Tag Archives: effect

Foto Biasa Jadi Lock Screen Keren

Jakarta

iOS 26 membawa angin segar bagi para pecinta kustomisasi iPhone. Salah satu fitur baru yang paling mencuri perhatian adalah Spatial Scenes, kemampuan mengubah foto 2D biasa menjadi wallpaper 3D interaktif pada Lock Screen.

Efek ini mirip parallax tapi lebih canggih, terinspirasi dari Vision Pro, sehingga subjek foto terlihat menonjol dari latar belakang. Bahkan foto lama tanpa data kedalaman pun bisa diolah menjadi efek 3D, asalkan resolusinya memadai.

Fitur ini tersedia untuk iPhone 12 ke atas, dengan hasil paling optimal di model terbaru seperti iPhone 16. Berikut tips lengkap membuat wallpaper 3D di iOS 26 tanpa aplikasi tambahan, hanya lewat aplikasi Photos bawaan.


1. Pilih Foto yang Tepat untuk Efek Maksimal

Sebelum mulai, pilih foto dengan komposisi yang bagus: subjek jelas di depan (seperti orang, hewan, atau objek utama) dan latar belakang yang kontras. Hindari foto buram atau terlalu ramai, karena AI iOS 26 akan kesulitan memisahkan lapisan kedalaman.

  • Tips pro: Gunakan foto portrait mode atau yang diambil dengan kamera belakang iPhone. Foto dari 20 tahun lalu pun bisa, asal resolusi cukup (minimal 1080p).
  • Hindari: Foto dengan subjek terlalu dekat atau latar belakang polos, karena efek 3D-nya kurang terasa.

2. Aktifkan Spatial Scenes

Ini adalah inti dari fitur 3D di iOS 26. Buka aplikasi Photos dan pilih foto yang ingin diubah.

  • Buka Photos > Pilih foto > Lihat ikon segi enam (hexagon) di pojok kanan atas layar. Jika muncul, artinya foto kompatibel.
  • Ketuk ikon tersebut untuk mengaktifkan Spatial Scenes. iOS akan otomatis memproses foto dengan AI, memisahkan subjek dari background dalam hitungan detik. Anda akan melihat preview efek 3D saat menggoyang iPhone.
  • Jika ikon tidak muncul, coba foto lain-iOS kadang gagal pada gambar tertentu, seperti yang terlalu gelap.

Catatan: Efek ini mirip Depth Effect di iOS 16-18, tapi lebih canggih dengan animasi gerak halus.

iOS 26iOS 26 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

3. Setel sebagai Wallpaper Lock Screen

Setelah foto berubah jadi Spatial Scene, saatnya jadikan wallpaper.

  • Dari preview di Photos, ketuk tombol Share (kotak dengan panah ke atas) > Pilih Use as Wallpaper.
  • Di layar kustomisasi Lock Screen, ketuk tombol segi enam lagi untuk mengaktifkan efek 3D (jika belum otomatis).
  • Sesuaikan: Tambah widget, ubah font jam, atau pilih kontrol Lock Screen. Pastikan Depth Effect atau Spatial diaktifkan.
  • Ketuk Add > Pilih Set as Wallpaper Pair untuk pakai di Lock dan Home Screen (tapi efek 3D hanya di Lock Screen).

Sekarang, setiap kali kamu mengangkat iPhone, wallpaper akan bergerak secara dinamis-subjek tetap stabil sementara background bergeser, menciptakan ilusi kedalaman.

(afr/afr)



Sumber : inet.detik.com

6 Cara Simpel Tingkatkan Metabolisme Biar Cepat Kurus, Termasuk Sering Berdiri

Jakarta

Metabolisme memainkan peran yang sangat penting dalam penurunan berat badan. Laju metabolisme yang tinggi dapat membakar kalori lebih cepat dan banyak, sehingga mencegah kalori disimpan sebagai lemak dalam tubuh.

Sebaliknya, metabolisme yang lambat membuat tubuh membakar lebih sedikit kalori. Akibatnya, kelebihan kalori disimpan dalam bentuk lemak dan menyebabkan kenaikan berat badan.

Maka dari itu, seseorang yang ingin menurunkan berat badan perlu meningkatkan laju metabolismenya untuk membakar kalori dan mencegah penumpukan lemak.


Dikutip dari Healthline, berikut cara meningkatkan metabolisme tubuh agar cepat kurus.

1.⁠ ⁠Konsumsi Makanan Tinggi Protein

Saat makan, metabolisme tubuh akan meningkat selama beberapa jam. Ini disebut juga sebagai efek termal makanan (thermic effect of food), yaitu kondisi ketika tubuh membakar kalori ekstra menjadi energi untuk memproses makanan yang dikonsumsi.

Dibandingkan karbohidrat dan lemak, protein dapat memicu peningkatan metabolisme lebih besar. Protein meningkatkan laju metabolisme 20-30 persen. Sementara, karbohidrat meningkatkan laju metabolisme 5-10 persen, dan lemak 0-3 persen.

Mengonsumsi lebih banyak protein juga dapat mencegah kehilangan massa otot yang kerap terjadi saat sedang diet.

2.⁠ ⁠Jajal HIIT

HIIT atau High-intensity interval training belakangan semakin sering digandrungi oleh mereka yang ingin menurunkan berat badan. HIIT biasanya menggabungkan gerakan dari beberapa olahraga, seperti kardio, angkat beban, push up, burpee, dan lain sebagainya.

Karena HIIT melibatkan gerakan yang cepat dan intens, olahraga ini mampu mendongkrak laju metabolisme. Saat beristirahat, sel otot akan membakar energi, yang kemudian membantu mengurangi lemak dan membentuk otot.

3.⁠ ⁠Lakukan Angkat Beban

Otot tubuh lebih dari sekadar estetika saja. Faktanya, otot-otot tersebut dapat membantu meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak.

Tubuh perlu membakar energi untuk mempertahankan massa otot. Semakin banyak otot yang dimiliki, tentu semakin banyak pula kalori dan energi yang dibakar untuk menjaga massa otot tersebut, sehingga mencegah terjadinya penumpukan lemak di dalam tubuh.

Bahkan, latihan kekuatan dapat memicu metabolisme dan pembakaran kalori meski tubuh sedang beristirahat.

4.⁠ ⁠Tidur yang Cukup

Kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan berat badan. Pasalnya, kurang tidur dapat memengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar (ghrelin) dan kenyang (leptin).

Hal ini membuat seseorang yang kurang tidur cenderung mudah lapar dan makan berlebihan, yang kemudian meningkatkan risiko kenaikan berat badan.

Studi pada 2019 juga menunjukkan kurang tidur dapat memperlambat metabolisme lemak dalam tubuh.

5.⁠ ⁠Minum Kopi

Penelitian menunjukkan kafein dapat memicu tubuh melepaskan neurotransmiter, seperti epinefrin, yang membantu tubuh memproses lemak.

Namun, efek ini bisa bervariasi berdasarkan beberapa faktor. Misalnya, salah satu studi menemukan kafein lebih aktif meeningkatkan pembakaran lemak selama berolahraga pada individu dengan gaya hidup kurang aktif (sedentary) dibandingkan atlet terlatih.

6.⁠ ⁠Sering-sering Berdiri

Duduk dalam jangka waktu yang lama membuat tubuh membakar lebih sedikit kalori, sehingga menyebabkan penambahan berat badan.

Sebuah tinjauan pada 2018 menemukan berdiri dapat menurunkan risiko kardiometabolik, berat badan, lemak tubuh, lingkar pinggang, tekanan darah sistolik dan diastolik, trigliserida, dan kolesterol total.

Lebih lanjut, berjalan kaki dapat menghasilkan dampak yang lebih besar terhadap penurunan tekanan darah sistolik dan resistensi insulin.

Cobalah untuk berdiri dan berjalan kaki di sela-sela pekerjaan guna mengurangi waktu yang dihabiskan untuk duduk.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

5 Alasan Protein Paling Efektif Menurunkan Berat Badan

Jakarta

Bagi yang ingin menurunkan berat badan secara alami, mengurangi porsi makan saja tidak cukup. Butuh pengaturan yang tepat, dan memperbanyak asupan protein adalah pilihan paling efektif menurut para pakar.

Protein merupakan salah satu makronutrien penting dalam menu makan sehari-hari. Fungsinya antara lain menjaga kesehatan tulang, otot, dan kulit. Kebutuhan tiap individu berbeda, dipengaruhi banyak faktor mulai dari usia, jenis kelamin, hingga ukuran tubuh.

Kaitannya dengan berat badan, banyak pakar merekomendasikan untuk memperbanyak protein jika ingin cepat kurus secara alamiah dan sehat. Dikutip dari Health.com, berikut ini alasannya.


1. Bikin cepat kenyang

Beberapa penelitian mengaitkan diet tinggi protein dengan rasa kenyang lebih cepat. Salah satunya karena protein meningkatkan hormon yang memicu rasa kenyang seperti Glucagon Like Peptide 1 (GLP-1) sebagaimana obat-obat diabetes mutakhir yang belakangan banyak dipakai untuk pasien obesitas.

2. Meningkatkan pembakaran kalori

Saat seseorang mengonsumsi makanan, tubuhnya menggunakan kalori untuk mencerna, menyerap, dan memetabolisme. Efek ini dikenal sebagai thermic effect of food (TEF). Protein memiliki TEF lebih tinggi dibanding lemak dan karbohidrat, yang berarti tubuh membakar kalori lebih banyak untuk mencerna protein.

3. Meningkatkan massa otot

Jaringan otot secara aktif membakar kalori lebih banyak dibanding lemak. Menggabungkan latihan beban dengan diet tinggi protein bisa mencegah hilangnya massa otot saat menjalankan program menurunkan berat badan.

4. Mendorong metabolisme

Bahkan saat tidak sedang beraktivitas secara fisik, jaringan otot tetap membakar lebih banyak kalori. Riset menunjukkan, diet tinggi protein bisa meningkatkan daily energy expenditure hingga 70-200 kalori.

5. Mencegah berat badan naik lagi

Menurunkan berat badan memang berat, tapi lebih berat lagi mempertahankannya untuk tidak naik lagi. Sebuah penelitian menyebut rata-rata seseorang mengalami peningkatan berat badan kembali sebanyak 50 persen dalam 2 tahun, dan 80 persen dalam 5 tahun. Diet tinggi protein mencegah hal itu terjadi.

(up/up)



Sumber : health.detik.com