Tag Archives: nasi

Apa Benar Makan Nasi Bisa Bikin Batuk? Ini Kata Ahli


Jakarta

Karbohidrat utama yang dikonsumsi orang Asia, termasuk Indonesia adalah nasi. Namun, banyak isu menyebut makan nasi bisa menyebabkan batuk. Apa benar?

Nasi merupakan salah satu karbohidrat utama masyarakat di negara Asia. Makanan pokok ini seringkali dilengkapi dengan berbagai macam lauk pauk.

Banyak orang merasa puas ketika makan besar dengan menu utama nasi. Nasi memang mengenyangkan dan bisa menjadi sumber energi utama bagi tubuh manusia.


Pasalnya, nasi putih merupakan karbohidrat kompleks yang akan diubah tubuh menjadi glukosa secara perlahan, kemudian menjadi bahan bakar tubuh.

Namun, takarannya perlu diperhatikan. Terlalu banyak makan nasi putih sering dikaitkan dengan masalah peningkatan gula darah, mencegah penyerapan vitamin dan mineral, hingga memengaruhi metabolisme glukosa dalam tubuh.

Selain itu, banyak juga perdebatan yang menyebut makan nasi bisa menyebabkan batuk. Namun, apakah benar nasi bisa berpengaruh terhadap penyakit flu dan batuk?

Dr. Jamal A.Khan, seorang spesialis terapi sel dendritik di India, memberi penjelasan terkait hubungan antara nasi dan penyakit batuk.

Untuk mengetahui apakah benar ada pengaruhnya atau tidak, simak penjelasannya seperti dilansir dari indianexpress.com (26/06/2024).

1. Benarkah makan nasi bikin batuk?

Hot cooked rice with steam rising.Ada gagasan menyebut makan nasi bisa bikin batuk. Apakah benar? Foto: Getty Images/iStockphoto/motosuke_moku

Selain air dingin atau es, banyak orang menghindari konsumsi nasi. Mereka menganggap sumber karbohidrat penambah energi ini menyebabkan mereka terserang flu dan batuk.

Namun, Dr. Jamal A.Khan mengungkap jika nasi tidak menyebabkan atau memperparah batuk. Hal ini tidak seperti yang diyakini sebagian orang.

Menurutnya nasi adalah bahan makanan yang menyehatkan. Tidak akan menyebabkan batuk dan alergi apapun. Beda dari gandum yang bisa menyebabkan alergi gluten pada sebagian orang.

2. Apa hubungan nasi dan batuk?

batukBanyak perdebatan terkait hubungan makan nasi dan batuk ini. Foto: Getty Images/PonyWang

Dr. Shweta Bansal, konsultan senior pulmonologi dan pengobatan tidur dari Rumah Sakit Narayana juga menyebut kalau nasi tidak menyebabkan batuk.

Namun, dalam beberapa kasus, batuk dapat disebabkan oleh alasan tertentu. Misalnya, jika nasi tidak dimasak dengan benar atau mengandung kontaminan. Hal itu berpotensi mengiritasi tenggorokan.

Menghirup partikel nasi halus saat makan atau memasak juga bisa memicu batuk.

Dr. Bansal juga menyatakan perlunya memperhatikan kebiasaan makan. Hindari makan nasi terlalu cepat karena bisa tersangkut di tenggorokan, dan dapat menyebabkan batuk.

Namun, kejadian seperti ini jarang terjadi sehingga nasi pun dianggap sebagai makanan yang aman bagi kebanyakan orang.

Sependapat dengan itu, Dr. Neeti Sharma, kepala ahli gizi Rumah Sakit Marengo Asia Faridabad menekankan pentingnya mengunyah secara perlahan.

Dr. Neeti Sharma menyebut tidak ada hubungannya nasi dengan pilek dan batuk.

“Jika sudah batuk, Anda perlu berkumur dengan baik dan membersihkan tenggorokan. Nasi tidak dapat menyebabkan batuk,” ujarnya.

Hal yang harus diperhatikan saat makan nasi bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Hal yang perlu diperhatikan

Nasi tergolong makanan yang lembut dan mudah ditelan.

Oleh karena itu, Dr Sharma menunjukkan kondisi ketika seseorang sakit dan menikmati makanan hangat lembut, seperti nasi, maka hal itu tidak akan membuat tenggorokan sakit. Sebab, nasi mudah ditelan dan memberikan nutrisi yang menenangkan.

Hal yang perlu diperhatikan adalah cara makannya. Disarankan makan nasi secara perlahan dan mengunyahnya dengan benar. Jangan ditelan begitu saja.

Gagasan makan nasi menyebabkan batuk tidak didukung oleh penelitian ilmiah. Meskipun batuk dapat dipicu dari berbagai faktor, termasuk alergi dan infeksi pernapasan, tetapi tidak ada bukti menunjukkan konsumsi nasi secara langsung menyebabkan batuk.

Namun, kepekaan dan alergi masing-masing individu harus selalu dipertimbangkan. Jika mengalami reaksi yang tidak diinginkan setelah makan nasi, sebaiknya konsultasi dengan ahli kesehatan untuk evakuasi dan mendapat panduan tepat.

(aqr/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Lily Banse

Makan Nasi Bikin Gemuk dan Berat Badan Naik, Apa Benar?


Jakarta

Banyak orang menghindari konsumsi nasi saat diet, karena dianggap dapat menaikkan berat badan. Namun, anggapan tersebut dinilai salah oleh beberapa ahli.

Nasi merupakan makanan pokok di beberapa negara. Makanan yang mengandung karbohidrat cukup tinggi ini ditakuti oleh beberapa orang. Apalagi mereka yang melakukan diet.

Dilansir dari Food NDTV (20/5), ternyata anggapan nasi tak baik untuk diet ini adalah mitos. Hal ini dijelaskan oleh pelatih kebugaran, Simran dalam videonya di Instagram.


Simran menjelaskan bahwa nasi tidak secara langsung dikaitkan dengan penambahan berat badan. Namun, jika mengonsumsi nasi secara berlebihan yang menyebabkan penambahan berat badan.

Hot cooked rice with steam rising.nasi putih Foto: Getty Images/iStockphoto/motosuke_moku

Pelatih kebugaran ini juga menjelaskan cara menikmati nasi tanpa rasa bersalah. “Pertama-tama minumlah segelas air 10-12 menit sebelum duduk untuk makan siang atau makan malam,” ujarnya dalam video.

Simran juga mengatakan kalau mengonsumsi nasi putih ini harus dilanjutkan dengan mengonsumsi salad atau sayuran lainnya. “Ikuti kontrol porsi dengan nasi dan konsumsi lebih banyak dal (olahan kacang),” jelasnya.

Selain itu, Simran juga memberikan tips penting dalam mengonsumsi nasi saat diet. “Penting untuk makan secara perlahan dan menikmati makanan itu di setiap gigitan,” ujarnya.

“Hindari menonton TV atau telepon sambil makan, ini akan mencegah makan berlebihan,” lanjut Simran.

Simran juga mengungkapkan bahwa makan nasi tidak akan menyebabkan diabetes. Atur porsinya dan jangan makan berlebihan. Pastikan juga untuk mengubah pola hidup lebih aktif.

“Berfokuslah untuk aktif, gerakkan tubuh, makan makanan seimbang, dan berhenti merasa takut dengan segala sesuatu yang dilihat di internet,” kata Simran.

Annelie Vogt von Heselholt, selaku ahli diet juga menjelaskan kalau nasi tak buruk dikonsumsi saat diet. “Nasi, terutama nasi merah kaya serat, mangan, selenium, zat besi, magnesium, zinc, dan vitamin B. Serat secara khusus dapat membantu melancarkan pencernaan dan membantu rasa kenyang lebih lama,” ungkapnya seperti dikutip dari Men’s Health (22/7/2023).

(yms/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Jannis Brandt

3 Kombinasi Mi Instan yang Mesti Dihindari, Termasuk Tambahan Nasi

Jakarta

Jutaan orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia, gemar menyantap mi instan. Harganya terjangkau, rasanya nikmat, hingga penyajian yang praktis menjadi alasan mi instan adalah favorit banyak orang.

Tak jarang penggemarnya menyantap mi instan dengan ditambahkan nasi agar kenyang dan kerupuk sebagai side dish. Di warung-warung juga kini menjual menu mi instan dengan aneka topping seperti kornet, keju, hingga sosis.

Padahal, tidak semua makanan dapat disantap bareng mi instan. Kombinasi mi instan dan makanan tertentu bisa membahayakan tubuh dengan meningkatkan risiko hipertensi atau darah tinggi hingga penyakit jantung. Lantas, makanan apa saja yang tidak boleh dimakan bersama?


Kombinasi Mi Instan yang Harus Dihindari

Hindari konsumsi mi instan bersamaan dengan makanan tinggi karbohidrat, lemak, dan asin. Berikut penjelasannya:

1. Nasi

Mengutip laman Universitas Muhammadiyah Surabaya, mi instan mengandung karbohidrat dalam jumlah besar. Dalam 1 porsi ramen instan menyediakan sekitar 27 gram karbohidrat, dilansir Healthline.

Perlu dicatat, sebungkus ramen ada yang berisi 2 porsi. Sehingga orang yang menghabiskan sebungkus mi sekaligus berarti menyantap dua kali lipat jumlah karbohidratnya.

Belum lagi jika mi instan dimakan bersama sepiring nasi. Alhasil, asupan karbohidrat yang disantap lebih banyak sebab nasi sama-sama berkarbohidrat tinggi. Kelebihan karbohidrat dapat memicu risiko obesitas, gangguan pencernaan, hingga diabetes.

Selain nasi, hindari menyantap mi instan dengan makanan tinggi karbohidrat lainnya.

2. Makanan Asin

Mi instan tinggi sodium atau natrium. Jenis mineral tersebut paling banyak ditemukan dalam garam. Satu porsi ramen instan mengandung kisaran 861 miligram sodium. Jika memakan sebungkus ramen maka jumlahnya berlipat ganda.

Apabila mi instan disantap bersama makanan asin tinggi natrium lainnya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah yang terus melebihi batas normal berisiko mengalami hipertensi alias penyakit darah tinggi.

Oleh karena itu, hindari menyantap mi instan bersamaan makanan tinggi natrium yang identik sangat asin seperti chiki, berbagai hidangan olahan (ultra processed food/UPF), serta makanan cepat saji (fast food).

3. Makanan Berlemak

Kandungan lemak dalam mi instan juga tinggi. Seporsi ramen instan menyediakan 7 gram total lemak dan 3 gram lemak jenuh. Beda hal jika mengkonsumsi sebungkus mi sekaligus yang berarti dua kali lipat jumlah lemak yang terkandungnya.

Mengutip Mayo Clinic, lemak jenuh mampu meningkatkan kadar kolesterol ‘jahat’ (low-density lipoprotein/LDL) dan kolesterol ‘baik’ (high-density lipoprotein/HDL). Tingginya LDL dalam aliran darah bisa memicu risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Kombinasi Mi Instan yang Bisa Dipilih

Jika ingin menyantap mi instan, pertimbangkan untuk menambahkan sayuran dan protein untuk membuat hidangan yang lebih menyehatkan.

Sayuran segar bantu menambah nutrisi pada hidangan mi instan yang dimakan. Sayuran yang dapat dicampurkan seperti sawi hijau atau pakcoy, sawi putih, wortel, brokoli, jamur, hingga daun bawang.

Karena mi instan rendah protein, bahan makanan seperti telur, ayam, ikan, atau tahu yang dicampurkan dapat menjadi sumber protein yang membuat kenyang lebih lama.

(azn/row)



Sumber : food.detik.com

Konsumsi Nasi hingga Pasta Ternyata Bagus untuk Kolesterol


Jakarta

Ternyata jenis biji-bijian yang selama ini dianggap buruk bagi kesehatan, justru bermanfaat untuk menyehatkan jantung dan kolesterol. Lantas, apa saja?

Beberapa orang mungkin berpikir, konsumsi biji-bijian tertentu tidak baik untuk kesehatan. Padahal menurut ahli gizi Julie Pace, RDN, biji-bijian utuh merupakan bagian penting dari diet seimbang, terutama dalam hal kesehatan jantung dan pengelolaan kolesterol.

Namun, jenis biji-bijian yang dimaksud dalam hal ini adalah biji-bijian ‘utuh’, tidak dimurnikan atau bukan olahan.


Mengonsumsi biji-bijian utuh lebih sering daripada biji-bijian olahan terbukti dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (lipoprotein densitas rendah). yang dikenal sebagai kolesterol jahat.

Pace menyebut, biji-bijian utuh memungkinkan seseorang mengonsumsi lebih banyak serat, yang merupakan komponen utama untuk kesehatan jantung dan penurunan kolesterol.

Lantas, jenis biji-bijian apa saja yang sebenarnya bermanfaat untuk kesehatan jantung dan kolesterol? Melansir eatingwell.com (3004/2024), berikut 4 rekomendasinya menurut ahli gizi.

1. Oat

Cereal grains and seeds,beans on sackcloth, agriculture products .job's tears ,corns ,soybeans ,oat flakes ,barley flakes ,pearls barley ,red beans ,Oat baik dikonsumsi karena memiliki manfaat untuk menyehatkan jantung. Foto: Getty Images/iStockphoto/bookzaa

Oat adalah serealla yang masih memiliki lapisan kulit ari serta bakal biji. Oleh karena itu oat sebenarnya menjadi biji sereal utuh yang lebih baik daripada beras.

Oat utuh bermanfaat untuk kesehatan karena menjadi sumber beta-glukan terbaik, jenis serat larut yang menyehatkan jantung. Beta-glukan dalam oat terbukti secara signifikan mengurangi kadar kolesterol total dan kolesterol jahat pada orang yang memiliki kolesterol tinggi.

Terdapat banyak cara berbeda untuk menyantap oat, termasuk menikmatinya dengan cara manis atau gurih.

Untuk meningkatkan daya tahan, cobalah menambahkan satu bubuk protein favoritmu. Bisa juga oat utuh ini dicampur dengan telur atau keju cottage sebagai penambah asupan protein.

Namun, perlu diingat, pilihlah oat utuh yang murni, tanpa melewati proses pemurnian atau penambahan bahan lainnya.

2. Pasta

Pasta gandumPasta gandum baik dikonsumsi dan baik untuk jantung Foto: iStock

Pasta yang dimaksud menyehatkan adalah pasta gandum utuh yang kaya akan serat, bukan pasta putih olahan.

Pasta gandum utuh mengandung serat yang berperan penting dalam mencegah lonjakan gula darah. Serat juga membantu mengurangi risiko gula berlebihan dalam aliran darah, untuk mencegah peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol.

Kamu tetap bisa mengolah pasta ini menjadi makanan enak, seperti ditambah dengan potongan daging kalkun, daging merah, hingga saus tomat.

Jenis makanan lain yang baik untuk kolesterol bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Roti gandum utuh

Tips Memilih Roti Gandum yang Sehat dan Cocok Buat DietRoti gandum utuh juga baik untuk kolesterol. Foto: Getty Images/fcafotodigital

Roti tawar bukanlah pilihan makanan yang baik. Sebagai gantinya, lebih baik memilih roti gandum utuh.

Sheth mengungkap, “Saat memilih roti, cari roti gandum utuh atau roti yang dibuat dengan berbagai jenis biji-bijian utuh, untuk menyediakan serat dan nutrisi penting lainnya, guna mendukung kesehatan jantung dan memperbaiki kadar kolesterol.”

Roti gandum utuh masih memiliki ari dari gandum yang menawarkan nutrisi penurun kolesterol.

4. Nasi merah

Meskipun nasi putih banyak dihindari ketika seseorang sedang diet, tetapi siapa sangka jenis biji-bijian ini ternyata menyehatkan jantung

Namun, jenis nasi yang dipilih jangan nasi putih. Lebih baik pilih nasi merah yang dapat memberikan manfaat khusus, yang berhubungan dengan jantung.

Nasi merah mengandung serat tambahan untuk menurunkan kadar kolesterol LDL (jahat), sekaligus meningkatkan kesehatan jantung.

Selain serat penurun kolesterol, beras merah juga mengandung senyawa tanaman disebut fitosterol yang terbukti mampu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL).

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Jangan Makan Mie Instan Pakai Nasi, Ini Efek Buruknya


Jakarta

Banyak orang suka makan mie instan ditambah nasi karena nikmat dan bikin lebih kenyang. Namun hindari paduan dua karbohidrat ini karena memberikan efek buruk seperti ini.

Rasa mie instan yang nikmat dianggap banyak orang akan lebih memuaskan jika dimakan bersama nasi. Akhirnya mie instan yang sebenarnya sumber karbohidrat, malah dijadikan lauk.

Namun kombinasi mie instan dengan nasi bukanlah menu menyehatkan. Mie instan sendiri sebenarnya makanan minim nutrisi. Makanan instan ini juga tinggi kalori.


konsumsi mie instan untuk ibu hamilMie instan makanan minim nutrisi yang tidak sehat jika sering dikonsumsi. Foto: Getty Images/iStockphoto

Selain itu, mie instan mengandung MSG dan natrium tinggi yang berdampak negatif pada kesehatan. Konsumsinya berisiko memicu penyakit jantung, kanker perut, dan sindrom metabolik.

Memakan mie instan pakai nasi berarti menambah jumlah asupan kalori. Keduanya mengandung karbohidrat yang tinggi.

Satu porsi mie instan umumnya mengandung 380 kalori dengan 54 gram (g) karbohidrat. Sementara satu centong nasi mengandung 270 kalori.

Mengonsumsi keduanya dalam waktu bersamaan membuat Anda mengonsumsi ‘combo’ karbohidrat. Jika dijumlahkan, Anda bisa mengonsumsi 650 kalori dalam satu kali makan dengan sajian seperti ini.

Selain itu, asupan karbohidrat berlebih juga bisa memicu kenaikan berat badan. Kelebihan karbohidrat akan disimpan di dalam tubuh dalam bentuk cadangan energi berupa lemak.

Padahal, tubuh tak hanya membutuhkan karbohidrat. Ada banyak nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh.

Hot cooked rice with steam rising.Makan nasi putih bersama mie instan hanya akan menambah asupan kalori dan karbohidrat. Foto: Getty Images/iStockphoto/motosuke_moku

Alih-alih mencampurkannya dengan nasi, mie instan sebaiknya dikombinasikan dengan bahan-bahan yang lebih sehat seperti telur dan sayuran hijau.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul Padahal Enak, Kenapa Mie Instan Tidak Boleh Dimakan dengan Nasi?

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Dokter Internis Ungkap Jenis Nasi Paling Aman Buat Penderita Diabetes


Jakarta

Penderita diabetes perlu mewaspadai asupan nasi karena berpotensi membuat kadar gula darah melonjak. Dokter internis ini mengungkap jenis nasi paling aman untuk dikonsumsi penderita diabetes.

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami orang Indonesia. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes melitus (DM) tertinggi ke-5 di dunia.

Temuan tersebut berdasarkan data Federasi Diabetes Internasional (IDF) 2021, seperti dikutip dari VOA Indonesia (21/11/2024). Para penderita diabetes pun perlu mewaspadai asupan makanan sehari-hari, termasuk nasi yang merupakan makanan pokok orang Indonesia.


Dokter internis, Christian Dion Saelan yang aktif berbagi informasi kesehatan melalui akun Instagram @dokterdioninternist, mengungkapkan jenis nasi yang paling aman untuk penderita diabetes. detikFood mengutip informasi dari unggahan dr Dion tanggal 18 Juni 2025 atas seizinnya (4/7).

“Kita harus pilih nasi dengan indeks glikemik rendah,” kata dr Dion mengawali penjelasannya. Indeks glikemik (IG) merupakan ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan gula darah. Semakin tinggi IG sebuah makanan, maka semakin cepat dampaknya bikin gula darah naik.

Berikut daftar jenis nasi dan kandungan IG-nya:

1. Nasi putih

Untuk nasi putih, IG-nya mencapai 70-89. “Ini cepat banget menaikkan gula darah,” kata dokter yang praktik di RS Kristen Mojowarno, Jombang ini.

2. Nasi cokelat

Wooden bowl with uncooked brown rice isolated on white background. Top viewNasi cokelat masih mengandung IG tinggi untuk penderita diabetes. Foto: Getty Images/iStockphoto/igoriss

Nasi cokelat, IG-nya 68 sampai 72. Menurut dr Dion, nasi cokelat lebih baik dari nasi putih, tapi masih cukup tinggi.

3. Nasi merah

Bagaimana dengan nasi merah? IG-nya 55-64. “Kandungan seratnya lumayan, tapi lebih stabil (menjaga kadar gula darah),” jelas dr Dion.

4. Nasi hitam

Nasi nasi hitam memiliki IG 42-45 dan kaya antioksidan. “Nasi ini juga bagus buat metabolisme,” lanjut dr Dion.

5. Nasi basmati

Pilihan lain adalah nasi basmati yang IGnya sekitar 50-58, tergantung cara masaknya. Jenis nasi ini lebih baik dari nasi putih.

6. Nasi porang

Untuk nasi porang atau konjac rice, IG-nya di bawah 20. dr Dion mengatakan, “Nasi porang super rendah karbohidrat dan tinggi serat.”

7. Nasi putih yang disimpan di kulkas

White rice in bowlNasi putih yang disimpan di kulkas bisa mengalami penurunan IG 10-20%. Foto: Getty Images/iStockphoto/Amarita

Penderita diabetes juga kerap mengandalkan konsumsi nasi putih yang sudah disimpan di kulkas selama 12-24 jam, lalu dihangatkan. “IG bisa turun 10-20% karena terjadi resistensi pati,” jelas dr Dion.

8. Nasi shirataki

Siapa sangka nasi shirataki punya IG hampir 0 dan karbohidrat juga hampir 0. “Jenis nasi ini yang paling aman secara teoritis (untuk dikonsumsi penderita diabetes).

9. Kesimpulan

Ada pun urutan jenis nasi terbaik untuk penderita diabetes berdasarkan IG-nya, menurut dr Dion, adalah shirataki, beras porang, nasi kulkas, nasi hitam, basmati, nasi merah, nasi cokelat, baru nasi putih.

Meski begitu, ia mengingatkan, nasi yang aman juga tergantung jumlah dan lauk pendampingnya. “Makanlah nasi beserta sumber serat dan protein yang baik,” tutupnya.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Sarapan Nasi atau Roti, Mana Lebih Bagus buat Turunkan Berat Badan?


Jakarta

Nasi dan roti adalah dua menu sarapan favorit orang Indonesia. Dari keduanya, mana yang lebih baik dikonsumsi saat diet agar berat badan cepat turun? Begini penjelasan ahli gizi.

Saat sarapan, banyak orang memilih menu mengenyangkan agar bisa fokus seharian. Olahan nasi dan roti pun jadi pilihan karena selain bikin kenyang, olahannya juga beragam dan enak-enak.

Namun, kriteria sekadar bikin kenyang dan enak, tidaklah cukup jika kamu sedang berusaha menurunkan berat badan. Beberapa hal terkait nutrisi keduanya perlu jadi pertimbangan agar diet lebih efektif.


Dikutip dari Only My Health (1/7/2025), ahli gizi Aishwarya Jaiswal dari Apollo Hospitals Lucknow, India menjelaskan perbedaan sarapan nasi dan roti dalam kaitannya untuk diet.

Apakah nasi dan roti bagus dikonsumsi saat diet?

Sebagai bagian dari pola makan sehat, nasi dan roti sebenarnya sama-sama bagus dikonsumsi. “Baik nasi maupun roti, bila dikonsumsi secukupnya sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu proses penurunan berat badan,” kata Jaiswal.

Ia juga menjelaskan perbedaan kalori antara roti dan nasi. “Dalam hal kalori yang disumbangkan oleh karbohidrat, saya rasa keduanya sama-sama seimbang. Namun, nasi berbeda karena rendah kalori dan protein,” tambahnya.

Roti:
100 gram roti mengandung 266 kkal, 50,6 gram karbohidrat, 6 gram protein, dan 3,29 gram lemak.

Nasi:
100 gram nasi putih matang mengandung sekitar 130 kkal, 28 gram karbohidrat, 2,7 gram protein, dan 0,3 gram lemak.

Porsi makanan penting diperhatikan

Ilustrasi diet atau sarapan dengan roti gandumSaat sarapan penting memerhatikan porsi makanan. Foto: Getty Images/ Edwin Tan

Menurut Jaiswal, hal terpenting adalah memerhatikan porsi makan nasi maupun roti saat sarapan. Keduanya tergolong makanan dengan indeks glikemik sedang hingga rendah, tergantung jenisnya.

“Beras cokelat, jika dipadukan dengan protein yang cukup, memberikan rasa kenyang dan energi yang luar biasa. Namun, meski beras cokelat merupakan pilihan yang sehat, penting untuk memperhatikan ukuran porsinya,” saran Jaiswal.

Ia menambahkan, “Kebanyakan diet penurunan berat badan bergantung pada praktik defisit kalori untuk membakar kalori.”

Panduan konsumsi sumber karbohidrat saat diet

Baik nasi maupun roti sama-sama bisa dijadikan menu sarapan saat diet, tapi perhatikan 4 hal ini agar bisa efektif membantu penurunan berat badan:

– Pilih versi bijian utuh. Pada nasi, pilih nasi cokelat atau nasi merah alih-alih nasi putih yang indeks glikemiknya lebih tinggi. Lalu pada roti, pilih roti gandum alih-alih roti tawar karena juga mengandung serat dan vitamin yang baik bagi tubuh.

– Kontrol porsi. Perlu diingat, 1/2 cup nasi atau 1 lembar roti adalah porsi yang masih masuk akal untuk sarapan. Lebih dari itu, konsumsi keduanya dapat menaikkan berat badan.

– Keseimbangan. Saat mengonsumsi karbohidrat seperti pasta, nasi, dan roti, penting untuk menyeimbangkan setiap makanan dengan sumber protein seperti telur, kacang-kacangan, yogurt, dan sayuran kaya serat. Bahan makanan ini bisa menambah asupan nutrisi sekaligus membuat kenyang lebih lama dan memuaskan keinginan makan.

– Olahan yang tepat. Selain fokus pada jenisnya, jangan lupakan cara mengolah nasi maupun roti. Hindari menambahkan banyak mentega, minyak, atau olesan manis karena dapat menambah kalori ekstra dalam pola makan sekaligus meningkatkan kadar glukosa.

Kesimpulannya

Rice red in bowl isolated on blue grey background has spoon close up, top view, Asian food and drink concept.Nasi merah bisa jadi pilihan lebih baik dari nasi putih dalam kandungan serat. Foto: Getty Images/NNK

Nasi dan roti sama-sama bisa jadi menu sarapan saat diet. Keduanya juga merupakan komponen netral dalam penurunan berat badan dan tidak bertanggung jawab atas kegagalan diet.

Namun, biji-bijian utuh unggul dalam hal pola makan sehat dan asupan rendah kalori. Lebih lanjut, biji-bijian utuh juga menyediakan serat yang lebih tinggi dan profil nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan versi olahannya. Menurut Jaiswal, “Nasi versus roti bukanlah soal ‘baik’ atau ‘buruk’, melainkan soal keseimbangan dan moderasi.”

Baik kamu menginginkan nasi panas atau roti lapis yang mengenyangkan, pilihlah yang sesuai selera, pertahankan porsi yang wajar, dan padukan dengan protein, serat, dan lemak sehat.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com