Tag Archives: manfaat sayuran

7 Sayuran Ini Punya Manfaat Spesial Cegah Kanker hingga Diabetes


Jakarta

Konsumsi jenis sayuran tertentu ternyata dapat mendatangkan manfaat sehat spesifik pula. Misalnya mencegah kanker, menyehatkan penglihatan, hingga menurunkan risiko diabetes. Ini daftarnya!

Kita semua tahu jika buah dan sayur bagus dikonsumsi sehari-hari karena kandungan beragam vitamin dan mineralnya. Kementerian Kesehatan menyarankan asupan 400-600 gram buah dan sayur per orang per hari dengan 2/3 dari jumlah anjuran konsumsi tersebut adalah porsi sayur.

Di antara banyaknya jenis buah dan sayur di pasaran, ternyata ada jenis spesifik yang dianjurkan untuk mendatangkan kesehatan tertentu. Konsumsinya juga tak harus dalam kondisi segar. Jika ingin lebih awet, kamu bisa memilih yang beku atau kalengan.


Mengutip HuffPost (24/12/2024), inilah 7 sayuran yang punya manfaat spesifik untuk mencegah sebuah penyakit:

1. Labu dan wortel untuk kesehatan sendi

Rahasia umur panjang kakek 111 tahun di Malaysia. Ternyata sangat menyukai labu kukus.Foto: iStock

Lutut dan pinggang sering nyeri? Berarti kamu harus mengasup banyak makanan bersifat antiinflamasi (antiradang). Beberapa jenis sayur pun dapat diandalkan, tapi menurut ahli gizi Jordan Hill, yang terbaik adalah labu dan wortel.

“Mengonsumsi sayuran berwarna oranye, seperti labu dan wortel, akan memberi Anda nutrisi untuk mendukung kesehatan tulang dan mengurangi risiko terkena artritis reumatoid,” kata Hill.

Karotenoid dalam labu dan wortel adalah jenis fitonutrien yang memiliki sifat antioksidan dan membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

2. Brokoli untuk cegah kanker

Kanker adalah salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Untuk mencegahnya perlu diterapkan pola makan sehat kaya buah dan sayur. Hill mengatakan pilihan terbaik adalah sayuran dari keluarga kubis-kubisan.

Kamu bisa mengandalkan brokoli sebagai asupan harian atau minimal mingguan. Brokoli mengandung sulforafan dalam jumlah tinggi, yaitu fitonutrien yang dalam penelitian terbukti memiliki efek melawan kanker.

Mengonsumsi keluarga sayuran ini merupakan pilihan yang terjangkau untuk mengurangi risiko kanker seperti kanker usus besar, mulut, prostat, dan payudara.

3. Ubi dan sayuran hijau untuk kesehatan penglihatan

cara memanggang ubi jalarFoto: Getty Images/iStockphoto

Seiring bertambahnya usia, kemampuan penglihatan pun berkurang. Risiko degenerasi makula, katarak, dan glaukoma meningkat. Coba atasi dengan konsumsi buah dan sayur yang memang kaya antioksidan dan membantu mengurangi stres oksidatif.

Ahli gizi Kathleen Garcia-Benson merekomendasikan kombinasi sayuran berwarna oranye dan hijau untuk menjaga kesehatan penglihatan.

Selain wortel, kamu bisa mengasup ubi jalar. Lalu sayuran berdaun hijau seperti bayam mengandung lutein dan zeaxanthin, antioksidan yang melindungi mata dari cahaya berbahaya dan stres oksidatif. Sayuran tersebut juga merupakan sumber vitamin E dan C yang sangat baik untuk kesehatan.

4. Alpukat dan brokoli untuk kesehatan wanita

Tubuh wanita berbeda dari pria, begitu pun kebutuhan nutrisinya. Wanita membutuhkan ‘bahan bakar’ nutrisi yang tepat untuk menyeimbangkan hormon mereka di semua tahap kehidupan, serta menjaga kesehatan reproduksi.

Garcia-Benson menyarankan konsumsi alpukat dan brokoli bagi wanita. “Lemak sehat sangat penting untuk keseimbangan hormon pada wanita, dan alpukat menjadi sumber yang sangat baik,” ujarnya.

Alpukat juga mengandung serat dan antioksidan yang bermanfaat bagi kesehatan wanita secara keseluruhan. Sementara itu brokoli kaya vitamin C dan K, sumber serat, dan sumber prebiotik yang mendukung kesehatan pencernaan.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

5. Sayuran berdaun hijau untuk kesehatan jantung

BayamFoto: Getty Images/PoppyB

Selain kanker, penyakit jantung juga penyakit mematikan yang banyak dialami orang-orang di dunia. Kamu bisa menghindarinya dengan mengurangi konsumsi daging merah dan daging olahan.

Lalu perbanyak konsumsi sayuran berdaun hijau, seperti yang disarankan ahli gizi Lena Bakovic. Menurutnya, sayuran hijau seperti selada, kale, dan bayam kaya vitamin, mineral, dan antioksidan.

Selain itu juga terkandung nitrat yang diketahui membantu menjaga pembuluh darah tetap terbuka, sehingga pada gilirannya membantu menurunkan risiko penyakit jantung.

6. Sayuran berdaun hijau untuk cegah diabetes

Diabetes disebut-sebut sebagai ‘silent killer’. Diabetes tipe 2 sangat mungkin dicegah dengan melakukan aktivitas fisik yang cukup, menjaga berat badan yang sehat, dan mengonsumsi makanan rendah gula serta tinggi serat.

Jika mau mengandalkan asupan sebuah bahan makanan, maka sayuran berdaun hijau adalah yang terbaik. Balkovic menjelaskan, sayuran ini kaya folat, zat besi, kalium, kalsium, dan vitamin A dan C.

Sayuran ini juga mengandung antioksidan yang bekerja untuk membersihkan radikal bebas, serta bersifat nontepung sehingga tidak akan meningkatkan kadar gula darah.

7. Bayam dan wortel untuk kesehatan otak

Ilustrasi jus wortelFoto: Getty Images/Andrii Zorii

Kesehatan otak perlu dijaga sehingga seseorang tak mengalami demensia. Ahli gizi Lacy Puttuck menyarankan konsumsi bayam dan wortel yang rajin.

“Bayam merupakan sumber magnesium yang baik. Magnesium memiliki beberapa fungsi di otak. Magnesium penting untuk transmisi saraf, membantu menjaga sawar darah otak, dan neuroplastisitas,” ujarnya. Sebaliknya, kekurangan magnesium dikaitkan dengan demensia, depresi, dan Alzheimer.

Wortel mengandung vitamin B6 yang secara spesifik JUGA bagus untuk otak. Vitamin B6 bantu mengatur penggunaan energi di otak, membantu mengatur suasana hati melalui produksi serotonin, dan membantu menjaga ritme sirkadian dan siklus tidur.

(adr/odi)



Sumber : food.detik.com

Rajin Makan Bayam Bisa Cegah Risiko Kanker dan Perut Kembung


Jakarta

Konsumsi sayuran hijau sehari-hari sangat dianjurkan. Pasalnya, konsumsi sayuran ini bisa mencegah kanker, mengatasi kembung, dan menawarkan nutrisi lainnya.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko penyakit berbahaya. Salah satu hal terpenting yaitu menjaga pola makan dan gaya hidup.

Selain itu, jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari juga perlu diperhatikan. Menambahkan sayuran hijau, seperti bayam ke dalam menu diet harian merupakan pilihan tepat.


Terlebih, belum lama ini seorang ahli kesehatan menyarankan setiap orang setidaknya perlu makan bayam karena sayuran itu dapat mengurangi risiko kanker dan mengatasi kembung, lapor getsurrey.co.uk (28/11/2024).

Bayam merupakan sayuran hijau yang mengandung berbagai vitamin dan mineral. Namun, belum banyak orang tahu manfaat dari konsumsi bayam.

Untuk mengedukasi banyak orang, konten kreator di TikTok sekaligus ahli kesehatan bernama Max mengunggah video terkait manfaat dari sayuran hijau tersebut.

Max mengungkap bahwa bayam termasuk ke dalam makanan super yang kaya akan vitamin A, D, E, K dan berbagai macam mineral. Bayam juga mengandung sifat anti-karsinogenik yang dikemas dengan antioksidan.

Kandungan antioksidan tinggi di dalam sayuran ini jelas menawarkan manfaat bagi tubuh. Menurut Healthline, antioksidan itu bisa memerangi stress oksidatif, yang mengakibatkan penuaan dini, risiko kanker, hingga diabetes.

BayamBayam mengandung banyak nutrisi yang mampu menghindari risiko kanker. Foto: Getty Images/PoppyB

Studi yang disebutkan oleh Healthline juga menemukan bahwa kandungan MGDG dan SQDG di dalam bayam dapat memperlambat pertumbuhan tumor serviks bahkan mengurangi ukurannya. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa bayam bisa mengurangi risiko kanker prostat dan kanker payudara.

Manfaat bayam tidak berhenti di situ. Max juga menjelaskan bagaimana bayam bermanfaat bagi mereka yang memiliki penyakit sindrom iritasi usus (IBS). Jika tidak diatasi, sindrom ini bisa menimbulkan gejala, seperti sakit perut, kembung, dan masalah pencernaan.

Kandungan magnesium dan potassium di dalam bayam juga bisa mengatasi masalah kembung. Magnesium berfungsi mengaktifkan enzim yang berperan di dalam proses pencernaan dan menjaga keteraturan usus. Sedangkan, potassium membantu memerangi resistensi air.

Fungsinya untuk pencernaan juga bisa dirasakan dari konsumsi bayam. Karena sayuran ini tinggi akan serat, sehingga dapat menjaga buang air besar secara teratur dan mencegah sembelit.

BayamSelain menghindari kanker, bayam juga baik untuk atasi kembung hingga melancarkan pencernaan. Foto: Getty Images/PoppyB

Banyak manfaat yang bisa didapat dengan mengonsumsi bayam, terutama dalam hal mencegah risiko kanker. Selain bisa mencegah penyakit dan mengatasi masalah kesehatan, bayam juga cocok jadi menu diet karena memiliki kemampuan dalam membakar lemak tubuh.

Bayam mudah diolah, seperti direbus begitu saja lalu langsung dinikmati. Bayam enak juga ditumis dengan bahan-bahan sederhana, seperti bawang putih cincang dan minyak zaitun. Jika ingin yang segar-segar, bisa membuat sup bening bayam.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Sayuran Kukus Vs Rebus, Mana yang Lebih Sehat?


Jakarta

Sayuran menjadi salah satu makanan bergizi seimbang yang dapat dinikmati dengan cara dikukus atau direbus. Ahli mengungkapkan olahan sayur yang lebih sehat.

Menurut My Plate, sayuran mengandung banyak nutrisi yang penting untuk kesehatan. Di antaranya ada potasium, serat, asam folat, dan berbagai jenis vitamin.

The Nutrition Source dari Harvard University mengungkapkan manfaat yang didapatkan dari mengonsumsi sayuran. Sayuran diketahui dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko jantung dan stroke, hingga mencegah beberapa jenis kanker. Sayuran juga baik untuk diet dan kesehatan pencernaan.


Dilansir dari Health.com (26/11), sayuran dapat diolah dengan cara dikukus maupun direbus. Kedua metode ini dapat digunakan, namun ada manfaat dan efek yang ditimbulkan.

Mengukus sayuran lebih sehat?

sayuran kukus vs sayuran rebussayuran kukus vs sayuran rebus Foto: Getty Images/enviromantic

Mengukus sayuran ada berbagai cara, bisa menggunakan keranjang kukusan atau menggunakan panci khusus. Taruh sayuran di dalam keranjang logam berlubang yang dipanaskan di atas air mendidih. Uap dari air akan naik ke atas makanan dan me matang kan sayuran.

Jika mengukus sayuran, ternyata nutrisi yang terdapat dalam sayuran bisa dipertahankan. Mengukus tidak merendam makanan dalam air, sehingga lebih sedikit nutrisi yang hilang.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa sayuran yang dikukus memiliki kadar vitamin dan senyawa yang lebih tinggi, termasuk vitamin C, beta-karoten, dan zat antioksidan flavonoid, dibandingkan dengan sayuran rebus.

Penelitian terbaru yang menganalisis efek dari mengukus, merebus, dan memanaskannya dalam microwave pada berbagai sayuran menghasilkan kalau cara dikukus memiliki peningkatan beta-karoten yang cukup besar. Sayuran yang dikukus juga dapat mempertahankan antioksidan flavonoid lebih banyak.

Apakah merebus sayuran dapat memengaruhi nutrisi?

Sayuran yang direbus ternyata dapat menghilangkan lebih besar nutrisi dibandingkan dengan sayuran kukus. Hal ini karena sayuran terendam seluruhnya dalam air yang membuat nutrisi itu ikut larut ke dalam air.

Nutrisi yang banyak hilang dari merebus sayuran ini adalah vitamin C dan beta-karoten. Satu penelitian menemukan bahwa hilangnya vitamin C setelah mengukus sayuran selama 5 menit adalah 14,3 sampai 8,6 persen, sedangkan hilangnya vitamin C setelah merebus selama 5 menit adalah 54,6 sampai 40,4 persen.

Bagaimana dengan rasanya?

sayuran kukus vs sayuran rebussayuran kukus vs sayuran rebus Foto: Getty Images/enviromantic

Sayuran yang direbus umumnya memiliki tekstur lebih lembut dan lemas dibandingkan sayuran kukus. Biasanya sayuran yang dikukus cenderung lebih segar dan teksturnya renyah, aromanya juga lebih kuat.

Cara mengukus sayuran terbaik

Saat mengukus sayuran jangan dilakukan asal-asalan. Karena, ada aturan waktu dalam mengukus beberapa jenis sayuran, seperti brokoli, bayam, hingga asparagus. Berikut waktu yang direkomendasikan:

Brokoli: 5 menit
Kembang kol: 5-6 menit
Kubis brussel: 8-10 menit
Kacang hijau: 4-5 menit
Bayam: 3 menit
Kacang polong: 3 menit
Kentang kecil: 15-20 menit
Asparagus: 4-6 menit

Jadi, perhatikan waktu mengukus sayuran terbaik dengan aturan tersebut. Sehingga bisa merasakan cita rasa dan tekstur yang diinginkan.

(yms/odi)



Sumber : food.detik.com