Jakarta –
Asupan makanan tinggi gula bisa berdampak lebih dari sekadar energi berlebih. Salah satunya, kaki dan lipatan kulit yang menghitam akibat komplikasi diabetes.
Kadar gula darah tinggi biasanya disebabkan pola makan tinggi gula, kurang olahraga, atau diabetes. Tubuh kesulitan mengolah glukosa sehingga menumpuk di dalam darah.
Akibatnya, organ tubuh dan pembuluh darah bisa terganggu. Salah satu tanda yang terlihat dari luar adalah perubahan warna kulit.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut 5 penjelasannya:
1. Gula Tinggi Memicu Diabetes
Ilustrasi cek kadar gula darah untuk menguji diabetes Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato |
Konsumsi gula berlebih meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Tubuh kesulitan mengolah glukosa, sehingga kadar gula darah tetap tinggi.
Kadar gula tinggi juga dapat merusak pembuluh darah dan saraf. Akibatnya, kaki lebih rentan terhadap luka dan infeksi.
Jika dibiarkan, komplikasi muncul lebih cepat. Perubahan kulit seperti warnanya yang menghitam bisa menjadi tanda awal, lapor Mayo Clinic (10/7).
2. Dermopati Diabetik (Kulit Kaki Menghitam)
Dermopati diabetik muncul sebagai bercak hitam, tebal, dan bersisik di kaki. Hal ini terjadi akibat kerusakan pembuluh darah kecil akibat kondisi gula darah tinggi.
Menurut Cleveland Clinic (21/3/24), bercak ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, perubahan warna kulit menunjukkan adanya gangguan sirkulasi darah.
Penting memeriksa kaki secara rutin. Deteksi dini membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
3. Lipatan Kulit Menghitam
Makanan sehat untuk cegah diabetes. Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong |
Gula darah tinggi bisa memicu acanthosis nigricans, kondisi yang membuat kulit di lipatan tubuh menebal dan menghitam.
Seringkali terjadi pada area lipatan seperti leher, ketiak, dan selangkangan. Perubahan ini biasanya terkait resistensi insulin.
Meskipun tidak selalu berbahaya, kondisi ini menunjukkan gangguan metabolik. Kontrol gula darah dan konsultasi dokter sangat disarankan.
4. Luka Kaki Menghitam
Luka pada kaki penderita diabetes bisa berkembang menjadi gangren. Menurut Sodel Foot and Ankle (15/3/24), gangren terjadi akibat infeksi yang merusak jaringan.
Gejala gangren meliputi kulit menghitam, bau tak sedap, dan nyeri. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan amputasi.
Perawatan luka tepat dan kontrol gula darah yang baik bisa mencegah komplikasi serius. Segera konsultasikan ke dokter jika muncul gejala tersebut.
5. Pencegahan dan Perawatan
Ilustrasi kaki penderita diabates. Foto: Getty Images/Toa55 |
Menjaga kadar gula darah tetap stabil adalah langkah utama mencegah kaki dan lipatan kulit menghitam. Diet sehat, olahraga, dan kontrol rutin ke dokter sangat penting.
Periksa kaki setiap hari dan jaga kebersihannya. Gunakan pelembap untuk menghindari kulit pecah dan risiko infeksi.
Deteksi dini dan perawatan rutin bisa menyelamatkan kaki dari komplikasi serius. Jangan tunggu tanda memburuk sebelum bertindak.
(raf/dfl)
Waspadai Konsumsinya, 5 Menu Sarapan Ini Bikin Gula Darah Melonjak
Jakarta –
Menu sarapan penting diperhatikan agar energi tetap stabil dan kesehatan terjaga. Sebaiknya, batasi konsumsi menu sarapan yang bikin gula darah melonjak tajam berikut.
Sarapan merupakan kebiasaan makan pagi yang penting untuk memasok energi harian. Sarapan juga berfungsi meningkatkan konsentrasi, mood, hingga bantu memenuhi kebutuhan nutrisi.
Dalam memilih menu sarapan, sebaiknya jangan sembarangan jika ingin mendapat maksimal. Beberapa makanan mengandung nutrisi yang kurang baik untuk kesehatan, seperti yang membuat gula darah melonjak tajam.
Jika kondisi ini dibiarkan, kamu mungkin mengalami efek negatif. Misalnya cepat haus, sering buang air kecil, hingga mudah lelah dan mengantuk.
Dilansir dari Everyday Health (20/5), inilah 5 menu sarapan yang bikin gula darah melonjak tajam. Batasi konsumsinya jika tak ingin merasakan efek samping.
1. Roti tawar, nasi, dan pasta
Roti tawar, nasi, dan pasta adalah sumber karbohidrat olahan yang berarti sebagian besar seratnya dihilangkan selama pemrosesan. Ketiadaan serat membuat konsumsi deretan makanan tersebut bisa memicu lonjakan gula darah.
Lebih baik pilih makanan bersumber bijian utuh, seperti roti gandum utuh, pasta gandum utuh, dan beras merah. Makanan ini mengandung serat yang berperan penting dalam mengatur gula darah.
Kalaupun tetap mau menyantap sumber karbohidrat olahan, coba pasangkan dengan daging tanpa lemak, sumber lemak sehat, maupun sumber serat yang bisa mencegah lonjakan gula darah.
2. Minuman manis
Mengawali pagi dengan konsumsi minuman manis bukanlah ide bagus. Ahli gizi Rasa Kazlauskaite mengatakan sangat sulit mengontrol kadar gula darah jika seseorang mengonsumsi minuman tidak sehat itu.
Selain tinggi gula, minuman manis, seperti soda, es teh manis, dan juus buah kemasan, tidak mengandung serat. Konsumsinya juga tidak bikin puas dan kenyang. Tak terkandung pula nutrisi lain seperti protein dan lemak. Lebih baik perbanyak minum air putih. Jika bosan rasa air putih, boleh tambahkan irisan buah segar.
3. Makanan cepat saji
Meski praktis, hindari sarapan makanan cepat saji. Burger, kentang goreng, hingga nugget yang kamu beli dari restoran cepat saji mengandung kalori dan lemak tinggi.
Selain itu, makanan cepat saji bersifat tinggi gula dan merupakan jenis karbohidrat olahan yang berpotensi menaikkan kadar gula darah dengan cepat.
4. Kentang
Kentang dan sayuran berpati lainnya, seperti kacang polong dan jagung, juga berpotensi memicu kenaikan gula darah dengan cepat. Namun ahli gizi memperingatkan bukan berarti kentang tak boleh dikonsumsi. Kentang tetap mengandung banyak nutrisi baik penting untuk kesehatan.
Selain itu, konsumsi kentang dan sayuran berpati dengan sumber lemak sehat, serat, dan protein minim lemak. Jenis makanan ini bisa mengurangi kemungkinan fluktuasi gula darah.
5. Susu gandum
Sering kali susu nabati dianggap lebih sehat daripada susu hewani, seperti susu sapi yang jamak dikonsumsi. Faktanya tidak selalu begitu. Susu gandum (oat) contohnya, bisa mengandung jumlah yang sangat banyak. Begitu juga dengan susu kedelai kemasan.
Saat membeli susu nabati, pilihlah susu tanpa pemanis, yang memiliki lebih sedikit gula. Hindari juga mengonsumsinya berlebihan agar gula darah tak melonjak tajam.
(adr/adr)
![]() |
||
Source : unsplash.com / Eater Collective
Hobi Makan Buah Setelah Makan Nasi? Ini Efeknya untuk Tubuh Jakarta – Banyak orang pilih menutup santapan dengan makan buah yang manis dan menyegarkan. Lantas, seperti apa efeknya pada tubuh jika kita makan buah setelah makan nasi? Buah merupakan bagian dari pola makan gizi seimbang. Konsumsi buah dapat melengkapi kebutuhan nutrisi harian setiap orang. Buah mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Buah juga jadi pelengkap asupan serat untuk memperlancar pencernaan.
Mengonsumsi buah setelah makan merupakan salah satu kebiasaan umum yang dilakukan banyak orang. Buah kerap dijadikan makanan pencuci mulut yang menyegarkan. Lalu, apa yang terjadi pada tubuh saat makan buah setelah makan nasi? Pada dasarnya, makan buah tak disarankan dilakukan setelah makan. Melansir Times of India, secara keseluruhan, kebiasaan ini dapat memengaruhi pencernaan Anda. Berikut alasannya: 1. Kadar gula darah bisa melonjak
Misalnya, satu buah pisang mengandung sekitar 20 gram (g) karbohidrat. Pisang dimakan setelah makan nasi dan sajian lain yang tinggi karbohidrat. Hal di atas bisa meningkatkan beban glikemik keseluruhan, yang berpotensi memengaruhi kadar gula darah. 2. Terjadi efek FODMAP Pada dasarnya, buah dicerna jauh lebih cepat daripada kebanyakan makanan lainnya. Namun, jika dipadukan dengan makanan yang lebih berat, buah akan tetap berada di dalam usus dalam waktu yang lebih lama dan berpotensi mengalami fermentasi serta memicu kembung. 3. Berat badan naik
Konon, makan buah setelah makan bisa membantu proses penurunan berat badan. Padahal, faktanya semua buah kaya kalori. Jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan lengkap, maka buah hanya akan memberikan kalori tanpa ada manfaat berlebih. Alih-alih dikonsumsi setelah makan, ada baiknya jika buah dikonsumsi di tengah waktu makan. Selain memberikan pilihan bergizi, makan buah di tengah waktu makan juga bisa memberikan manfaat lain sesuai dengan fungsinya masing-masing. Misalnya, memakan jeruk di tengah waktu makan dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi karena kandungan vitamin C yang tinggi. Atau, makan pisang di tengah waktu makan dapat memoderasi lonjakan gula darah. (sob/adr) |
![]() |
Source : unsplash.com / Eater Collective
Begini Cara Mengatasi Gula Darah Turun Drastis Saat Mudik Jakarta – Menempuh perjalanan jauh saat mudik bisa memicu kondisi kadar gula darah turun drastis atau disebut hipoglikemia. Begini cara mengatasinya. Mudik merupakan tradisi Lebaran yang populer di Indonesia. Masyarakat berbondong-bondong kembali ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya bersama keluarga. Jarak yang ditempuh saat mudik tidak tanggung-tanggung, mencapai ratusan hingga ribuan kilometer. Akibatnya seseorang berisiko merasa lapar, linglung, dan bahkan gemetar.
Kondisi ini bisa terjadi saat tubuh lelah karena melakukan perjalanan saat berpuasa, yang menyebabkan gula darah menurun drastis. “Namanya hipoglikemia. Ini kondisi rendahnya gula darah dalam tubuh. Penyebab utamanya bisa kurang makan atau bagi penyandang diabetes karena konsumsi obat diabetes berlebihan,” kata Rudy dalam keterangan tertulis, Selasa (2/4). Gejala hipoglikemia memang bisa mengganggu perjalanan mudik. Pasalnya, gejala yang timbul bisa membuat tubuh benar-benar tidak sehat. Gejala-gejala itu misalnya: – Gelisah Bagaimana cara mencegahnya?Cara mengatasinya menurut Rudy sebenarnya cukup mudah. Hipoglikemia itu berkaitan erat dengan menurunnya tekanan gula darah. Karena itu cara paling mudah adalah dengan meningkatkan kembali kadar gula di tubuh. “Konsumsilah makanan dan minuman manis. Jika gejalanya sudah parah sebaiknya berbuka sesegera mungkin, meskipun belum saatnya berbuka,” kata Rudy. Untuk lebih jelasnya, berikut dua cara yang bisa dilakukan jika Anda mengalami kondisi linglung hingga gemetar tanda terjadinya hipoglikemia saat di perjalanan mudik: 1. Cukup makan “Pilih juga makanan kaya nutrisi, hindari makanan cepat saji,” katanya. 2. Langsung makan dan minum manis ketika muncul gejala “Anda bisa pilih jus atau teh manis untuk menaikan kadar gula yang turun. Namun pastikan jumlahnya tidak berlebihan. Jangan lupa untuk konsultasi dengan dokter, terutama bagi penyandang diabetes yang akan mudik,” katanya. Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Ini Cara Mengatasi Hipoglikemia saat Mudik, Anti Lapar dan Gemetar” (yms/adr) |
![]() |
||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Hati-hati! 4 Kebiasaan Ngemil Ini Bisa Picu Risiko Diabetes Jakarta – Beberapa kebiasaan ngemil ternyata tidak menyehatkan dan justru membuat lonjakan gula darah. Seperti kurang asupan protein hingga kelebihan karbohidrat. Banyak orang tak bisa menghindari ngemil, apalagi ketika sedang bersantai. Agar tak mendapatkan masalah kesehatan, kamu bisa memiliki camilan yang sehat, seperti buah atau sayuran. Dilansir dari Food NDTV (22/8), penting untuk menghindari makanan manis saat ngemil. Karena, makanan manis yang dikonsumsi berlebihan bisa membuat lonjakan gula darah yang memiliki risiko diabetes.
Selain makanan manis, kebiasaan ngemil lain juga bisa menjadi pemicu lonjakan gula darah. Seperti terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat hingga tidak menyertakan asupan protein. Berikut 4 kebiasan ngemil yang memicu diabetes:1. Terlalu Banyak KarbohidratBeragam jenis camilan juga banyak yang mengandung karbohidrat. Terlebih jika camilan itu terbuat dari campuran beras ketan, tepung, kentang, dan lainnya. Kandungan karbohidrat yang tinggi ini sebaiknya jangan terlalu banyak dikonsumsi, karena dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Lonjakan gula darah inipun bisa terjadi cepat. Hal ini diungkapkan oleh American Diabetes Association (ADA), bahwa mengonsumsi karbohidrat berlebihan dapat menyebabkan hiperglikemia. Sebaiknya hindari karbohidrat sederhana dan pilih karbohidrat kompleks sebagai gantinya. 2. Tidak Mengonsumsi Protein
Protein penting sekali dikonsumsi dalam asupan makanan harian. Apalagi ketika sedang diet, protein bisa membantu proses metabolisme yang dapat melunturkan lemak. Diet ramah diabetes juga harus mencakup protein yang cukup, dan ini berlaku juga untuk ngemil. Daripada menikmati makanan dengan kandungan minyak tinggi, lebih baik memiliki makanan berprotein tinggi. Camilan yang mengandung protein ini di antaranya ada tempe, tahu, hingga olahan beragam kacang. Bisa juga menikmati yogurt, puding biji chia atau telur rebus. 3. Waktu Ngemil Tidak TepatNgemil yang baik juga memiliki waktu tertentu. Penting untuk menetapkan waktu yang tepat untuk ngemil, sama seperti waktu makan yang biasa. Waktu terbaik untuk ngemil adalah malam hari saat keinginan makan memuncak. Namun, hindari waktu larut malam, karena penelitian menunjukkan hal ini dapat mengganggu kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe-2. 4. Tidak Mengontrol Porsi Camilan
Kebiasaan ngemil yang harus dihindari lainnya adalah tidak mengontrol porsi camilan. Meskipun camilan yang dikonsumsi sehat, harus tetap mengatur porsinya. Konsumsi camilan yang berlebihan justru bisa membuat rugi. Jadi, ambil camilan sesuai kebutuhan saja. Ingat, sedikit saja sudah cukup untuk mengontrol kadar gula darah tetap stabil. (yms/yms) |
![]() |
||
Source : unsplash.com / Lily Banse
4 Menu Sarapan Ini Bikin Gula Darah Melonjak Tajam Jakarta – Sarapan memang penting dilakukan setiap paginya. Namun ada beberapa kebiasaan sarapan yang harus dihindari kalau tak ingin kadar gula darah melonjak tajam. Sarapan memang rutinitas yang penting dilakukan untuk mendapatkan energi setiap harinya. Mengonsumsinya juga penting untuk mendapatkan asupan nutrisi yang sehat. Dilansir dari NDTV (30/6), tak semua makanan atau kebiasaan pola makan sarapan baik untuk tubuh. Karena, ada beberapa hal yang justru bisa memicu lonjakan gula darah. Seperti mengonsumsi teh hingga menikmati roti.
Berikut 4 kebiasaan sarapan yang memicu lonjakan gula darah:1. Minum Teh Susu
Kalau tak ingin lonjakan gula darah melonjak, perhatikan saat mengonsumsi teh. Jangan memilih teh dengan kandungan gula yang tinggi, seperti teh susu. Komponen susu dalam teh ini bisa menimbulkan masalah. Laktosa adalah gula yang secara alami ditemukan dalam susu yang mana sulit dicerna untuk sebagian orang. Laktosa yang tidak tercerna ini berfermentasi di usus, menyebabkan kembung, gas, dan diare. Selain itu, kasein, protein susu lainnya, dapat memicu respons imun di usus sehingga menyebabkan peradangan dan mengganggu lapisan usus. 2. Minum Jus BuahJus buah juga salah satu minuman yang sebenarnya dihindari saat sarapan. Meski mengandung banyak vitamin, tapi sebaiknya dihindari terutama saat perut kosong. Alasannya karena jus buah yang bukan dibuat sendiri di rumah ini sering kali tidak mengandung serat. Buah tersebut dapat memperlambat penyerapan gula yang membuat kadar gula meningkat cepat. Menu sarapan yang harus dihindari lain ada di halaman berikutnya… 3. Menu Roti
Roti termasuk makanan yang umum dikonsumsi saat sarapan. Untuk sebagai orang di negara tertentu menjadikan roti sebagai makanan pokoknya. Namun, sebenarnya roti bukanlah pilihan terbaik untuk mengelola gula darah kalau dikonsumsi saat sarapan. Hal ini dikarenakan sifat tepung pada roti olahan. Saat perut kosong, karbohidrat bertepung ini dengan cepat dipecah menjadi glukosa, menyebabkan lonjakan gula darah secara signifikan. Lonjakan ini tidak hanya mengganggu regulasi gula darah alami tubuh tetapi juga berdampak negatif pada pencernaan seluruh makanan. 4. Minum Minuman ElektrolitMinuman elektrolit sering kali dipasarkan untuk menghidrasi tubuh, tetapi beberapa orang menganggapnya sebagai minuman cepat saji di pagi hari. Jenis minuman ini bisa menjadi bencana gula darah yang mengganggu tubuh. Kandungan yang ada di dalam minuman elektrolit adalah pemanis buatan, seperti sukralosa, asesulfam kalium, dan dekstrosa. Pemanis buatan ini dapat mengganggu mikrobioma usus, yaitu bakteri baik yang penting untuk pencernaan yang baik. Usus yang tidak seimbang dapat menyebabkan masalah pencernaan dan berpotensi menyebabkan fluktuasi gula darah. (yms/odi) |
![]() |
|||||||
Source : unsplash.com / Brooke Lark
Kebiasaan Ngemil Ini Dapat Mencegah Kadar Gula Darah Tinggi
Jakarta – Kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan masalah kesehatan serius. Bila terus terjadi, kondisi ini dapat berdampak buruk pada fungsi organ tubuh. Gula darah tinggi dapat terjadi pada siapa saja, yang memiliki faktor pendukung dan gaya hidup buruk. Karena itu, usaha pencegahan wajib dilakukan. Kebiasaan Ngemil Sehat yang Dapat Cegah Gula Darah TinggiNgemil atau mengonsumsi makanan kecil kerap dilakukan di sela kegiatan sehari-hari. Biasanya saat ngemil dipilih makanan yang sesuai selera dan membangkitkan selera makan, misal gorengan.
Kebiasaan ngemil ini harus diubah, dengan memilih makanan yang lebih baik untuk tubuh. Berikut beberapa contohnya 1. Buah dan SayurMenurut situs Diabetes UK, ada beberapa jenis buah dan sayur yang baik dikonsumsi untuk mencegah gula darah tinggi. Misal apel, anggur, alpukat, brokoli, jeruk, dan buah berry. Buah-buah tersebut mengandung gula alami yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kamu perlu menghindari buah dan sayur olahan karena biasanya mengandung gula tinggi. 2. KacangMengutip situs Eat This, Not That, kacang mengandung protein dan serat yang membantu menstabilkan kadar gula darah. Kamu bisa memilih almond, kacang tanah, dan pistachio yang diolah dengan sedikit gula, garam, serta lemak. 3. Telur RebusTelur merupakan camilan yang mengenyangkan, penstabil gula darah dan rendah kalori. Menurut CEO NY Nutrition Group, Lisa Moskovits RD, telur rebus tidak akan meningkatkan kadar glukosa darah. Telur mengandung banyak protein dan sejumlah nutrisi penting seperti vitamin A, 9 asam amino esensial, dan seng. 4. Camilan yang Tidak Tinggi Garam dan GulaJenis camilan tersebut kini tidak sulit ditemukan di pasaran umum. Tentunya camilan tersedia dengan rasa yang enak. Camilan ini bisa dinikmati dalam bentuk keripik, biskuit, dan lain-lain. Kamu juga bisa mengonsumsi camilan seperti pie apple dengan kayu manis yang rendah kalori. Kayu manis sendiri membantu menurunkan gula darah dan meniru efek insulin yaitu membawa gula ke dalam sel. 5. Teh HijauTeh hijau sangat bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah. Kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) beserta senyawa bermanfaat lainnya terbukti menurunkan kadar gula darah dengan membantu memindahkan gula darah ke otot. Mengonsumsi teh hijau secara teratur terbukti membantu menurunkan gula darah puasa atau gula darah pagi. Gula darah puasa merupakan jumlah glukosa dalam darah setelah tidak makan selama 8-10 jam. 6. KejuKeju rendah lemak memiliki protein tinggi yang membantu menjaga gula darah tetap terkendali. Potongan keju ini bisa dikonsumsi utuh atau bersama buah dan biskuit gandum. 7. PopcornPopcorn merupakan makanan ringan dari gandum utuh yang menyehatkan dengan kandungan rendah kalori. Mengutip Healthline, camilan ini mengandung 1 gram serat per 1 gelas sekitar 8 gram. Sehingga menjadikannya makanan ramah bagi penderita diabetes. Namun, kebanyakan popcorn saat ini mengandung garam dan lemak yang sangat tinggi. Agar lebih sehat, popcorn bisa dibuat sendiri di rumah dengan gula dan garam secukupnya. 8. AlpukatAlpukat bisa menjadi camilan yang nikmat dan sehat. Kamu bisa mengonsumsinya dengan ditambah rempah, gula, dan garam secukupnya. Camilan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Jadi untuk menghindari gula darah tinggi, kamu bisa mengganti camilan yang tak sehat dengan makanan yang disebutkan. Sehingga, kamu tetap bisa ngemil tanpa mengkhawatirkan kadar gula dalam darah. (row/row)
5 Daftar Sayuran yang Tinggi Gula, Perlu Seimbang dalam Mengkonsumsinya
Jakarta – Sayuran dikenal sebagai sumber makanan yang sehat, kaya akan serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh. Namun, tidak semua sayuran memiliki kandungan yang sama. Beberapa jenis sayuran ternyata mengandung kadar gula alami yang cukup tinggi. Meski gula alami ini berbeda dari gula tambahan, mengkonsumsinya secara berlebihan tetap dapat mempengaruhi kadar gula darah. Bagi penderita diabetes atau mereka yang sedang mengontrol asupan gula, mungkin perlu memperhatikannya. Memahami jenis sayuran yang tinggi gula penting untuk menjaga pola makan seimbang, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai.
5 Daftar Sayuran yang Tinggi GulaHindah J. Muaris dalam bukunya berjudul Bahaya Buah dan Sayuran + Panduan Konsumsi yang Benar, menyebut beberapa jenis buah dan sayuran diketahui memiliki kandungan gula alami (fruktosa) tinggi. Bagi pengidap kondisi seperti diabetes, prediabetes atau hipoglikemia, disarankan menghindari buah dan sayur tersebut. Berikut daftar sayuran yang tinggi gula, dirangkum dari laman Healthline dan artikel yang telah ditinjau medis lainnya: 1. Kacang PanggangBiasanya, kacang jadi salah satu sayuran yang ditambahkan dalam olahan sayur seperti sayur asem. Lalu bagaimana dengan kacang panggang untuk camilan sehari-hari? Kacang panggang biasanya disajikan dengan tambahan perasa agar gurih dan manis. Perasa inilah yang seringkali memiliki kadar gula yang tinggi. Apalagi jika kamu membeli kacang panggang kalengan atau kemasan di supermarket. 254 gram kacang panggang bisa mengandung sekitar 5 sendok teh gula. Jika kamu suka kacang panggang, kamu dapat memilih versi rendah gula atau membuat sendiri dengan pilihan kacang tanah tanpa diberi perasa. Sehingga rasanya alami dan kadar gula garamnya tidak tinggi. Kacang panggang murni biasanya mengandung sekitar setengah jumlah gula kacang panggang kemasan. 2. Sayuran BertepungSayuran bertepung adalah sayuran yang mengandung karbohidrat lebih banyak daripada sayuran non-tepung. Sayuran bertepung yakni contohnya jagung, labu, dan kacang polong. Sayuran tersebut memang mengandung serat yang membuat kenyang lebih lama, namun kandungan gula dan karbohidratnya cenderung lebih tinggi dibandingkan sayuran non-tepung. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan kadar gula darah secara signifikan, sehingga perlu dibatasi 3. Bawang BombaiBawang bombai memiliki kandungan gula sekitar 4-5 g per 100 g. Guna mengontrol asupan gula, sebaiknya gunakan bawang bombai secukupnya. 4. Sayuran BerakarSayuran berakar yakni meliputi wortel, lobak, dan bit. Dikutip dari Live Strong, sayuran berakar mengandung lebih dari 3,8 g gula dalam setiap 100 g. American Heart Association (AHA) menyarankan untuk mengurangi konsumsi sayuran tinggi gula hingga setengah porsi dari biasanya. Sayuran dapat memicu lonjakan gula darah jika dikonsumsi berlebihan. 5. GranolaGranola sering dipasarkan sebagai makanan kesehatan rendah lemak, sebab bahan utama dalam granola adalah gandum. Kandungan kalori dan gula olahan gandum cenderung tinggi, meski granola dikenal sebagai sereal yang seimbang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan serat. Namun, gandum dalam granola telah dikombinasikan dengan kacang-kacangan dan madu atau pemanis tambahan lainnya, yang meningkatkan jumlah gula dan kalori. Kalau kamu suka granola, cobalah pilih granola dengan sedikit gula tambahan atau buat sendiri. Nah itulah tadi 5 daftar sayuran yang tinggi gula. Tetaplah bijak dalam mengonsumsi makanan, pastikan asupan serat, protein, dan gizi lainnya terpenuhi. (aau/fds) Buka Puasa dengan yang Manis Bisa Bikin Badan Lesu, Ini 5 Faktanya! Jakarta – Berbuka puasa dengan yang manis memang menyenangkan. Namun, tahukah kamu bahwa hal tersebut bisa menyebabkan tubuh mudah lesu? Ini faktanya! Berangkat dari seruan “Berbukalah dengan yang manis” membuat banyak orang selalu menyediakan makanan manis untuk berbuka puasa. Mulai dari minuman, kolak, es campur hingga kue-kue. Rasa manis tersebut agaknya dapat mengembalikan energi yang terkuras setelah seharian berpuasa. Namun, jika berlebihan, justru bisa menyebabkan tubuh menjadi lesu.
Hal tersebut disampaikan oleh Ahli gizi asal Malaysia Mohd Siddeq Azha Azahari, alih-alih berbuka dengan yang manis lebih baik berbuka dengan menu seimbang. Dikutip dari Sinar Daily (01/03/25) berikut faktanya!1. Apa itu makanan seimbang?
Mohd Siddeq menjelaskan bahwa makanan seimbang adalah makanan yang mengandung semua nutrisi. Mulai dari karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, dan serat. Makanan yang dipenuhi nutrisi tersebut dapat menjaga energi agar tetap stabil, dan ini diperlukan saat menjalani ibadah puasa. Ketika berbuka, tubuh pun tetap berenergi. Menurut Mohd Siddeq, selama menjalani ibadah puasa, sistem metabolisme tubuh berfungsi seperti pada hari-hari biasa. 2. Bahaya berbuka dengan yang manisNamun, ketika berbuka puasa sering kali mengakibatkan peningkatan asupan karbohidrat yang cukup signifikan. Hal ini dipicu dari kebiasaan makan makanan manis. Makanan manis tersebut dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah secara cepat. Lalu, diikuti dengan penurunan tajam, sehingga menyebabkan tubuh menjadi lesu dan lelah. “Banyak orang yang mengalami masalah ini setiap tahun akibat mengonsumsi karbohidrat berkualitas rendah yang berlebihan,” tutur Mohd Siddeq. Kesalahan saat buka puasa dan tipsnya ada di halaman selanjutnya.3. Kebiasaan buka puasa yang salah
Lebih lanjut, Siddeq juga menjelaskan kebiasaan buka puasa yang salah. Banyak orang yang selalu mengonsumsi makanan ringan terlebih dahulu saat berbuka puasa. “Kesalahan yang sering terjadi selama buka puasa adalah makan makanan ringan, seperti martabak lalu dipasangkan dengan minuman manis dalam jumlah yang banyak,” tuturnya. Kebiasaan makan seperti ini dapat menyebabkan penumpukan kalori dalam waktu sekejap. “Kuncinya adalah makanan seimbang untuk menjaga tubuh tetap berenergi,” lanjutnya. 4. Menu buka puasa seimbangSiddeq mengatakan bahwa pendekatan terbaik untuk buka puasa adalah melengkapi dengan serat dan protein. Itu bagus untuk energi dan sistem pencernaan yang lancar. Alih-alih makan kudapan saat berbuka, lebih baik pilih makanan utama yang seimbang terlebih dahulu. Dengan ini kamu bisa merasakan seberapa kenyang. “Lalu bisa memutuskan apakah perlu ngemil lagi atau tidak. Kalau makan camilan dulu bisa kenyang duluan tanpa dapat nutrisi,” tutur Siddeq. 5. Mengikuti sunnah Nabi
Jika ingin yang lebih sederhana, Siddeq menyarankan agar mengikuti praktek sunnah Nabi Muhammad SAW, yakni mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil. “Kurma menyediakan serat, ini bisa membantu memberikan rasa kenyang dan mencegah makan berlebihan,” tuturnya. Siddeq menegaskan bahwa jika mengandalkan makanan yang digoreng dan tinggi gula saat berbuka tidak akan memberikan rasa kenyang yang tahan lama. (raf/odi) 5 Teh Herbal yang Ampuh Turunkan Gula Darah dan Cegah Diabetes Jakarta – Kadar gula darah yang meningkat harus segera diatasi agar tak berdampak bagi insulin. Beberapa racikan teh alami ini cocok untuk kendalikan gula darah. Tanpa disadari makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari mengandung gula tersembunyi. Jika dikonsumsi berlebihan tanpa diperhatikan, efeknya dapat memberikan dampak negatif pada tubuh. Gula darah yang berlebihan akan memicu pankreas menghasilkan insulin yang banyak dalam waktu singkat. Akhirnya tubuh akan mengalami resistensi insulin yang memicu terjadinya diabetes tipe 2.
Guna menghindari kondisi tersebut ada beberapa asupan herbal yang disarankan ahli untuk rutin dikonsumsi. Bahan herbal yang seduh menjadi teh yang hangat ini berkhasiat menurunkan kadar gula darah secara instan. Baca juga: Bayar Rp 63 Juta Bisa Nikmati ‘Fine Dining’ di Dalam Kereta Super Mewah Berikut ini 5 teh herbal untuk menurunkan gula darah melansir Times of India:
1. Teh kelabatKelabat umumnya digunakan sebagai rempah untuk campuran bumbu kari maupun penyedap masakan. Tetapi selain memberikan rasa yang gurih, rempah ini juga memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan tubuh. Kelabat dapat diseduh menjadi teh yang hangat dengan cara merendamnya pada segelas air panas selama beberapa menit. Khasiat atas teh ini telah dibuktikan peneliti melalui jurnal yang berjudul Journal of Diabetes and Metabolic Disorder. Konsumsi teh kelabat dapat menjadi asupan serat larut yang mengikat gula darah di dalam tubuh. Sehingga gula akan dicerna sebagai karbohidrat yang terikat secara perlahan tanpa membuat insulin melonjak. 2. Teh kayu manisRasa yang manis dan aroma berempah yang menenangkan dari kayu manis paling enak dinikmati untuk bersantai. Tidak hanya sekadar merelaksasi otot tubuh tetapi konsumsi teh kayu manis juga dapat menurunkan kadar gula darah. Sekelompok peneliti mempublikasi hasil penelitiannya terhadap teh kayu manis melalui Journal of Medicinal Food. Dalam pengamatannya terbukti bahwa teh kayu manis dapat meningkatkan sensitivitas insulin untuk mencerna gula darah. Cara mengonsumsinya juga cukup mudah untuk diterapkan di rumah. Kayu manis batang dapat diseduh dengan jumlah yang secukupnya pada air panas dan biarkan terendam selama 10 menit. Teh herbal yang mujarab lainnya ada di halaman berikutnya.3. Teh jaheDalam berbagai penelitian dan metode pengobatan alami, jahe tidak pernah luput diandalkan. Jahe memiliki manfaat kesehatan yang sangat kuat dan telah terbukti dalam berbagai penelitian serta jurnal ilmiah. Di dalam satu ruas jahe terdapat komponen antiinflamasi dan antioksidan yang baik. Pada Journal of Complementary and Integrative Medicine ditemukan mula bahwa jahe dapat meningkatkan kadar gula darah puasa. Cara kerjanya dengan menurunkan hemoglobin A1C (HbA1c) pada penderita diabetes tipe 2. Teh jahe ini dapat dibuat dengan cara merendam irisan jahe di dalam air panas selama 5-10 menit. 4. Teh hijau
Banyak manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari teh hijau dibandingkan dengan teh hitam, teh putih, atau jenis teh lainnya. Teh hijau juga seringkali digunakan guna mengendalikan kadar gula darah terutama setelah makan. American Journal of Clinical Nutrition, membenarkan khasiat teh hijau untuk gula darah. Disebut bahwa kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) di dalamnya dapat meningkatkan sensitivitas insulin. Teh hijau dapat dinikmati kapanpun dan dalam kondisi apapun. Jika memiliki persediaan teh hijau di rumah dapat dimanfaatkan dengan cara menyeduhnya selama 2-3 menit menggunakan air panas. 5. Teh bunga sepatuTeh bunga sepatu atau teh hibiscus memiliki rasa yang paling kuat jika dibandingkan dengan teh herbal lainnya. Teh ini memiliki rasa masam yang akan menyeruak di dalam rongga mulut tetapi setelahnya akan membuat tubuh terasa segar. Teh bunga sepatu ini telah berkali-kali diamati karena banyak membuat ahli penasaran dengan khasiatnya. Journal of Nutritional Biochemistry secara resmi mengungkapkan bahwa ekstrak bunga sepatu dapat mengurangi kadar gula darah puasa. Khasiat ini dibutuhkan oleh penderita diabetes tipe 2 yang seringkali mengalami lonjakan atau penurunan gula darah secara drastis 1 jam setelah makan. Untuk mendapatkan khasiatnya bisa dilakukan dengan menyeduh bunga sepatu yang dikeringkan selama 5-10 menit di dalam air panas. (dfl/odi) Sari Berita Penting |






















