Tag Archives: healthline

Sudah Diet, Tapi BB Nggak Turun-turun? Bisa Jadi Ini 5 Pemicunya

Jakarta

Mendapatkan bentuk tubuh yang ramping dan ideal merupakan impian bagi sebagian orang. Namun, banyak orang yang merasa kesulitan untuk menurunkan berat badan, meskipun sudah menerapkan berbagai metode diet.

Beberapa kebiasaan tidak sehat yang kerap kali masih dilakukan dapat menjadi faktor penghambat dari proses penurunan berat badan. Dikutip dari Healthline, berikut merupakan kebiasaan sehari-hari yang dapat membuat berat badan susah turun:

1. Kurang Asupan Protein

Protein merupakan nutrisi penting dalam proses penurunan berat badan. Sejumlah penelitian mengenai diet tinggi protein melaporkan bahwa protein dapat membantu untuk menurunkan berat badan dan mengurangi risiko penyakit jantung.


Hal ini dapat terjadi sebab protein dapat membantu tubuh merasa kenyang lebih lama dan membantu untuk menjaga resting energy expenditure (REE), sebagian karena efek protein pada hormon pengatur nafsu makan, seperti ghrelin.

2. Malas Bergerak

Berolahraga secara teratur dapat membantu tubuh untuk menurunkan berat badan. Latihan aerobik dan latihan ketahanan, telah terbukti efektif dalam membantu proses penurunan berat badan, melalui berbagai penelitian.

Berolahraga harus diimbangi dengan pendekatan diet yang tepat sebab hanya berolahraga saja tidak efektif dalam mendorong penurunan berat badan.

3. Sering Konsumsi Gula

Minuman manis merupakan makanan yang sangat berlemak. Organ otak dalam tubuh tidak mengompensasi kalori dengan membuat tubuh mengurangi asupan makanan lain.

Bahkan, jus buah tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Segelas jus buah dapat mengandung gula yang sama dengan beberapa potong buah utuh.

4. Jarang Minum Air Putih

Mengonsumsi air putih dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan sebab menjaga tubuh tetap terhidrasi dapat membantu meningkatkan metabolisme dalam tubuh.

Sebuah meta-analisis dari enam penelitian melaporkan bahwa penurunan berat badan rata-rata sebesar 5,15 persen disebabkan oleh peningkatan asupan air. Setidaknya dalam satu penelitian, hal tersebut terkait dengan penggantian minuman berkalori dengan air putih.

5. Makan Terlalu Cepat

Makan dengan penuh kesadaran mungkin merupakan salah satu cara yang efektif untuk menurunkan berat badan. Hal tersebut termasuk memperlambat saat makan, makan tanpa gangguan, dan menikmati setiap gigitan sembari mendengarkan sinyal alami yang mengabarkan organ otak bahwa tubuh sudah cukup.

Berbagai penelitian melaporkan bahwa makan lebih lambat dan penuh perhatian dapat membantu tubuh merasa lebih kenyang dan mendorong proses penurunan berat badan jangka panjang.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

4 Kebiasaan Simpel di Pagi Hari Bantu Turunkan BB, Cocok Buat yang Lagi Diet

Jakarta

Mendapatkan bentuk tubuh yang ramping dan ideal mungkin menjadi impian bagi sebagian orang. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk dengan melakukan beberapa kebiasaan kecil dalam sehari-hari.

Faktanya, dengan melakukan perubahan kecil pada rutinitas di pagi hari dapat membantu untuk menurunkan berat badan dan membantu untuk mempertahankannya. Dikutip dari Healthline, berikut merupakan kebiasaan simpel yang dapat dicoba di rumah:

1. Sarapan Tinggi Protein

Mengonsumsi sarapan tinggi protein dapat membantu untuk mengurangi keinginan makan dan membantu proses penurunan berat badan. Sebuah penelitian terhadap 20 gadis remaja, menemukan bahwa mengonsumsi sarapan berprotein tinggi dapat mengurangi keinginan makan setelah makan lebih efektif dibandingkan sarapan berprotein biasa.


Tidak hanya itu, protein dapat membantu proses penurunan berat badan dengan mengurangi kadar ghrelin atau ‘hormon lapar’ yang bertanggung jawab untuk meningkatkan nafsu makan. Satu penelitian terhadap 15 pria, diketahui bahwa sarapan tinggi protein dapat menekan sekresi ghrelin lebih efektif dibandingkan sarapan tinggi karbohidrat.

Rekomendasi menu makanan berprotein yang dapat dicoba seperti telur, yoghurt Yunani, keju cottage, kacang-kacangan, dan biji chia.

2. Minum Banyak Air Putih

Air putih dapat membantu untuk meningkatkan pengeluaran energi dalam tubuh, atau jumlah kalori yang dibakar tubuh, setidaknya selama 60 menit. Sebuah penelitian kecil melaporkan bahwa mengonsumsi 500 mililiter air dapat menyebabkan peningkatan 30 persen dalam laju metabolisme, rata-rata.

Studi lainnya melaporkan bahwa wanita dengan kondisi kelebihan berat badan yang meningkatkan asupan air putih mereka menjadi lebih dari satu liter per hari, maka kehilangan tambahan 2 kg dalam satu tahun, tanpa membuat perubahan lain dalam pola makan atau rutinitas olahraga mereka.

3. Berjemur di bawah Sinar Matahari

Membuka tirai agar sinar matahari masuk atau menghabiskan beberapa menit ekstra di luar setiap pagi, dapat membantu untuk memulai proses penurunan berat badan. Penelitian kecil menemukan bahwa paparan cahaya bahkan dalam tingkat sedang pada waktu tertentu dalam sehari dapat memengaruhi berat badan.

Selain itu, paparan sinar matahari juga merupakan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan vitamin D dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa memenuhi kebutuhan vitamin D dapat membantu untuk menurunkan berat badan dan bahkan mencegah kenaikan berat badan.

4. Latihan Mindfulness

Latihan mindfulness adalah praktik yang melibatkan pemusatan perhatian sepenuhnya pada saat ini dan menyadarkan pikiran serta perasaan dalam tubuh. Praktik ini terbukti dapat meningkatkan penurunan berat badan dan mendorong kebiasaan makan sehat.

Analisis terhadap 19 penelitian menemukan bahwa intervensi berbasis kesadaran dapat meningkatkan penurunan berat badan dan mengurangi perilaku makan terkait obesitas. Latihan mindfulness dapat dilakukan dengan cara meluangkan waktu lima menit setiap pagi untuk duduk dengan nyaman di tempat tenang dan terhubung dengan indra dalam tubuh.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Jadi Metode Diet Favorit Artis, Begini Aturan Intermitten Fasting yang Tepat


Jakarta

Intermittent fasting belakangan menjadi salah satu pola diet favorit bagi sebagian artis Tanah Air seperti Marshanda, Rina Nose, dan Adrian Maulana. Menerapkan pola diet intermittent fasting dipercaya dapat memaksimalkan hasil untuk menurunkan berat badan serta mengontrol tubuh tetap ramping dan ideal.

Dikutip dari Healthline, intermittent fasting atau diet puasa merupakan pola makan saat tubuh bergantian di antara periode makan dan puasa. Metode ini tidak mengatur asupan makan yang dikonsumsi, melainkan hanya mengatur waktu megonsumsinya.

Terdapat beberapa bentuk intermittent fasting yang berbeda, semuanya membagi hari atau minggu menjadi periode makan dan periode puasa.


Sebagian orang sebenarnya sudah ‘berpuasa’ setiap hari, saat mereka tidur. Namun, intermittent fasting memungkinkan bagi setiap orang untuk melakukan beberapa usaha ekstra sebagai berikut:

  • Memperpanjang waktu puasa sedikit lebih lama
  • Melewatkan sarapan
  • Mengonsumsi makanan pertama di siang hari
  • Mengonsumsi makanan terakhir di jam 8 malam

Tidak ada makanan yang diperbolehkan selama periode puasa, namun mereka yang menjalani intermitten fasting dapat mengonsumsi air putih, kopi, teh, dan minuman nonkalori lainnya.

Beberapa bentuk intermittent fasting juga memperbolehkan mengonsumsi sedikit makanan rendah kalori selama periode puasa. Mengonsumsi suplemen pada umumnya diperbolehkan saat berpuasa, selama tidak ada kalori di dalamnya.

Berikut merupakan berbagai bentuk intermittent fasting yang dapat dicoba:

  • Metode 16/8: Seseorang memiliki waktu makan tetap selama 8 jam setiap hari. Tidak boleh mengonsumsi makanan apa pun selama 16 jam sisanya, namun dapat mengonsumsi air putih, kopi tawar, atau teh.
  • Diet 5:2: Metode ini dilakukan dengan cara puasa selama 2 hari dalam seminggu. Sisanya selama lima hari, dipersilahkan makan dengan normal. Selama puasa, perhatikan kalori yang masuk. Laki-laki hanya boleh mengkonsumsi kalori sebesar 500 sedangkan perempuan 600.
  • Makan-Berhenti-Makan: Cara ini dilakukan dengan berpuasa selama 1-2 hari dalam seminggu. Namun puasanya dilakukan full selama 24 jam. Contoh, jika makan terakhir pukul 8 malam pada Rabu, maka harus menahan lapar sampai keesokan harinya di jam yang sama.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Cara Ini Ampuh Kurangi Porsi Makan Tanpa Merasa Lapar, Cocok Buat yang Lagi Diet

Jakarta

Banyak orang mencari cara untuk menjaga pola makan yang sehat, terutama dalam upaya mengelola berat badan atau meningkatkan kesehatan. Beberapa strategi sederhana dan praktis dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu mencapai tujuan ini.

Mulai dari memilih porsi makanan hingga melatih kesadaran saat makan, langkah-langkah berikut dapat menjadi solusi yang efektif. Berikut adalah tips mengurangi porsi makan tanpa rasa lapar, dikutip dari Healthline.

1. Isi Setengah Piring dengan Sayuran

Sayuran mengandung banyak air dan serat yang mengenyangkan, namun rendah kalori.


Mengganti setengah dari porsi pati atau protein dengan sayuran non-tepung memungkinkan konsumsi makanan dalam jumlah yang sama sambil mengurangi asupan kalori. Penelitian menunjukkan bahwa jumlah makanan yang dikonsumsi memengaruhi rasa kenyang.

Dalam sebuah studi, peserta diberikan jumlah pasta yang sama tetapi dengan variasi proporsi sayuran. Hasilnya, peserta mengonsumsi kalori lebih sedikit saat porsi sayuran lebih banyak tanpa menyadarinya.

2. Konsumsi Protein

Penelitian menunjukkan bahwa protein memberikan rasa kenyang lebih lama dibandingkan karbohidrat atau lemak.

Sebuah studi pada 2012 menemukan bahwa makanan dengan 20-30 persen kalori dari protein membuat peserta merasa kenyang lebih lama dibandingkan makanan dengan kandungan protein lebih rendah.

Memanfaatkan sifat protein ini dapat dilakukan dengan mengonsumsinya di setiap waktu makan atau camilan. Pilih sumber protein rendah lemak seperti telur, unggas tanpa kulit, produk susu, ikan, atau makanan laut.

Sumber protein nabati seperti kacang-kacangan, tahu, dan selai kacang juga bisa menjadi pilihan alternatif.

3. Pilih Air Putih saat Makan

Mengonsumsi minuman berkalori tinggi seperti soda atau jus tidak membuat kenyang tetapi menambah kalori ekstra. Pada orang dewasa, minum air putih sebelum makan dapat membantu mengurangi asupan makanan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa yang minum sekitar dua gelas air sebelum sarapan mengonsumsi 13 persen kalori lebih sedikit ketika makan dibandingkan mereka yang tidak.

Meski efek ini kurang terlihat pada usia muda, mengganti minuman manis dengan air tetap efektif untuk mengurangi asupan kalori secara keseluruhan. Minumlah air putih atau minuman tanpa kalori lain untuk memenuhi kebutuhan cairan tanpa menambah kalori.

4. Awali dengan Sup Sayuran atau Salad

Mengawali makan dengan sup atau salad bisa membantu mengurangi total asupan kalori.

Sebuah studi menunjukkan bahwa peserta yang makan sup sebelum hidangan utama mengonsumsi 20 persen lebih sedikit kalori dibandingkan yang langsung makan hidangan utama.

Hal serupa ditemukan pada salad. Salad kecil sebelum makan pasta mengurangi asupan kalori hingga 7 persen, sementara salad besar mengurangi hingga 12 persen.

Sup dan salad yang kaya serat dan air dapat membantu membatasi konsumsi kalori berikutnya. Namun, perhatikan penggunaan saus salad yang dapat menambah kalori.

5. Gunakan Piring dan Garpu Lebih Kecil

Ukuran piring dan alat makan dapat memengaruhi jumlah makanan yang dikonsumsi. Penelitian menunjukkan bahwa piring cenderung diisi sekitar 70 persen penuh, terlepas dari ukurannya.

Menggunakan piring kecil membuat porsi makanan terlihat lebih besar sehingga dapat membantu mengurangi asupan. Penelitian juga menemukan bahwa penggunaan sendok besar mendorong konsumsi lebih banyak, sedangkan menggunakan garpu kecil membantu mengurangi asupan makanan.

Manfaatkan ilusi ini untuk mendukung pola makan yang lebih sehat.

6. Latih Kesadaran saat Makan

Kebiasaan makan sambil terganggu, seperti menonton televisi, dapat meningkatkan konsumsi makanan. Sebaliknya, makan dengan penuh kesadaran membantu lebih peka terhadap rasa kenyang dan lapar.

Mindfulness membantu membedakan rasa lapar fisik dan emosional. Saat merasa ingin makan, refleksi apakah benar-benar lapar atau hanya bosan atau terpengaruh emosi lain. Strategi seperti berjalan, olahraga ringan, atau membuat jurnal dapat membantu mengelola kebiasaan makan emosional.

Sediakan waktu khusus untuk makan, nikmati setiap rasa, dan fokus pada sinyal tubuh.

7. Tambahkan Bumbu ke Makanan

Menggunakan bumbu seperti cabai dapat membantu mengurangi nafsu makan. Capsaicin, senyawa aktif dalam cabai, terbukti menurunkan rasa lapar dan meningkatkan pengendalian asupan kalori.

Dalam sebuah penelitian, partisipan yang makan cabai merah pedas mengonsumsi 190 kalori lebih sedikit saat makan berikutnya. Selain cabai, jahe juga memiliki efek serupa. Studi pada pria dengan berat badan berlebih menunjukkan konsumsi teh jahe saat sarapan membantu mengurangi rasa lapar.

Tambahkan bumbu alami ke dalam makanan untuk mendukung pengendalian nafsu makan dengan cara yang sederhana.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
Source  : unsplash.com / Jonas Kakaroto

Sering Dijadikan Asupan saat Diet, Segini Kalori Kopi Tanpa Gula


Jakarta

Kopi menjadi salah satu minuman wajib yang kerap dikonsumsi sebelum beraktivitas. Kebanyakan orang mungkin lebih menyukai kopi yang cenderung manis dengan pemanis tambahan, seperti gula atau krimer.

Namun, ada juga yang lebih menyukai kopi tanpa gula, termasuk mereka yang sedang dalam program diet. Memangnya kopi tanpa gula berapa kalori ya?

Jumlah kalori makanan atau minuman, termasuk kopi, bergantung pada cara mengkonsumsinya. Secangkir kopi seduh biasa yang tidak mengandung gula hanya memiliki kurang dari 5 kalori dan tidak mengandung lemak.


Dikutip dari Healthline, jenis kopi yang paling sedikit kalorinya adalah kopi hitam (black coffee) atau kopi hitam dingin (iced black coffee). Jika dikonsumsi tanpa tambahan lain, kedua jenis kopi ini hanya mengandung 2 kalori.

Kopi yang diseduh dengan metode cold press atau biji kopi dengan rasa juga memiliki 2 kalori. Sementara itu, espresso mengandung 20 kalori dan kopi latte tanpa lemak mengandung sekitar 72 kalori.

Namun, dengan menambahkan bahan-bahan lain ke dalam kopi seperti pemanis, tentu akan menambah kalori ekstra. Penelitian menunjukkan orang yang sering mengkonsumsi minuman manis lebih rentan mengalami kenaikan berat badan, dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsinya.

Dikutip dari Mayo Clinic, orang yang sering minum minuman manis lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan dibandingkan orang yang tidak minum minuman manis. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menambahkan 1 sendok teh gula ke dalam secangkir kopi sehari dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Berikut rincian kalori secangkir kopi jika ditambahkan oleh bahan-bahan tertentu:

  • Gula: 16 kalori untuk satu sendok teh (4 gram)
  • Sirup manis beraroma: 10 hingga 20 kalori per pump
  • Krim kocok: 73 kalori untuk 2 sendok makan (sekitar 28 gram)
  • Krim kocok kental: 101 kalori untuk 2 sendok makan (sekitar 30 gram)
  • Susu bebas lemak: 10 kalori untuk 2 sendok makan (sekitar 31 gram)

Kebiasaan mengkonsumsi kopi dengan tambahan gula juga dapat berisiko menyebabkan masalah kesehatan serius. Mulai dari penyakit jantung, obesitas, dan ketidakseimbangan gula darah.

Jika tetap ingin menikmati kopi yang manis namun tetap menjaga jumlah kalori, disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan susu nabati, seperti susu almond, susu kedelai, atau susu gandum. Namun, pastikan untuk mengecek label produk karena banyak susu nabati yang menambahkan gula tambahan.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

7 Kesalahan yang Perlu Dihindari saat Diet, Bikin Berat Badan Susah Turun

Jakarta

Menurunkan berat badan bisa menjadi perkara yang susah-susah gampang. Terkadang, meski sudah melakukan diet yang ketat, berat badan masih saja stuck dan tidak berkurang.

Biasanya, hal ini disebabkan oleh kesalahan yang dilakukan saat diet. Misalnya, jarang berolahraga, kurang istirahat, dan lain sebagainya.

Lantas, apa saja kesalahan yang perlu dihindari saat diet agar sukses menurunkan berat badan? Dikutip dari Healthline, berikut daftarnya.


1. Tidak Memerhatikan Asupan Kalori

Kalori memainkan peran yang sangat penting dalam proses penurunan berat badan. Mereka yang sedang diet dianjurkan untuk perlahan mengurangi asupan kalori harian (defisit kalori) agar berat badan bisa turun secara efektif.

Di sisi lain, mengonsumsi terlalu sedikit kalori juga dapat berdampak buruk pada penurunan berat badan. Studi menunjukkan diet yang terlalu rendah kalori dapat mengurangi massa otot dan memperlambat proses metabolisme.

2. Tidak Angkat Beban

Angkat beban, serta latihan kekuatan lainnya, bukan hanya sekadar olahraga untuk membentuk otot saja.

Beragam studi menunjukkan angkat beban merupakan salah satu metode palinh efektif untuk menurunkan berat badan. Pasalnya, angkat beban dapat meningkatkan metabolisme massa otot tubuh, dua hal yang dapat mendukung penurunan berat badan.

Studi lain juga menunjukkan strategi paling efektif bagi pengidap obesitas untuk menurunkan berat badan adalah dengan menggabungkan latihan aerobik dan angkat beban.

3. Tidak Mengonsumsi Makanan Berprotein

Protein merupakan salah satu nutrisi makro yang sangat dibutuhkan tubuh. Protein juga telah terbukti dapat membantu proses penurunan berat badan dengan:

  • Mengurangi nafsu makan
  • Meningkatkan rasa kenyang
  • Menjaga dan meningkatkan laju metabolisme
  • Mempertahankan massa otot saat menurunkan berat badan

Protein tidak hanya diperoleh dari daging dan susu, tapi jugs dari tumbuhan seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Asupan yang seimbang antara protein hewani dan nabati dapat memberikan manfaat yang lebih besar dalam menurunkan berat badan dan memelihara kesehatan.

4. Makan Terlalu Sering, Bahkan Saat Tidak Lapar

Orang yang sedang diet kerap dianjurkan untuk makan sesering mungkin guna mencegah lapar dan penurunan metabolisme.

Kendati demikian, makan terlalu sering membuat seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang sebenarnya dibutuhkan tubuh. Sebuah penelitian menemukan makan dua hingga tiga kali sehari dapat membantu mengurangi peradangan dan risiko kelebihan berat badan.

5. Tidak Mengonsumsi Makanan Berserat

Selain protein, serat juga menjadi salah satu nutrisi yang krusial bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan. Sejumlah studi menunjukkan serat dapat membantu penurunan berat badan dengan melancarkan fungsi pencernaan, meningkatkan rasa kenyang, dan menekan nafsu makan.

Terutama serat larut atau yang disebut juga dengan soluble fiber. Selain bertahan lebih lama di sistem pencernaan, serat ini dapat mendukung bakteria baik di usus dan membantu mengurangi asupan kalori harian.

6. Mengonsumsi Minuman Manis

Mungkin beberapa detikers berpikir, sesekali mengonsumsi minuman manis tidak memberikan dampak yang berarti terhadap diet. Namun kenyataannya tidak demikian.

Minuman manis, seperti minuman bersoda, minuman ringan, dan jus tertentu cenderung mengandung gula tinggi yang sangat buruk untuk kesehatan dan penurunan berat badan.

Sebuah studi juga menunjukkan kalori dalam bentuk cair tidak memberikan rasa kenyang seperti makanan padat. Hal ini berpotensi mendorong seseorang untuk mengonsumsi lebih banyak makanan, sehingga berat badannya semakin meningkat.

7. Tidak Mengonsumsi Makanan Utuh

Bagi sebagian orang, membatasi makanan olahan dan cepat saji menjadi tantangan yang sulit dilakukan saat menurunkan berat badan.

Studi pada manusia dan hewan menunjukkan makanan olahan menjadi faktor utama di balik maraknya kasus obesitas dan isu kesehatan lainnya. Selain itu, sangat mudah untuk makan berlebihan saat mengonsumsi makananan olahan.

Di sisi lain, makanan utuh (whole foods) cenderung lebih memberikan rasa kenyang saat dikonsumsi. Alhasil, mereka yang sedanh diet terhindar dari risiko overeating yang dapat mengacaukan program penurunan berat badan.

Sebisa mungkin, pilihlah makanan utuh yang tidak melalui banyak proses pengolahan.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Ahli Gizi Soal Tantangan Diet 30 Hari Tanpa Gula, Aman Nggak?

Jakarta

Tantangan diet 30 hari tanpa gula sempat menjadi tren kesehatan. Pola diet ini sebetulnya tidak masalah namun ada beberapa hal yang patut diperhatikan.

Menurut ahli gizi klinik, dr Davie Muhamad, SpGK, tantangan diet 30 hari tanpa gula bisa dikatakan aman. Namun sebaiknya dilakukan pengecekan kondisi gula darah masing-masing untuk mengetahui kebutuhan tubuh terhadap gula.

Namun secara umum, membatasi konsumsi gula memang menjadi cara hidup agar lebih sehat. Mengonsumsi banyak gula,terlebih dengan pemanis buatan, bisa berdampak buruk pada tubuh.


“Kalau tujuannya untuk sehat, asupan gulanya harus dibatasi per hari. Tapi, kalau tujuannya untuk diet, itu sebenarnya masih bisa juga, karena sebenarnya gula itu isinya glukosa. Glukosa itu adalah bentuk sederhana dari karbohidrat,” kata dr Davie seperti dikutip detikHealth.

Menurutnya, tanpa mengonsumsi minuman gula pun sebetulnya tubuh sudah mendapat asupan glukosa dari makanan berkarbohidrat seperti nasi, ubi, dan kentang. Hal yang perlu dikhawatirkan adalah glukosa yang terkandung dari gula pasir, sirup dan minuman kemasan mengandung fruktosa, karena bisa berubah menjadi lemak.

“Itu yang menyebabkan peningkatan berat badan atau peningkatan massa lemak,” ujarnya.

Pesan Ahli Gizi untuk Pelaku Diet Gula

Dokter Davie menambahkan, pelaku diet gula tetap diminta untuk memperhatikan pola makannya. Hal ini mencakup wajib sarapan, hingga mengatur komposisi makanan agar tetap mendapatkan gizi seimbang.

“Saya lebih menekankan ke sarapan itu wajib. Jadi kalau kita misalnya tipikal orang yang suka makan gula yang manis-manis, tiba-tiba mau diet tanpa gula, perbaiki dulu makanan utamanya atau makan besarnya,” ujar dr Davie.

“Makan pagi, siang, malamnya diperbaiki dulu dari komposisinya, jumlahnya, dari jenisnya. Kalau sudah diperbaiki, nggak ada itu rasa ingin makan gula-gula, nafsu makannya bisa terkontrol. Jadi diet gizi seimbang itu bisa menjadi tips untuk membantu diet tanpa gula tadi,” katanya.

Efek Diet 30 Hari Tanpa Gula

Inti dari tantangan 30 hari tanpa gula adalah menjaga konsistensi terhadap komitmen berdiet. Dengan membiasakan diri selama sebulan, diharapkan tubuh akan terbiasa nyaman tanpa memerlukan gula tambahan.

Berikut ini 6 efek dari diet 30 hari tanpa gula yang dilansir dari Healthline:

Diet tanpa gula akan memberikan dampak penurunan pada tingkat gula darah dan insulin. Hal ini dapat mencegah risiko diabetes tipe-2 yang bisa menyebabkan sejumlah penyakit, seperti demensia, penyakit ginjal kronis, sindrom ovarium polikistik, penyakit hati dan jantung.

2. Berat Badan Turun

Makanan dan minuman dengan tambahan gula cenderung mengandung kalori yang tinggi dan nutrisi yang rendah, tanpa memberikan serat yang baik. Hal ini akan dengan mudah meningkatkan berat badan dan obesitas. Sebaliknya, mengurangi konsumsi gula bisa membantu menurunkan berat badan.

3. Jantung Lebih Sehat

Diet 30 hari tanpa gula dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kematian akibat penyakit jantung. Ini termasuk tekanan darah tinggi, peningkatan trigliserida, dan kolesterol tinggi.

4. Kesehatan Hati

Diet gula, terutama diet fruktosa, dapat mengurangi risiko penumpukan lemak di hati atau NAFLD (Nonalcoholic Fatty Liver Disease). Hasil studi pada 2021 menunjukkan 29 remaja laki-laki dengan NAFLD mengalami penurunan 10,5 persen lemak di hati. Hal ini tentu akan meningkatkan kesehatan hati.

5. Kesehatan Mulut

Tingginya asupan gula tambahan dari minuman manis sangat mempengaruhi kesehatan mulut. Hal ini bisa meningkatkan risiko gigi berlubang dan kerusakan gigi karena bakteri di dalam mulut memecah gula dan menghasilkan asam yang dapat merusak gigi.

6. Manfaat Potensial Lain

Selain itu, terdapat beberapa potensi manfaat lain dari diet gula, antara lain mengurangi kecemasan dan gejala depresi, menyehatkan kulit, serta mencegah penuaan kulit secara dini.

Jadi, detikers boleh-boleh saja ikut tantangan diet 30 hari tanpa gula, karena banyak manfaatnya buat kesehatan. Tapi sebaiknya cek dulu kondisi gula darah kamu dan jangan segan berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai diet.

(bai/row)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

Kronologi Wanita Polandia Meninggal gegara Malnutrisi, Cuma Makan Buah-BB 22 Kg


Jakarta

Seorang wanita asal Polandia bernama Karolina Krzyzak meninggal dunia pada usia 27 tahun setelah menjalani diet buah ekstrem yang membuatnya mengalami kekurangan gizi. Saat meninggal, berat badannya dilaporkan hanya sekitar 22 kilogram.

Sebelum meninggal, Karolina kerap mengeluh kepada teman-temannya soal tubuh yang terasa lemah dan kurang bertenaga. Kondisinya yang semakin kurus juga membuat orang terdekatnya berulang kali memintanya untuk mengubah pola hidup.

Dikutip dari laman Mothership, Karolina sangat mempercayai filosofi clean eating, yakni keyakinan mengonsumsi makanan murni dapat menyucikan pikiran dan jiwa. Gagasan ini banyak tersebar di media sosial, terutama melalui influencer yang menganjurkan menjauhi makanan olahan serta minyak biji-bijian, lalu menggantinya dengan pola makan yang dianggap lebih alami.


Karolina diketahui beralih menjadi vegan sejak berkuliah di Universitas Leeds, Inggris Raya, dan sempat aktif mengorganisir kegiatan untuk klub vegan di kampusnya.

Sejak remaja, Karolina memang menghadapi anoreksia. Ia bahkan sempat menghubungi seorang influencer raw-vegan untuk meminta saran bagaimana pulih dari anoreksia sekaligus mengembalikan siklus menstruasi meski hanya mengonsumsi buah-buahan. Sang influencer menyarankan Karolina melakukan puasa, detoks, ‘membersihkan diri,’ dan menyelaraskan diri dengan alam serta keinginannya.

Pada tahun kedua kuliahnya, Karolina mulai menerapkan pola makan raw vegan atau vegan mentah. Berat badannya semakin turun, membuat orang tuanya semakin khawatir. Dikutip dari Healthline, pola makan raw vegan sebagian besar terdiri dari makanan nabati yang tidak diproses, dikonsumsi mentah, atau dipanaskan pada suhu sangat rendah.

Pada 2018, Karolina sempat kembali ke Warsawa, Polandia, untuk menjalani perawatan inap. Namun, setelah itu ia kembali lagi pada pola makan vegan.

Pada 2024, ia terbang ke Bali dan bergabung dengan komunitas fruitarian atau pola makan berbasis buah di Ubud. Di sana, ia akhirnya bertemu langsung dengan para influencer yang selama ini ia kagumi di dunia maya, sekaligus menghadiri pertemuan tentang raw vegan dan diskusi kesehatan terkait diet buah.

Sayangnya, kesehatannya menurun drastis pada November 2024. Banyak pihak menyarankan agar Karolina segera ke pusat perawatan gangguan makan atau menghubungi orang tuanya, namun ia menolak. Karolina meninggal dunia di Bali pada Desember 2024.

Komunitas penganut diet buah kemudian membantah adanya kaitan langsung antara pola makan tersebut dengan gangguan makan. Menurut mereka, kematian Karolina bukan semata karena hanya mengonsumsi buah, melainkan akibat asupan yang terlalu sedikit.

Sahabat Karolina, Emilia, yang juga mantan penganut raw vegan, mengingatkan bahwa kehidupan influencer sering kali tidak sesuai dengan apa yang ditampilkan di media sosial. Emilia menilai, banyak dari mereka sebenarnya juga berjuang dengan masalah kesehatan pribadi. Namun, kala itu Karolina sudah terlalu tenggelam dalam fantasi diet yang ia yakini.

“Akhirnya kamu menyadari bahwa tubuh, pada hakikatnya, tidak murni, dan jiwa itu tak terbatas, dan kamu membutuhkan tubuh yang kuat jika kamu ingin hidup di dunia ini, berbelas kasih, dan menolong sesama. Kurasa Karolina tidak pernah menyadari hal itu,” ujarnya.

(elk/suc)

Sumber : health.detik.com

Alhamdulillah sehat wal afiyat اللهم صل على رسول الله محمد
image : unsplash.com / Jonas Weckschmied

7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Bikin Kenyang!

Jakarta

Salah satu kunci sukses menjalani diet terletak pada pemilihan makanan yang tepat. Makanan rendah kalori bisa menjadi solusi, sebab tidak hanya membantu mengontrol asupan energi, tapi tetap merasa kenyang.

Menariknya, banyak pilihan makanan rendah kalori yang mudah didapatkan.

7 Makanan Rendah Kalori untuk Diet, Mudah Didapatkan dan Bikin Kenyang

Mulai dari sayuran, buah, hingga daging tanpa lemak, makanan-makanan ini bisa memberikan rasa kenyang dengan kalori yang rendah. Dikutip dari Healthline dan Prevention, berikut informasinya.


1. Oat

Oat bisa menjadi tambahan yang sangat baik untuk diet harian. Tak hanya rendah kalori, oat juga tinggi protein dan serat yang bisa membuat tubuh merasa kenyang. Setengah cangkir oat kering hanya mengandung 154 kalori, 5 gram protein, dan serat. Protein dan serat diketahui bisa berdampak signifikan pada rasa lapar dan nafsu makan.

Sebuah penelitian yang melibatkan 48 orang dewasa menunjukkan, konsumsi oatmeal bisa meningkatkan rasa kenyang dan dan mengurangi rasa lapar.

2. Buah Beri

Buah beri, seperti strawberry, blueberry, raspberry, dan blackberry kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa mengoptimalkan kesehatan.
Secangkir blueberry hanya mengandung 86 kalori dan 3,6 gram serat.

Buah beri juga merupakan sumber pektin yang baik, yaitu jenis serat makanan yang terbukti bisa memperlambat pengosongan lambung dan meningkatkan rasa kenyang. Selain itu, buah ini juga bisa membantu mengurangi konsumsi kalori.

Sebuah penelitian menunjukkan, camilan sore hari berisi buah beri dengan 65 kalori menurunkan asupan kalori di kemudian hari, dibandingkan dengan camilan permen gummy dengan 65 kalori.

3. Bayam

Bayam kaya akan nutrisi dan antioksidan seperti vitamin K, mangan, folat, dan magnesium. Secangkir bayam hanya mengandung 7 kalori.

Sayuran ini juga mengandung serat yang tinggi, sehingga bisa lebih mengenyangkan dan bermanfaat bagi pencernaan.

4. Telur

Telur sangat padat nutrisi. Sebutir telur berukuran besar mengandung sekitar 72 kalori, 6 gram protein, dan berbagai macam vitamin serta mineral penting.

Sebuah penelitian melibatkan sebanyak 30 orang. Mereka yang makan telur untuk sarapan merasakan kenyang lebih lama dibandingkan mengonsumsi bagel. Setelah makan telur, mereka juga mengonsumsi 105 kalori lebih sedikit di kemudian hari.

Penelitian lainnya mengamati, sarapan berprotein tinggi bisa mengurangi keinginan untuk ngemil, memperlambat pengosongan lambung, serta mengurangi kadar ghrelin, hormon yang bertanggung jawab atas rasa lapar.

5. Kentang

Kentang seringkali dianggap tidak sehat karena dikaitkan dengan kentang goreng dan keripik kentang yang memiliki lemak tinggi. Tapi, pada kenyataannya kentang bisa mengenyangkan dan menjadi bagian penting dari diet kaya nutrisi.

Satu kentang panggang ukuran sedang beserta kulitnya mengandung 161 kalori, tapi juga menyediakan 4 gram protein dan serat.

Pada faktanya, sebuah studi yang mengevaluasi makanan tertentu yang bisa memberikan rasa kenyang menempatkan kentang sebagai makanan yang paling mengenyangkan, dengan skor 323 pada indeks rasa kenyang.

6. Daging Tanpa Lemak

Daging tanpa lemak dapat secara efektif mengurangi rasa lapar dan nafsu makan di antara waktu makan. Ayam, kalkun, serta potongan daging merah redah lemak mengandung kalori yang rendah tapi kaya protein.

Misalnya, 113 gram dada ayam yang dimasak mengandung sekitar 163 kalori dan 32 gram protein. Menurut penelitian, orang yang mengonsumsi makanan berprotein tinggi, termasuk daging mengonsumsi 12 persen lebih sedikit makanan berdasarkan beratnya saat makan malam, dibandingkan mereka yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan tanpa daging.

7. Kacang-kacangan

Mengandung serat tinggi, kacang-kacangan seperti buncis, kacang polong, dan lentil bisa sangat mengenyangkan. Secangkir lentil (198 gram) yang dimasak menyediakan sekitar 230 kalori, 15,6 gram serat, dan hampir 18 gram protein.

Sebuah penelitian yang melibatkan 43 orang dewasa menemukan, makanan berprotein tinggi dengan kacang-kacangan dan polong-polongan meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi nafsu makan dan rasa lapar, lebih dari makanan berprotein tinggi dengan daging sapi muda dan daging babi.

Tinjauan lainnya dari sembilan studi menunjukkan, orang merasa 31 persen lebih kenyang setelah makan kacang-kacangan seperti buncis, lentil, dan kacang polong kering, dibandingkan dengan makanan tinggi karbohidrat seperti pasta dan roti.

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

5 Jus untuk Diet yang Bikin Pagimu Menyegarkan

Jakarta

Salah satu faktor yang membuat diet efektif adalah olahraga dan pola makan yang benar. Salah satu yang mudah dan enak dikonsumsi adalah jus buah atau sayuran.

Masing-masing buah dan sayuran mengandung nutrisi yang berbeda-beda. Kandungan yang baik untuk pelaku diet antara lain serat, mineral, vitamin, dan antioksidan.

Terutama karena seratnya, jus buah dan sayuran bisa membuat perut kenyang sehingga dapat mengendalikan nafsu makan. Nutrisi penting lainnya juga membuat tubuh tetap tercukupi kebutuhannya.


Apa saja jus buah dan sayur yang bagus untuk diet dan membuat pagi kamu jadi menyegarkan? Simak dalam artikel ini.

Pilihan Jus Buah dan Sayur untuk Diet

Dikutip dari Healthline, berikut daftar jus buah dan sayur untuk diet optimal dan menyegarkan diminum di pagi hari:

1. Jus Wortel

Wortel sering kali dimasak bersama sayuran lainnya. Rasanya yang agak manis membuatnya lebih disukai daripada sayuran hijau yang cenderung tawar maupun pahit.

Selain dimasak, wortel juga enak diolah dengan cara dijus. Jus wortel mengandung serat yang tinggi sehingga perut menjadi tahan kenyang lebih lama, sehingga bisa mengendalikan nafsu makan.

Terlebih wortel juga kaya vitamin A serta beta-karoten yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh, salah satunya adalah kesehatan mata.

2. Jus Semangka

Jus semangka juga nikmat diminum setelah berolahraga di pagi hari. Semangka yang rendah kalori membuat detikers tak perlu khawatir bobotnya akan naik.

Semangka juga mengandung banyak air yang dapat menggantikan cairan tubuh yang hilang, sehingga mencegah dehidrasi. Selain itu, perut juga akan terasa kenyang dan menunda lapar.

Kandungan mikronutrien dalam semangka pun penting untuk tubuh, antara lain kalium, vitamin A, dan vitamin C.

3. Jus Bayam

Bayam tak hanya cocok dimasak menjadi sayur bening, bayam juga enak diolah sebagai jus. Jus bayam kaya akan serat dan rendah kalori.

Sebuah studi menunjukkan jus sayuran seperti bayam dapat mengurangi risiko kenaikan berat badan. Kandungan antioksidan pada bayam juga dapat melindungi tubuh dari peradangan dan kerusakan akibat radikal bebas.

4. Jus Buah Bit

Buah bit mengandung nitrat yang baik untuk meningkatkan efisiensi dan ketahanan otot. Nitrat ini juga bagus untuk menurunkan tekanan darah dengan cara melebarkan pembuluh darah agar sirkulasi menjadi lebih lancar.

Kandungan kalori dari buah bit ini rendah dan kaya akan serat. Kombinasi ini tepat jika dikonsumsi oleh para pelaku diet.

5. Jus Seledri

Seledri biasanya hanya digunakan sebagai pelengkap masakan. Namun daun ini juga enak dibuat jus. Kalorinya yang sangat rendah membuatnya cocok buat detikers yang sedang diet.

Beberapa studi menunjukkan bahwa makanan dan minuman rendah kalori dapat menunjang proses pembakaran lemak dan penurunan berat badan. Kandungan antioksidannya pun dapat mengurangi efek stres oksidatif dan melawan peradangan.

Itulah tadi 5 jus untuk para pelaku diet yang cocok diminum saat pagi hari. Imbangi pola makan sehat ini dengan olahraga teratur agar diet dapat berjalan sukses.

(bai/row)



Sumber : health.detik.com