Category Archives: Makanan

Mana Pilihan Sarapan yang Lebih Sehat?


Jakarta

Alpukat dan pisang, dua buah favorit banyak orang untuk disantap pagi hari. Seperti apa nutrisi keduanya dan mana yang lebih sehat sebagai menu sarapan?

Sarapan penting untuk mengisi energi sekaligus menyiapkan fokus menghadapi hari. Menu yang disarankan tentunya yang sehat agar manfaat sarapan bisa terasa maksimal.

Sarapan juga disarankan untuk menjaga pola makan sehat harian. Dikutip dari Times of India (11/10), ahli gizi Rujuta Diwekar menjelaskan alasannya. Ia mengatakan, melewatkan sarapan malah berpotensi membuat asupan kalori berlebih pada waktu makan selanjutnya.


Berbagai makanan bisa dipilih sebagai menu sarapan sehat, tak terkecuali buah. Dua di antaranya yang paling populer adalah alpukat dan pisang.

Selain rasanya yang enak dan nutrisinya yang super, kedua buah ini termasuk serba guna untuk diolah menjadi beragam hidangan nikmat. Dari roti panggang sampai smoothies, cocok dijadikan menu sarapan.

Di antara keduanya, mana yang lebih disarankan untuk sarapan?

Nutrisi alpukat

Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengungkap 100 gram alpukat mengandung 160 kalori, 14,66 g lemak total, 2,13 g lemak jenuh, 0 kolesterol, 7 mg sodium, 8,53 g karbohidrat, 6,7 g serat makanan, 2 g protein, dan 485 mg kalium.

Nutrisi pisang

USDA mengatakan 100 gram pisang matang mengandung 89 kalori, 0,33 g total lemak, 0 mg kolesterol, 1 mg sodium, 22,80 g total karbohidrat, 2,60 g serat makanan , 1,09 g protein, dan 358 mg kalium.

Energi dan nutrisi

Alpukat:

Alpukat adalah buah dengan kepadatan energi sedang, dengan sekitar 1,7 kkal/g, dan mengandung sekitar 80% air dan serat pangan. Kombinasi ini berkontribusi pada kandungan gulanya yang lebih rendah dibandingkan buah lainnya.

Alpukat memiliki jumlah lemak total, lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, serat pangan, vitamin E, K, magnesium, dan kalium yang baik, dengan asupan gula tambahan yang lebih rendah.

Pisang:

Di sisi lain, pisang kaya akan gula alami (glukosa, fruktosa, dan sukrosa) dan memberikan dorongan energi yang cepat. Pisang kaya akan kalium, vitamin B6, dan serat, sehingga cocok dikonsumsi pagi hari ketika kamu membutuhkan energi instan.

Menurut sebuah studi, pisang memiliki indeks glikemik rendah hingga sedang. Buah manis lembut ini juga kaya akan magnesium, kalsium, dan vitamin. Pisang bisa jadi pilihan sumber energi yang padat nutrisi.

Manajemen berat badan

Menurut penelitian, alpukat lebih mengenyangkan karena kandungan lemak sehat dan seratnya. Pisang juga lebih cepat dicerna, sehingga lebih cocok untuk santapan sebelum olahraga atau saat kamu ingin camilan cepat saat bepergian.

Manfaat untuk kesehatan pencernaan

Alpukat dan pisang sama-sama kaya serat, tetapi pisang mengandung pati resisten terutama saat agak mentah, yang mendukung kesehatan usus. Alpukat juga menambahkan tekstur lembut dan lemak sehat yang meningkatkan penyerapan nutrisi dari makanan lain.

Mana yang lebih baik buat sarapan?

Bagi kamu yang mencari penambah energi cepat, atau akan berolahraga di pagi hari, pisang adalah pilihan yang lebih baik.

Jika kamu ingin rasa kenyang lebih lama dan energi seimbang, maka tambahkan alpukat ke dalam menu sarapan.

Namun untuk pilihan lengkap, kamu bisa mengombinasikan keduanya sebagai menu sarapan. Misalnya, tambahkan alpukat tumbuk (mashed avocado) di atas roti panggang topping irisan pisang.

Kamu juga bisa membuat smoothies dengan campuran alpukat dan pisang. Juga bahan seperti yogurt, oat, dan madu. Kombinasi sehat ini memberi bahan bakar pada tubuh dengan asupan vitamin, mineral, dan antioksidan esensial. Pasokan energi dan fokus pun akan bertahan sepanjang hari.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Hati-Hati! 15 Ikan Laut Ini Ternyata Bisa Mengandung Merkuri Tinggi


Jakarta

Ikan merupakan sumber protein hewani menyehatkan, tapi beberapa jenis ikan laut mengandung merkuri tinggi. Konsumsinya terlalu sering perlu diwaspadai.

Kadar atau kandungan merkuri dalam ikan diukur dalam satuan bagian per juta (ppm). Jumlah merkuri dalam ikan dan makanan laut bergantung pada spesies dan tingkat polusi di lingkungannya.

Sebuah penelitian tahun 2000 oleh M M Storelli 1 dant logam berat, G O Marcotrigiano yang dimuat National Library of Medicine, menyebut bahwa secara keseluruhan, ikan berumur lebih panjang dan berukuran besar cenderung mengandung merkuri paling banyak. Saat ini, ikan todak (Swordfish) adalah ikan yang mengandung merkuri paling tinggi.


Berdasarkan data Food and Drug Administration (FDA), berikut adalah urutan ikan yang tercemar merkuri tinggi berdasarkan kadar ppm:

Ikan todak: 0.995 ppm
Ikan hiu : 0.979 ppm
Ikan tenggiri (king mackerel): 0.730 ppm
Ikan tuna mata besar : 0.689 ppm
Ikan marlin: 0.485 ppm
Tuna kalengan: 0.128 ppm
Ikan kod: 0.111 ppm
Whitefish: 0.089 ppm
Ikan haring: 0.084 ppm
Ikan hake: 0.079 ppm
Ikan trout: 0.071 ppm
Ikan haddock: 0.055 ppm
Ikan whiting: 0.051 ppm
Ikan tenggiri Atlantik: 0.050 ppm
Ikan pollock: 0.031 ppm

Kenapa Ikan Laut Mengandung Merkuri?

Dilansir Healthline, air laut hanya mengandung sedikit konsentrasi metilmerkuri. Tapi, tanaman laut seperti alga akan menyerapnya.
Kemudian, ikan-ikan memakan alga, sehingga menyerap dan menahan merkurinya. Oleh sebab itu, ikan predator yang lebih besar lalu mengakumulasi kadar yang lebih tinggi dari memakan ikan yang lebih kecil.

Tak heran, jika ikan predator yang lebih besar mungkin mengandung konsentrasi merkuri hingga 10 kali lebih tinggi, daripada ikan yang ia konsumsi. Proses tersebut dikenal dengan biomagnifikasi.

Pengaruh Merkuri terhadap Kesehatan

Paparan merkuri bahkan dalam jumlah yang kecil bisa menyebabkan kesehatan serius. Sementara itu, kadar merkuri yang tinggi bisa membahayakan kesehatan jantung dan fungsi otak.

Berikut adalah beberapa dampak keracunan merkuri terhadap kesehatan tubuh:

1. Dikaitkan dengan masalah otak, seperti penurunan keterampilan motorik halus, ketangkasan, memori, dan perhatian.
2. Dikaitkan dengan kondisi seperti Alzheimer, Parkinson, autisme, kecemasan, dan depresi.
3. Tekanan darah tinggi.
4. Peningkatan risiko serangan jantung dan kolesterol low-density lipoprotein (LDL) jahat.

Sejatinya, manfaat kesehatan dari mengkonsumsi ikan mungkin lebih besar daripada risikonya. Oleh karena itu, disarankan untuk membatasi asupan ikan dengan kadar merkuri tinggi.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Sarapan Nasi atau Roti, Mana Lebih Bagus buat Turunkan Berat Badan?


Jakarta

Nasi dan roti adalah dua menu sarapan favorit orang Indonesia. Dari keduanya, mana yang lebih baik dikonsumsi saat diet agar berat badan cepat turun? Begini penjelasan ahli gizi.

Saat sarapan, banyak orang memilih menu mengenyangkan agar bisa fokus seharian. Olahan nasi dan roti pun jadi pilihan karena selain bikin kenyang, olahannya juga beragam dan enak-enak.

Namun, kriteria sekadar bikin kenyang dan enak, tidaklah cukup jika kamu sedang berusaha menurunkan berat badan. Beberapa hal terkait nutrisi keduanya perlu jadi pertimbangan agar diet lebih efektif.


Dikutip dari Only My Health (1/7/2025), ahli gizi Aishwarya Jaiswal dari Apollo Hospitals Lucknow, India menjelaskan perbedaan sarapan nasi dan roti dalam kaitannya untuk diet.

Apakah nasi dan roti bagus dikonsumsi saat diet?

Sebagai bagian dari pola makan sehat, nasi dan roti sebenarnya sama-sama bagus dikonsumsi. “Baik nasi maupun roti, bila dikonsumsi secukupnya sebagai bagian dari diet seimbang, dapat membantu proses penurunan berat badan,” kata Jaiswal.

Ia juga menjelaskan perbedaan kalori antara roti dan nasi. “Dalam hal kalori yang disumbangkan oleh karbohidrat, saya rasa keduanya sama-sama seimbang. Namun, nasi berbeda karena rendah kalori dan protein,” tambahnya.

Roti:
100 gram roti mengandung 266 kkal, 50,6 gram karbohidrat, 6 gram protein, dan 3,29 gram lemak.

Nasi:
100 gram nasi putih matang mengandung sekitar 130 kkal, 28 gram karbohidrat, 2,7 gram protein, dan 0,3 gram lemak.

Porsi makanan penting diperhatikan

Ilustrasi diet atau sarapan dengan roti gandumSaat sarapan penting memerhatikan porsi makanan. Foto: Getty Images/ Edwin Tan

Menurut Jaiswal, hal terpenting adalah memerhatikan porsi makan nasi maupun roti saat sarapan. Keduanya tergolong makanan dengan indeks glikemik sedang hingga rendah, tergantung jenisnya.

“Beras cokelat, jika dipadukan dengan protein yang cukup, memberikan rasa kenyang dan energi yang luar biasa. Namun, meski beras cokelat merupakan pilihan yang sehat, penting untuk memperhatikan ukuran porsinya,” saran Jaiswal.

Ia menambahkan, “Kebanyakan diet penurunan berat badan bergantung pada praktik defisit kalori untuk membakar kalori.”

Panduan konsumsi sumber karbohidrat saat diet

Baik nasi maupun roti sama-sama bisa dijadikan menu sarapan saat diet, tapi perhatikan 4 hal ini agar bisa efektif membantu penurunan berat badan:

– Pilih versi bijian utuh. Pada nasi, pilih nasi cokelat atau nasi merah alih-alih nasi putih yang indeks glikemiknya lebih tinggi. Lalu pada roti, pilih roti gandum alih-alih roti tawar karena juga mengandung serat dan vitamin yang baik bagi tubuh.

– Kontrol porsi. Perlu diingat, 1/2 cup nasi atau 1 lembar roti adalah porsi yang masih masuk akal untuk sarapan. Lebih dari itu, konsumsi keduanya dapat menaikkan berat badan.

– Keseimbangan. Saat mengonsumsi karbohidrat seperti pasta, nasi, dan roti, penting untuk menyeimbangkan setiap makanan dengan sumber protein seperti telur, kacang-kacangan, yogurt, dan sayuran kaya serat. Bahan makanan ini bisa menambah asupan nutrisi sekaligus membuat kenyang lebih lama dan memuaskan keinginan makan.

– Olahan yang tepat. Selain fokus pada jenisnya, jangan lupakan cara mengolah nasi maupun roti. Hindari menambahkan banyak mentega, minyak, atau olesan manis karena dapat menambah kalori ekstra dalam pola makan sekaligus meningkatkan kadar glukosa.

Kesimpulannya

Rice red in bowl isolated on blue grey background has spoon close up, top view, Asian food and drink concept.Nasi merah bisa jadi pilihan lebih baik dari nasi putih dalam kandungan serat. Foto: Getty Images/NNK

Nasi dan roti sama-sama bisa jadi menu sarapan saat diet. Keduanya juga merupakan komponen netral dalam penurunan berat badan dan tidak bertanggung jawab atas kegagalan diet.

Namun, biji-bijian utuh unggul dalam hal pola makan sehat dan asupan rendah kalori. Lebih lanjut, biji-bijian utuh juga menyediakan serat yang lebih tinggi dan profil nutrisi yang lebih baik dibandingkan dengan versi olahannya. Menurut Jaiswal, “Nasi versus roti bukanlah soal ‘baik’ atau ‘buruk’, melainkan soal keseimbangan dan moderasi.”

Baik kamu menginginkan nasi panas atau roti lapis yang mengenyangkan, pilihlah yang sesuai selera, pertahankan porsi yang wajar, dan padukan dengan protein, serat, dan lemak sehat.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Lagi Tren! Ini Nih 4 Manfaat Sehat Kombinasi Kopi dan Santan


Jakarta

Tak hanya susu sapi (dairy), kopi juga bisa dicampur dengan susu kelapa atau santan. Bahkan jika dikonsumsi rutin ada khasiatnya bagi tubuh.

Susu sapi atau susu alternatif lain seperti susu oat dan kedelai seringkali ditambahkan dalam secangkir kopi. Tujuannya untuk memberikan tambahan cita rasa dan tekstur pelengkap yang bikin makin enak.

Akhir-akhir ini ekstraksi susu dari kelapa atau santan juga mulai dilirik sebagai opsi racikan kopi yang menyegarkan. Selain menambah cita rasa gurih dan tekstur lembut, ternyata ada sejumlah manfaat kesehatan.


Berikut 4 alasan utama tentang khasiat susu santan (coconut milk) yang bisa mendongkrak nilai gizi kopi. Namun, perlu dicatat bahwa santan tetap tinggi kandungan lemak jenuh dan kalori, sehingga konsumsinya tetap harus dalam batas wajar.

Baca juga: Viral! Pria Korea Jualan Cilok Keliling Naik Sepeda di Ansan

Dilansir dari Medical News Today, berikut 4 manfaat menambahkan santan ke dalam kopi:

cara bikin iced latte yang enak dan tepatMengombinasikan kopi dengan santan dapat membantu menurunkan berat badan. Foto: Getty Images/Tyas Indayanti

1. Mendukung Penurunan Berat Badan

Salah satu kandungan khas dalam santan adalah medium-chain triglycerides (MCTs). MCT diklaim mampu meningkatkan termogenesis, yakni produksi panas dalam tubuh, yang bisa membantu membakar energi lebih cepat.

Dalam beberapa studi pada hewan dan manusia, jenis lemak seperti MCT ini terlihat bisa mengurangi penumpukan lemak tubuh, terutama lemak visceral (lemak perut). Namun menambahkan santan ke kopi untuk mendapatkan MCT tetap harus disertai pola makan dan aktivitas fisik yang seimbang.

Perlu diperhatikan juga efek MCT tidak terjadi secara instan. Artinya, santan bukan obat mujarab penurunan berat badan, melainkan bisa menjadi bagian dari pola diet yang mendukung.

2. Menyehatkan Jantung dan Kolesterol

Santan mengandung asam laurat yang bersifat antioksidan. Dalam beberapa studi ditemukan kandungan asam laurat dapat memicu efek positif terhadap profil kolesterol dan kesehatan jantung.

Beberapa penelitian pada hewan memperlihatkan kombinasi diet tinggi protein plus santan berpotensi menurunkan kolesterol total dan trigliserida. Akan tetapi, karena lemak jenuh masih mendominasi santan, hubungan antara konsumsi santan dan kesehatan jantung tetap kompleks.

Konsumsi berlebih dari lemak jenuh justru bisa menaikkan LDL (kolesterol jahat). Oleh sebab itu, menambahkan santan ke kopi bisa menjadi langkah risiko-terkendali apabila dilakukan dalam takaran moderat dan tidak mengganti semua sumber lemak sehat lain dalam diet.

3. Sumber Antioksidan & Perlindungan dari Radikal Bebas

Selain memiliki kandungan kafein, kopi secara alami juga memiliki antioksidan. Ketika dipadukan dengan santan ada asupan antioksidan ganda yang dapat diterima tubuh.

Santan tidak sekadar lemak, tetapi juga menyimpan komponen fenolik dan antioksidan alami dari kelapa. Komponen ini dapat membantu tubuh melawan radikal bebas, sehingga menurunkan stres oksidatif dan kerusakan sel.

Dalam sebuah studi, santan kelapa dari Malaysia menunjukkan aktivitas antioksidan lebih tinggi dibandingkan susu sapi ataupun susu kambing. Saat dikombinasikan dengan kopi, efek protektif terhadap sel dan jaringan tubuh bisa jadi sinergis, mendukung kesehatan, hingga panjang umur.

cara bikin iced latte yang enak dan tepatJika dikonsums secara rutin dan tak berlebihan, campuran kopi dan santan dapat memperkuat imun. Foto: Getty Images/Tyas Indayanti

4. Antimikroba dan Menguatkan Imun

Salah satu senyawa menarik dalam santan adalah asam laurat, yang telah diteliti memiliki potensi antimikroba terhadap berbagai bakteri patogen, termasuk Staphylococcus aureus dan Streptococcus pneumoniae.

Dalam sebuah penelitian, asam laurat mampu menghambat pertumbuhan mikroba tertentu di laboratorium meskipun jumlahnya dalam santan harian mungkin jauh lebih kecil dari dosis yang digunakan dalam studi.

Konsumsi kopi dengan santan diyakini tetap dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Namun jangan dilihat sebagai pengganti vitamin, melainkan sebagai tambahan nutrisi yang bisa memperkaya kopi kamu dari sisi cita rasa dan fungsi.

(dfl/dfl)



Sumber : food.detik.com

5 Makanan Sehat yang Konsumsinya Perlu Dibatasi Penderita Gangguan Ginjal


Jakarta

Penderita gangguan ginjal harus memperhatikan betul asupan makanannya. Batasi makanan sehat sekalipun yang tergolong tinggi sodium, kalium, dan fosfor.

Ginjal adalah organ tubuh vital yang berperan dalam banyak hal, seperti menyaring darah, membuang limbah melalui urin, hingga menjaga keseimbangan cairan.

Menjaga kesehatan ginjal bisa dengan memilih makanan bernutrisi tepat dan menghindari makanan yang membuat fungsinya melemah.


Bagi penderita gangguan ginjal, konsumsi beberapa makanan yang terlihat sehat pun ternyata bisa berisiko. Jadi hal paling penting adalah berkonsultasi kepada dokter atau ahli gizi yang menangani.

Dikutip dari Healthline (14/10/2025), inilah 5 makanan sehat yang konsumsinya tetap perlu dibatasi oleh penderita gangguan ginjal:

1. Alpukat

Alpukat banyak diandalkan sebagai sumber lemak sehat, serat, dan antioksidan. Namun, perlu diingat, alpukat tetaplah buah tinggi kalium yang perlu dihindari oleh penderita penyakit ginjal. Satu buah alpukat rata-rata mengandung 690 mg kalium.

Mereka yang ginjalnya bermasalah tetap perlu membatasi asupan alpukat. Jika ingin menjadikannya menu sehat, bisa dengan menyantap 1/4 alpukat saja. Namun, balik lagi, kondisi ginjal setiap pasien bisa berbeda.

2. Roti gandum

Healthy food: wholegrain and seeds sliced bread shot on rustic wooden table. Predominant color is brown. High resolution 42Mp studio digital capture taken with Sony A7rII and Sony FE 90mm f2.8 macro G OSS lensFoto: Getty Images/fcafotodigital

Sering dijadikan pilihan lebih sehat dan kaya serat dari pada roti putih, roti gandum ternyata bisa jadi tak sesehat itu untuk penderita gangguan ginjal. Ini karena kandungan fosfor dan kaliumnya. Semakin banyak biji-bijian utuh dalam roti, maka semakin tinggi kandungan fosfor dan kaliumnya.

Misalnya, sepotong roti gandum utuh biasa, atau porsi 36 gram (g), mengandung sekitar 76 mg fosfor dan 90 mg kalium. Sebagai perbandingan, sepotong roti putih biasa (28 g) mengandung sekitar 32 mg fosfor dan kalium. Lalu, sebagian besar produk roti juga mengandung natrium dalam jumlah relatif tinggi sehingga perlu diwaspadai pasien penyakit ginjal.

3. Pisang

Pisang dikenal karena kandungan kaliumnya yang tinggi. 1 buah pisang ukuran sedang mengandung 422 mg kalium. Jika penderita gangguan ginjal sudah disarankan membatasi asupan kalium, maka konsumsi pisang pun perlu hati-hati.

Sayangnya, banyak buah tropis lain juga memiliki kandungan kalium yang tinggi. Namun, nanas mengandung kalium yang jauh lebih sedikit dibandingkan buah tropis lainnya dan bisa menjadi alternatif yang lebih cocok.

4. Produk susu sapi

Selain Boyolali, Ini 5 Daerah Penghasil Susu Sapi di IndonesiaFoto: iStock

Susu sapi dan produk olahannya kaya akan berbagai vitamin dan nutrisi, tapi juga menjadi sumber fosfor dan kalium. Kedua mineral ini perlu dibatasi konsumsinya oleh pengidap penyakit ginjal.

Misalnya, 1 cangkir (240 mL) susu sapi murni mengandung 205 mg fosfor dan 322 mg kalium. Mengonsumsi terlalu banyak susu, bersamaan dengan makanan kaya fosfor lainnya, dapat merusak kesehatan tulang pada penderita penyakit ginjal.

Produk susu sapi juga tinggi protein. Setiap cangkir (240 mL) susu murni mengandung hampir 8 g protein. Membatasi asupan susu mungkin penting untuk menghindari penumpukan limbah protein dalam darah.

5. Tomat

Tomat punya nutrisi unggulan meliputilikopen yang merupakan antioksidan kuat, vitamin C untuk kekebalan tubuh, kalium untuk kesehatan jantung, serta vitamin K1 dan vitamin B9 (folat) yang penting untuk pembekuan darah dan pertumbuhan sel.

Namun, di sisi lain, tomat adalah buah tinggi kalium yang mungkin tidak sesuai dengan pedoman diet sehat untuk ginjal. Hanya 1 cangkir (245 g) saus tomat dapat mengandung 728 mg kalium. Sebagai alternatif, saus tomat bisa diganti saus paprika merah panggang yang tak kalah lezat, tapi mengandung lebih sedikit kalium per porsi.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Hati-hati! 5 Makanan Sehat Ini Justru Bisa Bikin Sakit


Jakarta

Makanan sehat sering dianggap aman bagi tubuh dan diet harian. Namun beberapa pilihan populer ternyata bisa menyabotase kesehatan jika dikonsumsi sembarangan.

Kini banyak orang mulai sadar akan pentingnya pola makan sehat untuk menjaga tubuh tetap fit. Makanan sehat populer sering jadi pilihan utama.

Namun banyak yang belum tahu beberapa justru berisiko bagi tubuh. Produk yang tampak menyehatkan ternyata bisa mengandung gula, natrium, dan bahan pengawet berlebihan.


Konsumsi berlebihan tanpa memahami kandungan nutrisinya dan komponen di dalamnya dapat mengganggu kesehatan jangka panjang.

Hal tersebut diungkap oleh Maria Kupreeva, seorang ahli gizi di The Longevity Lab, dan Pooja Gidwani, pakar kesehatan di Los Angeles.

Dikutip dari Pedirayudas (15/10) berikut 5 makanan sehat yang bisa berisiko:

1. Daging Imitasi Nabati

tidak pakai nama produk daging untuk sajian nabatiIlustrasi daging imitasi berbahan nabati. Foto: iStock

Daging imitasi nabati sering dianggap alternatif sehat bagi yang vegetarian. Namun banyak produk ini mengandung natrium tinggi dan bahan pengisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Meskipun cocok bagi yang ingin menghindari daging hewani, kandungan pengawet dan garam dalam produk ini bisa berbahaya. Konsumsi berlebihan dapat memperburuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Sebagai alternatif, pilihlah sumber protein alami seperti kacang-kacangan, tempe, atau tahu. Makanan ini lebih kaya serat dan rendah natrium, mendukung gaya hidup sehat.

2. Jus Buah

Jus buah sering dianggap minuman sehat karena mengandung vitamin. Namun proses pemerasan menghilangkan serat yang penting untuk pencernaan dan kontrol gula darah.

Tanpa serat, jus buah dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan masalah metabolik lainnya.

Sebagai gantinya, bisa konsumsi buah utuh untuk mendapatkan manfaat seratnya. Buah utuh juga memberikan rasa kenyang lebih lama dan lebih rendah kalori.

3. Oatmeal Instan

Ilustrasi oatmealIlustrasi oatmeal Foto: Getty Images/fcafotodigital

Oatmeal instan kerap jadi pilihan sarapan sehat dan praktis. Namun banyak produk ini mengandung gula tambahan yang dapat meningkatkan risiko diabetes dan obesitas.

Meskipun mengandung serat, gula tambahan dalam oatmeal instan dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Konsumsi berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan metabolik.

Untuk alternatif, pilih oatmeal utuh dan tambahkan buah segar atau kacang-kacangan. Cara ini lebih sehat dan memberikan rasa kenyang lebih lama.

4. Acai Bowl

Acai Bowl populer sebagai makanan sehat dan Instagramable. Namun di balik penyajiannya yang instagramable itu, mengandung sirup buah dan granola manis.

Hal tersebut dapat meningkatkan kandungan kalori dan gula. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan dan masalah metabolik.

Penting untuk memeriksa bahan dan memilih topping rendah gula. Agar lebih sehat kamu bisa buat acai bowl sendiri dengan bahan alami dan tanpa tambahan gula.

5. Bubuk dan Bar Protein

muesli bar / protein barIlustrasi protein bar Foto: Istock

Banyak orang yang mengandalkan bubuk dan bar protein sebagai solusi praktis untuk memenuhi kebutuhan protein. Namun banyak produk ini mengandung gula tambahan.

Selain itu, ada kandungan bahan kimia yang dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjang. Kandungan protein dalam produk ini mungkin tidak seimbang dengan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh.

Jika dikonsumsi berlebih, maka dapat membebani ginjal dan meningkatkan risiko penyakit. Alternatif sehatnya, kamu bisa konsumsi sumber protein alami seperti telur, ikan, atau kacang-kacangan.

(raf/dfl)



Sumber : food.detik.com

Paprika Merah vs Paprika Hijau, Ahli Gizi Ungkap Beda Nutrisinya Buat Diet


Jakarta

Paprika adalah sayuran serba guna yang banyak disukai. Jenis populernya ada paprika merah dan hijau. Lantas, bagaimana perbedaan nutrisi keduanya?

Paprika enak dimakan mentah atau dimasak menjadi beragam hidangan. Kehadiran paprika dalam masakan punya fungsi menambah warna cerah, memberi rasa manis, sekaligus tekstur renyah pada masakan.

Paprika merah, yang lebih matang, memiliki rasa manis. Jenis ini cocok untuk saus, sup, dan hidangan panggang. Sementara paprika hijau yang cenderung lebih segar dan sedikit pahit sering digunakan untuk salad, tumisan, dan hidangan dengan rasa yang lebih tajam.


Bagaimana dengan nutrisi keduanya? Ahli gizi Jamie Baham dan Jordan Hill mengungkapnya kepada Prevention (18/10/2025).

Nutrisi paprika merah

Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) mengungkap per 100 gram paprika merah, atau sekitar 1/2 cup paprika yang sudah diiris, mengandung sekitar:

31 kalori
1 g protein
0 g lemak
7 g karbohidrat
1 g serat

Nutrisi paprika hijau

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Regge Generation masuk dalam program inkubator bisnis BRI. Gapoktan ini mendapat bantuan greenhouse untuk pengembangan paprika.Foto: Agung Pambudhy

Menurut USDA, paprika hijau dalam jumlah yang sama mengandung sekitar:

23 kalori
1 g protein
0 g lemak
5 g karbohidrat
1 g serat

Manfaat paprika merah

Ternyata Tidak Hanya Berbeda Warna, Paprika Juga Punya Jenis KelaminFoto: iStock

“Paprika merah merupakan sumber vitamin C yang sangat baik. Banyak orang tidak tahu paprika merah mengandung lebih banyak vitamin C dibandingkan buah citrus seperti jeruk dan lemon,” kata Baham.

Konsumsi ½ cangkir paprika merah mengasup tubuh dengan 142 miligram (mg) vitamin C, yang hampir dua kali lipat asupan harian yang direkomendasikan untuk wanita dewasa dan sekitar 1,5 kali lipat asupan yang direkomendasikan untuk pria dewasa.

“Paprika merah juga mengandung serat dan antioksidan seperti beta-karoten dan likopen, yang mendukung fungsi kekebalan tubuh, kulit, dan mata,” tambah Jordan Hill.

Paprika merah aman dikonsumsi mayoritas orang, kecuali mereka yang sensitif terhadap nightshade, kelompok sayuran yang meliputi tomat, kentang, terong, dan paprika, menurut Cleveland Clinic. Gejala yang muncul biasanya membuat pencernaan tidak nyaman.

Manfaat paprika hijau

“Paprika hijau juga kaya akan vitamin C dan serat,” kata Hill. Paprika hijau mengandung sedikit lebih sedikit vitamin C daripada paprika merah, tetapi masih memenuhi lebih dari 100% dari kebutuhan harian.

“Paprika juga mengandung antioksidan yang disebut klorofil, yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh,” tambah Hill. Soal penggunaannya, Laham mengatakan, “Paprika hijau belum matang sehingga rasanya tidak semanis paprika kuning, oranye, dan merah. Paling sempurna dipadukan dalam hidangan gurih untuk menambahkan rasa ringan yang umum di banyak budaya di seluruh dunia.”

Seperti halnya paprika merah, tidak ada kerugian mengonsumsi paprika hijau kecuali kamu memiliki alergi, sensitivitas, atau intoleransi yang menyebabkan efek samping tidak menyenangkan setelah memakannya.

Paprika merah vs paprika hijau, mana yang lebih bagus buat diet?

Laham menjelaskan, “Paprika merah dan hijau sama-sama bisa menjadi tambahan yang lezat untuk diet seimbang. Rendah kalori dan kaya antioksidan, paprika merupakan camilan renyah yang lezat dengan hummus atau tambahan lezat untuk salad atau tumisan jika Anda sedang berusaha menurunkan berat badan.”

Hill menambahkan, dua jenis paprika ini sama-sama pilihan bergizi. Jika dibandingkan, paprika merah cenderung mengandung lebih banyak vitamin dan antioksidan karena sudah matang sepenuhnya.

Namun, pada akhirnya, mengonsumsi lebih banyak sayuran dengan beragam warna adalah langkah yang bagus. Salah satunya dengan mengasup paprika merah dan hijau.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Kopi vs Matcha, Mana yang Lebih Sehat dan Bikin Fokus Sepanjang Hari?


Jakarta

Tren gaya hidup sehat membuat banyak orang mulai memikirkan ulang pilihan minumannya. Dua yang paling sering dibandingkan adalah kopi dan matcha.

Keduanya sama-sama jadi favorit untuk menambah energi di pagi hari, tapi punya efek berbeda bagi tubuh. Kopi dikenal sebagai penyemangat instan yang bikin fokus meningkat, sementara matcha lebih lembut dengan sensasi tenang dan stabil.


Di media sosial, perdebatan lebih baik kopi atau matcha, bahkan makin ramai. Buktinya, pencarian topik ini naik hingga 50% di Google.

Dari kedai kopi modern sampai kafe matcha kekinian, keduanya kini bersaing jadi pilihan utama penikmat kafein.

Lalu, mana sebenarnya yang lebih menyehatkan? Dilansir dark VOGUE PH (19/10/2025), berikut penjelasannya.

1. Kopi dan Manfaatnya

Two mugs of coffee are on the table.Kopi Foto: Getty Images/Berk Ucak

Persaingan antara kopi dan matcha kembali jadi perbincangan hangat di media sosial. Pencarian ‘coffee vs matcha’ di Google naik 50% dalam setahun terakhir. Banyak orang mulai membandingkan keduanya, terutama soal energi dan manfaat kesehatan.

Menurut pelatih kebugaran asal Inggris Luke Worthington, dosis kafein yang tepat sekitar 5 miligram per kilogram berat badan bisa meningkatkan fokus dan performa tubuh.

Sementara ahli gizi Lucy Miller menyebut kopi kaya antioksidan yang bermanfaat menurunkan risiko Alzheimer, diabetes tipe 2, dan penyakit hati. Namun efeknya tak sama bagi semua orang.

Terlalu banyak minum kopi bisa memicu kecemasan, gangguan tidur, dan sakit kepala. Karena itu, banyak ahli gizi yang menyarankan agar kopi diminum secukupnya. Serta hindari minum kopi di atas jam 3 sore agar tidur malam tetap nyenyak.

2. Matcha Jadi Saingan Terbaru Kopi

Japanese Iced Matcha Latte, green tea with milk,Japanese Iced Matcha Latte Foto: Getty Images/Tyas Indayanti

Matcha kini makin populer di kalangan pencinta minuman sehat. Apalagi munculnya tren minuman kekinian yang membuat popularitas minuman berwarna hijau cerah ini semakin tinggi peminatnya.

Meski sama-sama mengandung kafein, kadar kafein pada matcha lebih rendah dibanding kopi, hanya sekitar 70 miligram per cangkir. Sementara kisaran kadar kafein pada secangkir kopi (237 ml) berada di angka 95-250 miligram.

Matcha dibuat dari daun teh hijau utuh yang ditanam di tempat teduh, sehingga kandungan antioksidannya jauh lebih tinggi.

“Matcha bisa mengandung hingga 100 kali lebih banyak katekin dibanding teh hijau biasa,” kata Lucy Miller. Antioksidan ini membantu tubuh melawan radikal bebas dan menjaga fokus.

Uniknya matcha juga mengandung L-theanine, asam amino yang membantu menenangkan pikiran. Efeknya tetap memberi energi tanpa membuat jantung berdebar seperti kopi. Tak heran, banyak orang memilih matcha sebagai alternatif minuman pagi yang lebih lembut di tubuh.

3. Pilih Kopi atau Matcha?

5 Budaya Unik Minum Kopi Dunia, Ritual Ethiopia hingga Kopi VietnamKopi. Foto: The Indian Express

Sebenarnya tak harus memilih salah satu. Keduanya punya manfaat berbeda tergantung kebutuhan dan kondisi tubuh seriap orang. Luke Worthington mengatakan ia minum secangkir espresso di pagi hari untuk menambah energi cepat di tubuhnya, lalu ia minum matcha di pertengahan hari agar tetap fokus.

“Kopi memberi dorongan kuat, tapi matcha membuat saya tenang dan tetap produktif,” ujarnya.

Lucy Miller sendiri lebih memilih matcha karena tak menyukai rasa kopi, meski tetap menyarankan kopi dalam jumlah wajar bagi yang cocok. Ia juga mengingatkan agar memilih kopi tanpa gula tambahan atau susu nabati tinggi pemanis. Jika ingin pasokan energi cepat, maka minum kopi bisa jadi pilihan. Namun untuk fokus tanpa efek gelisah, matcha lebih disarankan dikonsumsi.

4. Matcha dan Kopi Sama-sama Unggul

Minum Matcha Jangan Asal! Ini 5 Tips agar Khasiatnya MaksimalMinum Matcha Khasiatnya Maksimal Foto: Getty Images/Food Photographer

Baik kopi maupun matcha punya keunggulan masing-masing. Keduanya mengandung kafein dan antioksidan yang bisa membantu tubuh tetap bugar dan fokus.

Perbedaannya ada pada efek setelah diminum. Kopi memberi energi cepat, cocok untuk diminum di pagi hari atau sebelum berolahraga. Sementara matcha memberikan energi lebih stabil dengan efek menenangkan, sehingga lebih cocok diminum siang hari.

Bagi yang mudah cemas atau susah tidur, matcha bisa jadi pilihan lebih aman. Namun bagi penggemar aroma dan cita rasa kuat, kopi tetap tak tergantikan. Kunci konsumsi sehat ada pada cara minum dan porsinya.

Nikmati secukupnya, jangan berlebihan, dan perhatikan waktu minum kopi atau matcha agar tidak mengganggu waktu tidur. Dengan begitu, manfaat kedua minuman ini bakal tetap terasa optimal.

(sob/adr)



Sumber : food.detik.com

Stop Gula Darah Naik Turun! Coba 5 Minuman Antiinflamasi dari Ahli Gizi


Jakarta

Inflamasi dan kadar gula darah tinggi saling terkait. Untuk menjaga kestabilan gula darah, coba hidrasi tubuh dengan 5 minuman enak yang bersifat antiinflamasi ini.

Inflamasi atau peradangan berlebihan pada tubuh perlu dihindari karena meningkatkan risiko berbagai penyakit seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes tipe 2.

Terlebih lagi, bagi penderita diabetes, peradangan yang berkelanjutan juga dapat mempersulit pengelolaan diabetes. Sebab peradangan mempersulit sel-sel tubuh untuk menggunakan insulin.


Kondisi peradangan bisa diatasi dengan mengasup makanan dan minuman tepat yang bersifat antiinflamasi. Dikutip dari Eating Well (20/10/2025), ahli gizi Deborah Murphy mengungkap minuman yang ramah untuk kadar gula darah sekaligus mencegah peradangan.

Berikut 5 daftarnya:

1. Teh hijau

Para ahli gizi sepakat kalau teh hijau adalah minuman yang luar biasa dalam banyak hal, termasuk menjaga kadar gula darah tetap stabil dan melindungi dari peradangan. Teh hijau mengandung katekin seperti EGCG yang dikaitkan dengan kontrol gula darah yang lebih baik.

Selain itu, teh hijau mengandung senyawa yang memberikan manfaat anti-inflamasi dengan cara yang tak terduga. “Polifenol dalam teh hijau memberi makan bakteri usus yang bermanfaat, yang berperan dalam pengaturan gula darah dan pengendalian peradangan,” kata ahli Marcie Vaske.

2. Susu kunyit

Ahli gizi Stacey Woodson menyarankan konsumsi golden milk alias susu emas yang dibuat dari susu plus paduan rempah kunyit. “Dalam hal meredakan peradangan dan menjaga gula darah tetap stabil, minuman ini adalah yang terbaik,” ujarnya.

Minuman hangat dan menenangkan ini mirip chai latte. Campuran kunyit yang kaya akan kurkumin menjadi penyumbang utama manfaat sehatnya. Sebab kurkumin ampuh dalam melawan peradangan.

Menurut tinjauan sistematis dan meta-analisis yang terdiri dari 16 studi, kurkumin juga dapat menurunkan kadar gula darah puasa dan A1C secara signifikan. Namun, pastikan mengonsumsi susu kunyit dengan pemanis sehat dan secukupnya. Jangan menambahkan banyak madu atau sirup maple.

3. Kopi

Ilustrasi kopi hitamFoto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages

Minum secangkir kopi tidak hanya meningkatkan energi dan fikus, tapi juga menawarkan berbagai manfaat sehat lain. Salah satunya bantu mencegah diabetes.

Bahkan, penelitian menunjukkan peminum kopi seringkali memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2. Lantas, apa yang membuat kopi memiliki kekuatan melawan diabetes? Kopi rupanya kaya antioksidan yang disebut asam klorogenat, yang dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin. Pastikan minum kopi yang sehat yaitu kopi hitam atau kopi susu tanpa tambahan banyak gula atau pemanis lain.

4. Susu sapi

Setelah menyaring hasil dari 28 studi, para peneliti menemukan, konsumsi susu ternyata tidak berdampak pada peradangan. Dalam beberapa kasus, susu justru dapat melindungi dari peradangan.

Minuman ini juga merupakan pilihan yang baik untuk diabetes. Susu sapi tidak hanya menyediakan daftar panjang nutrisi yang jarang dikonsumsi, seperti kalsium, kalium, dan vitamin D, tetapi juga merupakan salah satu dari sedikit minuman yang mengandung protein dalam jumlah tinggi. Dalam 1 cangkir susu sapi tanpa lemak mengandung 8 gram protein berkualitas tinggi.

Susu sapi memang mengandung gula, tapi tak usah khawatir karena protein dalam susu dapat membantu memperlambat penyerapan gula. Asosiasi Diabetes Amerika bahkan mencantumkan susu sapi sebagai salah satu makanan unggulan untuk diabetes.

5. Jus sayuran murni 100%

Jus buah dan sayuran buat dietFoto: Getty Images/iStockphoto

Sayuran adalah bahan makanan sehat penyeimbang gula darah. Tak hanya dimakan, sayuran juga dapat diminum. Kamu dapat mengolahnya jadi jus sayuran 100%. Jenis jus ini mengandung banyak nutrisi anti-inflamasi.

Bahkan, satu porsi jus sayuran seringkali mengandung nutrisi yang setara dengan beberapa porsi sayuran. Hanya saja, pastikan selalu memeriksa kandungan karbohidrat, gula, dan natrium pada jenis jus sayuran yang dikonsumsi. Selalu juga perhatikan takaran saji yang disarankan.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com

Jangan Asal Minum! Ini Waktu Paling Tepat Nikmati Air Rebusan Serai


Jakarta

Air rebusan serai bisa jadi alternatif minuman menyehatkan, selain kopi dan teh. Namun untuk menikmatinya ada waktu terbaik agar manfaatnya maksimal. Begini penjelasannya.

Serai atau sereh banyak dipakai sebagai obat dan bumbu masak tradisional di Indonesia. Tumbuhan yang terkenal harum ini juga populer diracik jadi minuman sehat, berupa teh serai atau sering juga disebut air rebusan serai.

Untuk membuatnya mudah karena serai kering tinggal diseduh dengan air panas atau batang serai yang sudah digeprek dimasukkan ke dalam rebusan air. Air rebusan serai pun bisa dinikmati dengan jeruk nipis, madu, hingga jahe agar lebih nikmat.


Namun, sebenarnya kapan waktu terbaik minum air rebusan serai? The Health Site mengungkap pagi hari saat kondisi perut kosong adalah waktu ideal.

Efeknya disebut akan lebih maksimal untuk tubuh. Berikut manfaat minum air rebusan serai pada pagi hari untuk kesehatan:

1. Melancarkan pencernaan

Air rebusan serai dikenal dapat menenangkan perut, terutama setelah makan utama. Minuman ini dapat mencegah masalah seperti keasaman, gangguan pencernaan, dan kembung. Air rebusan serai juga dikenal karena sifat anti-inflamasi dan antioksidannya.

Saat diminum setelah makan, air rebusan serai akan bantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan kesehatan usus secara keseluruhan.

2. Detoks tubuh

Air rebusan serai mengandung antioksidan dan dapat membantu membersihkan alias detoks tubuh. Sifatnya diuretik alias bakal bikin kamu sering buang air kecil. Namun dengan cara inilah konsumsi air rebusan serai dapat mengeluarkan racun dari tubuh.

3. Bantu penurunan berat badan

Minum secangkir air rebusan serai pada pagi hari adalah cara ampuh untuk menurunkan berat badan. Tambahkan madu agar manfaat membakar lemaknya lebih optimal dan kamu kenyang lebih lama. Metabolisme tubuh pun bakal lebih maksimal.

4. Atasi tekanan darah tinggi

Air rebusan serai merupakan minuman yang sangat baik untuk mengatur tekanan darah dan mengurangi risiko hipertensi. Jika diminum rutin, khasiatnya melancarkan sirkulasi darah dan juga menurunkan tekanan darah. Paling bagus diminum pada pagi hari agar tekanan darah tetap stabil sepanjang hari.

5. Perkuat imunitas tubuh

Sifat antioksidan dan anti-inflamasi air rebusan serai dapat sangat membantu meningkatkan kesehatan kekebalan tubuh (imunitas). Minum secangkir air rebusan serai setiap hari dapat membantu tubuh melawan flu biasa, infeksi, demam akibat virus selama pergantian musim, dan penyakit lainnya.

(adr/adr)



Sumber : food.detik.com