Category Archives: Makanan

Lagi Diet? Ini 6 Cara Minum Kopi untuk Turunkan Berat Badan


Jakarta

Saat diet, pencinta kopi masih tetap dapat menikmati minuman favoritnya. Ikuti 6 cara ini agar konsumsi kopi mendukung usaha penurunan berat badan.

Kopi dapat membantu menurunkan berat badan asalkan diminum dengan cara yang tepat. Hal ini disampaikan ahli gizi Nataly Komova yang menyebut peran kafein dalam kopi untuk manfaat tersebut.

“Kafein pada kopi meningkatkan thermogenesis, membuat tubuh membakar lebih banyak kalori,” kata Komova, seperti dikutip dari Express.


Untuk mendapatkan manfaat tersebut, Anda bisa menikmati secangkir kopi dengan beberapa cara berikut.

1. Kopi hitam tanpa pemanis

Pastikan kopi yang dikonsumsi tidak mengandung pemanis tambahan. Kopi hitam merupakan minuman ideal untuk menurunkan berat badan karena mengandung kurang dari 5 kalori.

“Sementara kopi hitam rendah kalori, minuman ini bisa berubah jadi tinggi kalori, gula dan lemak saat ditambahkan susu dan gula,” kata ahli diet Ashley Shaw, seperti dikutip dari Insider.

Dengan demikian, sebaiknya Anda menyisihkan kopi-kopi kekinian atau kopi kemasan.

2. Tidak diminum saat perut kosong

Ini Alasan Mengapa Minum Kopi Sebelum Sarapan Picu Kenaikan Gula DarahFoto: Getty Images/iStockphoto/Yevhen Roshchyn

Tak jadi soal jika Anda menjadikan kopi sebagai menu sarapan. Namun, sebaiknya santap makanan terlebih dahulu, baru seruput kopi Anda.

“Itu karena kopi dapat mengurangi rasa lapar Anda, yang dapat mengakibatkan Anda melewatkan makan,” jelas ahli diet Kaset Hageman, seperti dikutip dari Eat This Not That.

Saat Anda tidak sarapan, Anda bakal makan berlebihan di siang atau malam hari. Kalau begini, maka proyek menurunkan berat badan hanya sekadar impian.

3. Pilih waktu yang tepat

Sebaiknya minum kopi di waktu yang tepat. Shaw menyarankan untuk tidak minum kopi 6-7 jam jelang waktu tidur demi menjaga kualitas tidur dan hormon tubuh.

Saat Anda kurang tidur, rasa lapar meningkat, terutama terhadap makanan tinggi kalori. Konsumsi kalori berlebih akan menaikkan berat badan.

4. Perhatikan camilan pendamping kopi

Ilustrasi Soft CookiesFoto: Unsplash/Jade Wulfraat

Terkadang, manfaat kopi dipengaruhi teman minum alias kudapannya. Orang kerap memasangkan kopi dengan kukis, biskuit, atau roti. Rasanya memang nikmat, tetapi kalori yang masuk juga besar.

“Kadang tidak apa-apa, tapi jika dilakukan rutin, maka itu dapat menghambat penurunan berat badan,” kata ahli gizi Adriana Sobel.

5. Pakai bubuk kayu manis

Anda bisa menambahkan bubuk kayu manis untuk memberikan manfaat lebih pada secangkir kopi.

Seperti dikutip dari Times of India, paduan kafein dan antioksidan dari kayu manis akan mendorong penurunan berat badan dengan meningkatkan metabolisme. Racikannya sederhana, cukup siapkan secangkir kopi hitam panas, lalu tambahkan seperempat sendok teh bubuk kayu manis.

6. Paduan dark chocolate

Kopi Hitam dan Dark Chocolate Disebut Lebih SehatFoto: Getty Images/iStockphoto

Dark chocolate memiliki aroma dan rasa manis-pahit yang khas. Menambahkannya pada secangkir kopi hitam bukan ide buruk. Apalagi, cokelat akan sedikit meluruhkan pahit kopi.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “6 Cara Minum Kopi yang Ampuh Turunkan Berat Badan

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Hindari 5 Makanan dan Minuman yang Bikin Imunitas Tubuh Turun


Jakarta

Imunitas akan tetap terjaga jika kita senantiasa mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang. Jadi, hindari konsumsi beberapa makanan yang tidak sehat ini.

Imunitas tubuh penting dijaga untuk menjaga tubuh dari terserang beragam penyakit. Caranya dengan mengonsumsi makanan dan minuman bergizi seimbang, di antaranya mengandung vitamin dan mineral.

Dilansir dari Eating Well (30/4/2024), imunitas tubuh dapat menurun jika mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat. Seperti halnya terlalu sering mengonsumsi minuman beralkohol, gorengan, hingga makanan olahan.


Berikut 5 makanan dan minuman yang dapat menurunkan imunitas tubuh:

1. Minuman Beralkohol

Ilustrasi minuman beralkoholIlustrasi minuman beralkohol Foto: Getty Images/iStockphoto/Kanizphoto

Minuman beralkohol seperti bir, wine, dan whiskey, sebaiknya dihindari agar tubuh tetap bugar. Dikarenakan terlalu sering mengonsumsi minuman beralkohol dapat memengaruhi kesehatan usus yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Sebuah studi pada 2021 dalam ‘Toxicology Reports’ mencatat bahwa alkohol dapat memengaruhi keragaman bakteri sehat di usus dan berkontribusi pada berkurangnya fungsi penghalang usus. Asupan alkohol yang berlebihan juga dapat menghambat kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi yang dibutuhkan tubuh guna menangkal penyerang asing, seperti virus flu.

Alkohol juga mengganggu tidur, sehingga membuat tubuh mudah lelah. Padahal, tidur yang optimal sangat penting bagi sistem kekebalan tubuh agar tetap dalam kondisi prima.

2. Minuman Manis

Minuman manis juga harus dihindari kalau ingin tubuh tetap terjaga imunitasnya. Asupan gula berlebihan, termasuk melalui minuman manis dapat berdampak negatif pada tubuh dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Menurut studi ada 2022 dalam Human Immunology, asupan fruktosa (sejenis gula) yang berlebihan mengubah susunan mikrobiota usus. Sehingga, strain bakteri yang bermanfaat lebih sulit berkembang biak.

3. Gorengan

Gorengan menjadi makanan yang umum ditemui di Indonesia. Jenis gorengan itu sangat beragam, seperti tempe, bakwan, tahu isi, pisang goreng, dan lainnya. Enaknya gorengan ini disantap saat sore hari.

Sayangnya, gorengan bukanlah makanan sehat yang konsumsinya harus dibatasi. Hal ini dikarenakan gorengan banyak mengandung produk akhir glikasi lanjut (AGE). Senyawa ini secara alami muncul selama proses memasak.

Penelitian dalam artikel tahun 2020 di Nutrients, menemukan bahwa AGE dapat dikaitkan dengan mikrobioma usus yang kurang optimal, peningkatan peradangan, dan penghalang usus yang lebih lemah. Semuanya dapat berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.

4. Daging Olahan

Grilled sausages and vegetables in frying pan, close upsosis Foto: Getty Images/iStockphoto/Nadezhda_Nesterova

Daging olahan juga harus dihindari konsumsinya agar tubuh tetap sehat. Banyak mengonsumsi daging olahan, seperti sosis, ham, kornet, dan lainnya dapat berdampak buruk bagi imunitas tubuh.

Saat daging olahan dicerna, bakteri usus menghasilkan zat yang disebut trimetilamin (TMA) yang kemudian diubah menjadi trimetilamina N-oksida (TMAO) oleh hati. Kadar TMAO yang berlebihan dapat dikaitkan dengan komunitas bakteri usus yang tidak sehat, peradangan kronis, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

5. Makanan Tinggi Garam

Satu lagi makanan yang harus dihindari agar imunitas tubuh tetap terjaga, yaitu makanan tinggi garam. Hal ini diungkapkan dalam studi besar tahun 2023 yang diterbitkan oleh Respiratory Research. Peneliti menemukan hubungan antara menambahkan garam ke makanan dan sleep apnea atau gangguan pernapasan selama tidur.

Menurut CDC, sleep apnea mengakibatkan kurangnya kualitas tidur. Seperti yang diketahui, kurang tidur dikaitkan dengan sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah. Untuk mengurangi asupan garam secara keseluruhan, kurangi konsumsi makanan yang tinggi sodium, seperti makanan cepat saji, camilan asin, daging olahan, dan makanan kaleng.

(yms/adr)



Sumber : food.detik.com

6 Orang dengan Kondisi Ini Tak Disarankan Makan Pepaya, Kenapa Ya?


Jakarta

Pepaya adalah buah tropis yang punya segudang manfaat sehat. Namun pepaya tak bisa dikonsumsi semua orang. Enam orang dengan kondisi ini tak disarankan makan pepaya karena sejumlah alasan.

Pepaya banyak disukai orang Indonesia karena teksturnya lembut, rasanya manis, dan harganya relatif terjangkau. Pepaya sudah enak dimakan begitu saja atau ditambahkan sedikit gula pasir dan perasan jeruk nipis dalam kondisi dingin.

Konsumsi pepaya baik untuk tubuh. Mengutip dari Medical News Today, pepaya mengandung vitamin A, B, C, E, dan K, juga sejumlah mineral seperti magnesium, tembaga, kalsium, dan kalium. Kandungan serat pada pepaya pun manjur mengatasi sembelit.


Selain itu, karena kandungan kalorinya rendah, pepaya cocok dijadikan makanan selingan buat yang sedang diet.

Di balik sejumlah keunggulan pepaya, nyatanya tidak semua orang bisa mengonsumsi pepaya. Enam kelompok ini perlu mempertimbangkan alternatif buah lain yang lebih aman tanpa mendatangkan masalah kesehatan.

Berikut daftarnya:

1. Ibu hamil

Ibu hamil perlu menghindari makan pepaya belum matang atau setengah matang. Seperti dikutip dari Healthshots, pepaya belum matang penuh bisa bersifat pencahar dan memicu kontraksi rahim.

Selain itu, jika ibu memiliki riwayat keguguran, disarankan untuk menghindari pepaya.

2. Penderita batu ginjal

Viral di TikTok Makan Biji Pepaya Bisa Keluarkan Parasit Tubuh, Ini Kata PenelitiFoto: iStock

Pepaya tinggi kandungan vitamin C. Buat penderita batu ginjal, perlu menghindari atau membatasi konsumsi pepaya sebab terlalu banyak vitamin C justru bisa memperburuk kondisi penyakit.

3. Alergi lateks

Pepaya memiliki beberapa jenis alergen atau pemicu alergi berupa protein. Protein yang bisa memicu alergi antara lain papain, chymopapain, carcaine, dan kitinase.

Orang dengan alergi lateks kemungkinan besar alergi terhadap pepaya. Kalau Anda memiliki alergi terhadap lateks, maka sebaiknya hindari makan pepaya atau produk turunan pepaya.

4. Orang dengan masalah jantung

Ilustrasi Ngopi dan Kaitannya Pada Penyakit JantungFoto: Getty Images

Pepaya mengandung papain yang dianggap dapat memperlambat detak jantung. Tak heran banyak ahli meyakini orang dengan masalah jantung perlu menghindari pepaya.

5. Penderita hipotiroid

Hipotiroid merupakan kondisi saat tubuh tidak memproduksi cukup hormon tiroid. Hormon tiroid berfungsi mengendalikan pertumbuhan, perbaikan sel, dan metabolisme.

Konsumsi pepaya bisa memperparah kondisi penderita hipotiroid.

6. Penderita hipoglikemia

Membekukan PepayaFoto: iStock

Buat penderita hiperglikemia alias gula darah tinggi, pepaya adalah buah yang aman dikonsumsi sebab membantu mengatur gula darah. Sebaliknya, buat orang hipoglikemia atau gula darah rendah, pepaya bukan pilihan yang baik.

Menukil dari Times of India, pepaya punya efek anti-hipoglikemik atau penurun gula darah. Jika makan pepaya, maka gula darah pada penderita hipoglikemia bisa semakin anjlok hingga timbul sejumlah gejala seperti kebingungan, gemetar, dan detak jantung cepat.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul Banyak Manfaat, Tapi Pepaya Tak Dianjurkan buat 6 Kelompok Ini

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

5 Protein Berbahan Kedelai Ini Juga Cocok untuk Diet


Jakarta

Protein menjadi salah satu nutrisi yang baik untuk diet. Selain protein hewani, pelaku diet juga bisa konsumsi protein nabati, seperti berbagai macam olahan kedelai ini.

Protein merupakan jenis nutrisi utama yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan hormon serta membentuk sel jaringan tubuh. Nutrisi ini juga penting untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Makanan berprotein tinggi juga sangat bagus dikonsumsi ketika sedang menjalani diet karena dapat meningkatkan metabolisme tubuh serta memberi rasa kenyang lebih lama.


Saat diet, banyak orang mungkin hanya fokus pada protein hewani, seperti telur hingga daging. Padahal, protein berbahan dasar nabati, juga tidak kalah bermanfaat.

Berbagai jenis protein nabati bisa ditemukan, tetapi satu-satunya yang diklaim dapat menyehatkan jantung menurut FDA (Food and Drug Administration) yaitu kedelai.

Kedelai memiliki kualitas lebih tinggi daripada protein nabati lainnya. Bahkan, sebanding dengan protein hewani. Pasalnya, di dalam kedelai juga terkandung sembilan asam amino yang diperlukan manusia.

Oleh karena itu, merupakan pilihan yang tepat untuk memasukkan protein berbahan dasar kedelai ke dalam menu diet harian.

Melansir Slurrp.com (09/10/2024), berikut 5 jenis protein kedelai yang bisa dikonsumsi.

1. Tahu

Tahu Putih or Tofu, one of raw ingredient food made from fermented soybean extract.Kandungan protein dalam tahu putih yang tinggi serta kalori yang rendah membuatnya cocok untuk diet. Foto: Getty Images/iStockphoto/Tyas Indayanti

Tahu merupakan makanan berbahan endapan biji kedelai yang telah mengalami koagulasi, kemudian diambil sari-sarinya.

Di dalam 100 gram tahu putih, rata-rata mengandung protein sampai 17 gram. Kandungan protein tinggi di dalamnya bisa memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga membatasi seseorang makan berlebihan dan akhirnya membantu menurunkan berat badan.

Selain itu, tahu juga rendah kalori. Di dalam 100 gram tahu terdapat 94 kkal. Hal ini menguntungkan karena tidak menyebabkan surplus kalori.

Makanan ini juga tinggi serat dan bagus untuk sistem pencernaan.

2. Edamame

Ilustrasi edamameedamame juga bagus untuk diet karena proteiin di dalamnya dapat membangun otot lebih kuat. Foto: Getty Images/iStockphoto/Magone

Edamame juga merupakan produk dari kedelai yang dipanen saat masih muda dan dijual dalam bentuk utuh atau dengan polong (kulitnya).

Ketika kacang ini masih hijau, mereka dipetik. Setelah direbus selama 15-20 menit dalam air asin, kacang ini pun bisa langsung dikonsumsi.

Edamame baik untuk diet karena tinggi protein, sehingga membantu perut kenyang lebih lama sekaligus mampu membangun otot lebih kuat. Di dalam 100 gram edamame terkandung 10 gram sampai 11 gram protein.

Jenis kacang ini juga rendah kalori, dimana setengah cangkir hanya mengandung 95 kalori.

Cara terbaik untuk menikmatinya yaitu dengan cara direbus atau dikukus. Namun, disarankan tidak terlalu lama agar nutrisinya tidak hilang.

Protein berbahan kedelai lain yang bisa dipilih bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Tahu sutera

Tahu Sutera Topping SeafoodBisa juga mengonsumii tahu sutera yang kalorinya rendah, tetapi proteinnya tinggi. Foto: iStock

Opsi lain yang bisa dipilih yaitu tahu sutera. Punya karakteristik lembut, seperti kain sutera.

Kandungan air di dalamnya lebih tinggi dari tahu biasa. Di dalam 100 gram tahu sutera rata-rata mengandung 4,8 gram sampai 9 gram protein. Jumlah kalorinya juga lebih rendah dimana per 100 gramnya hanya mengandung 61 kalori.

Kandungan asam lemak omega-3 dan omega-6 nya lebih tinggi daripada tahu biasa. Tahu ini juga mengandung vitamin A, C, E, dan kalsium yang baik untuk kesehatan tubuh.

4. Tempe

Mirip Tempe, Ini Seitan yang Sehat dan Tinggi ProteinTempe juga menjadi protein nabati yang bisa dikonsumsi saat diet. Foto: Getty Images/Adela Srinivasan

Selain tahu, tempe juga baik dikonsumsi saat diet. Makanan ini terdiri dari kedelai yang difermentasi atau dipecah secara mikrobiologis. Kemudian dipadatkan sampai memiliki tekstur yang kuat dan kenyal.

Tentu makanan ini juga mengandung protein dalam jumlah tinggi, sekitar 18 gram protein per 100 gramnya. Protein tersebut dapat merangsang termogenesis dalam tubuh, sehingga tubuh mengalami peningkatan metabolisme dan membantu pembakaran kalori lebih banyak usai makan.

Beberapa jenis vitamin dan mineral juga ditemukan dalam makanan ini, seperti sodium, zat besi, kalsium, hingga isoflavon. Nutrisi tersebut juga dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara optimal, mulai dari menjaga kesehatan jantung, menjadi sumber antioksidan, hingga memperkuat tulang.

5. Susu kedelai

Salah satu susu non-hewani yang baik untuk diet yaitu susu kedelai. Kandungan nutrisinya hampir sama dengan susu sapi.

Kandungan proteinnya juga hampir sama, tetapi kandungan kalori, lemak, dan karbohidratnya lebih sedikit daripada susu sapi. Di dalam 100 gram susu kedelai terkandung protein kurang lebih 3 sampai 4,4 gram protein.

Protein dan serat tinggi di dalamnya juga dapat menjadi suplai energi yang dibutuhkan untuk menurunkan berat badan. Protein nabati di dalamnya mengandung lemak sehat dan mengenyangkan, sehingga menghindari dari rasa lemas saat diet.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Kopi Tidak Menyebabkan Jantung Berdebar, Ini Kata Peneliti


Jakarta

Kafein pada kopi bisa menyebabkan jantung berdebar atau yang disebut palpitasi. Namun, ada sebuah penelitian yang menemukan fakta sebaliknya. Ini kata peneliti!

Kandungan kafein pada kopi dapat memberikan berbagai macam efek. Jika diminum berlebihan, maka bisa menyebabkan palpitasi atau kondisi jantung berdebar hingga menimbulkan rasa cemas.

Itu karena kafein akan diserap ke dalam aliran darah dan mencapai jantung. Kemudian, kafein akan merangsang produksi hormon adrenalin yang berperan untuk meningkatkan detak jantung.


Kondisi tersebut sering terjadi pada peminum kopi. Namun, sebuah penelitian menghilangkan ketakutan tersebut dengan temuannya yang membuktikan bahwa kopi tidak menyebabkan jantung berdebar.

Dikutip dari CNBC NEWS (27/01) berikut penjelasannya:

1. Kopi menurunkan risiko jantung berdebar

kopi jamurIlustrasi biji kopi Foto: Getty Images/Jiggo_thekop

Sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine telah menganalisis pada 386.000 orang lebih selama periode 3 tahun dan membandingkan dengan tingkat detak jantung.

Spesialis Aritmia sekaligus seorang Profesor di Divisi Kardiologi di University of California San Francisco, Dr Gregory Marcus, mengatakan bahwa setiap tambahan secangkir kopi yang dikonsumsi dikaitkan dengan risiko 3% lebih rendah mengalami jantung berdebar.

Menurut analisis genetiknya, peneliti tidak menemukan hubungan yang signifikan antara gangguan metabolisme kopi dan risiko palpitasi.

2. Pandangan yang berbeda

Menurut Dr Marcus, temuan bahwa kopi dapat menyebabkan jantung berdebar lahir dari penelitian yang lebih tua, termasuk penelitian yang sepenuhnya berfokus pada dokter pria.

“Saat ini sains memiliki pandangan yang berbeda. Faktanya, tinjauan terhadap 201 meta-analisis menemukan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang kemungkinan lebih bermanfaat daripada berbahaya bagi kesehatan,” tuturnya.

Ia mengatakan bahwa kemungkinan manfaat kesehatan dari kafein dan kopi khususnya telah muncul, seperti pengurangan kanker, diabetes, penyakit kardiovaskular, dan kematian.

Penjelasan lebih lanjut ada di halaman selanjutnya.

3. Tidak ada kaitan kafein dan jantung berdebar

Penelitian Terbaru Sebut Minum Kopi Bisa Melindungi Kesehatan JantungIlustrasi kopi hitam. Foto: Ilustrasi iStock

Dengan analisis yang dilakukan Dr Marcus dapat menyimpulkan bahwa secara umum, mengonsumsi produk berkafein, seperti kopi, teh, dan cokelat tidak dikaitkan dengan peningkatan aritmia atau detak jantung.

“Tetapi itu tidak menentukan jumlah tertentu per hari. Peminum kopi mempunyai tingkat penyakit arteri koroner yang lebih rendah,” ujar Dr Marcus lebih lanjut.

Menurutnya, orang yang merasakan jantung berdebar atau gejala lain akibat kopi dan teh mungkin mereka justru mengurangi konsumsinya. Namun, ia juga mencatat bahwa ini adalah temuan lain yang mendukung konsumsi dalam jumlah sedang.

4. Batasan minum kopi

Kopi dikenal sebagai minuman yang menyehatkan. Kafein dan senyawa penting pada kopi dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2, kardiovaskular, hingga kematian.

Namun, tentunya itu dapat dirasakan jika diminum dalam porsi normal dan tidak berlebihan. Menurut Dr Marcus, batasannya sekitar 5 cangkir dalam sehari dan anak-anak tidak boleh minum terlalu banyak kafein.

“Kafein dalam dosis tinggi bisa berakibat fatal. The Food and Drug Administration telah memperingatkan efek dari terlalu banyak mengasup kafein,” tutup Dr Marcus.

(raf/odi)



Sumber : food.detik.com

5 Alasan Makan Jeruk Bantu Turunkan Berat Badan


Jakarta

Mencoba menurunkan berat badan dengan mengonsumsi jeruk menjadi ide yang bagus. Pasalnya, jeruk mengandung beragam nutrisi baik, termasuk rendah kalori dan berserat tinggi.

Jeruk menjadi salah satu buah yang bagus dikonsumsi ketika sedang diet. Buah berwarna cerah ini tidak hanya lezat, tetapi juga mengandung banyak nutrisi, mulai dari vitamin C, serat penting, hingga antioksidan.

Meskipun kandungan nutrisinya baik untuk kesehatan, tetapi banyak orang mungkin ragu dengan manfaatnya untuk penurunan berat badan.


Melansir healthshots.com (06/10/2024), ada 5 alasan yang membuat jeruk patut dimasukkan dalam menu harian. Berikut penjelasannya:

1. Jeruk rendah kalori

Jus jerukJeruk rendah kalori sehingga kalori yang masuk tidak lebih besar dari yang dikeluarkan. Foto: Getty Images/DianaHirsch

Salah satu alasannya karena jeruk adalah buah yang rendah kalori.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan International menemukan jika jeruk berukuran sedang biasa mengandung 60 sampai 80 kalori.

Mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar merupakan pilihan penting dalam menurunkan berat badan. Karenanya, jeruk menjadi pilihan yang tepat.

2. Tinggi serat

Makan Nasi Lauk Buah Jeruk dan Sambal Disebut Sekte Makan di Luar NalarJeruk juga menjadi salah satu buah yang tiinggi serat. Foto: Twitter/Visual

Jeruk dapat membantu penurunan berat badan karena mengandung banyak serat, terutama serat larut.

Jenis serat ini dikenal karena kemampuannya untuk meningkatkan rasa kenyang dan membuat perut kenyang lebih lama. Ketika sudah merasa kenyang, seseorang cenderung tidak ngemil atau makan berlebihan. Secara signifikan dapat membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.

3. Membantu menghidrasi tubuh

Fantastis! Satu Buah Jeruk Mandarin Mikan Dijual Rp 14,2 Juta di JepangKandungan air yang tinggi di dalamnya dapat membantu hidrasi tubuh. Foto: iStock

Jeruk juga termasuk buah dengan kandungan air yang tinggi, sekitar 85-90 persen.

Berarti, ketika seseorang makan jeruk, asupan air ke dalam tubuh juga meningkat.

Menjaga tubuh tetap terhidrasi penting untuk menjaga metabolisme dan tingkat energi sehat. Pada akhirnya, ikut membantu menurunkan berat badan.

Makanan dengan kandungan air tinggi juga dapat membantu perut kenyang tanpa menambahkan kalori ekstra. Sebab, makanan ini mengisi ruang kosong di perut, membuat perut seseorang puas sekalipun porsi yang dimakan sebenarnya kecil.

Jadi, dengan makan jeruk, kamu bisa menghindari makan berlebihan.

Alasan lain mengapa jeruk bisa bantu turunkan berat badan dapat dilihat pada halaman selanjutnya!

4. Indeks glikemik rendah

Jeruk juga memiliki indeks glikemik rendah, yang berarti mereka menyebabkan kenaikan gula darah lebih lambat dan bertahap daripada makanan dengan indeks glikemik tinggi.

Ahli gizi Abhilasha mengungkap, “Ini karena jeruk kaya akan serat, yang memperlambat penyerapan glukosa ke aliran darah. Ketika kadar gula naik perlahan, itu membantu mencegah lonjakan.”

Sebab, lonjakan gula darah justru menyebabkan peningkatan rasa lapar atau ngidam terhadap makanan tertentu.

5. Meningkatkan metabolisme

Kandungan vitamin C dan antioksidan di dalam jeruk membantu meningkatkan metabolisme. Memungkinkan tubuh membakar kalori lebih efisien.

Seiring berjalannya waktu, tingkat metabolisme tinggi juga berkontribusi pada penurunan berat badan.

Memasukkan jeruk ke dalam menu diet seimbang bersama aktivitas fisik teratur dapat mendukung upaya penurunan berat badan.

6. Cara menurunkan berat badan dengan jeruk

konsumsi jus jeruk apakah aman jika setiap hariJeruk bisa dimakan langsung atau dijadikan jus hingga smoothie. Foto: Getty Images/iStockphoto

Beberapa cara bisa dilakukan untuk membantu mencapai tujuan ini.

Pertama, jeruk bisa dimakan sebagai camilan. Lalu, jeruk bisa dijadikan jus tanpa tambahan gula. Buah ini juga bisa dijadikan campuran smoothie dengan tambahan buah-buahan lain, atau gunakan jeruk sebagai tambahan pada air infused water.

Meskipun jeruk sehat, tetapi jika dimakan berlebihan dapat menimbulkan efek samping. Mulai dari masalah pencernaan, refluks asam atau mulas, masalah ginjal, reaksi alergi, dan lain sebagainya.

Seseorang bisa mengonsumsi jeruk maksimal 1-2 buah sehari.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Kulit Glowing dan Awet Muda dengan Rajin Konsumsi 4 Sayuran Ini


Jakarta

Memiliki kulit glowing, sehat, dan awet muda adalah dambaan semua wanita. Kondisi kulit ini bisa digapai dengan mengonsumsi makanan tepat, termasuk sayuran dengan nutrisi terbaik ini.

Selain perawatan dari luar, kulit yang sehat bisa dimiliki dengan perawatan dari dalam melalui konsumsi makanan-makanan yang tepat. Beberapa sayuran diketahui memiliki efek kulit glowing dan awet muda jika dikonsumsi rutin.

Sayuran ini bagusnya dimasukkan ke dalam menu harian. Nutrisi lain yang terkandung di dalamnya juga dapat menyehatkan tubuh secara umum.


Berikut 4 sayuran yang berkhasiat bikin kulit glowing dan awet muda:

1. Wortel

5 Minuman Ini Bisa Tingkatkan Imun Tubuh, Jus Wortel hingga Air KelapaWortel mengandung beta karoten yang mampu melindungi kulit. Foto: Ilustrasi iStock

Sayuran yang bikin kulit glowing dan awet muda pertama adalah wortel. Khasiat ini didapat dari kandungan beta karoten tinggi pada wortel.

Beta karoten mampu melindungi kulit dari dampak buruk sinar matahari. Beta karoten merupakan komponen yang juga memberikan warna pada tumbuhan.

Mengutip dari WebMD, selain wortel, pangan tinggi beta karoten lain seperti aprikot, melon, mangga, pepaya, dan ubi jalar.

2. Paprika merah atau kuning

Seperti wortel, paprika juga merupakan sumber beta karoten yang baik buat kulit. Dalam tubuh, beta karoten diubah jadi vitamin A.

Sebanyak 149 gram (g) paprika merah setara dengan 156 persen kebutuhan vitamin A harian.

Menukil dari Healthline, paprika juga sumber vitamin C terbaik. Vitamin C diperlukan untuk membuat protein kolagen sehingga kulit tetap kencang.

Sebanyak 149 g paprika memberikan 211 persen kebutuhan vitamin C harian.

Sayuran yang dapat membuat kulit bersinar ada di halaman selanjutnya.

3. Brokoli

cara masak brokoli bagian batangnyaBrokoli penuh dengan vitamin dan mineral yang penting buat kesehatan kulit. Foto: tiktok/istock

Brokoli penuh dengan vitamin dan mineral yang penting buat kesehatan kulit seperti seng, vitamin A, dan C.

Brokoli juga mengandung lutein, karotenoid yang bekerja seperti beta karoten. Lutein berfungsi membantu melindungi kulit dari kerusakan oksidatif yang membuat kulit keriput.

Selain itu, terdapat sulforaphane yang merupakan agen pelindung kuat terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Zat ini bekerja dengan menetralkan radikal bebas dan mengaktifkan sistem pelindung dalam tubuh.

4. Tomat

Tomat tinggi kandungan likopen karotenoid. Likopen memiliki sifat antioksidan dan antiperadangan serta terbukti melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.

Mengutip dari Health, penelitian menunjukkan konsumsi tomat dapat membantu memperbaiki penampilan kulit.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Ini Daftar Sayuran Terbaik yang Bikin Kulit Glowing dan Awet Muda”

(raf/adr)



Sumber : food.detik.com

Hati-hati! Konsumsi 6 Makanan Enak Ini Memicu Kanker Usus Besar


Jakarta

Kanker usus besar adalah jenis kanker yang belakangan banyak diidap anak muda. Kanker ini bisa dihindari dengan mewaspadai konsumsi beberapa makanan, termasuk makanan enak berikut.

Kanker usus besar adalah kondisi kronis di mana sel-sel abnormal tumbuh di dalam usus besar. Usus besar sendiri merupakan organ yang bertugas membawa makanan yang dicerna ke rektum dan keluar dari tubuh.

Mengutip laman Cleveland Clinic, kanker usus besar umumnya dimulai dari polip atau pertumbuhan sel tertentu di lapisan dalam usus besar. Perlahan polip membesar dan menyebar menjadi sel kanker.


Makanan pemicu kanker usus besar

Gaya hidup menjadi salah satu penyebab utama kanker usus besar. Salah satu yang patut diperhatikan adalah pilihan asupan makanan.

Faktanya, ada beberapa makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Apa saja?

1. Daging merah

Makanan pemicu kanker usus besar yang pertama adalah daging merah seperti daging sapi, babi, kambing, dan domba.

Mengutip WebMD, sejumlah ahli telah menemukan bahwa kebiasaan makan daging merah secara teratur membuat seseorang lebih rentan terkena kanker usus besar. Namun demikian, tak diketahui pasti hubungan antara keduanya.

Para ahli menduga hubungan keduanya terbentuk karena adanya zat penyebab kanker saat daging merah dimasak pada suhu tinggi.

Upayakan agar tidak mengonsumsi lebih dari 500 gram (g) per minggu.

2. Sosis

Sosis bakarFoto: iStock

Sosis, nugget, dan makanan olahan lainnya perlu dihindari untuk mencegah kanker usus besar.

Makanan olahan mengalami proses panjang mulai dari diasinkan hingga diawetkan dengan menggunakan bahan kimia tambahan.

3. Minuman beralkohol

Satu gelas minuman saja pada dasarnya tak akan meningkatkan risiko kanker usus besar.

Namun, minum dalam jumlah sedang atau 2-3 gelas sehari dapat meningkatkan kemungkinan terkena usus besar hingga 20 persen. Sementara minum dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko hingga 40 persen.

4. Roti putih

Roti tawar untuk French toast.Foto: Getty Images

Sama seperti daging olahan, biji-bijian yang diolah panjang juga dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Hal yang sama juga berlaku pada makanan bertepung seperti pasta.

Mengutip berbagai sumber, biji-bijian sendiri dikenal sebagai salah satu sumber serat yang baik. Namun, karena melalui proses pengolahan yang panjang, kadar serat jadi minimal. Hal ini dapat meningkatkan risiko usus besar.

5. Minuman kemasan

Minuman manis ada di mana-mana dan mudah didapat. Tapi hati-hati, minuman seperti ini dapat meningkatkan risiko kanker usus besar.

Tak cuma obesitas dan diabetes, penelitian juga menemukan kaitan antara minuman manis dengan kanker.

Gula dalam minuman manis dapat menyebabkan peradangan kronis. Peradangan dapat memicu pertumbuhan sel kanker, termasuk pada usus besar.

6. Gorengan

GorenganFoto: Getty Images/SimpleImages

Makanan pemicu kanker usus besar lainnya adalah gorengan atau makanan lain yang diproses dengan digoreng.

Makanan yang digoreng memiliki kadar akrilamida yang tinggi. Mengutip Healthline, berdasarkan ulasan pada tahun 2018, senyawa ini ditemukan bersifat karsinogenik atau memicu kanker.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Awas, 6 Makanan Enak Ini Bisa Jadi Pemicu Kanker Usus Besar

(adr/odi)



Sumber : food.detik.com

Apakah Bahaya Minum Kopi yang Sudah Berjamur?


Jakarta

Pencinta kopi mungkin pernah menemukan kopinya berjamur dan khawatir bisa membahayakan kesehatan. Untuk mengetahui efeknya, simak penjelasan pakar berikut!

Penemuan jamur pada makanan dan minuman sering kali bikin seseorang panik. Pasalnya, makhluk hidup itu bisa berbahaya dan menyebabkan keracunan pada makanan.

Namun, bagaimana dengan jamur yang ditemukan pada kopi? Apakah membahayakan juga?


Menurut Everyday Health, beberapa kopi memang mengandung jamur dan racun. Hal ini disebabkan proses penanaman, pemanenan, dan pengangkutan kopi yang terdiri dari beberapa tahap.

Meskipun jamur biasanya tumbuh pada makanan yang tidak disimpan dengan benar atau rusak, tetapi keberadaan jamur pada kopi sebenarnya tidak bisa terlalu dikendalikan.

Untuk mengetahui apakah jamur ini berbehaya atau tidak dan faktor yang menyebabkan jamur tumbuh di kopi, simak penjelasan dari everydayhealth.com (26/07/2024) berikut:

1. Jamur pada kopi bisa berdampak negatif

Jangan Terkecoh, Ini 5 Tanda Biji Kopi Sudah Tidak SegarJamur pada kopi bisa saja membahayakan, efeknya langsung atau beberapa lama setelahnya. Foto: Getty Images/iStockphoto/Alexthq

Sama seperti jamur yang tumbuh di makanan, jamur pada kopi juga bisa berdampak buruk dan menghasilkan zat beracun disebut mikotoksin. Mengonsumsi mikotoksin dalam jumlah tinggi berpotensi membuat seseorang sakit.

Dalam jangka pendek, keracunan mikotoksin juga dapat menyebabkan gejala gastrointestinal, seperti mual, muntah, atau diare. Dalam jangka panjang, paparan racun ini pun dikaitkan dengan berbagai dampak negatif kesehatan, termasuk risiko kanker hati dan ginjal.

Namun,belum jelas apakah racun atau jamur di kopi benar-benar membahayakan kesehatan manusia atau tidak.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar bukti toksisitas ginjal dan kanker ginjal akibat paparan okratoksin A terjadi pada hewan, dan tidak begitu jelas hubungannya pada manusia.

Sebuah penelitian di Spanyol yang dilakukan terhadap remaja dan orang dewasa meneliti risiko 21 mikotoksin berbeda yang ditemukan dalam kopi. Hasil kesimpulannya adalah kopi tidak menimbulkan risiko kesehatan apapun.

2. Jamur tumbuh pada kopi yang begini

kopi legendaris di BatamJamur dapat tumbuh pada kopi karena faktor pemanenan dan pemrossesan. Foto: Google Review

Jamur dapat muncul dalam kopi karena beberapa faktor. Menurut Jae Hyuk Yu, PhD, profesor bakteriologi di Universitas Wisconsin Madison, salah satu faktornya yaitu praktek pemanenan dan pemrosesan yang buruk hingga kondisi penyimpanan dengan kadar air tinggi.

Ia mengatakan pernah menemukan jamur tumbuh di labnya. Hal ini pun terjadi karena mereka sengaja merendam kopi dalam air selama beberapa jam, lalu membiarkannya di udara terbuka selama beberapa hari.

Dr. Yu menyebut aturan nomor satu yaitu dengan menjaga biji atau bubuk kopi dalam keadaan kering. Pencinta kopi rumahan bisa menyimpan di tempat yang sejuk dan kering.

Segera habiskan kopi karena umumnya kopi akan kehilangan senyawa organik volatilnya setelah digiling dan rasanya tidak akan nikmat. Membiarkan kopi terlalu lama juga menimbulkan risiko berjamur.

3. Mikotoksin yang ditemukan pada kopi

Penelitian Terbaru Sebut Minum Kopi Bisa Melindungi Kesehatan JantungKopi yang tumbuh jamur bisa menimbulkan mikotoksin yan berbahaya. Foto: Ilustrasi iStock

Mikotoksin yang ditemukan dalam kopi biasanya Ochratoxin A dan Aflatoksin.

Ochratoxin A adalah mikotoksin yang diproduksi oleh jamur Aspergillus dan Penicillium. Zat ini biasa ditemukan dalam biji-bijian yang terkontaminasi, seperti gandum, oat, dan barley. Namun, juga sering ditemukan pada kopi, anggur, dan minuman berbahan dasar anggur.

Sedangkan Aflatoksin adalah mikotoksin yang dibuat oleh jamur Aspergillus tertentu, dan dapat ditemukan dalam kopi.

Meskipun begitu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memantau secara ketat dan memastikan kadar racun yang aman dalam kopi. Badan tersebut menetapkan kadar maksimum mikotoksin tertentu yang diizinkan sekitar 20 bagian per miliar untuk aflatoksin, tetapi tidak ada tingkat maksimum untuk okratoksin A.

Cara menghindari jamur hingga hal yang perlu diketahui terkait kopi berjamur bisa diliihat pada halaman selanjutnya!

4. Seduh kopi kurangi potensi racun

Hendon dan Yu sepakat bahwa jamur dan racun yang dihasilkan pada kopi tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Bahkan, menyeduh kopi yang berjamur dapat mengencerkan konsentrasi jamur. Kafein juga tampaknya membantu membatasi racun.

Meskipun okratoksin A dan aflatoksin dapat ditemukan dalam kopi, tetapi kadarnya secara umum masih dalam batas aman. Proses penyeduhan juga dapat membantu mengencerkan racun (menguranginya), sehingga tidak begitu menimbulkan risiko bahaya bagi kesehatan.

Namun, akan lebih baik jika mencegah pertumbuhan jamur yaitu dengan menyimpan kopi dalam wadah kedap udara dan segera menghabiskannya.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Margarin Vs Mentega, Mana yang Lebih Enak dan Sehat?


Jakarta

Margarin dan mentega memiliki karakteristik tampilan yang mirip. Namun, kandungan nutrisi keduanya berbeda. Jadi, jenis manakah yang lebih sehat untuk dikonsumsi?

Margarin dan mentega merupakan bahan makanan yang berfungsi sebagai lemak. Biasanya digunakan untuk olesan makanan, campuran bahan kue, hingga menumis masakan untuk memberikan rasa gurih.

Tampilan kedua bahan makanan ini serupa, warnanya agak kekuningan. Teksturnya juga mirip, seperti pasta dan agak licin.


Meski memiliki banyak kesamaan secara penampilan, margarin dan mentega tetaplah berbeda. Bahan dasar dua jenis lemak ini berbeda, begitu juga dengan kandungan nutrisinya.

Dilansir dari Food NDTV dan Fox News, perbedaan margarin dan mentega dijabarkan berdasarkan kandungan nutrisinya.

Berikut perbedaan antara margarin dan mentega:

Apa Itu Margarin?

Sejarah Margarin, Inspirasi dari Napoleon III hingga Kini Ada Margarin SehatMargarin Foto: Ilustrasi iStock

Margarin juga umum digunakan di Indonesia. Lemak satu ini terbuat dari minyak nabati dan tambahan unsur hidrogen. Margarin dibuat sebagai alternatif mentega yang kandungan lemaknya lebih sedikit.

Margarin kaya akan lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal. Kandungan ini dianggap dapat menyehatkan jantung, karena dapat menurunkan kadar kolesterol LDL.

Mengutip Fox News, kandungan nutrisi yang terdapat pada 1 sendok makan (14,2 gram) margarin adalah 84,8 kkal, total lemak 9,56 gram, dan lemak jenuh sebesar 2,34 gram. Meskipun total lemak margarin lebih rendah dibandingkan mentega, Jillian Kubala, ahli diet asal New York, mengingatkan kalau tak semua yang rendah lemak lebih baik.

Apa Itu Mentega?

Mentega merupakan produk susu yang terbuat dari churning cream. Diketahui mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi, tapi kerap digunakan dalam memasak. Biasanya untuk menumis atau membuat adonan kue.

Penting juga diketahui kalau mengonsumsi mentega berlebihan dapat menyebabkan naiknya kolesterol darah. Beberapa penelitian juga menunjukkan kaitannya dengan penyakit jantung.

Bagaimana dengan kandungan nutrisinya? Dalam 1 sendok makan mentega (14,2 gram) terdapat 102 kkal, 11,5 gram total lemak, dan lemak jenuhnya sebesar 7,3 gram.

Bagaimana efek konsumsinya untuk kesehatan?

1. Kesehatan Jantung

Mentega: Diketahui kalau kandungan lemak jenuh pada mentega sangat tinggi. Hal ini dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol, khususnya LDL. Ini dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Margarin: Sekarang banyak sekali margarin modern yang dibuat tanpa lemak trans dan mengandung lemak tak jenuh. Sehingga, secara umum margarin lebih baik untuk kesehatan jantung, jika dikonsumsi dalam jumlah sedang.

2. Kepadatan Nutrisi

Mentega: Meskipun dalam mentega kaya akan lemak jenuh, tetapi juga menyediakan vitamin larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, dan K. Adanya vitamin ini penting untuk berbagai fungsi tubuh, termasuk kesehatan mata, tulang, dan pembekuan darah.

Margarin: Kandungan vitamin pada margarin tidak tersedia secara alami. Untuk meniru profil nutrisi mentega, ada beberapa merek yang memperkaya kandungannya dengan vitamin A dan D.

3. Jumlah Kalori

Baik margarin dan mentega adalah jenis lemak yang digunakan untuk memasak. Kedua jenis lemak ini juga padat kalori, sekitar 1900 kcal per sendok makan. Kuncinya harus mengontrol porsinya agar asupan kalori tidak berlebihan.

Jadi, Manakah Jenis yang Lebih Sehat?

Piece of Butter (selective focus, detailed close-up shot)mentega Foto: Getty Images/iStockphoto/HandmadePictures

Merujuk untuk kesehatan jantung, jenis yang lebih baik adalah margarin modern. Terutama margarin yang terbuat dari minyak nabati dan bebas lemak trans.

Namun, jika lebih menyukai makanan yang kurang diproses dan tidak masalah mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah sedang, mentega mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Kuncinya dengan membatasi jumlahnya untuk menghindari asupan lemak jenuh berlebihan.

Dalam segi rasa, mentega biasanya menang karena rasanya yang kaya dan lembut. Mentega bisa meningkatkan rasa makanan, seperti makanan panggang, saus, dan olesan.

(yms/odi)



Sumber : food.detik.com