Tag Archives: pemanis

6 Menu ‘Diet’ Clean Eating, Dijalani Prilly Latuconsina Buat Turunkan BB


Jakarta

Clean eating merupakan jenis pola makan yang memilih makanan yang belum melalui banyak proses pengolahan. Makanan yang dipilih biasanya masih segar dan belum banyak nutrisi yang hilang. Makanan-makanan tersebut bisa seperti buah, sayuran, hingga biji-bijian.

Pola makan ini juga dijalani oleh Prilly Latuconsina. Ia berhasil memangkas berat badan 12 kg, dari 49 kg menjadi 37 kg. Berkaca dari keberhasilan Prilly dengan diet clean eating, apa saja makanan yang bisa dikonsumsi jika ingin menjalani pola ‘makan bersih’ ini?

1. Buah


Buah hampir selalu menjadi pilihan terbaik untuk clean eating. Buah sendiri kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang dibutuhkan oleh tubuh. Ditambah lagi gula dalam buah adalah alami.

Selain memakan secara langsung, buah-buahan segar juga bisa dijus. Buah-buah yang bisa dikonsumsi adalah apel, pisang, strawberry, blueberry, jeruk, anggur, alpukat, dan lainnya.

2. Sayuran

Sayuran harus menjadi salah satu bahan makanan yang wajib ada di meja makan ketika melakukan pola clean eating karena mengandung vitamin, mineral, dan serat. Sayuran beku dan kalengan juga menyehatkan, namun pilih yang tanpa saus dan garam.

Sayuran-sayuran yang bisa dicoba adalah wortel, bayam, ubi jalar, bawang putih, bawang bombai, brokoli, kubis brussel, kembang kol, jagung, kacang hijau, selada, jamur, paprika, tomat, dan lainnya.

3. Biji-bijian

Biji-bijian merupakan karbohidrat yang baik karena menawarkan serat dan nutrisi. Sehingga, bahan makanan ini sangat cocok untuk dimasukkan ke dalam list ketika ingin melakukan clean eating.

Biji-bijian utuh seperti beras merah, quinoa, barley, oats, farro atau millet bisa dicoba karena relatif belum diolah dan hanya mengandung satu bahan.

Produk gandum utuh lainnya, carilah pasta versi gandum utuh, adonan pizza yang didinginkan, roti, dan muffin Inggris, pastikan saja tepung gandum utuh adalah bahan pertama dan tidak ada gula dalam daftar bahannya. Bahkan popcorn pun terbuat dari gandum utuh.

4. Produk susu

Pilihlah yoghurt biasa atau yoghurt tawar Yunani dibandingkan dengan yang memiliki rasa buah-buahan karena biasanya sudah mengandung gula tambahan. Produk olahan susu lain seperti keju dan susu murni juga bisa dipilih saat clean eating.

Selain itu ada alternatif non-susu seperti susu kedelai, kelapa, dan almond. Carilah varietas tanpa pemanis untuk menghindari tambahan gula.

5. Protein

Pola makan bersih tentu membutuhkan makanan yang mengandung banyak protein. Nutrisi ini bisa didapat dari daging seperti dada ayam, kaki ayam, daging giling, dan lainnya. Namun harus menghindari makanan olahan seperti hot dog, bologna, dan pepperoni.

Selain itu ada kerang, ikan, dan telur yang bisa menjadi sumber protein yang sangat menyehatkan. Seperti salmon dan ikan cod pasifik.

Kacang-kacangan seperti almond, mete, hazelnut, dan walnut juga bisa dijadikan pilihan untuk menambah protein.

6. Minuman tanpa gula

Minuman bisa menjadi sumber tambahan gula yang besar, jadi sebaiknya batasi asupan soda, teh manis, dan minuman kopi rasa spesial. Teh dan kopi tanpa pemanis, air, dan seltzer adalah pilihan yang bersih.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Source : unsplash.com / Online Marketing

7 Menu Clean Eating untuk Pemula, Ampuh Turunkan Berat Badan

Jakarta

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan berat badan, salah satunya adalah dengan menerapkan clean eating. Program diet yang satu ini diklaim ampuh untuk menurunkan berat badan berlebih.

Bagi detikers yang belum tahu, clean eating merupakan jenis pola makan dengan memilih bahan makanan yang belum banyak diolah. Jadi, bahan-bahan yang dipilih umumnya masih segar agar kandungan nutrisinya masih terjaga.

Banyak orang yang mulai tertarik untuk menerapkan clean eating dalam kehidupan sehari-hari. Bagi detikers yang baru memulainya, simak menu clean eating untuk pemula dalam artikel ini.


Mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi tentu dapat menyehatkan badan. Namun, jika bahan makanan diolah dengan cara yang kurang tepat, maka kandungan nutrisinya bisa hilang.

Maka dari itu, muncul program clean eating agar mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang masih segar tanpa proses pengolahan yang panjang.

Lantas, apa saja menu clean eating yang cocok untuk pemula? Dilansir situs Eating Well, berikut daftar menunya:

1. Buah

Buah menjadi menu andalan bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Dalam program clean eating, detikers juga dianjurkan untuk perbanyak makan buah.

Sebab, buah kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang sangat dibutuhkan tubuh. Selain itu, terdapat gula alami di dalam buah yang mampu memberikan energi tambahan.

Selain dimakan secara langsung, buah-buahan segar juga bisa diolah menjadi jus. Buah-buahan yang umum diolah menjadi jus di antaranya mangga, pisang, strawberry, blueberry, jeruk, alpukat, dan lain sebagainya.

Agar kandungan nutrisinya tetap terjaga, sebaiknya hindari menggunakan gula pasir atau pemanis lainnya. Kalau terlalu banyak menambah pemanis, berarti jus tersebut bukan termasuk menu ‘clean eating’ lagi.

2. Sayuran

Selain buah, detikers juga wajib perbanyak mengkonsumsi sayuran segar. Soalnya, sayuran mengandung vitamin, mineral, dan serat tinggi yang sangat baik untuk kesehatan.

Beberapa jenis sayuran yang bisa dicoba dalam menu clean eating adalah wortel, kangkung, bayam, brokoli, jagung, kacang hijau, jamur, kol putih hingga selada.

Beberapa jenis sayuran mungkin bisa dimakan dalam kondisi mentah, seperti selada atau kol putih. Jika sayur harus dimasak, sebaiknya diolah dengan cara direbus sekitar 2-3 menit saja. Cara ini dilakukan agar kandungan nutrisi di dalam sayur tidak lenyap.

3. Protein

Tubuh manusia juga membutuhkan protein agar tetap sehat. Salah satu sumber protein tinggi bisa didapat dari daging, meliputi daging sapi atau daging ayam.

Selain itu, ikan dan telur ayam juga kaya akan protein yang baik untuk tubuh. Beberapa jenis ikan yang mengandung protein tinggi ada salmon, tuna, atau kod.

Beberapa jenis kacang-kacangan seperti kacang almond, mete, hazelnut, dan walnut juga bisa dijadikan pilihan alternatif untuk menambah protein.

4. Biji-bijian

Biji-bijian merupakan sumber karbohidrat yang baik untuk tubuh. Soalnya, biji-bijian mengandung serat dan nutrisi tinggi, sehingga sangat cocok untuk detikers yang ingin memulai program clean eating.

Beberapa jenis biji-bijian utuh seperti beras merah, barley, oats, farro, quinoa, atau millet bisa dicoba sebagai menu clean eating untuk pemula. Sebab, biji-bijian tersebut relatif belum melalui proses pengolahan yang panjang.

Variasi biji-bijian utuh lainnya yang baik dikonsumsi ada pasta gandum utuh, roti gandum utuh, atau adonan pizza dengan gandum utuh.

5. Produk Susu

Sejumlah produk susu seperti keju, plain yogurt, greek yogurt, dan susu tanpa pemanis tambahan juga bisa dimasukkan ke dalam menu clean eating untuk pemula. Selain itu, ada opsi alternatif non-susu yang cocok untuk clean eating, mulai dari susu kedelai, air kelapa, dan kacang almond.

Pastikan cek komposisi dan informasi nilai gizi sebelum membeli produk susu di minimarket atau supermarket. Usahakan jangan pilih yang banyak mengandung gula.

6. Camilan Sehat

Selama menjalani program clean eating, bukan berarti detikers tidak boleh konsumsi camilan. Meski kebanyakan camilan terbuat dari bahan pengawet, tepung, dan kandungan gula tinggi, kamu masih bisa membuat camilan yang sehat di rumah.

Camilan seperti yoghurt dengan potongan buah segar, rujak, atau salad sayuran bisa menjadi opsi camilan sehat. Pastikan hindari penggunaan gula tambahan agar makanan yang dikonsumsi tetap ‘bersih’.

7. Minuman Tanpa Gula

Saat ini, ada banyak jenis minuman yang mengandung gula tinggi. Meski terasa nikmat di mulut, tetapi berisiko memicu masalah kesehatan di kemudian hari.

Maka dari itu, hindari mengkonsumsi minuman seperti soda, teh manis, kopi, atau minuman kekinian yang mengandung gula tinggi. Sebaiknya ganti minuman tersebut dengan teh dan kopi tanpa pemanis, atau pilih air mineral saja yang sudah dijamin sehat.

Itu dia tujuh menu clean eating untuk pemula agar bisa turunkan berat badan. Tertarik untuk mencobanya?

(ilf/fds)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Panduan ‘Clean Eating’ Buat Anak Kos, Turun BB Nggak Perlu Makanan Mahal


Jakarta

Viral di media sosial Twitter atau yang sekarang menjadi X, anak-anak kos mulai mencoba hidup sehat dengan menjalani metode clean eating. Banyak dari mereka yang memilih makanan warung tegal (warteg) untuk mendukung pola hidup sehat ini.

“Warteg kan banyak pilihan, nasi, sayur, dan protein. Cut tepung-tepungan macam gorengan dan pastry,” tulis salah satu warganet di X, dikutip detikcom, Senin (25/11/2024).

“Warteg banyak pilihan sayurnya kakk, trs kalo di tempatku ada yg jual salad sayur murah sih jd aku beli itu,” tulis akun lain.


“Ke warteg kakk yang bisa prasmanan. aku skrg kalo ga masak ya ke warteg prasmanan terus. soalnya enak bisa portioning nasi sm lauk sesuka hati termasuk sayurnyaa (krn sayur biasanya ambil bebas),” tambah akun lain.

Lantas, apakah bisa menu makanan di warteg mendorong pola hidup sehat clean eating?

Menjawab hal ini,spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF mengatakan sebenarnya clean eating bisa dilakukan anak-anak kos dengan mengonsumsi makanan-makanan yang dibeli di warteg.

Namun, dr Putri menegaskan makanan yang dipilih adalah yang tidak terlalu banyak pemrosesan, pemanis, pengawet, perasa.
Jadi untuk gula, garam, atau bumbu-bumbu yang lain itu hanya sebatas bumbu aja, jangan sampai berlebihan.

“Sayur sop, tumis-tumisan, atau pecel itu masih ok,” kata dr Putri saat dihubungi detikcom, Senin (25/11/2024).

dr Putri menambahkan jika anak-anak kos ingin mencoba clean eating namun dengan budget yang minim, dirinya merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang direbus, dikukus, atau yang segar.

“Makanan clean eating gak harus mahal, jadi untuk anak kos-kosan bisa yang simpel misalkan sarapan dengan telur rebus, kentang rebus, atau roti gandum atau tawar, dengan telur omelet ala-ala, atau salad parutan wortel dengan daun selada, itu kan murah meriah,” kata dr Putri.

“Tidak harus mahal, kalaupun mau diolah yang lain bisa ditumis. Kalau protein hewani seperti ikan, itu bisa dikukus atau dimasak kuah gitu,” sambungnya.

dr Putri juga mengimbau pada para anak-anak kos yang mau mencoba clean eating untuk tetap memerhatikan keseimbangan nutrisi yang masuk pada tubuh. Pasalnya, jika hal ini dilewatkan, maka bisa saja tubuh menjadi gampang lemas.

“Kalau menjalani clean eating malah jadinya lemas, berarti salah dilakukan. Pada dasarnya kalau clean eating dilakukan dengan komposisi gizi seimbang, harusnya tetap membuat kita tetap sehat dan bugar,” tutupnya.

(dpy/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Sering Dijadikan Asupan saat Diet, Segini Kalori Kopi Tanpa Gula


Jakarta

Kopi menjadi salah satu minuman wajib yang kerap dikonsumsi sebelum beraktivitas. Kebanyakan orang mungkin lebih menyukai kopi yang cenderung manis dengan pemanis tambahan, seperti gula atau krimer.

Namun, ada juga yang lebih menyukai kopi tanpa gula, termasuk mereka yang sedang dalam program diet. Memangnya kopi tanpa gula berapa kalori ya?

Jumlah kalori makanan atau minuman, termasuk kopi, bergantung pada cara mengkonsumsinya. Secangkir kopi seduh biasa yang tidak mengandung gula hanya memiliki kurang dari 5 kalori dan tidak mengandung lemak.


Dikutip dari Healthline, jenis kopi yang paling sedikit kalorinya adalah kopi hitam (black coffee) atau kopi hitam dingin (iced black coffee). Jika dikonsumsi tanpa tambahan lain, kedua jenis kopi ini hanya mengandung 2 kalori.

Kopi yang diseduh dengan metode cold press atau biji kopi dengan rasa juga memiliki 2 kalori. Sementara itu, espresso mengandung 20 kalori dan kopi latte tanpa lemak mengandung sekitar 72 kalori.

Namun, dengan menambahkan bahan-bahan lain ke dalam kopi seperti pemanis, tentu akan menambah kalori ekstra. Penelitian menunjukkan orang yang sering mengkonsumsi minuman manis lebih rentan mengalami kenaikan berat badan, dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsinya.

Dikutip dari Mayo Clinic, orang yang sering minum minuman manis lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan dibandingkan orang yang tidak minum minuman manis. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menambahkan 1 sendok teh gula ke dalam secangkir kopi sehari dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Berikut rincian kalori secangkir kopi jika ditambahkan oleh bahan-bahan tertentu:

  • Gula: 16 kalori untuk satu sendok teh (4 gram)
  • Sirup manis beraroma: 10 hingga 20 kalori per pump
  • Krim kocok: 73 kalori untuk 2 sendok makan (sekitar 28 gram)
  • Krim kocok kental: 101 kalori untuk 2 sendok makan (sekitar 30 gram)
  • Susu bebas lemak: 10 kalori untuk 2 sendok makan (sekitar 31 gram)

Kebiasaan mengkonsumsi kopi dengan tambahan gula juga dapat berisiko menyebabkan masalah kesehatan serius. Mulai dari penyakit jantung, obesitas, dan ketidakseimbangan gula darah.

Jika tetap ingin menikmati kopi yang manis namun tetap menjaga jumlah kalori, disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan susu nabati, seperti susu almond, susu kedelai, atau susu gandum. Namun, pastikan untuk mengecek label produk karena banyak susu nabati yang menambahkan gula tambahan.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Pentingnya Cek Label Gizi, Cara Sederhana Batasi GGL

Jakarta

Gaya hidup serba praktis membuat banyak orang mengandalkan makanan dan minuman kemasan. Cepat, mudah ditemukan, dan rasanya pun menggugah selera. Namun, di balik kemudahan itu, terdapat ancaman dari kandungan gula, garam, dan lemak (GGL) yang berlebihan. Inilah alasan mengapa membaca label gizi seharusnya menjadi kebiasaan setiap kali membeli produk pangan.

Apa Itu Label Gizi

Label gizi adalah informasi yang menunjukkan kandungan energi dan zat gizi utama dalam suatu produk pangan. Informasi label gizi mencakup jumlah energi total, lemak, protein, karbohidrat, gula, serta natrium per takaran saji. Kementerian Kesehatan melalui Peraturan BPOM Nomor 22 Tahun 2019 mengatur bahwa setiap produk pangan olahan wajib mencantumkan label gizi agar konsumen dapat memilih makanan secara sadar dan sehat.

Label gizi biasanya juga dilengkapi dengan Persen Angka Kecukupan Gizi (%AKG). AKG menunjukkan berapa besar kontribusi zat gizi dalam satu porsi produk terhadap kebutuhan harian seseorang. Sebagai contoh, satu bungkus mi instan dengan 900 mg natrium berarti sudah memenuhi hampir 45% dari kebutuhan garam harian. Jika dalam sehari seseorang makan dua bungkus ditambah camilan asin, maka jumlah natrium bisa melonjak jauh melebihi batas aman. Hal yang sama juga berlaku untuk minuman manis dalam botol yang rata-rata mengandung 25-30 gram gula per porsi.


Kenapa GGL Harus Dibatasi

Tubuh memang memerlukan gula, garam, dan lemak agar metabolisme berjalan optimal. Gula menjadi sumber energi, garam membantu keseimbangan cairan, dan lemak berperan dalam penyerapan vitamin dan bahan pembentuk hormon. Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, dampaknya bisa serius bagi kesehatan.

Kementerian Kesehatan menetapkan anjuran konsumsi harian GGL melalui kampanye Batasi Gula Garam Lemak (GGL), yaitu:

  • Gula: maksimal 50 gram per hari (setara 4 sendok makan)
  • Garam: maksimal 2.000 mg natrium atau 1 sendok teh garam
  • Lemak: maksimal 67 gram per hari (setara 5 sendok makan minyak)

Namun, tanpa sadar banyak orang yang melebihi batas konsumsi GGL. Survei Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan konsumsi GGL masyarakat Indonesia masih di atas anjuran. Konsumsi gula berlebih membuat kadar glukosa darah melonjak dan tubuh kesulitan mengendalikannya.

Penelitian yang terbit di British Medical Journal tahun 2023 menunjukkan bahwa peningkatan 10% asupan gula tambahan bisa menaikkan risiko diabetes tipe 2 hingga 15%. Garam yang dikonsumsi berlebihan juga memperberat kerja jantung.

World Health Organization (WHO) mencatat, pengurangan konsumsi garam sebesar 30% secara global bisa mencegah jutaan kasus hipertensi dan stroke. Lemak jenuh dan lemak trans juga berbahaya dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Studi dalam Jurnal Foods tahun 2021 menemukan bahwa konsumsi lemak trans sebesar 2% dari total energi harian mampu meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 23%. Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi GGL setiap hari mungkin terasa enak, tetapi secara perlahan mengikis kesehatan dan memicu berbagai penyakit kronis.

Cara Sederhana Membaca Label Gizi

Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membaca label gizi adalah sebagai berikut:

1. Baca takaran saji

Banyak yang salah menafsirkan angka karena tidak memperhatikan takaran saji di kemasan. Jika tertulis “takaran saji: 2”, berarti seluruh kandungan gizi di label perlu dikalikan dua bila produk di kemasan dikonsumsi habis.

2. Perhatikan jumlah gula, natrium, dan lemak total

  • Produk yang mengandung lebih dari 15 gram gula per 100 gram, tergolong tinggi.
  • Kandungan natrium di atas 500 mg per 100 gram, tergolong tinggi.
  • Pilih kandungan lemak kurang dari 3 gram lemak jenuh per 100 gram.

3. Lihat %AKG sebagai panduan cepat

Angka Kecukupan Gizi (%AKG) menunjukkan kontribusi zat gizi dalam satu sajian terhadap kebutuhan harian. Jika label menunjukkan “Natrium 75% AKG”, berarti satu porsi produk sudah menyumbang 75% kebutuhan natrium harian.

4. Hati-hati dengan klaim di depan kemasan

Klaim seperti “rendah lemak” atau “tanpa gula tambahan” tidak selalu berarti aman. Produk bisa saja tetap tinggi kalori atau mengandung pemanis buatan. Jadi pastikan selalu membaca tabel nilai gizi di belakang kemasan.

Mulai dari Label Gizi

Membaca label gizi mungkin terlihat sepele, tetapi langkah kecil ini dampaknya besar bagi kesehatan tubuh. Langkah ini membantu memperbaiki pola makan, batas konsumsi, keputusan yang lebih sehat. Seiring waktu, kebiasaan ini bisa menjadi modal yang meningkatkan kebugaran dan kesehatan di Indonesia.

Jadi, mulai sekarang, biasakan melihat bagian belakang kemasan sebelum membeli. Karena di balik angka-angka kecil di label gizi, tersimpan informasi besar yang bisa menentukan kondisi kesehatan di masa depan.

(mal/up)



Sumber : health.detik.com

Muncul Tren Minum Kopi Americano untuk Bantu Turunkan BB, Beneran Ngaruh?


Jakarta

Belakangan ini tren diet minum kopi americano sedang banyak diperbincangkan oleh masyarakat. Americano adalah minuman kopi pahit yang dibuat menggunakan campuran espresso dan air putih.

Beberapa orang yang melakukan diet tersebut mengaku americano dapat menjadi salah satu alternatif untuk menahan rasa lapar dan menurunkan berat badan.

“americano cocok banget buat penahan lapar kalo lagi diet,” akun @fl**no**ew di media sosial X.


“demi Allah so-soan minum americano jadinya mual lihat makanan (best choice kalo mau diet),” kata netizen lain merasakan hal yang serupa setelah mengonsumsi americano.

Lantas, benarkah kopi americano bisa membantu menurunkan berat badan? Spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF mengungkapkan bahwa americano bisa menjadi salah satu menu untuk proses penurunan berat badan.

Hal ini dikarenakan americano memiliki kandungan gula nol persen dan kalori yang sangat rendah, cocok untuk pecinta kopi yang sedang menjalani proses diet dan penurunan berat badan.

“Boleh dikonsumsi secara rutin asalkan tidak ditambahkan gula, pemanis, dan juga dia tidak memicu terjadinya asam lambung meningkat,” ucap dr Putri ketika dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.

Meski begitu, dr Putri menegaskan bahwa americano tidak serta merta dapat membuat berat badan seseorang turun. Diet menggunakan americano juga harus tetap diimbangi dengan menjaga asupan kalori harian serta nutrisi yang seimbang.

Seringkali, masyarakat mengonsumsi kopi dengan tambahan pemanis dan topping secara berlebihan. Hal itu membuat americano bisa menjadi alternatif yang jauh lebih sehat.

“Selama melakukan diet dengan menggunakan americano ini pola makan harus tetap menyesuaikan kebutuhan kalori hariannya, walaupun itu untuk defisit kalori, dengan komposisi makanan yang seimbang. Untuk waktu yang terbaik, upayakan tidak di atas jam 3 sore agar tidak mengganggu kualitas tidur di malam hari yang juga berperan penting untuk penurunan berat badan,” tandasnya.

(avk/suc)



Sumber : health.detik.com

Adrian Maulana Rutin Intermitten Fasting, Bisa ‘Puasa’ 15 Jam Sehari


Jakarta

Artis Adrian Maulana kerap disorot karena gaya hidup sehat yang dijalaninya. Ia mengungkapkan sudah menjalani metode diet intermittent fasting (IF) selama lima tahun terakhir.

Selama itu, Adrian bisa berpuasa selama 15 hingga 16 jam per hari. Menurutnya, diet ini menjadi salah satu cara agar ia dapat terhindar dari risiko kegemukan.

“Saya selalu makan terakhir jam 20.00 dan baru buka puasa jam 12.30, setelah saya sholat dzuhur,” ungkap Adrian saat ditemui di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2024).


Terkait menu makan siang, pria berusia 47 tahun itu suka sekali dengan sayur-sayuran. Menurutnya, menu yang bisa dikonsumsi selama diet tidak harus selalu mahal. Terpenting adalah mengurangi karbohidrat dan meningkatkan asupan protein.

Biasanya, saat di kantor Adrian bisa makan gado-gado. Meski tergolong murah, makanan tersebut ternyata kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

“Makan siang saya, biasanya gado-gado di kantin kantor, yang saya fokuskan adalah ada nggak hal-hal baik dari yang saya konsumsi,” beber Adrian.

“Di makanan itu ada sayur, ada vitamin, mineral, protein, dan sedikit lemak. Tinggal kita batasi saja kandungan (lemak) dari kacangnya,” lanjutnya.

Meski memiliki segudang kesibukan, ternyata Adrian juga tidak sarapan dengan menu yang umum dikonsumsi. Ia biasa hanya minum kopi hitam, tanpa tambahan gula atau pemanis lainnya.

“Iya, sarapan cuma black coffee, tapi nggak merasa tersiksa karena mindset,” terang dia.

“Dengan berpuasa akan membuat organ-organ tubuh kita jadi bisa beristirahat, sehingga dia akan siap bekerja lagi pada saat yang memang dibutuhkan,” sambungnya.

Menurut Adrian, tubuh sudah dirancang untuk bisa bekerja dan tahu waktu yang tepat untuk beristirahat. Jika tubuh selalu dihantam makanan-makanan yang tidak sehat, di masa depan akan lebih rentan mengalami sakit.

Ia pun memberikan saran bagi para pemula yang ingin mencoba melakukan intermittent fasting tersebut. Sebagai awal, bisa dimulai dari 12 jam berpuasa.

“Misalnya, teman-teman terakhir makan katakanlah di jam 19.00, berarti baru boleh mulai makan jam 7 pagi. Nanti ditingkatkan terus, mudah-mudahan kalau misalnya bisa bikin jendelanya itu sampai kurang lebih 18 jam. Jadi 18 jam kita berpuasa, 6 jam kita boleh makan,” tuturnya.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com

Viral Anak Kos Mau ‘Clean Eating’, Ini Rekomendasi Menu Murah ala Dokter Gizi


Jakarta

Viral di media sosial X anak kos yang ingin diet clean eating tapi bingung menu yang murah sebab pola makan itu sering disebut-sebut menguras kantong. Clean eating sendiri merupakan pola makan yang berfokus pada makanan utuh dan minim pengawet.

“Yang kurangin makan tepung tuh makannya apa? Sebagai anak kos kl mau clean eating jd bingung sendiri harus makan apa,” tulis salah satu akun di X, dikutip detikcom, Senin (25/11/2024).

“Sumpahh, kaya gabisa lepas dari tepung bjirr. Lebih gampang gula daripada tepung,” tulis akun lainnya.


“Bentar, terus kalian sumber karbonya dari mana? Umbi-umbian kah?,” tambah akun lainnya.

“Aseliiii bingung juga,” tulis akun lainnya.

Terkait hal ini, spesialis gizi klinik dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF mengatakan makanan yang bisa dipilih untuk clean eating sebenarnya banyak dan tergolong murah, sehingga ini akan membantu anak-anak kos terkait budget.

“Clean eating itu kan metode diet di mana meminimalisir makan makanan yang terlalu banyak pengolahannya, terutama banyak penambahan seperti pengawet, perasa, dan lain-lain,” kata dr Putri saat dihubungi detikcom, Senin (25/11/2024).

“Makanan clean eating nggak harus mahal, jadi untuk anak kos-kosan bisa yang simpel misalkan sarapan dengan telur rebus, kentang rebus, atau roti gandum atau tawar, dengan telur omelet ala-ala, atau salad parutan wortel dengan daun selada, itu kan murah meriah,” lanjut dia.

dr Putri menambahkan bahwa clean eating ini memang mengutamakan mengonsumsi makanan yang lebih segar. Misalkan makanan yang dikukus, direbus, atau yang alami seperti salad.

“Tidak harus mahal, kalaupun mau diolah yang lain bisa ditumis. Kalau protein hewani seperti ikan, itu bisa dikukus atau dimasak kuah gitu,” katanya.

dr Putri menegaskan bahwa ada beberapa jenis makanan yang wajib dihindari oleh mereka yang ingin melakukan clean eating.

“Yang terlalu banyak pemrosesan, pemanis, pengawet, perasa. Jadi untuk gula, garam, atau bumbu-bumbu yang lain itu hanya sebatas bumbu aja, jangan sampai berlebihan,” tutupnya.

(dpy/kna)



Sumber : health.detik.com