Tag Archives: pola makan seimbang

Stop! 5 Mitos Diet Ini Tak Sepenuhnya Benar dan Boleh Dilupakan


Jakarta

Banyak mitos seputar diet yang kerap salah dan tak sepenuhnya benar. Seperti mitos karbo bikin gemuk hingga konsumsi gula yang tak disarankan saat diet.

Di tengah maraknya informasi soal kesehatan di media sosial, banyak orang kebingungan membedakan mana saran gizi yang benar dan mana yang menyesatkan.

Dilansir dari BBC (19/06), Tai Ibitoye, ahli gizi terdaftar sekaligus dosen di bidang nutrisi dan diet, ia membagikan lima mitos diet paling umum yang sering ia dengar dari pasien hingga di acara kesehatan. Ternyata tak semua mitos diet dibenarkan, ada penjelasan ilmiah di baliknya.


Berikut lima penjelasannya:

1. Karbohidrat Bikin Gemuk

Stop! 5 Mitos Diet Ini Tak Sepenuhnya Benar dan Boleh DilupakanStop! 5 Mitos Diet Ini Tak Sepenuhnya Benar dan Boleh Dilupakan Foto: Ilustrasi iStock

Anggapan ini keliru. Karbohidrat dalam 1 gram hanya mengandung 4 kalori, jauh lebih rendah dibanding lemak yang memiliki 9 kalori per 1 gram. Memang benar bahwa menghindari karbohidrat bisa menurunkan berat badan, tetapi yang hilang adalah cairan tubuh bukan lemak.

Selain itu, diet ekstrem yang mengeliminasi satu kelompok makanan biasanya tidak sehat dan tak berkelanjutan, efeknya bisa membuat berat badan kembali naik.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh dan penting untuk fungsi metabolisme. Komite Penasihat Ilmiah Nutrisi di Inggris bahkan merekomendasikan agar 50% asupan energi harian berasal dari karbohidrat. Solusinya bukan menghindari, melainkan memilih jenis karbohidrat yang lebih sehat seperti roti gandum utuh, pasta gandum, nasi merah, sayuran, buah, serta kentang dengan kulitnya.

2. Bahaya Konsumsi Gula

Stop! 5 Mitos Diet Ini Tak Sepenuhnya Benar dan Boleh DilupakanStop! 5 Mitos Diet Ini Tak Sepenuhnya Benar dan Boleh Dilupakan Foto: Ilustrasi iStock

Banyak orang salah kaprah soal gula dalam buah. Padahal gula alami seperti fruktosa dalam buah berbeda dari gula tambahan. Penelitian yang mengaitkan fruktosa dengan kolesterol tinggi dan tekanan darah umumnya berfokus pada sirup jagung fruktosa tinggi, bukan fruktosa alami dalam buah utuh.

Gula dalam buah tidak termasuk dalam kategori “gula bebas” yang perlu dibatasi. Justru, konsumsi buah dan sayuran terbukti dapat menurunkan risiko penyakit jantung, hipertensi, dan beberapa jenis kanker. Buah juga mengandung vitamin, mineral, serat, dan fitokimia yang penting bagi kesehatan.

Dianjurkan untuk mengonsumsi setidaknya lima porsi buah dan sayur setiap hari. Jus buah hanya dihitung satu porsi, berapapun banyaknya, karena proses pengolahan menghilangkan sebagian besar serat.

3. Diet Detoks ‘Menetralkan’ Tubuh

Stop! 5 Mitos Diet Ini Tak Sepenuhnya Benar dan Boleh DilupakanStop! 5 Mitos Diet Ini Tak Sepenuhnya Benar dan Boleh Dilupakan Foto: Ilustrasi iStock

Mitos detoks tubuh lewat jus atau makanan khusus sering dilakukan banyak orang setelah makan secara berlebihan, seperti saat liburan. Namun faktanya, tubuh manusia dirancang dengan sistem detoksifikasi alami melalui hati, ginjal, dan saluran pencernaan.Kecuali jika seseorang memiliki kondisi medis tertentu.

Jadi sebenarnya tidak ada makanan, minuman, atau suplemen khusus yang dibutuhkan untuk membersihkan racun. Banyak diet detoks justru berisiko karena bersifat ekstrem dan minim bukti ilmiah.

Meskipun ada saran positif seperti memperbanyak buah dan sayur serta mengurangi asupan lemak jenuh dan gula, anjuran menghindari makanan tertentu secara total bisa menimbulkan seseorang jadi kekurangan nutrisi. Pola makan seimbang, tidur cukup, tidak merokok, tidak minum alkohol, dan olahraga rutin lebih efektif untuk menjaga kesehatan tubuh dibandingkan mengikuti diet detoks.

4. Produk Vegetarian Lebih Sehat

Stop! 5 Mitos Diet Ini Tak Sepenuhnya Benar dan Boleh DilupakanStop! 5 Mitos Diet Ini Tak Sepenuhnya Benar dan Boleh Dilupakan Foto: Ilustrasi iStock

Tidak semua makanan berlabel vegan atau vegetarian otomatis sehat. Banyak produk nabati yang sudah diproses dan tinggi lemak jenuh, garam, atau gula. Misalnya, es krim vegan bisa memiliki kadar gula setara dengan es krim susu.

Beberapa pengganti daging seperti sosis atau burger berbahan kedelai memang kaya protein, tetapi sering kali tinggi garam dan lemak. Karena itu penting untuk membaca label nutrisi dan memperhatikan cara pengolahan makanan, seperti menghindari metode menggoreng atau tambahan bahan tinggi lemak.

Diet vegetarian atau vegan yang terencana dengan baik memang dapat mendukung kesehatan, tetapi bukan berarti semua produk nabati bisa dikonsumsi tanpa batas.

5. Produk Susu Tidak Dibutuhkan dalam Diet

Stop! 5 Mitos Diet Ini Tak Sepenuhnya Benar dan Boleh DilupakanStop! 5 Mitos Diet Ini Tak Sepenuhnya Benar dan Boleh Dilupakan Foto: Ilustrasi iStock

Produk susu sebenarnya dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat dan seimbang. Kandungan gizinya sangat lengkap mulai dari protein, kalsium, yodium, fosfor, kalium, hingga vitamin B. Beberapa produk susu fermentasi seperti yoghurt probiotik dan kefir juga mengandung bakteri baik yang mendukung kesehatan saluran pencernaan.

Meski mengandung laktosa (gula alami dalam susu), jenis gula ini tidak termasuk dalam kategori gula bebas yang perlu dibatasi karena hadir bersama nutrisi penting lain dalam satu paket.

Kecuali seseorang memiliki alergi atau intoleransi terhadap susu, selebihnya tidak ada alasan untuk menghilangkan produk susu dari pola makan. Namun, jika memilih untuk tidak mengonsumsi produk susu, misalnya karena menjalani pola makan vegan dan sebagainya, maka perlu memastikan asupan nutrisi penggantinya tetap terpenuhi. Pilihlah produk pengganti susu yang telah diperkaya dengan zat gizi penting seperti yodium, kalsium, dan vitamin B.

(sob/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Eater Collective

5 Buah Tinggi Gula Ini Ternyata Bagus Buat Diet, Cek Daftarnya!


Jakarta

Beberapa jenis buah dicap ‘buruk’ karena kandungan gulanya. Namun, ada 5 jenis buah yang ternyata baik dikonsumsi untuk diet menurunkan berat badan.

Pola makan bergizi seimbang baik dikonsumsi setiap hari ketika diet. Salah satu asupan yang baik untuk diet adalah mengonsumsi buah-buahan.

Dilansir dari Eating Well (25//6/2024), ada beberapa jenis buah yang mendapatkan predikat ‘buruk’ terkait kandungan gulanya. Padahal gula yang terkandung dalam buah bersifat alami, sehingga aman dikonsumsi untuk diet menurunkan berat badan.


Kuncinya harus tetap membatasi asupan gula tambahan hingga 28 gram per hari tanpa mengabaikan gula alami dari buah-buahan. Selain kandungan gulanya, buah juga lebih dari sekadar karbohidrat sederhana, karena kaya akan vitamin, mineral, zat antioksidan, dan serat.

“Buah-buahan adalah paket lengkap dari alam,” kata Kayley George, selaku ahli gizi pendiri The Healthy Weight Loss Dietitians.

Ahli gizi itu juga menjelaskan bahwa kandungan serat pada buah akan mencegah lonjakan gula darah. Ketika gula darah seimbang, maka tubuh dapat mengakses dan membakar lemak yang tersimpan dengan lebih efisien.

Berikut 5 buah tinggi gula yang sebenarnya juga baik untuk dikonsumsi saat diet:

1. Pisang

Sebagian orang menghindari pisang saat diet, karena kandungan gula alaminya yang cukup tinggi, yaitu 14 gram. Namun, George menyoroti bahwa kandungan gula ini bervariasi tergantung pada tingkat kematangannya.

Meski pisang termasuk buah yang manis, kandungan indeks glikemiknya rendah hingga sedang. Ini berarti kadar gula darah bisa meningkat secara bertahap alih-alih menyebabkan lonjakan yang cepat.

Oleh karena itu, pisang tetap baik dikonsumsi saat sedang diet. Pisang diketahui mengandung 105 kalori dan 3 gram serat. Ini menjadikannya buah yang baik untuk menurunkan berat badan.

2. Mangga

Ilustrasi manggaIlustrasi mangga Foto: Getty Images/iStockphoto/Clovera

Mangga juga diketahui memiliki rasa yang sangat manis. Meskipun manisnya cukup kuat, ternyata mangga baik untuk dikonsumsi diet. Dikarenakan buah tropis satu ini mengandung sekitar 3 gram serat dan 99 kcal per 100 gram.

Buah ini dapat dinikmati sebagai alternatif camilan sehat. George menyampaikan dalam sebuah penelitian bahwa mengonsumsi mangga dapat menurunkan berat badan dan lingkar pinggang dengan cepat pada pria.

Mangga bisa langsung dinikmati begitu saja sebagai camilan. Bisa juga ditambahkan dengan yogurt atau dibuat menjadi puding chia kelapa dan mangga yang nikmat.

Jenis buah lainnya cek berikutnya…

3. Nanas

Nanas yang termasuk ke dalam buah tropis juga diketahui memiliki rasa manis yang cukup pekat. Namun, mengonsumsi nanas juga berpotensi untuk meningkatkan penurunan berat badan.

Ini karena adanya enzim bromelain yang terbukti positif untuk metabolisme glukosa, serta resistensi insulin. Keduanya dapat mendukung keseimbangan gula darah yang lebih baik.

Nanas juga diketahui rendah kalori dan sumber serat yang baik. Dalam 100 gram buah nanas mengandung sekitar 83 kcal dan 2 gram serat.

4. Apel

Apel yang mengandung gula alami cukup banyak juga baik untuk diet. George menjelaskan bahwa apel adalah buah yang rendah kalori. “Apel dikenal rendah kalori dan tinggi air maupun serat yang dapat membantu perut kenyang lebih lama,” ungkap George.

Selain mengandung 104 kalori dan 5 gram serat, apel juga kaya zat antioksidan yang dapat melawan penyakit. Antioksidan dalam apel membantu melawan stres oksidatif yang merusak sel, yang terkait dengan kondisi seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan obesitas.

Oleh karena itu, apel dapat mengurangi penambahan berat badan melalui aktivitas antioksidannya. Apel bisa dinikmati langsung atau dijadikan kreasi overnight oats.

5. Anggur

Kandungan gula alami pada anggur diketahui cukup tinggi. Meski begitu, anggur diketahui rendah kalori hanya 104 kcal per 100 gram dan kaya air. Kandungan tersebut dapat membantu tubuh terhidrasi dan kenyang lebih lama.

George juga menjelaskan bahwa anggur kaya akan antioksidan, terutama kandungan resveratrol. Kandungan ini memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu dalam penurunan berat badan.

(yms/adr)



Sumber : food.detik.com

Panduan Isi Piring Diet Gizi Seimbang untuk Turunkan BB


Jakarta

Makanan sehat harus dikonsumsi saat sedang berdiet. Seorang ahli diet menjabarkan bagaimana panduan isi piring makan, mulai dari karbohidrat hingga protein.

Pola diet sangat beragam metodenya. Kuncinya adalah mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang memenuhi asupan nutrisi harian.

Dilansir dari Food NDTV (5/10), Deepsikha Jain, seorang ahli nutrisi mengungkapkan isi piring diet yang tepat dikonsumsi dalam unggahan video di Instagram. Dalam videonya, ia menjelaskan bahwa isi piring diet harus bergizi seimbang.


“Isi piring yang seimbang membuat kamu lebih sehat! Sebagian besar masalah makan berlebihan akan berhenti kalau belajar cara makan dengan penuh kesadaran. Dengan memasukkan semua jenis gizi makro dan mikro dalam satu piring,” ujar Deepsikha Jain.

“Kebanyakan orang berjuang untuk menurunkan berat badan atau mengalami obesitas dan penyakit karena mereka tidak tahu cara menemukan keseimbangan makanan di piring mereka dengan penuh kesadaran,” tambahnya.

panduan isi piring dietpanduan isi piring diet Foto: Getty Images/iStockphoto

Jain menjelaskan isi piring itu bergizi seimbang. Ada asupan sayuran atau salad. Porsinya setengah piring salad atau sayuran mentah yang dapat membantu tubuh mengatur kadar gula darah.

Kemudian, ada asupan berupa protein. Asupan protein ini dapat disesuaikan dengan selera. Kamu bisa menggunakan protein hewani, seperti daging ayam, ikan, dan lainnya. Bisa juga dengan protein nabati, seperti tahu, tempe, dan aneka kacang-kacangan.

Jangan lupa memasukkan asupan probiotik. Disajikan pada mangkuk terpisah, bisa berupa yogurt yang dapat meningkatkan kesehatan pencernaan untuk membantu proses metabolisme.

Untuk asupan karbohidrat bisa menyesuaikan dengan selera. Bisa berupa roti atau nasi dengan porsi seperempat piring.

panduan isi piring dietpanduan isi piring diet Foto: Getty Images/iStockphoto

“Dengan cara ini, kamu bisa mendapatkan makro dan probiotik serta dapat mengendalikan jumlah kalori. Semua ini akan membantu mengelola berat badan dengan lebih baik,” jelasnya.

(yms/odi)



Sumber : food.detik.com

6 Makanan Pengganti Nasi yang Lebih Sehat untuk Menu Diet


Jakarta

Nasi putih memang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia, namun konsumsi berlebihan dapat berdampak pada kenaikan berat badan. Ada beberapa asupan alternatifnya yang lebih sehat.

Penelitian menunjukkan, kelebihan asupan nasi putih berisiko meningkatkan berat badan sekitar 3 kilogram per tahun. Hal ini terjadi karena nasi putih memiliki indeks glikemik tinggi yang memicu lonjakan gula darah cepat, serta kalori yang relatif tinggi. Bukan berarti nasi harus dihindari sepenuhnya, sebab tetap boleh dikonsumsi dalam jumlah wajar.

Namun, mengganti sebagian porsi nasi dengan sumber karbohidrat lain bisa menjadi solusi efektif. Berbagai pilihan pengganti nasi hadir dengan kandungan gizi lebih baik, rendah kalori, dan kaya serat. Tidak hanya menyehatkan, alternatif ini juga mendukung program diet serta menjaga kadar gula darah tetap stabil.


Dilansir dari berbagai sumber (03/10/2025), berikut enam alternatif pengganti nasi yang lebih sehat:

1. Oat

Ilustrasi banana oatmealIlustrasi banana oatmeal Foto: Getty Images/Hazal Ak

Oat menjadi salah satu pengganti nasi yang paling populer karena kandungan seratnya yang tinggi. Konsumsi oat membuat rasa kenyang bertahan lebih lama, sehingga dapat membantu mengendalikan nafsu makan. Selain itu, oat kaya akan beta-glukan yaitu serat larut yang berfungsi menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).

Jurnal Nutrients mencatat, konsumsi 3 gram beta-glukan dari oat setiap hari selama delapan minggu mampu menurunkan LDL hingga 15 persen serta total kolesterol hampir 9 persen. Oat juga fleksibel diolah, mulai dari bubur hangat, campuran smoothies, hingga pengganti nasi dalam beberapa menu sehat.

Dengan manfaatnya yang lengkap, oat sangat cocok untuk mereka yang ingin menjaga kesehatan jantung sekaligus menurunkan berat badan.

2. Beras Merah

Rice red in bowl isolated on blue grey background has spoon close up, top view, Asian food and drink concept.Nasi merah. Foto: Getty Images/NNK

Beras merah sering dipilih sebagai alternatif pengganti nasi putih karena kandungan nutrisinya yang lebih tinggi. Makanan ini mengandung folat, riboflavin, kalium, dan kalsium yang baik untuk tubuh. Keunggulan lainnya adalah kadar seratnya yang tinggi, membuat perut kenyang lebih lama sehingga membantu mengurangi keinginan makan berlebih.

Efek ini mendukung program diet sekaligus menjaga kadar gula darah tetap stabil. Proses memasaknya sama seperti nasi putih, namun sebaiknya beras merah dibilas lebih dahulu untuk mengurangi arsenik yang mungkin menempel.

Rasa nasi dari beras merah memang lebih gurih dan teksturnya sedikit lebih keras, tetapi justru itulah yang membuatnya lebih sehat. Sebagai pengganti nasi sehari-hari, beras merah layak menjadi pilihan utama bagi mereka yang ingin hidup lebih sehat.

3. Nasi Shirataki

Shirataki Rice with chicken and carrotsShirataki Rice. Foto: iStock

Shirataki dikenal sebagai pengganti nasi rendah kalori dan rendah karbohidrat. Dalam 100 gram shirataki, hanya terdapat sekitar 10 kalori dengan 5 gram karbohidrat, sebagian besar berupa serat. Komposisi ini membuat nasi shirataki sangat cocok untuk program diet dan penderita diabetes.

Berbeda dengan nasi putih, shirataki tidak mengandung gula sehingga tidak memicu lonjakan gula darah. Teksturnya memang lebih kenyal, namun justru memberikan variasi rasa bagi menu harian. Tak heran, nasi shirataki semakin populer sebagai pilihan sehat, khususnya di kalangan mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Nasi shirataki juga bisa disajikan bersama lauk sehat atau sebagai pengganti nasi merah untuk makan siang yang lebih ringan dan rendah kalori.

4. Singkong

Thai dessert steam-minced cassava with shredded coconut on banana leafSingkong. Foto: iStock

Singkong merupakan umbi yang bisa dijadikan pengganti nasi karena kaya serat dan mengandung pati resisten. Kandungan ini membantu memperpanjang rasa kenyang sekaligus mengontrol nafsu makan. Penelitian menunjukkan, makanan dengan pati resisten seperti singkong efektif mencegah rasa lapar datang lebih cepat.

Namun, pengolahan singkong harus dilakukan dengan benar. Kulit dan akar singkong harus dikupas karena mengandung senyawa sianida yang berbahaya. Setelah itu, singkong perlu direndam dalam air selama dua hari untuk mengurangi zat beracun, lalu direbus hingga matang sempurna sebelum dikonsumsi.

Dengan cara pengolahan yang tepat, singkong bisa menjadi sumber karbohidrat sehat yang lebih aman dan cocok sebagai pengganti nasi untuk diet.

5. Jagung

cara membuat jagung bakar untuk tahun baruJagung. Foto: Getty Images/iStockphoto

Jagung menjadi pilihan tepat sebagai pengganti nasi, terutama bagi mereka yang mencari sumber protein nabati. Selain mengenyangkan, jagung juga membantu proses pembakaran kalori dan mendukung program diet. Cara penyajian jagung sebaiknya direbus atau dipanggang tanpa tambahan mentega. Sebab, penggunaan mentega justru menambah kalori dan lemak yang tidak diperlukan.

Kandungan protein nabati dalam jagung membuatnya populer di kalangan vegetarian dan vegan. Selain itu, jagung juga mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh.

Dengan cita rasa manis alami, jagung bisa menjadi variasi makanan sehat yang menyenangkan. Menjadikannya sebagai pengganti nasi adalah langkah sederhana untuk menjaga pola makan tetap bergizi seimbang.

6. Ubi Jalar

5 Manfaat Ubi Jalar yang Kini Populer sebagai Karbohidrat SehatUbi jalar. Foto: Getty Images/iStockphoto/HandmadePictures

Ubi jalar termasuk sumber karbohidrat kompleks dengan serat larut yang bermanfaat bagi pencernaan. Serat ini mampu menyerap air dan membentuk gel di dalam usus, sehingga memperlambat proses pencernaan. Efeknya, tubuh merasa kenyang lebih lama dan porsi makan berkurang secara alami.

Ubi jalar juga memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibanding nasi putih, sehingga tidak menyebabkan lonjakan drastis pada kadar gula darah. Hal ini sangat bermanfaat bagi penderita diabetes atau mereka yang menjaga berat badan.

Cara pengolahannya bisa dengan direbus, dikukus, atau dipanggang. Namun, para ahli lebih merekomendasikan ubi jalar yang direbus karena memiliki indeks glikemik lebih rendah dibanding versi panggang.

(sob/adr)



Sumber : food.detik.com

Sari Berita Penting