Category Archives: Makanan Sehat

5 Menu Sarapan yang Bikin Asam Lambung Naik, Jangan Sering Dikonsumsi


Jakarta

Kondisi asam lambung naik bikin tidak nyaman karena muncul sensasi terbakar di kerongkongan. Untuk menghindarinya, pilih menu sarapan yang tepat. Hindari 5 makanan ini kalau tak ingin asam lambung naik.

Penyakit asam lambung terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Penyakit yang banyak dialami orang Indonesia ini punya nama lain GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).

Pemicu asam lambung adalah melemahnya otot sfingter esofagus bagian bawah (LES), yang seharusnya berfungsi menutup saluran ke kerongkongan setelah makanan turun ke lambung. Saat otot ini lemah, asam lambung dapat naik kembali ke kerongkongan.


Kondisi inilah yang menimbulkan rasa tidak nyaman, menyebabkan iritasi dan sensasi terbakar di dada (heartburn). Ada juga yang merasakan efek rasa asam atau pahit di mulut, mual, muntah, dan kesulitan menelan.

Salah satu upaya menghindari asam lambung naik adalah dengan memilih asupan yang tepat, termasuk ketika sarapan. Hindari 5 menu sarapan yang diungkap Times of India (15/7/2020) berikut:

1. Roti bakar selai kacang

Selain nasi, banyak orang Indonesia hobi sarapan roti bakar. Selai kacang pun jadi olesan yang umum dipilih karena teksturnya creamy dan rasanya gurih enak. Namun konsumsi roti bakar selai kacang bisa memicu kenaikan asam lambung karena kandungan lemak jenuhnya tinggi.

Sebagai solusi, kamu bisa mengganti selai kacang yang umumnya terbuat dari kacang tanah, dengan selai kacang almond. Jenis kacang ini bersifat lebih rendah lemak sehingga tidak memicu asam lambung naik.

2. Olahan telur

trik masak telur orak-arik tanpa mentega atau susuOlahan telur merupakan penyebab utama alergi makanan yang memicu asam lambung naik. Foto: Getty Images/iStockphoto

Menu sarapan lain yang memicu asam lambung naik adalah olahan telur. Untuk diketahui, telur berada di urutan teratas dalam daftar makanan yang paling banyak menyebabkan alergi. Ini berarti banyak orang yang alergi terhadap telur, sehingga menyebabkan asam lambung naik sebagai efeknya.

Bagi orang dengan masalah lambung yang parah, disarankan tidak makan telur utuh. Coba konsumsi hanya putih telur dan menghindari kuning telur.

3. Tomat

Tomat adalah sayuran yang banyak dipakai dalam menu sarapan, seperti salad, omelet, atau roti isi. Sayangnya konsumsi tomat dapat menyebabkan refluks asam karena sifatnya yang sangat asam.

Keasaman tomat meningkat terutama jika dikonsumsi saat perut kosong. Jadi, meskipun tomat sangat sehat, sebaiknya hindari mengonsumsinya saat sarapan.

Informasi menu sarapan pemicu asam lambung masih ada di halaman selanjutnya.

4. Cookies dan brownies

Ngeri! Nenek 78 Tahun Tewas Usai Makan Cookies SupermarketCookies juga sebaiknya dihindari saat sarapan agar tidak memicu asam lambung naik. Foto: Getty Images/Albina Gavrilovic

Banyak orang suka mengawali pagi dengan minum teh atau kopi, lalu memakan cookies dan brownies sebagai pendampingnya. Namun kombinasi minuman dan makanan ini menciptakan kondisi asam di perut.

Produk susu dan kafein dari teh atau kopi bercampur dengan tepung dan gula rafinasi dari cookies dan brownies, yang menyebabkan keasaman. Cookies dan brownies yang banyak dijual di pasaran juga mengandung perasa buatan dan pengawet. Bahan tambahan ini pun memperburuk kondisi asam lambung.

5. Roti dan selai

Roti dan selai merupakan salah satu menu sarapan yang paling banyak digemari di seluruh dunia. Sayangnya selai olesan roti kerap mengandung kadar pH sampai 5,5. Konsumsinya bisa memperburuk refluks asam.

Selain itu, roti dan selai juga mengandung banyak gula dan roti tawar tidak mengandung banyak nutrisi yang membuat asam lambung lebih parah. Lebih baik memasangkan roti dengan isian buah yang bersifat basa, seperti stroberi dan pisang.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Makan Pedas Bikin Panjang Umur! Begini Penjelasan Ahli


Jakarta

Siapa sangka, rahasia umur panjang ada di balik rasa pedas makanan favorit. Makanan pedas yang mengandung cabai ternyata berkhasiat dan bikin panjang umur.

Bukan sekadar pemuas selera, makanan pedas ternyata menyimpan banyak manfaat kesehatan yang sudah dibuktikan oleh sejumlah penelitian.

Mulai dari bantu mengontrol berat badan, menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker, sampai memberi efek positif bagi suasana hati dan sistem pencernaan.


Dilansir dari Fox News, Jumat (04/07/2025), Bryan Quoc Le, PhD, seorang ilmuwan pangan dari Mendocino Food Consulting, mengungkapkan senyawa bernama capsaicin yang merupakan sumber rasa pedas dalam cabai punya efek luar biasa.

Menurutnya capsaicin bisa mengubah komposisi bakteri dalam usus, meningkatkan jumlah bakteri baik, dan menekan bakteri jahat. Sehingga tubuh dipicu untuk memproduksi asam amino triptofan yang kemudian menghasilkan serotonin, zat kimia yang berperan penting untuk mengatur mood, tidur, dan sistem pencernaan.

Makan Pedas dalam Porsi yang Sesuai Punya Banyak Manfaat KesehatanMakan Pedas dalam Porsi yang Sesuai Punya Banyak Manfaat Kesehatan Foto: Ilustrasi iStock

Tak perlu menyantap makanan pedas ekstrem, Le bilang menambahkan sedikit rasa pedas pada makanan sudah cukup. Dosis kecil capsaicin, sekitar 0,01% dari makanan sehari-hari cukup memberi efek positif tanpa bikin perut melilit.

Salah satu cara paling mudah menikmatinya adalah dengan menambahkan saus sambal ke dalam makanan. Le menyarankan untuk menambahkannya pada hidangan gurih seperti semur, ayam panggang, taco, atau masakan berbahan dasar daging lainnya. Asal saus sambal itu harus menyatu dengan rasa makanan, bukan malah mendominasi.

Buat yang belum terbiasa makan pedas, tak perlu langsung memaksakan diri menyantap makanan super pedas. Menyesuaikan ketahanan lidah dan perut terhadap rasa pedas juga perlu diperhatikan, mulai dari yang pedasnya lebih ringan.

Soal makanan pedas, bukan hanya ilmu modern yang bicara. Ken Grey, praktisi pengobatan tradisional dari Florida, Amerika, juga percaya bahwa makanan pedas punya peran besar untuk usus halus dan jantung.

Makan Pedas dalam Porsi yang Sesuai Punya Banyak Manfaat KesehatanMakan Pedas dalam Porsi yang Sesuai Punya Banyak Manfaat Kesehatan Foto: Ilustrasi iStock

Ia mengatakan makanan dan rempah pedas seperti cabai, jahe, kayu manis, cengkeh, dan bawang putih bisa membantu melancarkan sirkulasi darah, mempercepat metabolisme, dan mendukung kesehatan pencernaan serta jantung. Bahkan menurutnya bumbu pedas juga bisa membantu proses penurunan berat badan.

Tapi seperti hal lainnya, kuncinya tetap ada pada keseimbangan. Grey mengingatkan agar orang-orang tidak berlebihan mengonsumsi makanan pedas.

Kalau terlalu banyak, tubuh bisa bereaksi negatif mulai dari batuk, perut perih, asam lambung naik, diare, sampai sakit kepala. Jadi walaupun cabai memang sehat, bukan berarti bisa disantap semaunya.

Ia juga menyoroti bagaimana budaya-budaya di dunia telah lama mengandalkan cabai dan rempah sebagai bagian dari pola makan sehat. Di Meksiko dan Guatemala, misalnya, cabai membantu penyerapan zat besi dari makanan berbasis jagung.

Di Asia, cabai dipakai karena sifat antimikrobanya yang bisa melawan parasit. Sementara di Indonesia, cabai sudah menjadi bumbu wajib dalam berbagai masakan mulai dari sambal, semur sampai olahan seafood.

(sob/dfl)



Sumber : food.detik.com

Makan Tempe Mentah Tak Berarti Lebih Menyehatkan dari Tempe Goreng


Jakarta

Banyak orang menganggap konsumsi tempe mentah lebih sehat karena proteinnya terjaga dan kaya probiotik. Namun dokter ini menjelaskan tempe goreng tak selamanya jadi pilihan buruk. Begini faktanya.

Tempe merupakan sumber protein nabati khas Indonesia yang mendunia. Popularitas tempe amat tinggi, terutama di kalangan vegan/vegetarian, karena rasanya yang juga enak dan mudah diolah.

Dalam mengonsumsi tempe, banyak orang memilih untuk makan dalam kondisi mentah. Mereka meyakini pada tempe mentah kandungan protein dan probiotik tidak akan rusak akibat proses menggoreng.


dr Dion Haryadi, melalui unggahan Instagram pada 28 Juni 2025, meluruskan anggapan ini. Ia mengatakan proses menggoreng memang akan merusak ikatan protein pada tempe.

“Tapi bukan berarti proteinnya jadi nggak guna. Justru protein itu akan terdenaturasi, dipecah ikatan proteinnya supaya lebih mudah untuk diserap sama tubuh kita,” kata dr Dion.

Ilustrasi Tempe MentahMakan tempe mentah tak berarti lebih sehat dari tempe goreng karena proses masak tempe bantu membuat proteinnya lebih mudah dicerna tubuh. Foto: iStock

Ia menegaskan, proses masak protein, dalam konteks ini menggoreng tempe, justru membantu tubuh mencerna protein dengan lebih baik. Tempe sebenarnya bahkan tidak disarankan dikonsumsi mentah.

Pertama, dari faktor higienitas produksinya. “Kedua, tetap akan ada risiko keracunan jika tidak dimasak atau dipasteurisasi,” kata dr Dion.

Tempe mentah juga sebenarnya secara nilai gizi tidak lebih baik dari pada tempe yang dimasak. Dari segi rasa pun, tempe mentah tergolong kurang enak menurut preferensi selera dr Dion. Beda dengan tempe goreng atau olahan tempe lainnya yang lebih nikmat dikonsumsi.

“Jadi dietnya juga bisa lebih baik. Kalau masalah kalorinya, takut kalau digoreng (tambah kalori), bisa pakai metode masak yang lebih hemat kalori. Misalnya dipepes, ditumis dengan rendah minyak, atau di-air fry,” pungkas dr Dion.

Mengenai nutrisinya, dalam 100 gram tempe kedelai mengandung sekitar 201 Kkal, protein 20,8 gr, lemak 8,8 gr, karbohidrat 13,5 gr dan serat 1,4 gr. Konsumsi tempe bagus buat kesehatan jantung, cegah penyakit saluran pencernaan, hingga mengurangi risiko kanker.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Dokter Internis Ungkap Jenis Nasi Paling Aman Buat Penderita Diabetes


Jakarta

Penderita diabetes perlu mewaspadai asupan nasi karena berpotensi membuat kadar gula darah melonjak. Dokter internis ini mengungkap jenis nasi paling aman untuk dikonsumsi penderita diabetes.

Diabetes merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami orang Indonesia. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita diabetes melitus (DM) tertinggi ke-5 di dunia.

Temuan tersebut berdasarkan data Federasi Diabetes Internasional (IDF) 2021, seperti dikutip dari VOA Indonesia (21/11/2024). Para penderita diabetes pun perlu mewaspadai asupan makanan sehari-hari, termasuk nasi yang merupakan makanan pokok orang Indonesia.


Dokter internis, Christian Dion Saelan yang aktif berbagi informasi kesehatan melalui akun Instagram @dokterdioninternist, mengungkapkan jenis nasi yang paling aman untuk penderita diabetes. detikFood mengutip informasi dari unggahan dr Dion tanggal 18 Juni 2025 atas seizinnya (4/7).

“Kita harus pilih nasi dengan indeks glikemik rendah,” kata dr Dion mengawali penjelasannya. Indeks glikemik (IG) merupakan ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan gula darah. Semakin tinggi IG sebuah makanan, maka semakin cepat dampaknya bikin gula darah naik.

Berikut daftar jenis nasi dan kandungan IG-nya:

1. Nasi putih

Untuk nasi putih, IG-nya mencapai 70-89. “Ini cepat banget menaikkan gula darah,” kata dokter yang praktik di RS Kristen Mojowarno, Jombang ini.

2. Nasi cokelat

Wooden bowl with uncooked brown rice isolated on white background. Top viewNasi cokelat masih mengandung IG tinggi untuk penderita diabetes. Foto: Getty Images/iStockphoto/igoriss

Nasi cokelat, IG-nya 68 sampai 72. Menurut dr Dion, nasi cokelat lebih baik dari nasi putih, tapi masih cukup tinggi.

3. Nasi merah

Bagaimana dengan nasi merah? IG-nya 55-64. “Kandungan seratnya lumayan, tapi lebih stabil (menjaga kadar gula darah),” jelas dr Dion.

4. Nasi hitam

Nasi nasi hitam memiliki IG 42-45 dan kaya antioksidan. “Nasi ini juga bagus buat metabolisme,” lanjut dr Dion.

5. Nasi basmati

Pilihan lain adalah nasi basmati yang IGnya sekitar 50-58, tergantung cara masaknya. Jenis nasi ini lebih baik dari nasi putih.

6. Nasi porang

Untuk nasi porang atau konjac rice, IG-nya di bawah 20. dr Dion mengatakan, “Nasi porang super rendah karbohidrat dan tinggi serat.”

7. Nasi putih yang disimpan di kulkas

White rice in bowlNasi putih yang disimpan di kulkas bisa mengalami penurunan IG 10-20%. Foto: Getty Images/iStockphoto/Amarita

Penderita diabetes juga kerap mengandalkan konsumsi nasi putih yang sudah disimpan di kulkas selama 12-24 jam, lalu dihangatkan. “IG bisa turun 10-20% karena terjadi resistensi pati,” jelas dr Dion.

8. Nasi shirataki

Siapa sangka nasi shirataki punya IG hampir 0 dan karbohidrat juga hampir 0. “Jenis nasi ini yang paling aman secara teoritis (untuk dikonsumsi penderita diabetes).

9. Kesimpulan

Ada pun urutan jenis nasi terbaik untuk penderita diabetes berdasarkan IG-nya, menurut dr Dion, adalah shirataki, beras porang, nasi kulkas, nasi hitam, basmati, nasi merah, nasi cokelat, baru nasi putih.

Meski begitu, ia mengingatkan, nasi yang aman juga tergantung jumlah dan lauk pendampingnya. “Makanlah nasi beserta sumber serat dan protein yang baik,” tutupnya.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

5 Manfaat Sehat Minum Teh Jahe di Pagi Hari, Bisa Bantu Diet!


Jakarta

Jahe merupakan rempah kaya khasiat yang sudah digunakan selama berabad-abad. Olahannya berupa teh jahe punya beragam manfaat sehat jika rutin diminum setiap pagi.

Jahe adalah salah satu rempah paling populer di dunia, digunakan sebagai bumbu masak, bahan minuman, hingga dianggap sebagai tanaman medis. Jahe punya peran penting untuk mengatasi batuk dan flu.

Mengonsumsi jahe paling umum adalah dengan membuat teh jahe. Caranya mudah, tinggal merebus 4-6 irisan tipis jahe bersama sekitar 500 ml air. Tambahkan perasan air lemon atau air jeruk nipis jika suka. Boleh juga tambah madu sebagai pemanis alami.


Teh jahe dapat dinikmati sehari-hari, tapi jangan berlebihan. Dikutip dari Healthline pada Jumat, 4 Juli 2025, sebuah penelitian mengungkap batas amannya adalah 1.000 mg jahe segar setiap hari. Jika dikomparasi, sekitar 1 sendok teh (5 ml) ekstrak jahe parut segar.

Lantas, apa saja manfaat sehat teh jahe? Berikut informasinya:

1. Menyehatkan jantung

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi jahe dalam dosis harian 2-6 gram dapat membantu melindungi seseorang dari serangan penyakit jantung. Jahe bersifat menurunkan tekanan darah, mencegah pembekuan darah, menurunkan kolesterol, dan memperbaiki sirkulasi darah.

2. Bersifat antikanker

Di balik rasa pedas berempahnya, minum teh jahe juga punya khasiat mencegah kanker. Hal ini utamanya karena kandungan gingerol dan shogaol.

Studi tabung reaksi menunjukkan bahwa gingerol dan shogaol melawan kanker dengan cara mematikan sel kanker dan mencegah pertumbuhannya. Studi tabung reaksi lainnya menunjukkan bahwa konsumsi jahe dapat memengaruhi beberapa jenis sel kanker, termasuk kanker pankreas, usus besar, kolorektal, ovarium, prostat, dan paru-paru. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian tentang efek jahe dan teh jahe terhadap kanker pada manusia.

3. Cegah Alzheimer

Khasiat minum teh jahe selanjutnya adalah melindungi otak dari penyakit degeneratif, seperti Alzheimer. Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa gingerol dan shogaol dapat memberikan perlindungan terhadap penurunan fungsi otak yang berkaitan dengan usia karena sifat antioksidannya.

Penelitian tabung reaksi juga menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat meningkatkan kelangsungan hidup sel terhadap beta-amiloid, protein yang terkait erat dengan penyakit Alzheimer yang dapat menyebabkan toksisitas pada sel otak.

4. Bantu kelola berat badan dan kadar gula darah

Kabar baik bagi yang sedang diet menurunkan berat badan, minum teh jahe punya manfaat. Sebab jahe membantu membakar lemak, meningkatkan pemecahan lemak untuk energi, sekaligus menghambat penyimpanan dan penyerapan lemak.

Tak hanya itu, minum teh jahe bermanfaat dalam mengendalikan nafsu makan dan meningkatkan kontrol gula darah pada orang dengan diabetes tipe 2 dan obesitas. Minum teh jahe pada pagi hari pun bisa jadi solusi ideal untuk menekan nafsu makan pada siang harinya.

5. Meredakan mual

Bagi yang suka mual pada pagi hari, maka minum teh jahe adalah solusi tepat. Sejak lama teh jahe dikonsumsi untuk membantu meredakan gejala mabuk, seperti pusing, muntah, dan keringat dingin.

Meskipun para peneliti tidak memahami secara pasti cara kerja jahe, beberapa orang berpendapat bahwa senyawa tertentu dalam jahe memblokir reseptor otak yang diyakini berperan penting sebagai pusat muntah di otak.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

5 Buah Tinggi Gula yang Bikin BB Naik, Batasi Konsumsinya


Jakarta

Tanpa disadari beberapa buah dapat menyebabkan kenaikan berat badan, karena kandungan gula alami dan kalorinya. Batasi konsumsinya!

Buah-buahan menjadi salah satu pilihan makanan yang menyehatkan. Buah dikemas dengan nutrisi penting, seperti vitamin, serat, potasium, dan protein yang dibutuhkan tubuh.

Namun di samping itu, gula juga memiliki kandungan pemanis alami, seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa. Karena itu, penting untuk menjaga porsi makan.


Jika tidak mengendalikan asupan buah dapat memicu kenaikan berat badan. Selain itu, ada juga buah-buahan yang mengandung lemak tinggi, sehingga berpotensi menaikkan jumlah asupan kalori.

Dilansir dari Times of India (26/3) berikut 5 buah-buahan yang bisa memicu berat badan:

1. Pisang

pisangPisang mengandung banyak gula alami dan karbohidrat. Foto: Getty Images/iStockphoto/bhofack2

Pisang mengandung banyak gula alami dan karbohidrat. Pada 100 gram pisang terdapat 12 gram gula dan 22,8 gram karbohidrat.

Gula alami dalam pisang tersebut dapat memicu lonjakan gula darah. Selain itu, pisang juga menyediakan energi instan yang berpotensi meningkatkan penyimpanan lemak.

2. Mangga

Mangga dapat berpotensi menaikkan berat badan karena mengandung banyak gula dan kalori alami. Dalam 100 gram mangga mengandung 14 gram gula alami, terutama fruktosa dan glukosa.

Fruktosa tersebut bisa meningkatkan gula darah dan menyebabkan penyimpanan lemak. Tak hanya itu, mangga juga memiliki kalori tinggi. Mangga berukuran sedang mengandung 150-200 kalori.

Buah yang dapat memicu kenaikan berat badan ada di halaman berikutnya.

3. Kurma

kurmaKurma dikemas dengan gula alami dalam jumlah tinggi. Foto: Getty Images/AnnaPustynnikova

Kurma dijuluki sebagai superfood, karena dikemas dengan nutrisi penting. Namun kurma juga mengandung gula alami dan kalori yang tinggi.

Satu buah kurma Medjool mengandung 66-80 kalori. Jika memakannya sebanyak 5-6 buah, maka bisa menambah 400 lebih kalori.

Kurma terbukti mengandung 70% gula, terutama fruktosa, yang dapat menyebabkan penyimpanan lemak jika tidak dibakar. Selain itu, kurma juga punya Indeks Glikemik (IG) yang tinggi.

4. Alpukat

Alpukat dikenal sebagai makanan menyehatkan karena tingginya kandungan lemak sehat. Sayangnya, alpukat juga padat akan kalori.

Dalam 100 gram alpukat menyimpan 160 kalori. Hal tersebut menjadikan alpukat sebagai makanan berenergi tinggi, tetapi bisa menyebabkan obesitas jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik.

5. Anggur

Diskon anggur muscat.Pada 100 gram anggur mengandung 15-16 gram gula alami. Foto: Getty Images/Gam1983

Pada 100 gram anggur mengandung 15-16 gram gula alami. Jumlah kandungan gula tersebut tergantung dengan jenis anggurnya, baik anggur merah maupun hijau.

Makan anggur berlebihan bisa menyebabkan lonjakan gula darah dan penyimpanan lemak jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.

Selain itu, buah berbentuk bulat dan kecil ini juga padat dengan kalori. Dalam 100 gram anggur juga terdapat 67 kalori.

(raf/adr)



Sumber : food.detik.com

Kebiasaan Ngopi yang Bikin Umur Panjang, Gampang Dicontek!


Jakarta

Konsumsi kopi punya cara tersendiri agar manfaatnya terasa maksimal. Seperti tips untuk memperpanjang umur melalui minum kopi berikut.

Konsumsi kopi seringkali dikaitkan dengan khasiatnya untuk kesehatan. Kandungan komponen seperti antioksidan hingga kafeinnya menjadi alasan kopi banyak dikonsumsi.

Namun khasiat kopi tidak bisa didapatkan begitu saja. Ada cara-cara tertentu yang harus dilakukan agar khasiat kopi menjadi lebih maksimal.


Dilansir dari Science Alert, Senin (30/6), kelompok ilmuwan dari Tuft University, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat mengungkapkan penemuan terbaru.

Baca juga: Jeff Bezos Suguhkan Tequila Seharga Rp 19 Juta pada Pernikahannya

Rutin Minum Kopi Bikin Wanita Menua Lebih Sehat, Ini Kata AhliPara ilmuwan menemukan kaitan konsumsi kopi dengan risiko kematian yang lebih rendah. Foto: Ilustrasi iStock

Tidak hanya menyegarkan mata dan membuat otak mudah fokus, tetapi kopi juga dapat memperpanjang umur. Gagasan dalam penelitian ini berusaha mengulik tentang efek kopi yang mencegah kematian dini.

“Beberapa penelitian telah menguji bagaimana bahan tambahan dalam kopi memiliki kaitan antara konsumsi kopi dan risiko kemarin, serta penelitian kami juga merujuk pada seberapa banyak pemanis dan lemak jenuh yang ditambahkan,” kata Binjie Zhou, ahli epidemiologi dari Tuft University.

Sebanyak 46.332 responden dengan usia lebih dari 20 tahun terlibat dalam penelitian ini. Acuan dasar batas konsumsi gula dan lemak terhadap responden yang aman pada praktik minum kopi mengacu pada Dietary Guidelines for Americans.

Ada beberapa penemuan seiring penelitian tersebut berlangsung. Data yang didapatkan dari responden peminum kopi menunjukkan adanya penurunan risiko penyebab kematian.

5 Racikan Kopi Rendah Kafein yang Aman Dikonsumsi untuk Bulan PuasaHasil penelitiannya membatasi hanya pada kopi hitam yang tidak ditambahkan pemanis dan lemak. Foto: Getty Images/photo_Pawel

Namun hal tersebut berlaku pada penikmat kopi hitam. Menambahkan sedikit gula, pemanis, dan lemak ke dalamnya dapat menghilangkan khasiat kopi sepenuhnya.

Sementara pada responden yang minum kopi hitam atau hanya menggunakan sangat sedikit gula dan lemak mengalami penurunan 14% risiko terhadap kematian dini.

Selain mempertimbangkan konsumsi kopi, para peneliti juga tetap mempertimbangkan kebiasaan dan gaya hidup responden. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi khasiat kopi pada tubuh.

Mulai dari intensitas olahraga, konsumsi alkohol, usia, jenis kelamin, hingga tingkat pendidikan. Penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya terkait khasiat kopi, tetapi tetap membutuhkan penelitian guna melihat efek kopi lebih jauh terhadap kesehatan tubuh.

(dfl/adr)



Sumber : food.detik.com

5 Manfaat Makan Pare Buat Kesehatan, Si Pahit dengan Segudang Khasiat


Jakarta

Banyak orang tak suka makan pare karena rasa pahitnya. Ketika digigit juga muncul sensasi getir. Namun, sayuran bertekstur renyah ini ternyata punya segudang manfaat sehat. Berikut daftarnya!

Pare punya nama lain peria atau paria. Pare termasuk anggota suku labu-labuan (Cucurbitaceae). Sayuran ini banyak ditemukan di daerah India bagian barat, yaitu Assam dan Burma.

Di Indonesia, pare juga termasuk sayuran yang umum dikonsumsi. Biasanya dijadikan tumisan dengan tambahan telur, tempe, atau ikan teri. Pare juga umum diisi adonan ikan sebagai salah satu pilihan siomay.


Tak seperti kebanyakan sayuran, penggemar pare bisa dibilang lebih sedikit. Pare kurang disukai karena rasanya pahit, padahal di balik itu, pare punya segudang manfaat sehat.

Dikutip dari Healthline pada Rabu, 2 Juli 2025, berikut 5 manfaat makan pare buat kesehatan:

1. Penuh nutrisi penting

Pare mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menunjang kesehatan tubuh. Dalam 100 gram pare terkandung 21 kalori, 4 gram karbohidrat, 2 gram serat, memenuhi 99% kebutuhan harian akan vitamin C, 2% kebutuhan harian vitamin A, dan 4% kebutuhan zat besi.

Vitamin C yang terkandung dalam pare berperan mencegah penyakit, membantu pembentukan tulang, hingga proses penyembuhan luka. Sementara itu, vitamin A berfungsi membantu menjaga kesehatan kulit dan penglihatan.

Pare juga merupakan sumber katekin, asam galat, epikatekin, dan asam klorogenat. Ketiganya merupakan senyawa antioksidan kuat yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

2. Kurangi kadar gula darah tinggi

Ilustrasi cek gula darahKonsumsi pare kerap diandalkan penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darah. Foto: Shutterstock

Manfaat pare paling terkenal adalah menurunkan kadar gula darah tinggi. Karena itu, konsumsinya kerap diandalkan para penderita diabetes.

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah penelitian menunjukkan konsumsi pare dapat membantu mengatur/mengelola gula darah. Pare dianggap dapat meningkatkan cara gula digunakan dalam jaringan tubuh sekaligus meningkatkan sekresi insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar gula darah.

Namun, penelitian mengenai manfaat pare bantu mengatasi diabetes masih terbatas. Perlu dilakukan penelitian dalam skala lebih besar dan berkualitas untuk memahami pengaruh pare terhadap gula darah pada populasi umum.

3. Mungkin berkhasiat melawan kanker

Penelitian menunjukkan pare mengandung senyawa tertentu dengan khasiat melawan kanker. Contohnya pada penelitian gabungan yang dilakukan di tabung reaksi pada hewan.

Peneliti melaporkan ekstrak pare mampu menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker payudara sekaligus mendorong kematian sel kanker. Namun, perlu diingat kalau penelitian ini dilakukan di laboratorium dengan menggunakan ekstrak pare dalam jumlah terkonsentrasi pada sel-sel individual. Karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan.

Manfaat lain pare untuk kesehatan ada di halaman selanjutnya.

4. Menurunkan kadar kolesterol

Resep Pare Tumis TeriMakan pare juga diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Foto: Detikfood

Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan plak lemak menumpuk di arteri sehingga memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit jantung.

Sebuah penelitian menemukan bahwa pemberian ekstrak pare yang larut dalam air menyebabkan penurunan kadar LDL atau kolesterol “jahat” yang signifikan, dibandingkan dengan plasebo. Namun, tetap diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah efek positif ini konsisten.

5. Mengandung serat

Pare cocok dimasukkan ke dalam menu harian pelaku diet karena mengandung serat. Pare juga bersifat rendah kalori sehingga bantu menurunkan berat badan.

Serat berfungsi mempertahankan rasa kenyang lebih lama, mengurangi rasa lapar, dan menekan nafsu makan. Selain itu, pare juga memiliki sifat pencahar, yang dapat membantu melancarkan pencernaan jika kamu mengalami sembelit.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Diet Tradisional Lebih Sehat buat Usus, Orang Papua Jadi Contohnya


Jakarta

Banyaknya pola diet modern kini diyakini berkhasiat. Faktanya diet tradisional justru lebih menyehatkan usus.

Kini bukan hal yang sulit untuk menemukan informasi diet sehat di internet. Berbagai jenis dan pola diet dapat ditemukan dengan mudah.

Namun diet tidak bisa dilakukan sembarangan. Apalagi jika nekat melakukan diet ekstrem yang memaksa tubuh untuk terus kelaparan.


Dilansir dari laman University of Alberta, Kamis (13/3), ada satu pola diet yang dianggap lebih sehat daripada diet lain. Penelitian berskala internasional yang dilakukan peneliti dari University of Alberta, Kanada menemukan keunggulan diet dengan cara tradisional.

makanan untuk kulit putih alamiPola diet sehat dengan tinggi serat dari bahan makanan alami lebih dianjurkan ilmuwan. Foto: iStock

“Kami telah berhasil menemukan intervensi diet yang membuat peningkatan signifikan pada mikrobioma usus dan mengurangi risiko diabetes serta penyakit jantung,” ungkap Annissa Armet selaku asisten pemimpin penelitian dari Faculty of Agricultural, Life & environmental Sciences (ALES).

Diet tradisional yang dimaksud merujuk pada konsumsi makanan utuh, alami, dan tinggi serat. Makanan-makanan kemasan yang banyak ditemukan, dan yang dianggap sehat sekalipun, dinilai memiliki kadar serat yang rendah.

Sehingga mikrobioma pada usus kurang mendapatkan asupan nutrisi yang memadai. Jika dilakukan dalam jangka panjang, pola makan seperti ini dapat meningkatkan risiko berkembangnya penyakit kronis.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti memfokuskan temuan mereka terhadap pengaruh bakteri Limosinlactobacillus reuteri. Bakteri yang dimaksud memiliki khasiat yang banyak untuk menjaga kesehatan usus.

Sayuran dan Biji-bijian.Makanan seperti biji-bijian dan tinggi serat terbukti lebih menyehatkan usus. Foto: Pvrproductions/Freepik

Salah satu pola diet yang diamati sebagai contoh diet tradisional ialah pola makan masyarakat di Papua Nugini. Ditemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi makanan tinggi serat memiliki jumlah keragaman bakteri yang lebih tinggi pada ususnya.

“Pada penelitian terakhir kami ditemukan bukti bahwa mereka (orang di Papua) memiliki lebih banyak ragam mikrobioma, diperkaya dengan bakteri yang berkembang dari asupan makanan berserat, dengan kadar inflamasi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan pola diet orang Barat,” Jens Walter, professor University College Cork, menjelaskan.

Adapun makanan-makanan tinggi serat yang disarankan ialah seperti kacang-kacangan, ubi, nasi, timun, kol, kacang polong, hingga bawang bombai. Mengonsumsi bahan makanan tersebut ditemukan ampuh meningkatkan jumlah L. reuteri secara signifikan dalam usus.

Untuk mendukung kecukupan nutrisi lain, disarankan juga mengonsumsi ayam, salmon, daging babi, olahan susu, dan atau aging sapi sebagai selingan dalam jumlah yang kecil setiap harinya.

Setelah melibatkan 20 orang dewasa yang sehat dari Kanada, diet ini terbukti mengurangi bakteri pro-inflamasi yang memicu terjadinya inflamasi dalam tubuh. Namun masih dibutuhkan penelitian lanjutan untuk melihat efek jangka panjang dari diet tradisional tersebut.

(dfl/adr)



Sumber : food.detik.com

Sering Lapar Setelah Selesai Makan? Ini 6 Penyebabnya


Jakarta

Ada beberapa penyebab yang memicu seseorang tetap merasa lapar meski baru saja makan. Mulai karena stres, pola makan yang salah, hingga pola tidur.

Sebagian orang merasa tetap lapar padahal baru saja makan. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari komposisi makanan hingga sinyal biologis tubuh.

Tubuh mengatur rasa lapar melalui hormon ghrelin yang memberi sinyal pada otak saat perut kosong. Sebaliknya, rasa kenyang dipicu oleh peregangan lambung yang memicu pelepasan hormon untuk memberi tahu otak bahwa tubuh telah cukup makan.


Salah satu penyebab utama perut masih terasa lapar setelah makan adalah porsi atau kandungan gizi yang tidak memadai. Makanan yang rendah serat, protein, atau lemak sehat cenderung cepat dicerna dan tidak memberikan rasa kenyang yang bertahan lama.

Selain itu, keseimbangan antara jumlah energi yang dikonsumsi dan yang dibakar tubuh juga berperan penting. Jika kalori yang masuk tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh, maka rasa lapar akan tetap muncul sebagai sinyal untuk menambah asupan.

Dilansir dari Seasonhealth, Rabu (09/07/2025), berikut 6 alasan merasa lapar meski baru makan:

1. Pola Makan yang Salah

Beberapa penyebab yang memicu seseorang tetap merasa lapar meski baru saja makanBeberapa penyebab yang memicu seseorang tetap merasa lapar meski baru saja makan Foto: Ilustrasi Getty Images/iStockphoto/

Salah satu penyebab paling umum rasa lapar setelah makan adalah porsi makanan yang terlalu kecil atau komposisi makanan yang tidak seimbang. Makanan yang minim serat, protein, dan lemak sehat akan lebih cepat dicerna dan tidak memberikan rasa kenyang yang bertahan lama.

Sementara makanan yang tinggi protein dan serat, seperti biji-bijian utuh, sayuran, lemak sehat dari alpukat atau minyak zaitun, serta protein dari daging tanpa lemak atau produk susu, dapat membantu memperlambat lonjakan gula darah. Lonjakan gula darah yang terlalu tinggi kemudian diikuti oleh penurunan drastis, akhirnya memicu rasa lapar kembali muncul.

2. Makan Terlalu Cepat

Kebiasaan menyantap makanan dengan tergesa-gesa atau makan terlalu cepat dapat mengacaukan sinyal kenyang dari lambung ke otak.

Tubuh membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk memproses sinyal bahwa perut telah cukup terisi. Jika makan hanya dalam waktu lima menit, otak belum sempat menerima sinyal tersebut. Sehingga meskipun makanan telah masuk ke dalam tubuh, tapi rasa lapar masih bertahan dan memicu dorongan seseorang untuk makan lebih banyak.

3. Resistensi Leptin

Beberapa penyebab yang memicu seseorang tetap merasa lapar meski baru saja makan Tetap Lapar Meski Sudah Makan Banyak. Foto: Ilustrasi Getty Images/iStockphoto/

Leptin adalah hormon yang diproduksi oleh sel lemak untuk memberi tahu otak bahwa tubuh sudah kenyang. Namun pada kondisi tubuh mengalami resistensi leptin, otak tidak merespons sinyal ini dengan baik.

Akibatnya seseorang akan tetap merasa lapar meski sudah makan dalam porsi yang cukup banyak. Resistensi leptin sering dikaitkan dengan peradangan kronis, kelebihan berat badan, kurang aktivitas fisik, pola tidur yang terganggu, hingga faktor genetik.

4. Dipicu Stres

Stres dapat meningkatkan kadar hormon kortisol dalam tubuh. Hormon ini berperan dalam meningkatkan nafsu makan, terutama terhadap makanan tinggi gula dan lemak.

Selain itu, stres juga bisa mengacaukan keseimbangan hormon lapar (ghrelin) dan hormon kenyang (leptin), sehingga seseorang lebih mudah makan secara emosional tanpa mempertimbangkan rasa lapar yang sesungguhnya. Alasan ini yang juga mendasari sebagian orang ketika merasa stres akan menjadikan makanan sebagai pelariannya.

5. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa jenis obat, seperti steroid dan antidepresan, dapat memengaruhi sistem pengatur nafsu makan di otak. Beberapa obat bahkan meningkatkan kadar kortisol atau mengganggu metabolisme karbohidrat.

Salah sati efeknya ialah memicu peningkatan rasa lapar. Jika sedang menjalani pengobatan tertentu dan mengalami peningkatan nafsu makan yang tidak biasa, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

6. Gangguan Tidur

Beberapa penyebab yang memicu seseorang tetap merasa lapar meski baru saja makanKurang tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat mengacaukan produksi hormon ghrelin dan leptin, membuat tubuh lebih gampang lapar. Foto: Ilustrasi Getty Images/iStockphoto/

Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat mengacaukan produksi hormon ghrelin dan leptin. Pola tidur yang berantakan hingga jam tidur yang sebentar, bisa meningkatkan kadar ghrelin (pemicu lapar) dan menurunkan kadar leptin (pemicu kenyang).

Sebuah studi menunjukkan jika seseorang kurang tidur dalam waktu sehari saja maka bisa menyebabkan resistensi insulin keesokan harinya. Merujuk pada anjuran Kemenkes, orang dewasa membutuhkan 7-8 jam untuk tidur.

Berkurangnya durasi dan kualitas tidur dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 serta memicu nafsu makan yang lebih tinggi pada tubuh seseorang.

(sob/dfl)



Sumber : food.detik.com