Tag Archives: kolin

7 Makanan Pembakar Lemak di Perut, Bantu Turunkan Berat Badan

Jakarta

Tumpukan lemak di perut atau area tubuh lain kerap membuat seseorang kurang percaya diri dan mengganggu penampilan. Bahkan, lemak yang berlebihan juga dapat menimbulkan efek samping bagi kesehatan.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan lemak di tubuh. Selain dengan berolahraga, mengonsumsi makanan pembakar lemak juga dapat mendukung proses penurunan berat badan.

Dikutip dari Healthline, makanan pembakar lemak biasanya kaya akan asam lemak omega-3, protein, dan antioksidan tertentu yang bisa mendukung proses pembakaran lemak.

Selain itu, makanan-makanan ini juga cenderung dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh, yaitu proses ketika tubuh mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi. Dikutip dari berbagai sumber, berikut makanan pembakar lemak yang bisa mendukung penurunan berat badan.


1. Telur

Telur termasuk makanan pembakar lemak karena mengandung protein tinggi. Dikutip dari Healthline, protein adalah salah satu nutrisi penting yang harus terpenuhi saat ingin menurunkan berat badan.

Protein dapat meningkatkan rasa kenyang dan menekan nafsu makan. Ini karena protein membutuhkan waktu lama untuk dicerna, sehingga bertahan lebih lama di dalam tubuh.

Selain protein, telur juga mengandung kolin yang tinggi. Kekurangan asupan kolin dikaitkan dengan penumpukan lemak visceral, terutama di bagian hati.

2. Daging dan Ikan Rendah Lemak

Makanan pembakar lemak selanjutnya adalah daging dan ikan tanpa lemak. Kedua makanan ini mengandung protein hewani tinggi yang dapat membuat perut merasa kenyang lebih lama.

Penelitian menunjukkan mengonsumsi makanan tinggi protein dapat mengurangi produksi ghrelin, yaitu hormon penyebab lapar. Mengonsumsi makanan tinggi protein juga akan membuat tubuh membakar lebih banyak kalori untuk mencerna makanan tersebut.

3. Coklat Hitam

Siapa sangka, coklat hitam ternyata bisa menjadi makanan pembakar lemak yang ampuh. Ini karena coklat hitam mengandung antioksidan, seperti polifenol, yang dapat mengontrol kadar gula darah dan mengurangi nafsu makan.

Pilihlah coklat hitam yang tidak ditambahkan gula atau zat pemanis lain. Penambahan gula, susu, atau pemanis tambahan dapat merusak khasiat coklat hitam dan memicu kenaikan berat badan.

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan adalah makanan pembakar lemak yang baik untuk dikonsumsi saat sedang diet. Pasalnya, makanan ini mengandung berbagai macam nutrisi, seperti serat, protein, dan lemak baik yang bermanfaat untuk menurunkan berat badan.

Adapun jenis kacang-kacangan yang bisa membantu meningkatkan pembakaran lemak antara lain almond, walnut, pistachio, cashew, macadamia, dan pecan.

5. Minyak Zaitun

Minyak zaitun atau olive oil adalah pilihan yang lebih sehat jika ingin menurunkan berat badan. Minyak zaitun mengandung asam oleat, senyawa yang telah terbukti memberikan dampak positif terhadap penurunan berat badan.

Selain digunakan untuk memasak, minyak zaitun juga bisa dikonsumsi sebagai dressing untuk salad.

6. Teh Hijau

Teh hijau sejak lama dikenal sebagai salah satu minuman yang dapat menunjang proses pembakaran lemak. Khasiat ini berasal dari katekin atau epigallocatechin gallate (EGCG) yang terkandung dalam teh hijau.

EGCG adalah senyawa antioksidan yang terbukti dapat meningkatkan pembakaran lemak, terutama di area perut. Mengonsumsi teh hijau secara rutin juga dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

7. Kopi

Selain teh hijau, kopi juga merupakan salah satu minuman yang bisa meningkatkan pembakaran lemak.

Studi menunjukkan kafein di dalam kopi dapat meningkatkan laju metabolisme 3-11 persen. Laju metabolisme yang tinggi dapat memudahkan penurunan berat badan dan memungkinkan seseorang untuk makan tanpa mengalami kenaikan berat badan yang signifikan.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Source : unsplash.com / Online Marketing

7 Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Telur Rebus Tiap Hari


Jakarta

Telur rebus banyak menjadi pilihan sarapan bagi masyarakat Indonesia, dikarenakan cepat, murah, dan bergizi. Namun, banyak orang masih ragu apakah makan telur setiap hari baik untuk kesehatan? Atau malah sebaliknya, punya dampak merugikan?

Untuk menjawabnya, mari kupas manfaat telur rebus satu persatu.

1. Fungsi Kognitif Otak Membaik

Telur adalah salah satu sumber kolin terbaik. Zat gizi ini penting untuk pembentukan asetilkolin, neurotransmitter yang berperan dalam konsentrasi dan memori. Menurut studi dalam jurnal Behavioural Neurology, asupan kolin yang cukup dapat menurunkan risiko gangguan kognitif pada orang dewasa.


Selain itu, sebuah studi kohort menemukan bahwa konsumsi telur lebih dari satu butir per minggu dikaitkan dengan penurunan risiko Demensia Alzheimer sebesar 47 persen, dengan kolin menjadi salah satu faktor utama dalam hubungan tersebut.

Dengan ini, konsumsi telur tiap hari tidak hanya memberikan efek kesehatan langsung, tapi juga memberikan efek kesehatan jangka panjang yaitu terhindar dari risiko Demensia Alzheimer. Demensia Alzheimer adalah penurunan daya ingat, perubahan dalam cara berpikir, berbicara, atau beraktivitas dan jenis demensia paling umum yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.

2. Kolesterol Baik (HDL) Meningkat

Selama ini, kolesterol dalam telur sering disalahpahami sebagai penyebab utama tingginya kadar kolesterol dalam darah. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi rutin telur tidak meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah pada orang sehat. Sebaliknya, malah mengalami peningkatan kadar High Density Lipoprotein (HDL) atau orang awam mengenalnya sebagai kolesterol baik, yang dapat melindungi pembuluh darah.

Dikutip dari Jurnal Agriculture 2025, hal ini dikarenakan kandungan omega-3, lemak tak jenuh dan lecithin yang ada di dalam telur sangat baik dalam memperbaiki keseimbangan kolesterol dan menurunkan trigliserida dalam darah.

3. Terlindungi dari Kerusakan Retina Mata

Telur yang direbus mempertahankan bentuk kuning telur dan cenderung lebih aman dalam menghindari kerusakan antioksidan lutein dan zeaxanthin. Studi pada jurnal National Institutes of Health menunjukkan kedua antioksidan yang penting dalam menjaga kesehatan retina dari radikal bebas. Senyawa ini mampu menyaring cahaya biru yang berbahaya serta mencegah kerusakan oksidatif pada retina.

Menariknya, meski kandungan lutein telur lebih sedikit dibanding sayuran hijau, bioavailabilitasnya jauh lebih tinggi karena larut dalam lemak yang terkandung dalam kuning telur. Itu berarti tubuh lebih mudah menyerapnya, sehingga konsumsi telur rebus bisa efektif melindungi kesehatan mata.

4. Rambut dan Kulit Makin Sehat

Telur kaya akan asam amino sulfur, terutama metionin dan sistein. Zat ini berperan penting dalam pembentukan keratin yang menjaga kekuatan rambut dan kuku. Selain itu, sulfur juga diperlukan untuk metabolisme protein di seluruh tubuh.

Selain itu, menurut Jurnal Antioxidant 2023, sulfur mendukung produksi glutation, antioksidan alami yang berfungsi sebagai “perisai” sel tubuh dari kerusakan. Jadi, makan telur rebus setiap hari tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan protein, tetapi juga mendukung kesehatan kulit, rambut, dan daya tahan tubuh.

5. Massa Otot Meningkat

Dikutip dari Everyday Health protein telur dikenal sebagai “protein sempurna” karena mengandung sembilan asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Studi membuktikan bahwa konsumsi telur utuh setelah olahraga mampu merangsang sintesis protein otot lebih efektif dibanding hanya putih telur saja.

Hal ini menjadikan telur rebus sebagai pilihan ideal untuk atlet maupun orang yang sedang menjalani program latihan kekuatan. Dengan kandungan protein tinggi namun rendah kalori, telur rebus membantu memperbaiki jaringan otot sekaligus mempertahankan massa otot.

6. Berat Badan Turun

Telur kaya protein dan relatif rendah kalori, sehingga bisa membantu membuat rasa kenyang lebih lama. Menurut penelitian International Journal of Environmental Research and Public Health, makan telur untuk sarapan membuat sekelompok orang dewasa yang kelebihan berat badan merasa lebih puas makan (kenyang) dan bisa mengurangi asupan kalori saat makan siang

Hal ini membuat telur rebus cocok dijadikan menu diet sehat, terutama bila dipadukan dengan sayur dan sumber karbohidrat kompleks.

7. Produksi Sel Darah Meningkat

Hasil penelitian Jurnal Wacana Kesehatan 2020 menunjukkan bahwa konsumsi telur dapat meningkatkan kadar hemoglobin darah. Telur mengandung vitamin B12, folat, zat besi, dan protein yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah. Kekurangan nutrisi ini dapat memicu anemia dan menurunkan kapasitas tubuh mengangkut oksigen.

Kesimpulan

Makan telur rebus setiap hari dapat memberi banyak manfaat, mulai dari meningkatkan fungsi otak, melindungi mata, hingga mendukung kesehatan jantung dan otot. Meski demikian, bagi penderita diabetes atau kolesterol tinggi, jumlah konsumsi sebaiknya disesuaikan dan dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan.

(mal/up)



Sumber : health.detik.com

Seberapa Efektif Diet dengan Telur Rebus? Begini Kata Pakar


Jakarta

Telur rebus merupakan salah satu menu yang kerap dikonsumsi saat diet, yang sering disebut diet telur rebus. Selama diet, makanan utama yang dikonsumsi adalah telur rebus.

Biasanya, dalam sehari seseorang bisa makan 2-3 butir telur. Lantas, bagaimana cara kerjanya?

Dikutip dari Everyday Health, ada beberapa versi diet telur rebus. Diet yang paling umum yakni:


  • Sarapan dengan dua butir telur dan satu potong buah.
  • Selain itu mengkonsumsi sayuran yang rendah karbohidrat atau protein opsional.
  • Makan siang dengan telur atau protein rendah lemak, serta sayuran rendah karbohidrat.
  • Makan malam telur atau protein rendah lemak, dan sayuran rendah karbohidrat.

Lantas, apakah diet telur rebus efektif?

Secara keseluruhan, diet ini mengandung makanan sehat, tetapi bukan diet yang seimbang dan sehat. Diet telur rebus sangat ketat, sangat rendah kalori, dan hanya tren sesaat.

“Saya rasa Anda tidak boleh menjalani diet yang mengharuskan Anda terobsesi dengan satu makanan,” kata Lisa Young, PhD, RDN, penulis Finally Full, Finally Slim yang berbasis di New York City.

Telur menjadi makanan pokok dalam diet ini. Menurut Dr Young, telur rebus memang sehat, tetapi tidak bisa menjadi satu-satunya makanan utama.

American Heart Association (AHA) mengatakan bahwa orang yang sehat dapat mengkonsumsi hingga satu butir telur per hari, dan orang yang lebih tua dengan kadar kolesterol yang sehat dapat mengonsumsi dua butir telur.

“Telur merupakan sarapan yang lezat. Telur rebus adalah camilan yang bergizi, tetapi menurut saya mengonsumsi berbagai jenis makanan merupakan cara makan yang lebih sehat,” sambungnya.

Menurut Dr Young, hal yang baik tentang telur adalah kandungan proteinnya yang tinggi. Satu butir telur rebus berukuran besar mengandung 78 kalori, 6,3 gram (g) protein, 5,3 g lemak, 0,6 g karbohidrat, dan 0 g serat.

“Telur merupakan protein lengkap dan mengandung nutrisi seperti vitamin D dan kolin,” terang Amy Shapiro, RD, pendiri dan direktur Real Nutrition di New York City.

Protein lengkap adalah protein yang mengandung semua asam amino esensial dalam jumlah yang cukup. Kolin merupakan nutrisi yang membantu menghasilkan neurotransmitter yang mengatur memori dan suasana hati, serta berbagai fungsi lainnya.

“Meskipun satu studi kecil telah mengaitkan sarapan berprotein tinggi yang mengandung telur dengan membantu pelaku diet menurunkan berat badan. Tidak ada yang ajaib tentang telur untuk menurunkan berat badan,” beber Shapiro.

NEXT: Apakah aman menjalani diet telur rebus?

Jika memiliki riwayat gangguan makan, diet ketat apapun (termasuk diet telur rebus) tidak cocok. Mereka yang hidup dengan kondisi kesehatan kronis, terutama yang memerlukan pengobatan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum membuat perubahan drastis pada pola makan mereka.

Di sisi lain, orang yang tidak memiliki riwayat gangguan makan atau kondisi kesehatan saat ini cenderung tidak menghadapi masalah kesehatan, jika mereka melakukan diet telur rebus dalam jangka pendek.

“Saya menganggap ini sebagai diet karpet merah. Ini hanya sesuatu yang bisa dicoba ketika Anda ingin melihat hasilnya dengan cepat dan Anda tidak keberatan merasa dibatasi untuk waktu yang singkat,” tutur Shapiro.

Ditambah lagi, masih ada kebingungan tentang apakah telur baik, karena mengandung kolesterol makanan. Setiap telur rebus mengandung 186 mg kolesterol.

Satu studi menyimpulkan bahwa setiap tambahan 300 mg kolesterol makanan yang dikonsumsi per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan kematian akibat penyebab apapun masing-masing sebesar 17 dan 18 persen.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com