi seporsi makanan dengan sambal atau cabai utuh.

Sensasi pedas ketika makan dirasa dapat meningkatkan nafsu makan. Sensasi pedas itu dihasilkan dari capsaicin yang terkandung pada cabai dan rempah pedas.


Senyawa tersebut juga yang dapat memicu efek samping yang berbahaya bagi organ tubuh. Baik pada sistem pencernaan hingga indera tubuh.

Dikutip dari Health Shots (17/09/24) berikut 5 efek samping terlalu banyak makan pedas.

1. Gangguan gastrointestinal

Doyan Pedas? Ini 6 Tipe Kepribadian Pencinta Makanan PedasMakan pedas dalam jumlah banyak memang dapat menyebabkan nyeri ulu hati. Foto: Getty Images

Gastrointestinal merupakan istilah yang merujuk pada organ saluran pencernaan, seperti lambung, usus besar, hati, pankreas, dan kantung empedu.

Makan pedas dalam jumlah banyak memang dapat menyebabkan nyeri ulu hati dan masalah lambung lainnya. Menurut studi pada Current Medicinal Chemistry, ini disebabkan karena kandungan capsaicin.

Capsaicin tersebut bisa menempel pada reseptor nyeri di lambung, menyebabkan sensasi panas dan perih. Kondisi inilah yang menyebabkan dan memperparah gejala asam lambung naik.

2. Memicu jerawat

Cabai kaya akan likopen asam, senyawa yang memberikan warna merah pada sayuran, termasuk cabai merah. Jika terlalu banyak, senyawa ini bisa memicu muncul ya jerawat.

Likopen asam dapat mengiritasi kulit, mengganggu keseimbangan pH kulit, dan merangsang kelenjar minyak. Selain itu, dapat meningkatkan sirkulasi darah pada wajah.

Itulah yang akhirnya menyebabkan kulit memerah dan lebih rentan terhadap jerawat dan eksim pada kulit seseorang, lapor Eat This not That (05/04/24).

Efek samping makan pedas terlalu banyak ada di halaman berikutnya.

3. Menyebabkan cegukan

Doyan Pedas? Ini 6 Tipe Kepribadian Pencinta Makanan PedasMakanan pedas menyebabkan cegukan. Foto: Getty Images

Cegukan merupakan kondisi saat terjadi kontraksi secara tiba-tiba pada diafragma. Kondisi ini ditandai dengan munculnya bunyi yang terjadi secara berulang-ulang.

Cegukan bisa terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya setelah makan makanan yang terlalu pedas. Ini karena kandungan capsaicin yang bisa mengiritasi diafragma.

4. Insomnia

Kandungan capsaicin pada makanan pedas juga dapat menyebabkan insomnia. Senyawa capsaicin tersebut dapat meningkatkan suhu tubuh dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

Ketika sistem pencernaan terganggu, maka akan menimbulkan rasa tak nyaman pada perut, seperti kembung, mulas, atau bahkan nyeri yang akhirnya bisa mengganggu kualitas tidur.

5. Lidah mati rasa

Indian and Asian Herbs and Spices making Cuisine MealMakanan pedas menyebabkan lidah mati rasa. Foto: iStock

Di balik kenikmatan makan terlalu pedas dapat menyebabkan lidah mati rasa. Hal ini terjadi karena kandungan capsaicin dalam cabai merangsang saraf di lidah.

Selain itu, mengirimkan sinyal ke otak sebagai rasa nyeri dan panas yang kita kenali dengan sensasi pedas. Terlalu sering makan pedas bisa menyebabkan lidah menjadi lelah dan tidak sensitif.

(raf/odi)



Sumber : food.detik.com

Makanan Pedas Sehatkan Jantung, Ini Kata Dokter Ahli Kardiologi


Jakarta

Banyak orang menyukai makanan pedas, karena dapat menarik selera makan. Selain itu, makanan pedas juga mengandung berbagai manfaat menyehatkan untuk jantung.

Makanan pedas menjadi favorit banyak orang. Berbagai jenis makanan pedas juga dianggap dapat menambah nafsu makan. Terutama yang diolah dari cabe dan rempah-rempah.

Makanan pedas selain enak juga memberi manfaat sehat. Dilansir dari The Indian Express (17/11), mengonsumsi makanan pedas memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan jantung seperti diungkapkan dalam sebuah penelitian.


1. Menyehatkan jantung

Salah satu manfaat mengonsumsi makanan pedas adalah menyehatkan jantung, meski tidak berkaitan secara langsung. Hal ini diungkapkan oleh Dr. Vinoth, ahli kardiologi di CARE Hospital Hitech City, Hyderabad, India.

Dr. Vinoth menjelaskan kalau faktanya mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah sedang, terutama yang mengandung capsaicin dapat memberikan beberapa manfaat kesehatan. Lantaran capsaicin mengandung senyawa anti-inflamasi dan antioksidan.

Makanan pedas yang bumbunya terbuat dari cabai mengandung senyawa capsaicin. Senyawa ini berkhasiat untuk menjaga imunitas tubuh. Khasiat ini dapat membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif, yang keduanya terkait dengan penyakit jantung.

2. Meningkatkan metabolisme

4 Fakta Cabe Rawit Domba yang Ternyata dari Kota Tertua di Amerika4 Fakta Cabe Rawit Domba yang Ternyata dari Kota Tertua di Amerika Foto: Shutterstock/

Capsaicin pada cabai ini juga diketahui dapat meningkatkan metabolisme tubuh yang mendukung detoksifikasi. Jadi, makanan pedas dapat dikonsumsi untuk membantu mengelola berat badan, sehingga mengurangi risiko penyakit jantung.

3. Menurunkan tekanan darah

Kandungan capsaicin pada makanan pedas (cabai) juga memberikan manfaat pada tekanan darah. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa capsaicin dapat menurunkan tekanan darah yang juga mengurangi tekanan pada jantung.

Meski sejumlah manfaatnya baik untuk tubuh, penting juga memperhatikan jumlah konsumsinya. Sebaiknya, tetap mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah sedang.

Jika terlalu banyak dikonsumsi dapat menyebabkan masalah pencernaan dan ketidaknyamanan. Hal ini secara tidak langsung dapat memengaruhi kesehatan jantung.

4. Cara mengonsumsi makanan pedas yang baik

Dr. Vinoth juga menjelaskan cara terbaik mengonsumsi makanan pedas untuk sehari-hari. Pertama, tambahkan sedikit makanan pedas ke dalam menu harian agar tubuh dapat menyesuaikan.

Pilih juga jenis bahan ‘pedas’ yang tak berlebihan. Seperti paprika, lada, atau cabe merah yang pedasnya tak menyengat. Kamu juga bisa memadukannya dengan tambahan rempah anti-inflamasi, seperti kunyit, jahe, dan bawang putih.

Padukan makanan pedas itu dengan makanan yang bersifat dingin, seperti yogurt, alpukat, atau mentimun. Tubuh juga harus tetap terhidrasi agar sistem pencernaan tak terganggu.

(yms/odi)



Sumber : food.detik.com

Agar Tidur Nyenyak, Hindari Konsumsi 3 Makanan Sebelum Tidur


Jakarta

Agar kualitas tidur tak terganggu, ada beberapa jenis makanan yang patut dihindari. Seperti makanan mengandung lemak, gula, dan pedas.

Lapar sebelum tidur memang kerap dirasakan oleh banyak orang. Biasanya diatasi dengan mengonsumsi camilan, tetapi perhatikan jenisnya, karena mengonsumsi makanan tidak sehat akan memberikan efek buruk bagi kesehatan.

Dilansir dari Mirror (10/12), ada 3 jenis makanan yang tak baik dikonsumsi sebelum tidur. Menurut Rosey Davidson, penulis dan konsultan di Just Chill Baby Sleep makanan yang dikonsumsi seringkali memengaruhi kualitas tidur. Rosey menekankan untuk tidak mengonsumsi makanan yang tinggi lemak, gula, atau makanan pedas.


Rosey menjelaskan, “Makanan memainkan peran penting dalam seberapa baik kita tidur, karena dapat memengrahui hormon dan pencernaan. Makanan yang kaya akan triptofan, magnesium, dan melatonin dapat meningkatkan relaksasi dan tidur yang lebih baik.”

temuan baut pada pizzapizza Foto: site news / iStock

Menurutnya makanan yang mengandung karbohidrat dapat membantu triptofan mencapai otak. Ini akan mendukung produksi serotonin dan melatonin yang dapat meningkatkan kualitas tidur.

“Makan malam yang seimbang, seperti mengandung protein, lemak sehat, dan karbohidrat juga dapat menstabilkan kadar gula darah, sehingga mengurangi kemungkinan terbangun di malam hari,” jelasnya.

Mengapa harus menghindari makanan tinggi lemak, gula, dan pedas?

Tiga makanan yang mengandung tinggi lemak, gula, dan pedas itu patut dihindari sebelum tidur. Karena dapat menyebabkan masalah pada sistem pencernaan yang mengganggu waktu tidur.

Makanan pedas dapat menyebabkan mulas dan rasa tidak nyaman, ini dapat mengganggu tidur. Makanan berlemak tinggi atau berminyak dapat menyebabkan gangguan pencernaan, sehingga lebih sulit untuk tidur.

Sementara mengonsumsi terlalu banyak gula atau kafein menjelang tidur dapat menstimulasi tubuh secara berlebihan dan menunda waktu tidur.

“Camilan manis juga dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang berpotensi menyebabkan terbangun di malam hari. Sementara, makanan berprotein berat dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan gelisah ketika tidur,” lanjutnya.

Gangguan tidur yang diakibatkan 3 jenis makanan ini juga telah dibahas dalam studi tahun 2016. Menemukan bahwa orang dewasa yang memiliki pola makan lebih banyak lemak jenuh, gula, dan rendah serat akan mengganggu tidur. Studi ini juga membahas soal minuman berkafein, seperti kopi, dan alkohol dikaitkan dengan kualitas tidur yang buruk.

Konsumsi kiwi dapat memperbaiki kualitas tidur

manfaat kiwi untuk meningkatkan mood dan kesehatan mentalmanfaat kiwi untuk meningkatkan mood dan kesehatan mental Foto: Getty Images/iStockphoto

Rosey menyarankan untuk mengonsumsi kiwi, karena memiliki manfaat yang dapat memperbaiki kualitas tidur. Hal ini dikarenakan kiwi mengandung banyak serotonin, prekursor melatonin, senyawa yang mengatur siklus tidur seseorang.

Kiwi juga disebutkan banyak mengandung zat antioksidan dan folat. Kedua zat ini bermanfaat untuk memaksimalkan fungsi otak.

Selain itu, makanan lain yang baik untuk memperbaiki kualitas tidur adalah pisang. Karena mengandung magnesium, kalium, dan triptofan untuk merelaksasi otot dan saraf. Oat juga termasuk pilihan yang baik karena kaya akan melatonin dan karbohidrat kompleks.

(yms/odi)



Sumber : food.detik.com

Jangan Minum Teh Saat Sedang Makan Pedas, Ini Efek Sampingnya


Jakarta

Teh sering diminum untuk meredakan rasa pedas di lidah. Namun, kombinasi teh dan makanan pedas ternyata berefek buruk untuk kesehatan. Ini sebabnya.

Selain kopi, teh juga menjadi minuman favorit banyak orang. Bahkan, beberapa orang suka mengandalkannya sebagai pereda usai menyantap makanan pedas.

Meskipun enak dan cocok saja diminum setelah menyantap makanan pedas, tetapi kombinasi ini bukanlah pilihan tepat. Terlebih ketika racikannya dibuat dari jenis-jenis teh dengan kandungan kafein kuat, seperti teh hitam.


Minum teh usai makan pedas sebenarnya bisa menimbulkan berbagai macam gejala yang menganggu. Oleh karenanya, kombinasi ini perlu dihindari.

Melansir Times of India (05/12/2024), berikut alasan perlu menghindari minum teh saat makan pedas.

1. Picu asam lambung naik dan mulas

Waktu minum teh berdasarkan jenisnyaKandungan teh jika dibarengi makan pedas bisa menyebabkan refluks asam. Foto: Getty Images/krblokhin

Makanan pedas dikenal memicu refluks asam dan nyeri di dada atau tenggorokan pada sebagian orang.

Teh hitam terutama mengandung tanin, berupa polifenol yang bisa mengiritasi lapisan lambung. Ketika diminum bersamaan dengan makanan pedas, bisa membuat iritasi lambung semakin buruk dan meningkatkan refluks asam.

Kandungan tanin juga mampu meningkatkan produksi asam lambung, membuat perut justru merasa tidak nyaman dan semakin parah.

2. Menyebabkan iritasi perut

ilustrasi minum teh hijauMinum teh bareng makan pedas juga sebabkan iritasi perut. Foto: thinkstock

Hampir semua teh, seperti teh hitam dan teh hijau mengandung kafein yang dapat mengiritasi sistem pencernaan.

Kafein di dalam teh juga bisa meningkatkan produksi asam lambung di perut, yang mana jika dikombinasikan dengan makanan pedas, bisa semakin parah.

Pasalnya, rempah pedas, seperti cabai mengandung senyawa capsaicin. Ketika dikonsumsi berlebihan bisa membuat perut iritasi.

Lalu saat kafein bercampur dengan capsaicin, nantinya bisa memproduksi lebih banyak asam lambung di perut dan membuat sistem pencernaan semakin sensitif.

Mereka yang lambungnya sensitif atau rentan terhadap tukak lambung bisa semakin parah kondisinya jika minum teh saat makan pedas. Mulai dari menyebabkan perut kembung, kram, dan rasa tidak nyaman.

Jika ingin tetap minum teh dan menghindari efek kafeinnya, bisa pilih racikan teh herbal.

Alasan lain mengapa minum teh usai makan pedas bahaya bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Kandungan tanin menganggu pencernaan

Teh hitamKandngan teh sepertu tanin jika digabung kengan kandungan dalam makanan pedas bisa mneganggu pencernaan. Foto: iStock

Tanin merupakan salah satu kandungan kafein yang dapat ditemukan dalam banyak jenis teh. Kandungan ini pun dapat menganggu penyerapan nutrisi, terutama jika dikonsumsi bersama makanan pedas.

Senyawa ini memiliki kemampuan untuk mengikat protein dan mineral tertentu, seperti zat besi, sehingga mengurangi bioavailabilitasnya.

Makanan pedas mungkin mengandung bahan yang bisa membantu pencernaan, tetapi jika dikombinasikan dengan teh yang mengandung tanin, penyerapan nutrisi dari makanan pedas pun terhambat.

4. Bisa sebabkan sensasi terbakar

Makanan pedas juga dapat menyebabkan sensasi terbakar di mulut karena kandungan capsaicin (senyawa yang bertanggung jawab atas rasa pedas).

Dalam hal ini, susu atau yogurt mungkin efektif menetralkan sensasi panas tersebut. Namun, tidak dengan teh yang justru semakin memperparah rasa terbakar karena suhu dan keasamannya bisa memperparah selaput lendir di mulut.

Oleh karenanya, teh hanya akan membuat sensasi panas terbakar lebih kuat. Terutama ketika minum teh yang disajikan dalam keadaan panas.

5. Gangguan pencernaan

Kandungan kafein dan tanin di dalam teh juga bisa menyebabkan gangguan pencernaan, seperti kembung, perut bergas, atau mual, terutama jika dikonsumsi saat perut kosong.

Ketika teh dipasangkan dengan makanan pedas, efek ini bisa lebih parah. Sebab, di dalam cabai terkandung senyawa yang dapat meningkatkan gangguan motilitas usus (kondisi ketika usus tidak bisa mendorong makanan dengan baik karena adanya gangguan pada saraf atau otot usus) dan mengiritasi lapisan lambung.

Minum teh dibarengi makan makanan yang mengandung senyawa seperti itu bisa menyebabkan ketidaknyamanan di perut yang lebih parah.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Makan Pedas Bisa Bikin Kurus? Begini Kata Ahli


Jakarta

Konsumsi makanan pedas kerap dianggap membantu menurunkan berat badan. Benarkah? Ternyata begini penjelasan ahli gizi.

Konsumsi beberapa makanan dipercaya dapat menyehatkan berkat beragam kandungan nutrisinya. Salah satunya makanan sehat yang terkenal dengan manfaat membantu menurunkan berat badan.

Hal ini pun menggelitik para pakar. Melansir Independent (17/6), Dr. Paige Cunningham dari Pennsylvania State University menyarankan konsumsi makanan pedas untuk menekan nafsu makan.


“Sesederhana menambahkan makanan cabai ke dalam makanan tidak hanya membantu menambah rasanya menjadi lebih pedas tetapi juga dapat mengurangi jumlah makanan yang dikonsumsi,” jelas Cunningham.

Slurpp! 20 Bakso Aci yang Pedas Kenyal Ada di SiniMakanan pedas kerap dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan. Foto: Instagram

Pernyataan tersebut dilontarkan setelah ia melakukan penelitian yang dipublikasi pada jurnal Food Quality and Preference. Dalam pengamatannya ditemukan bahwa laju makan akan melambat dan asupan makanan bakal berkurang saat rasa pedas meningkat.

Selain itu, pengaruh kandungan capsaicin dalam cabai juga mampu meningkatkan suhu tubuh. Komponen ini dipercaya memicu produksi panas tubuh dan organisme untuk meningkatkan metabolisme.

Ahli gizi Haley Robinson dari Piedmont Atlanta Hospital membenarkan hal tersebut. Ia menambahkan capsaicin juga dapat membantu meningkatkan suhu dan metabolisme sambil membakar kalori dalam tubuh.

“Penelitian menunjukkan bahwa itu (capsaicin) meningkatkan metabolisme sampai 5%,” kata Robinson.

Tragis! Kisah Influencer Tewas karena Terlalu Sering Makan PedasTernyata kandungan capsaicin dalam cabai menjadi sumber khasiatnya. Foto: Site News

Patricia Bridget Lane, ahli gizi dari Cleveland Clinic, juga mengemukakan hasil penelitian lainnya. Ia menyebut capsaicin memiliki pengaruh yang secara spesifik merujuk pada otak.

“Ada beberapa riset yang menunjukkan kinerja capsaicin pada hypothalamus, yaitu bagian pada otak yang mengendalikan lapar dan kenyang,” ungkap Lane.

Para peneliti dari Harvard juga mengemukakan bahwa orang yang konsumsi cabai memiliki risiko lebih rendah terhadap kematian akibat sakit jantung. Setidaknya konsumsi makanan pedas satu kali seminggu dapat menurunkan risikonya hingga 14%.

Namun, ada beberapa hal yang juga perlu diingat. Pertama, belum ada penelitian yang membuktikan semakin pedas cabai yang digunakan maka semakin efektif hasilnya. Kedua, hindari konsumsi lemak, garam, serta porsi makan yang berlebihan saat menikmati makanan pedas.

(dfl/adr)



Sumber : food.detik.com

Makan Pedas Bikin Panjang Umur! Begini Penjelasan Ahli


Jakarta

Siapa sangka, rahasia umur panjang ada di balik rasa pedas makanan favorit. Makanan pedas yang mengandung cabai ternyata berkhasiat dan bikin panjang umur.

Bukan sekadar pemuas selera, makanan pedas ternyata menyimpan banyak manfaat kesehatan yang sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian.

Mulai dari bantu mengontrol berat badan, menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker, sampai memberi efek positif bagi suasana hati dan sistem pencernaan.


Dilansir dari Fox News, Jumat (04/07/2025), Bryan Quoc Le, PhD, seorang ilmuwan pangan dari Mendocino Food Consulting, mengungkapkan senyawa bernama capsaicin yang merupakan sumber rasa pedas dalam cabai punya efek luar biasa.

Menurutnya capsaicin bisa mengubah komposisi bakteri dalam usus, meningkatkan jumlah bakteri baik, dan menekan bakteri jahat. Sehingga tubuh dipicu untuk memproduksi asam amino triptofan yang kemudian menghasilkan serotonin, zat kimia yang berperan penting untuk mengatur mood, tidur, dan sistem pencernaan.

Makan Pedas dalam Porsi yang Sesuai Punya Banyak Manfaat KesehatanMakan Pedas dalam Porsi yang Sesuai Punya Banyak Manfaat Kesehatan Foto: Ilustrasi iStock

Tak perlu menyantap makanan pedas ekstrem, Le bilang menambahkan sedikit rasa pedas pada makanan sudah cukup. Dosis kecil capsaicin, sekitar 0,01% dari makanan sehari-hari cukup memberi efek positif tanpa bikin perut melilit.

Salah satu cara paling mudah menikmatinya adalah dengan menambahkan saus sambal ke dalam makanan. Le menyarankan untuk menambahkannya pada hidangan gurih seperti semur, ayam panggang, taco, atau masakan berbahan dasar daging lainnya. Asal saus sambal itu harus menyatu dengan rasa makanan, bukan malah mendominasi.

Buat yang belum terbiasa makan pedas, tak perlu langsung memaksakan diri menyantap makanan super pedas. Menyesuaikan ketahanan lidah dan perut terhadap rasa pedas juga perlu diperhatikan, mulai dari yang pedasnya lebih ringan.

Soal makanan pedas, bukan hanya ilmu modern yang bicara. Ken Grey, praktisi pengobatan tradisional dari Florida, Amerika, juga percaya bahwa makanan pedas punya peran besar untuk usus halus dan jantung.

Makan Pedas dalam Porsi yang Sesuai Punya Banyak Manfaat KesehatanMakan Pedas dalam Porsi yang Sesuai Punya Banyak Manfaat Kesehatan Foto: Ilustrasi iStock

Ia mengatakan makanan dan rempah pedas seperti cabai, jahe, kayu manis, cengkeh, dan bawang putih bisa membantu melancarkan sirkulasi darah, mempercepat metabolisme, dan mendukung kesehatan pencernaan serta jantung. Bahkan menurutnya bumbu pedas juga bisa membantu proses penurunan berat badan.

Tapi seperti hal lainnya, kuncinya tetap ada pada keseimbangan. Grey mengingatkan agar orang-orang tidak berlebihan mengonsumsi makanan pedas.

Kalau terlalu banyak, tubuh bisa bereaksi negatif mulai dari batuk, perut perih, asam lambung naik, diare, sampai sakit kepala. Jadi walaupun cabai memang sehat, bukan berarti bisa disantap semaunya.

Ia juga menyoroti bagaimana budaya-budaya di dunia telah lama mengandalkan cabai dan rempah sebagai bagian dari pola makan sehat. Di Meksiko dan Guatemala, misalnya, cabai membantu penyerapan zat besi dari makanan berbasis jagung.

Di Asia, cabai dipakai karena sifat antimikrobanya yang bisa melawan parasit. Sementara di Indonesia, cabai sudah menjadi bumbu wajib dalam berbagai masakan mulai dari sambal, semur sampai olahan seafood.

(sob/dfl)



Sumber : food.detik.com

Suka Makan Pedas? Ternyata Ini Dampaknya untuk Jantung


Jakarta

Sensasi pedas diklaim bikin makanan terasa makin lezat dan menggugah selera. Selain itu makanan pedas juga ternyata bagus untuk kesehatan jantung.

Makanan pedas kembali menjadi sorotan setelah sebuah penelitian terbaru dari Provinsi Sichuan, China, menemukan kaitan antara konsumsi cabai dengan kesehatan jantung.

Analisis terhadap 54.859 orang dewasa menunjukkanpartisipanyang rutin mengonsumsi makanan pedas 6-7 kali seminggu memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung iskemik yang disebabkan aliran darah ke jantung berkurang akibat penyumbatan. Begitu pula dengan resiko penyakit serebrovaskular hingga stroke iskemik yang berkurang dari konsumsi cabai.


Dilansir dari Earth (11/09/2025), kandungan utama dalam cabai, yaitu capsaicin, menjadi sumber khasiatnya. Senyawa tersebut tidak hanya memberi sensasi pedas di lidah, tetapi juga merangsang produksi alami nitrogen monoksida di dalam tubuh.

Beberapa cabai merah besar digenggam dua tanganBeberapa cabai merah besar digenggam dua tangan Foto: pvproductions/Freepik

Nitrogen monoksida (nitric oxide) membantu merelaksasi pembuluh darah, melancarkan aliran darah, serta menurunkan tekanan darah. Dalam jangka panjang, hal ini mendukung kesehatan dinding arteri, menjaga kelenturannya, dan meringankan beban kerja jantung.

Penelitian ini memperkuat temuan sebelumnya. Studi di China tahun 2004-2013 menemukan bahwa konsumsi cabai enam hingga tujuh kali per minggu menurunkan risiko kematian sebesar 14%.

Sementara itu, riset di Italia mengungkap bahwa orang yang makan cabai lebih dari empat kali seminggu memiliki angka kematian akibat penyakit kardiovaskular yang lebih rendah, bahkan ketika pola makan mereka tidak mengikuti diet Mediterania.

Meski demikian, para peneliti menekankan bahwa konsumsi cabai bukanlah obat mujarab untuk mencegah penyakit jantung. Hasil ini bersifat observasional, sehingga tidak bisa memastikan hubungan sebab-akibat secara mutlak. Namun, konsistensi temuan di berbagai negara menunjukkan adanya manfaat nyata dari cabai yang layak dipertimbangkan.

Makanan pedasMakanan pedas Foto: Getty Images/iStockphoto/Nungning20

Dalam praktik sehari-hari, efek positif tersebut lebih terlihat pada konsumsi cabai dengan tingkat kepedasan ringan hingga sedang, bukan pada pola pedas ekstrem.

Penggunaan cabai sebagai bumbu dalam masakan rumahan dinilai cukup untuk memberi manfaat tanpa menimbulkan risiko, selama dikonsumsi sesuai toleransi tubuh dan tentunya tidak berlebihan.

Para ahli menilai langkah berikutnya adalah meneliti lebih jauh bagaimana capsaicin mempengaruhi tekanan darah, kolesterol, serta fungsi pembuluh darah manusia dalam jangka panjang.

Jika tubuh Anda nyaman dan terbiasa dengan makanan pedas, menjadikannya bagian dari pola makan teratur tampaknya bisa memberikan keuntungan bagi kesehatan jantung dan otak.

(sob/adr)



Sumber : food.detik.com