Tag Archives: keton

Marshanda Berhasil Turunkan BB hingga 17 Kg, Begini Metode Diet yang Dijalani

Jakarta

Marshanda sukses menurunkan berat badan sampai dengan 17 kg. Ia berhasil menurunkan berat badan dengan menjalani diet intermittent fasting.

Marshanda mengaku tak membatasi jenis makanan yang dikonsumsi, melainkan hanya membatasi waktu makan.

“Makanan sendiri aku intermittent fasting. Menunya ada. Nggak ada, sama saja,” jawabnya, dikutip dari detikpop, Rabu, (9/10/2024).


Lantas, bagaimana sebenarnya cara melakukan intermittent fasting? Dikutip dari Medical News Today, berikut adalah 3 cara diet yang dapat dilakukan:

1. Puasa 12 Jam

Cara pertama dengan berpuasa selama 12 jam setiap harinya. Beberapa ahli menyatakan bahwa dengan berpuasa dalam rentang 10-16 jam dapat menyebabkan tubuh mengubah cadangan lemak menjadi sebuah energi, yang melepaskan keton ke dalam aliran darah. Hal ini dapat membantu seseorang untuk menurunkan berat badan.

Puasa jenis ini merupakan yang terbaik bagi pemula. Pasalnya, waktu puasa yang relatif singkat dan sebagian besar puasa juga dapat dilakukan saat jam tidur sehingga seseorang dapat mengonsumsi jumlah kalori yang sama di dalam setiap harinya. Cara mudah melakukan diet ini adalah dengan memasukkan jam tidur.

Sebagai contohnya, seseorang berpuasa di antara jam 7 malam sampai dengan 7 pagi. Maka, mereka harus menyelesaikan makan malam tepat sebelum jam 7 malam dan harus menunggu sampai dengan jam 7 pagi untuk melakukan sarapan. Selama sebagian besar waktu di antara waktu tersebut dapat dimanfaatkan sebagai waktu untuk tidur.

2. Puasa 16 Jam

Puasa jenis ini akan menyisakan waktu makan selama 8 jam. Diet ini disebut juga sebagai metode 16:8 atau juga diet Leangains. Pada aturan diet ini, seorang pria harus berpuasa selama 16 jam seharinya, dan wanita berpuasa selama 14 jam seharinya. Puasa jenis ini bermanfaat bagi orang yang ingin mendapatkan manfaat lebih banyak dari puasa 12 jam.

Saat melakukan puasa ini, umumnya seseorang menyelesaikan makan malam tepat pada jam 8 malam dan kemudian meninggalkan sarapan di keesokan harinya, tidak makan kembali sampai dengan tengah hari.

3. Puasa 2 Hari Seminggu

Metode diet intermittent fasting ini memiliki sebutan 5:2. Orang yang menerapkan metode ini mengonsumsi makanan sehat dalam porsi standar selama sekitar 5 hari, lalu menurunkan asupan kalori untuk dua hari sisanya.

Selama dua hari menjalankan puasa, biasanya pria hanya dapat mengonsumsi sebanyak 600 kalori, sedangkan wanita hanya 500 kalori.

Terdapat sebuah penelitian mengenai diet 5:2. Studi yang melibatkan 107 wanita obesitas menunjukkan bahwa pembatasan kalori dua kali dalam satu minggu dan pembatasan kalori secara konsisten, dapat membantu menurunkan berat badan. Diet ini juga dipercaya dapat mengurangi kadar insulin dan juga meningkatkan sensitivitas insulin para peserta.

Studi lainnya mengamati efek metode puasa ini pada 12 wanita yang obesitas. Hasilnya, selama satu siklus menstruasi, para wanita kehilangan 4,8 persen dari berat badan mereka dan 8,0 persen dari total lemak tubuh mereka. Namun, pengukuran ini kembali normal bagi sebagian besar wanita setelah 5 hari makan seperti biasanya.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Rumus Hitung BMR dan Contoh Menu Diet Defisit Kalori Seminggu untuk Pemula


Jakarta

Menurunkan berat badan pada dasarnya mengikuti prinsip sederhana: berat akan turun ketika asupan energi yang masuk lebih sedikit daripada energi yang digunakan tubuh. Namun penerapannya tidak bisa digeneralisasi karena kebutuhan energi setiap orang berbeda yaitu dipengaruhi usia, tinggi badan, berat, tingkat aktivitas harian, hingga komposisi tubuh.

Karena itu, defisit kalori sebaiknya dihitung berdasarkan kebutuhan pribadi, bukan sekadar mengurangi porsi makan tanpa arah. Untuk menghitung kebutuhan dasar, rumus yang paling sering digunakan adalah Harris-Benedict, yang memperkirakan berapa energi yang dipakai tubuh saat istirahat total atau Basal Metabolic Rate (BMR).


Cara Menghitung Kebutuhan Kalori Harian

Kebutuhan energi setiap orang tidak pernah sama. Tubuh memiliki ritme dan pengeluaran energinya sendiri, dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:

  • Berat badan (BB)
  • Tinggi badan (TB)
  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Aktivitas fisik

Untuk memperkirakan kebutuhan dasar energi, digunakan rumus Harris-Benedict, yaitu:

Pria

BMR = 66,5 + (13.75 × berat/kg) + (5.003 × tinggi/cm) – (6.775 × usia)

Wanita

BMR = 655,1 + (9.563 × berat/kg) + (1.850 × tinggi/cm) – (4.676 × usia)

Setelah mendapatkan angka BMR, hasilnya dikalikan dengan faktor aktivitas harian:

  • Aktivitas ringan = × 1.375
  • Aktivitas sedang = × 1.55
  • Aktivitas berat = × 1.725

Dengan begitu, barulah terlihat berapa kebutuhan kalori total per hari. Defisit aman berada di kisaran 500-1.000 kkal dari kebutuhan tersebut, supaya tubuh tetap kuat menjalani aktivitas tanpa merasa terlalu lelah.

Contoh Perhitungan: BB 60 kg, Usia 25 Tahun, TB 165 cm

Jika Pria

  • 13.75 × 60 = 825
  • 5.003 × 165 = 825,5
  • 6.775 × 25 = 169,4

BMR = 66,5 + 825 + 825,5 – 169,4 = 1.547,6 kkal

Dengan aktivitas sedang:

  • Total kebutuhan = 1.547,6 × 1,55 = 2.398 kkal/hari
  • Target defisit: sekitar 1.400-1.900 kkal/hari

Sebelum menentukan menu, penting untuk memastikan bahwa pola makan defisit kalori tetap bergizi dan seimbang. Defisit tidak berarti makan sangat sedikit, melainkan memilih makanan yang tepat agar tubuh tetap bertenaga. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan:

1. Kebutuhan protein minimal 0,8 gram/KgBB/hari

Protein membantu menjaga massa otot selama diet dan membuat kenyang lebih lama. Untuk orang dengan berat badan 60 kg, misalnya, kebutuhan minimalnya sekitar 48 gram per hari. Dalam menu diet, asupan protein seringkali dinaikkan sedikit untuk membantu rasa kenyang, tetapi batas minimal ini tetap menjadi dasar.

2. Pembatasan lemak jenuh

Lemak tetap diperlukan, tetapi pilih sumber yang lebih sehat seperti ikan, kacang-kacangan, alpukat, atau minyak zaitun. Lemak jenuh dari makanan goreng, daging berlemak, atau santan pekat sebaiknya dibatasi karena bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Total lemak dalam sehari tetap harus proporsional agar tidak berlebihan.

3. Karbohidrat tidak boleh kurang dari 100 gram per hari

Karbohidrat adalah sumber energi utama. Jika jumlahnya terlalu rendah, tubuh bisa mengalami gangguan metabolik dan memproduksi keton secara berlebihan, yang berisiko memicu peningkatan asam urat. Karena itu, meski sedang defisit kalori, karbohidrat tetap perlu dipertahankan dalam jumlah cukup, terutama dari sumber tinggi serat seperti nasi merah, ubi, oatmeal, dan buah.

4. Serat 20-35 gram per hari

Serat membantu rasa kenyang bertahan lebih lama dan menjaga kesehatan pencernaan. Menu diet yang terlalu rendah serat biasanya membuat perut cepat lapar, memicu ngemil berlebihan. Itulah kenapa menu yang disajikan banyak memanfaatkan sayur, buah, whole grain, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Hari 1 – 1.500 kkal

  • Sarapan: Oatmeal + irisan pisang + chia seed
  • Snack 1: Apel + almond
  • Makan siang: Ayam panggang, nasi merah, brokoli kukus
  • Snack 2: Yoghurt plain + potongan pepaya
  • Makan malam: Sup sayur + tahu kukus

Estimasi gizi: 1.500 kkal | Protein 85 g | Lemak 42 g | Karbo 200 g | Serat ±28 g

Hari 2 – 1.650 kkal

  • Sarapan: Smoothie bayam-nanas-yoghurt + oat 2 sdm
  • Snack 1: Pir + 1 potong keju rendah lemak
  • Makan siang: Ikan kukus, nasi, tumis buncis
  • Snack 2: Edamame rebus
  • Makan malam: Telur orak-arik + salad sayur

Estimasi gizi: 1.650 kkal | Protein 95 g | Lemak 45 g | Karbo 230 g | Serat ±30 g

Hari 3 – 1.700 kkal

  • Sarapan: Roti gandum 2 lbr + telur rebus + alpukat
  • Snack 1: Pisang + kacang tanah
  • Makan siang: Nasi merah + tempe rebus + capcay
  • Snack 2: Buah beri + yoghurt
  • Makan malam: Jagung rebus + telur

Estimasi gizi: 1.700 kkal | Protein 90 g | Lemak 50 g | Karbo 240 g | Serat ±32 g

Hari 4 – 1.550 kkal

  • Sarapan: Greek yoghurt + granola + stroberi
  • Snack 1: Wortel & mentimun
  • Makan siang: Dada ayam kukus, kentang panggang, wortel
  • Snack 2: Kiwi + kacang mete
  • Makan malam: nasi +Tahu kukus dengan taburan bawang putih & sedikit kecap asin

Estimasi gizi: 1.550 kkal | Protein 88 g | Lemak 40 g | Karbo 210 g | Serat ±29 g

Hari 5 – 1.800 kkal

  • Sarapan: Smoothie bowl mangga + oat + chia
  • Snack 1: Jeruk + almond
  • Makan siang: Salmon panggang + nasi merah + tumis bayam
  • Snack 2: Edamame
  • Makan malam: Sup miso + tofu

Estimasi gizi: 1.800 kkal | Protein 100 g | Lemak 55 g | Karbo 240 g | Serat ±33 g

Hari 6 – 1.600 kkal

  • Sarapan: Omelet sayur besar
  • Snack 1: Buah naga + yoghurt
  • Makan siang: Nasi jagung + ayam suwir + sayur bening
  • Snack 2: Pisang + chia seed 1 sdt
  • Makan malam: Nasi + Salad tuna olive oil ringan

Estimasi gizi: 1.600 kkal | Protein 92 g | Lemak 48 g | Karbo 220 g | Serat ±27 g

Hari 7 – 1.750 kkal

  • Sarapan: Oat pancake + madu tipis
  • Snack 1: Pear + kacang almond
  • Makan siang: Sapi slice tumis paprika + nasi merah
  • Snack 2: Yoghurt + buah beri
  • Makan malam: Sup tomat + telur rebus

Estimasi gizi: 1.750 kkal | Protein 98 g | Lemak 52 g | Karbo 235 g | Serat ±30 g

Tips Lainnya

Menurunkan berat badan tidak cukup hanya mengandalkan diet saja. Pola makan yang teratur memang menjadi fondasi, tetapi tubuh juga membutuhkan gerak agar pembakaran energi berlangsung lebih optimal. Aktivitas fisik yang dianjurkan berada di kisaran 150-420 menit per minggu, baik berupa jalan cepat, latihan kekuatan, maupun olahraga yang nyaman dilakukan secara konsisten.

Selain itu, memperbaiki perilaku makan berperan besar dalam keberhasilan jangka panjang. Hal sederhana seperti menggunakan alat makan yang lebih kecil, mengunyah lebih lama, serta menghindari kebiasaan makan sambil menatap layar ponsel atau TV dapat membantu tubuh lebih peka terhadap rasa kenyang. Pola makan yang lebih mindful ini membuat proses diet terasa lebih alami dan tidak memaksa.

Dengan kombinasi asupan bergizi, aktivitas fisik yang cukup, dan kebiasaan makan yang lebih sadar, defisit kalori dapat berjalan lebih stabil dan membantu berat badan turun dengan cara yang sehat.

(mal/up)



Sumber : health.detik.com

5 Cara Melakukan Diet Intermittent Fasting untuk Menurunkan Berat Badan

Jakarta

Cara melakukan diet intermittent fasting atau diet IF yang benar kerap dicari banyak orang. Pasalnya, diet intermittent fasting diyakini sebagai salah satu metode diet yang efektif untuk menurunkan berat badan dengan cepat.

Diet IF juga digandrungi oleh banyak artis dan tokoh terkenal, seperti Melaney Ricardo, Marshanda, Beyonce, Benedict Cumberbatch, hingga Elon Musk. Karenanya, tidak heran jika banyak yang penasaran dan tertarik mencoba diet IF untuk menurunkan berat badan.

Ada banyak varian diet IF yang bisa diterapkan. Bagi pemula yang tertarik ingin melakukan diet ini, berikut 5 cara diet IF yang bisa dijajal yang dikutip dari Medical News Today.


1. Puasa selama 12 Jam Sehari

Sesuai namanya, cara diet IF ini mengharuskan seseorang untuk berpuasa selama 12 jam setiap hari. Sejumlah penelitian menunjukkan puasa selama 12-14 jam dapat mendorong tubuh mengubah simpanan lemaknya menjadi energi, yang kemudian melepaskan keton ke dalam darah. Inilah yang membuat berat badan berkurang.

Metode ini cocok bagi pemula karena waktu puasa yang relatif pendek. Sebagian besar puasa terjadi saat tidur, dan praktisinya tetap bisa mengonsumsi kalori dalam jumlah yang sama setiap hari.

Cara paling mudah untuk melakukan metode ini adalah dengan memasukkan periode tidur di waktu puasa. Misalnya, memilih puasa mulai dari jam 8 malam hingga 8 pagi.

2. Puasa selama 16 Jam

Selain puasa 12 jam, diet IF juga bisa dilakukan dengan berpuasa selama 16 jam. Metode ini dikenal juga dengan sebutan 16:8 atau diet Leangains.

Bagi wanita, beberapa ahli menyarankan untuk berpuasa selama 14 jam dan perlahan-lahan meningkatkan durasinya hingga 16 jam. Di sisi lain, pria bisa langsung mulai berpuasa selama 16 jam.

Metode ini mungkin cocok bagi mereka yang telah berpuasa selama 12 jam, tetapi tidak merasakan manfaat apapun.

Sebuah ulasan studi pada 2022 juga menemukan cara diet IF seperti ini mungkin bermanfaat untuk manajemen berat badan pada orang dewasa dengan kelebihan berat badan.

3. Puasa 2 Hari Seminggu

Cara diet IF ini disebut juga dengan metode 5:2. Jadi dalam seminggu, seseorang mengonsumsi makanan sehat dengan porsi standar selama lima hari, kemudian mengurangi asupan kalori untuk dua hari sisanya.

Selama dua hari berpuasa, pria biasanya dapat mengonsumsi 600 kalori, sedangkan wanita hanya 500 kalori.

Biasanya, orang-orang akan memisahkan hari puasa mereka dalam seminggu. Misalnya, mereka berpuasa pada hari Senin dan Rabu, dan makan seperti biasa pada hari lainnya.

4. Puasa Selang-seling

Cara diet IF ini dilakukan dengan berpuasa setiap dua hari sekali. Bagi sebagian orang, puasa selang-seling seperti ini berarti menghindari konsumsi makanan padat saat puasa, atau hanya mengonsumsi hingga 500 kalori.

Lalu pada hari lainnya, mereka akan makan sebanyak yang diinginkan.

Perlu diingat, puasa seperti ini mungkin tidak cocok bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu. Selain itu, mungkin juga sulit mempertahankan puasa ini dalam jangka panjang.

5. Puasa 24 Jam Sekali Seminggu

Dikenal juga dengan sebutan diet ‘Eat-Stop-Eat’, cara diet IF ini melibatkan puasa selama satu atau dua hari penuh dalam seminggu. Banyak orang mempraktikkannya dengan berpuasa mulai dari sarapan pagi hingga sarapan pagi berikutnya, atau mulai dari makan siang sampai waktu makan siang keesokan hari.

Sementara di hari lainnya, mereka harus kembali ke pola makan yang normal. Metode ini membatasi asupan kalori total, tetapi tidak membatasi makanan tertentu yang dikonsumsi.

Puasa selama 24 jam bisa cukup sulit bagi sebagian orang, dan berpotensi menyebabkan kelelahan, sakit kepala, atau gangguan suasana hati. Sebaiknya coba membiasakan diri berpuasa selama 12 jam atau 16 jam sebelum menjajal metode ini.

(ath/kna)



Sumber : health.detik.com