Jakarta –
Sebuah penelitian menemukan bahwa rutin minum kopi dapat mengurangi risiko kematian yang diakibatkan karena duduk terlalu lama. Ini kata peneliti!
Duduk dapat mengistirahatkan tubuh sejenak. Namun, jika keseringan duduk terlalu lama justru dapat meningkatkan risiko kematian. Ini menjadi hal yang harus diwaspadai karyawan kantor.
Risiko tersebut terjadi, karena dalam posisi duduk yang terlalu lama dapat memperlambat proses metabolisme tubuh. Aliran darah pun melambat sehingga otot tak bisa membakar kalori.
Namun, risiko kematian akibat duduk terlalu lama itu dapat diturunkan dengan minum kopi. Hal ini telah dibuktikan lewat sebuah penelitian di Universitas Soochow di China.
Dikutip dari Science Alert (24/06/24) berikut penjelasannya:
1. Hasil penelitian
Kopi dapat menurunkan risiko kematian akibat terlalu lama duduk. Foto: Ilustrasi iStock |
Sebuah penelitian terhadap lebih dari 10.000 orang di Amerika Serikat menemukan bahwa mereka yang minum kopi setiap hari mungkin terlindungi dari dampak negatif duduk selama 6 jam lebih dalam sehari.
Dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi dan terlalu banyak duduk, peminum kopi yang tidak banyak duduk memiliki kemungkinan 1,58 kali lebih kecil untuk meninggal dunia.
Peneliti menemukan bahwa peserta yang duduk lebih dari 8 jam sehari memiliki risiko kematian akibat segala sebab sebesar 46% lebih tinggi.
Juga risiko mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular mencapai 79% dibandingkan dengan mereka yang duduk kurang dari empat jam per hari.
2. Tujuan penelitian
Para peneliti di Universitas Soochow mengatakan bahwa studi ini adalah yang pertama yang dilakukan untuk mengevaluasi manfaat kopi dalam mengatasi risiko kematian akibat duduk terlalu lama.
Peneliti menemukan bahwa minum kopi pada dasarnya menghilangkan hubungan antara gaya hidup, kematian akibat kardiovaskular, dan penyebab kematian dini lainnya.
Temuan itu dilakukan dengan menganalisis data kesehatan jangka panjang yang representatif secara nasional di Amerika Serikat.
Ini membuktikan bahwa dengan olahraga saja mungkin tidak sepenuhnya melindungi dari dampak buruk kesehatan jangka panjang akibat duduk terlalu lama.
Manfaat kopi untuk kesehatan ada di halaman selanjutnya.
3. Manfaat kopi untuk kesehatan jantung
Kopi bermanfaat untuk kesehatan jantung. Foto: Ilustrasi iStock |
Para peneliti juga menyoroti manfaat kopi untuk kesehatan jantung. Dikutip dari Medical News Today, rutin minum kopi memang dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
Selain itu, juga kematian karena sebab lain jika dibandingkan dengan orang yang jarang minum kopi. Untuk mendapatkan manfaat tersebut disarankan minum 2-3 cangkir kopi per hari.
Minum kopi dengan porsi tersebut juga terbukti dapat menurunkan risiko aritmia. Aritmia adalah kondisi di mana jantung berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak teratur.
Ini karena peran kafein yang dapat menghambat reseptor adenosin di dalam sel jantung, sehingga akan membuat jantung semakin sehat.
4. Manfaat kopi pada metabolisme tubuh
Duduk terlalu lama dapat memperlambat metabolisme tubuh. Sementara itu, minum kopi dapat memperlancar metabolisme tubuh, karena kandungan antioksidan pada kopi.
Antioksidan itu berperan membantu meningkatkan metabolisme dan mengurangi peradangan. Senyawa tertentu dalam secangkir kopi juga dapat melindungi otak dari penyakit degeneratif, seperti Parkinson.
Namun, porsi minum kopi harus diperhatikan dan disesuaikan dengan kondisi tubuh. Penelitian yang sama menyarankan untuk minum 3-5 cangkir kopi per hari untuk menurunkan risiko kematian.
“Mengingat kopi merupakan senyawa yang kompleks, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi senyawa ajaib ini,” peneliti di Soochow menyimpulkan,” tutup peneliti.
(raf/odi)
![]() |
||||
Source : unsplash.com / Dan Gold
Minum Kopi Hitam Bikin Panjang Umur, Asalkan Diracik Begini Jakarta – Manfaat minum kopi sudah banyak terungkap dalam penelitian. Terbaru, peneliti menjelaskan kaitan konsumsi kopi hitam dan efeknya untuk kesehatan. Manfaat kesehatan dari minum kopi kembali menjadi sorotan. Studi terbaru yang didukung oleh National Institutes of Health Amerika Serikat dan dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition, menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah moderat dapat menurunkan risiko kematian, terutama akibat penyakit jantung. Temuan ini dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition dan didukung oleh National Institutes of Health (NIH), dengan data yang dikumpulkan dari tahun 1999 hingga 2018 dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES).
Namun, manfaat ini bergantung pada cara kopi dikonsumsi, seperti kopi hitam yang diracik tanpa tambahan gula dan campuran lainnya. Melansir Independent UK (18/06), berikut beberapa temuan utama dari penelitian tersebut: 1. Hubungan Kopi dengan Risiko Kematian Lebih Rendah
Sebuah studi observasional terbaru yang dilakukan oleh Tufts University di Boston, Amerika, menunjukkan bahwa mengonsumsi 1 hingga 2 cangkir kopi berkafein per hari berkaitan dengan penurunan risiko kematian dari berbagai sebab, khususnya penyakit kardiovaskular. Penelitian yang melibatkan 46.000 orang dewasa ini mengungkap bahwa konsumsi kopi hitam atau kopi dengan sedikit tambahan gula dan lemak jenuh dapat menurunkan risiko kematian hingga 14 persen. Menariknya, efek ini tidak ditemukan pada kopi yang dicampur dengan kadar gula dan lemak jenuh yang tinggi. 2. Kandungan Bioaktif Pada Kopi
Prof. Fang Fang Zhang dari Friedman School di Tufts University yang menjadi peneliti utama studi ini turut menjelaskan. Ia mengungkap bahwa manfaat kopi kemungkinan besar berasal dari senyawa bioaktif di dalamnya. “Manfaat kesehatan dari kopi kemungkinan besar berasal dari senyawa bioaktif di dalamnya. Namun, hasil kami menunjukkan bahwa tambahan gula dan lemak jenuh dapat mengurangi manfaat tersebut,” jelasnya. Namun, Fang menekankan bahwa manfaat ini dapat berkurang apabila kopi dikonsumsi bersama gula dan lemak jenuh dalam jumlah besar. Dalam hasil analisis, konsumsi satu cangkir kopi per hari menurunkan risiko kematian sebesar 16%. Angka ini sedikit meningkat saat konsumsi mencapai 2 hingga 3 cangkir, tetapi manfaatnya justru menurun ketika seseorang konsumsi melebihi tiga cangkir per hari. Cek Penjelasan Lainnya di Halaman Berikutnya!3. Bahan Tambahan dalam Kopi Jadi Penentu
Penelitian ini didukung oleh National Institutes of Health dan diterbitkan dalam The Journal of Nutrition, menjadi salah satu yang pertama mengukur secara spesifik pengaruh tambahan seperti gula dan lemak jenuh dalam kaitannya dengan risiko kematian. Dr. Bingjie Zhou, penulis utama di studi ini, menyatakan bahwa temuan mereka sejalan dengan Dietary Guidelines for Americans yang menyarankan untuk membatasi konsumsi gula dan lemak jenuh. Penelitian ini juga memperkuat studi sebelumnya dari Tulane University, yang menemukan bahwa peminum kopi di pagi hari memiliki risiko 31% lebih rendah untuk meninggal karena penyakit jantung, dan 16% lebih rendah untuk meninggal lebih awal akibat penyebab lain dibandingkan dengan yang tidak minum kopi sama sekali. 4. Membantu Mencegah Kanker
Sejumlah penelitian lain menunjukkan bahwa manfaat minum kopi mampu mengurangi risiko terkena jenis kanker tertentu. Penelitian tahun 2017 bertajuk Coffee and cancer risk: a summary overview oleh Gianfranco Alicandro , dkk., dari Department of Clinical Sciences and Community Health, Milan, melaporkan bahwa kopi bisa mengurangi risiko kanker kolorektal. Temuan ini juga menyatakan bahwa kopi tidak berpengaruh pada risiko kanker secara keseluruhan. Akan tetapi, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mendalami secara pasti seperti apa kopi bisa mempengaruhi risiko penyakit kanker. (sob/adr) |
![]() |
|||
Source : unsplash.com / Eater Collective
Penelitian Terbaru Ungkap Minum Kopi Pagi Hari Bikin Panjang Umur Jakarta – Minum kopi di pagi hari disebut lebih sehat dan bisa membuat orang panjang umur. Hal ini ditemukan dalam penelitian kopi terbaru. Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di European Heart Journal menemukan bahwa orang yang minum kopi terutama di pagi hari memiliki risiko kematian lebih rendah, terutama dari penyakit jantung, dibandingkan dengan mereka yang minum kopi sepanjang hari atau tidak minum kopi sama sekali. Temuan ini menunjukkan bahwa tak hanya jumlah kopi yang diminum, tetapi juga waktu konsumsinya, yang bisa mempengaruhi kesehatan jangka panjang.
Beberapa penelitian tentang konsumsi kopi sebelumnya memang menunjukkan bahwa minum kopi dalam jumlah sedang bermanfaat bagi kesehatan, seperti menurunkan risiko penyakit jantung dan kematian. Namun, hasilnya tidak selalu konsisten, terutama bagi mereka yang minum kopi dalam jumlah besar. Para peneliti menduga bahwa perbedaan kebiasaan minum, seperti waktu minum kopi, mungkin menjadi penyebab perbedaan hasil tersebut. Dari sini muncul gagasan untuk meneliti hubungan antara waktu minum kopi dan efeknya pada kesehatan.
Penelitian ini dipimpin oleh Lu Qi, selaku Interim Chair of the Department of Epidemiology di Tulane University, New Orleans, Amerika Serikat. Mereka menganalisis data dari National Health and Nutrition Examination Survey di Amerika Serikat. Penelitian ini mencakup lebih dari 40.000 orang dewasa antara tahun 1999 hingga 2018. Partisipan diminta untuk mengingat makanan dan minuman yang mereka konsumsi selama 24 jam, termasuk waktu minum kopi. Hasilnya menunjukkan dua kelompok utama yaituorang yang minum kopi di pagi hari (antara pukul 4 pagi hingga tengah hari) dan mereka yang konsumsi kopi sepanjang hari. Ada juga kelompok lain yang terdiri dari orang yang tidak minum kopi sama sekali. Peneliti menemukan bahwa orang yang minum kopi di pagi hari memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi. Peminum kopi di pagi hari 16% lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal selama periode penelitian, sementara risiko kematian akibat penyakit jantung menurun hingga 31%.
Sebaliknya, orang yang minum kopi sepanjang hari tidak menunjukkan penurunan risiko yang signifikan dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Manfaat minum kopi lebih banyak hanya terlihat pada kelompok yang minum kopi di pagi hari. Pada kelompok ini, semakin banyak kopi yang dikonsumsi, semakin rendah risiko kematiannya. Namun, pada mereka yang minum kopi sepanjang hari, jumlah kopi yang diminum tidak memiliki hubungan yang jelas dengan risiko kesehatan. “Minum kopi dapat mempengaruhi kebiasaan terkait ritme sirkadian, seperti tidur, serta hormon seperti melatonin dan kortisol, yang berperan penting dalam kesehatan. Oleh karena itu, waktu minum kopi dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan,” kata Lu Qi dalam wawancaranya dengan PsyPost (29/03). Para peneliti menduga bahwa minum kopi di pagi hari lebih bermanfaat karena kopi bisa mempengaruhi ritme sirkadian tubuh dan hormon yang terkait dengan tidur seperti melatonin. Sementara itu minum kopi di sore atau malam hari bisa mengganggu siklus tidur dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Meskipun penelitian ini bersifat observasional dan tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat (kausal), hasilnya memberikan pandangan baru tentang pentingnya waktu konsumsi kopi untuk kesehatan jangka panjang. Tentunya butuh penelitian lanjutan yang bisa menganalisa dan meneliti lebih lanjut tentang bagaimana waktu minum kopi mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan”Kami berharap bisa menguji efek kausal waktu minum kopi terhadap kesehatan manusia dalam uji klinis di masa mendatang,” ungkap Lu Qi. (sob/adr) |
![]() |
||||||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Minum Kopi di Pagi Hari Bisa Membuat Orang Panjang Umur Jakarta – Minum kopi di pagi hari disebut bisa membantu orang lebih panjang umur. Klaim ini didukung oleh penelitian yang membahas hal ini. Hidup sehat dan panjang umur adalah impian dari banyak orang. Ada beragam cara yang dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut, mulai dari menjaga pola makan, menghindari rokok, rajin berolahraga, dan lain sebagainya. Selain hal-hal tersebut, sebagian orang juga percaya rutin minum kopi dapat memperpanjang umur. Tapi, apakah benar kopi bisa bikin panjang umur?
Faktanya, sejumlah penelitian memang menganalisa kaitan antara kopi dan panjang umur. Dilansir dari Prevention (22/01), minum kopi di waktu tertentu juga disebut bisa membuat orang lebih panjang umur.
Hal ini disebutkan dalam European Heart Journal yang menganalisa 40,725 orang dewasa di U.S National Health dan Nutrition Examination Survey (NHANES), dalam rentang waktu 1999-2018. Peserta yang mengikuti penelitian ini ditanya tentang makanan dan minuman yang mereka konsumsi setiap harinya, termasuk pola mereka minum kopi. Kemudian semua informasi yang dikumpulkan ini dikaitkan dengan data kematian hingga penyebab kematian dalam rentang waktu 10 tahun terakhir. Para peneliti menemukan bahwa orang yang minum kopi di pagi hari memiliki kemungkinan 16% lebih rendah risikonya untuk meninggal karena penyebab apa pun, dan memiliki risiko 31% lebih rendah untuk meninggal akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan yang tidak minum kopi. Namun, tidak ada penurunan risiko pada orang yang minum kopi sepanjang hari, dibandingkan dengan yang tidak minum kopi. Peneliti menemukan bahwa orang yang minum kopi di pagi hari memiliki risiko kematian dan penyakit jantung yang lebih rendah. Ini berlaku baik bagi mereka yang minum 2-3 cangkir kopi per hari, maupun yang minum lebih dari 3 cangkir. Sementara itu, orang yang hanya minum satu cangkir atau kurang di pagi hari, efek penurunan risikonya lebih kecil.
“Temuan kami menunjukkan bahwa bukan hanya jumlah kopi yang diminum, tapi juga waktu meminumnya yang penting,” kata Lu Qi, profesor di Celia Scott Weatherhead School of Public Health and Tropical Medicine di Tulane University. “Biasanya, kami tidak memberikan saran soal waktu dalam panduan diet, tapi mungkin di masa depan, hal ini perlu dipertimbangkan.” lanjutnya. Lalu bagaimana kopi dapat memberikan manfaat bagi kesehatan? Selain membuat seseorang merasa lebih semangat dan bertenaga, kopi juga mengandung asam fenolat dan flavonoid, antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Selain itu ahli spesialis jantung Adedapo Iluyomade, di Baptist Health Miami Cardiac & Vascular Institute menambahkan bahwa ada kaitan jelas antara waktu minum kopi dan panjang umur. Karena jika orang rajin minum kopi di waktu-waktu tertentu, maka bisa mempengaruhi ritme sirkadian tubuh. Misalnya mengonsumsi kopi di sore hari, kandungan kafeinnya ini bisa mengganggu pola tidur dan sekresi melatonin yang bisa mengurangi manfaat kesehatan dari kopi itu sendiri. Sementara minum kopi di pagi hari tidak akan terlalu mengganggu ritme tubuh seseorang. (sob/odi) Kebiasaan Ngopi yang Bikin Umur Panjang, Gampang Dicontek! Jakarta – Konsumsi kopi punya cara tersendiri agar manfaatnya terasa maksimal. Seperti tips untuk memperpanjang umur melalui minum kopi berikut. Konsumsi kopi seringkali dikaitkan dengan khasiatnya untuk kesehatan. Kandungan komponen seperti antioksidan hingga kafeinnya menjadi alasan kopi banyak dikonsumsi. Namun khasiat kopi tidak bisa didapatkan begitu saja. Ada cara-cara tertentu yang harus dilakukan agar khasiat kopi menjadi lebih maksimal.
Dilansir dari Science Alert, Senin (30/6), kelompok ilmuwan dari Tuft University, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat mengungkapkan penemuan terbaru. Baca juga: Jeff Bezos Suguhkan Tequila Seharga Rp 19 Juta pada Pernikahannya
Tidak hanya menyegarkan mata dan membuat otak mudah fokus, tetapi kopi juga dapat memperpanjang umur. Gagasan dalam penelitian ini berusaha mengulik tentang efek kopi yang mencegah kematian dini. “Beberapa penelitian telah menguji bagaimana bahan tambahan dalam kopi memiliki kaitan antara konsumsi kopi dan risiko kemarin, serta penelitian kami juga merujuk pada seberapa banyak pemanis dan lemak jenuh yang ditambahkan,” kata Binjie Zhou, ahli epidemiologi dari Tuft University. Sebanyak 46.332 responden dengan usia lebih dari 20 tahun terlibat dalam penelitian ini. Acuan dasar batas konsumsi gula dan lemak terhadap responden yang aman pada praktik minum kopi mengacu pada Dietary Guidelines for Americans. Ada beberapa penemuan seiring penelitian tersebut berlangsung. Data yang didapatkan dari responden peminum kopi menunjukkan adanya penurunan risiko penyebab kematian.
Namun hal tersebut berlaku pada penikmat kopi hitam. Menambahkan sedikit gula, pemanis, dan lemak ke dalamnya dapat menghilangkan khasiat kopi sepenuhnya. Sementara pada responden yang minum kopi hitam atau hanya menggunakan sangat sedikit gula dan lemak mengalami penurunan 14% risiko terhadap kematian dini. Selain mempertimbangkan konsumsi kopi, para peneliti juga tetap mempertimbangkan kebiasaan dan gaya hidup responden. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi khasiat kopi pada tubuh. Mulai dari intensitas olahraga, konsumsi alkohol, usia, jenis kelamin, hingga tingkat pendidikan. Penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya terkait khasiat kopi, tetapi tetap membutuhkan penelitian guna melihat efek kopi lebih jauh terhadap kesehatan tubuh. (dfl/adr) Makan Ramen Lebih dari 1 Kali Seminggu Tingkatkan Risiko Kematian Dini Jakarta – Ramen merupakan hidangan khas Jepang yang kini mendunia. Namun menu ini tidak terlalu baik untuk kesehatan bila dikonsumsi terlalu sering. Dilansir dari DailyMailUK (26/09/2025), sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition, Health and Ageing mengungkap konsumsi ramen lebih dari sekali dalam seminggu berisiko meningkatkan kemungkinan kematian dini, khususnya pada pria di bawah usia 70 tahun. Penelitian ini melibatkan lebih dari 6.500 partisipan di Prefektur Yamagata, Jepang, berusia sekitar 40 tahun. Mereka dibagi dalam 4 kelompok berdasarkan frekuensi makan ramen, mulai dari kurang dari sebulan sekali hingga lebih dari tiga kali seminggu.
Hasilnya kelompok yang paling sering mengonsumsi ramen, terutama yang meminum lebih dari separuh kuahnya, menunjukkan risiko kematian yang lebih tinggi. Dalam masa observasi yang berlangsung selama 4,5 tahun, tercatat 145 kematian di antara partisipan, dengan 100 di antaranya akibat kanker dan 29 akibat penyakit jantung.
Para peneliti menyoroti kandungan garam yang sangat tinggi dalam kuah ramen sebagai faktor utama penyebab kematian. “Ramen dan kuahnya mengandung kadar garam yang tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit terkait garam, seperti stroke dan kanker lambung,” tulis laporan tersebut. Risiko tersebut semakin meningkat bila konsumsi ramen disertai dengan kebiasaan minum alkohol, di mana pria yang makan ramen lebih dari 3 kali seminggu sambil minum alkohol, tercatat memiliki risiko kematian hingga 3 kali lipat dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsinya. Namun para peneliti juga mengakui adanya keterbatasan dalam studi ini. Data dikumpulkan melalui catatan makanan yang bersifat laporan mandiri sehingga rentan ketidakakuratan. Misalnya terkait ukuran porsi, jenis ramen, atau pola makan pendukung lainnya. Faktor gaya hidup seperti olahraga, kondisi medis kronis, serta kebiasaan makan di luar periode survei juga tidak tercatat secara detail. Meski begitu, temuan ini cukup memberi peringatan bagi penggemar ramen. Para ahli kesehatan menganjurkan agar ramen dinikmati sesekali saja, bukan menjadi santapan rutin. Saat mengonsumsinya, hindari meminum seluruh kuah ramen yang tinggi kandungan garam, apalagi bila bersamaan dengan konsumsi alkohol.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah menegaskan bahaya konsumsi garam berlebih. Hampir seluruh negara di Eropa dilaporkan mengonsumsi garam jauh di atas batas aman. WHO merekomendasikan konsumsi garam harian maksimal 5 gram per orang, sementara pedoman di Inggris membatasi hingga 6 gram per hari. Kelebihan garam terbukti menjadi penyebab utama hipertensi yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, dua penyakit mematikan yang kerap datang tanpa gejala awal. Dengan demikian meski ramen menawarkan kelezatan yang menggoda, menjaga frekuensi konsumsi dan membatasi asupan kuahnya adalah langkah bijak untuk kesehatan jangka panjang. (sob/adr) Sari Berita Penting |



















