Jakarta –
Panjang umur menjadi dambaan setiap manusia. Untuk mencapainya, tentu saja pola makan sehat menjadi penunjang, seperti yang disebutkan oleh orang tertua di dunia ini.
Sebagian orang di beberapa negara memiliki usia panjang, bahkan melampaui 100 tahun. Seperti di Amerika Serikat ada sekitar 0,03 persen dari populasinya yang berusia 100 tahun, menurut analisis dari Pew Research Center.
Dilansir dari Business Insider (14/12), kebanyakan mereka yang dikaruniai umur panjang melakukan pola hidup yang sehat, termasuk asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Setidaknya 8 orang tertua di dunia mengungkapkan jika mereka menyukai makanan segar, memasak di rumah, dan lainnya.
Berikut 4 pola makan yang bikin panjang umur:
1. Mengonsumsi makanan segar
Mereka yang berusia 100 tahun mengungkapkan kalau makanan yang dikonsumsi biasanya segar. Mereka juga membatasi konsumsi daging merah, seperti yang dilakukan oleh Deborah Szekely (102) yang telah menjalani pescatarian (pola makan vegetarian dan seafood).
Pearl Taylor (102) yang tinggal di Dayton, Ohio juga mengatakan kalau dirinya rutin mengonsumsi makanan vegetarian dan hanya mengonsumsi daging sesekali. Ia juga rutin mengonsumsi jus hijau yang terbuat dari lidah buaya, seledri, peterseli, jahe, dan air putih yang ditambahkan Splenda (pemanis nol kalori).
Orang tertua kedua di New York, Louise Jean Signore (112 tahun) juga diketahui menjalani diet Mediterania. Pola makan tersebut kaya akan makanan utuh, seperti buah, sayuran, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
2. Masak di rumah
tips panjang umur dari orang-orang tertua di dunia Foto: site news/istock |
Umur yang panjang juga bisa diraih dengan memasak makanan yang dikonsumsi di rumah. Jadi, tak membeli makanan di luar rumah yang biasanya mengandung banyak lemak dan tak jelas kandungan nutrisinya.
Kakek William berusia 101 tahun dari Toronto, Kanada mengungkapkan kalau dirinya lebih suka memasak di rumah. Ia kerap memasak ikan sarden yang menjadi rahasia panjang umurnya.
Jack Van Nordheim (101) juga diketahui tak menyukai makanan cepat saji. Ia lebih menyukai makanan rumahan, seperti ayam rebus.
Diketahui bahwa mengonsumsi makanan rumahan menandakan orang makan lebih sedikit makanan olahan. Makanan olahan ini banyak dikaitkan dengan masalah kesehatan, seperti depresi, diabetes tipe-2, dan penyakit kardiovaskular.
Tips panjang umur lainnya bisa disimak di halaman berikut…
3. Makan secukupnya
tips panjang umur dari orang-orang tertua di dunia Foto: site news/istock |
Yumi Yamamoto, seorang yang bekerja di LongeviQuest, organisasi yang memverifikasi usia para supercentenarian (orang yang hidup lebih dari 100 tahun) mengatakan bahwa mereka mengikuti prinsip ‘hara hachi bu’. Prinsip tersebut berarti mereka makan hingga 80 persen kenyang.
Nenek buyut Yamamoto, Shigeyo Nakachi, adalah orang tertua kedua di Jepang hingga ia meninggal pada tahun 2021. Yamamoto mengatakan Nakachi tidak pernah makan berlebihan.
Begitu juga dengan Martin McEvily (108), pria tertua di Irlandia ini juga menerapkan pola makan dengan ‘makan secukupnya’. Pola makan ini ia terapkan semasa hidupnya.
4. Manjakan Diri
tips panjang umur dari orang-orang tertua di dunia Foto: site news/istock |
Memanjakan diri sendiri juga masuk ke dalam pola makan yang diterapkan oleh orang-orang tertua di dunia. Mereka juga tetap menikmati makanan yang sangat disukai. Seperti halnya Jack Van Nordheim yang masih menikmati camilan berupa dark chocolate setiap hari.
Kane Tanaka (119) yang tercatat sebagai orang tertua kedua dalam sejarah juga diketahui memanjakan dirinya dengan minum Cola setiap hari. Deborah Szekely yang sesekali menikmati es krim dan kopi sebagai bentuk memanjakan dirinya.
Konsep memanjakan diri ini disetujui oleh ahli gizi. Nichola Ludlam-Raine, seorang ahli gizi menjelaskan bahwa memasukkan camilan dapat membuat pola makan sehat lebih berkelanjutan. Ia juga sempat mempromosikan diet 80/20, yaitu makan makanan sehat selama 80% waktu dan membiarkan diri makan apa yang disukai pada 20% waktu tersisa.
(yms/adr)
![]() |
|||
Source : unsplash.com / Dan Gold
Duh! Ngopi Salah ‘Timing’ Bisa Ganggu Pencernaan dan Pola Tidur Jakarta – Kopi bisa jadi minuman yang sehat untuk tubuh. Tapi jika diminum di waktu yang salah, justru berdampak buruk bagi tubuh. Sebaiknya hindari ngopi di jam ini. Minum kopi memang jadi kebiasaan yang sulit ditinggalkan bagi banyak orang. Aroma dan rasanya yang khas sering dijadikan semangat untuk mengawali hari, bahkan beberapa orang bisa menikmati kopi berkali-kali dalam sehari. Namun meski kopi memiliki rasa yang nikmat, konsumsi kopi di waktu yang tidak tepat berdampak buruk bagi kesehatan. Terutama untuk sistem pencernaan dan penyerapan nutrisi di tubuh.
Melansir Food NDTV (24/06), berikut ini adalah panduan dari para ahli kesehatan mengenai waktu-waktu yang sebaiknya dihindari untuk menikmati secangkir kopi: 1. Jangan Berlebihan
Kopi mengandung kafein yang berperan sebagai stimulan sistem saraf pusat. Menurut Indian Council of Medical Research (ICMR), asupan kafein yang disarankan per hari tidak boleh lebih dari 300 miligram atau setara dengan 3 cangkir berukuran sedang. Sebagai gambaran, satu cangkir kopi seduh (150 ml) mengandung sekitar 80-120 mg kafein. Sedangkan kopi instan mengandung 50-65 mg kafein. Sehingga Jika dikonsumsi secara berlebihan, kopi dapat menyebabkan ketergantungan, gangguan tidur, serta meningkatkan kecemasan. 2. Hindari Saat Perut Masih KosongMeskipun banyak orang terbiasa minum kopi sebagai ritual atau rutinitas di pagi hari, tapi menurut ahli ayurveda Dr. Dixa Bhavsar Savaliya menyarankan agar kebiasaan ini dihentikan. Tentunya ada alasan khusus mengapa banyak ahli kesehatan tidak merekomendasikan minum kopi saat baru bangun tidur di pagi hari. Minum kopi dalam keadaan perut kosong dapat mengganggu produksi hormon kortisol yang berperan mengatur stres. Jika kadar kortisol terganggu, tubuh bisa merespons dengan perasaan gelisah, lelah, atau tidak stabil secara emosional sejak awal hari. 3. Jangan Bersamaan dengan Makanan
Kebiasaan menyeruput kopi sambil makan atau setelah makan juga patut dikoreksi. Kopi bersifat asam dan dapat memperlambat proses pencernaan. Bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan berprotein, keasaman kopi dapat menyebabkan protein menjadi lebih sulit dicerna. Selain itu, kafein dalam kopi juga dapat menghambat penyerapan zat besi dari makanan. Para ahli menyarankan untuk memberi jeda setidaknya satu jam sebelum dan sesudah makan jika ingin minum kopi. Cek Penjelasan Lain di Halaman Berikutnya!4. Perhatikan Waktunya
Bagi yang senang ngopi di sore atau malam hari, penting untuk memperhatikan waktu terakhir mengonsumsi kopi. Dr. Savaliya menganjurkan agar kafein dihindari setidaknya 6-10 jam sebelum waktu tidur. Artinya sebaiknya hentikan konsumsi kopi setelah pukul 16.00. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas tidur, mendukung detoksifikasi hati, menurunkan kadar kortisol, serta memperlancar fungsi pencernaan di malam hari. Meskipun kopi bisa memberi manfaat seperti meningkatkan fokus dan energi, penting untuk tetap bijak dalam mengonsumsinya. Memerhatikan waktu dan jumlah asupan kopi dapat membantu menjaga kesehatan tubuh tanpa harus menghilangkan kenikmatan minum kopi dari rutinitas harian. (sob/dfl) |
![]() |
Source : unsplash.com / Eater Collective
Begini Cara Mengatasi Gula Darah Turun Drastis Saat Mudik Jakarta – Menempuh perjalanan jauh saat mudik bisa memicu kondisi kadar gula darah turun drastis atau disebut hipoglikemia. Begini cara mengatasinya. Mudik merupakan tradisi Lebaran yang populer di Indonesia. Masyarakat berbondong-bondong kembali ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya bersama keluarga. Jarak yang ditempuh saat mudik tidak tanggung-tanggung, mencapai ratusan hingga ribuan kilometer. Akibatnya seseorang berisiko merasa lapar, linglung, dan bahkan gemetar.
Kondisi ini bisa terjadi saat tubuh lelah karena melakukan perjalanan saat berpuasa, yang menyebabkan gula darah menurun drastis. “Namanya hipoglikemia. Ini kondisi rendahnya gula darah dalam tubuh. Penyebab utamanya bisa kurang makan atau bagi penyandang diabetes karena konsumsi obat diabetes berlebihan,” kata Rudy dalam keterangan tertulis, Selasa (2/4). Gejala hipoglikemia memang bisa mengganggu perjalanan mudik. Pasalnya, gejala yang timbul bisa membuat tubuh benar-benar tidak sehat. Gejala-gejala itu misalnya: – Gelisah Bagaimana cara mencegahnya?Cara mengatasinya menurut Rudy sebenarnya cukup mudah. Hipoglikemia itu berkaitan erat dengan menurunnya tekanan gula darah. Karena itu cara paling mudah adalah dengan meningkatkan kembali kadar gula di tubuh. “Konsumsilah makanan dan minuman manis. Jika gejalanya sudah parah sebaiknya berbuka sesegera mungkin, meskipun belum saatnya berbuka,” kata Rudy. Untuk lebih jelasnya, berikut dua cara yang bisa dilakukan jika Anda mengalami kondisi linglung hingga gemetar tanda terjadinya hipoglikemia saat di perjalanan mudik: 1. Cukup makan “Pilih juga makanan kaya nutrisi, hindari makanan cepat saji,” katanya. 2. Langsung makan dan minum manis ketika muncul gejala “Anda bisa pilih jus atau teh manis untuk menaikan kadar gula yang turun. Namun pastikan jumlahnya tidak berlebihan. Jangan lupa untuk konsultasi dengan dokter, terutama bagi penyandang diabetes yang akan mudik,” katanya. Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Ini Cara Mengatasi Hipoglikemia saat Mudik, Anti Lapar dan Gemetar” (yms/adr) |
![]() |
||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Ikuti Tips Minum Air Putih Ini agar Tidak Dehidrasi Selama Puasa Jakarta – Saat berpuasa tubuh pasti mengalami kekurangan cairan. Karenanya, cukupi kebutuhan air putih harian selama Ramadan dengan tips ini! Menahan nafsu makan dan minum selama seharian tentu bukan hal yang mudah. Jika tidak cukup cairan saat sahur, tubuh akan mengalami dehidrasi yang berujung menyebabkan lemas. Umumnya, setiap orang disarankan untuk mengonsumsi air putih sebanyak 8 gelas per hari. Namun, karena waktu terbatas, mengonsumsi air putih pun jadi berkurang.
Dalam kondisi ini, ada tips minum air putih agar kebutuhan cairan tubuh tetap terpenuhi selama Ramadan, yakni dengan menerapkan pola 2-2-4. Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (04/04/23), berikut caranya!1. 2 gelas air putih saat berbuka
Saat berbuka puasa hindari minum manis yang berlebihan. Akan lebih baik jika minum air putih untuk membantu mengganti cairan tubuh yang hilang setelah seharian berpuasa. Biasakan untuk berbuka puasa dengan air putih, baru kemudian dilanjutkan dengan mengonsumsi makanan lainnya. Paling sedikitnya, minumlah sebanyak 2 gelas. Kamu bisa membaginya, satu gelas saat adzan Maghrib, dan satu gelas lagi saat menjelang adzan Isya 2. 4 gelas saat makan malamMinum air putih saat malam hari harus dilakukan secara berkala. Setelah dua gelas saat berbuka, lalu bisa dilanjut dengan 4 gelas saat makan malam. Namun, jumlah itu dapat dibagi lagi waktunya menjadi 2 gelas pada saat makan, dan dua gelas lagi saat menjelang tidur. Selain mencukupi kebutuhan cairan tubuh, minum air putih sebelum dan setelah makan dapat membantu melancarkan proses pencernaan makanan. Tips minum air putih selama Ramadan ada di halaman berikutnya.3. 2 gelas air putih saat sahur
Sahur adalah waktu penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh, termasuk cairan. Apa yang kita makan saat sahur akan menjadi bekal energi selama berpuasa. Saat sahur, setidaknya kamu minum 2 gelas air, bisa dibagi dengan satu gelas saat bangun tidur. Lalu, satu gelas lagi setelah makan sahur. Jika kebutuhan cairan terpenuhi, maka tubuh tidak akan mengalami dehidrasi selama berpuasa. 4. Hindari minuman berkafeinJika sudah memenuhi kebutuhan air putih dengan menerapkan pola 2-4-2, sebaiknya hindari minuman yang akan menyebabkan dehidrasi. Salah satunya minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh. Minuman berkafein bersifat diuretik yang artinya kondisi yang menyebabkan buang air kecil berlebihan. Dengan begitu, cairan tubuh akan berkurang melalui urine. Hal ini berisiko menyebabkan tubuh kekurangan cairan, sehingga tubuh berpotensi merasa lemas saat berpuasa. (raf/odi) |
![]() |
||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Jangan Makan di Mobil, Ini Risiko Kesehatannya Menurut Dokter Jakarta – Makan di dalam mobil sering jadi pilihan banyak orang yang tak punya waktu. Akan tetapi sebaiknya hindari kebiasaan makan ini, karena alasan ini. Kebanyakan orang memilih makan di dalam mobil karena tak punya waktu untuk makan di rumah atau di restoran. Sementara sebagian lainnya sudah terbiasa menyantap makanan atau ngemil di dalam mobil. Dilansir dari DailyMailUK (15/01), rupanya makan di dalam mobil tidak seaman kelihatannya. Dr Shivram Singh, ahli kesehatan dari WINIT Clinic, menyarankan agar orang berhenti makan di dalam mobil karena bisa meningkatkan risiko keracunan makanan.
“Makan atau menyimpan makanan di dalam mobil bisa membuat area mobil dipenuhi oleh remah-remah dan potongan makanan. Hal ini bisa membuat bakteri mengendap dan berjamur di mobil jika tidak dibersihkan secara menyeluruh,” ungkap Singh.
“Remah makanan ini bisa membuat mobil menjadi tempat yang kotor, tak hanya untuk makan saja tapi juga untuk kebersihan di dalam mobil,” lanjutnya. Lebih lanjut Singh menambahkan bahwa pengemudi atau penumpang di dalam mobil seharusnya makan di tempat yang lebih nyaman, serta lebih layak untuk menikmati makanan. Jika memang terpaksa harus makan di mobil, Signh menekankan agar orang tidak malas membersihkan mobil mereka. “Bagian interior mobil itu bisa sangat panas ketika musim panas, begitu juga saat musim dingin. Dengan suhu yang ekstrem di dalam mobil, ini bisa menyebabkan banyak implikasi pada kesehatan jika makan atau menyimpan makanan di mobil,” tuturnya.
Belum lagi risiko pertumbuhan bakteri seperti Salmonella dan Listeria karena suhu hangat mobil tertutup. Kedua bakteri ini seringkali ditemukan di mobil. Untuk mendukung penjelasan ini, sudah ada beberapa penelitian terkait. Dr Gareth Nye, dokter dari University of Chester turut menjelaskan bahwa di dalam mobil bisa ada 1.500 bakteri yang berbeda. “Mulai kursi pengemudi, dashboard, bagian kemudi (setir) semuanya membawa banyak bakteri. Kebanyakan bakteri yang ditemukan di dalam mobil adalah E.Coli yang bisa hidup di usus manusia. E.Coli memang tidak terlalu berbahaya, tapi dalam beberapa kasus ini bisa menyebabkan keracunan makanan,” jelas Dr Nye. Karenanya para ahli kesehatan tidak menyarankan orang untuk makan di dalam mobil. Selain itu penting bagi setiap orang membersihkan bagian dalam mobil secara menyeluruh secara berkala, untuk menghindari pertumbuhan bakteri di dalam mobil. (sob/odi) |
![]() |
|||||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Ini 5 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Terlalu Banyak Konsumsi Santan
Jakarta – Ada banyak masakan sehari-hari yang berbahan dasar santan kelapa, mulai dari opor, rendang, tongseng, soto, nasi uduk, hingga sayur lodeh. Begitu juga dengan dessert seperti kolak, bubur kacang hijau, ketan susu, hingga es cendol. Berlebihan konsumsi santan tidak bagus bagi kesehatan. Sebab santan mengandung kalori dan lemak jenuh tinggi yang bisa bikin perut begah, kolesterol melonjak, dan berat badan bertambah. Setelah terlalu banyak makan santan, temukan hal-hal yang perlu dilakukan untuk menetralkan tubuh kembali setelahnya di bawah ini.
Cara Menetralkan Tubuh dari Makanan BersantanDilansir Times of India dan Business Insider, berikut hal-hal yang mesti dilakukan setelah kebanyakan konsumsi hidangan bersantan yang notabene berlemak: 1. Hindari RebahanTak sedikit yang kekenyangan dan mengantuk setelah makan masakan bersantan. Meski begitu, hindari rebahan atau tidur setelahnya. Lebih baik duduk tegak untuk mengosongkan perut lebih cepat, menurut penelitian. Sebab rebahan usai makan lebih mungkin mengalami refluks asam, yang lebih parahnya yaitu penyakit gastroesophageal reflux (GERD). Hal itu terjadi karena rebahan memberi tekanan pada otot yang seharusnya menjaga asam lambung agar tak naik. 2. Berjalan SebentarBerjalan kaki juga membuat perut lebih cepat kosong, meski mungkin tak akan mengurangi kembung di perut. Saat perut kosong lebih cepat, gejala asam lambung cenderung tidak terjadi. Berjalanlah setidaknya 10 menit. Dengan begitu pencernaan akan lancar, kadar gula darah seimbang, dan lemak berlebih lebih minim tersimpan di tubuh. 3. Minum Air PutihSegelas air putih setelah makan santan bantu menenangkan dan mengaktifkan sistem pencernaan. Air akan memecah nutrisi dalam bentuk yang mudah dicerna dan membuang sisa produk limbah dari makanan bersantan. Jika tidak meminumnya usai makan, usus halus bakal menyerap air dari makanan yang dikonsumsi. Hal ini sering kali menyebabkan dehidrasi dan sembelit. Lebih disarankan meneguk air hangat. 4. Hindari Hidangan DinginMemang paling enak menyantap es krim setelah makan santan. Namun hal itu justru harus dihindari, karena berisiko mengakibatkan gangguan pencernaan dan begah. Kondisi ini terjadi karena organ pencernaan mengalami tekanan berlebih usai makan banyak santan dan es krim 5. Santap Hidangan Kaya SeratPilih makanan kaya serat untuk santapan berikutnya, seperti aneka sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian. Mengutip catatan detikcom, serat dapat menjadi alternatif untuk menyempurnakan fungsi santan sebagai lemak pada tubuh. Dengan serat, sebagian lemak dan gula di santan akan ‘ditangkap’ sehingga tidak berdampak berlebih ke darah dan saluran cerna. (azn/row) Bahaya Sering Konsumsi Makanan dalam Wadah Plastik, Ini Temuan Peneliti Jakarta – Wadah plastik banyak digunakan untuk menyajikan makanan karena dianggap praktis. Namun, jika keseringan bisq membahayakan kesehatan. Ini ketemuan studi terbaru! Penyajian makanan yang praktis biasanya menggunakan wadah plastik sekali pakai. Banyak digunakan oleh para penjual makanan, katering, ataupun pemakaian individual. Dilansir dari NDTV (19/2/2025), studi terbaru mengungkap bahaya yang dapat ditimbulkan dari pemakaian wadah plastik terlalu sering. Terutama pada kesehatan jantung.
Penelitian ini dilakukan dalam 2 bagian. Pertama, mereka meneliti kebiasaan makan lebih dari 3.000 orang di China dengan fokus pada seberapa sering mereka menggunakan wadah plastik dan apakah mereka memiliki penyakit jantung. Kedua, penelitian dilakukan dengan tikus sebagai objeknya yang menjelaskan apakah tikus terkena paparan zat kimia dari wadah plastik. Penelitian ini dilakukan dengan cara tikus harus minum air yang telah direbus, lalu dituang ke dalam wadah plastik dengan durasi sekitar 1-15 menit. Studi terbaru ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa memanaskan wadah plastik dalam microwave dapat melepaskan 4,2 juta partikel mikroplastik per 1 cm persegi.
“Studi ini menunjukkan paparan plastik sebagai faktor risiko CVD (penyakit kardiovaskular) yang signifikan terlepas dari durasinya,” kata peneliti. “Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi ini mengubah lingkungan mikro usus, memengaruhi komposisi mikrobiota usus, dan mengubah metabolit mikrobiota usus, terutama yang terkait dengan peradangan dan stres oksidatif,” lanjutnya. Oleh karena itu, para peneliti memberikan saran untuk mengurangi paparan risiko. Salah satu yang sederhana adalah jangan memanaskan makanan dalam wadah plastik. Saran lainnya adalah harus menghindari memindahkan makanan panas langsung ke wadah plastik, tak peduli meski hanya sebentar. Penggunaan wadah non-plastik, seperti kaca, logam, atau yang terbuat dari bahan alami berkelanjutan sangat dianjurkan. Saat memesan makanan melalui aplikasi daring, sebisa mungkin juga memilih yang penyajiannya tidak menggunakan wadah plastik. Belakangan sudah banyak tempat makan yang memerhatikan wadah ramah lingkungan, seperti paper bowl yang terbuat dari bahan biodegradable PLA atau PHA. (yms/odi) Batasi Konsumsi 5 Makanan Ini Agar Ginjal Tetap Sehat Jakarta – Paus Fransiskus dikabarkan alami gangguan ringan pada bagian ginjalnya. Ada beberapa makanan yang ternyata tak disarankan ahli agar ginjal tetap sehat. Paus Fransiskus beberapa waktu lalu sempat mengunjungi Indonesia hingga melakukan misa besar. Ternyata kondisinya kini sedang tak baik-baik saja. Melansir detikHealth (24/2) sudah genap 11 hari sejak Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit. Salah satu diagnosa dari hasil darahnya ialah gagal ginjal awal yang ringan dan diakui dokter yang menanganinya masih bisa diatasi.
Ternyata kondisi kesehatan ginjal salah satu faktor besarnya dipengaruhi dari asupan makanan yang tepat. Untuk menjaga kondisi ginjal tetap sehat dan terus berfungsi secara normal ada beberapa jenis makanan yang tak disarankan untuk dikonsumsi secara rutin. Baca juga: Mantan Chef Hotel Ini Pilih Jadi Penjual Makanan di Foodcourt Berikut 5 makanan yang disarankan untuk ginjal melansir Healthline:
1. Minuman SodaSoda ada banyak jenisnya, salah satu yang populer biasanya memiliki warna yang pekat atau rasa yang kuat. Sebagaimana telah menjadi rahasia umum bahwa soda memiliki kandungan kalori dan zat tambahan yang cukup mengkhawatirkan. Pada proses pembuatannya ada penambahan fosfor yang dilakukan pada soda guna membentuk rasa yang enak, sebagai pengawet, hingga mencegah perubahan warna. Fosfor tambahan tersebut diserap oleh tubuh dengan maksimal sebagaimana tubuh menyerap fosfor alami. Fosfor tambahan tertentu berbeda dengan yang alami, jenis fosfor ini tidak terbuat dari protein melainkan dibentuk oleh garam. Sederhananya, ahli mengungkap semakin pekat warna soda maka semakin banyak fosfor buatan yang ditambahkan dan berisiko lebih tinggi terhadap ginjal. 2. AlpukatSebagai buah dengan kadar lemak sehat yang tinggi ternyata alpukat juga memiliki efek samping. Walaupun direkomendasikan sebagai salah satu asupan makanan sehat tetapi alpukat juga memiliki kandungan potasium yang tinggi. Tingginya potasium di dalam suatu makanan dapat berdampak kurang baik terhadap ginjal. Apalagi jika konsumen telah memiliki penyakit ginjal bawaan yang lebih berisiko tinggi. Dalam sebuah alpukat berukuran sedang kandungan potasiumnya mencapai 690 miligram, sehingga bagi penderita gangguan ginjal hanya disarankan untuk mengonsumsi 1.4 bagiannya saja. Tetapi takarannya sendiri tetap harus disesuaikan dengan kebutuhan dan bila perlu melalui konsultasi dokter yang berwenang. Asupan lain yang dapat mengganggu kesehatan ginjal ada di halaman berikutnya.3. Makanan kalenganDalam proses pembuatannya, makanan kalengan membutuhkan garam tambahan yang tinggi guna menjaga kesegarannya tetap lama. Baik sup, sayur, atau bahkan kacang-kacangan yang dikemas dalam kaleng pasti menggunakan kadar garam yang tinggi. Konsumsi sodium yang berlebihan ini menjadi masalah besar yang siap mengganggu kesehatan ginjal. Hal ini yang membuat banyak ahli menyarankan pembatasan konsumsi garam harian terutama untuk penderita gangguan kesehatan pada ginjalnya. Namun tak perlu khawatir karena makanan kalengan tetap bisa dikonsumsi. Hanya saja disarankan untuk memilih label ‘tanpa garam tambahan’ untuk memastikan kandungan gramnya tak terlalu tinggi. 4. Roti gandum
Jika berbicara kandungan indeks glikemiknya, roti yang terbuat dari bahan gandum lebih direkomendasikan daripada roti berbahan tepung terigu. Tetapi bagi penderita gangguan ginjal, roti gandum justru tak disarankan. Gandum secara alami memiliki kandungan fosfor dan potasium yang tinggi. Pada satu iris roti gandum berukuran sedang atau seberat 36 gram kandungan fosfornya mencapai 76 miligram, begitu pula dengan potasiumnya pada kadar 90 miligram. Sementara pada roti berbahan tepung terigu dengan takaran yang sama kandungan fosfor dan potasiumnya hanya 32 miligram. Untuk menjaga kesehatan ginjal diperlukan juga senantiasa memeriksa label kemasan dan memastikan tak ada garam tambahan pada roti yang dibeli. 5. PisangSering dianggap sumber energi praktis, pisang memiliki kandungan potasium yang tinggi. Manfaat baiknya ini tidak bisa dianggap sama menguntungkan pada kondisi ginjal yang terganggu. Satu buah pisang dengan ukuran sedang kadar potasiumnya mencapai 422 miligram. Ketika menerima kandungan potasium yang berlebihan, ginjal tidak bisa membersihkan sisa endapannya secara alami. Sehingga dikhawatirkan sisa potasium tersebut akan mengganggu kinerja ginjal. Para ahli lebih menyarankan untuk konsumsi nanas yang rendah potasium sebagai alternatif mengonsumsi pisang. (dfl/odi) Kalau Tak Mau Migrain, Batasi Konsumsi 5 Makanan Ini Jakarta – Migrain tak hanya dipicu oleh hormonal maupun kelelahan, tetapi juga dari asupan makanan. Ada beberapa makanan enak yang memicu migrain dengan cepat. Setiap makanan memiliki kandungan nutrisi dan senyawanya masing-masing. Kandungan tersebut yang kemudian membuat pengaruh pada kondisi kesehatan tubuh. Mulai dari menyehatkan atau justru memicu penyakit. Kandungan tiramin dan nitrat, misalnya, dapat memicu migrain pada mereka yang memakannya.
Jika kamu penderita migrain yang cukup sering kambuh, sebaiknya hindari beberapa makanan tinggi tiramin dan nitrat. Walaupun sebagian asupan tersebut punya rasa yang enak, tetapi konsumsinya harus dibatasi. Baca juga: Tantri ‘Kotak’ Spill Riders Manggung, Isinya Makanan Khas Daerah! Berikut 5 asupan pemicu migrain yang harus dihindari dilansir dari Times of India, Minggu (20/7):
1. Makanan FermentasiMakanan fermentasi memiliki kandungan tiramin yang tinggi. Peningkatan tiramin terjadi melalui proses pemecahan protein yang terjadi pada proses fermentasi. Menurut beberapa penelitian, keju yang diperam lama hingga acar memicu migrain paling cepat. Sebanyak 1 dari 3 partisipan dalam penelitian tersebut mengaku lebih cepat mengalami migrain ketika mengonsumsi keju atau acar terlalu banyak. Tetapi ada juga keju yang disarankan untuk penderita migrain, cenderung berupa keju segar seperti mozarella atau ricotta. Solusinya asupan makanan yang difermentasi harus dibatasi jika tak ingin migrain mudah kambuh. 2. Daging OlahanDaging olahan banyak digunakan dalam berbagai jenis hidangan makanan. Di negara Barat, daging olahan juga sering disantap sebagai teman menikmati keju pada cheese platter. Tetapi perlu diketahui daging olahan memiliki kandungan nitrat dan tiramin yang tinggi. Kedua komponen tersebut merupakan senyawa yang paling cepat memicu migrain. Pada beberapa penelitian, daging olahan bahkan memicu migrain dengan tipe kronis. Solusinya, ketika hendak mengonsumsi daging olahan pilih produk dengan kadar nitrat yang lebih rendah. Asupan pemicu migrain lainnya berlanjut di halaman berikutnya.3. AlkoholAlkohol, khususnya pada jenis red wine, memiliki kandungan senyawa yang kompleks. Mulai dari histamin, tiramin, sulfat, hingga tanin yang dirilis ke dalam aliran darah. Menurut penelitian pada 2018, sebanyak 35% partisipan mengaku migrainnya kambuh setelah mengonsumsi alkohol. Bahkan sebanyak 77% dari yang mengalami migrain mengatakan anggur merah atau red wine berpengaruh paling besar dalam memicu migrain. Sehingga solusi yang diberikan ahli adalah agar selalu memantau asupan alkohol harian. Pilih alkohol dengan kadar histamin yang lebih rendah atau hindari pada beberapa kondisi, seperti saat stres maupun dehidrasi.
4. CokelatHampir semua kalangan usia suka makan cokelat. Rasanya yang manis dan kemampuannya melepas hormon dopamin membuat konsumennya merasa bahagia setelah makan cokelat. Namun cokelat punya beberapa kandungan lain yang dapat memicu migrain. Seperti kafein, tiramin, dan beta-phenyletilamin. Sebanyak 33% dari kasus migrain, dilaporkan pada beberapa penelitian ditemukan kambuh gegara konsumsi cokelat. Pada sebuah eksperimen ditemukan salah satu solusinya ialah mengonsumsi asupan cokelat dengan kadar yang paling rendah. 5. Makanan DinginMenikmati makanan dingin di hari yang panas tak pernah salah untuk menyegarkan. Misalnya es krim saat siang hari yang panasnya menyengat. Namun konsumsi makanan dingin ternyata juga tak terlalu disarankan untuk penderita migrain. Alasannya ialah terjadinya brain freeze atau sensasi seperti otak membeku yang perlu dihindari. Suhu dingin yang diterima otak akan memicu kambuhnya migrain. Solusi dari ahli ialah mengonsumsi makanan dingin secara perlahan dan senantiasa membasuh mulut setelah menikmatinya. (dfl/adr) Cuaca Panas Bak Pintu Neraka Terbuka! Ini Tips Kemenkes RI Biar Nggak Gampang Sakit Jakarta – Cuaca panas dikeluhkan warga dalam beberapa waktu terakhir. Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan beberapa trik yang bisa dilakukan agar tak gampang tumbang di tengah cuaca panas. Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengimbau untuk menjaga hidrasi dengan cukup minum air di tengah cuaca panas yang terjadi di beberapa wilayah RI. Menurut Nadia, paparan cuaca panas berlebih dapat meningkatkan risiko dehidrasi yang jika tidak ditangani dapat memicu masalah lebih serius.
“Minum sebelum haus itu menjadi penting. Kalau dulu anjuran kita kan 8 gelas per hari. Ya kalau dengan cuaca panas ini ya 12-18 gelas per hari. Jadi jangan tunggu haus, baru kita minum,” ujar Nadia ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).
Selain itu, untuk aktivitas di luar ruangan, Nadia menyarankan untuk mengenakan pakaian pelindung. Beberapa pelindung yang bisa digunakan seperti payung, topi, pakaian yang bersirkulasi baik, dan tidak berwarna hitam. Nadia menambahkan pada cuaca panas, risiko untuk sakit menjadi lebih besar. Beberapa di antaranya yang harus diwaspadai seperti batuk, pilek, dan infeksi saluran pernapasan atas lain. “Kalau kita aktivitas di luar, padat dengan cuaca kering, gunakan masker. Apalagi kalau di sekitar kita banyak orang yang sakit tenggorokan, suara serak, karena kan sekarang banyak kan yang tiba-tiba kok ‘Suara saya tiba-tiba serak’. Bukan kebanyakan konser, tapi memang karena kering ya. Karena kering, akhirnya kan tenggorokan mudah iritasi,” tandasnya. (avk/suc) Sari Berita Penting |






















