Category Archives: Diet

5 Penyebab Perut Buncit dan Tetap Bergelambir Meski Sudah Diet

Jakarta

Hampir seluruh orang ingin memiliki bentuk tubuh yang ideal. Bahkan, banyak yang rela menjalani program diet dan pola makan yang sangat ketat demi mewujudkan tubuh idaman.

Kendati demikian, banyak orang yang masih memiliki perut buncit meski sudah melakukan diet ketat. Tak jarang, hal ini membuat putus asa dan menurunkan motivasi untuk menurunkan berat badan.

Penyebab Perut Buncit Meski Sudah Diet

Sebenarnya, diet ketat tak selalu menjadi jawaban mutlak untuk menurunkan berat badan dan menghilangkan perut buncit. Faktanya, ada sejumlah faktor lain yang ikut memiliki andil dalam menurunkan berat badan.


Dikutip dari berbagai sumber, berikut penyebab perut buncit meski sudah diet.

1. Tidak mengonsumsi cukup protein

Protein merupakan salah satu nutrisi paling penting dalam proses menurunkan berat badan. Sejumlah studi membuktikan diet tinggi protein dapat membantu mendukung proses menurunkan berat badan.

Pasalnya, asupan protein dapat menekan produksi hormon ghrelin yang menyebabkan rasa lapar. Alhasil, perut bisa merasa kenyang lebih lama sehingga nafsu makan menjadi lebih terkendali.

2. Kurang berolahraga

Perut buncit meski sudah diet juga bisa disebabkan oleh minimnya olahraga atau aktivitas fisik. Dengan beraktivitas fisik, tubuh akan memanfaatkan kalori yang ada di dalam tubuh sebagai energi. Semakin sering dan intens berolahraga, maka semakin banyak pula kalori yang diproses oleh tubuh.

Jika seseorang jarang berolahraga, maka kelebihan kalori yang ada dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak visceral. Timbunan lemak inilah yang membuat perut terlihat buncit, meski sudah melakukan diet ketat.

3. Mengonsumsi minuman manis

Minuman manis dapat menghambat proses menurunkan berat badan. Pasalnya, gula mengandung kalori yang cukup tinggi. Akibatnya, orang yang mengonsumsi minuman manis bisa dengan mudah mengalami kelebihan kalori.

Selain minuman manis, orang yang sedang diet juga perlu menjauhi gula atau zat pemanis tambahan. Misalnya, ketika minum kopi hitam. Meski kopi hitam dapat membantu menurunkan berat badan, jika ditambah gula atau pemanis lainnya tentu malah bisa membuat berat badan semakin meningkat.

4. Tidur tidak teratur

Kualitas tidur yang baik memiliki dampak yang signifikan terhadap berat badan. Studi menunjukkan orang dengan pola tidur yang buruk lebih rentan mengalami obesitas.

Dikutip dari Sleep Foundation, kurang tidur dapat meningkatkan produksi hormon ghrelin yang memunculkan rasa lapar. Tak hanya itu, kurang tidur juga bisa menurunkan hormon leptin yang membuat tubuh merasa kenyang. Akibatnya, orang yang kurang tidur cenderung makan lebih banyak keesokan harinya.

5. Kurang minum air putih

Meski sederhana, air putih memiliki dampak yang luar biasa untuk membantu menurunkan berat badan. Air putih dapat membantu tubuh untuk senantiasa terhidrasi. Jika tubuh terhidrasi dengan baik, maka metabolisme juga akan ikut meningkat. Alhasil, pembakaran kalori berjalan dengan lebih efisien sehingga membantu menurunkan berat badan.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com / Demi DeHerrera

6 Makanan Berkalori Tinggi yang Bisa Bikin Diet Gagal Total

Jakarta

Makanan berkalori tinggi jika dikonsumsi bisa menyebabkan kenaikan berat badan dan menggagalkan diet. Dikutip dari laman Medical News Today, kalori adalah satuan yang menunjukkan jumlah energi yang bisa diperoleh dari makanan dan minuman. Tubuh membutuhkan kalori dalam jumlah yang cukup agar bisa beraktivitas setiap harinya.

Kendati demikian, terlalu banyak mengonsumsi makanan berkalori tinggi juga tidak baik untuk kesehatan. Ketika mengonsumsi kalori melebihi apa yang dibutuhkan oleh tubuh, maka kelebihan kalori tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak. Hal inilah yang menyebabkan berat badan meningkat dan membuat perut terlihat buncit.

Makanan Berkalori Tinggi yang Harus Dihindari

Sebagian besar program diet berfokus pada membatasi asupan kalori harian guna membantu proses menurunkan berat badan. Salah satu caranya adalah dengan mengurangi konsumsi makanan-makanan yang berkalori tinggi. Apa saja jenis makanan tersebut? Berikut ulasannya.


1. Roti tawar

Roti tawar merupakan salah satu makanan yang sering disantap saat sarapan. Biasanya, roti tawar terbuat dari tepung gandum yang sudah dihaluskan.

Dikutip dari laman Medical News Today, tepung jenis ini tidak baik dikonsumsi saat sedang diet lantaran mengandung karbohidrat dan kalori yang sangat tinggi. Selain itu, tepung gandum halus tersebut juga tidak memiliki kandungan serat, protein, serta nutrisi penting lain yang dibutuhkan tubuh saat sedang diet.

2. Es krim

Camilan lezat satu ini termasuk makanan berkalori tinggi yang harus dihindari saat sedang diet. Selain memiliki kandungan gula yang tinggi, es krim juga mengandung lemak yang tentunya dapat menghambat usaha menurunkan berat badan.

3. Buah kering

Buah kering adalah buah yang diproses dengan cara dikeringkan, baik dengan mesin pengering maupun bantuan sinar matahari. Meski terbuat dari buah segar, buah kering tidak bisa menggantikan manfaat yang dimiliki oleh buah aslinya.

Selain memiliki kandungan air yang lebih sedikit, buah kering cenderung memiliki kalori yang lebih padat dibandingkan buah segar. Tak hanya itu, buah kering juga memiliki kandungan fruktosa yang lebih tinggi. Alhasil, kalori dalam buah kering jauh lebih tinggi dibandingkan buah segar meskipun dalam takaran yang sama. Karenanya, jangan mengonsumsi buah kering secara berlebihan saat sedang diet ya.

4. Pizza

Pizza adalah makanan tinggi kalori yang betul-betul harus dijauhi saat sedang melakukan diet. Pizza terbuat dari adonan tepung terigu yang kemudian ditambahkan dengan beraneka topping seperti peperoni, keju, mayonaise, saus, dan lain sebagainya.

Kombinasi bahan-bahan tersebut membuat pizza menjadi makanan dengan kalori yang sangat tinggi. Bahkan, satu slice pizza saja bisa memiliki 285-300 kalori. Karena itu, sebisa mungkin hindari mengonsumsi pizza saat sedang diet.

5. Keripik kentang

Keripik kentang memang memiliki bentuk yang tipis, tapi di balik penampilannya camilan favorit ini memiliki kalori yang cukup tinggi. Proses memasak secara digoreng juga membuat keripik kentang memiliki kadar lemak sehingga bisa memicu kenaikan berat badan.

Tak hanya itu, keripik kentang juga kerap ditambahkan dengan garam sebagai penyedap rasa. Akibatnya, camilan ini dapat dengan mudah menggagalkan diet dan membuat berat badan membengkak.

6. Cokelat

Kebanyakan jenis cokelat mengandung gula tambahan dan lemak yang cukup tinggi. Sehingga, mengonsumsi terlalu banyak cokelat dapat membuat seseorang mengalami peningkatan berat badan hingga bahkan memicu sejumlah penyakit kardiovaskular.

Tapi perlu diingat, beberapa jenis cokelat tertentu dapat membantu menurunkan berat badan. Misalnya, cokelat hitam atau dark chocolate yang kaya akan antioksidan dan dapat membantu menekan rasa lapar. Kendati demikian, cokelat hitam juga memiliki kandungan gula dan lemak sehingga konsumsinya harus tetap dibatasi.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com / Demi DeHerrera

6 Kebiasaan Sederhana yang Diam-diam Bikin Berat Badan Membengkak

Jakarta

Makanan memang merupakan salah satu faktor yang bisa membuat seseorang mengalami kenaikan berat badan. Namun, sejumlah kebiasaan sederhana yang dijalani sehari-hari ternyata secara diam-diam juga bisa membuat berat badan bertambah.

Bahkan, kebiasaan-kebiasaan yang kita anggap sepele sebenarnya malah bisa menghambat proses diet. Akibatnya, berat badan sulit turun meski sudah menjalani pola makan dan program yang ketat.

Karenanya, proses diet tidak hanya sebatas mengatur pola makan, tapi juga merubah gaya hidup sehari-hari. Termasuk, menghilangkan kebiasaan yang bisa membuat berat badan meningkat.


Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Membengkak

Pertanyaannya sekarang, apa saja kebiasaan kecil yang tanpa disadari bisa membuat berat badan meningkat? Dikutip dari berbagai sumber, berikut pembahasannya.

1. Kurang tidur

Waktu dan kualitas tidur memiliki dampak yang sangat besar terhadap berat badan. Dikutip dari Healthline, orang yang hanya tidur selama 5 jam setiap malam memiliki risiko kenaikan berat badan yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidur selama 7 jam atau lebih.

Tak hanya itu, orang yang kurang tidur juga cenderung memiliki perut yang buncit. Pasalnya, orang yang kurang tidur rentan mengalami penumpukan lemak visceral di bagian tubuhnya, termasuk di perut dan sekitar pinggang.

2. Makan terlalu cepat

Jadwal kerja yang serba sibuk kerap membuat orang terburu-buru saat makan. Padahal, kebiasaan sederhana ini malah dapat membuat berat badan meningkat dengan mudah.

Sebuah studi menjelaskan bahwa tubuh membutuhkan waktu untuk dapat mencerna makanan yang dikonsumsi. Alhasil, tubuh baru akan merasa kenyang selang beberapa waktu setelah makan.

Tapi ketika seseorang makan terlalu cepat, tubuhnya tidak memiliki waktu yang cukup untuk memproses makanan dan memunculkan rasa kenyang. Akibatnya, orang tersebut tanpa sadar bisa mengonsumsi lebih banyak makanan dari jumlah yang seharusnya dibutuhkan oleh tubuh.

3. Kurang minum

Kurang minum dapat menyebabkan haus. Namun, tak jarang tubuh salah mengartikan sinyal tersebut sebagai rasa lapar. Alhasil, orang yang jarang minum bisa saja malah makan secara berlebihan sehingga menyebabkan kenaikan berat badan.

Tak hanya itu, minum air yang cukup juga dapat membantu mengendalikan nafsu makan. Sebuah studi mengungkapkan orang yang minum dua gelas air putih sebelum sarapan mengonsumsi kalori 22 persen lebih sedikit dibanding mereka yang tidak minum. Semakin sedikit kalori yang dikonsumsi, tentu semakin kecil pula kemungkinan berat badan membengkak.

4. Sering stres

Stres memang tidak menyebabkan kenaikan berat badan secara langsung. Namun, salah satu dampak stres bisa membuat orang ingin makan lebih banyak. Fenomena ini dikenal juga dengan istilah emotional eating.

Saat sedang stres, orang-orang akan mencari sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian atau menghilangkan rasa cemas atau sedih akibat stres. Bagi sebagian orang, pelampiasan tersebut dilakukan dengan cara makan. Semakin sering orang tersebut mengalami stres, maka semakin sering pula dia makan secara berlebihan. Hal inilah yang membuat orang yang sering stres rentan mengalami kenaikan berat badan.

5. Keseringan duduk

Tak sedikit aktivitas atau pekerjaan yang mengharuskan kita untuk duduk selama berjam-jam. Namun, hal ini ternyata bisa meningkatkan risiko kenaikan berat badan loh.

Sebuah studi menyebutkan orang yang duduk terlalu lama memiliki kecenderungan obesitas. Ketika kita melakukan aktivitas sederhana seperti berjalan atau berdiri, tubuh akan membakar sejumlah kalori. Duduk terlalu lama dapat menghambat proses pembakaran kalori tersebut. Akibatnya, kalori yang seharusnya dibakar menjadi energi malah menumpuk dan disimpan sebagai lemak visceral dalam tubuh.

6. Makan sambil ditemani gadget

Pada zaman seperti sekarang, keseharian kita memang tidak bisa lepas dari yang namanya gadget, termasuk ketika sedang makan. Namun sebuah studi menyebutkan orang yang makan sambil bermain gadget ternyata memiliki risiko mengalami kenaikan berat badan yang lebih tinggi.

Saat bermain gadget, fokus dan perhatian dapat dengan mudah teralihkan. Hal ini bisa membuat seseorang tidak sadar dengan apa yang terjadi di sekitarnya, termasuk jumlah makanan yang sudah dikonsumsi. Akibatnya, orang makan sambil bermain gadget bisa mengonsumsi lebih banyak makanan dari seharusnya. Hal inilah yang membuat kebiasaan makan sambil bermain gadget dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com / Demi DeHerrera

Terungkap Lewat Riset, Ini Alasan Minum Air Putih Bantu Turunkan Berat Badan


Jakarta

Memiliki tubuh yang ideal dan sehat merupakan impian banyak orang. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkannya, yakni berolahraga, mengatur pola makan, dan mengurangi asupan kalori.

Selain ketiga hal tersebut, ternyata mengonsumsi air putih juga dapat membantu menurunkan berat badan. Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan antara minum air putih dengan penurunan berat badan. Kok bisa? Dikutip dari Medical news Today, ini lima alasannya.

1. Air Putih Membantu Membuang Kotoran dari Tubuh

Ketika tubuh mengalami dehidrasi, maka kotoran seperti urine atau feses tidak dapat dibuang secara optimal. Oleh karena itu, air berfungsi untuk membantu ginjal menyaring racun dan limbah, sedangkan organ tubuh mempertahankan nutrisi penting dan elektrolit.


Dehidrasi pun bisa menyebabkan tinja yang keras atau kental, serta sembelit. Minum air putih secara rutin membantu kotoran bergerak dengan melunakkan, atau melonggarkan tinja yang mengeras tersebut.

Minum air putih juga membantu tubuh agar pulih dari masalah pencernaan, seperti diare dan gangguan pencernaan. Seseorang yang terhidrasi dengan baik dapat menghindari penumpukan sisa-sisa makanan yang menyebabkan naiknya berat badan.

Hal serupa juga diungkapkan dengan temuan studi 2014. Dalam studi tersebut, 50 wanita yang kelebihan berat badan meminum 500 ml air 30 menit sebelum sarapan, makan siang, dan makan malam. Hal ini dilakukan selama 8 minggu berturut-turut.

Hasilnya, para partisipan studi tersebut mengalami penurunan berat badan, lemak tubuh, dan indeks massa tubuh (BMI). Mereka juga melaporkan adanya penekanan nafsu makan. Sebuah penelitian dari tahun sebelumnya membuahkan hasil serupa.

2. Minum Air Putih Membantu Membakar Kalori

Manfaat minum air putih lainnya adalah dapat membantu membakar kalori. Hal itu terbukti dalam studi tahun 2014, ketika 12 orang diminta untuk minum 500 ml air dingin dan suhu kamar.

Hasilnya menunjukkan, peserta membakar antara 2 hingga 3 persen lebih banyak kalori dari biasanya, dalam 90 menit setelah minum air. Sehingga, bisa menurunkan berat badan.

3. Mengurangi Asupan Kalori Cair

Kalori cair banyak terdapat dalam minuman bersoda, jus, kopi atau teh manis dengan tambahan gula.

Jika ingin menurunkan berat badan, penting untuk mengganti minuman berkalori tinggi dengan air putih, maupun minuman tanpa kalori lainnya, seperti teh herbal, yang mungkin memiliki manfaat menurunkan berat badan jangka panjang.

Penelitian tahun 2015 menemukan, wanita yang minum 250 mL air setelah makan siang setiap hari, menurunkan berat badan sebesar 13,6 persen lebih banyak.

4. Air Putih Dapat Membakar Lemak

Air sangat diperlukan untuk membakar lemak di tubuh, yang termasuk faktor penting dalam menurunkan berat badan. Sebab, tanpa air tubuh tidak bisa memetabolisme lemak atau karbohidrat yang tersimpan dengan baik.

Adapun proses metabolisme lemak disebut dengan lipolisis. Langkah pertama dari proses tersebut adalah hidrolisis, terjadi ketika molekul air berinteraksi dengan trigliserida (lemak) untuk membuat gliserol serta asam lemak.

Karenanya, minum cukup air sangat penting untuk membakar lemak dari makanan dan minuman, serta lemak yang disimpan. Menurut sebuah tinjauan ilmiah di tahun 2016, meningkatnya asupan air menyebabkan peningkatan lipolisis, dan hilangnya lemak melalui riset pada hewan.

5. Mengoptimalkan Manfaat Olahraga

Manfaat minum air putih selanjutnya adalah membantu otot, jaringan ikat, dan persendian untuk bergerak dengan benar. Cairan ini juga membantu paru-paru, jantung, dan organ lain untuk bekerja secara efektif saat mereka meningkatkan aktivitas selama berolahraga.

Sebagaimana diketahui salah satu komponen terpenting dari setiap rencana penurunan berat badan adalah olahraga. Maka dari itu, menjaga tubuh menerima air yang cukup merupakan upaya untuk mempercepat menurunkan berat badan.

Terhidrasi dengan baik disebut bisa mengurangi risiko kram otot dan kelelahan, yang berpotensi mengganggu aktivitas fisik.

NEXT: Berapa banyak air putih yang direkomendasikan dalam sehari?

Sejauh ini tidak ada rekomendasi standar mengenai berapa banyak air yang harus diminum. Hal ini dikarenakan beberapa orang membutuhkan lebih banyak atau lebih sedikit air, bergantung pada berbagai faktor, seperti:

  • Tingkat aktivitas
  • Usia
  • Ukuran badan
  • Suhu
  • Kelembaban
  • Paparan sinar matahari
  • Status kesehatan

Meski begitu, National Academy of Medicine (NAM) Amerika Serikat merekomendasikan asupan air bagi pria dan wanita per harinya, yaitu:

  • Sebanyak 2.700 mL/hari untuk wanita dewasa
  • Sebanyak 3.700 mL/hari untuk pria dewasa

(suc/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com / Demi DeHerrera

Merapat! Ini Daftar Diet Terbaik 2024, Mediterania Jadi Juara Umum


Jakarta

Menurunkan berat badan mungkin menjadi salah satu resolusi sehat yang paling banyak diinginkan orang. Momen pergantian tahun dinilai menjadi saat yang tepat untuk memotivasi diri untuk menjadi ‘pribadi baru’ yang lebih baik.

US News dan World Report mengumpulkan panel ahli medis dan nutrisi untuk mengungkap pola diet mana yang paling populer. Para ahli memeriksa setiap rencana untuk menentukan apakah rencana diet tersebut aman, bergizi, berkelanjutan, dan efektif untuk menurunkan berat badan.

Dikutip dari Healthline, tiga jenis diet terbaik menurut para ahli adalah diet mediterania, diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension), dan diet MIND (Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay). Diet ini masing-masing mendapatkan skor 85,1 persen, 75,4 persen, dan 60,7 persen.


Menurut konsultan gizi Barbara Kovalenko, diet mediterania dapat meningkatkan kesehatan jantung karena penekanannya pada lemak yang menyehatkan jantung seperti minyak zaitun dan asam lemak omega-3.

“Menerapkan pola makan ini dapat membawa berbagai manfaat kesehatan seperti peningkatan kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan fungsi otak,” ujar Kovalenko.

“Diet ini memprioritaskan makanan utuh dan tidak diolah yang menyehatkan tubuh,” sambungnya.

Berikut daftar diet terbaik 2024 menurut laporan US News dan World Report:

1. Diet Mediterania

2. Diet DASH

3. Diet MIND

4. Diet Mayo Clinic

5. Diet Flexitarian

6. Diet WeightWatchers (WW)

7. Diet Volumetrics

8. Diet Anti-Peradangan Dr. Weil

9. Diet TLC

10. Diet Vegan

BB Cepat Turun Bukan Berarti Baik

Dalam proses pemeringkatan jenis diet, ahli tidak serta merta menyamakan penurunan berat badan yang cepat sebagai cara terbaik untuk menurunkan berat badan. Diet tersebut termasuk keto, diet atkins, dan diet HMR.

Walaupun termasuk cepat dalam menurunkan berat badan, ketiganya mendapatkan skor buruk masing-masing -46,1 persen, -46,2 persen, dan -33,1 persen. Diet keto dan atkins merupakan diet rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang sampai saat ini masih kontroversial.

Pola makan ini cenderung tinggi lemak jenuh yang berisiko meningkatkan kolesterol jahat. Pola makan ini juga membatasi karena menghilangkan sebagian besar karbohidrat. Kondisi ini berpotensi menyebabkan kekurangan nutrisi penting seperti folat, kalsium, magnesium, dan zat besi.

Namun, kedua diet ini begitu populer karena pembatasan karbohidrat membuat seseorang dalam kondisi pembakaran lemak yang disebut ‘ketosis’ yang membantu menekan nafsu makan.

Sedangkan diet HMR merupakan diet pengganti makanan terstruktur. Selama fase awal, diet ini dilakukan dengan mengonsumsi tiga minuman shake pengganti makanan, dua makanan pembuka, dan lima cangkir buah dan sayuran setiap pagi.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com / Demi DeHerrera

Pejuang Diet Merapat! Ini Waktu Olahraga Paling Ampuh buat Turunkan BB

Jakarta

Kunci keberhasilan diet sebenarnya ada di rangkaian aktivitas pagi hari ketika memulai hari. Riset juga menemukan, waktu paling efektif untuk berolahraga dengan tujuan menurunkan berat badan adalah pukul 7-9 pagi. Apa alasannya?

Para peneliti menyebut bukti epidemiologis perihal waktu paling pas untuk berolahraga demi menurunkan berat badan sebenarnya masih kontroversial. Namun, sejauh ini, sebagaimana yang dipublikasikan di jurnal terkait obesitas, bergerak di waktu pukul 7 hingga 9 pagi terpantau paling efektif dalam mencegah berat badan berlebih.

“Studi kami memberikan alat baru untuk mengeksplorasi pola aktivitas fisik diurnal dan menyelidiki dampaknya terhadap hasil kesehatan,” kata penulis studi sekaligus asisten profesor peneliti di Departemen Ilmu Kesehatan Universitas Franklin Pierce di New Hampshire dan Departemen Ilmu Rehabilitasi di Universitas Politeknik Hong Kong di Cina, Dr Tongyu Ma, dikutip dari Medical News Today, Minggu (7/1/2024).


Dalam riset-riset sebelumnya, para peneliti berfokus pada frekuensi, intensitas, dan durasi aktivitas fisik. Akan tetapi, hanya sedikit peneliti yang berfokus pada pola aktivitas fisik diurnal (siang hari) yang diukur dengan accelerometer untuk mengklasifikasikan waktu pergerakan manusia.

Tim peneliti menggunakan data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional siklus 2003-2004 dan 2005-2006 oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Siklus tersebut menganalisis 5.285 peserta, mengamati aktivitas fisik sedang hingga berat di pagi hari, siang hari, dan malam hari.

Peneliti kemudian menemukan, ada hubungan linier yang kuat antara intensitas fisik sedang hingga berat yang dilakukan pagi hari, dengan pencegahan obesitas. Sedangkan perihal hubungan olahraga malam hari dengan keberhasilan penurunan berat badan, hubungan linernya cenderung lebih lemah.

Mereka menemukan, orang-orang yang menjalani olahraga di pagi hari memiliki indeks massa tubuh dan lingkar pinggang yang lebih rendah dibandingkan kelompok lainnya. Hal itu juga dibarengi kecenderungan orang-orang yang aktif di pagi hari cenderung memiliki pola makan yang lebih sehat.

(vyp/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com / Demi DeHerrera

Perjuangan Kahiyang Ayu Jalani Diet hingga Pangkas BB 30 Kg, Sempat Kena Body Shaming


Jakarta

Putri Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Kahiyang Ayu, baru-baru ini membagikan potret terbarunya di sosial media Instagram. Dalam unggahannya, ibu tiga anak itu menceritakan bahwa dirinya berhasil menjalankan diet di 2023 hingga berat badannya turun sebanyak 30 kg.

Diet yang dijalani berhasil membuat pipi Kahiyang Ayu terlihat lebih tirus dan badan ramping. Menurutnya, penurunan berat badan sebanyak itu adalah sebuah pencapaian yang bermakna dalam hidupnya.

“Alhamdulillah udah turun 30 kg (sebuah prestasi dalam hidup),” ucap Kahiyang Ayu, dikutip Sabtu (6/1/2024).


Kahiyang juga tak malu berbagi soal motivasinya melakukan diet ketat. Wanita berusia 32 tahun tersebut menyebut bahwa dia kerap mengalami body-shaming, baik dari orang yang tak dikenal maupun orang dekat di sekelilingnya.

“Kenapa akhirnya diet? Menepati sebuah janji buat diet dan karena udah capek ajah kena hina (sama yang kenal dan nggak kenal sekalipun) gara-gara badan gemoy,” tutur Kahiyang.

Ia juga mengaku sebenarnya pernah di fase nyaman dengan badan dengan berat berlebih. Saat itu, ia tak berpikir untuk diet. Namun, berakhir dengan stres lantaran berat badannya yang tak terkontrol.

[Gambas:Instagram]

“Tapi pada akhirnya stres juga ngelihat timbangan yang makin hari makin ke kanan,” lanjutnya.

Dirinya juga mengatakan tak sulit untuk menjalani diet. Menurutnya, yang sulit adalah niat untuk menjalankannya.

“Kalau ditanya, dietnya susah nggak? Jawabannya sih nggak. Yang susah itu NYARI NIAT BUAT DIET DAN KONSISTEN BUAT DIET !!! Aku butuh 5 th buat mencari niat,” imbuhnya lagi.

Meski begitu, Kahiyang Ayu tidak menyebutkan seperti apa rahasia dan tips menjalani dietnya.

Dikutip dari laman Kemenkes RI, diet memang memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, salah satunya menurunkan berat badan. Ada beragam jenis diet yang bisa diterapkan, yakni diet rendah karbohidrat, intermittent fasting, diet vegan, diet ketogenik, dan lainnya.

Saat menjalani diet, penting untuk memperhatikan kondisi tubuh dan melalui pendampingan dari profesional seperti ahli gizi. Diet yang berhasil dilakukan pada satu individu tidak lantas bisa diterapkan pada individu lainnya karena masing-masing memiliki kebutuhan harian yang berbeda.

Tak hanya itu, diet untuk menurunkan berat badan juga tidak boleh sembarangan, terlebih jika mengikuti cara yang berhasil dipakai orang lain.

Program diet yang umumnya aman dan direkomendasikan adalah memperhatikan panduan gizi seimbang atau mengatur pola makan. Selain itu, diet yang dilakukan tidak sampai mengganggu fungsi tubuh, serta tetap bisa menjalankan aktivitas sehari-hari secara optimal.

(suc/suc)



Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com / Demi DeHerrera

3 Kesalahan Diet yang Tak Boleh Terulang Jika Ingin Punya Body Goals di 2024

Jakarta

Menurunkan berat badan bisa menjadi tantangan bagi sebagian orang. Terkadang seseorang mungkin merasa sudah membuat pilihan gaya hidup sehat, tetapi masih belum mendapatkan hasil yang diinginkan.

Faktanya, beberapa orang melakukan kesalahan saat menjalani program diet yang membuat berat badannya tak turun di angka yang diinginkan. Menurunkan berat badan mungkin jadi resolusi di tahun 2024, tapi ada yang harus diperhatikan saat ingin memulainya.

Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat ingin menurunkan berat badan dikutip dari Healthline.


1. Terlalu sedikit makan

Defisit kalori diperlukan untuk menurunkan berat badan. Tapi terlalu sedikit makan juga berpengaruh terhadap penurunan berat badan.

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa orang seringkali cenderung salah memperkirakan jumlah kalori dalam makanan. Terkadang juga mereka makan terlalu sedikit, berpikir hal tersebut bagus untuk diet.

Mengurangi asupan kalori terlalu banyak bisa menjadi kontraproduktif. Studi tentang diet sangat rendah kalori menunjukkan bahwa diet ini dapat menyebabkan hilangnya otot dan memperlambat metabolisme secara signifikan.

2. Berolahraga terlalu berat

Selama penurunan berat badan, seseorang akan kehilangan sebagian massa otot dan juga lemak, meski jumlahnya bergantung pada beberapa faktor. Namun, olahraga berlebihan juga bisa menimbulkan masalah.

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga berlebihan tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang bagi kebanyakan orang dan dapat menyebabkan stres. Selain itu, hal ini dapat berdampak negatif pada hormon endokrin, yang membantu mengatur fungsi seluruh tubuh.

Mencoba memaksa tubuh membakar lebih banyak kalori dengan berolahraga terlalu banyak tidaklah efektif dan tidak sehat.

3. Ekspektasi tidak realistis

Menetapkan penurunan berat badan dan tujuan terkait kesehatan lainnya dapat membantu untuk tetap termotivasi. Namun, memiliki ekspektasi yang tidak realistis mungkin merugikan dalam program penurunan berat badam.

Sebuah studi menemukan bahwa sebagian besar peserta berharap untuk menurunkan lebih dari 10% berat badan mereka, yang oleh penulis disebut sebagai hal yang tidak realistis. Penelitian menunjukkan bahwa hilangnya tujuan penurunan berat badan dikaitkan dengan ketidakpuasan dan tantangan penurunan berat badan di masa depan.

Simak Video ‘KuTips: Dear Generasi Sandwich, Ini Tips Atur Keuanganmu!’:

[Gambas:Video 20detik]

(kna/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com / Demi DeHerrera

Ahli Diet Beberkan Cara Simpel Turunkan BB, Ampuh Hempaskan Perut Bergelambir

Jakarta

Seorang ahli diet ternama di Australia, Susie Burrell, membagikan ‘trik’ sederhana untuk menjaga tubuh agar tetap bugar sekaligus bisa menurunkan berat badan. Aturan makanan tersebut berfokus pada mengurangi kecemasan dalam mengambil keputusan dan menjaga pola makan seimbang.

“Ketika Anda mempertimbangkan bahwa kita dihadapkan pada lebih dari 200 pilihan makanan setiap hari, akan mudah untuk memahami mengapa kita kadang-kadang kesulitan membuat pilihan yang baik,’ tulis Susie Burrell dalam e-book barunya, The 30 Day Reset Plan, dikutip Mirror.

Burrell mengatakan, aturan tersebut menekankan pemahaman yang tajam tentang gaya hidup individu dan tantangan pola makan. Hal ini termasuk tidak mengonsumsi makanan manis di siang hari, membatasi asupan alkohol pada hari atau jumlah tertentu, hanya mengonsumsi satu kali kopi berbahan dasar susu per hari, dan tidak mengonsumsi makanan yang digoreng.


Dengan mematuhi aturan sederhana, Burrell meyakini seseorang dapat menyederhanakan pilihan makanannya, mengendalikan nafsu makan, dan mengatur asupan kalori dengan lebih baik. Lantas, seperti apa aturan makanan tersebut? Berikut penjelasannya.

Batasi Mengonsumsi Makanan Manis

Burrell mengatakan, jangan bersusah payah untuk berhenti mengonsumsi makanan manis. Lebih baik membatasi diri untuk menikmati makanan manis pada waktu tertentu dalam sehari.

Pedoman Diet untuk Orang Amerika 2020-2025 merekomendasikan membatasi kalori dari tambahan gula hingga kurang dari 10 persen setiap hari.

“lebih bisa mengendalikan keinginan mengidam gula jika Anda menyimpannya untuk waktu tertentu,” imbuhnya.

Di sisi lain, terlalu banyak mengonsumsi gula terbukti dapat meningkatkan risiko mengalami obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, kerusakan gigi, jerawat, tekanan darah tinggi, peradangan kronis, dan penyakit lainnya.

Hindari Makanan yang Digoreng

Menurut Burrell, makanan yang digoreng termasuk salah satu ‘pengganggu’ seseorang saat menjalani diet. Tak hanya itu, sebuah penelitian tahun lalu juga mengaitkan makanan yang digoreng, terutama kentang goreng, dengan risiko kecemasan dan depresi yang lebih besar.

Karenanya, Burrell merekomendasikan untuk lebih banyak mengonsumsi sayuran yang memiliki tinggi serat.

“Apakah Anda memilih potongan ayam, atau semangkuk burrito nasi sayur, atau makanan beku kaya sayuran, Anda akan menambahkan beberapa nutrisi ke dalam hari Anda dan membuat pilihan yang jauh lebih sehat daripada makanan gorengan, seperti burger, atau pizza,” kata Burrell.

Batasi Konsumsi Kopi Susu

Burrell mengatakan, mengonsumsi kopi dengan susu, termasuk cappuccino dan latte sebaiknya dibatasi. Hal ini dikarenakan kopi yang dicampur dengan susu sama saja menambahkan hingga 100 kalori ekstra per cangkir.

“Bahkan yang dibuat dengan susu skim atau susu nabati dapat menambah antara 60 dan 100 kalori pada minuman Anda,” imbuhnya.

Apabila ingin mengonsumsi minuman tersebut, Burrell merekomendasikan sebaiknya mengonsumsi satu kali kopi berbahan dasar susu sehari dan tidak berlebihan.

(suc/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com / Demi DeHerrera

Christina Aguilera Jajal ‘Rainbow Diet’ demi Body Goals, Sukses Pangkas 18 Kg


Jakarta

Penyanyi Christina Aguilera memamerkan penampilan terbarunya yang semakin mempesona. Dalam acara pembukaan residensinya di Las Vegas, ia terlihat jauh lebih kurus dari sebelumnya.

Ternyata wanita 43 tahun itu telah berhasil menurunkan berat badan hingga 40 pon atau sekitar 18 kg. Meski penampilannya selalu berubah selama bertahun-tahun, kini ia memilih untuk mempertahankan fisiknya yang ramping dan sehat seperti saat ini.

Sebelumnya, Christina Aguilera mengalami kenaikan berat badan setelah melahirkan putranya, Max, pada 2008 lalu. Sekitar dua tahun setelahnya, dia mulai menurunkan berat badan untuk perannya dalam film Burlesque tahun 2010.


Namun, masih pada tahun yang sama berat badannya kembali naik setelah bercerai dengan komposer musik Jordan Bratman.

Christina Aguilera kembali bangkit dan mulai membatasi asupan makanan hariannya hingga 1.600 kalori dan mengikuti ‘rainbow diet’. Itu merupakan diet dengan mengkonsumsi beberapa buah atau sayuran berwarna setiap kali makan, dan berhasil menurunkan bobot tubuhnya hingga 18 kg.

Namun, dalam wawancaranya dengan L’Officiel Italia tahun 2020, Christina sudah berhenti melakukan diet pelangi. Sejak itu, ia hanya fokus untuk menerapkan pola makan yang bersih dan sehat.

Dikutip dari Daily Mail, dia tidak membatasi ketat asupan yang masuk ke dalam tubuhnya. Selama menjalaninya, dia hanya mencoba untuk mengkonsumsi lebih banyak makanan utuh (whole food) dan mengurangi camilan manis.

Selain pola makan yang seimbang, Christina juga mulai aktif menjalankan berbagai macam olahraga agar tetap bugar. Kabarnya, ia menyukai olahraga yoga, kardio, latihan kekuatan, hingga tinju yang dilakukan 2-5 kali seminggu.

Dia juga berlatih dengan pelatih kebugaran selebriti, Tee Sorge, untuk menggabungkan angkat beban dan kardio. Hal itu dilakukan untuk memaksimalkan pembakaran kalori dan mempertahankan lekuk tubuhnya.

NEXT: Sempat Terlalu Kurus dan Overweight

Sempat Terlalu Kurus dan Overweight

Di tahun 2012, Christina sempat mengatakan bahwa dirinya ‘benci menjadi sangat kurus’. Saat itu, ia hanya mencintai bentuk tubuhnya dan tidak mendengarkan omongan orang tentang penampilannya.

“Saya telah melewati titik tertinggi dan terendah. Saya telah melalui keseluruhan hal dalam dunia ini. Menjadi terlalu kurus. Menjadi lebih besar. Saya telah dikritik karena berada di kedua sisi skala,” kata dia.

“Saya mencintai tubuh saya. Pacarku menyukai tubuhku. Putra saya sehat dan bahagia, jadi itu yang terpenting bagi saya,” sambungnya.

Christina sempat melewati masa di mana dirinya selalu menimbang berat tubuhnya dan membatasi diri. Hal itu membuat berat tubuhnya terlalu kurus.

“Saat saya mengerjakan Burlesque, berat badan saya turun begitu banyak sehingga menjadi terlalu kurus. Saya tidak menimbang berat tubuh, ini semua tentang apa yang saya rasakan saat mengenakan pakaian,” beber Christina.

“Apa yang terlihat bagus pada satu orang mungkin tidak terlihat bagus pada tipe tubuh lain.”

“Saya kebetulan sangat percaya dengan diri saya sendiri. Butuh waktu untuk mencapai tempat itu, tapi yang terpenting adalah merangkul diri sendiri dan tubuh Anda,” pungkasnya.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com / Demi DeHerrera