Tag Archives: pola makan

Fatal! 5 Makanan Enak Ini Bisa Sebabkan Tekanan Darah Tinggi


Jakarta

Tekanan darah tinggi dapat disebabkan karena pola makanan yang buruk. Karenanya hindari beberapa makanan yang tinggi akan lemak jenuh dan gula.

Tekanan darah tinggi atau disebut juga hipertensi merupakan kondisi medis di mana tekanan darah dalam pembuluh darah meningkat secara terus-menerus melebihi batas normal.

Kondisi tersebut dapat memicu gangguan jantung yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani. Salah satu faktor penyebab hipertensi adalah pola makan yang buruk.


Makanan yang tinggi akan lemak jahat, garam, gula, bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah, seperti yang dikutip dari Very Well Health (10/06/25).

Karenanya hindari 5 makanan yang bisa memicu hipertensi:

1. Keripik Kentang

Dulu Kecanduan Keripik Kentang, Kini Wanita Ini Sukses Turunkan BB 32 KgKeripik kentang mengandung kadar garam dan lemak jenuh yang tinggi. Foto: Site News

Keripik kentang mengandung kadar garam dan lemak jenuh yang tinggi. Kandungan tersebut yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Natrium pada keripik kentang akan menyebabkan retensi air. Retensi air menyebabkan penumpukan cairan lebih banyak di dalam tubuh sehingga tekanan dalam pembuluh darah meningkat.

Kondisi yang sama juga dapat dipicu oleh jenis junk food lainnya, mulai dari pizza, burger, dan makanan dari restoran cepat saji yang tinggi natrium.

2. Daging Olahan

Daging olahan seperti bacon, sosis, kornet, dan sejenisnya merupakan sumber natrium yang tinggi. Tingginya kadar garam tersebut akan meningkatkan volume darah dan akhirnya meningkatkan tekanan darah.

Selain itu, lemak jenuh dan lemak transnya juga meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL). Kondisi itu dapat berkontribusi pada penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.

Makanan penyebab tekanan darah tinggi ada di halaman berikutnya.

3. Minuman beralkohol

Minuman alkoholMinuman alkohol mempengaruhi sistem kardiovaskular Foto: iStock

Minuman beralkohol dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular dengan berbagai cara. Mulai dari mengganggu fungsi jantung hingga menyebabkan perubahan dalam sistem hormonal dalam regulasi tekanan darah.

Alkohol dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah serta detak jantung, pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan tekanan darah.

4. Makanan manis

Tak hanya garam, gula pun dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Hal ini telah dibuktikan oleh sebuah penelitian pada 2014 yang menunjukkan bahwa gula dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dapat menyebabkan resistensi insulin. Kondisi tersebut akan meningkatkan risiko seseorang terkena tekanan darah tinggi.

Sebuah penelitian pada wanita dengan tekanan darah tinggi menemukan bahwa penurunan gula sebesar 2,3 sendok teh dapat menyebabkan penurunan sistolik 8,4 mmHg dan penurunan tekanan darah diastolik 3,7 mmHg.

5. Daging Merah

Apa Benar Konsumsi Daging Berefek Buruk untuk Otak? Ini PenjelasannyaDaging merah mengandung lemak jenuh tingkat tinggi dan kolesterol. Foto: Getty Images/iStockphoto/karandaev

Terlalu banyak mengonsumsi daging merah, seperti daging sapi, kambing, dan domba telah dikaitkan dengan tekanan darah yang tinggi.

Daging merah mengandung lemak jenuh tingkat tinggi dan kolesterol, sehingga dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan, sehingga membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Cara pengolahan daging merah juga berperan penting. Menggoreng daging dengan banyak minyak atau menambahkan garam berlebihan, dapat meningkatkan risiko kenaikan tekanan darah.

(raf/dfl)



Sumber : food.detik.com

Viral Diet Makan Gula 31 Hari Bikin BB Turun 14 Kg, Ini Kata Pakar


Jakarta

Banyak orang menghindari gula saat sedang diet. Tapi kini justru muncul tren diet gula, di mana orang-orang menyantap gula dalam jumlah banyak.

Tren diet dengan pendekatan tak biasa kembali mencuri perhatian, kali ini lewat pola makan yang berfokus pada konsumsi gula. Disebut sebagai “sugar diet”, metode ini mengandalkan asupan makanan manis seperti buah, permen, hingga gula pasir hampir sepanjang hari. Baru saat makan malam, pelaku diet mengonsumsi sumber protein dan sayuran.

Di beberapa media sosial, sejumlah influencer terutama di Amerika, menyebut diet ini membantu mereka menurunkan berat badan secara signifikan. Bahkan mereka mengklaim bisa menurunkan berat badan 5-14 kilogram dalam beberapa minggu.


“Efeknya luar biasa, dalam waktu 31 hari saya berhasil menurunkan berat badan sampai 14 kilogram lewat metode diet gula. Selain itu saya tidak pernah ngidam makanan lagi,” tulis YouTuber pemilik saluran SWEET Truck’n on YouTube.

Viral Diet Makan Gula 31 Hari Bikin BB Turun 14 Kg, Ini Kata PakarMenu Diet Tinggi Gula Foto: Ilustrasi iStock

“Kini saya punya banyak energi pada tubuh. Saya tidak pernah merasa lelah, justru selalu berenergi dan saya tidak pernah kelaparan,” sambungnya.

Melansir dailyMailUK (18/06), pola diet ini juga terbilang unik, karena fokus menyantap makanan tinggi gula. Seperti menu sarapan yang terdiri dari pisang dengan taburan gula atau roti selai dengan sirup maple dan buah beri.

Makan siang diganti dengan permen seperti gummy bear, sementara cemilannya berupa lemonade manis dan buah yang ditambahkan gula. Menu makan malamnya baru dipilih yang mengandung protein rendah lemak seperti dada kalkun, sayuran, dan kentang.

Meski terdengar bertentangan dengan anjuran gizi konvensional, beberapa ahli menjelaskan bahwa penurunan berat badan bukan disebabkan oleh konsumsi gula, melainkan karena rendahnya asupan protein.

Dr. Nick Norwitz, pakar metabolisme dari Massachusetts, mengatakan bahwa pembatasan protein bisa mendorong tubuh membakar lebih banyak kalori.

“Sebenarnya yang membuat berat badan orang turun saat diet gula itu, karena rendahnya asupan protein pada tubuh,” tutur Dr. Norwitz.

Viral Diet Makan Gula 31 Hari Bikin BB Turun 14 Kg, Ini Kata PakarMenu sarapan tinggi gula. Foto: Ilustrasi iStock

Dalam sebuah studi, pria sehat yang mengonsumsi protein dalam jumlah sangat rendah tercatat mengalami peningkatan pembakaran energi hingga 400 kalori per hari tanpa menambah aktivitas fisik.

Namun, pendekatan ini bukan tanpa risiko. Menurut Dr. Hector Perez, selaku dokter dan ahli bariatrik di Meksiko, menjelaskan bahwa konsumsi gula berlebihan dapat memicu lonjakan kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, terutama bila dilakukan dalam jangka panjang.

Beberapa dokter juga mengingatkan bahwa diet semacam ini belum terbukti aman bagi kelompok usia lain, termasuk perempuan, lansia, atau mereka dengan kondisi kesehatan tertentu.

Meski sejumlah orang mengaku merasa lebih bertenaga dan tidak mengalami rasa lapar berlebih selama menjalani diet ini, para ahli tetap menyarankan pendekatan yang lebih seimbang.

Prinsip pola makan sehat yang mencakup karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta sayur dan buah tetap dianggap sebagai cara yang paling aman dan berkelanjutan untuk menjaga berat badan dan kesehatan tubuh.

(sob/dfl)



Sumber : food.detik.com

Eksperimen Hanya Makan 150 Telur Selama 5 Hari, Begini Hasilnya


Jakarta

YouTuber Amerika menjalani eksperimen diet ekstrem dengan hanya makan 150 butir telur dalam lima hari. Ia membagikan hasilnya lewat video di YouTube.

Konten kreator asal Oklahoma City, Joshua Allard, menjadi sorotan publik setelah membagikan eksperimen ekstremnya makan 150 butir telur dalam lima hari. Pria 25 tahun ini dikenal dengan konten-kontennya yang membahas penampilan di media sosial.

Melansir DailyMailUK (24/06), ia mengaku hanya mengonsumsi telur rebus tanpa tambahan makanan atau suplemen lainnya selama lima hari penuh. Tantangan ini ia dokumentasikan dalam sebuah video YouTube yang diunggah pada 16 Juni.


Allard mengatur pola makan menjadi lima kali sehari, setiap kali makan ia menghabiskan enam butir telur rebus utuh. Dalam lima hari, ia berhasil menghabiskan 15 lusin telur yang dibelinya seharga USD 36,45 (Rp 600.000).

Eksperimen Hanya Makan 150 Telur Selama 5 Hari, Begini HasilnyaKonten kreator asal Oklahoma City, Joshua Allard, menjadi sorotan publik setelah membagikan eksperimen ekstremnya makan 150 butir telur . Foto: YouTube/Joshua Allard

Meski eksperimennya ini terdengar berat, ia justru menyebut dirinya kesulitan menahan diri untuk tidak makan lebih dari 30 butir per hari. Menurutnya, rasa ingin terus makan telur terasa seperti kecanduan, sebuah reaksi alami yang diduga berasal dari defisit kalori yang signifikan, meski ia juga meragukan bahwa itu satu-satunya penyebab ia ketagihan makan telur.

Hasil dari tantangan ini cukup mengejutkan. Allard mengaku tubuhnya menjadi sangat ramping dalam waktu singkat. Ia tidak mengonsumsi kreatin, suplemen vitamin D3 maupun K, dan benar-benar mengandalkan telur sebagai satu-satunya sumber energi.

Ia menjelaskan bahwa dirinya merasa sangat lelah di malam hari, namun kualitas tidur meningkat drastis dan tingkat stres menurun tajam. Ia bahkan membandingkan kondisinya dengan seekor beruang yang bersiap untuk hibernasi, karena pola makan tinggi lemak, protein sedang, dan tanpa karbohidrat.

Meskipun tidak lagi mengonsumsi 30 butir telur per hari, Allard menyebut dirinya tetap penggemar berat telur. Ia menilai telur sebagai makanan super yang kaya akan lemak sehat, protein tinggi, dan asam amino.

Kandungan nutrisi tersebut berperan penting dalam memperbaiki jaringan tubuh seperti otot, kulit, dan rambut, serta mendukung fungsi kekebalan tubuh.

Eksperimen Hanya Makan 150 Telur Selama 5 Hari, Begini HasilnyaHasil YouTuber Amerika, Eksperimen Hanya Makan 150 Telur Selama 5 Hari. Foto: YouTube/Joshua Allard

Namun, ia tidak menyarankan orang lain mengikuti pola makan ekstrem ini. Sebagai alternatif, ia merekomendasikan konsumsi enam butir telur di pagi hari dan empat di malam hari untuk mendukung energi harian. Kekurangan terbesar dari tantangan ini menurutnya adalah tidak mendapat asupan kreatin alami, zat yang penting bagi energi otot dan kesehatan otak.

Oleh karena itu, ia menyarankan untuk tetap mengonsumsi sumber kreatin seperti ikan, daging merah. Serta pilihan makanan non-hewani seperti strawberry dan ubi jalar bagi yang tidak mengonsumsi daging.

Menanggapi eksperimen ini, Profesor Tom Sanders, pakar nutrisi dari King’s College London, menjelaskan bahwa konsumsi 30 telur per hari akan memberikan sekitar 2.000 kalori, 195 gram protein, dan 135 gram lemak serta 35 gram di antaranya merupakan lemak jenuh.

Selain itu jumlah kolesterol yang dikonsumsi bisa mencapai 10 gram. Meskipun kolesterol dari makanan biasanya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang, konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL yang berisiko memicu penyakit jantung, terutama pada individu dengan varian genetik tertentu.

(sob/dfl)



Sumber : food.detik.com

Hati-hati Makanan Olahan Bisa Memicu Kanker Paru-paru!


Jakarta

Kebiasaan makan mie instan sampai nugget dan sosis ternyata bisa memicu resiko terkena kanker paru-paru. Zat tambahan di dalamnya jadi kekhawatiran para ahli.

Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Thorax, menunjukkan bahwa konsumsi tinggi makanan olahan atau ultra proses (ultra-processed food/UPF) berkaitan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru.

Meskipun penelitian lanjutan masih diperlukan pada populasi yang lebih luas, para peneliti menyarankan bahwa membatasi konsumsi makanan jenis ini dapat membantu menurunkan angka penderita penyakit tersebut di dunia.


Mengingat kanker paru-paru merupakan jenis kanker paling umum di dunia, dengan sekitar 2,2 juta kasus baru hingga 1,8 juta kematian yang tercatat pada tahun 2020 lalu.

Cemburu Pacarnya Jajan Chicken Nugget Sendirian, Cowok Ini Minta PutusNugget merupakan makanan ultra proses. Foto: Getty Images/iStockphoto/

Dilansir dari Medical Net (31/07/2025), makanan ultra proses biasanya melalui tahap pengolahan panjang, mengandung banyak zat aditif dan pengawet, serta tersedia dalam bentuk siap saji atau siap dipanaskan.

Contohnya mie instan, sosis, nugget, minuman kemasan, makanan ringan kemasan, dan produk roti sampai kue kemasan yang banyak ditemukan di toko dan supermarket. Konsumsi tinggi makanan ini sebelumnya sudah dikaitkan dengan risiko sejumlah penyakit dan studi ini ingin menyelidiki kemungkinan hubungannya dengan kanker paru-paru.

Penelitian ini menggunakan data dari Prostate, Lung, Colorectal and Ovarian (PLCO) Cancer Screening Trials di Amerika Serikat yang melibatkan 155.000 peserta berusia 55-74 tahun.

Dari jumlah tersebut, 101.732 orang mengisi kuesioner yang berisi informasi seputar pola makan sehari-hari saat awal partisipasi. Makanan dikategorikan berdasarkan tingkat pengolahannya, dengan fokus khusus pada jenis UPF seperti es krim, makanan cepat saji, minuman ringan, roti kemasan dan mie instan.

5 Efek Makan Mie Instan yang Tak Berkaitan dengan KesehatanEfek Makan Mie Instan Berkaitan dengan Kesehatan Foto: Site News

Rata-rata konsumsi UPF yang disesuaikan dengan energi harian adalah tiga porsi per hari. Kemudian semua peserta dipantau selama 12 tahun. Hasilnya tercatat ada 1.706 kasus baru kanker paru-paru.

Termasuk 1.473 kasus kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC), serta 233 kasus kanker paru-paru sel kecil (SCLC). Kebanyakan peserta yang menderita kanker paru-paru merupakan partisipan yang sering mengonsumsi makanan jenis UPF dalam jumlah tinggi.

Setelah menyesuaikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil, termasuk kebiasaan merokok dan kualitas diet secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa peserta dengan konsumsi UPF tertinggi memiliki kemungkinan 41% lebih besar untuk didiagnosis menderita kanker paru-paru. Dibandingkan mereka yang berada di kelompok terendah atau peserta yang jarang konsumsi makanan UPF.

Meskipun studi ini bersifat observasional dan belum dapat menyimpulkan hubungan sebab-akibat secara pasti, para peneliti menyoroti rendahnya nilai gizi dari makanan UPF serta tingginya kandungan gula, garam, dan lemak.

Mereka juga mengungkapkan bahwa konsumsi UPF secara global terus meningkat selama dua dekade terakhir dan menjadi pendorong utama kenaikan kasus obesitas, penyakit jantung, gangguan metabolik dan kanker di berbagai negara.

Konsumsi tinggi UPF juga berpotensi menggantikan asupan makanan sehat seperti biji-bijian utuh, buah, dan sayur yang diketahui mampu melindungi tubuh dari kanker.

Proses makanan pabrik dalam pengolahan makanan dinilai mengubah struktur makanan, mempengaruhi ketersediaan, dan penyerapan nutrisi. Peneliti menekankan perlunya studi lanjutan berskala besar pada populasi yang berbeda untuk mengonfirmasi temuan ini.

(sob/dfl)



Sumber : food.detik.com

Makan Ramen Lebih dari 1 Kali Seminggu Tingkatkan Risiko Kematian Dini


Jakarta

Ramen merupakan hidangan khas Jepang yang kini mendunia. Namun menu ini tidak terlalu baik untuk kesehatan bila dikonsumsi terlalu sering.

Dilansir dari DailyMailUK (26/09/2025), sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition, Health and Ageing mengungkap konsumsi ramen lebih dari sekali dalam seminggu berisiko meningkatkan kemungkinan kematian dini, khususnya pada pria di bawah usia 70 tahun.

Penelitian ini melibatkan lebih dari 6.500 partisipan di Prefektur Yamagata, Jepang, berusia sekitar 40 tahun. Mereka dibagi dalam 4 kelompok berdasarkan frekuensi makan ramen, mulai dari kurang dari sebulan sekali hingga lebih dari tiga kali seminggu.


Hasilnya kelompok yang paling sering mengonsumsi ramen, terutama yang meminum lebih dari separuh kuahnya, menunjukkan risiko kematian yang lebih tinggi. Dalam masa observasi yang berlangsung selama 4,5 tahun, tercatat 145 kematian di antara partisipan, dengan 100 di antaranya akibat kanker dan 29 akibat penyakit jantung.

Close up shot of miso noodle ramen with chopped pork meat and soft boiled eggKebiasaan makan ramen. Foto: Getty Images/iStockphoto/Kanawa_Studio

Para peneliti menyoroti kandungan garam yang sangat tinggi dalam kuah ramen sebagai faktor utama penyebab kematian.

“Ramen dan kuahnya mengandung kadar garam yang tinggi. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit terkait garam, seperti stroke dan kanker lambung,” tulis laporan tersebut.

Risiko tersebut semakin meningkat bila konsumsi ramen disertai dengan kebiasaan minum alkohol, di mana pria yang makan ramen lebih dari 3 kali seminggu sambil minum alkohol, tercatat memiliki risiko kematian hingga 3 kali lipat dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsinya.

Namun para peneliti juga mengakui adanya keterbatasan dalam studi ini. Data dikumpulkan melalui catatan makanan yang bersifat laporan mandiri sehingga rentan ketidakakuratan. Misalnya terkait ukuran porsi, jenis ramen, atau pola makan pendukung lainnya. Faktor gaya hidup seperti olahraga, kondisi medis kronis, serta kebiasaan makan di luar periode survei juga tidak tercatat secara detail.

Meski begitu, temuan ini cukup memberi peringatan bagi penggemar ramen. Para ahli kesehatan menganjurkan agar ramen dinikmati sesekali saja, bukan menjadi santapan rutin. Saat mengonsumsinya, hindari meminum seluruh kuah ramen yang tinggi kandungan garam, apalagi bila bersamaan dengan konsumsi alkohol.

Close-up japanese noodle called ramen in a white bowlRamen. Foto: iStock

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah menegaskan bahaya konsumsi garam berlebih. Hampir seluruh negara di Eropa dilaporkan mengonsumsi garam jauh di atas batas aman. WHO merekomendasikan konsumsi garam harian maksimal 5 gram per orang, sementara pedoman di Inggris membatasi hingga 6 gram per hari.

Kelebihan garam terbukti menjadi penyebab utama hipertensi yang meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, dua penyakit mematikan yang kerap datang tanpa gejala awal.

Dengan demikian meski ramen menawarkan kelezatan yang menggoda, menjaga frekuensi konsumsi dan membatasi asupan kuahnya adalah langkah bijak untuk kesehatan jangka panjang.

(sob/adr)



Sumber : food.detik.com