Tag Archives: mikrobioma usus

Pakar Nutrisi Ungkap 7 Buah yang Baik untuk Diet, Apa Saja?

Jakarta

Buah-buahan adalah makanan yang sering dianjurkan untuk diet. Hal ini karena buah-buahan mengandung berbagai nutrisi yang dapat mendukung penurunan berat badan, yakni serat dan air.

Pakar nutrisi Samantha Cassetty, RD, menjelaskan serat dan air yang ada pada buah-buahan dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama.

“Ini akan membantu Anda makan lebih sedikit dan mengurangi asupan kalori. Hal itu dapat mendorong penurunan berat badan,” ujar Cassetty dikutip dari Today, Senin (9/9/2024).


Buah-buahan juga cenderung memiliki kalori yang rendah. Karenanya, mengonsumsi buah-buahan dapat membantu seseorang mencapai defisit kalori yang mendukung penurunan berat badan.

Buah yang Baik untuk Diet

Setiap jenis buah memiliki manfaat untuk kesehatan. Namun, ada beberapa jenis buah yang punya khasiat lebih untuk menurunkan berat badan.

Berikut rekomendasi buah yang baik untuk diet dari Cassetty:

1. Apel

Menurut Cassetty, apel adalah rajanya buah untuk diet. Apel berukuran besar bisa mengandung 5 gram serat, yang terdiri atas serat larut (soluble fiber) dan serat tak larut (insoluble fiber).

“Kedua jenis serat tersebut dibutuhkan untuk kesehatan, tetapi serat larut dapat membantu mengatur nafsu makan dengan cara memperlambat pengosongan lambung, sehingga Anda kenyang lebih lama,” tuturnya.

Karena teksturnya yang renyah, apel membutuhkan waktu lebih lama untuk dikunyah dibandingkan buah-buahan lain. Cassetty mengatakan mengunyah makanan lebih lama terbukti dapat meningkatkan rasasa kenyang.

“Apel juga menarik air ke dalam usus besar Anda, yang terbukti membantu mengurangi nafsu makan dan keinginan untuk makan di waktu berikutnya,” imbuhnya.

2. Blueberry

Blueberry kaya akan senyawa antioksidan bernama antosianin yang terbukti dapat membantu mengelola dan mencegah kenaikan berat badan yang signifikan.

Sebuah studi yang dilakukan pada perempuan kembar menunjukkan asupan antosianin yang lebih tinggi dikaitkan dengan massa dan jumlah lemak yang lebih sedikit. Meski pasangan kembar tersebut memiliki penanda genetik yang sama, perempuan yang mengonsumsi blueberry lebih banyak memiliki persentase lemak tubuh yang lebih rendah dibanding saudara kembarnya yang mengonsumsi blueberry lebih sedikit.

3. Semangka

Penelitian menunjukkan semangka dapat membantu meningkatkan rasa kenyang dan menurunkan berat badan dengan mudah. Mengonsumsi semangka dapat secara signifikan mengurangi rasa lapar dan keinginan untuk makan sepanjang hari.

“Mereka (yang rutin makan semangka) juga kehilangan lebih banyak berat badan dibandingkan orang yang mengonsumsi kue kering dengan jumlah kalori yang sama,” ucap Cassetty.

4. Alpukat

Alpukat adalah salah satu buah yang paling banyak mengandung lemak sehat. Sebuah studi yang dilakukan pada 2013 menunjukkan bahwa menambahkan 1/2 potong alpukat ke menu makan siang dapat meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi keinginan untuk makan hingga 28 persen selama lima jam setelah makan.

5. Kiwi

Cassetty mengatakan mengonsumsi dua buah kiwi sebelum tidur terbukti meningkatkan kualitas dan durasi tidur sebesar 13 persen. Waktu tidur ekstra ini dapat membantu tubuh menghilangkan lebih banyak lemak.

Studi lain juga menemukan konsumsi dua buah kiwi setiap hari dapat membantu mengurangi lemak tubuh pada orang dewasa muda yang mengalami obesitas.

6. Pisang

Mengonsumsi pisang yang belum matang ternyata dapat memberikan manfaat positif dalam menurunkan berat badan.

Cassetty menjelaskan pisang yang belum matang mengandung zat bernama pati resisten. Pati resisten ini dapat membuat tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga memudahkan seseorang dalam menjaga asupan kalori hariannya.

“Pati ini juga memiliki aktivitas prebiotik, yang meningkatkan kesehatan mikrobioma usus yang berperan dalam mengatur berat badan,” sambungnya.

7. Pir

Cassetty mengatakan pir mengandung sekitar 6 gram serat, dan sebagian besar terdiri dari serat larut. Serat jenis ini dapat membantu meningkatkan rasa kenyang, mengurangi porsi makan, dan mendorong penurunan berat badan.

“Sebuah studi selama 12 minggu menemukan mengonsumsi dua buah pir sehari (dibandingkan dengan jus pir) dikaitkan dengan ukuran pinggang yang lebih kecil,” tandasnya.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

5 Penemuan yang Belum Dapat Nobel, Padahal Layak Menurut Ahli


Jakarta

Peraih Hadiah Nobel akan diumumkan mulai Senin, 6 Oktober 2025 sampai 13 Oktober mendatang. Sejumlah penemuan diduga masyarakat ilmiah akan menerima penghargaan ini.

Hadiah Nobel diberikan bagi orang-orang dengan kontribusi luar biasa bidang di kimia, fisika, fisiologi atau kedokteran, hingga bidang perdamaian dan sastra. Dikutip dari laman resmi Nobel Prize, nama-nama nomine dan info nominasi lainnya dirahasiakan sampai 50 tahun kemudian.

Kendati demikian, komite Hadiah Nobel mengungkap ada 338 kandidat yang dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian 2025. Angka ini terdiri dari 244 individu dan 94 organisasi.


Daftar Penemuan yang Belum Dapat Hadiah Nobel, Padahal Layak

Sementara itu, ada sejumlah penemuan yang menurut ahli layak diganjar Hadiah Nobel karena mengubah kehidupan. Melansir CNN, berikut daftarnya.

Perawatan Inovatif untuk Obesitas

Diketahui, kini berkembang obat obat diabetes tipe-2 dan obat penurun berat badan peniru hormon, yang disebut peptida mirip glukagon 1 (GLP-1). Contohnya seperti Ozempic.

Kendati diresepkan untuk penderita diabetes tipe 2, Ozempic juga dipakai untuk menurunkan berat badan.

Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1 dari 8 orang di dunia mengalami obesitas. Penemuan obat-obatan semaglutide yang menurunkan gula darah dan menahan nafsu makan berpotensi untuk mendukung perawatan intensif obesitas dan kondisi terkait seperti diabetes tipe 2.

Tiga ilmuwan pengembang semaglutide yaitu:

  • Ahli biokimia dan profesor riset asosiasi di Rockefeller University Svetlana Mojsov
  • Ahli endokrinologi dan profesor kedokteran di Harvard Medical School Dr Joel Habener
  • Kepala penasihat ilmiah untuk penelitian dan pengembangan awal di perusahaan farmasi Novo Nordisk, Lotte Bjerre Knudsen.

Ketiga peneliti sebelumnya telah meraih penghargaan Penelitian Medis Klinis Lasker-DeBakey 2024. Penghargaan ini kerap dianggap sebagai indikator seseorang akan memenangkan Hadiah Nobel.

Pelopor Komputasi Kuantum

Kepala analisis penelitian di The Institute for Scientific Information (ISI) David Pendlebury berpendapat komputasi kuantum merupakan bidang yang layak diakui dengan Hadiah Nobel.

Komputasi kuantum memungkinkan pemecahan masalah yang tidak bisa atau tidak efisien diselesaikan komputasi klasik, seperti deteksi fraud keuangan dan pengembangan kecerdasan artifisial (AI).

Berdasarkan jumlah kutipan pada hasil studinya, sosok yang layak diganjar penghargaan ini menurut Pendlebury yaitu:

  • Profesor di Institut Informasi Kuantum di Universitas RWTH Aachen, Jerman, David P DiVincenzo
  • Profesor fisika teoretis di Universitas Basel, Swiss, Daniel Loss

Ia mencontohkan, salah satu paper karya DiVincenzo dan Loss tahun 1998 di jurnal Physical Review A yang berjudul ‘Quantum computation with quantum dots’ dikutip hampir 10.000 kali.

“Wawasan mereka adalah menggunakan qubit sebagai mekanisme dasar untuk membuat komputer kuantum,” jelasnya.

Pengobatan Fibrosis Kistik

Sekelompok peneliti memajukan pengobatan untuk kelainan genetik fibrosis kistik, penyakit mematikan yang menyerang anak-anak maupun orang dewasa.

Orang dengan fibrosis kistik mengalami penumpukan lendir di paru-paru, sistem pencernaan, dan bagian tubuh lain sehingga rentan infeksi, masalah pencernaan, dan gangguan pernapasan.

Para ilmuwan yang berkontribusi pada kemajuan pengobatan penyakit ini yaitu:

  • Profesor penyakit dalam-paru, perawatan kritis dan kedokteran kerja di Universitas Iowa Dr Michael J. Welsh: mengungkapkan bagaimana protein fibrosis kistik berfungsi dan hal yang salah secara medis pada pasien bersangkutan.
  • Ahli kimia organik fisik Jesús (Tito) González: memelopori sistem yang digunakan untuk menyaring senyawa-senyawa terkait fibrosis kistik untuk mendukung pengobatan
  • Ahli biologi sel Paul Negulescu dari Vertex Pharmaceuticals: memimpin penelitian pengobatan fibrosis kistik tim González.

Para ilmuwan sebelumnya juga memenangkan Penghargaan Penelitian Medis Klinis Lasker-DeBakey 2025 pada September tahun ini.

Memahami Mikrobioma Usus

Mikrobioma manusia adalah kawanan atau triliunan mikroba yang hidup di dan dalam tubuh manusia, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Sejumlah peneliti berperan dalam membuka pemahaman manusia soal apa yang dilakukan mikroba ini, bagaimana mereka berbicara satu sama lain, dan berinteraksi dengan sel manusia, khususnya di usus.

Menurut Pendlebury, bidang mikrobioma manusia sudah sejak lama seharusnya mendapat pengakuan Hadiah Nobel. Orang yang harusnya diganjar penghargaan ini menurutnya yaitu ahli biologi Dr. Jeffrey Gordon, Dr. Robert J. Glaser Distinguished University Professor di Washington University St. Louis, AS.

Ia menjelaskan, Jeffrey Gordon merupakan pelopor yang belajar bagaimana mikrobioma tersebut membentuk kesehatan manusia, dimulai dengan penelitian laboratorium pada tikus.

Tim Gordon juga menemukan bahwa mikrobioma usus berperan pada dampak kesehatan akibat kekurangan gizi, yang berpengaruh pada hampir 200 juta anak di seluruh dunia. Timnya juga sedang mengembangkan intervensi pangan yang menargetkan peningkatan kesehatan usus.

Pengurutan DNA Generasi Baru

Pengurutan genom manusia bermanfaat pada bidang kedokteran, biologi, ekologi, dan forensik. Sebagai contoh, dokter dapat memahami dasar genetik penyakit dengan lebih mudah, dan memberi pengobatan sesuai karakteristik per pasien.

Pengurutan genom manusia berdampak luas pada biologi, kedokteran, dan banyak bidang lainnya. Namun, proyek penelitian 1990-2003 ini tidak diganjar Hadiah Nobel karena tidak memenuhi aturan wasiat Alfred Nobel, yakni penghargaan hanya dapat diberikan kepada maksimal tiga orang per penghargaan.

Diketahui, penelitian ilmiah kini makin kolaboratif. Pemecahan kode genetik kehidupan manusia setidaknya melibatkan konsorsium internasional dengan ribuan peneliti di AS, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, dan China.

Namun, menurut Pendlebury, kemungkinan komite Nobel akan mengakui karya ahli kimia Shankar Balasubramanian dan David Klenerman dari University of Cambridge, Inggris dan ahli biofisika Prancis Pascal Mayer dari Universitas Strasbourg, Prancis.

Ketiga ilmuwan ini dinilai berkontribusi melalui teknologi pengurutan generasi berikutnya. Karya mereka ini dapat menguraikan jutaan fragmen DNA sekaligus.

Sebelumnya, pengurutan genom manusia secara lengkap bisa memakan waktu berbulan-bulan dengan biaya menghabiskan biaya puluhan miliar rupiah. Teknologi mereka memungkinkan pemrosesan beberapa hari dengan biaya beberapa belas juta.

(twu/nwk)



Sumber : www.detik.com